Vous êtes sur la page 1sur 1

10 KAMIS KLIWON,

26 APRIL 2012 PublicService


Redaksi SatelitPost menerima kiriman opini dari pembaca. Panjang opini berisi dua halaman spasi 1,5 . Naskah dikirim via email dan hendaknya dilengkapi dengan
foto terbaru berikut nomor telepon yang dapat dihubungi. SatelitPost tidak mengembalikan opini yang diterima. Kolom ini juga terbuka untuk guru.

Sorot Redaksi email: opinipembaca_satelitpost@yahoo.co.id

Wakil
KHOLIL ROKHMAN
KARTINI DAN DEMOKRASI
DALAM banyak buku sejarah yang
Redaktur Bahasa SatelitPost
diajarkan di sekolah-sekolah maupun Para pejabat penyelenggara mestilah menempatkan

B diri sebagai abdi masyarakat. Bukan sebaliknya,


LAGOJE Vidinic dalam berbagai seremoni memeringati
berputar-putar di kelahirannya, gelar Raden Ajeng kerap
bangku cadangan. disebut-sebutkan di depan nama mengreasi feodalisme jaman modern yang menuntut
Raut mukanya ber- Kartini.
kerut memikirkan bagaimana Penyebutan itu tentu tak salah upeti dan imbalan dari majikan sejatinya: manusia
dia memertanggungjawab- karena Kartini memang berasal dari
keluarga aristokrat. Dia dibesarkan
warga negara.
kan kinerjanya di hadapan
rakyat Zaire. Pria Macedonia dalam lingkungan kabupaten, sebuah
itu didapuk membawa kum- masyarakat kecil yang tersusun atas MANUNGGAL K. WARDAYA
pulan anak Zaire bertarung lapisan-lapisan sesuai dengan struktur Dosen Fakultas Hukum Unsoed, PhD Researcher pada Radboud
di Piala Dunia, Jerman Barat sosial feodal. Universiteit Nijmegen, Belanda
pada 1974. Dia mewakili nama Zaire, negeri yang Namun, penyebutan gelar kebang-
belakangan mengubah sebutan menjadi Republik sawanan tersebut tidak akan membuat
Demokratik Kongo. Kartini gembira. Sekiranya ia masih pribumi, perempuan yang namanya adalah manifestasi paham demokrasi truksi sosial yang menghalangi kesa-
Vidinic pusing bukan kepalang karena dia adalah hidup dan hadir dalam perayaan yang diabadikan sebagai nama jalan di di mana rakyat adalah pemegang maan itu musti diruntuhkan. Kadar
entrenador anak-anak negeri di Afrika bagian tengah ditujukan untuk menghargai jasanya Negeri Belanda itu juga keras meng- kuasa, yang berdaulat. seseorang haruslah ditakar dari peran
itu. Partai pertama gelaran hajatan sepakbola terhadap bangsa ini. Dikatakan demi- kritik pejabat Belanda. Mereka juga Penolakannya atas penghormatan dan kontribusinya dalam masyarakat,
terakbar, Zaire dipukul Skotlandia dua gol tanpa balas. kian, karena Kartini memang tak mau mengukuhi angga- berlebihan terhadap manusia karena dan bukannya klaim-klaim yang
Di partai kedua Grup B Piala Dunia 1974, anak dipanggil dengan panggilan Raden pan, bangsa pen- mitos genetis kebangsawanan menyandarkan pada bangunan mi-
asuhnya dipermak 9-0 oleh negara leluhurnya sendiri, Ajeng. jajah, Eropa, le- dan implikasinya di la- tologi akan adanya hak istimewa dari
Yugoslavia. Di partai ketiga, giliran kumpulan tim Ia berkeyakinan, semua manusia bih mulia pangan publik adalah Tuhan.
samba menggasak 3-0. pada hakikatnya sama, dan berbagai d a r i gugatan yang dapat Pemikiran dan perjuangan Kar-
Vidinic berpikir, sebagai duta Zaire, dia malu. Malu gelaran yang artifisial sifatnya itulah kaum disetarakan de- tini sudah barang tentu tetap
karena timnya dijadikan lumbung gol. Lebih malu lagi yang justru menimbulkan banyak pri- ngan pemikiran relevan untuk diimplementasikan
karena di gelaran sepakbola empat tahunan itu, masih ketidakadilan sosial. Tulisan ini secara Jo- dalam perikehidupan kekinia. Tak
ada anak asuhnya yang tak tahu aturan standar singkat menyoroti signifikansi dan saja dalam pemahamannya yang
bermain sepakbola. Vidinic malu dan enggan pulang relevansi pemikiran Kartini dalam domestik-konvensional (yang
ke Zaire. dalam kehidupan berbangsa dan melulu berkisar pemberda-
Vidinic sudah sangat serius. Memasang taktik, bernegara. yaan kaum Ibu dan perem-
merotasi pemain, hingga minimal minta anak buahnya Sosok Kartini yang begitu puan seperti selama ini
memertahankan gawang dari kebobolan. Vidinic, kritis terhadap kondisi sosi- dicoba-kesankan). Na-
mencurahkan pengalamannya saat menjadi pese- al politik memang tidak mun lebih dari itu, se-
pakbola. Tapi tetap saja, dia gagal. Keseriusan yang banyak didapat dalam bu- bagai inspirasi bagi
tidak membuahkan hasil. Seorang wakil negara yang ku Habis Gelap Terbitlah siapapun pejabat ne-
malu sekalipun segenap keringat, otak, hingga batin Terang (Door Duisternicht gara dalam melaksa-
diserahkan bagi keharuman nama Zaire di Piala tot Licht) yang hingga kini nakan tugas dan we-
Dunia 1974. menjadi rujukan utama wenangnya.
Wakil yang tahu diri. Malu karena tidak bisa untuk memerkenalkan ke- Sikap politik Kartini
memberikan yang terbaik sekalipun sudah sangat beradaannya. Sosoknya yang tak ingin dihor-
berusaha. Kadang, dan bahkan sering kita memi- yang lain, seorang feminis mati sekadar karena ke-
kirkan hal besar dari arena permainan seperti Jawa yang mencabar ke- bangsawanannya sudah
sepakbola. Dari mulai ideologi yang dipertentangkan, benaran sosial politik semestinya menjadi tela-
rasa memiliki, hingga niat baik sebagai wakil negara. pada jamannya ditemu- dan para penyelenggara
Kita, dengan segudang permasalahan, rasanya kan dalam buku Panggil negara terutama dalam
ingin memunyai wakil yang minimal seperti Vidinic. Aku Kartini saja yang di- konteks negara berpaham
Tanggung jawab yang besar dan rasa malu yang susun berdasar surat-surat kedaulatan rakyat seba-
masih ada. Tapi, kita sering membuat dahi sendiri Kartini. gaimana ditegaskan Pasal
bergaris, memikirkan wakil kita. Dalam buku yang ditulis 1 ayat (2) UUD 1945.
Mekanisme demokrasi keterwakilan membuat kita oleh Pramoedya Ananta Toer Prinsip kesetaraan dan
punya wakil yang bernama DPR. Namun, ber- itu terungkap pandangan- non-diskriminasi sebagai-
bongkah-bongkah masalah muncul. Tidak terhitung pandangan non konformis pu-
mana diperjuangkan Kartini
berapa yang terseret kasus korupsi. Mereka tak teri Bupati Jepara ini terutama
sepatutnya tak dilupakan guna
bertanggung jawab dan punya rasa malu yang tak yang berkaitan dengan hal ikhwal
sosial dan politik, filsafat, bahkan terwujudnya keadilan dan kemak-
sampai sekulit ari. Tak hanya korupsi, kita juga punya
agama. Satu di antara yang paling bumi terjajah. BOODIE SIPON/SATELITPOST muran rakyat yang sebesar-besarnya.
wakil yang terseret kasus asusila. Tak hanya satu
wakil, beberapa anggota DPR ditelanjangi kecang- menohok adalah permintaan Kartini Bahwa Belanda lebih agung dan mulia Para pejabat penyelenggara mestilah
gihan teknologi soal kasus asusila. sendiri agar dipanggil tanpa gelaran daripada orang Jawa. Karenanya hn Locke (1632-1704). Ia juga mencabar menempatkan diri sebagai abdi ma-
Ada yang membantah, tapi belakangan mengaku. apapun, suatu penolakan tegas terha- Bahasa Belanda dan ilmu pengetahuan kekuasaan absolut raja yang men- syarakat. Bukan sebaliknya, me-
Ada yang mengaku tapi tak tegas mengakui. Terbaru, dap feodalisme. tak seharusnya ada dalam benak dasarkan kuasa mereka dengan klaim ngreasi feodalisme jaman modern
ketika video tak senonoh kembali muncul dan diduga Bahwa Kartini menolak panggilan kepala orang Jawa. takdir ketuhanan. Baik Kartini ma- yang menuntut upeti dan imbalan
dilakukan wakil kita. Belum pasti memang, tapi publik Raden Ajeng tentu adalah suatu Kendati dekat dengan banyak or- upun Locke meyakini, setiap manusia dari majikan sejatinya: manusia
punya logika sendiri. Bagi kita yang diwakili, keluarbiasaan. Diletakkan dalam ang Belanda dan peradaban Barat/ adalah sama, oleh karenanya kons- warga negara. (*)
kecanggihan teknologi seperti sudah mengonfirmasi konteks masanya ketika paham ke- Eropa yang ia pandang mencerahkan,
dugaan menjadi kepastian. Menyesakkan memang. tidaksamaan derajat di antara manusia namun ia tetap kritis terhadap perilaku
Tak ada kekecewaan kecuali terbayarkan saat masih begitu kuat di tanah Jawa. Apa aparat kolonial yang memerlakukan
mekanisme pemilihan terjadi lima tahun sekali. Saat yang menjadi pandangan perempuan manusia tak sebagaimana harusnya
itu, kita bisa memilih wakil yang sesuai dengan apa yang pandai melukis ini adalah suatu manusia diperlakukan. Ia haus untuk
yang kita inginkan. Untuk kebaikan Indonesia, lompatan sejarah, suatu dobrakan dari mengecap kultur Eropa yang di-

P
pamflet-pamflet muncul menyosialisasikan agar kita dalam jantung feodalisme itu sendiri. yakininya membebaskan dari adat
EMBACA setia SatelitPost, silakan sampaikan keluhan, saran,
tak memilih politisi busuk. Busuk perangainya dan Ia memuja kesetaraan, persamaan kuno feodalisme yang tak terhin-
kritik, dan pertanyaan Anda terhadap public service atau
busuk akhlaknya. antar manusia, dan demokrasi. Walau darkan. Sembari meyakini pula, pera-
masalah pembangunan di sekitar kita, secara singkat, cerdas,
Tiap saat, menjelang pemilu, imbauan mampir di ia adalah puteri bangsawan, hidup daban Eropa tak sama dengan penja-
dan santun melalui fanpage Harian Pagi SatelitPost atau melalui sms
media cetak dan nangkring di layar kaca. Imbauan dalam pingitan, hati sanubarinya jahan Barat di Hindia Belanda.
ke nomor 081 327 751 303. Kami dengan senang hati akan menyam-
agar kita memilih wakil yang tepat. Tapi, sebagus begitu dekat dengan rakyat dan men- Sesungguhnyalah, kritik Kartini
paikan keluhan atau pertanyaan Anda pada pihak yang bersangkutan
apapun imbauan, Tempat Pemungutan Suara (TPS), curahkan segala perhatiannya demi akan feodalisme di mana orang men-
sehingga bisa langsung dijawab.
saat ini punya logika sendiri. Seperti apapun imbauan, kemakmuran rakyat. Diyakininya, dapat penghormatan. Dikarenakan
uang kadang mengalahkan segalanya. Tidak sedikit gelar kebangsawanan justru membuat status darah yang mengalir dan jaba-
Jalan Rusak Cilacap 1 rusak, ini sebagai dampak kemajuan
kita yang bisa dibeli, memertaruhkan masa depan beban dan menyebabkan ketidakadi- tan amatlah paralel dengan prinsip
kesetaraan (equality) yang dikenal dan kota industri Cilacap. Namun,
dengan memilih wakil yang tak layak. lan sosial karena dengannya orang tak Kabupaten Cilacap paling kaya. Ada
diakui dalam berbagai instrumen APBD kita untuk memerbaiki jalan
Setiap orang yang bisa dibeli juga punya nalar akan sekali-kali berkesamaan derajat PLTU, Pertamina, pelabuhan, Holcim,
hukum HAM. Baik dalam levelnya cukup terbatas. Namun, kami akan
sendiri. Bagi mereka, uang sangat dibutuhkan di sebagai manusia. dan gudang aspal. Tapi kenapa, jalan-
yang internasional maupun domestik. berusaha memerhatikan sekaligus
tengah ketidakmampuan pemerintah memberi Ia menulis pedas betapa para bang- nya pada rusak. Pada dibawa kemana
Perjuangannya untuk mendirikan memerbaiki jalan rusak itu satu per
penghidupan yang layak. Semua punya logika sendiri sawan memertahankan kebangsawa- aspalnya?
sekolah bagi kaum pribumi adalah satu. Terutama jalan rusak yang
dan berputar tak berujung. Hingga kemudian, episode nan dan kebodohan di antara para pri-
manifestasi atas keyakinannya yang masuk ke ranah kabupaten. Sedang-
tentang kenakalan, korupsi, asusila wakil kita terus bumi guna terus berkuasa terhadap- NN, 081 326 869 XXX
teguh. Siapapun manusia tanpa mem- kan jalan nasional dan provinsi,
berulang. Terjadi dan terjadi lagi. nya. Tentangan atas usahanya untuk
bedakan status sosialnya memiliki hak tetap harus ada koordinasi dengan
Membangun keterwakilan tidak hanya dengan teori mendirikan sekolah bagi kaum pribumi Jalan Rusak Cilacap 2
atas pendidikan, sebuah prinsip non- pemerintah pusat dan BPT Bina
dan imbauan semata. Pemberian kesejahteraan, diyakininya lebih disebabkan karena
diskriminasi dalam penikmatan HAM. Assalamualaikum. Bapak kepala Bina Marga Provinsi.
pemahaman, rasa memiliki bangsa, dan ketidak- ketakutan para bangsawan akan run-
rakusan harus dirangkum. Dipikirkan lebih detil oleh tuhnya eksistensi mereka di panggung Sementara itu pandangannya, para Marga Cilacap yang saya hormati dan
bangsawan seharusnya memiliki bapak/ibu pemerintah pula yang saya GUNAWAN ST
yang punya kewenangan. Sebetulnya tidak sulit, tapi kuasa manakala masyarakat telah lebih
kepedulian sosial, menyingsingkan hargai. Kapan mau diperbaiki sepanjang Kepala Bidang Jalan, Dinas Sumber
kadang memang tidak mudah. (kholil_rokhman@- melek dengan pendidikan.
lengan baju guna kemakmuran rakyat Jalan Tentara Pelajar. Jalannya berlu- Daya Air dan Bina Marga (SDABM)
yahoo.com) Tak saja terhadap para bangsawan
bang, rusak parah banget. Tolong Cilacap
secepatnya jalannya diperbaiki. Soalnya
jalan itu sebagai akses truk, bis, dan truk Bikin SIM Jangan Dipersulit
Holcim. Terimakasih. Pak polisi Cilacap-Banyumas. Gawe
BERITA DUKA CITA AINI, Cilacap
SIM aja dipersulit. Nek nilang sregep.
Giliran gawene angel banget.
085 647 805 XXX
EKA PRALAYA KARTIKA, 085 726 393 XXX
Yayasan PenolongKematian Tanggapan:
Tanggapan:
Terimakasih untuk masukannya
pembaca SatelitPost. Cilacap me- Terimakasih untuk pertanyaannya
LANI AGUSTINA mang memunyai banyak pabrik, sa- Ibu Kartika. Bukannya kita ingin
tu di antaranya pabrik aspal. Na- memersulit, tetapi memang pro-
(Tan Lan Ing) mun, aspal itu kan milik negara. sedurnya seperti itu. Karena SIM
Bupati tidak memiliki kewenangan berkaitan dengan kompetensi ber-
Usia 63 Tahun. untuk mengambil atau meminta kendara. Harap maklum.
Alamat: Puri Indah C-36, Purwokerto aspal. Kalau pun meminta, tidak
semudah itu prosedurnya. AKP Chalid Mawardi
Berkaitan dengan banyaknya jalan Kasat Lantas Polres Banyumas

Pemimpin Umum: Seno Subardi Direktur Utama: Seno Subardi


Pemimpin Redaksi: Yon Daryono Direktur: Jessica Noviani
Redaktur Pelaksana: Zunianto Subekti Pemimpin Perusahaan: Jessica Noviani
Koordinator Liputan: Angga Saputra Koordinator Iklan: Angga Saputra
Redaktur: Maula Asadilah, Sri Juliati, Bayu Nur Sasongko, Koordinator Sirkulasi: Sindu Dwi Hartanto
Redaktur Foto: Nurul Iman, Redaktur Bahasa: Kholil Rokhman,
Reporter Banyumas: Fatimah Arsalan N, Agus Setiyanto, Dedy Afrengki, Renny Tania, Fitri Nurhayati, Hanie Iklan Penglaris (Baris):
Maria, Ade Yulia N, Purbalingga: Yuspita Anjar Palupi, Banjarnegara: Rudal Afghani, Cilacap: Agung Lindu Harga Rp 3.500 per baris (per baris 39 karakter) maksimal 6 baris
Nagara, Fotografer: Idhad Zakaria, Sekretaris Redaksi: Riyanti Widyastuti,
Desain Grafis: Budi Haryanto, Satrio Hapsoro, Desain Iklan: Almumin, Kobahoro, Layouter: Anhar Guruh S, Baris Spektakuler:
Jack Rastam, Anas Masruri, Iyus Saputra,Rizqi Ramdani IT: Galih Yoga Priyambodo, Aris Riyanto Cukup Rp 5.000 per hari (datang langsung ke kantor)

Wartawan SatelitPost selalu dibekali tanda pengenal dan dilarang menerima, meminta, baik uang atau barang yang dapat Iklan Foto Sepeda Motor:
mempengaruhi isi pemberitaan Ukuran 40 x 37 mm. Harga Rp. 15.000 per terbit
Kantor Redaksi: Jl. Dr. Angka No. 79 Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Telepon: 0281 623099, Faximile: 0281 623388
Penerbit: PT. Satria Media Grafika
Email: satelit@windowslive.com
www.satelitnews.co
Facebook: Harian Pagi SatelitPost

Vous aimerez peut-être aussi