Vous êtes sur la page 1sur 6

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANGINA PECTORIS

A. Pengkajian
1. Anamnesa
a. Data Demografi Klien
Nama : Tn. F
Usia : 50 tahun
Jenis kelamin : Pria
Suku/bangsa : -
Alamat : -
Agama : -
Tgl MRS : -
Jam MRS : -
Diagnosa : Angina pectoris

b. Keluhan utama
Pasien mengatakan dada kiri seperti ditusuk.

c. Riwayat penyakit sekarang


Pasien mengatakan dada kiri terasa seperti di tusuk yang muncaknya kadang-
kadang khususnya pada saat bermain tenis lapangan.

d. Riwayat penyakit masa lalu


Riwayat penyakit masa lalu Hipertensi, Merokok sejak usia 25 tahun sekitar 2
batang per hari.

2. Pemeriksaan Fisik
B1 (Breath) : RR = 15 x/m.
B2 (Blood) : TD = 130/90 mmHg, N = 90 x/m, Suara S1 dan S2 tunggal,
tidak tampak adanya anemia.
B3 (Brain) : -
B4 (Bladder) : -
B5 (Bowel) : BB = 75 kg, TB = 160 cm
B6 (Bone) : -

3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Hb, Leukosit, Trombosit, Hct dalam batas normal.
b. EKG
Irama sinus 88x/menit, Hipertropi ventrikel kiri.

B. Analisa Data
Data Penyebab Masalah
Data subjektif : Beban kerja jantung Nyeri
- Pasien mengatakan
meningkat
dada kiri terasa seperti
di tusuk yang Kebutuhan O2 meningkat
muncaknya kadang-
Aterosklerosis
kadang khususnya
Arteri koroner tidak dapat
pada saat bermain tenis
berdilatasi
lapangan.
Suplai O2 ke miokard
Data objektif :
berkurang
-
Proses glikolisis anaerob

Terbentuk asam laktat

Menyentuh ujung-ujung
saraf reseptor

Dipersepsikan

Intoleran Aktivitas
Nyeri

Beban kerja jantung


Data Subjektif: meningkat
- Pasien mengatakan
Kebutuhan O2 meningkat
dada kiri terasa seperti
di tusuk yang Aterosklerosis
muncuknya kadang-
Arteri koroner tidak dapat
kadang khususnya
berdilatasi
pada saat bermain tenis
Suplai O2 ke miokard
lapangan
Data Objektif: berkurang
-
Intoleran Aktivitas

C. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan ateroskelorosis atau spasme koroner
b. Intoleran aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen
dan kebutuhan.
D. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi Rasional
(NOC) (NIC)
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Instruksikan pasien untuk 1. Pasien perlu mengetahui
dengan ateroskelorosis atau keperawatan selama ….x 24 pemberian NTG sublingual. tentang gejala nyeri dada dari
spasme koroner jam nyeri terkontrol, dengan Pada saat pemberian NTG iskemia mikord.
kriteria hasil : minta pasien untuk duduk dan
1. Pasien melaporkan berbaring.
ketidaknyamanan mulai 2. Ketidaknyamanan dari
berkurang. 2. Monitor karakteristik nyeri; angina sering susah
2. Pasien tampak rileks dan kualitas, lokasi, skala, dan dijelaskan oleh pasien.
nyaman. durasi nyeri.
3. Menurunkan kebutuhan
3. Instruksikan pasien untuk oksigen myocard sehingga
rileks dan istirahat. mengembalikan
keseimbangan antara suplai
oksigen dan kebutuhan.

4. Meningkatkan saturasi
4. Kolaborasi pemberian oksigen oksigen sehingga arteri
membawa lebih banyak
oksigen ke otot jantung dan
mengurangi suplai oksigen
dan kebutuhan yang tidak
seimbang.

5. Tekanan darah dan nadi


5. Monitor tanda-tanda vital biasanya meningkat setelah
selama nyeri dada. rangsangan simpatik selama
nyeri. Bagaimanapun mitral
menyebabkan vasodilatasi
dan hasil tekanan darah dapat
turun atau drop.
6. Perbedaan antara angina dan
6. Menilai gambaran EKG untuk IM sangat penting dalam
melihat perubahan segmen ST membuat implementasi
dan gelombang T. intervensi yang tepat.

2. Intoleran aktifitas Setelah dilakukan tindakan 1. Menganjurkan istirahat 1. Istirahat aktifitas


berhubungan dengan keperawatan selama ….x 24 diantara aktifitas. menyediakan waktu untuk
ketidakseimbangan antara jam diharapkan dapat menyimpan energy dan
suplai oksigen dan beraktifitas secara bertahap, pemulihan.
kebutuhan dengan kriteria hasil :
1. Pasien dapat beraktifitas 2. Ingatkan pasien untuk tidak 2. Beraktifitas dengan lengan
dengan tanpa adanya bekerja dengan menggunakan dan bahu dapat
gangguan iskemik. lengan dan bahu dalam jangka meningkatkan kebutuhan otot
2. Pasien mengatakan waktu yang lama. jantung.
aktifitas dengan
pembatasan energy dan 3. Ingatkan pasien untuk berobat 3. Biasanya tubuh mengatur
istirahat. secara berlanjut (seperti beta pengobatan setelah beberapa
blockers). minggu.

4. Menilai tekanan darah dan 4. Menyediakan informasi dasar


nadi sebelum, selama, dan untuk menentukan
sesudah aktifitas. pembatasan aktifitas dan
lamanya terapi.

5. Menganjurkan untuk 5. Latihan yang rutin dapat


melakukan latihan aerobic meningkatkan fungsi
secara bertahap. kapasitas jantung lebih
efisien.

Vous aimerez peut-être aussi