Vous êtes sur la page 1sur 7

Hubungan Diabetes Self-Management Dengan Kualitas Hidup Pasien

Diabetes Mellitus Tipe 2 di RS Amelia Pare Kediri


Nurul Laili

Prodi D3 Keperawatan Stikes Karya Husada Kediri


Email: nurullaili230279@gmail.com

Abstract: Diabetes self management require compliance with complex management regimens
to achieve glycemic control. Management of diabetes mellitus begins with the setting of food,
physical exercise, weight control and optimal adjustment of medication. Treatment of
diabetes mellitus to improve the quality of life of patients and prevent complications
makrovasculer and mikrovasculer. The purpose of this research is to identify the relationship
of diabetes self-management to the quality of life of patients with diabetes mellitus type 2. The
design used in this study was cross sectional. The population in this study were all patients
with diabetes mellitus type 2. The sample in this study are patients with diabetes mellitus type
2 who came controls on poli Amelia Pare Hospital in September 2016. The analysis
performed in this study using Spearman Rank Correlation. Obtained value of Rho = 0.33
which indicates the level of relationship is. Statistical test value t = 7.23 is greater than t
table = 2.457, then H₁ acceptable and it can be concluded that there is a relationship
between diabetes self-management and quality of life mellitus type 2 diabetes patients with a
degree of closeness of the relationship that is being nurses in providing nursing care also pay
attention to the patient's needs will be perceptions about the treatment. Nurses as educators
can provide explanations and correct health information about treatment and care so that
quality of life can be achieved.

Keyword: Diabetes Self-Management, Quality of life, Diabetes Mellitus tipe 2

Abstrak: Diabetes self management membutuhkan kepatuhan terhadap rejimen pengelolaan


yang kompleks untuk mencapai control glikemik. Pengelolaan diabetes mellitus dimulai
dengan pengaturan makanan, latihan jasmani, mengontrol berat badan optimal dan
penyesuaian obat. Perawatan diabetes mellitus untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan
mencegah komplikasi makrovasculer dan mikrovasculer. Tujuan dalam penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi hubungan diabetes self management dengan kualitas hidup pasien
diabetes mellitus tipe 2. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien diabetes mellitus tipe 2. Sampel dalam
penelitian ini adalah pasien diabetes mellitus tipe 2 yang datang kontrol di poli RS Amelia
Pare Kediri pada bulan September 2016. Analisa yang dilakukan dalam penelitian ini dengan
menggunakan Korelasi Rank Spearman. Didapatkan nilai dari Rho = 0,33 yang menunjukkan
tingkat hubungan sedang. Nilai uji statistik t hitung = 7,23 lebih besar dari nilai t tabel =
2,457, maka H₁ diterima dan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara diabetes self
management dengan kualitas hidup pasein diabetes mellitus tipe 2 dengan tingkat keeratan
hubungan yang sedang Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan juga memperhatikan
kebutuhan pasien akan persepsinya terhadap perawatan. Perawat sebagai edukator dapat
memberikan penjelasan dan informasi kesehatan yang benar tentang terapi dan perawatan
sehingga kualitas hidup dapat tercapai.

Kata Kunci: Diabetes Self-Management, Kualitas Hidup, Diabetes Mellitus Tipe 2

1077
Pendahuluan mencegah komplikasi makrovasculer dan
Diabetes mellitus merupakan mikrovasculer yang termasuk di dalamnya
gangguan metabolisme karbohidrat, lemak kebutaan dan gagal ginjal dengan cara
dan protein yang disebabkan oleh mengontrol glukosa darah dalam batas
berkurangnya sekresi insulin atau normal. Para ahli merekomendasikan
penurunan sensitifitas jaringan terhadap bahwa focus utama pada manajemen
insulin yang mengakibatkan peningkatan diabetes adalah mengontrol ABC diabetes
konsentrasi glukosa di dalam darah dan di atau A1c, Blood Pressure, dan Cholesterol
dalam urin (Goyton & Hall, 2008; (Fonseca et al.,2010; PERKENI, 2011).
Dunning, 2009; IDF, 2009). Tahun 2012 Kualitas hidup yang berhubungan
diabetes mellitus merupakan penyebab dari dengan kesehatan didefinisikan sebagai
1,5 juta kematian dan 80 % kematian pengukuran status fungsional yang
terjadi di negara dengan penghasilan dirasakan, dampak, keterbatasan, kondisi
rendah dan menengah. Tahun 2030 diabetes dan perspektif perawatan bahwa pasien
mellitus akan menempati urutan ke 7 dengan penyakit kronis terintegrasi dalam
penyebab kematian utama dengan perkiraan konteks budaya dan sistem nilai. Dengan
total kematian meningkat 50% dalam 10 demikian proses kesehatan dan kondisi
tahun (WHO, 2015). Perkeni (2014) penyakit sebagai sesuatu yang berjalan
menetapkan 4 pilar pengelolaan pada secara kontinu yang berkaitan dengan
diabetes mellitus tipe 2 yaitu edukasi, terapi ekonomi, sosial budaya, pengalaman dan
gizi medic, latihan jasmani dan intervensi lifestyle/gaya hidup. Kualitas hidup adalah
farmakologis. Tujuan pengelolaan pada elemen multi-dimensi kesejahteraan yang
diabetes mellitus adalah untuk mencapai terdiri dari fisik, mental, emosional dan
kadar glukosa darah normal tanpa status sosial pasien.Dalam definisi WHO,
terjadinya hipoglikemik dan gangguan sehat bukan hanya terbebas dari penyakit,
serius pada pola aktivitas pasien, dapat akan tetapi juga berarti sehat secara fisik,
dicapai dengan diet seimbang, olah raga, mental, maupun sosial. Seseorang yang
dan penggunaan obat hipoglikemik oral sehat akan mempunyai kualitas hidup yang
atau insulin (Smeltzer & Bare, 2008; Black baik, begitu pula kualitas hidup yang baik
& Hawks, 2015). tentu saja akan menunjang kesehatan
Manajemen diri diabetes (diabetes (Harmaini, 2006).
self management) membutuhkan kepatuhan Upaya yang dilakukan untuk
terhadap rejimen pengelolaan yang mendukung self-management pada pasien
kompleks untuk mencapai control diabetes adalah dengan edukasi self-
glikemik. Pengelolaan diabetes mellitus management yang merupakan hal penting
dimulai dengan pengaturan makanan, dalam manajemen diabetes. Edukasi ini
latihan jasmani, mengontrol berat badan merupakan intervensi yang sistematis yang
optimal dan penyesuaian obat (PERKENI, melibatkan partisipasi aktif dari pasien
2011; Montague, Nicholas & Dutta, 2005). dalam self monitoring dan atau
Manajemen diri diabetes sangat penting pengambilan keputusan. Manajemen diri
karena penerapan prilaku gaya hidup sehat memungkinkan pasien dengan diabetes
akan menghasilkan control glikemik yang untuk berperan aktif dalam pengelolaan
optimal dan dapat meminimalkan atau perawatan diri sendiri melalui pemecahan
mencegah komplikasi diabetes baik masalah dan penetapan tujuan yang dapat
hiperglikemik maupun hipoglikemik di fasilitasi dengan penggunaan tehnik
(Norris et al.,2001; Sousa, Zauzzniewski, motivasi (Goldenberg & Punthakee, 2013).
Musil, Harga Lea, & Davis, 2005).
Tujuan pengelolaan dan perawatan Metode Penelitian
diabetes mellitus adalah untuk Penelitian ini menggunakan desain
meningkatkan kualitas hidup pasien dan cross sectional yang mengidentifikasi

1078
hubungan diabetes self management 100%
dengan kualitas hidup pasien diabetes
mellitus tipe 2 dan dianalisis dengan 50%

Korelasi Rank Spearman. 0%


Hasil Penelitian Janda/Duda Menikah
Data Umum
Berdasarkan gambar diatas,
a. Jenis Kelamin
menunjukkan hampir seluruhnya (89%/ 33)
60% menikah dan masih ada pasangan.
40%
20%
Data Khusus
0%
a. Diabetes Self-Management
perempuan laki laki

Berdasarkan gambar diatas, No. Diabetes Σ %


menunjukkan sebagian besar (59%/ 22) Self-
berjenis kelamin laki laki. Management
b. Usia 1. Adekuat 30 81,08
40%
30%
2. Inadekuat 7 18,92
20%
10% Total 37 100
0%
Berdasarkan tabel diatas, hampir
45-50 51-55 56-60 > 60
tahun tahun tahun tahun seluruhnya dari responden (81,08%)
mempunyai Diabetes Self-Management
Berdasarkan gambar diatas, yang adekuat.
menunjukkan hampir setengahnya b. Kualitas Hidup
(32%/12) berusia 56-60 tahun.
c. Pendidikan No. Kualitas Hidup Σ %
60%
1. Rendah 5 13,51
40%
20% 2. Sedang 15 40,54
0%
SD SMP SMA PT 3. Baik 17 45,95
Berdasarkan gambar diatas, Total 37 100
menunjukkan sebagian besar (54%/ 20)
berpendidikan SMA. c. Analisis hubungan diabetes self-
d. Pekerjaan management dengan kualitas hidup pada
40%
pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di RS
30% Amelia Pare
20%
10%
Uji Korelasi t hitung t tabel rs
0% Rank
IRT Pegawai
Wiraswasta Tani Spearman 7,23 2,457 0,33
Berdasarkan gambar diatas, Uji t dengan tingkat signifikasi
menunujukkan hamper setengahnya (α=0,05) didapatkan hasil bahwa nilai uji
(35%/13) memiliki pekerjaan sebagai statistik t hitung = 7,23 lebih besar dari
wiraswasta. nilai t tabel = 2,457, maka H₁ diterima dan
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
e. Status Pernikahan antara diabetes self management dengan
kualitas hidup pasein diabetes mellitus tipe

1079
2 dengan tingkat keeratan hubungan yang resistensi insulin (Touchette, 2005).
sedang. Edukasi sangat penting bagi pasien diabetes
tipe 2, hal ini disebabkan karena diabetes
Pembahasan tipe 2 umumnya terjadi pada saat pola gaya
a. Diabetes Self-Management Pasien hidup dan perilaku telah terbentuk.
Diabetes Mellitus tipe 2 Pemberdayaan pasien memerlukan
Berdasarkan hasil penelitian partisipasi aktif dari pasien, keluarga dan
didapatkan bahwa hampir seluruhnya dari masyarakat. Untuk mencapai keberhasilan
responden (81,08%) mempunyai Diabetes perilaku dibutuhkan edukasi yang
Self-Management yang adekuat. komprehensif dan upaya peningkatan
Manajemen diabetes dilakukan dengan motivasi.
membuat rencana terhadap kondisi diabetes Pendidikan dapat dijadikan tolak ukur
pasien. Pasien memiliki kesempatan terbaik gambaran seseorang dapat menerima
untuk memenuhi atau mencapai tujuan. informasi yang baik melalui edukasi.
Sebagian besar rencana perawatan diabetes Diabetes self-management membutuhkan
meliputi diet, aktivitas fisik dan kesadaran yang tinggi dari masing masing
penggunaan insulin atau obat oral jika pasien diabetes mellitus tipe 2, karena
diperlukan. Self-management adalah terkait pola dan prilaku hidup. Kesadaran
aktifitas yang kompleks termasuk diperoleh setelah mendapatkan informasi,
kemampuan dalam mengontrol suatu tahapan penerimaan informasi yang baik
kondisi dan afek kognitif, perilaku dan dan intensif akan memberikan gambaran
respon emosional dalam mempertahankan secara riil kondisi yang akan berdampak
kebutuhan kualitas hidup. Pasien pada pasien. Tujuan pengelolaan dan
memainkan peranan penting dalam perawatan diabetes melitus tipe 2 adalah
pengaturan diabetesnya, mereka melakukan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien
pengaturan diet, latihan fisik, pengaturan dan mencegah komplikasi makrovaskuler
obat-obatan, pengontrolan glukosa darah dan mikrovaskuler yang termasuk
dan pemeriksaan kesehatan (QoL) didalamnya kebutaan dan gagal ginjal
(Heinrich, Schaper, & Vries, 2010). dengan cara mengontrol glukosa darah
Tujuan dalam setiap terapi yang dalam batas normal.
ditetapkan dalam manajemen diabetes Tenaga kesehatan mendukung upaya
antara lain 1) rencana makanan; mengelola pasien dalam pengelolaan dirinya terhadap
berat badan, mengelola kadar glukosa diabetes dengan keterlibatan emosional
darah, mengelola kadar kolesterol, dan dimana pasien menyadari dan memahami
mengurangi kesempatan untuk bagaimana cara hidup dengan kondisi
menggunakan penambahan obat-obatan, 2) mereka. Tenaga kesehatan perlu bekerja
rencana latihan; mempertahankan sama dengan pasien dengan cara yang
pergerakan otot dan aktivitas fisik, kadar konsisten tentang bagaimana mereka
glukosa darah rendah, kadar kolesterol mengintegrasikan perawatan diri kedalam
rendah, peningkatan sensitivitas kehidupan sehari-hari serta membangun
pengobatan, membantu perencanaan cara bagaimana cara mengkoordinasikan
makanan dalam mengelola berat badan, 3) program self management mereka.
terapi obat oral; menurunkan kadar glukosa
darah melalui peningkatan pengeluaran/ b. Kualitas hidup pasien Diabetes
pelepasan insulin, mengurangi glukosa mellitus tipe 2
yang tersedia dan menurunkan resistensi Berdasarkan hasil penelitian
insulin, 4) injeksi insulin; untuk didapatkan bahwa hampir setengahnya dari
ketidakmampuan produksi insulin, responden (45,95%) mempunyai kualitas
mengurangi kadar glukosa darah dengan hidup yang baik. Kualitas hidup adalah
meningkatkan aksi insulin dan mengulangi persepsi individu mengenai posisi

1080
kehidupannya dalam lingkup budaya dan kepuasan hidup akan dapat lebih mudah
sistem nilai kehidupan merekaserta dalam dicapai.
hubungan dengan tujuan, harapan dan Hasil penelitian menunjukkan
standar yang mereka anut (WHO, 1998). menunjukkan hampir seluruhnya (89%/33)
Kualitas hidup yang berhubungan menikah dan masih ada pasangan.
dengan kesehatan adalah konsep yang Hubungan yang baik dalam keluarga, akan
menggambarkan respon individu secara memberikan suport positif bagi pasien.
fisik, sosial akibat adanya penyakit yang Kondisi nyaman karena ada pasangan
mempengaruhi penilaian individu terhadap hidup yang setia menemani dan
tingkat kepuasan kesehatannya dalam memberikan motivasi akan memberikan
lingkungan kehidupannya (Patrick dan dampak positif bagi kualitas hidup pasien.
Erickson, 1993 dalam Handayani, YS, Kebutuhan akan hubungan dekat dengan
2006). orang lain terpenuhi, baik melalui
Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan pertemanan yang saling
kualitas hidup diantaranya adalah jenis mendukung maupun melalui pernikahan,
kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, status manusia akan memiliki kualitas hidup yang
pernikahan dan hubungan dengan orang lebih baik baik secara fisik maupun
lain. Moons, Marquet, Budst, dan de Geest emosional.
(2004) mengatakan bahwa gender adalah Kualitas hidup diletakkan dalam ruang
salah satu faktor yang mempengaruhi lingkup kualitas pribadi yang menyangkut
kualitas hidup. Moons, Marquet, Budst, dan ciri-ciri pokok pribadi seseorang, baik
de Geest (2004) dan Dalkey (2002) dalam bentuk fisiknya seperti kesegaran
mengatakan bahwa usia adalah salah satu jasmani, kecukupan gizi, kesehatan fisik,
faktor yang mempengaruhi kualitas hidup. kecerdasan, ketahanan mental dan
Penelitian yang dilakukan oleh Wahl, et al kemandirian. Kualitas spiritual menyangkut
(2004) menemukan bahwa kualitas hidup hubungan manusia dengan Tuhan Maha
akan meningkat seiring dengan lebih Pencipta yang termuat dalam ciri inti,
tingginya tingkat pendidikan yang taqwa. Kualitas bermasyarakat menyangkut
didapatkan oleh individu. Myers, dalam hubungan sesama manusia seperti
Kahneman, Diener, & Schwarz (1999) solidaritas sosial, rasa persamaan sosial,
yang mengatakan bahwa pada saat tanggung jawab dan disiplin social.
kebutuhan akan hubungan dekat dengan Kualitas keserasian dengan lingkungan,
orang lain terpenuhi, baik melalui menyangkut sikap dan wawasan manusia
hubungan pertemanan yang saling dalam hubungan dengan lingkungan alam.
mendukung maupun melalui pernikahan, Kualitas berbangsa menyangkut hubungan
manusia akan memiliki kualitas hidup yang dengan bangsa-bangsa lain antara lain rasa
lebih baik baik secara fisik maupun kebangsaan, disiplin nasional dan budaya.
emosional. Kualitas kekaryaan yang diperlukan
Hasil penelitian menunjukkan hampir sebagai manusia pembangunan untuk
setengahnya (35%/13) memiliki pekerjaan mengejar kebahagiaan lahiriah dan
sebagai wiraswasta. Kondisi yang mapan rohaniah dengan etika kerja, disiplin kerja,
dalam kehidupan sangat mendukung budaya organisasi, keswadayaan dan
seseorang nyaman pada tingkat wawasan masa depan.
kehidupannya. Seseorang akan dapat
mencapai tingkat kesehatan yang c. Hubungan Diabetes Self-Management
diinginkan. Kemampuan fungsional Dengan Kualitas Hidup Pasien Diabetes
(meliputi kehidupan sehari-hari, Mellitus tipe 2
kemampuan untuk bekerja), tingkat kualitas Hasil penelitian menyebutkan bahwa
sosial dan interaksi dalam masyarakat, dalam menentukan kuat hubungan dua
kesehatan psikologi, kesehatan fisik dan varibel didapatkan nilai dari Rho = 0,33

1081
yang menunjukkan tingkat hubungan solidaritas sosial, rasa persamaan sosial,
sedang. Sedangkan untuk mengetahui ada tanggung jawab dan disiplin social.
atau tidak nya hubungan antara dua Kualitas keserasian dengan lingkungan,
variabel dilakukan uji t dengan tingkat menyangkut sikap dan wawasan manusia
signifikasi (α=0,05) didapatkan hasil bahwa dalam hubungan dengan lingkungan alam.
nilai uji statistik t hitung = 7,23 lebih besar Kualitas berbangsa menyangkut hubungan
dari nilai t tabel = 2,457, maka H₁ diterima dengan bangsa-bangsa lain antara lain rasa
dan dapat disimpulkan bahwa ada kebangsaan, disiplin nasional dan budaya.
hubungan antara diabetes self management Kualitas kekaryaan yang diperlukan
dengan kualitas hidup dengan tingkat sebagai manusia pembangunan untuk
keeratan hubungan yang sedang. mengejar kebahagiaan lahiriah dan
Manajemen diabetes dilakukan dengan rohaniah dengan etika kerja, disiplin kerja,
membuat rencana terhadap kondisi diabetes budaya organisasi, keswadayaan dan
pasien. Pasien memiliki kesempatan terbaik wawasan masa depan.
untuk memenuhi atau mencapai tujuan.
Sebagian besar rencana perawatan diabetes Simpulan
meliputi diet, aktivitas fisik dan 1. Hampir seluruhnya mempunyai
penggunaan insulin atau obat oral jika Diabetes Self-Management yang
diperlukan. Self-management adalah adekuat.
aktifitas yang kompleks termasuk 2. Hampir setengahnya mempunyai
kemampuan dalam mengontrol suatu kualitas hidup yang baik.
kondisi dan afek kognitif, perilaku dan 3. Diabetes Self-Management yang
respon emosional dalam mempertahankan inadekuat berhubungan dengan
kebutuhan kualitas hidup. Pasien kualitas hidup yang rendah. Semakin
memainkan peranan penting dalam adekuat Diabetes Self-Management
pengaturan diabetesnya, mereka melakukan maka semakin baik kualitas hidup
pengaturan diet, latihan fisik, pengaturan pasien diabetes mellitus tipe 2.
obat-obatan, pengontrolan glukosa darah
dan pemeriksaan kesehatan (QoL) Daftar Pustaka
(Heinrich, Schaper, & Vries, 2010).
Kualitas hidup yang berhubungan Anonym (2015). Standar of medical care in
dengan kesehatan adalah konsep yang diabetes-2015. Diabetes Care 38
menggambarkan respon individu secara (SUPLL.1). doi 10.23.37/dc 15-S001.
fisik, sosial akibat adanya penyakit yang
mempengaruhi penilaian individu terhadap Black, J. M. & Hawk, J. H. (2005). Medical
tingkat kepuasan kesehatannya dalam Surgical Nursing; Clinical
lingkungan kehidupannya (Patrick dan Management for Positive Outcomes.
Erickson, 1993 dalam Handayani, YS, (7th Ed). St. Louis; Elsevier Inc.
2006).
Kualitas hidup diletakkan dalam ruang Corwin, Elizabeth J. (2000). Buku Saku
lingkup kualitas pribadi yang menyangkut Patofisiologi. Penerbit Buku
ciri-ciri pokok pribadi seseorang, baik Kedokteran; EGC. Jakarta.
dalam bentuk fisiknya seperti kesegaran
jasmani, kecukupan gizi, kesehatan fisik, deWit, S.C., (2013). Medical Surgical
kecerdasan, ketahanan mental dan Nursing: consepts & practice, St.
kemandirian. Kualitas spiritual menyangkut Lous, Elsevier.
hubungan manusia dengan Tuhan Maha
Pencipta yang termuat dalam ciri inti, Dunning. T., (2009). Care of people with
taqwa. Kualitas bermasyarakat menyangkut diabetes; manual of nursing practice.
hubungan sesama manusia seperti

1082
trisha dunning-ed.3rd. Wiley- Pretsky. L., (2010). Principles of Diabetes
Blackwell.UK. Mellitus. Second edition. Springer.
New York. USA. ooi. 10.10007/978-
Goldstein. J. B. (2008). Type 2 diabetes: 0-378-09841-8.
Principles and practice. Second
edition. Informa Healtcare. New Price S. A & Wilson (2006). Patofisiologi
York. Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Jakarta; EGC.
Guyton, C.A., Hall, E.J., (2008). Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran edisi 11. Editor Scobie. N. I., (2007). Atlas of Diabetes
Luqman Yanuar Rachman. EGC. Mellitus third edition. Informa
Jakarta. healthcare. USA.

Handayani, YS. (2006). Indeks Pengukuran Setiono, K dkk. (2007). Manusia,


Disabilitas Dan Prediksi Kualitas Kesehatan dan Lingkungan (Kualitas
Hidup Pada Masyarakat Lanjut Usia Hidup Dalam Perspektif Perubahan
Di DKI Jakarta. Disertasi Fakultas Lingkungan Global). Penerbit PT.
Kesehatan Masyarakat, Universitas Alumni; Bandung.
Indonesia.
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. (2007). Buku
Harmaini F. (2006). Uji Keandalan dan Ajar : Keperawatan Medikal Bedah
Kesahihan Formulir European Vol 2. Alih Bahasa Agung Waluyo
Quality of Life – 5 Dimensions (EQ- (et all) dan Ester, Monica. EGC;
5D) untuk Mengukur Kualitas Hidup Jakarta.
Terkait Kesehatan pada Usia Lanjut
di RSUPNCM. Universitas Indonesia. WHO. (1998). Life in the 21st Century: A
Tesis. Vision for All (World Health Report).
World Health Organization, Geneva.
International Diabetes Federation (IDF).
(2014). Diabetes fact and figures. WHO. (2002). Evidence and Health
Information. www.who.int.
LeMone, P., Burke, K,. (2008). Medical
Surgical Nursing: Critical Thinking WHO. (2004). World Health Report. World
in Client Care, 4th Ed. New Jersey; Health Organization.
Persone Prentice Hall.
Wulandari, WD. (2004). Penentuan
Mertig. G.R. (2007). The Nurse’s guide Validitas WHOQOL-100 Dalam
teaching diabetes self-management. Menilai Kualitas Hidup Pasien
Springer Publication Company. New Rawat Jalan Di RSCM. Tesis
York. Program Pendidikan Dokter Spesialis
Fakultas Kedokteran Universitas
Onguntibeju. O. O., (2013). Diabetes Indonesia.
Mellitus- Insights and Perspective In
Tech. doi.org/10.5772/3038.

PERKENI (2014). Prevalensi penderita


diabetes mellitus 2013.
http://www.perkeni.org/

1083

Vous aimerez peut-être aussi