Vous êtes sur la page 1sur 10

PEMODELAN PENGGUNAAN SEPEDA DI DALAM KAMPUS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Selviana Walsen*)

Abstract

Increased number of students, staff, and faculty led to the increasing activity of vehicle movement
inside campus. This caused higher air and noise pollution that directly impact to the Brawijaya
University's academic community. To reduce this impact, the idea of limiting usage of vehicle with a
bicycle inside campus area, is a good solution. Based on the description, Brawijaya University
expected to apply restrictions on private vehicles. This study aimed to analyze the characteristics and
opportunities of a Brawijaya University academic community to choosing mode, between the
bicycle-pedestrian or bicycle-shuttle bus, inside the Brawijaya University. Those data are collected
with questionnaires, and analyzed with descriptive analysis method approach, to found out the
characteristics of Brawijaya University's academic community, and Stated Preference Methods to
analyzed the opportunities of a Brawijaya University's academic community, in choosing modes.
The analysis result shows that the socio economic characteristics of 22-year-old academic
community is (48.9%), as a colleger (64.34%), with a characteristic travel distances 250-500 m
(54.78%), available sidewalks. (52.21%), and with perceptions to agreed the restrictions on vehicle
motor (65% .44%), bicycle mode that selected (49.26%), shuttlebus (18.1%). Utility models of
bicycle-pedestrian and bicycle-bus shuttle are USPD-UJK = 1.6411 -0.000797ΔX1 for
(ΔX1) = attribute cost, USPD-UJK = 0.7675 -0.0437ΔX2 for (ΔX2) = attribute
travel time USPD-UJK = 0.7572- 0.000374ΔX1 for (ΔX1) = ttribute costs USPD-
UJK = -0.6637+0.0465 ΔX2 for (ΔX2) = attribute headwayTo use a bicycle-
pedestrian the cost attribute are Rp.1000, Rp.2500,and Rp.3000 so the probability to use bicycles
are 0.6093, 0.4130 and 0.3208. Based on the results of these probabilities can be interpreted that the
increased cost of travel will decrease the probability of the use of bicycles. For advanced research
related to the mode choice should be developed more in order to express the meaning of the
attributes associated with the respondents that the research objectives to be achieved.

Keywords: characteristics, modal choice, stated preference

di Indonesia saat ini didominasi oleh mobil


1. PENDAHULUAN pribadi dan sepeda motor yang merupakan
1.1. Latar belakang moda transportasi menggunakan mesin dan
Pertumbuhan kendaraan bermotor bergas buang. Jika dilihat pada kota-kota
sebagai sarana angkutan orang dan barang di besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya,
Indonesia dari tahun ketahun terus meningkat kendaraan pribadi sangat mendominasi. Tabel
seiring dengan pertumbuhan penduduk, 1 memperlihatkan peningkatan jumlah
perluasan daerah pemukiman, makin beragam kendaraan bermotor meningkat cukup
pusat-pusat aktiviatas dan peningkatan jalur signifikan antara tahun 2006 sampai tahun
penghubung (link) antar kota. demikian juga 2008.
dengan sistem transportasi perkotaan

Tabel 1. Jumlah Kendaraan Bermotor Di


Indonesia.

No. Uraian Satuan 2004 2005 2006 2007 2008


1. Mobil Unit 6.748.782 7.484.175 7.678.891 9.501.241 10.779.687
Penumpang
2. Bus Unit 4.260.889 4.573.864 4.896.065 5.013.544 6.025.023
3. Mobil Truk Unit 2.013.176 2.413.711 2.737.610 2.854.990 3.870.741
4. Sepeda Unit 28.963.987 33.193.076 35.102.492 45.948.747 51.697.879
Motor
Sumber: Statistik Perhubungan 2008

*)
Selviana Walsen; Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ambon
Selviana Walsen: Pemodelan Penggunaan Sepeda Didalam Kampus Universitas Brawijaya Malang 1003

Pengaruh pertumbuhan kendaraan lalulintas yang non polusi. Berangkat dari


bermotor dapat memberi efek samping yang kondisi diatas maka timbul suatu paradigma
cukup buruk. Selain masalah kemacetan, baru pembangunan sektor transportasi yaitu
masalah lingkungan pun menjadi bagian yang transportasi yang berkelanjutan. Dalam sistem
tidak bisa disepelekan. Fenomena ini juga ini, integrasi antara aspek sosial dan
terjadi pada sistem transportasi yang ada di lingkungan menjadi suatu keharusan dan
kampus Universitas Brawijaya saat ini yang kesadaran. Hal ini dikarenakan masalah
didominasi oleh kendaraan bermotor, yang transportasi bukanlah masalah dengan solusi
terus bertambah dari tahun ketahun, ini Untuk menjawab tantangan tersebut,
diakibatkan karena meningkatnya jumlah Universitas Indonesia dan Universitas Gajah
aktivitas civitas akademika setiap tahunnya. Mada sudah mengawali dengan menerapkan
Universitas Brawijaya mempunyai konsep pembatasan kendaraan bermotor
jumlah mahasiswa 27.461, tenaga pendidik didalam kampus, dan menerapkan penggunaan
1424 orang dan tenaga administrasi 736 orang kendaraan non motor serta transportasi massal.
dengan luas areal seluruhnya  50 ha.Terhadap
Penerapan penggunaan
Karakteristik sepeda
Perpindahan Panas pada
Konveksi kedua
Natural Pada Pelat
Perkembangan mahasiswa maupun dosen ini universitas yakni Universitas Indonesia dan
Datar
disertai dengan meningkatnya jumlah Universitas Gajah Mada merupakan satu
kendaraan. berdasarkan hasil survei yang terobosan baru yaitu dengan penggunaan
dilakukan pada pagi dan siang hari selama sepeda dapat juga menghemat waktu
beberapa hari pada bulan November 2009 dibandingkan denganKoefisien Konveksi Oven
menggunakan Rumah Tangga
kendaraan
maka volume kendaraan yang melewati dalam bermotor, karena dengan bersepeda ke kantor
kampus pada jam puncak yaitu pukul 06:30- orang dapat lebih fleksibel menentukan jalur
07:30 sebesar 1533 (smp/jam) dengan rincian yang pasti, mudah mengukur jarak dan waktu,
untuk kendaraan bermotor 1466 (smp/jam) dan sehingga ketepatan waktu sampai ditempat
non motor 67 (smp/jam). Besarnya volume tujuan lebih mudah dipredisi dibandingkan
kendaraan didalam kampus tidak hanya oleh dengan menggunakan sepeda motor atau mobil
civitas akademika saja, melainkan masyarakat sekalipun, disamping itu dengan besepeda
umum yang menggunakan jalan kampus membuat badan menjadi sehat. Penggunaan
sebagai akses dari Jln Soekarno-Hatta menuju sepeda dikampus Universitas Brawijaya dan
Jln Veteran jika kondisi ini dibiarkan maka Universitas Gajah Mada juga merupakan
akan mengakibatkan beberapa permasalahan sarana alternatif yang diperioritaskan bagi
seperti lahan parkir yang tersedia sangat warga civitas akademika yang sehari-harinya
terbatas,sehingga akan terjadi penggunaan menggunakan kendaraan umum namun ingin
badan jalan sebagai tempat parkir (on street mendapatkan akses yang cepat dan nyaman
parking) yang akan mempersempit kapasitas untuk sampai ke fakultasnya masing-masing.
jalan kampus dari semestinya. Untuk masalah Untuk masalah pengadaan sepeda dan
kebisingan yang diakibatkan oleh banyaknya pendanaan jalur sepeda di Universitas
kendaraan yang masuk dan keluar melewati Brawijaya I dilakukan dengan cara donasi dari
lokasi-lokasi perkuliahan sehingga alumni, dan tidak dikenakan biaya sewa.
mengakibatkan tingkat kebisingan yang tinggi Namun mekanisme peminjaman sepeda pun
akibat bunyi yang dikeluarkan oleh kanalpot sangat mudah jika ingin menuju dari satu
dan mempengaruhi ketidaknyamanan proses fakultas kefakultas yang lain maka perlu
belajar mengajar. menunjukan kartu tanda mahasiswa, dan oleh
Demikian juga dengan polusi udara penjaga akan dicatat nomor sepeda yang akan
yang diakibatkan oleh emisi gas buang yang dipinjamkan, diberi kartu sepeda dan kemudian
dikeluarkan oleh kendaran bermotor, yang tandatangan, sesampai difakultas yang dituju
efeknya sangat berpengaruh terhadap masalah tinggal kembalikan sepeda sambil
lingkungan, karena jika tingkat polusi udara mengembalikan kartu tersebut kepada penjaga
sudah melewati ambang batas yang diinginkan yang ada dishelter fakultas yang dituju.
maka akan berpengaruh terhadap kesehatan Sedangkan untuk pengamanan pihak
mahluk hidup yang menghirupnya, khususnya Universitas Indonesia menyiagakan petugas
manusia. Selain membahayakan kesehatan, gas disetiap shelter selama 24 jam.
emisi ini juga sangat membahayakan planet Dengan kondisi yang sama Universitas
bumi itu sendiri. Brawijaya sebagai salah satu universitas
Berdasarkan kondisi diatas timbullah terbaik di Jawa Timur diharapkan dapat juga
suatu ide tentang bagaimana menciptakan suatu menerapkan konsep pembatasan kendaraan
sistem transportasi tanpa emisi dan sistem bermotor didalam kampus, dan menerapkan
1004 Jurnal TEKNOLOGI, Volume 9 Nomor 1, 2012; 1002 - 1011

penggunaan kendaraan non motor serta dalam pembangunan ekonomi secara


transportasi massal berupa shuttle bus atau menyeluruh. perkembangan sektor ini
mobil penjemput civitas akademika dari tempat berkembang senantiasa berlangsung mengikuti
parkir kendaraan bermotor yang tersedia bagi mobilitas manusia. Namun demikian sektor ini
civitas akdemika menuju ketempat kuliah atau dikenal pula sebagai salah satu sektor yang
tempat kerja sebagai alternatif mobilitas dapat memberikan dampak terhadap
didalam kampus. Oleh karena itu, pemodelan lingkungan, akibat penggunaan bahan bakar
penggunaan sepeda dan shuttle bus didalam minyak yang secara intensif dalam sektor ini
kampus Universitas Brawijaya sangat dianggap sebagai penyebab utama timbulnya
diperlukan dan dibutuhkan, karena bersepeda dampak kerusakan lingkungan. Untuk
merupakan salah satu alternatif moda mengatasi hal tersebut maka sudah saatnya
perjalanan didalam lingkungan kampus, selain peran transportasi tidak bermotor perlu
tidak menghasilkan polusi udara dan tidak dikembangkan kembali dan harus mampu
membutuhakan bahan bakar minyak (BBM), bersinergi dengan baik. Pemerintah kota harus
juga menyehatkan bagi pengendaranya, dan mengembangkan kawasan-kawasan
cocok bagi semua usia, tingkat dan golongan pemukiman, pendidikan dengan jarak yang
dan sekaligus juga mengandung unsur olahraga pendek, dan mudah untuk dijelajahi dengan
dan juga untuk menciptakan tatanan kendaraan tersebut. Seperti beberapa negara
transportasi yang berkelanjutan didalam didunia yakni Amerika Serikat, Kanada, Eropa
kampus. Barat dan Jepang yang sudah beralih
kekendaraan tidak bermotor, kendaraan ini
1.2. Rumusan masalah diyakini lebih mudah, sehat, dan ramah
Masalah dirumuskan untuk lingkungan. Keuntungan bersepeda ketempat
mengetahui Bagaimana karakteristik kerja yakni berolah raga, menghemat energi,
masyarakat civitas akademika Universitas ikut melestarikan lingkungan, sehat dan
Brawijaya terkait dengan kondisi sosio rekreasi.Untuk itu sudah saatnya warga
ekonomi dan pergerakannya, model pemilihan didorong untuk membiasakan bersepeda
moda bagi kawasan kampus Universitas ketempat tujuan.
Brawijaya dan bentuk rekomendasi yang tepat Penggunaan sepeda sebagai salah satu
guna perbaikan layanan terhadapa pejalan kaki, alternatif kendaraan, adalah perlu untuk
penggunaan sepeda, dan shuttle bus digalakkan. Sebab dengan perkembangan ke
depan, alternatif bahan bakar untuk keperluan
1.3. Batasan masalah kendaraan bermotor, akan semakin terbatas.
Masalah dibatasi pada : Sekarang bahan bakar fosil mulai perlahan-
Lokasi penelitian pemodelan penggunaan lahan di tinggalkan, dan mengarah ke energi
sepeda dilakukan didalam kampus Universitas alternatif seperti energi listrik dan matahari.
Brawijaya Malang. Analisis pemodelan Pengalihan ini, tentu saja untuk sementara
peluang pemilihan moda menggunakan Stated waktu bisa menjadi jalan keluar buat krisis
Preference bahan bakar yang ada, namun di lain pihak,
tetap saja mesti diusahakan jalan keluar
1.4. Tujuan Penelitian terbaik.
Tujuan penelitian untuk Mengetahui Salah satu alternatif yang
karakteristik masyarakat civitas akademika dikembangkan sekarang adalah dengan
Universitas Brawijaya terkait dengan kondisi mengembangkan kendaraan tidak bermotor,
sosioekonomi dan pergerakannya. Membuat sebagai alternatif untuk berpindah tempat.
model pemilihan moda bagi kawasan kampus Kendaraan tidak bermotor, yang sederhana,
Universitas Brawijaya dan memberikan seperti yang ada disekitar kita adalah seperti
rekomendasi yang tepat untuk perbaikan becak, andong, dan sepeda. Becak dan andong,
layanan terhadap pejalan kaki, penggunaan merupakan alat transportasi tidak bermotor
sepeda dan shuttle bus dikawasan kampus yang telah digunakan sejak dahulu kala, dan
Universitas Brawijaya tetap berjalan hingga sekarang. Sedangkan
sepeda menghilangkan ketergantungan kita
II. TINJAUAN PUSTAKA akan bahan bakar fosil, sepeda akan membuat
jalan-jalan raya dibumi lebih segar dan tenang,
2.1 Peran transportasi tidak bermotor dengan mengendarai sepeda kita sekaligus
Peran transportasi telah dikenal sebagai berolah raga, menyehatkan badan kita.
salah satu sektor indikatif yang sangat berperan
Selviana Walsen: Pemodelan Penggunaan Sepeda Didalam Kampus Universitas Brawijaya Malang 1005

Pada tahun 2005 suatu gagasan beberapa peubah yang lain yang dapat
dilingkungan Universitas Gajah Mada yaitu dikuantifikasikan. Dalam pemilihan moda
untuk menimbulkan kembali sepeda sebagai transportasi kita dapat mendesain kedalam
transportasi utama, yang diprakasai oleh pusat suatu model pemilihan moda. Menurut Ortunar
studi tarnsportasi dan logistik, pusat studi dan Wilumsen (1997), ada beberapa bentuk
parawisata dan pusat studi lingkungan hidup model transportasi yang relevan dengan
bekerja sama dalam pengadaan sepeda hijau pemilihan moda, yaitu :
dibawah komunitas sepeda hijau (KSH), 1. Model Umum (General Modeling Issues)
sebagai lambang lingkungan yang sejuk, asri  Teori dan data
dan segar sehingga adanya sepeda berwarna  Spesifikasi model
hijau akan menambahkan kesegaran  Kalibrasi
lingkungan tersebut. Dalam pengembangan 2. Model agregat dan disagregat
sepeda tersebut Universitas Gajah Mada 3. Cross-section dan time series
mendapat bantuan jumlah sepeda dari beberapa 4. Satated preference
perusahan untuk digunakan rektor dan pejabat
Universitas Gajah Mada yang tersebar disekitar Terhadap Karakteristik Perpindahan Panas Konveksi Natural Pada Pelat
2.3 Metode stated preference
Datar
30 lebih unit penempatan diarea Universitas Metode survai ini digunakan untuk
Gajah Mada. Dalam pemakaian sepeda mengumpulkan informasi mengenai keinginan
dikenakan sitem peminjaman sepeda dengan seseorang terhadap berbagai pilihan. Metoda
dua produk. Pertama, produk sepeda hijau free ini juga digunakan untuk
Koefisien memperkirakan
Konveksi Oven Rumah Tangga
use pemakaian gratis satu hari dalam kampus tingkat kebutuhan penggunaan moda baru.
dan diperuntukan bagi mahasiswa dan dosen prinsip dasar dari metode ini untuk
dan karyawan yang ingin menuju kesuatu mengumpulkan informasi dari responden
tempat didalam kampus, Yang kedua produk dengan berbagai pilihan alternatif atau situasi
sepeda frre use untuk mahasiswa berbasis hipotesa, untuk penelitian ini yang menjadi
tinggal di asrama. Agar bisa dibawa pulang situasi hipotesa adalah atribut utilitas yang
sepeda hijau yang dipinjamkan memiliki ciri- akan dijadikan variabel pengamat seperti Biaya
ciri khusus, yaitu berlabel kuning. untuk perjalanan, waktu perjalanan, dan headway.
meningkatkan pelayanan, komunitas sepeda
hijau berencana untuk membuat produk 2.4 baru Model analisis logit
berdasarkan permintaan peminjaman sepeda Metode analisis logit merupakan suatu
hijau, terutama mahasiswa agar sepeda hijau bentuk pendekatan matematis untuk
bisa dipinjam lebih dari sehari. mengetahui presentasi pengguna masing-
Tujuan program bersepeda masing moda pada sistem transportasi dengan
diharapkan dapat memunculkan kebijakan- manipulasi proporsi dari utilitas yang terdapat
kebijakan baru terkait kepedulian mewujudkan pada setiap moda. Model ini adalah model
lingkungan kampus yang ideal dan harus pemilihan diskrit yang sering digunakan. Untuk
didukung civitas akademika Universitas Gajah memilih dua alternatif moda, digunakan model
Mada dan pihak luar seperti pemerintah serta regeresi logistik linier . Pada regeresi logistik
masyarakat umum. linier , pengambilan keputusan dihadapkan
pada sepasang alternatif diskret, dimana
2.2 Model pemilihan moda alternatif yang akan dipilh adalah mempunyai
Secara khusus, model pemilihan utilitas terbesar. Utilitas dalam hal ini
moda dibuat dengan tujuan untuk megetahui dipandang sebagai variabel acak (random).
proporsi orang untuk menggunakan moda Pendekatan dasar model analisis logit
tertentu, dan dapat pula diketahui beberapa adalah untuk menemukan bentuk transformasi
besarnya pengguna moda yang berpindah probabilitas sehingga dapat bernilai - sampai
kemoda lain. Menurut Warpani (1990), +, walau probabilitas itu sendiri terbatas
pemilihan moda termasuk komponen yang sulit dalam selang nilai antara 0 dan 1.
untuk dimodelkan karena adanya faktor-faktor Dengan mengunakan regresi linier
yang tidak dapat ditentukan secara pasti akan didapat konstatanta ( ) dan koefisien ( )
0 n
(bersifat relatif), misalnya kenyamanan, pada masing-masing model, sehingga model
keamanan, keandalan dan lain sebagainya. utilitas dapat dinyatakan:
Beberapa faktor yang tak dapat
U1 - U2 = 0 + n ( X)
dikuantifikasikan cenderung diabaikan dalam
0 = konstanta
analisis pemilihan moda, dengan pengertian
pengaruhnya kecil atau dapat diwakili oleh  n = koefisien
1006 Jurnal TEKNOLOGI, Volume 9 Nomor 1, 2012; 1002 - 1011

X = selisih pada tiap-tiap atribut.


dan probabilitas untuk masing-masing
penggunaan moda sebagai berikut: koefisien korelasi (R) dan koefisien
Untuk pejalan kaki dengan sepeda : determinasi (R2) yang biasanya dinyatakan
e UPK e UPK USP  dalam prosentase. nilai koefisien korelasi
PPk   ) berkisar dari -1 sampai denga +1, Bila r = 0
e UPK  e USP 1  e UPK USP  berarti tidak ada hubungan antar variabel tapi
1 bila r = -1 dan r =+1 maka hubungan variabel
PSP  1  PPK  (UPK  USP ) sempurna.
1e
Untuk pejalan kaki dengan shuttle bus b. Statistik deskriptif
e UPK e UPK USB  Statistik deskriptif adalah susunan angka yang
PPk  UPK 
e  e USB 1  e UPK USB  memberikan gambaran tentang data yang
disajikan dalam bentuk tabel, diagram,
1
PSB  1  PPK  (UPK  USB )
histogram,poligon,frekuensi, ogive dan ukuran
1e penempatan(median, kuartil, desil dan
persentil, ukuran gejala pusat (rata-rata hitung,
rata-rata ukur, rata-rata harmonik dan
a. Uji Statistik modulus), simpangan baku, kurva normal,
Pengujian hipotesis merupakan kesimpulan korelasi dan regresi linier.
sementara mengenai sesuatu yang harus diuji
kebenarannya, seperti atribut biaya perjalanan c. Regresi logistik
yang digunakan perlu diuji apakah Yaitu analisa yang digunakan untuk menguji
berpengaruh terhadap utilitas suatu moda, apakah probabilitas terjadinya variabel terikat
pernyataan ini merupakan hipotesa .untuk dapat diprediksi dengan variabel bebasnya.
membuktikan benar atau tidaknya pernyataan pada regresi logistik, jenis datanya berupa
ini perlu dilakukan penelitian analisis yang variabel kontinyu namun bisa berupa variabel
bertujuan untuk mengetahui kemampuannya atribut. persamaan umum dari regresi logistik
dalam mengestimasi nilai utilitas pemilihan linier berdasarkan atribut yang ada.
moda dengan cara uji t untuk memastikan Model logistik digunakan untuk studi
pengaruh masing-masing atribut yang tentang pemilihan moda, dan dalam melakukan
digunakan pada pesamaan model terhadap analisanya digunakan analisa maksimum
utilitas pemilihan moda dengan syarat t hitung likelihood untuk menentukan koefisien
harus > dari t tabel. jika t hitung < t tabel parameternya, yang menyatakan bahwa nilai
berarti tidak berhubungan atau berpengaruh parameter merupakan nilai kemungkinan yang
terhadap utilitas pemilihan moda. dihasilkan tersebut merupakan nilai
Untuk mengukur seberapa pengaruh maksimum.
atribut terhadap perubahan utilitas pemilihan
moda maka dilakukan uji korelasi. pengaruh
atribut ditunjukan dengan besarnya nilai

III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian


Penelitian ini berlokasi didalam kampus
Universitas Brawijaya Malang

Gambar 1. Peta Lokasi Studi


Sumber : Brawijaya Dalam Angka

Gambar 1. Peta Lokasi Studi


Selviana Walsen: Pemodelan Penggunaan Sepeda Didalam Kampus Universitas Brawijaya Malang 1007

3.2. Tahapan Penelitian


Untuk variabel utilitas adalah seperti
yang diperlihatkan pada Tabel.3
Mulai

Tabel 3 Atribut yang digunakan dalam


Identifikasi Masalah
survai stated preference
No Atribut Notasi Jumlah
Studi Literatur (Sepeda –Pejalan perlakuan
Kaki)
1 Perubahan pada  X1 3
Tujuan atribut biaya
Penelitian 2 Perubahan pada  X2 3
atribut Selisih
Penetapan Variabel
Waktu Perjalanan
Sumber : Perpindahan
Terhadap Karakteristik Usulan Penelitian
Panas Konveksi Natural Pada Pelat
DatarPengumpulan Data
2. Tahap pengumpulan dan kompilasi data
Tahap Pengumpulan Data Dalam
Uji Validitas dan Penelitian Ini Adalah melalui survai
Reliabilitas dengan menggunakan Koefisien Konveksi
kusionerOven yang
Rumah Tangga
ditujukan kepada civitas akademika
Y Universitas Brawijaya. Format kusioner
Analisis Data ini terdiri dari tiga bagian yaitu :
1. Deskriptif
2. Stated Preference
 Karakteritik Umum Responden
pada bagian ini berisi pertanyaan
tentang responden pengguna
Hasil kendaran bermotor, tidak bermotor
,dan pejalan kaki didalam kampus
Rekomendasi dengan pertanyaan: usia, jenis
kelamin, fakultas tempat kuliah/
bekerja, pekerjaan, lama berada di
Selesai Universitas Brawijaya, kendaraan
Gambar 2. Tahapan Penelitian yang dimilik, setuju penggunaan
sepeda, kemana biasanya
berpergian dengan kendaraan,
1. Tahapan persiapan maksud dan tujuan perjalan,
Meliputi kegiatan identifikasi frekuensi kekampus perminggu,
masalah,kajian pustaka , penetapan jarak tempuh dari pintu gerbang,
tujuan dari penelitian, dan penetapan ketersediaan trotoar, dan tingkat
variabel penelitian. Variabel dari kenyamanan.
penelitian ini diperlihatkan pada tabel 2  Karakteristik pemilihan moda
sebagai berikut: (respon terhadap perubahan)
Untuk variabel deskriptif adalah Bagian ini terdiri dari 2 atribut
sebagai berikut: karakteristik umum yang masing-masing berisi
responden, karakteristik perjalanan dan beberapa perlakuan, masing-masing
presepsi pembatasan kendaraan didalam perlakuan berisi pernyataan yang
kampus. membandingkan antara sepeda-
pejalan kaki dan sepeda-shuttle bus.
Tabel 2. Variabel Utilitas. Atribut-atribut ini dipilih karena
Variabel Tetap/ dianggap sebagai faktor yang
Tujuan
Utilitas Berubah paling mempengaruhi seseorang
Mengetahui model Waktu dalam memilih penngunaan alat
Tetap
peluang pemilihan tempuh trnsportasi ketika akan melakukan
moda dengan Biaya Berubah perjalanan.
metode stated
preference Headway Berubah
Sumber: Usulan Penelitian
1008 Jurnal TEKNOLOGI, Volume 9 Nomor 1, 2012; 1002 - 1011

Tabel 4 Atribut Yang Digunakan Dalam Survai menggambarkan”apa adanya” tentang


Stated Preference sesuatu variabel,gejala atau keadaan. Dalam
No Atribut Notasi Jumlah Analisis Deskriptif dilakukan untuk
(Sepeda –Shuttle perlakuan mengetahui karakteristik pengguna
Bus) kendaraan bermotor di kampus Universitas
1 Perubahan atribut  X1 3 Brawijaya, dapat juga dikatakan
Biaya pengelompokan data yang telah terkumpul
2 Perubahan atribut  X2 3 sesuai dengan pertanyaan yang diajukan
Headway dalam blangko kusioner dengan cara
Sumber : Usulan Penelitian menabelkan dan merubah dalam bentuk
prosentase.
Berdasarkan perlakuan-perlakuan tersebut, Analisis deskriptif dapat dibagi
responden diharapkan memberikan menjadi dua yaitu :
preferensinya terhadap pemilihan moda - Karakteristik sosial ekonomi yaitu
antara (sepeda-pejalan kaki) dan (sepeda- karakteristik yang berhubungan degan
shuttle bus) respon dari responden sosial ekonomi . yaitu pendapatan, usia,
dinyatakan dalam skala pilihan 1-5. Untuk pekerjaan, dan jenis kelamin.
setiap perlakuan, respon diharapkan - Karakteristik perjalanan yaitu
memeilih salah satu dari skala respon karakteristik yang berhubungan dengan
tersebut. Dari respon yang diberikan, perjalanan itu sendiri, misalnya fasilitas
diharapkan dapat diketahui jumlah penguna moda yang digunakan , tujuan dan
kendaran bermotor yang berpindah maksud perjalanan, moda akses yang
menggunakan sepeda dan shuttle bus. digunakan, jarak yang ditempuh, dan
Adapun skala tersebut mewakili pernyatan frekwensi pergerakan yang dilakukan.
seperti pada tabel.5
4.2. Analisis Stated Preference .
Tabel 5. Skala Pilihan dan Pernyataan Analisis ini dilakukan untuk
Skala Pernyataan memperoleh model utilitas, data yang
1 Pasti memilih sepeda diperoleh dari responden berupa skala
2 Mungkin memilih sepeda pilihan ditransformasikan menjadi bentuk
3 Tidak memilih salah satunya skala probabilitas.dari nilai probabilitas
4 Mungkin memilih jalan kaki tersebut ditransformasikan lagi kedalam
5 Pasti memilih jalan kaki skala simetrik yang nantinya akan menjadi
Sumber : Usulan Penelitian nilai utilitas yang bersesuaian dengan skala
probabilitas tersebut,
Tabel 6. Informasi Jalan kaki, moda Langkah selanjutnya untuk analisis
Sepeda dan Shuttle Bus regresi untuk memperoleh model utilitasnya,
yang akan digunakan maka skala simetrik atau nilai logit menjadi
Atribut Shuttle Sepeda Jalan variabel terikat sedangkan variabel
Bus kaki bebasnya adalah selisih tiap-tiap atribut.
waktu 5 10 15 Untuk input data regresi dapat dilihat dalam
lampiran
Biaya 0 1000- 0 Dengan mengunakan regresi linier
3000 akan didapat konstatanta (0) dan koefisien
Headway (5-20 0 0 (n) pada masing-masing model, sehingga
menit) model utilitas dapat dinyatakan:
Sumber : Usulan Penelitian U1 - U2 = 0 + n ( X)
0 = konstanta
4. Metode Analisa Data n = koefisien
Metode analisis data yang X = selisih pada tiap-tiap
digunakan pada penelitian ini: atribut.
4.1.Analisis Statistik Deskriptif Karena survai dilakukan untuk
Suharsimi (2005) penelitian membandingkan antara (sepeda-pejalan
untuk mengumpulkan informasi mengenai kaki) dan (sepeda- shuttle bus ) maka
status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan regresi dilakukan dua kali. Hal ini
gejala menurut apa adanya pada saat dilakukan agar diketahui pola pemilihan
penelitian dilakukan, tetapi hanya
Selviana Walsen: Pemodelan Penggunaan Sepeda Didalam Kampus Universitas Brawijaya Malang 1009

untuk masing-masing pilihan moda yang tersedia (52.21%) dan tidak tersedia
dibandingkan. (4.045) dan tingkat kenyamanan
Dari model utilitas yang telah bagi pejalan kaki (66.91%) dan
didapatkan, maka akan diperoleh tidak nyaman (33.09%)
probabilitas pemilihan moda dengan
menggunakan model logit linier dengan 5.2. Model
penduga maksimum likelihood. Maka a. Probabilitas penggunaan (Sepeda –
dilakukan uji Satistik untuk mendapatkan Pejalan kaki) dengan atribut biaya
model yang baik dimana akan memberikan dan selisih waktu perjalanan
informasi penting yang menjadi dasar dalam
memahami dan meramalkan perilaku USPD-UJK = 1.6411 – 0.000797X1
pengguna kendaraan bermotor dan tidak e 1.6411- 0.000797X1
bermotor. Dari hasil uji signifikasi misalnya PSPD =
maka akan didapatkan ukuran tingkat 1  e 1.6411- 0.000797X1-
keberatian dari faktor yang mempengaruhi PJK = 1 - PSPD
atau tidak. analisis statistik diperlukan untuk
menentukan sifat penting dalam meramalkan Terhadap
USPDKarakteristik
-UJK = 0.7675 – 0.0437X
Perpindahan Panas Konveksi
2
Natural Pada Pelat
Datar memahami perilaku yaitu konsep
dan e 0.7675- 0.0437X2
significance test ( t-tes ) yang memberikan PSPD =
ukuran tingkat keberartian dari faktor yang 1  e 0.7675- 0.0437X2
mempengaruhi atau tidak dan goodness-of- PJK = 1 - PSPD
Koefisien Konveksi Oven Rumah Tangga
fit yaitu ukuran kesesuaian model.
dengan :
V. HASIL DAN PEMBAHASAN X1 = atribut biaya perjalanan
X2 = atribut waktu perjalanan
5.1. Karakteristik Pengguna Kendaraan Dari persamaan tersebut diperlihatkan
Bermotor, Tidak Bermotor Dan bahwa atribut biaya perjalanan (X1) dan
Pejalan Kaki atribut waktu perjalanan (X2)
berpengaruh terhadap probabilitas
a. Karakteristik umum pengunaan sepeda, jika ditinjau dari sisi
 Mayoritas responden berusia <= 22 ekonomi semakin besar biaya perjalanan
tahun(48.90%), maka probabilitas penggunaan sepeda
 Pengguna kendaraan bermotor dan menurun.
tidak bermotor laki-laki (51.10%)
dan perempuan (48.90) USPD-USB = 0.7572 – 0.000374X1
 Pekerjaan tertinggi adalah mahasiwa e 0.7572- 0.000374X1
 Mayoritas kendaraan yang dimiliki PSPD =
1  e 0.75720.000374X 1
sepeda motor (50.00%)
PSB = 1 - PSPD
 Prosentase pendapat penggunaan
sepeda didalam kampus (80.155 %)
USPD-USB = -0.6637 + 0.0465X2
b. Karakteristik Perjalanan 0.6637- 0.0465X2
 Secara keseluruhan pengguna e
PSPD =  0.6637- 0.0465X2
kendaraan bermotor mempunyai
1  e
tujuan perjalanan untuk kuliah
PSB = 1 - PSPD
(48.90%).
 Sebagian besar pengguna kendaraan dengan :
bermotor dan tidak bermotor
X1 = atribut biaya perjalanan dan
melakukan frekuensi perjalanan > 5
X2 = atribut headway
kali dalam seminggu (56.25%)
Berdasarkan persamaan
 Pengguna kendaraan menempuh
probabilitas diatas maka dapat dikatakan
perjalanan dari pintu gerbang ke
bahwa atribut biaya perjalanan (X1) dan
fakultas tempat kerja yang cukup
banyak antara 250 m- 500m (54.78) atribut headway (X2) juga berpengaruh
terhadap probabilitas seseorang dalam
 Dan presepsi dari pengguna
pengunaan moda sepeda , jika biaya
kendaraan bermotor, tidak bermotor
perjalanan sepeda rendah dan headway
dan pejalan kaki untuk trotoar yang
rendah bila ditinjau dari sisi kepentingan
1010 Jurnal TEKNOLOGI, Volume 9 Nomor 1, 2012; 1002 - 1011

maka probabilitas pengunaan sepeda USPD-USB = 0.7572 – 0.000374X1


menurun dan probabilitas shuttle bus USPD-USB = -0.6637 + 0.0465X2
meningkat. untuk model utilitas berdasarkan atribut
biaya dan atribut selisih waktu perjalanan
VI KESIMPULAN diatas maka bentuk model probabilitas
sepeda-shuttle bus seperti berikut:
6.1. Kesimpulan
e 0.7572- 0.000374X1
PSPD =
1. Karakteristik pengguna kendaraan 1  e 0.75720.000374X 1
bermotor, tidak bermotor dan pejalan kaki PSB = 1 - PSPD
didalam kampus Universitas Brawijaya
0.6637- 0.0465X2
Malang sebagai berikut : e
 Berusia <= 22 Tahun (48.9%) dengan PSPD = 0.6637- 0.0465X2
status pekerjaan sebagai mahasiswa 1  e
(64.34% dengan perbandingan antara PSB = 1 - PSPD
laki-laki dan perempuan berimbang
(51.10% : 48.90%). dengan:
X1 = atribut biaya perjalanan
X2 = atribut headway.
 Jarak tempuh dari pintu gerbang Berdasarkan hasil model yang didapat untuk
kelokasi tempat kerja atau kuliah penggunaan sepeda-jalan kaki maka atribut
250-500 m mencapai (54.78%), dan biaya perjalanan sangat berpengaruh
ketersediaan trotoar (52.21%) dengan terhadap waktu perjalanan. Semakin besar
tingkat kenyamanan (66.91 %) biaya perjalanan maka semakin kecil
 Presepsi pembatasan kendaraan kecenderungan untuk menggunakan sepeda.
bermotor yang setuju (65.44%) dan Demikian juga untuk model penggunaan
moda sepeda yang dipilih (49.26%) sepeda-shuttle bus semakin besar headway
shuttle bus (18.1%) dengan fasilitas maka probabilitas pengunaan sepeda akan
yang harus tersedia berupa lajur meningkat.
khusus sepeda (39.71%) dan terminal
(39.71%) 3. Rekomendasi
 Model Utilitas sepeda-pejalan kaki  Penggunaan sepeda didalam kampus
dengan atribut biaya dan waktu merupakan bagian dari pengembangan
perjalanan sebagai berikut. sistem transportasi berkelanjutan
Uspd - UJk = 1.6411 – 0.000797X1 (sustainable transportation),yakni
USPD-UJK = 0.7675 – 0.0437X2 pengembangan penggunaan moda yang
bebas polusi dan hemat energi,
2. Model probabilitas penggunaan menyehatkan dan lebih ramah
(sepeda-pejalan kaki) berdasarkan lingkungan. Oleh karena itu selain
atribut biaya perjalanan dan waktu penyediaan sepeda dan shuttle bus
perjalanan sebagai berikut: sebaiknya juga diikuti dengan
perubahan pola pikir yang awalnya
e 0.7572- 0.000374X1 sebagian besar civitas akademika
PSPD =
1  e 0.75720.000374X 1 Universitas Brawijaya tidak pernah
PSB = 1 - PSPD berpikir untuk menggunakan sepeda,
e 0.7675- 0.0437X2 karena semuanya beranggapan memiliki
PSPD = kendaraan bermotor merupakan sarana
1  e 0.7675- 0.0437X2 angkutan pribadi yang sangat cocok
PJK = 1 - PSPD digunakan di dalam kampus, untuk itu
perlu dilakukan sosialisasi penggunaan
dengan : sepeda di dalam kampus.
X1 = atribut biaya perjalanan  Penegak hukum
X2 = atribut selisih biaya perjalanan Jika penerapan sepeda dilakukan
untuk model utilitas atribut biaya didalam kampus maka perlu dibuat
perjalanan dan selisih waktu perjalan untuk rambu-rambu khusus untuk jalur yang
sepeda- shuttle bus dilalui oleh sepeda maupun shuttle bus
adalah sebagai berikut :
Selviana Walsen: Pemodelan Penggunaan Sepeda Didalam Kampus Universitas Brawijaya Malang 1011

didalam kampus seperti zebra cross, Ortuzar, JD, and Willumsen, LG. 1997.
kecepatan kendaraan , dan pengaturan Modelling Transport, 2nd Edition
dan pengawasan oleh keamanan yang Jhon Wiley & Son.
ada dikampus pada jam-jam sibuk. Pedestrian and Bicycle Information Center
. (2002). Bice Lane Design Guide,
6.2. Saran http/www.bicyclinginfo.org.
Berdasarkan kesimpulan yang Sugiono, (2007). Metode Penelitian
dihasilkan maka perlu pengembangan Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
penelitian lanjutan untuk memprediksi Alfabeta. Bandung
kebutuhan sepeda dan layout tempat parkir Suharsimi ,A. (2005).Manajemen
sepeda di kampus Universitas Brawijaya. Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.
Perlu juga dikembangkan lebih banyak Suharjoko,W.(1990).
atribut –atribut lain dalam kusioner yang Merencanakan Sistem
lebih bervariasi agar dapat mengungkapkan Perangkutan, Penerbit ITB
maksud responden terkait dengan tujuan Solimun dan Adji Rinaldo. (2008).
penelitian seperti penghasilan perbulan, Terhadap Karakteristik Perpindahan Panas Konveksi
Pemodelan Natural Pada Pelat
Persamaan
Datar tempat tinggal, waktu tempuh dari
jarak Struktural Pendekatan PLS dan
tempat tinggal kekampus, ketersedaiaan SEM Aplikasi Software Smart
fasilitas jalan yang dilalui dan lain-lain. PLS dan AMOS,
Laboratorium Statistika FMIPA
Koefisien Konveksi Oven Rumah Tangga
DAFTAR PUSTAKA Universitas Brawijaya. Malang
Tamin, O. Z. (2000). Perencanaan dan
Universitas Brawijaya, (2008). UB.dalam Pemodelan Transportasi,
Angka. (www.brawijaya.ac.id;25 Penerbit ITB. Bandung.
November 2009) Zuhdi, A.(2007). Sistem Modeling,
Departemen Perhubungan (2008). Statistik seberapa Menarikkah?.
Perhubungan 2008, Departemen (http://aliq-zudhi.blogspot.com/).
Perhubungan. Jakarta 19 September 2008
Hamdy.A.T, (1996), Riset Operasi Suatu
Pengantar, Binarupa Aksara,
Jakarta Barat, Indonesia.
Khisty,C.J and B.Kend .D.(2005) Dasar-
dasar Rekayasa Transportasi
(Edisi 3 jilid 1). Erlangga. Jakarta.
Kusumaningsih, D. (2009). Studi
Karakteristik Penggunaan
Sepeda dan Pradesain Lajur
Sepeda Di Wilayah Timur Kota
Malang, Paper Seminar Hasil
Penelitian. Program Pascasarjana
Universitas Brawijaya. Malang.
Luton,J.(2006). Bicycle Lanes
Stencil:Designing for
Consistency and Durability.
Vancity.
Mannering, FL., and Kilareski WP. (1990).
Principles of Highway
Enginering and Traffic Anallysis.
John Wiley and Sons, Inc. New
York.
Nugroho, B.A.(2005), Strategi Jitu
Memilih Metode Statistik
Penelitian Dengan SPSS, Penerbit
andi. Jogjakarta.
Morlok,E.K (1991). Pengantar Teknik Dan
Perencanaan Transportasi.
Erlangga. Jakarta.

Vous aimerez peut-être aussi