Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. Nurul Annisa
2. Rahmi Zuraidah
3. Rima Nur Utami
4. Risky Dwi Pujianto
5. Shafira Nurianti S
6. Siti Diana Sofiya
7. Sri Wahyu Retno W
8. Tamara Almaida
9. Vani Novia B
10. Wahyu Marzuqi
11. Yaramadhani
12. Yuri Handika
PENDAHULUAN
VOC oleh kalangan orang Indonesia sering juga disebut dengan Kumpeni
atau Kompeni. Mengapa ? Karena umumnya mayoritas orang Indonesia lebih
mudah dalam pengucapannya (diambil dari kata compagnie). Namun rakyat
Nusantara lebih mengenal Kompeni sebagai tentara Belanda bukan sebagai
sebuah kongsi dagang.
Kebangkitan Nasional Indonesia adalah periode pada paruh pertama
abad ke-20, di mana banyak rakyat Indonesia mulai menumbuhkan rasa
kesadaran nasional sebagai "orang Indonesia".[1] Masa ini ditandai dengan dua
peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar
Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). Masa ini merupakan salah satu dampak
politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli.
RUMUSAN MASALAH
9. Pada awal kedatangannya, Belnada hanya membawa misi niaga melalui VOC.
Tapi faktanya dalam sejarah Belanda justru menjajah Nusantara dalam waktu
yang sangat lama. Jelaksan faktor yang menyebabkan hal berikut!
Belanda sangat menginginka kekayaan rempah Indonesia seperti lada dan hasil
perkebunan karet. Selain itu, wilayah Indonesia sangat strategis karena jalur
perdangangan yang dekat dengan banyak Negara, serta iklimnya yang hangat dan
membuat siapapun nyaman.
1. Tidak Kompeten
2. Mudah Dipengaruhi
5. Pemalas
10. Alasan Pertama : Indonesia saat itu masih memikirkan kepentingan daerahnya
masing-masing yang berjuang secara terpisah-pisah, tidak secara bersamaan (serentak)
antar daerah di seluruh Indonesia. Sehingga tidak mengherankan kalau perlawanannya
mudah dipatahkan dan dipukul mundur oleh penjajah Belanda.
Alasan Kedua : Kurangnya rasa persatuan dan kesatuan itu tercermin dari poin
pertama, di mana perjuangan yang dilakukan masih dilakukan secara terpisah-pisah. Ini
merupakan akibat belum adanya rasa senasib dan seperjuangan yang dirasakan antar
sesama rakyat Indonesia. Sehingga perjuangan yang dilakukan rakyat Indonesia, di
mana jumlah pejuangnya yang terlalu sedikit karena masih terpisah-pisah, memudahkan
penjajah Belanda untuk memukul mundur mereka.