Vous êtes sur la page 1sur 7

ANALISA SINTESA PENGAMBILAN DARAH ARTERI (BGA)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktek Stase Gadar

Oleh :
ARDI NUR SETIYONO
NIM : 1808014

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2019
Nama Pasien : Ny. E

Diagnosa Medis : DM hiperglikemi

No. Reg : C138XXX

Tanggal : 11 Maret 2019

1. Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran


Gangguan perfusi jaringan
Dasar Pemikiran:
Peroses pengambilan sampel darah arteri yang digunakan untuk mengetahui keseimbangan
asam basa pasien. Pengambilan darah arteri ini sering dilakukan untuk mendukung
penatalaksanaan pasien kritis yang mengalami gangguan sistem pernafasan (Muttaqin,
2008). Dalam pengambilan darah arteri ini dituntut suatu keterampilan yang tidak mudah,
karena hal ini akan menentukan keakurasian hasil yang diambil. Seorang perawat dalam
melaksanakan proses pengambilan darah arteri harus berpatokan pada prosedur yang sudah
ada, ini untuk menghindari kemungkinan komplikasi yang ditimbulkan sekaligus tuntutan
yang tidak diinginkan.

2. Tindakan keperawatan yang dilakukan

Pengambilan sampel dari pembuluh darah arteri

3. Prinsip-prinsip tindakan
a. Tujuan
1) Menilai fungsi respirasi (ventilasi)
2) Menilai kapasitas oksigenasi
3) Menilai Keseimbangan asam-basa
4) Mengetahui keadaan O2 dan metabolisme sel
5) Efisiensi pertukaran O2 dan CO2.
6) Untuk mengetahui kadar CO2 dalam tubuh
7) Memperoleh darah arterial untuk analisa gas darah atau test diagnostik yang lain.
b. Indikasi
Pada pasien dengan penyakit paru, bayi prematur dengan penyakit paru, Diabetes
Melitus berhubungan dengan kondisi asidosis diabetic.
c. Kontraindikasi
Pada pasien dengan penyakit perdarahan seperti hemofilia dan trombosit rendah
d. Alat yang diperlukan
1) AGD kit:
 Spuit spesifik untuk mengambil darah yang akan digunakan untuk analisa gas

darah.
 Jarum 20 G 1 ¼ “

 Jarum 22 G 1”

 1 ml ampul carian heparin (1:1000)

2) Sarung tangan
3) Spuit 5 ml dan 10 ml
4) Alcohol or poviodine-iodine pad
5) 4x4 gauze pads
6) Penutup karet untuk spuit
7) Tas plastik atau wadah berisi es
8) Label
9) Format permintaan laboratorium
e. Lokasi pengambilan
Mengidentifikasi arteri untuk pengambilan sampel. Arteri yang paling sering unutk
pengambilan sampel termasuk arteri radialis, arteri brachialis, dan arteri femoralis. Dari
ketiganya, arteri radial adalah area sampling yang paling disukai karena tiga faktor
utama: a) mudah untuk mengakses, b) arteri radial adalah arteri dangkal dan karena itu
lebih mudah untuk diraba, stabil, dan mudak ditusuk, dan c) memiliki jaminan aliran
darah.
f. Prosedur
1) Cek identitas pasien. Beritahu pasien bahwa akan dilakukan pengambilan sampel
AGD dan jelaskan tujuan serta prosedurnya. Beritahukan bahwa spesimen akan
diambil dari arteri, jaga privasi klien, dan atur posisi klien dalam posisi supinasi atau
semi fowler.
2) Siapkan peralatan. Beri label syringe dengan nama pasien, nomor ruangan, nama
dokter, tanggal dan waktu pengambilan, inisial pelaksana AGD. Beri heparin pada
spuit.
3) Lakukan cuci tangan dan gunakan sarung tangan untuk meminimalkan penyebaran
mikroorganisme.
4) Membersihkan kulit di area tusukan dengan kapas alcohol. Tangan klien harus ditekuk
sedikit atau letakkan handuk kecil yang digulung di bawah pergelangan tangan. Hal
ini membawa arteri radial lebih dekat ke permukaan. Ekstensi berlebihan pada
pergelangan tangan harus dihindari karena dapat menutup jalan denyut nadi.
5) Palpasi denyutan dengan telunjuk dan jari tengah. Setelah menemukan sensasi
denyutan terkuat, sedikit fiksasi arteri dengan telunjuk dan jari tengah. Hal ini akan
mencegah arteri berubah posisi ketika dilakukan tusukan.
6) Suntikan harus dengan sudut 45° atau kurang di tangan berlawanan, seperti memegang
pensil atau sebuah anak panah. Penempatan paralel dekat jarum tersebut akan
meminimalkan trauma arteri dan memungkinkan serat otot polos untuk menutup
lubang tusukan setelah jarum ditarik.
7) Sementara memfiksasi arteri dan dengan sudut jarum mengarah ke atas, masukkan
jarum ke tepat di bawah permukaan kulit. Sekarang dorong jarum perlahan-lahan
sampai terlihat denyut berkedip darah di pusat jarum. Berhenti dan pertahankan posisi
ini sampai terkumpul 2-4 cc darah dalam alat suntik.
8) Jika jarum masuk terlalu jauh, tarik perlahan-lahan sampai mengalir darah ke jarum
suntik. Seharusnya tidak perlu ada aspirasi darah ke jarum suntik sebab tekanan arteri
akan mengisi otomatis alat suntik. Hanya dalam jika digunakan jarum gauge kecil
(misalnya 25 gauge), atau pasien hipotensi, sebaiknya dilakukan aspirasi jarum suntik.
9) Setelah mendapatkan jumlah darah yang diinginkan, tarik jarum dan terapkan tekanan
ke area tusukan dengan ukuran 4 × 4. Setelah tekanan diterapkan selama 2 menit,
periksa area untuk perdarahan, aliran, atau rembesan darah. Jika ada, terapkan tekanan
sampai pendarahan terhenti. Waktu kompresi lama akan diperlukan untuk pasien pada
terapi antikoagulan atau yang memiliki gangguan perdarahan.
10) Lepaskan jarum dari alat suntik. Jarum tidak boleh disumbat, bengkok, atau sengaja
dirusak karena bahaya tusukan diri. Semua jarum harus ditempatkan dalam wadah
tahan tusukan (umumnya dikenal sebagai wadah benda tajam).
11) Sangat penting bahwa gelembung udara yang dikeluarkan dari spuit gas darah karena
dapat mengubah hasil gas darah. Pegang jarum suntik tegak lurus dan tekan jarum
suntik dengan lembut sehingga gelembung udara naik ke bagian atas jarum suntik
sehingga dapat dikeluarkan.
12) Cap jarum suntik dan letakkan spuit dalam kantong es (mendinginkan sampel akan
mencegah metabolisme lebih lanjut dari darah). Pasang slip laboratorium untuk tas,
dan bawa sampel ke laboratorium. Jika akan menganalisis sampel, harus dilakukan
sesegera mungkin.
13) Lepas sarung tangan dan lakukan cuci tangan untuk mencegah penyebaran
mikroorganisme.
4. Analisa tindakan keperawatan
DM tipe I Genetik DM tipe II obesitas DM tipe III

Proses autoimun Penurunan sensitivitas Malnutrisi kalori protein


reseptor insulin

Kerusakan pankreas Kerusakan pankreas


Insulin yg ada kurang efektif

Kehancuran sel beta Penurunan fungsi sel beta

Produksi insulin turun Insulin tdk adekuat/ gang.


Toleransi glukosa

Hiperglikemia Penurunan Peningkatan LDL


glukosa
dalam sel
Melebihi Penebalan membrane
ambang batas pemb. darah
Produksi
filtrasi ginjal
energy
menurun

Ekskresi Makroangiopati Mikroangiopati


melalui ginjal
berlebih Kelemahan Pengambilan
cadangan
makanan di Aterosklerosis Penimbunan
lemak & otot glukosa
Intoleransi darah
Glukosuria Deuresis aktivitas
osmotic Penyumbatan
vaskular
Atrofi otot Retinopati Neuropati
Defisit vol. Poliuria Dehidrasi
cairan Insufisiensi
Rangsang Penurunan
pusat lapar vascular Pandangan Perbahan
BB perifer kabur biokimia
Rangsangan Hipotensi hipotalamus
Pemasangan syaraf
pusat haus di
infus
hipotalamus Nutrisi
Penurunan Katarak
Syok Polifagia kurang dr
suplai O2 Gang.
kebutuhan
ekstremitas Metabolic
Polidipsia
Kebutaan
Ketidakseimbangan
asam basa Nekrotik Penurunan
jaringan Gang. kecepatan
Persepsi konduksi
sensori motorik
Gang. Perfusi
jaringan Ulkus

Penurunan
Trombosis sensori
Pengambilan sample getar
darah BGA pemb.
darah

Kelemahan
Gangren Resiko otot
infeksi

Gang. Amputasi Hambatan


Konsep diri Ganti mobilitas fisik
balut

ROM aktif/
pasif
5. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya
Pengambilan darah arteri akan minimal terjadi jika dilakukan dengan benar. Namun dapat
terjadi perdarahan atau perdarahan yang tertunda atau memar pada area tusukan jarum atau
yang jarang terjadi, kerusakan sirkulasi di sekitar area tusukan.

6. Hasil yang didapat dan maknanya


Sampel darah arteri dapat diambil dari arteri radialis, hasil dikirim ke lab. Menunggu hasil
lab untuk dilakukan tindakan lebih lanjut

7. Tindakan keperawatan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnose keperawatan di
atas
 Pemasangan infus
 Monitor TTV

8. Evaluasi diri
Dalam pemberian intervensi, ada baiknya perawat melakukan intervensi sesuai dengan
standar operasional prosedur. Perawat hendaknya menggunakan peralatan sesuai dengan
ketentuan untuk menjaga kenyamanan pasien. Pada saat melakukan tindakan, lakukan
sesuai prosedur untuk menghindari cedera pada pasien

Vous aimerez peut-être aussi