Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
(Skripsi)
Oleh
Adelia Meutia Putri
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRACT
By
Background: Breast milk is infant food that God made that can not be replaced with any
food. Giving breast milk can increase emotional relationship between baby with their mother.
Some research shows that implementation on giving exclusive breastfeeding will increase if
there is a family support. This research purpose is to knowing the effect of husband’s
knowledge and attitude towards mother’s behavior on giving exclusive breastfeeding in
Negeri Sakti Village, Pesawaran Regency.
Methods: This research done with analytical observation with case control method. Data
source is using secunder data from health centre’s noting and interview with a questionnaire.
Results: The results shows a meaningful relation between husband’s knowledge towards
mother’s behavior on giving exclusive breastfeeding in Negeri Sakti Village, Pesawaran
Regency (p=0,00) (OR=25,000). And there is a meaningful relation between husband’s
attitude towards mother’s behavior on giving exclusive breastfeeding in Negeri Sakti Village,
Pesawaran Regency (p=0,007) (OR=4,571)
Conclusion: Husband’s knowledge and attitude take effect towards mother’s behavior on
giving exclusive breastfeeding in Negeri Sakti Village, Pesawaran Regency.
Oleh
Latar Belakang: Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi ciptaan Tuhan yang tak
tergantikan dengan makanan dan minuman yang lain. Pemberian ASI dapat meningkatkan
hubungan emosional antara ibu dan bayinya. Beberapa penelitian menunjukan bahwa
pelaksanaan pemberian ASI eksklusif akan meningkat jika ada dukungan keluarga. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor pengetahuan dan sikap suami terhadap
perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan
Kabupaten Pesawaran.
Metode Penelitian: Penelitian ini dilakukan secara observasional analitik dengan metode
rancangan kasus kontrol. Sumber data penelitian menggunakan data sekunder dari pencatatan
puskesmas dan wawancara dengan kuisioner.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna
antara pengetahuan suami terhadap perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif di Desa
Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran (p=0,00) (OR=25,000) dan
terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan suami terhadap perilaku ibu dalam
pemberian ASI eksklusif di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten
Pesawaran (p=0,007) (OR=4,571).
Simpulan Penelitian: Pengetahuan dan sikap suami berpengaruh dalam sikap ibu dalam
memberikan ASI eksklusif kepada bayinya di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan
Kabupaten Pesawaran.
Kata Kunci: Pengetahuan suami, Sikap suami, Perilaku pemberian ASI eksklusif.
PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TERHADAP
PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA
NEGERI SAKTI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN
PESAWARAN
Oleh
Adelia Meutia Putri
Skripsi
Pada
Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Bandar Lampung pada tanggal 12 Juni 1996, sebagai anak kedua
dari tiga bersaudara dari Ayah Muntiyanto dan Ibu Aila Karyus. Penulis memiliki
satu kakak laki-laki yang bernama Aditya Agam Akbar dan satu adik laki-laki
yang diselesaikan pada tahun 2008, SMP Al-Kautsar Bandar Lampung yang
diselesaikan pada tahun 2011, dan SMA Al-Kautsar Bandar Lampung yang
diselesaikan pada tahun 2014. Saat ini penulis tengah menyelesaikan program
Lampung, juga turut aktif dalam Paduan Suara Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung.
Kupersembahkan karya
ini untuk kedua
orangtua ku, Kakak
dan Adik, serta
keluarga besarku...
SANWACANA
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
dorongan, saran, dan bimbingan, serta kritik dari berbagai pihak. Maka
kasih kepada:
1. Orang tua saya Ir. Muntiyanto dan Dr. dr. Aila Karyus, M.Kes yang
sangat saya cintai dan sayangi. Terima kasih atas doa, perhatian,
2. Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas
Lampung.
3. Dr. dr. Muhartono, S. Ked., M. Kes., Sp. PA., selaku Dekan Fakultas
ini.
ini.
6. dr. Sahab Sibuea, S.Ked, M.Sc., selaku penguji utama skripsi ini yang
penelitian ini.
9. Mba Sukma Dewi, bidan Desa Negeri Sakti yang telah membantu penulis
10. Seluruh Staf Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Lampung atas ilmu
12. Hesty, Diptha, Rani sahabat seperjuangan sejak SMA yang selalu
ini, semoga kita dapat sukses meraih cita-cita baik di dunia maupun di
akhirat.
13. Desty, Elina, Ani, Tika teman seperjuangan selama perkuliahan sampai
saat ini yang telah memotivasi dan menasehati selama penelitian ini
kebahagiaan selama ini, semoga kita bisa menjadi dokter yang amanah
14. Kakak Adikku, Aditya Agam Akbar, S.E. dan Arjuna Arief Kesuma yang
kedokteran ini.
15. Seluruh keluarga besar ku yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas
dukungan, kasih sayang serta doa yang selalu menjadi alasan saya untuk
SWT. Semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Amiin.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI .................................................................................................. i
DAFTAR TABEL ..... ................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv
BAB I . PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
1.3.1 Tujuan Umum .............................................................. 5
1.3.2 Tujuan Khusus .............................................................. 6
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 6
1.4.1 Bagi Masyarakat ........................................................... 6
1.4.2 Bagi Institusi Penelitian ............................................... 6
1.4.3 Bagi Peneliti Lain ......................................................... 7
1.4.4 Bagi Peneliti Sendiri ..................................................... 7
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi ciptaan Tuhan yang tak tergantikan
dengan makanan dan minuman yang lain. Hak setiap bayi untuk mendapatkan
ASI dan hak ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya. World Health
makanan pada bayi yaitu menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai
dengan umur 6 bulan, didahului dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) segera
setelah lahir, mulai umur 6 bulan diberikan Makanan Pendamping ASI (MP-
untuk menyusui bayinya sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan (Kemenkes,
2012).
Setiap tahun terdapat 2 juta bayi di dunia yang meninggal karena tidak diberi
Kesehatan Indonesia tahun 2007 sebesar 32%, pada tahun 2012 sebesar 42%,
dibawah angka nasional, dan belum ada satupun yang mencapai target 80%
(Pusdatin, 2014). Akibat tidak tercapainya ASI eksklusif, maka terjadi gizi
buruk pada bawah lima tahun (balita) sebesar 5,7%, gizi kurang sebesar 13%,
balita yang sangat pendek sebesar 18% dan balita pendek sebesar 19,2%
(Balitbangkes, 2013).
ASI merupakan makanan yang tepat bagi bayi tatkala sakit, karena ASI
pertumbuhan sel otak, tingkat kecerdasan bayi yang diberi ASI lebih tinggi 7-
9 poin dibandingkan bayi yang tidak diberi ASI (Roesli, 2007). Oleh karena
diberikan pada setiap bayi. Masa bayi menjadi windows of opportunity untuk
ASI eksklusif.
kesehatan, faktor pendorong atau penguat yang terwujud dalam sikap dan
informasi yang datang dan alasan berfikir sejauh mana keuntungan yang
jika ada dukungan keluarga. Terdapat hubungan peran suami dan ibu mertua
dalam pemberian ASI ekslusif pada bayi usia 6-24bulan di wilayah kerja
Dukungan atau support dari orang lain atau orang terdekat sangat berperan
dalam sukses tidaknya menyusui. Menurut Roesli (2007), suami dan keluarga
integral dari keluarga dan mempunyai peran sebagai kepala keluarga serta
agar pemberian ASI eksklusif tercapai. Suami dapat menguatkan motivasi ibu
agar menjaga komitmen dengan ASI, tidak mudah tergoda dengan susu
formula atau makanan lainnya. Suami juga harus membantu secara teknis
bergizi, hingga memijit ibu yang biasanya cepat lelah. Seorang ibu yang
kurang mendapat dukungan dari keluarga dan suami akan lebih mudah
ASI eksklusif akan meningkat jika ada dukungan suami. Sebagai suami siap
antar jaga (siaga), suami sangat berperan pada pelaksanaan inisiasi menyusui
(Paramita, 2007). Seorang ibu yang kurang mendapat dukungan dari keluarga
dan suami akan lebih mudah dipengaruhi untuk beralih ke susu formula
Sakti Kecamatan Gedong Tataan bulan Januari 2018 sebesar 49% (Dinas
maka penulis tertarik untuk meneliti pemberian ASI eksklusif yang berfokus
2016 sebesar 42,06% dan masih dibawah Provinsi Lampung sebesar 54,9%.
ibu dalam pemberian ASI eksklusif di desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong
ASI eksklusif.
ini.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara eksklusif adalah
a. Untuk Bayi
alergi. Bayi yang diberi ASI lebih kebal terhadap penyakit dan
lebih tinggi 7-9 poin dibandingkan bayi yang tidak diberi ASI
(Roesli, 2005).
b. Untuk Ibu
mensterilkannya.
perlengkapan lain, selain itu ASI lebih murah dari pada susu
formula. ASI selalu steril dan bebas kuman sehingga aman untuk
c. Untuk Keluarga
susu formula, botol susu, serta peralatan lainnya. Jika bayi sehat,
a. Pengetahuan
Pengetahuan ibu yang benar tentang ASI eksklusif sangat berperan dalam
ibu akan memiliki tekad dan keinginan yang kuat untuk memberikan ASI
kepada bayinya.
b. Sikap
Sikap ibu dalam memberikan ASI Eksklusif pada bayinya dipengaruhi oleh
dengan produksi ASI, sehingga apabila ibu mengalami stress atau suami
menyusui maka menyusui akan gagal karena produksi ASI akan berkurang
setelah bersalin. Perasaan sedih atau uring-uringan yang melanda ibu timbul
dalam jangka waktu dua hari sampai dua minggu pasca persalinan
perasaan bangga dan senang atas keputusan ibu untuk menyusui bayinya/
c. Pekerjaan
Dengan adanya cuti hamil selama 3 bulan dapat membantu ibu untuk dapat
lingkungan kerja seorang ibu yang bekerja dapat tetap memberikan ASI
4) Selama ibu di rumah sebaiknya bayi disusui lebih sering, dan menyusui
5) Minum dan makan makanan yang bergizi dan cukup selama bekerja
sendok.
d. Pendidikan
rasional terhadap informasi yang datang dan alasan berfikir sejauh mana
keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan tersebut. Ibu
Sikap dan perilaku petugas kesehatan dapat menjadi contoh atau acuan bagi
2007). Penjelasan dari petugas kesehatan terutama tentang manfaat ASI dan
b. Dukungan Keluarga
Dukungan atau support dari orang lain atau orang terdekat sangat berperan
dalam sukses tidaknya menyusui. Dalam hal ini dukungan suami maupun
ibu tentang ASI Eksklusif. Suami dapat menguatkan motivasi ibu agar
menjaga komitmen dengan ASI, tidak mudah tergoda dengan susu formula
atau makanan lainnya. Suami juga harus membantu secara teknis seperti
hingga memijit ibu yang biasanya cepat lelah. Seorang ibu yang kurang
mendapat dukungan dari keluarga dan suami akan lebih mudah dipengaruhi
1) Pendidikan Suami
1992).
2) Pengetahuan Suami
Dengan pengetahuan yang baik, maka peran para suami pada program
c. Dukungan pemerintah
5) Kelainan yang terjadi pada ibu (puting ibu lecet, puting ibu luka,
8) Kelainan yang terjadi pada bayi (bayi sakit dan abnormalitas bayi)
Perawatan payudara saat hamil dan menyusui perlu dilakukan. Hal ini
bayi yang baru lahir. Komposisi ASI paling lengkap, dan tidak ada susu
secepatnya.
praktek pemberian ASI pada bayi baru lahir segera dalam jangka waktu 30
menit sampai dengan satu jam setelah dilahirkan. Praktek pemberian ASI
psikis serta merangsang hubungan ibu dan anak. (Gupta, 2007), mengatakan
IMD dalam satu jam kelahiran adalah satu dari 10 langkah sukses menyusui
1992 yang tertera pada tahap 4, “Bantu ibu melakukan inisiasi menyusu dini
setengah jam setelah melahirkan”. Depkes juga telah mengirim surat edaran
itu, organisasi Ikatan Bidan Indonesia (IBI) juga turut berperan. IBI memiliki
menyusu dini dan ASI eksklusif 6 bulan. Anggota IBI tidak boleh
mempromosikan susu formula untuk usia kurang atau sama dengan 6 bulan.
angka bayi kurang gizi juga berkurang, dan lahirlah generasi yang tumbuh
manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat
Perilaku yang sifatnya masih tertutup, terjadi dalam diri individu dan
tidak dapat diamati secara langsung. Perilaku ini sebatas sikap belum
2.2.3.1 Pengetahuan
a. Pengertian pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru dalam diri orang tersebut
b. Tingkat Pengetahuan
yaitu:
secara benar.
23
sebenarnya.
ada.
Dewi M. (2010):
1) Faktor Internal
a) Pendidikan
b) Pekerjaan
keluarga.
c) Umur
2) Faktor Eksternal
a) Lingkungan
b) Sosial Budaya
2.2.3.2 Sikap
a. Pengertian Sikap
sikap.
negatif.
penting.
b. Tingkatan Sikap
sesuatu masalah.
c. Sifat Sikap
lain:
1) Pengalaman pribadi
penting tersebut.
3) Pengaruh kebudayaan
asuhannya.
4) Media Massa
mempengaruhi sikap.
28
6) Faktor emosional
2.2.3.3 Perilaku
dari penyakit.
sakit.
penular malaria.
perilaku.
perubahan perilaku.
tahap action. Pada tahap ini individu semakin merasa yakin bahwa
perubahan perilaku.
a. Tingkatan Perilaku
pertama.
32
langgeng).
dan argumentasi.
internalisasi.
yaitu :
dari dalam diri individu (endogen), antara lain: jenis ras, jenis
inteligensi.
ekonomi, kebudayaan/adat-istiadat.
.
Gambar 2.1: Teori PRECEDE PROCEDE Lawrence Green
(Kirscht, 1988; Schmidt dkk, 1990). Hal ini menjadikan HBM sebagai
berperilaku sehat. Oleh karena itu, HBM memiliki fungsi sebagai model
terjadi.
1) Perceived Susceptibility
2) Perceived Severity
3) Perceived Benefits
4) Perceived Barriers
5) Cues to Action
6) Self Efficacy
Perceived of
Age, sex, benefits minus
ethnicity, perceived
Personality, barriers to
behav. Change
Perceived threat of
diseases Likelihood of
behav.change
Cues of action
- education Perceived
- symptoms, illness susceptibility/
- media information severity of
diseases
12,98 kali lebih besar memberikan ASI eksklusif dibandingkan dengan ibu
ibu memberi ASI di Puskesmas Teladan Medan diperoleh hasil bahwa ada
(p=0,01<0,05).
ASI akibat faktor kebiasaan budaya salah satunya karena secara kultural
adanya fungsi dan pembagian peran, dimana ayah hanya berperan dan
Faktor Predisposisi
Pengetahuan ibu
Sikap ibu
Pendidikan ibu
Pekerjaan
Faktor Penguat
Perilaku Petugas Perilaku Pemberian
Dukungan Suami Asi Eksklusif
Pengetahuan
suami
Sikap suami
Faktor Pemungkin
Fasilitas sarana
kesehatan
Lingkungan Fisik
Pengetahuan suami
Perilaku Pemberian
ASI Eksklusif
Sikap suami
2.6 Hipotesis
1. H0 :
Kabupaten Pesawaran
Kabupaten Pesawaran
2. H1:
Kabupaten Pesawaran
Pesawaran.
41
BAB III
METODE PENELITIAN
yang mungkin dapat menerangkan apakah kasus dan kontrol dapat terkena
paparan atau tidak. Sumber data penelitian menggunakan data primer dari
meneliti pengaruh pengetahuan dan sikap suami terhadap perilaku ibu dalam
Kabupaten Pesawaran.
Pesawaran. Periode penelitian ini dilakukan pada bulan Febuari sampai Maret
2018.
42
3.3.1 Populasi
suami dari ibu menyusui dan mempunyai bayi usia 6 bulan sampai
3.3.2 Sampel
populasi yang akan diteliti. Suami yang menjadi responden adalah yang
a. Kriteria Inklusi :
b. Kriteria Eksklusi
pendengaran.
(Nursalam, 2008).
a. Kelompok Kasus
b. Kelompok Kontrol
eksklusif.
45
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Pada penelitian ini dilakukan pengumpulan data melalui dua cara, yaitu
dengan rumus alpha cronbach. Pada uji reabilitas nilai r Alpha 0,599
atas dinyatakan reliabel. Pada penelitian ini peneliti dibantu oleh bidan
berikut :
47
ditetapkan.
Data yang telah diperoleh dari proses pengumpulan data diubah ke dalam
tahap, yaitu:
1) Editing
2) Coding
mengubah data yang berbentuk huruf atau kalimat menjadi data angka.
4) Tabulasi
(Notoatmodjo 2010).
masing variabel dan analis bivariat untuk menilai hubungan antara variabel
1) Analisis Univariat
2) Analisis Bivariat
analisis terdiri dari 2 tahap. Tahap I yaitu uji untuk mengetahui hubungan
1. Jika nilai p > 0,05 maka tidak terdapat hubungan (tidak bermakna).
bebas dan variabel terikat. Dimana jika variabel yang pada tahap I
mempunyai p < 0,05 untuk selanjutnya dilihat nilai OR. Odds Ratio (OR)
faktor risiko) dibanding angka kejadian kasus pada kelompok yang tidak
berisiko (tidak terpapar faktor risiko). Pada penelitian ini hipotesis akan
b. Alat tulis.
Pesawaran.
Lampung.
Proses penelitian
Pemberian lembar informed consent
Pengumpulan data
penelitian
Analisis data
penelitian yang
meliputi editing,
coding dan
tabulating
Analisis univarat
dan bivariat
yaitu kewajiban untuk tetap menjaga penelitian ini agar tidak tersebar luas
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
tentang hubungan pengetahuan dan sikap suami dengan perilaku ibu dalam
eksklusif yaitu sebesar 83,3% dan pada kelompok ibu menyusui tidak
pengetahuan kurang berisiko 25 kali lebih besar memiliki istri yang tidak
ibu dalam pemberian ASI eksklusif. Suami yang memiliki sikap kurang
mendukung berisiko risiko 4,571 kali lebih besar memiliki istri yang tidak
5.2 Saran
yang masih belum terpenuhi sebesar 80%. Hal ini dapat dilakukan
ASI Eksklusif.
penelitian ini.
80
DAFTAR PUSTAKA
Aini, N., Yusnitasari, E., & Armini, A. (2014). Hubungan dukungan suami
dengan produksi ASI pada ibu post partum diwilayah kerja Puskesmas
Senor Kabupaten Tuban. Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga,
Surabaya.
Amal. 2011. Faktor-faktor yang menghambat praktik asi eksklusif pada bayi usia
0-6 bulan (Studi Kualitatif di Desa Tridana Mulya, Kec. Landono Kab.
Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara). Artikel Penelitian. Program Studi
Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Ariwati. 2014. Hubungan dukungan bidan tentang pemberian asi eksklusif dengan
perilaku pemberian asi eksklusif di wilayah kerja puskesmas ambarawa
kabupaten semarang. Skripsi. Semarang: STIKES Ngudi Waluyo
Ungaran1-15).
Astuti. 2010. Determinan pemberian asi eksklusif pada ibu menyusui. jurnal
penelitian kesehatan: Poltekkes Kemenkes Jakarta I.
Bambang. 2014. Profil ibu dan peran bidan dalam praktik inisiasi menyusui dini
dan asi eksklusif. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 10. No 1 [Online
Journal] [diunduh pada 20 februari 2018]. Tersedia dari: http:/ /journal.
unnes.ac.id/ index. php/article/viuw/3070home
81
Budiati E. 2016. Model puzzle budi sebagai pengawas minum ASI untuk
pelaksanaan pemberian ASI eksklusif [disertasi]. Padang: Universitas
Andalas.
Fatayati, 2011. Pengaruh konseling asi eksklusif pada ibu hamil trimester III
terhadap pemberian asi dan kolostrum selama 3 hari postpartum di
puskesmas mergangsan yogyakarta tahun 2011: Yogyakarta
Green CP. 1999. Improving breastfeeding behaviors: Evidence from two decades
of intervention research. Washington DC: LINKAGES Project.
Gupta, 2007. Breastfeeding: The 1st hour save one million babies. Gold 07 Global
online lactation discition.
Kementrian Kesehatan RI, 2014. Pusat data dan informasi. Jakarta: Kemenkes RI.
Malau, AET. 2010. Hubungan dukungan suami dan kemauan ibu memberikan
ASI Eksklusif di Puskesmas Teladan Medan. Medan: Universitas
Sumatera Utara
Notoatmodjo. 2007. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
Paramita. 2007. Dukungan Ayah dalam Praktik Pemberian ASI Masih Minim.
[Online Journal] [diunduh pada 23 februari 2018]. Tersedia dari:
http://asipasti.blogspot.com/2008/02/dukunganayahdalampraktipemberian.
html.
Prasetyo, Dwi S. 2009. Buku pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta: Diva Press.
Prochaska JO, Redding CA, Evers KE, 2002. „The Transtheoretical Model and
Stages of Change‟ dalam Health Behaviour and Health Education,Theory,
Research, and Practice, 3rd ed, eds Glanz, K, Rimer, BK & Lewis, FM,
Jossey Bass, San Francisco, pp. 99-116
Roesli U. 2005. Inisiasi menyusui dini plus ASI eksklusif. Jakarta Pustaka
Bunda.
United Nations. 2011. The millenium development goals report. New York:
United Nations.
Wawan A, Dewi M. 2010. Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap dan perilaku
manusia. Yogyakarta: Nuha Medika
WHO, 2009. Initiating breastfeeding within one hour of birth: ascientific brief.
Geneva: Family dan Reproductive health, Division of Child Health an
Development.