Vous êtes sur la page 1sur 3

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KEDOKANBUNDER
Alamat : Jl. Raya Barat Kedokanbunder Km. 1 Telp (0234) 487268
Kedokanbunder Kode Pos. 45286
Email : pkm_kedokanbunder@yahoo.com, Call Center : 082118989768

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN INOVASI PROGRAM GIZI TAHUN 2019

I. LATAR BELAKANG
Balita merupakan salah satu populasi paling berisiko untuk terkena berbagai
macam gangguan kesehatan (kesakitan) dan kematian. Menurut survey Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, angka kematian balita di Indonesia sebesar
44/10.000 kelahiran hidup. Bila dihitung secara matematis, berarti dalam setiap jam
terjadi 22 kematian balita di Indonesia. Masalah gizi disebabkan oleh banyak faktor
yang saling terkait baik secara langsung maupun tidak. Secara langsung keadaan gizi
dipengaruhi oleh kecukupan asupan makanan dan keadaan kesehatan individu. Kedua
faktor tersebut selain dipengaruhi oleh masalah ekonomi dan pelayanan kesehatan, juga
dipengaruhi oleh pola asuh anak yang tidak memadai.
Kementerian Kesehatan RI telah meluncurkan berbagai program kesehatan
untuk menanggulangi hal ini antara lain adalah Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita.
Salah satu program yang dilakukan dalam mencegah masalah gizi pada balita yaitu
Kelas Ibu Balita yang merupakan suatu aktivitas belajar kelompok dalam kelas dengan
anggota beberapa ibu yang mempunyai anak balita (0-5 tahun) dibawah bimbingan satu
atau beberapa fasilitator (pengajar) dengan cara berdiskusi dan tanya jawab serta
menggunakan media berupa lembar balik ataupun leaflet. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan ibu balita agar dapat memberikan pola asuh yang baik dan
tepat untuk anaknya.
Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat dengan
masyarakat memberikan pelayanan kesehatan termasuk gizi kepada masyarakat guna
mempersiapkan, memelihara dan mempertahankan agar setiap orang mempunyai status
gizi baik, sehingga dapat hidup sehat dan produktif sedangkan Posyandu merupakan
salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dikelola
dan diselenggarakan untuk memperoleh pelayanan kesehatan dasar dibawah naungan
Puskesmas. Dalam upaya menggulangi masalah gizi pada balita perlu adanya dukungan
dari semua pihak baik keluarga, puskesmas, kader posyandu, dan pemegang lintas
sektor lainnya demi mencapai status gizi dan kesehatan yang optimal.
II. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Menigkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku kader serta ibu Balita dalam mewujudkan
dan menstimulasi tumbuh kembang balita yang optimal.
b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kepada kader
2. Meningkatkan status gizi anak balita
3. Meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang pola asuh anak
4. Meningkatkan keterampilan ibu dalam pemberian MP-ASI dan gizi seimbang
kepada balita
5. Meningkatkan kemampuan ibu memantau pertumbuhan dan melaksanakan stimulasi
perkembangan balita
III. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN
1. Kerjasama dengan lintas sektor untuk melakukan sosialisasi peduli pada
masyarakat serta mengupayakan revitalisasi poyandu dalam meningkatkan
cakupan penimbangan balita
2. Membentuk Kader Peduli Gizi di tiap-tiap desa dengan SK Kepala Puskesmas
melalui kerjasama lintas sektor agar setiap wilayah mengirimkan kader sebagai
mitra tenaga kesehatan dalam mencapai tujuannya.
3. Melaksanakan refreshing kader peduli gizi agar mempunyai kemampuan dalam
hal deteksi dini terhadap perkembangan gizi dan tumbuh kembang anak.
4. Melaksanakan kegiatan evaluasi setiap 2x dalam 1 tahun
5. Melaksanakan kegiatan kelas Ibu balita setiap 3 bulan sekali
IV. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Kelas Ibu Balita
- Memakai buku KIA sebagai alat (acuan) utama pembelajaran.
- Metode belajar memakai pendekatan cara belajar orang dewasa, yaitu
partisipatif interaktif, ceramah, Tanya jawab, peragaan/praktek, curah
pendapat, penugasan dan simulasi.
- Materi : buku KIA, modul yang berkaitan (misal: buku modul tumbuh
kembang anak) dan alat-alat bantu lain.
- Kurikulum: disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi/masalah kesehatan di
tempat tersebut. Agar efektif, Kelas Ibu Balita dapat diintegrasikan dengan
kegiatan terkait yang ada di masyarakat, misalnya Bina Keluarga Balita (BKB)
dan Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) atau kegiatan Desa lainnya. Dari,
oleh dan untuk masyarakat: seluruh masyarakat termasuk Tokoh-tokoh agama
dan masyarakat berperan dalam pelaksanaan Kelas Ibu Balita.
- Narasumber : Narasumber diperlukan untuk memberi input tentang topik
tertentu. Narasumber merupakan tenaga kesehatan dalam bidang spesifik
tertentu seperti: ahli gizi, dokter, bidan, perawat, perawat gigi, Kader PAUD,
dll.
- Lama kegiatan 20-60 menit atau disesuaikan dengan kondisi setempat.
V. SASARAN
- Peserta: Ibu-ibu yang mempunyai anak berusia antara 0-5 tahun. Tiap kelas dibagi
berdasarkan kelompok umur balita: 0-1 tahun, 1-2 tahun, dan 2-5 tahun.
- Jumlah peserta idealnya maksimal 15 orang/kelas.
VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan Kelas Ibu Balita dilakukan setiap 3 Bulan sekali yaitu pada bulan Maret, Juni,
September, dan Desember.
VII. LOKASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Seluruh Posyandu yang ada di wilayah Kerja Puskesmas Kedokanbunder.
VIII. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan (KAK) dibuat agar dapat terlaksananya kegiatan
kelas ibu dan balita. Diharapkan pelaksanaan kelas ibu balita akan memberikan dampak
mengenai pengetahuan dan perubahan perilaku ibu tentang kesehatan bayi dan balita.
Oleh karena itu perlu montoring/evaluasi dan pelaksanaan yang berkelanjutan untuk
mencapai keadaan gizi balita yang optimal.

Vous aimerez peut-être aussi