Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh: Elfiadi
Dosen Prodi PGRA Jurusan Tarbiyah STAIN Malikussaleh Lhokseumawe
adyelfiadi@yahoo.co.id
Abstrak
Bermain merupakan aktivitas keseharian anak usia dini yang
sifatnya menyenangkan, menggembirakan, dan menimbulkan
kenikmatan. Bermain bagi anak berfungsi untuk membantunya
mencapai perkembangan yang utuh, baik fisik maupun mental.
Melalui bermain anak memperoleh kesempatan dan pengalaman
yang dapat merangsang proses perkembangannya dari aspek:
nilai agama dan moral, kognitif, fisik-motorik, bahasa, sosial dan
emosional, serta seni dan kreativitas. Tahapan proses bermain
yang dilakukan anak usia dini dimulai dari hanya mengamati
sampai mampu melakukan aktivitas permainan secara
berkelompok melalui aturan tertentu. Agar suatu kegiatan bermain
dapat memiliki fungsi dan kebermanfaatan bagi perkembangan
anak, hendaknya kegiatan bermain harus mememuhi persyaratan:
waktu yang cukup, peralatan yang memadai, teman bermain,
tempat serta memiliki aturan bermain. Bentuk dan jenis permainan
pada anak usia dini dapat berupa bermain pasif dan aktif serta
bermain bebas dan bermain terpimpin.
Kata kunci: Bermain, Anak Usia Dini
Abstract
Playing an early childhood daily activities that are fun, exciting,
and cause pleasure. Playing for children to work to help achieve
the development of the whole, both physically and mentally.
Through play children have the opportunity and experience that
can stimulate the development of aspects: religious values and
moral, cognitive, physical-motor, language, social and emotional,
as well as art and creativity. The process steps are done playing
early childhood starting from just observing the game to be able to
A. PENDAHULUAN
Bermain adalah kegiatan pokok dan penting untuk anak, karena bermain
bagi anak mempunyai nilai yang sama dengan bekerja dan belajar bagi orang
dewasa. Artinya bermain merupakan sarana untuk mengubah kekuatan potensial
yang ada dalam diri anak menjadi berbagai kemampuan dan kecakapan dalam
kehidupan anak kelak. Melalui bermain, anak mendapatkan berbagai pengalaman
untuk mengenal dunia sekitarnya. Dengan stimulasi bermain pula anak dapat
melaksanakan tugas-tugas perkembangannya, sehingga memberikan dasar yang
kokoh dan kuat bagi pemecahan kesulitan hidupnya di kemudian hari.
Anak-anak perlu menjelajahi lingkungannya melalui kegiatan bermain
yang menyenangkan. Kegiatan bermain berlangsung dalam jenis tertentu dengan
tingkat yang berbeda-beda. Anak adalah pemimpin alami bagi permainan mereka
sendiri. Perkembangan anak dapat didukung melalui penataan lingkungan bermain
yang baik. Menjadi tugas orang tua dan pendidik untuk menyajikan lingkungan
bermain yang kondusif yang mampu membantu proses stimulasi bagi optimalisasi
perkembangan anak usia dini.
Bermain juga memiliki arti yang sangat penting bagi anak usia dini dalam
kehidupannya. Oleh karena itu perlu kiranya dilakukan berbagai usaha optimalisasi
untuk menyajikan kegiatan bermain yang kondusif yang bermanfaat bagi
perkembangan anak. Orangtua dan guru perlu memahami hakikat bermain dan
permainan yang meliputi makna bermain, berbagai jenis permainan, tahapan
bermain anak, syarat bermain yang baik bagi perkembangan anak usia dini serta
bagaimana contoh-contoh kegiatan bermain dan permainan yang disenangi dan
dapat dilakukan oleh anak. Disamping itu hendaknya orangtua dan pendidik dapat
berperan\sebagai pendamping atau ’teman’ bermain yang baik bagi anak, yaitu
sebagai fasilitator dan motivator sehingga dapat mengarahkan kegiatan bermain
yang edukatif
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Bermain
Kata bermain mungkin terdengar kurang serius, hanya untuk mengisi
waktu luang saja, walaupun tidak dilakukan oleh anak. Padahal bagi anak-anak
kegiatan bermain merupakan kegiatan yang sangat mutlak dibutuhkan, sebab dunia
anak adalah dunia bermain, bagaimana mereka memahami dunianya adalah
melalui bermain. Menurut pendapat Sudono (2003:65), bermain adalah pekerjaan
masa kanak-kanak dan cermin pertumbuhan anak dan bermain merupakan kegiatan
yang memberikan kepuasan bagi anak itu sendiri. Melalui bermain anak
memperoleh pembatasan dan memahami kehidupan. Para ahli psikologi anak
menekankan pentingnya bermain bagi anak. Bagi anak-anak, bermain merupakan
kegiatan yang alami dan sangat berarti. Dengan bermain anak mendapat
kesempatan untuk mengadakan hubungan yang erat dengan lingkungan
Bermain dilakukan secara sukarela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari
luar atau kewajiban. Menurut Hurlock (1993: 22), bermain adalah setiap kegiatan
yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan
hasil akhir. Bermain juga dapat dikatakan sebagai aktivitas yang menggembirakan,
menyenangkan dan menimbulkan kenikmatan. Bermain merupakan kegiatan yang
dapat menimbulkan kesenangan bagi anak, dengan kegiatan tersebut anak
mendapatkan kebahagiaan dan kegembiraan. Bennett mengemukakan bahwa
permainan mempunyaifungsi pendidikan dan perkembangan karena memampukan
anak untuk mengendalikan perilaku mereka dan menerima keterbatasan di dunia
nyata serta melanjutkan perkembangan ego dan pemahaman atas realitas.
Bermain merupakan keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang
individu yang sifatnya menyenangkan, menggembirakan, dan menimbulkan
kenikmatan yang berfungsi untuk membantu individu mencapai perkembangan
yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral dan emosional. Bermain merupakan
kegiatan santai, menyenangkan tanpa tuntutan (beban) bagi anak. Bermain juga
merupakan kebutuhan yang esensial bagi anak. Melalui bermain anak dapat
memuaskan tuntutan dan kebutuhan perkembangan demensi motorik, kognitif,
kreatifitas, emosi, sosial, nilai, bahasa dan sikap hidup.
e. Perkembangan Fisik
Bermain memungkinkan anak untuk menggerakkan dan melatih seluruh
otot tubuhnya, sehingga anak memiliki kecakapan motorik dan kepekaan
penginderaan. Permainan menitik beratkan anak pada keterampilan dalam
mengkoordinasikan gerakan motorik maupun motorik halus. Hal ini dapat
dilihat dari aktivitas anak yang dilakukan secara berulang-ulang seperti
berlari, memanjat, naik sepeda, lompat dan dapat memperkirakan
tingginya suatu pohon dengan kemampuan untuk memanjat pohon tersebut
sehingga hal ini akan mengembangkan fisik-motorik anak.
f. Perkembangan Kreativitas
Bermain dapat merangsang imajinasi anak dan memberikan kesempatan
kepada anak untuk mencoba berbagai ideanya tanpa merasa takut karena
dalam bermain anak mendapatkan kebebasan. Melalui coba-coba dalam
bermain, anak-anak akan menemukan bahwa merancang sesuatu yang baru
dan berbeda dapat menimbulkan kepuasan. Selanjutnya mereka dapat
mengalihkan minat kreatifnya ke situasi di luar dunia bermain.
Dalam melakukan permainan aktif biasanya anak akan melibatkan dua jenis
motorik, yakni motorik kasar dan halus. Misalnya: bermain bebas dan spontan
yaitu anak dapat melakukan segala hal yang diinginkannya melalui aktivitas
fisik, tidak ada aturan-aturan dalam permainan tersebut; bermain drama;
bermain musik; mengumpulkan atau mengkoleksi sesuatu; permainan olah
raga; permainan dengan balok; permainan dalam melukis menempel atau
menggambar.
b. Permainan pasif
Permainan pasif merupakan jenis permainan yang hanya melibatkan
sebagian anggota tubuh anak atau hanya mengandalkan motorik halusnya.
Pemain menghabiskan sedikit energi. Misalnya: bermain dengan gadget atau
komputer, menonton adegan lucu, membaca buku cerita, mendengarkan cerita,
menonton televisi dan mengingat nama-nama benda adalah bermain tanpa
mengeluarkan banyak tenaga, tetapi tingkat kesenangannya hampir seimbang
dengan anak yang menghabiskan sejumlah besar tenaganya di tempat olah raga
atau tempat bermain.
Berkaitan dengan bentuk-bentuk permainan, Kartono (1996:58)
mengemukakan terdapat tiga bentuk permainan yang dimainkan anak bagi usia
dini, yaitu:
a. Permainan gerakan, anak-anak bermain bersama teman-temannya,
melakukan kerja sama dengan beraneka ragam gerak dan olah tubuh.
b. Permainan memberi bentuk, kegiatan memberi bentuk pada fase
permulaan berupa kegiatan destruktif seperti meremas-remas, merusak,
mencabik-cabik, mempreteli dan lain-lain. Makin lama anak dapat
memberikan bentuk yang lebih konstruktif pada macam-macam materi
yang disediakan.
c. Permainan ilusi, pada jenis permainan ini unsur fantasi memegang peranan
penting, misalnya sebuah sapu difantasikan sebagai kuda tunggangan,
bermain dokter-dokteran dan lain-lain. Melalui permainan ini anak
menggunakan fantasi mereka untuk mewujudkan kreasinya.
Selanjutnya dalam prakteknya, Solehudin (2010:31) berpendapat bahwa
jenis-jenis permainan yang biasa dilakukan oleh anak-anak usia dini terbagi dalam
dua, yakni: (1) bermain bebas dan (2) bermain terpimpin.
1) Bermain Bebas
Dalam permainan bebas anak boleh memilih sendiri kegiatan yang
diinginkannya serta alat-alat yang ingin digunakannya. Bermain bebas
merupakan bentuk bermain aktif, baik dengan alat maupun tanpa alat,
C. Penutup
Bermain merupakan kegiatan santai, menyenangkan tanpa tuntutan
(beban) bagi anak. Bermain juga merupakan kebutuhan yang esensial bagi anak.
Melalui bermain anak dapat memuaskan tuntutan dan kebutuhan perkembangan
DAFTAR PUSTAKA