Vous êtes sur la page 1sur 10

Jurnal Warta Rimba E-ISSN : 2579-6287

Volume 7. Nomor 1. P-ISSN : 2406-8373


Maret 2019
KOMPOSISI JENIS-JENIS PAKAN LEBAH MADU HUTAN (Apis dorsata)DI
KAWASAN HUTAN LINDUNG DESA PANJOKA KECAMATAN PAMONA UTARA
KABUPATEN POSO SULAWESI TENGAH

Arlan Metungku 1),Elhayat Labiro2), Rahmawati2)


Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Tadulako
Jl. Soekarno Hatta Km.9 Palu, Sulawesi Tengah 94118
1)
Mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako
Korespondensi : alanmetungku@gmail.com
2)
Staf Pengajar Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako

Abstract
Forests are one of the natural resources that have benefited human life in the form of wood or non-wood.
One of the non-timber forest products is forest honey bee which is currently diminishing due to the
destruction of forest honey bee habitat, some honey producers. Depending on honeybee habitat, it can
affect the presence of feed because this research aims to find out the composition of feed types Forest
honey bees in the protected forest area of Panjoka Village, Poso Regency. The method used in this study
uses a striped path. The method used in this study uses a striped path. The area of the research object is 16
Ha. Sampling intensity 6.25%. The total number of observation plots is 25 plots, the number of lanes is 5
lanes, the distance between lanes is 50 m and the distance between plots is 50 m. Composition The overall
vegetation type for tree, pole, sapling and seedling consists of 24 species and 19 families in 50
observation plots . The types of forest honey bee feed are Kasa (Castanopsis accuminatisima), Ipoli
(Litocarpus hafilandii), Mbosisi (Trema cannabina Lour), Sisio (Chionanthus sordidus Kiew), Pangkula
(Adinandra celebica Koord), Wayatu Yopo (Unidentified), Pakanangi (Litsea densiflora (Teschner)
Kosterm), Peta'a (Pternandra coerulescen Jack), Nggalumele (Freycenetia celebica Solm), Nunu (Ficus
sp), Kondongio (Cryptocarya palawanensis Merr), Wilonti (Homalanthus populneus (Geiseler) Pax),
Lepati Mbawu (Bridelia glauca Blume), Sumpiti (Saularia sp), Antoli (Toonaa cyliat), Pa'u (Macadamia
hildebrandii), Tea (Artocarpus elasticus Miq), Waka (Ficus elmeri Merr), Perenjongi (Horsfieldia
costulata (Miq) Warb), Kasimpo ( Alpinia galangal L), Beta'u (Colophyllum soulantri Miq), Peroka
(Elaeocarpus anggustifolius Blume), Uwe (Syzigium sp) and Gopu (Elaeocarpus sp).
Keywords: Composition of types of forest honey bee feed

PENDAHULUAN produk ikutan lainya. Menurut Pondete (2008),


Lebah madu (Apis spp) adalah hasil hutan non
Latar Belakang kayu yang sangat digemari oleh petani di
Hutan sebagai salah satu sumber daya alam Indonesia karena penghasilan mereka dapat
yang telah memberikan manfaat yang besar bagi ditambah melalui hasil penjualan madunya yang
kehidupan manusia sejak kehidupan primitif sangat menguntungkan.
sampai dengan kehidupan modern (Januarti 2011). Madu adalah hasil hutan non kayu yang sangat
Hasil hutan non kayu adalah jenis flora yang meningkatkan pendapatan masyarakat desa sekitar
bukan kayu atau pohon, yang meliputi : rotan, hutan (Toradja 2011).
gaharu, getah, tumbuhan obat, dan lebah madu Serangga merupakan organisme yang
hutan. Pengembangan hasil hutan non kayu selain memiliki dua peran penting di dalam kehidupan
dapat meningkatkan kesejahteraan petani, salah manusia yaitu merugikan dan
satu sektor produk hasil hutan non kayu (HHNK) menguntungkan.Serangga penyerbuk salah satu
yang menjadi primadona adalah lebah madu (Apis adalah lebah.Lebah merupakan organism serangga
spp) (Kaluti 2015).Hal ini sejalan dengan pendapat yang menguntungkan manusia karena berperan
Muflihat( 2014) salah satu hasil hutan bukan kayu sebagai penyerbuk tanaman yang dapat
yang sangat potensial adalah lebah madu dan

7
Jurnal Warta Rimba E-ISSN : 2579-6287
Volume 7. Nomor 1. P-ISSN : 2406-8373
Maret 2019
meningkatkan produksi tanaman disekitar lindung Desa Panjoka Kecamatan Pamona Utara
peternakan lebah madu. (Rompas,2009). kabupaten poso Sulawesi Tengah.
Jenis lebah hutan hidup dihutan-hutan yang Kegunaan dari penelitian ini untuk memberikan
jauh dari pemukiman penduduk yaitu pada pohon- informasi tentang jenis-jenis pakan lebah madu
pohon yang tinggi dengan kanopi sedikit terbuka. hutan (Apis dorsata), bagi masyarakat dan
(Tobade 2011). pemerintah dalam upaya perlindungan hutan
Kehidupan lebah madu hutan (Apis dorsata) lindung yang ada di Desa Panjoka.
sangat bergantung pada pakanya, karena pakan
merupakan salah satu factor utama yang harus MATERI DAN METODE PENELITIAN
dipenuhi dalam kelangsungan hidupnya. Menurut Waktu dan Tempat
(Toradja 2011), pakan lebah yaitu semua tanaman Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan
yang bunganya dan organ tanaman yang lainnya terhitung mulai bulan April sampai dengan Juni
dapat di gunakan oleh lebah madu sebagai 2014. Lokasi penelitian ini bertempat di kawasan
pakannya karena dapat menghasilkan nectar dan hutan lindung Desa Panjoka Kecamatan Pamona
tepung sari. Utara Kabupaten Poso Sulawesi Tengah.
Nektar adalah cairan berasa manis yang Bahan dan Alat
berasal darikelenjar-kelenjar nektar pada bunga Bahan -bahan yang digunakan dalam penelitian
yang kelak menjadimadu lebah. Serbuk sari adalah ini, yaitu :
alat reproduksi jantanpada bunga. Serbuk sari 1. Tali Rafia digunakan untuk membuat petak
yang dibawa oleh lebah pekerjapencari serbuk sari contoh.
untuk disimpan di dalam sel-sel sisiransarang. 2. Kertas Koran digunakan untuk membungkus
Serbuk sari yang siap dikonsumsi lebah spesimen tumbuhan pada proses pengepresan
madudisimpan di dalam sel-sel sisiran sarang dan pengeringan.
(Comb) yang disebut sebagai Bee bread 3. Kantung plastik digunakan untuk menyimpan
(Widowati 2013). spesimen tumbuhan yang di kumpulkan
Widiarti dan kuntadi (2012) dalam dilapangan.
penelitiannya menyatakan bahwa faktor utama 4. Spritus untuk mengawetkan spesimen yang
yang mempengaruhi rendanya produktifitas lebah dikoleksi.
madu di masyarakat adalah penurunan sumber Alat - alat yang digunakan pada penelitian ini,
pakan. Hal ini sejalan dengan pendapat Lanipa yaitu :
(2010) kebaradaan lebah madu di pengaruhi oleh 5. Meteran digunakan untuk mengukur petak
banyak faktor. Faktor – faktor yang pengamatan.
mempengaruhi diantaranya adalah faktor 6. Gunting stek digunakan untuk memotong
ketersediaan pakan, iklim, kebutuhan air dan ada spesimen tumbuhan yang dikoleksi untuk
tidaknya gangguan. diidentifikasi.
Rumusan Masalah 7. Haga meter digunakan untuk mengukur tinggi
Kehidupan lebah madu hutan mulai pohon.
terganggu antara lain kelestarian pakan yang saat 8. Alat tulis menulis (pensil/pulpen dan buku)
ini berkurang. Hal tersebut disebabkan oleh digunakan untuk mencatat hal-hal yang
adanya masyarakat yang membuka lahan untuk dianggap penting dalam proses penelitian.
perkebunan di kawasan hutan lindung.Oleh karena 9. Kamera digunakan untuk mengambil gambar.
itu, perlu diadakan penelitian mengenai jenis-jenis
pakan lebah madu hutan (Apis dorsata) di Metode Peneltian
kawasan hutan lindung Desa Panjoka Kecamatan Metode penelitian yang digunakan adalah
Pamona Utara Kabupaten Poso. metode jalur berpetak. Luas kawasan hutan
Tujuan dan Kegunaan Lindung Desa Panjoka sebagai objek penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk yaitu 16 Ha, jumlah seluruh petak contoh
mengetahui jenis-jenis pakan lebah madu hutan sebanyak 25 plot dengan intensitas sampling 6,25
(Apis dorsata) yang berada di kawasan hutan %.

8
Jurnal Warta Rimba E-ISSN : 2579-6287
Volume 7. Nomor 1. P-ISSN : 2406-8373
Maret 2019
Jenis Data untuk tingkat semai dan tumbuhan bawah dan
Pengumpulan data dilakukan dengan dapat dilihat pada gambar 2.
menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan
data sekunder.
Data Primer
Data primer diperoleh dengan pengamatan
dan observasi langsung di lapangan yaitu
pengambilan data mengenai jenis-jenis tanaman
dan tumbuhan yang menjadi pakan lebah madu.
Data Sekunder
Sedangkan data sekunder diperoleh dari
kantor.instansi terkait dan literatur serta laporan-
laporan yang berhubungan dengan penelitian ini. Gambar 2. Plot Pengamatan
Data sekunder meliputi : Keterangan :
1. Keadaan umum lokasi penelitian seperti letak 1. Plot berukuran berukuran 20x20m untuk tingkat
wilayah, luas wilayah, dan kondisi fisik pohon.
lingkungan. 2. Plot berukuran 10x10m untuk tingkat tiang.
2. Keadaan lahan seperti vegetasi, struktur tanah, 3. Plot berukuran 5x5m untuk tingkat pancang.
dan topografi. 4. Plot berukuran 2x2m untuk tingkat semai dan
3. Keadaan masyarakat seperti jumlah penduduk, tumbuhan bawah.
umur, jenis kelamin, mata pencaharian,
Semua jenis tumbuhan yang berada dalam
pendidikan, dan aksesibilitas.
plot dicatat nama jenis dan jumlahnya.
Prosedur Penelitian
Selanjutnya apabila ada jenis yang tidak diketahui
1. Survey lokasi untuk mendapatkan gambaran
dilakukan pengambilan sampel yaitu dengan
secara umum mengenai habitat lebah madu
pucuk daun, bunga atau buah dari tanaman atau
bersama penduduk yang berpengalaman
tumbuhan yang menjadi pakan lebah madu.
mengetahui tentang pakan lebah madu.
Identifikasi jenis tumbuhan yang tidak diketahui
2. Menentukan tempat pembuatan plot.
dilakukan di Laboratorium Herbarium.
3. Membuat 5 jalur dengan panjang 400 meter,
jarak antara jalur 50 meter Analisis Data
4. Pada setiap jalur dibuat 5 petak contoh yang Indeks Nilai Penting (INP)
Data hasil pengamatan di lapangan selanjutnya
berukuran 20 meter x 20meter.
di analisis untuk menentukan Indeks Nilai Penting
5. Jarak setiap petak contoh 50 meter dan dapat
(INP). Untuk mengetahui Komposisi jenis pakan
dilihat pada gambar 1 di bawah ini :
lebah maduh hutan yang ditemukan pada jalur
pengamatan dihitung menggunakan rumus sebagai
berikut (Sidiyasa, 2006).

Frekuensi (F) = Jumlah petak di mna ditemukan suatu jenis


Jumlah seluruh petak

Frekuensi Suatu Jenis


Frekuensi Relatif (FR)= x 100%
Jumlah Seluruh Jenis

Jumlah individu setiap jenis


Kerapatan (K)=
Luas Seluruh Unit Contoh
Gambar 1. Jalur Pembuatan Plot Jumlah Individu Suatu Jenis
Kerapatan Relatif (KR)= x 100%
Kerapatan Seluruh Jenis

Dalam petak contoh yang berukuran Luas Bidang datar = ¼ .π. d2


20x20m untuk tingkat pohon, 10x10m untuk Luas bidang datar suatu jenis
tingkat tiang, 5x5m untuk tingkat pancang, 2x2m Dominasnsi (D)=
Luas Seluruh Unit Contoh

9
Jurnal Warta Rimba E-ISSN : 2579-6287
Volume 7. Nomor 1. P-ISSN : 2406-8373
Maret 2019
Dominasi Suatu Jenis memiliki INP terendah adalah jenis Tewolili
Dominasi Relatif (DR)= x 100%
Dominasi seluruh jenis
(Acronychia pedunculata L) dengan nilai INP
Dimana : Untuk tingkat pohon, tiang, dan pancang INP = KR+ 1,975.
FR+DR Nilai frekuensi mengambarkan penyebaran
Untuk tingkat semai INP = KR + FR
suatu jenis dalam suatu habitat. Apabila suatu
HASIL DAN PEMBAHASAN jenis mempunyai nilai frekuensi yang tinggi, maka
jenis tersebut akan tumbuh secara menyebar dan
Komposisi Jenis dan INP Pakan Lebah Madu sebaliknya suatu jenis akan tumbuh secara
Hutan Tingkat Pohon mengelompok dan sedikit bila nilai frekuensinya
Berdasarkan hasil penelitian dilapangan, rendah (Loveless, 1989).
komposisi jenis vegetasi pada tingkat pohon Komposisi Jenis dan INP Pakan Lebah Madu
ditemukan sebanyak 280 individu dari 29 jenis Hutan Tingkat Tiang
dan 23 famili. Jenis vegetasi yang menjadi pakan Komposisi Jenis vegetasi pada tingkat tiang
lebah madu hutan pada tingkat ini terdapat 15 jenis terdapat sebanyak 682 individu dari 32 jenis dan
dari 13 famili. Hasil perhitungan INP 27 famili. Jenis vegetasi pakan lebah madu hutan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran I. pada tingkat pertumbuhan ini, sebanyak 18 jenis
Sedangkan, hasil perhitungan 20 INP tertinggi dari 16 famili. Hasil perhitungan INP
disajikan pada tabel 4. selengkapnya dapat di lihat pada lampiran II.
Tabel 4, menunjukan bahwa komposisi jenis Hasil perhitungan 20 INP tertinggi disajikan pada
pakan lebah madu hutan tingkat pohon yang tabel 5.
mempunyai nilai INP tertinggi adalah Kasa Tabel 5, menunjukan bahwa hasil komposisi
(Castanopsisaccuminatisima), dengan nilai INP jenis pakan lebah madu hutan tingkat tiang yang
32,71 kerapatan relatif (KR) 8,214 nilai frekuensi mempunyai nilai INP tertinggi yaitu Ipoli(
relative (FR) 8,09. Sedangkan jenis yang litorcarpushavilandii) termasuk dalam family
mempunyai nilai dominansi relatif (DR) tertinggi Fagaceae dengan nilai INP 15,36 nilai kerapatan
yaitu masih dari jenis pohon (Castanopsis relatif (KR) 5.132 sedangkan jenis yang
accuminatisima), dengan nilai dominansi relatif mempunyai nilai INP terendah yaitu Nunu (Ficus
(DR) 16,41. sp) termasuk dalam family Moraceae dengan nilai
Berdasarkan hasil pengamatan pada tingkat INP 3,609%. Bagian tumbuhan yang menjadi
pohon ditemukan sebanyak 15 jenis vegetasi yang pakanya yaitu zat berupa cairan manis yang
merupakan pakan lebah madu hutan dengan nilai disebut nektar,selain nektar, tanaman dan bunga-
INP tertinggi adalah jenis Kasa (Castanopsis bungatersebut juga memiliki tepung sari atau
accuminatisima)INP 32,710. Sedangkan yang polen ( Tegu Hariyanto 2011).
Tabel 4. INP Jenis Vegetasi Tingkat Pohon
No Nama Nama Latin Nama Famili KR FR DR INP
Daerah
1 Kasa* Castanopsis accuminatisima Fagaceae 8.214 8.09 16.41 32.71
2 Kaju nggege Meliosma nitida Becc Sabiaceae 7.5 7.66 9.875 25.04
3 Ipoli* Litocarpus hafilandii Fagaceae 5.357 6.38 10.35 22.09
Macaranga hispida (Blume)
4 Lemoro Euphorbiaceae
Mull. Arg 6.429 7.23 3.956 17.62
Trichospermum kjelbergii
5 Bono Tiliaceae
Buret 6.071 6.81 4.196 17.08
6 Antoli* Guioa sp. Sapidaceae 5.714 6.81 4.115 16.64
Elaeocarpus angustifolius
7 Peroka* Elaeocarpaceae
Blume 6.071 5.96 4.023 16.05
8 Sisio* Chionanthus sordidus Kiew Oleacea 4.286 3.83 6.473 14.59
Trichadenia phillippinensis
9 Pampawu Flacourtiaceae
Merr 6.071 4.68 3.74 14.49
10 Gopu* Baccaurea sp Phyllanthaceae 4.286 3.4 5.453 13.14
11 Wayatu yopo* Unidentified Sapindaceae 3.929 4.26 4.498 12.68

10
Jurnal Warta Rimba E-ISSN : 2579-6287
Volume 7. Nomor 1. P-ISSN : 2406-8373
Maret 2019
12 Kaju mapeni Acer laurinum Hask Aceraceae 3.214 3.4 3.103 9.721
Litsea densiflora
13 Pakanangi* Lauraceae
(Teschner)Kosterm 3.571 2.98 2.972 9.522
Horsfieldia costulata (Miq)
14 Perenjongi* Myristicaceae
Warb 2.5 2.55 1.86 6.914
Pternandra coerulescens
15 Peta'a* Melastomataceae
jack 2.5 2.98 1.372 6.851
16 Naggalumele* Freycenetia celebica Solm Freycenetiaceae 2.5 2.13 2.013 6.641
17 Yaru Archidendron sp Leguminosae 2.5 2.13 1.668 6.296
Archidendron clypearia
18 Kaju ule Fabaceae
(Jack)I.C Nielsen 2.143 2.55 1.209 5.905
Macaranga grandifolia
19 Tanggoa Euphorbiaceae
(Blanco) Merr. 2.143 2.13 1.569 5.84
Blechnum vulcanicum
20 Lumpiu Blecnaceae
(Blume) Kuhn 2.143 2.13 1.46 5.73
Keterangan: data hasil penelitian 2014 (*) pakan lebah madu hutan

Berdasarkan hasil pengamatan pada tingkat Kegiatan analisis dapat mengungkapkan nilai
tiang ditemukan sebanyak 18 jenis vegetasi yang ekologi dan ekonomi suatu vegetasi.Nilai ekonomi
merupakan pakan lebah madu hutan dengan nilai dapat dilihat dari potensi vegetasi tersebut untuk
INP tertinggi adalah jenis Ipoli (Litorcapus menangkan devisa seperti vegetasi pohon yang
havilandii). Sedangkan yang memiliki INP dapat diambil kayunya atau vegetasi padang
terendah adalah jenis Nunu (Ficus sp) dengan rumput yang dapat dijadikan padang
nilai INP 3,609%. penggembalaan ternak. Sedangkan nilai ekologis
Soerianegara dan Indrawan (1987) atau peranan ekologis adalah peranan vegetasi
mengemukakan bahwa analisis vegetasi adalah sebagai sumber makanan, relung (niche), pengatur
cara mempelajari susunan komposisi jenis dan iklim, pengatur tata aliran air dan lain-lain. Untuk
bentuk struktur vegetasi atau masyarakat tumbuh- menganalisis vegetasi dapat digunakan beberapa
tumbuhan. Dalam ekologi hutan yang diselidiki metode yang dikelompokan menjadi metode yang
adalah suatu vegetasi yang menunjukan asosiasi menggunakan metode petak (plot) dan metode
kongkrit. Analisis vegetasi dapat digunakan untuk tanpa plot (plot less). Parameter yang digunakan
mempelajari susunan dan bentuk vegetasi, seperti : dalam analisis vegetasi kerapatan (density),
1. Mempelajari tegakan hutan yaitu tingkat frekuensi, dominasi dan jumlah relatif dari ketiga
pohon dan permudaannya variabel tersebut yang dinilai penting (FKIP
2. Mempelajari tegakan tumbuh-tumbuhan Universitas Tadulako, 2000).
bawah

Tabel 5. INP Jenis Vegetasi Pakan Lebah Madu Hutan Tingkat Tiang
No Nama Daerah Nama Latin Famili KR FR DR INP
1 Ipoli* Litorcapus havilandii Fagaceae 5.132 5.69 4.538 15.36
Blechnum vulcanicum (Blume)
2 Lumiu Blecnaceae
Kuhn 5.572 6.03 2.593 14.2
3 Antoli* Toonaa cyliat Meliaceae 4.839 5.35 2.796 12.98
Macaranga grandifolia (Blanco)
4 Tanggoa Euphorbiaceae
Merr 4.399 4.83 3.52 12.75
5 Iramakajoko Elephantopus molis L Asteraceae 4.106 4.31 4.262 12.68
6 Kasa* Castanopsis acuminatisima Fagaceae 5.865 2.07 4.39 12.32
7 K. mapeni Acer laurinum Hask Aceraceae 4.252 4.66 3.251 12.16
8 Pa'u* Macadamia hildebrandii Protaceae 4.399 4.66 2.858 11.91
Homalanthus populneus
9 Wilonti* Euphorbiaceae
(Geiseler) pax 4.106 4.31 3.004 11.42
10 Mbosisi* Trema canabina Lour Ulmaceae 3.372 3.28 4.527 11.18

11
Jurnal Warta Rimba E-ISSN : 2579-6287
Volume 7. Nomor 1. P-ISSN : 2406-8373
Maret 2019
Archidendron clypearia (Jack)
11 Kaju Ule Fabaceae
I.C. Nielsen 4.106 4.14 2.629 10.87
12 Sumpiti* Saurario sp Actinidiaceae 4.106 4.31 2.337 10.75
13 Sisio* Chionanthus sourdidus Kiew Oleacea 2.493 2.93 4.485 9.909
14 Bamara Turpina sphaerocarpa Hasskari Staphyliaceae 3.372 3.45 2.979 9.8
15 Ngalumele* Freycenetia celebica Solm Freycenetiaceae 3.372 3.45 2.911 9.732
16 Tea* Artocarpus elasticus Miq Moraceae 2.786 2.76 3.894 9.439
17 Kondongio* Cryptocarya palawanensis Merr Lauraceae 2.346 2.59 4.339 9.272
18 Peta'a* Pternandra coerulescens jack Melastomataceae 2.933 3.1 2.844 8.88
19 Waka* Ficus elmeri Merr Moraceae 2.493 2.59 3.679 8.758
20 Wayatu yopo* Unidentified Sapindaceae 2.199 2.59 3.875 8.66
Keterangan:hasil penelitian 2014 (*) pakan lebah madu hutan

Komposisi Jenis dan INP Pakan Lebah Madu yang memiliki INP terendah adalah jenis
Hutan Tingkat Pancang Kondongio (Crytocarya palawanensis Merr)
Komposisi jenis vegetasi pada tingkat pancang dengan nilai INP 2,76.
terdapat sebanyak 824 individu dari 34 jenis dan Hal ini menunjukan bahwa jenis Kasa
27 famili. Jenis vegetasi pakan lebah madu hutan merupakan jenis yang paling mendominasi atau
pada tingkat pertumbuhan ini, terdapat sebanyak menguasai pada pertumbuhan tingkat pancang.
22 jenis dari 17 famili. Hasil perhitungan 20 INP Dari 32 komposisi jenis vegetasi pada tingkat
tertinggi disajikan pada tabel 6. pancang dapat diketahui terdapat sebanyak 22
Berdasarkan hasil pengamatan pada tingkat jenis vegetasi yang merupakan pakan lebah madu
pancang ditemukan sebanyak 22 jenis vegetasi hutan (selengkapnya pada lampiran III). Jenis
yang merupakan pakan lebah madu hutan dengan vegetasi pakan tersebut dimanfaatkan lebah madu
nilai INP tertinggi adalah jenis Kasa (Castanopsis hutan sebagai sumber nektar dan polen.
Accuminatasima) dengan INP 16,81. Sedangkan

Tabel 6. INP(d+an )Jenis Vegetasi Pakan Lebah Madu Hutan Tingkat Pancang
Nama
No Nama Latin Family KR FR DR INP
Daerah
1 Kasa * Castanopsis Accuminatasima Fagaceae 5.7 6.78 4.32 16.8
2 Ipoli * Litocarpus havilandii Fagaceae 4.73 5.22 5.19 15.1
3 Kaju mpada * Decaspermum sp Myrsinaceae 3.76 3.48 6.38 13.6
4 Antoli * Toona cyliata Meliaceae 3.88 3.83 5.79 13.5
5 Pampawu Trichadenia phillippinensis Merr Flacourtiaceae 3.52 3.13 5.79 12.4
6 Tewolili Acronychia tedunculata Lour Rutaceae 3.52 4 4.84 12.4
7 Pa'u * Macadamia hildebrandii Steenis Protaceae 4.49 4.17 3.1 11.8
8 Tanggoa Macaranga grandifolia (Blanco) Merr Euphorbiaceae 3.76 3.65 3.86 11.3
9 Gopu * Elaeocarpus sp Gesneriaceae 4 5.22 1.94 11.2
Melastomatacea
10 Peta'a * Pternandra coerulescens Jack e 2.06 2.78 4.51 9.36
11 Yowo Gomphandra mappioides Valeton Icacinaceae 3.64 3.83 1.84 9.31
12 Sisio * Chionanthus sordidus Kiew Oleacea 2.55 3.13 3.36 9.04
13 Kaju mapeni Acer laurinum Hask Aceraceae 3.4 3.3 2.11 8.81
14 Nggalumele * Freycenetia celebica Solm Freycenetiaceae 3.28 3.13 2.4 8.81
15 Lumpiu Blechnum vulcanicum (Blume) Kuhn Blecnaceae 3.52 2.43 2.6 8.55

12
Jurnal Warta Rimba E-ISSN : 2579-6287
Volume 7. Nomor 1. P-ISSN : 2406-8373
Maret 2019
16 Pakanangi * Litsea densiflora (Teschner) Kosterm Lauraceae 2.43 1.74 4.33 8.49
17 Beta'u * Callophyllum soulatrii Miq Clusiaceae 2.55 2.61 3.08 8.23
18 Waka * Ficus elmeri Merr Moraceae 3.28 2.09 2.85 8.21
19 Welonti * Homalanthus populneus (Geiseler) Pax Euphorbiaceae 2.79 2.09 3.3 8.18
20 Kasimpo * Alpinia galangal L Zingberaceae 2.55 2.26 3.34 8.14
Keterangan:hasil penelitian 2014 (*) pakan lebah madu hutan

Komposisi Jenis dan INP Pakan Lebah Madu Ngalumele (Freycenetia celebica Solm) dengan
Hutan Tingkat Semai nialai INP 0,916.
Komposisi jenis vegetasi pada tingkat semai Untuk tingkat semai, INP didapatkan dari
ditemukan sebanyak 395 individu dari 29 jenis dan penjumlahan nilai kerapatan relatif (KR) dan
15 famili. Vegetasi pakan lebah madu hutan pada frekuensi relatif (FR), hal ini berarti bahwa INP
tingkat pertumbuhan ini terdapat sebanyak 18 jenis sangat dipengaruhi dengan jumlah individu dan
dari 15 famili. hasil perhitungan 20 INP tertinggi tingkat penyebarannya. Tingkat semai tidak
disajikan pada tabel 7 dipengaruhi dominasi karena tidak melihat
Berdasarkan hasil pengamatan pada tingkat diameter batang. Sedangkan untuk tingkat pohon,
semai ditemukan sebanyak 18 jenis vegetasi yang tiang dan pancang, nilai INP masih dipengaruhi
merupakan pakan lebah madu hutan dengan nilai oleh dominasi. Nilai INP masih dipengaruhi oleh
INP tertinggi adalah jenis Kasa (Castanopsis dominasi. Untuk mendapatkan nilai dominasi
Accuminatasima) dengan INP 24,134. Sedangkan harus menghitung luas bidang dasar (LBD) atau
yang memiliki INP terendah adalah jenis basal area, dengan melihat diameter batang suatu
jenis maka semakin besar pula dominasinya.

Tabel 7. INP Jenis Vegetasi Pakan Lebah Madu Hutan Tingkat Semai
NO Nama semai Nama latin Famili KR FR INP
1 Kasa* Castanopsis accuminatisima Fagaceae 12.66 11.48 24.1
2 Ipoli* Litocarpus hafilandii Fagaceae 12.15 11.89 24
3 Peroka* Elaeocarpus angustifolius Blume Elaeocarpaceae 9.114 7.377 16.5
4 Kasimpo* Alpinia galangal L Zingberaceae 4.81 7.377 12.2
5 Peta’a* Pternandra coerulescens jack Melastomataceae 6.076 5.328 11.4
6 Lemoro Macaranga hispida (Blume) Mull. Arg Euphorbiaceae 4.304 4.098 8.4
7 Wayatuyopo* Unidentified Sapindaceae 4.051 4.098 8.15
8 Pampawu Trichadenia phillippinensis Merr Flacourtiaceae 4.557 2.869 7.43
9 Kaju ngenge Meliosma nitida Becc Sabiaceae 4.051 2.869 6.92
10 Lumpiu Blechnum vulcanicum (Blume) Kuhn Blecnaceae 3.544 3.279 6.82
11 Mbosisi* Trema cannabina Lour Ulmaceae 3.797 2.869 6.67
12 Tea* Artocarpus elasticus Miq Moraceae 2.532 3.279 5.81
13 Pakanangi* Litsea densiflora (Teschner) Kosterm Lauraceae 3.038 2.459 5.5
14 Sumpiti* Sauraria sp Actinidiaceae 2.532 2.869 5.4
15 Perenjongi* Horsfieldia costulata (Miq) Warb Myristicaceae 2.278 2.869 5.15
16 Kaju mapeni Acer laurinum Hask Aceraceae 2.025 2.459 4.48
17 Tewolili Acronychia pedunculata L Rutaceae 1.772 2.459 4.23
18 Yowo Gamphandra mletonappioides Varb Icacinaceae 2.025 2.049 4.07
19 Kaju tono Sarcosperma paniculatum (King) Stapf. Dan King Clusiaceae 2.025 2.049 4.07

13
Jurnal Warta Rimba E-ISSN : 2579-6287
Volume 7. Nomor 1. P-ISSN : 2406-8373
Maret 2019
20 Wilonti* Homalanthus populneus (Geiseler) Pax Euphorbiaceae 2.025 2.049 4.07
Keterangan: hasil penelitian 2014 (*) pakan lebah madu hutan

Komposisi Jenis Pakan Lebah Madu Hutan 24,134 %. Pada tingkat tiang jenis pakan yang
Dan INP Tingkat Pohon, Tiang, Pancang dan mendominasi adalah Ipoli (Litocarpus havilandii)
Semai dengan indeks nilai penting = 15,360 %. Hal ini
Berdasarkan hasil pengamatan langsung terjadi karena pada tingkat tiang jenis Kasa
dilapangan ternyata dari semua jenis tumbuhan (Castanopsis accuminatisima), tumbuh secara
yang ditemukan beberapa diantaranya diketahui berkelompok sehingga mempunyai nilai frekuensi
merupakan jenis pakan lebah madu hutan dan yang rendah yaitu 2,07 %. Sebaliknya, jenis Ipoli
tempat melakukan siklus hidupnya. Selain itu (Litocarpus havilandii) yang nilai KR dan DR
jenis tumbuhan yang ditemukan juga hampir sama dengan jenis Kasa (Castanopsis
dimanfaatkan oleh lebah madu hutan sebagai accuminatisima), akan tetapi memiliki
sumber nectar dan polen, maupun sebagai tempat penyebaran yang luas pada tingkat ini sehingga
berlindung. Adapun jenis tumbuhan pakan tingkat nilai FRnya tinggi.
pohon, tiang, pancang dan semai yang merupakan Nilai frekuensi menggambarkan pola penyebaran
pakan lebah madu hutan dapat di lihat pada Tabel sutu jenis dalam suatu habitat. Apabilah
8 berikut. komposisi suatu jenis pakan lebah madu hutan
Jenis vegetasi pakan lebah madu hutan tingkat mempunyai nilai frekuensi yang tinggi, maka
pohon, tiang, pancang dan semai secara komposisi jenis pakan lebah madu hutan tersebut
keseluruhan terdiri dari 24 jenis vegetasi dari 19 akan tumbuh secara menyebar dan sebaliknya
famili.Pada tingkat pohon, pancang dan semai komposisi jenis pakan lebah madu hutan akan
jenis pakan yang mendominasi adalah jenis Kasa tumbuh secara berkelompok dan sedikit bila nilai
(Castanopsis accuminatisima), dengan nilai INP frekuensinya rendah (Loveless, 1989).
berturut-turut adalah 32.710%, 16.81 % dan

Tabel 8. Komposisi Jenis Pakan Lebah Madu Hutan (Apisdorsata) dan INP Tingkat Pohon, Tiang,
Pancang dan Semai di Desa Panjoka Keterangan: hasil penelitian 2014
INP
No Nama lokal Nama latin Pohon Tiang Pancang Semai
1 Kasa Castanopsis accuminatisima 32.71 12.324 17.619 24.134
2 Ipoli Litocarpus hafilandii 22.094 15.36 16.767 24.037
3 Mbosisi Trema cannabina Lour 16.638 11.176 6.516 6.666
4 Peroka Elaeocarpus angustifolius Blume 16.052 - - 16.491
5 Sisio Chionanthus sordidus Kiew 14.588 9.909 9.857 3.568
6 Pangkula Adinandra celebica koord 13.143 - - -
7 waytu yopo Unidentified 12.682 8.66 6.706 8.149
Litsea densiflora (Teschner) 9.522 - 6.294 5.497
8 Pakanangi Kosterm
9 Perenjongi Horsfieldia costulata (Miq) Warb 6.914 8.567 5.835 5.147
10 peta'a Pternandra coerulescens jack 6.851 8.88 6.46 11.404
11 Naggalumele Freycenetia celebica Solm 6.641 9.732 9.968 0.916
12 Nunu Ficus sp 5.277 3.609 3.011 1.989
13 Kondongio Cryptocarya palawanensis Merr 4.636 9.272 3.314 2.905
Homalanthus populneus (Geiseler) 4.088 11.42 8.044 4.074
14 Wilonti Pax
Lepati 3.605 - 8.669 -
15 mbawu Bridelia glauca Blume
16 Sumpiti Sauraria sp 2.435 10.753 - 5.4
17 Pa,u Macadamia hildebrandii - 11.912 12.757 2.652
18 Waka Ficus elmeri Merr - 8.758 8.75 -

14
Jurnal Warta Rimba E-ISSN : 2579-6287
Volume 7. Nomor 1. P-ISSN : 2406-8373
Maret 2019
19 Beta'u Callophyllum soulatriiMiq - 5.599 6.887 3.158
20 Kasimpo Alpinia galangal L - 8.304 6.545 12.187
21 Uwe Syzigium sp 1 - - 7.016 2.242
22 Antoli Toonaa cyliat - - 11.625 -
23 Tea Artocarpus elasticus Miq - - 9.411 5.81
24 Gopu Elaeocarpus sp - - 13.408 -

INP untuk tingkat pancang, tiang dan pohon Whittaker (1975) dalam Antomi (2001)
dihitung berdasarkan penjumlahan nilai kerapatan menyebutkan beberapa jenis dapat dikatakan
relatif (KR).Frekuensi relatif (FR) dan dominasi dominan dan disebut kombinasi jenis utama
relatif (DR) karena INP mengambarkan besarnya apabila nilai penting jenisnya cukup tinggi, nilai
pengaruh yang diberikan oleh suatu spesies dalam pentingnya dapat berdasarkan salah satu atau dua
komunitasnya.Jika ada spesis yang mempunyai unsur saja meskipun semakin lengkap nilai yang
INP tertinggi, hal ini menunjukan spesies tersebut diperhitungkan semakin mendekati ketetapan nilai
merupakan jenis yang dominan. penting dari suatu jenis dapat mengambarkan nilai
Jenis yang mempunyai INP terbesar sosiologi tinggi dan menunjukan kekuasaan dalam
mengindikasikan bahwa jenis tersebut mempunyai komunitasnya paling besar atau dominan.
penyebaran yang luas dan menguasai areal hutan Keberadaan jenis lebah madu hutan pada
tersebut.Menurut Sustina (1985) dalam antomi kawasan lindung hutan tidak terlepas dari kondisi
(2001), makin besar nilai penting jenis, maka habitat yang cukup mendukung kehidupannya
besar peranan jenis tersebut dalam hutan.Lebih untuk berkembang biak, mencari makan,
lanjut dikemukakan nilai penting jenis tersebut bersarang dan beristirahat. Kondisi habitat yang
menggambarkan nilai ekologi paling tinggi dan mendukung adalah tipe vegetasi dan iklim. Tipe
menunjukan tingkat kekuasaan dalam komunitas vegetasi yang terbentuk dari hasil interaksi antara
paling besar. iklim, tanah, dan sifat vegetasi itu sendiri, telah
Hasil pengukuran didalam petak pengamatan memungkinkan terbentuknya habitat lebah madu
juga menunjukan jenis pohon yang mempunyai hutan dikawasan tersebut.
diameter batang besar yaitu Kasa (Castanopsis
accuminatisima), jenis ini juga merupakan pakan
dari Lebah madu hutan (Appis dorsata sp) yang KESIMPULAN
mendominasi pada petak pengamatan, dengan
Dari hasil pengamatan komposisi jenis pakan
diameter batang 40 cm dan tinggi 35 meter.
lebah madu hutan yang di lakukan pada lokasi
Didalam masyarakat hutan sebagai akibat
penelitian dapat disimpulkan yaitu :
persaingan jenis-jenis tertentu lebih berkuasa
(dominan) dari pada yang lain. Pohon-pohon 1. Komposisi jenis vegetasi tingkat pohon,
besar dan tinggi dari starum A (lapisan teratas) tiang, pancang dan semai secara keseluruhan
mengalahkan atau menguasai pohon-pohon yang terdiri dari 38 jenis dan 30 famili pada 50
rendah, jenis tersebut dapat mengecilkan plot pengamatan.
masyarakat hutan bersangkutan, misalnya hutan 2. Komposisi Jenis vegetasi pakan tingkat
hujan (rain forest) di Wai Kambas (Lampung) di pohon, tiang, pancang dan semai secara
dominasi dari jenis-jenis Shorea leprasula dan keseluruhan terdiri dari 24 jenis dan 19 famili
Shorea ovali. Kedua jenis tersebut bukan hanya pada 50 plot pengamatan.
terdapat pada stratum A (teratas) tetapi volume 3. Potensi pakan lebah madu hutan adalah Kasa
kayunya pun tersebar (Soerianegara, 1996). (Castanopsis accuminatisima), Ipoli
Jenis dengan nilai INP tertinggi menunjukan (Litocarpus hafilandii), Mbosisi (Trema
bahwa pertumbuhan jenis tersebut mempunyai cannabina Lour), Sisio (Chionanthus
penyebaran yang luas dan menguasai areal hutan sordidus Kiew), Pangkula (Adinandra
tersebut. Penguasaan dan kedudukan serta celebica Koord), Wayatu Yopo
peranan suatu jenis dalam suatu komunitas dapat (Unidentified), Pakanangi (Litsea densiflora
ditentukan dari penting nilai jenisnya, Menurut (Teschner) Kosterm), Peta’a (Pternandra
coerulescen Jack), Nggalumele (Freycenetia

15
Jurnal Warta Rimba E-ISSN : 2579-6287
Volume 7. Nomor 1. P-ISSN : 2406-8373
Maret 2019
celebica Solm), Nunu (Ficus sp), Kondongio Lanipa,V.,2010 Analisis Pendapatan Petani
(Cryptocarya palawanensis Merr), Wilonti Pemungut Madu Lebah Hutan (Apiss spp)
(Homalanthus populneus (Geiseler) Pax), Desa Uelincu Kec.Pamona Utara
Lepati Mbawu (Bridelia glauca Blume), Kab.Poso
Sumpiti (Saularia sp), Antoli (Toonaa Rusfidra A. 2006. Tanaman Pakan Lebah Madu.
cyliat), Pa’u (Macadamia hildebrandii), Tea http://www.bunghata.info/content.php.article.
(Artocarpus elasticus Miq), Waka (Ficus 141.2. [16 juli 2006
elmeri Merr), Perenjongi (Horsfieldia Rompas. I. J. Joice., 2009. Pengembangan Metode
costulata (Miq) Warb), Kasimpo (Alpinia Queen Rearing Apis Cerana F.(Hymenoptera
galangal L), Beta’u (Colophyllum soulantri ; Apidae) Dengan Tambahan Pakan Buatan
Miq), Peroka (Elaeocarpus anggustifolius Teguh Hariyanto, 2011 Budi Daya Lebah Madu
Blume), Uwe (Syzigium sp) dan Gopu Cakra Darma Aksara,Mataram,Nusa
(Elaeocarpus sp). Tengara Barat
Widowati. R., 2013. Pollen Substitute Pengganti
DAFTAR PUSTAKA Serbuk Sari Alami Bagi Lebah Madu. E-
Journal WIDYA Kesehatan Dan Lingkungan
Amelia. S., 2014.Analisis Pollen dan Kandungan Volume 1 Nomor 1 Mei-Agustus 2013
Proteinya Sebagai Sumber Pakan Lebah
Madu (Apis cerana Fabr.)Pada Dua Lokasi
Yang Berbeda. (Skripsi) Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Bandar Lampung.
Fen Christianto, 2011.Komposisi Jenis Pakan
Lebah Madu Hutan (Apis Spp) di
Kawasan Hutan Lindung Desa Didiri
Kabupaten Poso. Fakultas Kehutanan
Universitas Tadulako. Sripsi, Palu,
Sulawesi Tengah.
Januarti,L.,2011. Analisis Break Point Petani
Budidaya Lebah madu Di Kecamatan
Palolo Kabupatyen Sigi Sulawesi
Tengah (Skripsi) Fahutan Untad
Kaluti,O.,2015. Komposisi jenis Pakan Lebah
Madu (Apiss spp) Di Kawasan Hutan
Lindung Desa Petiro Kec.Pamona Timur
Kab,Poso (Skripsi) Fahutan Untad
Kristianto,R.,2011.Komposisi Jenis Pakan Lebah
Madu Hutan Di Kawasan Hutan Lindung
Desa Matialemba Kab.Poso (Skripsi)
Fahutan Untad
Lucky Lucia Purnama,2011 Identifikasi jenis
pakan Lebah Madu (Apis cerana) Di Desa
Sakina Jaya Kecamatan Parigi Utara
Kabupaten Parigi Moutong,Universitas
Muhamadiyah Fakultas Pertanian Jurusan
Manajemen hutan

Vous aimerez peut-être aussi