Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A DENGAN GANGGUAN
SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN
DI RUANG ABIMANYU RSJD dr ARIF ZAINUDDIN SURAKARTA
A. PENGKAJIAN
I. Informasi Umum
1. Identitas pasien
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Susukan
Umur : 34 Tahun
Agama : Islam
Status perkawinan : Belum menikah
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Tidak bekerja
VI. Psikososial
1. Genogram
34
Ket :
: Laki-laki : Menikah
: Pasien
a. Pengambilan keputusan
Pasien mengatakan di keluarganya yang bertugas mengambil keputusan yaitu
ayahnya, sama seperti yang membawa pasien ke rumah sakit yaitu ayahnya.
b. Pola asuh
Pasien mengatakan sejak kecil tinggal dan diasuh oleh ayah ibu dan kakaknya.
Pasien mengatakan lebih dekat dengan ibunya dan sering bercerita dengan ibunya.
c. Pola komunikasi
Pasien dapat berkomunikasi dengan mahasiswa secara baik, pembicaraan pasien
fokus pada topik pembicaraan dan terarah, namun pasien tidak dapat mengawali
pembicaraan.
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Pada saat dilakukan pengkajian, pasien mengatakan tidak ada bagian dari tubuhnya
yang tidak disukai.
b. Identitas diri
Pada saat dilakukan pengkajian, pasien ditanya mengenai jenis kelamin pasien
menjawab seorang laki-laki dan saat ditanya mengenai status dan posisi pasien saat
sebelum dirawat di rumah sakit, pasien menjawab dirinya sebagai anak ke 3 dari 3
bersaudara dan posisinya sebagai adik dari kakak-kakaknya. Tetapi saat sudah berada
di rumah sakit, dirinya mengatakan statusnya sekarang menjadi pasien.
c. Peran
- Sebelum masuk RS
Pada saat dilakukan pengkajian, pasien ditanya mengenai perannya dalam keluarga
dan lingkungan saat berada di rumah, pasien mengatakan saat berada di rumah
pasien sebagai anak dan adik dari kakak-kakaknya. Pasien mengatakan sebelum
sakit pasien bekerja menggiling plastic di tempat rongsok untuk membantu
keuangan orangtuanya.
- Saat di RS
Pasien mengatakan selama di rumah sakit ia tidak bisa menjalankan perannya
sebagai anak dan adik dari kakak-kakaknya.
d. Ideal diri
- Sebelum masuk RS
Pasien mengatakan saat dulu, cita-citanya ingin menjadi pengusaha sukses.
- Saat di RS
Pasien mengatakan ingin segera pulang dan ingin bekerja kembali. Pasien juga
ingin segera menikah.
e. Harga diri
Pasien mengatakan saat di rumah sakit pasien merasa baik, tidak merasa malu dengan
dirinya dan pasien di hargai oleh teman-temannya.
MK : tidak ada
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang berarti dalam kehidupannya yaitu ibu. Pasien saat di
rumah paling sering bercerita dan paling dekat dengan ibunya. Saat ditanya siapa
orang yang paling dekat selama di rumah sakit pasien mengatakan tidak ada. Saat
ditanya dengan siapa pasien sering bercerita selama di rumah sakit pasien mengatakan
tidak ada. Pasien jarang berkomunikasi dengan pasien lain.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat
Pasien mengatakan di masyarakat pasien tidak ada mengikuti kegiatan sosial seperti
gotong royong ataupun perkumpulan muda-mudi.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien tidak bisa memulai pembicaraan dengan orang lain, pasien mampu bicara
normal dan mampu memahami lawan bicaranya.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan dirinya sedang dirawat di rumah sakit jiwa yang artinya dirinya
sedang sakit. Pasien berkeyakinan dirinya akan sembuh.
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan beragama islam, saat di rumah terkadang pasien menjalankan
sholat 5 waktu. Selama dirawat di rumah sakit pasien juga terkadang sholat.
VII. Status Mental
1. Penampilan
Penampilan pasien rapi, pasien memakai seragam rumah sakit, pasien berganti baju
setiap pagi sehabis dirinya mandi. Pasien berambut pendek selalu disisir rapi, kuku
tangan dan kaki pasien pendek dan tidak kotor.
2. Pembicaraan
Pada saat pengkajian, pasien berbicara sedang tidak cepat ataupun lambat, suara pasien
pelan, pembicaraan pasien sedikit dan hanya menjawab yang ditanyakan oleh perawat
dengan singkat dan padat, saat berbicara ucapan pasien jelas, jawaban pasien terarah dan
jawaban pasien sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Pasien belum mampu memulai
pembicaraan.
3. Aktivitas motorik
Pada saat pengkajian, pasien duduk bersama perawat. Saat berjalan, cara berjalan pasien
santai tidak terlalu cepat ataupun lambat, saat diajak berbicara kontak mata pasien
terfokus pada lawan bicara.
4. Alam perasaan
Saat ditanya mengenai perasaan pasien, pasien menjawab pasien senang mengobrol
dengan perawat. Berdasarkan hasil observasi pasien tampak senang, namun terkadang
raut wajah pasien sedih.
5. Afek
Datar
Pada saat berkomunikasi emosi pasien tidak sesuai dengan stimulus yang diberikan, raut
wajah pasien tampak tegang dan sedih. Pada saat berinteraksi dengan mahasiswa dan
melihat orang-orang dilingkungan sekitarnya tertawa pasien tidak ikut tertawa.
6. Persepsi
Halusinasi (pendengaran)
Selama wawancara dengan pasien, pasien mengatakan mendengar bisikan yang hanya
dapat didengar oleh dirinya. Pasien mengatakan bisikannya mengatakan jika kondisi
dirinya masih seperti ini saja, bisikan sering datang biasanya >3 kali dalam sehari.
Pasien mengatkan suara tersebut datang saat pasien sedang sendiri dan saat tengah
malam. Saat mendengar suara tersebut pasien biasanya langsung tidur. Selama di
ruangan pasien sering tidur. Saat ditanya kenapa pasien tidur terus, pasien mengatakan
tidak apa-apa.
7. Proses pikir
Koheren
Selama wawancara, pasien dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan jelas serta
jawaban berhubungan dengan pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa. Saat ditanya
mengapa pasien dibawa ke rumah sakit, pasien mengatakan karena memukul ibunya dan
mendengar suara suara tidak nyata.
8. Bentuk pikir
Realistik (sesuai dengan kenyataan)
Pada saat pengkajian, mahasiswa menanyakan kepada pasien tentang suara suara yang
didengarnya itu nyata atau tidak, pasien menjawab suara tersebut tidak nyata. Dan pada
saat mahasiswa menanyakan kepada pasien tentang memukul orang lain itu baik atau
tidak, pasien kemudian mengatakan perbuatan itu tidak baik.
9. Isi pikir
Pada saat pengkajian, pasien tidak mengalami ketakutan terhadap sesuatu ataupun
terobsesi dengan sesuatu.
10. Tingkat kesadaran
Compos mentis (sadar penuh)
Pasien dapat berkomunikasi dengan mahasiswa, pasien terorientasi waktu, tempat dan
orang. Saat ditanya apakah ini pagi, siang atau malam pasien mengatakan ini pagi hari,
saat ditanya dimana pasien saat ini pasien mengatakan dirinya sedang berada di rumah
sakit. Saat ditanya apakah pasien ingat dengan mahasiswa pasien mengatakan ya, dan
menyebut nama mahasiswa.
11. Daya ingat
Pasien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka pendek, saat ditanya apa yang
pasien makan tadi pagi pasien mengatakan makan nasi, tempe, sayur dan buah. Pasien
tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang saat ditanya apakah pasien pernah
dirawat sebelumnya pasien mengatakan pada 2014 pasien pernah dirawat di sini. Pasien
tidak mengalami gangguan daya ingat saat ini ketika ditanya saat ini pasien sedang
dimana, pasien menjawab dirinya sekarang sedang dirawat di rumah sakit dan pasien
tidak mengalami gangguan daya ingat semu.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pada saat pengkajian, pasien mampu berkonsentrasi dan berinteraksi dengan mahasiswa
selama 25 menit. Pasien mampu beritung dengan stimulus dari mahasiswa seperti 2+2
pasien menjawab 4.
13. Pengambilan keputusan
Pada saat pengkajian, pasien mampu mengambil keputusan secara mandiri. Contohnya
pasien melaksanakan mandi setiap pagi dan berganti pakaian setelah itu menyisir
rambutnya dengan keputusan sendiri tanpa paksaan.
14. Daya tilik diri
Pada saat pengkajian, pasien menyadari penyakit yang diderita serta mengetahui tentang
apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Pasien menyadari bahwa pasien memiliki
gangguan yaitu sering mendengar bisikan-bisikan di telinga pasien dan suka memukul
ibunya.
XII.Aspek Medis
Diagnosa medis : F. 20. 3 (Skizofrenia tak terinci)
Terapi medis
1. Risperidon 2 x 2 mg
2. Trihexyphenidyl 2 mg 2 x 2 mg
3. Clozapine 1 x 100 mg
No DATA MASALAH
1. DS :
DO :
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan sensori persepsi : Halusinasi Pendengaran
2. Isolasi sosial
3. Resiko Perilaku Kekerasan
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama pasien : Tn. A No RM : 056XXX
Umur : 34 tahun Diagnosa medis : F 20.3 (Skizofrenia Tak Terinci)
Diagnosis
No Tujuan Intervensi
Keperawatan
halusinasi dan respon pasien terhadap - Evaluasi kegiatan menghardik, berikan pujian
halusinasi halusinasi - Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat (jelaskan 6
benar: jenis, guna, dosis, frekuensi, cara kontinuitas jinum
- Pasien dapat melakukan teknik
obat)
menghardik
- Masukkan ke dalam jadwal harian untuk latihan menghardik
- Pasien patuh minuk obat dan minum obat
- Pasien dapat mengendalikan halusinasi SP 3
dengan cara bercakap-cakap dengan
- Evaluasi kegiatan latihan menghardik & minum obat. Beri
orang lain
pujian
- Pasien dapat mengendalikan halusinasi
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
dengan melakukan kegiatan di RSJ
saat terjadi halusinasi
yang sesuai dengan kegiatan yang biasa
dilakukan pasien di rumah - Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik,
minum obat dan bercakap-cakap
SP 4
Implementasi Pendengaran
P:
- Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien. - Latihan menghardik setiap hari jam
- Mengidentifikasi isi halusinasi pasien. 12.00-12.10 WIB, (setelah makan
- Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien.
- Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien. siang)
- Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi. - Evaluasi isi, frekuensi, jenis, respon
- Mengidentifikasi respons pasien terhadap halusinasi. pasien terhadap halusinasi
- Mengajarkan pasien menghardik halusinasi - Evaluasi latihan menghardik pasien
isi bisikannya mengejek keadaannya masih seperti ini saja penjelasan perawat tentang obat dan
akan rajin minum obat pagi jam 06.30
- Pasien mengatakan hari ini sudah mendengar 2 kali. Pasien
wib dan malam jam 16.30 wib.
mengatakan suara tersebut datang saat pasien sedang sendiri dan
Meminum obat sesuai dosis obat yang
saat beristirahat
diberikan, meminum obat melalui
DO :
mulut.
- Pasien masih tampak mondar-mandir sambil tersenyum dan tertawa
sendiri O:
- Pasien mampu mempraktekkan
- Pasien terlihat sering duduk sendiri
kembali cara menghardik halusinasi
- Pasien mampu menghardik hanya
Diagnosa Keperawatan : dengan motivasi, pasien tidak bisa
mengatakan suara tersebut datang saat pasien sedang beristirahat pasien hanya diam dan langsung tidur
- Pasien mengatakan sudah minum obat
dan saat tengah malam.
yang diberikan oleh perawat berwarna
- Pasien mengatakan kapan dirinya bisa pulang putih, kuning dan pink saat sore hari
DO : jam 16.30 wib dan minum obat putih
- Pasien masih tampak mondar-mandir sambil tersenyum dan tertawa dan pink saat pagi jam 06.30 wib
- Pasien mengatkan akan bercakap-
sendiri
cakap dengan mahasiswa dan
- Pasien terlihat sering duduk sendiri temannya yang lain saat suara itu
Diagnosa Keperawatan : muncul
- Pasien mengatakan akan melakukan
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
kegiatan seperti merapikan tempat
tidur dan mandi pagi dan sore
Implementasi menggosok gigi serta menyisir rambut
O:
- Mengevaluasi kegiatan latihan menghardik & obat. Memberi
- Pasien masih mampu mempraktekkan
pujian
kembali cara menghardik halusinasi
- Melatih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap saat namun pasien belum mampu berlatih
terjadi halusinasi secara mandiri
- Pasien mau berkenalan dengan pasien
Rencana tindak lanjut lain
- Pasien sudah minum obat yang
1. Anjurkan pasien memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
diberikan oleh perawat berwarna
menghardik, minum obat dan bercakap-cakap
putih, kuning dan pink saat sore hari
2. Lakukan SP 4 :
jam 16.30 wib dan minum obat putih
- Evaluasi kegiatan latihan menghardik, obat, dan bercakap- dan pink saat pagi jam 06.30 wib
A:
cakap. Beri pujian Gangguan sensori persepsi : Halusinasi
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan Pendengaran berkurang
P:
harian (mulai 2 kegiatan)
- Latihan bercakap-cakap setelah makan
- Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, siang 12.00-12.30 WIB
- Evaluasi isi, jenis, frekuensi, dan
minum obat, bercakap-cakap dan kegiatan harian.
respon pasien terhadap halusinasi
- Evaluasi cara mengontrol halusinasi
latihan menghardik, minum obat dan
bercakap-cakap
- Aktivitas /kegiatab harian