SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYAGAMA HUSADA MALANG 2019 1. Mencari bentuk TP KORUPSI dan TP KORUPTIF A. TP KORUPSI : Salah satu bentuk korupsi yang saya pilih untuk menyeselaikan tugas ini adalah ada seorang pegawai Bansos (social) di wilayah X, dia merupakan pemegang atau ketua penyelenggarakan bantuan DPT berupa uang untuk masyarakat miskin di daerah tersebut hanya 25 warga miskin yang mendapat DPT di wiliyah tersebut. Namun ketika pihak dinas social turun langsung ke wilayah tersebut benar memang hanya 25 warga yang mendapat bantuan DPT akan tetapi data yang masuk ke dinas social adalah 50 orang. Ternyata setelah di selidiki oleh dinas social dan jajarannya pegawai bansos wilayah X memang memanipulasi data warga miskin agar dapat keuntungan dari bantuan DPT tersebut dan di alihkan transferan nya ke rekening pribadi. B. TP KORUPTIF : Salah satu tindakan koruptif yang saya pilih untuk meyelesaikan tugas ini adalah perilaku koruptif ognum guru di sekolah SMA di malang. Saat itu saya heran karena data pada ppdb semacam pendaftaran online di SMA Negeri kota malang di sekolah tersebut hanya menerima sekitar 280 siswa, namun setalah melalui pendaftaran dan diterima dan pada saat pembagian kelas pada absensi tertera ada 286 siswa. Setelah seiring berjalannya waktu saya sekolah di sekolah tersebut saya memberanikan bertanya pada salah satu teman yang seharusnya tidak di terima di sekolah tersebut ternyata mereka bercerita pada saya jika mereka masuk sekolah ini dengan cara orang tua dari anak tersebut membeli bangku atau member uang jaminan salah seorang guru di sekolah tersebut dengan memberikan uang dan oleh-oleh dari Singapore atau semacam cendera mata agar anaknya di terima di sekolah tersebut. Hal tersebut menurut saya sudah terjadi penyimpangan dalam tindak koruptif. 2. Uraikan kasus tersebut menggunakan (5W1H) 1) Analisis kasus nomor 1 A. What apa yang terjadi ? Seorang ketua pegawai bansos melakukan tindak pidana korupsi yang mana melanggar Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 dengan cara yaitu memanipulasi dana bansos DPT dan pengalihan dana bansos ke rekening pribadi untuk memperkaya diri. B. Why (kenapa bisa terjadi) Kasus ini terjadi pada 3 bulan pada tahun 2018 yaitu bulan febuari, maret, april dimana terdakwa ketua pegawai bansos tersebut memanipulasi data ornag miskin semula 25 menjadi 50 data orang miskin dengan alasan ingin punya uang banyak dan perilaku hidup konsumtif yangtinggi serta membayar sekolah anaknya. C. Where (dimana kasus ini terjadi ) Kasus ini terjadi kelurahan wilayah X yang mana tersebut tempat pembagian bantuan DPT dari bansos. D. Who (siapa yang terlibat) ketua bansos wilayah kelurahan X , dan salah satu anggota bansos sebagai saksi , serta pegawai keluruhan juga sebagai saksi. E. How (bagaimana kasusnya ) Di lansir bahwa data orang miskin yang tertera di kelurahan tersebut hanya 25 orang miskin, tidak ada tambahan untuk pemasukan dana DPT. Namun oleh ketua bansos data tersebut di manipulasi dari 25 menajdi 50 data orang penerima dana DPT dari dapartemen sosial. 25 dana sudsah di cairkan untuk penerima asli dana namun 25 sisanya dana tersebut di alihkan ke rekening pribadi milik ketua tersebut dan di nikmati untuk kebutuhan kehidupannya sendiri. 2) Analisis Kasus Nomor 2 A. What ( apa yang terjadi) Seorang ognum guru di salah satu SMA di kota Malang melakukan tindakan pidana koruptif yang mana juga melanggar UU nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan korupsi yaitu menyalahgunakan jabatan untuk mendapatkan uang jaminan dari orangtua wali murid agar murid yang seharusnya tidak di terima menjadi di terima di sekolah tersebut. B. Why ( kenapa bisa terjadi) Kasusk ini terjadi saat saya masuk sekolah SMA pada tahun 2013 dimana pelaku tindak pidana tersebut meminta uang jaminan dan menyalahgunakan jabatan untuk mendapatkan uang serta menambah kuota murid melebihi batas pagu yang di tentukan oleh dinas pendidikan kota Malang. C. Where ( dimana kasus ini ) Sekolah SMA negeri di kota Malang tempat saya menempuh pendidikan 6 tahun yang lalu. D. Who ( siapa yang terlibat ) Yang terlibat dalam kasus ini yaitu ognum guru dari sekolah tersebut yang melakukan tindak pidana koruptif, wali murid dimana ia adalah yang memberikan uang jaminan kepada tersangka, serta murid yang akan di terima di sekolah tersebut. E. How ( Bagaiamana ) Diketahui bahwa pagu atau batas kuota murid di SMA tersebut adalah 280 namun setalah absensi terbit ternayata yang di terima di sekolah tersebut adalah 286 siswa, hal ini sontak melebihi kuota yang di tentukan pemrintah kota Malang. Setelah di telusuri bahwa ke 6 siswa ini di terima karena system “ Beli Bangku” yang di lakukan dengan cara membeli bangku kepada ognum guru tersebut da guru tersebut memanfaatkan jabatan sengan cara memberikan jatah yang seharusnya untuk anak kandungnya tetapi di berikan kepada oranglain dengan cara memberikan uang Jaminan. 3. Kenapa di katakan korupsi dan koruptif A. Menurut saya untuk kasus nomor 1 itu di katakan tindakan korupsi karena merugikan uang Negara atau menambah belanja APBD yang seharusnya tidak perlu di keluarkan. Mengapa di katakan korupsi karena di terangkan jelas pada kasus di atas beliau (pegawai bansos) memanipulasi data rakyat miskin yang seharusnya 25 menjadi 50 yang 25 tetap di kasih ke warga miskin yang 25 sisanya itulah yang di manipulasi datanya dan pemerintah memberikan bantuan nya tetapi di alihkan ke rekening pribadi milik pegawai bansos tersebut. Ini sangat busuk sekali, mencari uang dengan atas nama warga miskin agar melancarkan aksinya untuk mendapat uang Cuma-Cuma. Hal ini juga sangat merugikan Negara, seharusnya uang yang di korupsi tadi bisa di gunakan oleh kepentingan Negara yang lain akan tetapi di korupsi masuk ke rekening pribadi untuk memperkaya diri sendiri dan bersenang- senang sendiri oleh pegai bansos tersebut. B. Menurut saya di katakan koruptif adalah perilaku guru tersebut tidak menjalankan tugasnya dengan jujur serta berintegritas sesuai dengan peraturan pemerintah, kenapa begitu karena hal sudah di terakan bahwa hanya 280 kuota atau pagu yang di terima di sekolah tersebut namun hanya demi memperoleh keuntungan pribadi seorang guru memberikan jatah yang seharusnya jatah tersebut untuk anak kandungnya sendiri, namun karena anak kandungnya belum mencapai tahap usia SMA maka jatah tersebut mereka jual ke orang lain agar mendapat keuntungan sendiri. Hal ini sudah membudaya di Indonesia seperti contoh memberikan uang pelican agar lolos dari tilang polisi hal tersebut juga di katakana koruptif karena jika di lakukan terus-menerus dan tidak ada tindakan tegas oleh pemerintah maka ognum-ognum tersebut akan berbuat tindakan korupsi yang sangat meerugikan Negara. 4. Faktor-faktor yang mampengaruhi kedua perilaku tersebut. 1. Faktor internal faktor ini datangnya dari diri sendiri contohnya : a. Sifat tamak manusia, b. Moral yang kurang kuat menghadapi godaan, c. Gaya hidup konsumtif, d. Tidak mau (malas) bekerja keras. 2. Faktor External , contohnya : a. Kurang keteladanan dan kepemimpinan elite bangsa, b. Rendahnya gaji Pegawai Negeri Sipil, c. Lemahnya komitmen dan konsistensi penegakan hukum danperaturan perundangan, d. Rendahnya integritas dan profesionalisme, e. Mekanisme pengawasan internal di semua lembaga perbankan, keuangan, dan birokrasi belum mapan, f. Kondisi lingkungan kerja, tugas jabatan, dan lingkungan masyarakat, dan g. Lemahnya keimanan, kejujuran, rasa malu, moral dan etika. Adapun Faktor external dari pendapat lain yaitu : a. Politik : politik uang. b. Hukum : sisi dari aspek perundang-undangan Tidak baiknya substansi hukum, mudah ditemukan dalam aturan-aturan yang diskriminatif dan tidak adil; rumusan yang tidak jelas-tegas (non lex certa) sehingga multi tafsir; kontradiksi dan overlapping dengan peraturan lain (baik yang sederajat maupun yang lebih tinggi). sisi lain adalah lemahnya penegakan hukum Praktik penegakan hukum juga masih dililit berbagai permasalahan yang menjauhkan hukum dari tujuannya. Secara kasat mata, publik dapat melihat banyak kasus yang menunjukan adanya diskriminasi dalam proses penegakan hukum termasuk putusan-putusan pengadilan. c. Faktor ekonomi gaji yang tidak mencukupi kebutuhan, tekanan istri, serta keluarga dan gaya hidup meningkat. d. Transnasional : organisasi apakah mendatangkan manfaat bagi kami atau malah merugikan dan mencari keuntungan sendiri. 5. Bagaimana upaya penanggulangannya? Upaya penanggulangan dari kedua tindakan tersebut adalah memberikan efek jera kepada pelaku tindakan tipikor dengan memperkuat lagi hukum yang sudah di tegakkan di Indonesia, sering melakukan sosialisasi tentang korupsi dan koruptif pada semua kalangan masyarakat agar dengan hal ini dapat menambah wawasan masyarakat bahwa iniloh korupsi itu sangat merugikan Negara kita sendiri,korupsi penyebab tidak meratanya fasilitas pendidikan, kesehtan, transportasi di Indonesia belum merata dan membuat Negara kita tidak maju seperti negara lain hal ini sangat membantu dalam mencegah tindakan korupsi dan koruptif. Untuk oknum hukum dan pegawai pemerintah serta jajarannya harus memiliki kesadara bahwa seharusnya melakukan tindakan itu harus berintegritas, transparan serta jujur dalam hal apapun agar tidak menimbulkan kerugian Negara dan menjadi contoh yang baik untuk masyarakat lainnya agar Negara kita bebas korupsi dan bisa menjadi Negara maju.