Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Dosen Pembimbing :
Faisal Ibnu, S.Kep.Ns.,M.Kes
Di susun oleh :
KELOMPOK 3
Kelas/Semester : 3D/VI
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. atas selesainya Makalah yang berjudul
Asuhan Keperawatan Keluarga Tahap Prasekolah atas dukungan moral dan materi yang
diberikan dalam menyusun makalah ini. Maka kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. M. Sajidin S.Kep, M.Kes. selaku ketua Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto
2. Ibu Ana Zakiyah M.Kep. selaku ketua program studi S1 ilmu keperawatan
3. Bapak Faisal Ibnu, S.Kep.Ns.,M.Kes selaku dosen Keperawatan Keluarga
4. Teman-teman kelompok 3 kelas D Program Studi S1 Ilmu Keperawatan yang telah
membantu untuk menyelesaikan Tugas Makalah ini.
Terima kasih atas dukungannya, dalam penulisan ini sangat disadari bahwa Tugas
Makalah ini tentu masih jauh dari kata sempurna, dikarenakan sangat terbatasnya
pengetahuan penulis. Oleh sebab itu, kritik dan saran sangat diharapkan oleh penulis untuk
menyempurnakan Tugas Makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
.......................................................................................................................................................
i
DAFTAR ISI
.......................................................................................................................................................
ii
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................2
2.1.1 Definisi.......................................................................................................3
2.2.1 Definisi.......................................................................................................7
ii
3.1 Kasus..............................................................................................................24
3.2 Pengkajian......................................................................................................24
BAB 4 PENUTUP........................................................................................................46
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................46
4.2 Saran...............................................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................47
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional serta individu mempunyai peran masing-masing yang
merupakan bagian dari keluarga (Friedman: 1998).
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan
melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk
menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan
pendidikan proses keperawatan. Secara umum, tujuan keperawatan keluarga adalah
ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengantasi masalah kesehatan keluarga
secara mandiri.
Asuhan keperawatan keluarga pada anak prasekolah adalah suatu rangkaian kegiatan
yang diberikan kepada keluarga dengan anak usia prasekolah. Dimana, pada anak usia
inilah yang rentan dan memiliki masalah tertentu dalam menghadapi proses tumbuh
kembangnya. Peran keluarga sangat dibutuhkan sehingga proses tumbuh dan kembang
anak dapat mencapai hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, terutama dalam pola
hidup sehat.
Pada anak usia prasekolah, anak mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan.
Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Anak usia
prasekolah ini sedang dalamproses awal pencarian jati dirinya. Beberapa prilaku yang
tidak ada, sekarang muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yag rentan
berbagai penyakitbdan menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh
kembang anak jika kondisi kesehatan anak tidak ditangani secara baik oleh praktisi
kesehatan dan juga usaha-usaha pencegahan adalah yang tetap paling baik dilakukan.
Keluarga dengan tahap anak prasekolah atau TK memerlukan perhatian yang
khusus terhadap perkembangan fisik, social , emosional dan kognitif anak. disamping itu
keluarga mempunyai tugas yaitu memenuhi kebutuhan rasa aman anak, membantu untuk
bersosialisasi mempertahankan hubungan yang sehat keluarga intern dan luar, pembagian
tanggung jawab, dan kegiatan untuk menstimulasi perkembangan anak.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian keluarga tahap tiga?
2. Apa saja tugas perkembangan yang harus di lakukan pada keluarga dengan tahap
tiga?
3. Masalah apa yang sering muncul pada kelurga tahap tiga?
4. Apa peran perawat dalam keluarga tahap tiga?
1.3 Tujuan
Tujuan Intruksional Umum:
Mahasiswa mampu mererapkan konsep asuhan keperawatan keluarga dengan anak
prasekolah
Tujuan Intrusional Khusus:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi keluarga.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tugas perkembangan keluarga dengan anak
prasekolah.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan masalah-masalah pada anak usia prasekolah.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan asuhan keperawatan keluarga dengan anak
prasekolah.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan
darah, perkawinan dan adopsi dalam satu rumah tangga, yang berinteraksi satu
dengan yang lainnya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu
budaya (Bailon dan Maglaya, 1989).
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adaptasi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental
dan emosional serta sosial individu yang ada didalamnya, dilihat dari interaksi
yang reguler dan ditandai dengan adanya ketergantungan dan hubungan untuk
mencapai tujuan umum (Duval, 1972).
2.1.2 Tipe Keluarga
Menurut Nasrul Effendy (1998) hal 33 – 34 tipe keluarga terdiri dari :
a. Struktur Komunikasi
3
Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila dilakuakn
secara jujur, terbuka, melibatkan emosi, konflik selesai, danada hirarki
kekuatan. Komunikasi keluarga bagi pengirim yakin mengemukakan pesan
secara jelas dan berkualitas, serta meminta dan menerima umpan balik.
Penerima pesan mendengarkan pesan, memberikan umpan balik, dan valid.
b. Struktur Peran
Struktur peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai
dengan posisi social yang diberikan. Jadi, pada struktur peran bisa bersifat
formal atau informal.
c. Struktur Kekuatan
Struktur kekuatan adalah kemampuan dari individu untuk
mengontrol, memengaruhi, atau mengubah perilaku oaring lain. Hak
(legitimate power), ditiru (referent power), keahlian (expert power), hadiah
(reward power), paksa (coercive power), dan affektif power.
4
d. Struktur Nilai dan Norma
Nilai adalah system ide-ide, sikap keyakinan yang mengikat anggota
keluarga dalam budaya tertentu. Sedangkan norma adalah pola perilaku
yang diterima pada lingkungan sosial tertentu, lingkungan keluarga, dan
lingkungan masyarakat sekitar keluarga.
2.1.4 Peran Keluarga
Berbagai peranan yang terdapat didalam keluarga menurut Nasrul Effendy 1998,
hal 34 adalah sebagai berikut :
1. Peran ayah: Ayah sebagai suami dari istri dan anak – anak, berperan sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
2. Peran ibu: Sebagai istri dan ibu dari anak–anaknya. Ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga sebagai pengasuh dan pendidik
anak–anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping
itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam
keluarganya.
3. Peran anak: Anak–anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan
tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
2.1.5 Fungsi Keluarga
Friedman, 1988 mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga, di antaranya
adalah fungsi afektif, fungsi sosialisasi, fungsi reproduksi, fungsi ekonomi dan
fungsi perawatan keluarga.
5
interaksi dalam keluarga. Fungsi afektif merupakan sumber energy yang
sering timbul dalam keluarga dikarenakan fungsi afektif yang tidak
terpenuhi. Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga untuk fungsi afektif
antara lain:
a. Memelihara saling asuh (mutual nurturance)
6
3. Fungsi Reproduksi : untuk menjaga kelangsungan keturunan atau generasi
dan menambah sumber daya manusia, juga untuk kelangsungan hidup
masyarakat.
7
2.2 Konsep Keluarga Anak Prasekolah
2.2.1 Definisi
Keluarga dengan tahap tiga (tahap prasekolah ) adalah dimulai dari anak
pertama berusia 2 ½ tahun-5 tahun. Peran orangtua sebagai arsitek keluarga
merancang dan mengarahkan perkembangan keluarga untuk memperkokoh agar
perkawinan hidup lestari.
2.2.2 Tugas Perkembangan Keluarga Anak Prasekolah
Tugas perkembangan menyesuaikan pada kebutuhan anak prasekolah
(sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar, dan kontak sosial) dan
merencanakan kelahiran berikutnya.
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini sebagai berikut:
1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga spt rumah,ruang
bermain,privasi,keamanan
2. Mensosialisasikan anak (Anak pra sekolah mengembangkan konsep diri (sikap
dir sendiri) dan cepat belajar mengepresikan diri mereka spt menangkap
bahasa dengan cepat.
3. Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak
anak yang lain
4. Mempertahankan hubungan sehat dalam keluarga (hubungan perkawinan dan
hubungan ortu dan anak) dan diluar keluarga(keluarga besar dan komunitas).
2.2.3 Masalah Kesehatan Yang Muncul
1. Masalah kesehatan fisik yang utama adalah penyakit infeksi dan menular pada
anak,dan kerentanan umum terhadap penyakit merupakan masalah kesehatan
yang utama. Misalnya kecelakaan, jatuh,luka bakar;keracunan.kejadian ini
banyak terjadi pada keluarga besar. Keamanan lingkungan dan pengawasan
anak yang adekuat merupakan kunci untuk mengurangi kecelakaan.
2. Masalah kesehatan psikososial keluarga ysng utama adlah hubungan
perkawinan, seperti menurunnya kepuasan yang dialami banyak pasangan
suami-istri pada tahap ini komunikasi
3. Masalah persaingan antar kakak dan adik(sibling rivalty) yang diungkapkan
dengan memukul / berhubungan negatif dgn bayi,tingkah laku
regresif,melakukan kegiatan menarik perhatian. Berhubungan lebih erat
dengan anak yg lebih tua untuk menyakinkannya bahwa ia masih dicintai dan
dikehendaki
4. Keluarga berencana
8
5. Maslaah pengasuhan anak (Misalnya membatasi lingkungan/disiplin,
penganiayaan dan menelantarkan anak,keamanan di rumah)
6. Masalah komunikasi dlm keluarga, misalnya tingkah laku dan gaya hidup di
masa kanak kanak mempunyai konsekuensi yg pendek dan panjang.
2.2.4 Peran Perawat
1. Monitor perkembangan anak dengan prasekolah atau awal masa kanak-kanak.
2. Pendidik: tindakan perawatan/pertolongan pertama dan kegawatan , perawatan
gigi.
3. Pemecah masalah: dukungan penjelasan tentang penguasaan tugas-tugas
perkembangan anak usia prasekolah
4. Fasilitator: KB, alat kontrasepsi
5. Tujuan utama bagi perawat: membantu mereka membentuk gaya hidup yang
sehat dan memfasilitasi pertumbuhan fisik,intelektual,emosional,dan sosial
sacara optimal.
gkajian
Pengkajian merupakan suatu tahapan dimana perawat mengambil data secara terus
menerus terhadap keluarga binaannya.
1. Data umum
e. Komposisi keluarga
9
Menjelaskan anggota keluarga yang diidentifikasi sebagai bagian dari keluarga
mereka. Komposisi tidak hanya mencantumkan penghuni rumah tangga, tetapi juga
anggota keluarga lain yang menjadi bagian dari keluarga tersebut. Bentuk komposisi
keluarga dengan mencatat terlebih dahulu anggota keluarga yang sudah dewasa,
kemudian diikuti dengan anggota keluarga lain sesuai dengan susunan kelahiran
mulai dari yang lebih tua, kemudian mencantumkan jenis kelamin, hubunga setiap
anggota keluarga tersebut, tempat tiggal lahir/ umur, pekerjaan dan pendidikan.
f. Genogram
Genogram keluarga merupakan sebuah diagram yang menggambarkan
konstelasi keluarga (pohon keluarga). Genogram merupakan alat pengkajian
informatif yang digunakan untuk mengetahui keluarga, riwayat dan sumber-
sumber keluarga. Digaram ini menggambarkan hubungan vertikal (lintas
generasi) dan horizontal (dalam generasi yang sama) untuk memahami
kehidupan keluarga dihubungkan dengan pola penyakit. Untuk hal tersebut,
maka genogram keluarga harus memuat informasi tiga generasi keluarga
(keluarga inti dan keluarga masing-masing orang tua).
Aturan pembuatan genogram adalah sebagai berikut:
1. Anggota keluarga yang lebih tua berada disebelah kiri
2. Umur anggota keluarga ditulis pada simbol laki-laki atau perempuan
3.Tahun dan penyebab kematian ditulis disebelah simbol laki-laki atau perempuan
4. Paling sedikit disusun 3 generasi
g. Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis/ tipe keluarga beserta kendala atau masalah-
masalah yang terjadi dengan jenis/ tipe keluarga tersebut.
h. Suku bangsa
10
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi
budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat dari kapan saja keluarga pergi
bersama-sama untuk mengunungi tempat rekreasi tertentu, namun dengan
menonton televisi dan mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi.
Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh anak tertua dari keluarga inti,
contoh: keluarga bapak A memiliki dua orang anak, anak pertama berusia 7 tahun
dan anak kedua berusia 4 tahun, maka keluarga bapak A berada pada tahap
perkembangan keluarga dengn anak usia sekolah.
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dri pihak suami dan istri.
11
3. Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik rumah
12
3.Apakah anggota keluarga mendengar dan mengikuti pesan.
4.Bahasa apa yang digunakan dalam keluarga.
5.Pola yang digunakan dalam komunikasi untuk menyampaikan pesan (langsung
atau tidak langsung)
6.Jenis-jenis disfungsional komunikasi apa yang terlihat dalam pola komunikasi
keluarga.
c. Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain
untuk merubah perilaku, juga dikaji tentang sistem dukungan terhadap kesehatan
keluarga meliputi; asumsi keluarga terhadap pelayanan kesehatan, keluarga
memiliki askes tertentu/ tidak untuk dukungan ketika anggota keluarga sakit, jarak
tempat tinggal keluarga terhadap tempat pelayanan kesehatan.
d. Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal
maupun informal.
e. Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut keluarga yang
berhubungan dengan kesehatan.
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi efketif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki
dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya,
bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai.
b. Fungsi sosialisasi
13
perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga dalam melaksanakan
lima tugas kesehatan keluarga, yaitu:
Hal yang perlu dikaji sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan tugas
perawatan kesehatan keluarga adalah:
14
3) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit termasuk kemampuan memelihara lingkungan dan menggunakan
sumber/ fasilitas kesehatan yang ada dimasyarakat, maka perlu dikaji:
a) Apakah keluarga menegtahui sifat dan perkembangan perawatan yang
dibutuhkan untuk menanggulangi masalah kesehatan atau penyakit?
b) Apakah keluarga mempunyaisumber daya dan fasilitas yang dibutuhkan untuk
perawatan di rumah?
c) Apakah keterampilan keluarga mengenai macam perawatan yang diperlukan
memadai?
d) Apakah keluarga mempunyai pandangan negative tetntang perawatan yang
diperlukan?
e) Apakah keluarga kurang dapat memelihara keuntungan dalam pemeliharaan
lingkungan di masa mendatang?
f) Apakah keluarga mengetahui upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit?
g) Apakah keluarga merasa takut akan akibat tindakan (diagnostik, pengobatan
dan rehabilitasi)?
h) Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan upaya perawatan dan
pencegahan?
4) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga dalam memelihara
lingkungan/ memodifikasi lingkungan rumah yang sehat, maka perlu dikaji:
a) Sejauh mana keluarga mengetahui sumber-sumber keluarga yang dimiliki?
15
a) Sejauh mana keluarga menegtahui keberadaan fasilitas kesehatan?
b) Sejauh mana keluarga memahami keuntungan yang dapat diperoleh dari
fasilitas kesehatan?
c) Sejauh mana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas
kesehatan?
d) Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik terhadap petugas
kesehatan?
e) Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga?
d. Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah:
e. Fungsi ekonomi
1) Stresor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan
waktu penyelesaian dalam waktu kurang dari 6 bulan.
2) Stresor jangka panjang yaitu stresor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian waktu lebih dari 6 bulan.
16
c. Strategi koping yang digunakan
7. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang dgunakan
sama dengan pemeriksaan fisik klinik. Bila ada anggota keluarga yang masih anak-
anak diperlukan juga pemerikasaan tumbuh kembang anak.
8. Harapan keluarga
Contoh:
17
a. Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan pada anak balita T pada keluarga bapak N
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan
kekurangan nutrisi.
b. Ketidak mampuan keluarga merawat, dapat pula mencerminkan tiga etioogi atau
lebih dari masalah yang sama, namun pada saat merumuskan tujuan dan intervensi
harus melibatkan ketiga hal atau lebih dari etiologi tersebut.
Diagnosa keperawatan keluarga risiko dirumuskan apabila sudah ada data yang
menunjang namun belum terjadi gangguan misalnya lingkungan rumah yang kurang
bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi tumbuh kembang yang tidak adekuat
dan lain sebagainya.
18
Contoh:
Contoh:
19
Berkabung yang disfungsional
Kurang pengetahuan
Risiko kekerasan
1. Sifat masalah
20
c. Tidak dapat
3.Potensial
masalah
1
dicegah
a.Tinggi 3
b.Cukup 2
c.Rendah 1
4.Menonjolnya masalah 1
2
a. Berat harus segera ditangani
1
b. Ada masalah, tetapi tidak perlu
segera ditangani 0
Untuk kriteria kedua yaitu kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu
memperhatikan faktor-faktor:
21
1. Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani
masalah.
Untuk kriteria ketiga yaitu potensi masalah dapat dicegah, perawat perlu
memperhatikan faktor-faktor berikut:
2. Lamanya masalah yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada.
4. Adanya kelompok high risk atau kelompok yang sangat peka menambah masalah.
B. Perencanaan/ intervensi
22
1. Intervensi suplemental
2. Intervensi fasilitatif
3. Intervensi perkembangan
Contoh:
23
b. Perdarahan di bawah kulit, dan lain sebagainya.
D.Penatalaksanaan/ implementasi
24
a. Memperkenalkan fasilitas kesehatan ynag ada dalam lingkungan keluarga
E. Evaluasi
O : hal-hal yang ditemukan perawat yang dapat diukur, misalnya anak P BB- nya naik 0,5
kg.
A : analisa hasil yang telah dicapai, mengacu pada tujuan dan diagnosa.
25
BAB 4
TINJAUAN KASUS
4.1 Kasus
Perawat U mendatangi salah satu daerah Malang jalan Babatan barat. Dalam
pengkajian di salah satu rumah perawat mendapatkan data Ibu R (29th) istri dari Bp.J
(31th) mempunyai seorang anak An.Y (4 th) seorang laki-laki. Pekerjaan Bp. J adalah
seorang TNI dan Ibu R sebagai ibu rumah tangga. Ibu R dan Bp J tinggal di perumahan
milik TNI. Dalam keluarga Bp.J salah satu anggota keluarga, yaitu An. Y mengalami
demam, batuk pilek dan An Y belum mendapatkan imunisasi lengkap yaitu DPT. Jika
anggota keluarga Bp. J ada yang sakit mereka berobat ke klinik atau langsung membeli
obat ke apotek ataupun dengan obat-obatan tradisional.
4.2 Pengkajian
A. Data Identitas
1. Nama kepala keluarga : Bp.J
2. Alamat : RT/RW : 05/01 Kelurahan Babatan
3. Komposisi keluarga
3. An. Y L Anak 4 th -
26
4. Genogram
\
Bp J Ibu R
31 29
Th T
h
4
Th
An Y
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Sakit
: Meninggal
27
Semua anggota keluarga beragam Islam dan menjalankan kewajiban shalat 5
waktu, semua aktivitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran
agama.
8. Status sosial ekonomi keluarga
Ibu R dan Bpk J tinggal di perumahan TNI Penghasilan Bp.J kurang lebih
4.000.000/ bln dan setiap bulanannya ibu R mendapat penghasilan tambahan dari
bayaran/ sewa kamar kos di rumah yang ditempati sekitar 1.500.00/bln. Bp.J dan Ibu
R mengatakan penghasilan yang mereka dapat lebih dari cukup untuk memenuhi
kebutuhan setiap hari dan untuk membiayai kebutuhan anaknya. Keluarga Bp. J
mempunyai tabungan untuk kebutuhan yang mendesak maupun untuk biaya
kesehatan keluarganya. Perabotan rumah tangga yang dimiliki keluarga adalah 2
buah kursi, televisi 14 inch, bufet dan 3 tempat tidur.
9. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Bp. J tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi keluar kota,
salah satu disebabkan karna aktifitas suami ibu R yang sibuk sebagai komandan di
tempat kerja. Anak mereka biasanya menghabiskan waktu liburannya bermain
dengan teman sebayanya dan menonton TV dirumah. Kadang- kadang keluarga
mereka pergi ke rumah neneknya yang ada di Mojokerto jika musim liburan
panjang atau sekedar makan diluar bersama.
B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia
prasekolah. Tugas perkembangan saat ini menanamkan nilai dan norma
agama, mengatur waktu bermain, bersosialisasi, menstimulasi pertumbuhan
dan perkembangan. Ibu mengatakan jarak kelahiran anaknya cukup atau sesuai
sehingga mereka jarang berantem dan bisa bermain serta perhatian yang
diberikan cukup oleh kedua orang tua.
28
mempunyai anak yang bernama An. Y umur 4th. Saat ini An. Y mengeluh
badannya panas dan batuk pilek.
7. Riwayat keluarga sebelumnya
Ibu R adalah anak pertama dari dua bersaudara, semua saudara Ibu masih
hidup dan dalam keadaan sehat. Bp J adalah anak kedua dari dua bersaudara.
Bp J dan Ibu R mengatakan keluarganya tidak memiliki riwayat menderita
penyakit menular atau tidak menular dan semua saudaranya dalam kondisi
sehat. Akan tetapi terkadang saudaranya juga mengalami batuk pilek.
C. Data Lingkungan
1. Karakteristik rumah :
Rumah yang ditempati keluarga Bpk. J adalah rumah dinas TNI dengan luas
15 x 10 m2. Rumah terdiri atas tiga kamar tidur,satu ruang tamu, satu ruang
untuk sholat,dua kamar mandi, dan satu dapur, 1 lantai dengan tipe permanent,
lantai semen di lapisi karpet dan dalam keadaan bersih. Ventilasi dan
pencahayaan rumah baik, keluarga memiliki kamar mandi dan jamban sendiri,
keadaan bersih sumber air dari PDAM air tidak berasa, berbau dan dalam
keadaan bersih.
Denah Rumah
Septict Jarak 7m
Tank Sumur
U
Kamar Dapur
Mandi
Musholla
Kamar B T
Tidur
Kamar
29
Mandi
Kamar Kamar S
Tidur Tidur
Ruang Tamu
30
Keluarga Bpk J saling menghargai satu sama lain. Saling membantu, serta
saling mendukung. Bpk J dan Ibu R, mampu untuk merawat diri sendiri dan
memenuhi kebutuhan sehari – hari. Untuk An. J masih berusia 4th sehingga
untuk pemenuhan kebutuhan sehari – hari ataupun apabila sedang sakit
dirawat oleh ibu R dan dibantu oleh Bpk J. Apabila ada masalah ibu R diskusi
dengan suami dan meminta nasehat kepadanya.
31
Ibu R mengatakan An Y belum lengkap imunisasinya. Imunisasi yang
belum adalah DPT. Ibu mengatakan An Y pernah dibawa keklinik karna
sedang demam, sehingga tidak jadi imunisasi dan hanya diberi obat. Ibu
mengakui sejak itu tidak jadi membawa anaknya lagi untuk diimunisasi
dengan alasan takut. Ibu R mengatakan belum mengetahui secara jelas
manfaat imunisasi.
d) Kemampuan Keluarga Memelihara/Memodifikasi Lingkungan Rumah yang
Sehat
Keluarga Bp.J mengatakan mampu memelihara dan memodifikasi
lingkungan rumah untuk mendukung status kesehatan anggota keluarga
e) Menggunakan Fasilitas Kesehatan yang Ada di Masyarakat
Keluarga Bp.N mengatakan sudah menggunakan fasilitas kesehatan yang
tersedia, apabila ada keluarga yang sakit diajak berobat ke puskesmas,
dokter maupun rumah sakit.
4. Fungsi Reproduksi :
Ibu. M masih mengikuti program KB dikarenakan masih haid dan melakukan
hubungan suami istri. Mereka sepakat untuk membesarkan anaknya dengan
baik dan memberi pendidikan yang baik.
5. Fungsi Ekonomi :
Keluarga mengatakan kondisi keluarga mereka tetap stabil meskipun Ibu. M
sakit dan Bp. N jarang berjualan karena mereka mempunyai tabungan keluarga
yang dapat digunakan kapan saja.
F. Stres dan Koping Keluarga
1. Stresor Jangka Pendek dan panjang :
Ibu R mengatakan ingin sekali sering berkumpul dengan keluarga besar, hal itu
di rasa agak sulit di wujudkan karena kondisi pekerjaan / dinas bpk J yang
tidak memungkinkan sering cuti lama.
2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stresor :
Jika ada masalah dalam keluarga biasanya didiskusikan bersama-sama.
Keluarga bisanya mencoba mandiri dan menyelesaikan masalah tanpa
melibatkan keluarga di kampung halaman karna ibu R dan Bpk J tidak mau
membuat resah keluarga dengan keadaan mereka di perantauan.
3. Strategi Koping Yang Digunakan :
Keluarga Ibu. M dan suami selalu membicarakan masalah keluarga bersama
dan sesekali bersama anaknya jika membicarakan tentang harapan-harapan
mereka terhadap anaknya.
4. Strategi Adaptasi Disfungsional :
32
Tidak pernah terdapat perselisihan antar anggota keluarga dalam mengambil
suatu keputusan.
F. Pemeriksaan Fisik
33
No Pemeriksaan Bp. J Ibu. R An. Y
Fisik
1 Kepala Simetris, Simetris,tidak ada Simetris, rambut
rambutberwarna ketombe,Rambut berwarna hitam, tidak
hitam, tidak ada sedikit kusut ada ketombe.
ketombe.
2. Leher leher tidak nampak leher tidak nampak leher tidak nampak
adanya peningkatan adanya peningkatan adanya peningkatan
tekanan vena tekanan vena tekanan vena
jugularis dan arteri jugularis dan arteri jugularis dan arteri
carotis, tidak teraba carotis, tidak teraba carotis, tidak teraba
adanya pembesaran adanya pembesaran adanya pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
(struma). (struma). (struma).
3. Mata Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak
terlihat anemis, tidak terlihat anemis, tidak terlihat anemis, tidak
ada katarak, ada katarak, ada katarak,
penglihatan jelas penglihatan jelas penglihatan jelas
4. Telinga Simetris, keadaan Simetris, keadaan Simetris, keadaan
bersih,Fungsi bersih,Fungsi bersih,Fungsi
pendengaran baik pendengaran baik pendengaran baik
5. Hidung Simetris,keadaan Simetris,keadaan Simetris,keadaan
bersih,Tidak ada bersih,Tidak ada bersih,Tidak ada
kelainan yang kelainan yang kelainan yang
ditemukan ditemukan ditemukan
6. Mulut Mukosa mulut Mukosa mulut agak Mukosa mulut
lembab,keadaan sedikit kering,Mulut lembab,keadaan
bersih,Tidak ada sedikit kotor, makan bersih,Tidak ada
kelainan 1x/hari porsi habis ½. kelainan
7. Dada Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada
terlihat simetris, suaraterlihat simetris, suaraterlihat simetris, suara
jantung S1 dan S2 jantung S1 dan S2 jantung S1 dan S2
tunggal,tidak terdapat tunggal,tidak terdapat tunggal,tidak terdapat
palpitasi, suara mur- palpitasi, suara mur- palpitasi, suara mur-
mur (-), ronchi (-), mur (-), ronchi (-), mur (-), ronchi (+),
wheezing (-) wheezing (-) wheezing (-)
8. Abdomen Pada pemeriksaan Pada pemeriksaan Pada pemeriksaan
abdomen tidak abdomen tidak abdomen tidak
didapatkan adanya didapatkan adanya didapatkan adanya
pembesaran hepar, pembesaran hepar, pembesaran hepar,
tidak kembung, tidak kembung, tidak kembung, 34
pergerakan peristaltik pergerakan peristaltik pergerakan peristaltik
usus 35x/mnt, tidak usus 35x/mnt, tidak usus 35x/mnt, tidak
G. Harapan Keluarga
Keluarga berharap An. Y dapat sembuh dan petugas kesehatan dapat memberi
35
2. Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunusasi pada An. Y keluarga
Bp. J b/d ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan ditandai dengan An. Y
belum lengkap imunisasinya
K. Skoring Prioritas Masalah
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada An. Y keluarga Bp J b/d ketidakmampuan
keluarga Bp. J merawat An. Y dengan masala ISPA ditandai dengan An. Y batuk pilek
dan demam dengan suhu 37,2OC
36
Menonjol masalah: 2 2x1/2 1 Masalah dirasakan oleh
Mmasalah
Ibu M dan bisa menjadi
dirasakan dan perlu
lebih serius bila tidak
segera ditangani
segera ditangani.
2. Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunusasi pada An. Y keluarga
Bp. J b/d ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan ditandai dengan An. Y
belum lengkap imunisasi
37
kelengkapan imunisasi..
38
J. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
Keluarga mampu
merawat anggota
keluarga yang
mengalami ISPA
39
3. Berikan makanan bergizi tiap
hari
4. Jagalah kebersihan tubuh,
makanan serta lingkungan
5. Jika hidung tersumbat karna
pilek, bersihkan lubang
hidung dengan sapu tangan
bersih
6. Selama anak dirawat
dirumah, beri minum lebih
banyak dari biasanya
7. Jangan pakai selimut atau
pakaian tebal selama badan
anak masih panas
8. Awasi tanda penyakit
bertambah parah, anak tidak
mau minum, nafas sesak dan
cepat
Keluarga dapat
Melakukan kompres
mendemonstrasikan cara
dingin 1. Demonstasikan kepada keluarga cara
40
melakukan kompres dingin melakukan kompres dingin
2. Berikan kesempatan kepada keluarga
Psikomotor untuk melakukan kompres dingin
3. Beri reinforcemen positif atas usaha
keluarga
4. Pastikan keluarga akan yang diajarkan
jika diperlukan
41
penyakit dengan dengan imunisasi
imunisasi
TUK :
Verbal Menyebutkan 1 dari 2 Akiba tidak
a. Menyebutkan akibat 1. Motivasi keluarga agar dapat mengambil
melakukan imunisasi:
tidak melakukan keputusan untuk mengatasi masalah
imunisasi 1. Penyakit akan mudah akibat tidak melakukan imunisasi
2. Berikan penguatan apabila keputusan
menyerang
2. Mudah tertular orang yang keluarga sudah tepat
sakit
42
43
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
44
No Diagnosa Evaluasi Hari/tanggal
Keperawatan Asuhan Keperawatan Keluarga
1 Ketidakefektifan S: Senin, 29 April
bersihan jalan nafas 1. Ibu mengatakan cara perawatan ISPA di 2019
pada An. Y keluarga rumah dengan memberikan obat panas
Bp J b/d sesuai resep atau kompres dingin
2. Ibu mengatakan jika anak pilek hidung di
ketidakmampuan
bersihklan dengan kain bersih
keluarga Bp. J
3. Ibu mengatakan selama anak dirawat di
merawat An. Y
rumah, makan sedikit tapi sering dan
dengan masala ISPA
jangan memakai selimut jika anak panas
ditandai dengan An.
O:
Y batuk pilek dan
1. Keluarga menyebutkan cara merawat ISPA
demam dengan suhu
sesauai standar
37,2OC 2. Keluarga mendemonstrasikan cara
membersihkan hidung tersumbat
A:
Keluarga mampu menyebutkan cara
perawatan ISPA, mendemonstrasikan cara
membersihkan hidung tersumbat
P:
Motivasi keluarga untuk mempertahankan
perilaku yang positif
45
melakukan imunisasi
A:
Keluarga dapat memutuskan tindakan unutk
melakukan imunisasi
P:
Memberikan motivasi dan penguatan pada
perilaku yang sudah sesuai
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat, dibawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan ( Depkes RI, 1998 ).
46
Keluarga dengan tahap tiga adalah dimulai dari anak pertama berusia 2 ½ tahun-5
tahun. Peran orangtua sebagai arsitek keluarga merancang dan mengarahkan
perkembangan keluarga untuk memperkokoh agar perkawinan hidup lestari.
5.2 Saran
1. Keluarga perlu diberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit klien dengan tujuan
kecemasan keluarga dapat berkurang dan keluarga tahu tentang proses penyakit yang
diderita klien.
2. Kepada teman – teman apabila melakukan perawatan keluarga dapat berpedoman pada
proses keperawatan. Dengan memeperhatikan aspek bio, psiko, dan spiritual.
47
DAFTAR PUSTAKA
Amin Huda Nur Arif, H. K. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Jakarta: EGC.
48