Vous êtes sur la page 1sur 8

Senin, 22 Juli 2013


Makalah Tokoh-Tokoh Pembaharuan Islam Di India. Ridwan Sururi. Sindang anom
sekampung udik lampung timur, IAIN raden intan bandar lampung. kauman kotagajah
lampung timur
Makalah
Diajukan sebagai tugas Mata Kuliah
Perkembangan Modern Dalam Islam
“Tokoh-Tokoh Pembaharuan Islam Di India”

Disusun Oleh :
RIDWAN SURURI
NPM. 1222010030

DOSEN :
Dr. Hasan Mukmin, M.Ag.
Dr. Abd. Syukur, S.Ag.

Program Studi Ilmu Tarbiyah


Pendidikan Agama Islam ( PAI )
PROGRAM PASCA SARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(PPs) IAIN RADEN INTAN BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2013 M / 1433 H
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, wassholatu wassalamu ala ashrofil anbiyai wal


mursalin wa’ala alihi wasohbihi ajma’im, amma ba’du.
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan Taufik Hidayah dan inayah kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul
“Tokoh-Tokoh Pembaharuan Islam di India” sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
Dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen mata kuliah “Perkembangan Modern Dalam Islam” yang telah memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis dalam membuat makalah ini sehingga serasa
bertambah pengetahuan dan wawasan penulis, juga ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada rekan-rekan yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam
penyelesaian penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kebaikan dalam
penulisan makalah selanjutnya, terimakasih.

Penulis


DAFTAR ISI

Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
I. Pendahuluan 1
II. Pembahasan 2
A. Syaikh Ahmad Sirhindi (1564-1624 M) 2
B. Syaikh Waliullah (1703-1762M) 4
C. Muhammad Iqbal 7
D. Muhammad Ali Jinnah 8
III. Kesimpulan 11
IV. Daftar Pustaka 13

I. PENDAHULUAN

Islam masuk India pada permulaan abad ke 8 M, tepatnya pada zaman kehalifahan Al-
Walid bin Abdul Malik dari Daulah Bani Ummayah (703-714M), dalam ekspedisi
penaklukan India terutama bagian utara yaitu Bulukista, Sind, Punjab sampai
Malfari.
Dakwah Islam dan pengembangan masyarakat Islam di kalangan masyarakat India yang
beragama Hindu dan Budha bukanlah perkara mudah dengan akar budaya dan agama yang
amat kuat di kalangan mereka oleh karena itu barulah tiga abad kemudian berdirilah
kesultanan-kesultanan dan selanjutnya disusul berdirinya dinasti Mughol. Sekitar
abad 10 M tepatnya tahun 1020 M berdirilah kesultanan Delhi yang dirintis oleh
dinasti Ghozwaniyah dengan ibu kota Lahore. Pada abad 15 M tepatnya tahun 1526 M
berdirilah kerajaan Islam Mughol yang didirikan oleh Zahiruddin Babur (cucu dari
timur sing).
Dengan rentang waktu yang panjang perkembangan umat Islam, kesultanan-kesultanan,
dan dinasti-dinasti Islam mengalami pasang surut kemajuan dan kemunduran. Dengan
demikian munculah banyak pembaharu baik pada zaman kemajuan zaman maupun kemunduran
yang menyeru kepada kebangkitan dan kemajuan Islam serta umatnya. Banyak para
pembaharu dikalangan masyarakat Islam India namun yang akan dibahas dalam makalah
ini adalah empat orang tokoh pembaharu. Oleh karena itu dengan latar belakang
masalah ini dapat dirumskan masalah sebagai berikut :
1. Siapa empat orang pembaharu Islam di India ?
2. Bagaimanakah memikiran-pemikiran pembaharuan mereka ?
3. Bagaimanakah langkah-langkah perjuangan pembaharuan mereka ?
4. Siapakah pengikut-pengikut/generasi penerusnya ?

II. PEMBAHASAN
Banyak tokoh pembaharuan pemikiran Islam India dalam rentang waktu yang panjang
Islam menyebar dan berkuasa di India dengan pasang surut perkembangannya dari sejak
perkembangan Islam di India, zaman kesultanan, dan kejayaannya, zaman kemunduran
dan kebangkitannya. Diantara sekian banyak tokoh dalam makalah ini hanya dibahas
empat orang tokoh, yaitu Syaikh Ahmad Sirhindi, Syaikh Waliyulloh, Muhammad Iqbal,
Muhammad Ali Jinnah.
A. Syaikh Ahmad Sirhindi (1564-1624 M)
Syaikh Ahmad Sirhindi hidup pada zaman kejayaan kerajaan Islam Moghul, yaitu Sultan
Akbar Agung. Pada zamannyalah keemasan kekuasaan Islam Moghul di India. Akbar
berasal dari seorang komandan militer ahli strategi yang sangat sukses. Dia
melakukan reformasi sosio kultural di kawasan kekuasaannya, namun langkah-
langkahnya sangat kontraversial. Maka usaha reformisnya gagal bahkan menimbulkan
kontraversi di bidang reformasi keagamaan dengan “pluralisme keagamaan” yang
menimbulkan ketidak harmonisan antar agama (saling curiga). Dalam keadaan seperti
inilah keadaan masyarakat, Negara dilindungi Syaikh Ahmad Sirhindi. Beliau juga
dikenal sebagai Mujahid Alfi Tsani (Pembaharu melenium kedua).
Syaikh Ahmad Sirhindi dilahirkan di kota Sirhin terletak di Negara bagian Punjab
India dari keluarga cendekiawan muslim dan wali sufi terhormat. Ayahnya bernama
syah Abdullah Akhad sebagai seorang cendekiawan ternama yang mengklaim sebagai
keturunan khalifah Umar Bin Khatab melalui putranya Abdullah bin Umar sebagai
cendekiawan dan perawi hadits ternama.
Dalam usia sepuluh tahun menghafal Al-qur’an dan belajar bahasa Arab dan Persi,
Sastra, Fiqh, Hadits, Sejarah Islam dan sebagainya dari ayahnya. Setelah menamatkan
pendidikan dasar, dia meneruskan pendidikan selanjutnya ke kota Lahore dan Sialkot,
sebagai dua kota pendidikan ternama di India kala itu. Dia menerima pendidikan
lanjutan tafsir Al-qur’an, Hadits, fiqh, logika, filsafat, theology. Setelah
selesai menempuh pendidikan lanjutan dia kembali ke kampung halamannya dan mengajar
di madrasah lokal. Dalam usia tujuh belas tahun dia menikah dan meneruskan belajar
sufisme dari ayahnya, sebelum menikah pernah ke kota Agra, ibukota kerajaan Mughol
dan bergabung dengan para cendekiawan kerajaan, tetapi tidak bertahan lama kemudian
beliau menunaikan ibadah hajji ke Mekkah di tengah perjalanannya dia bertemu dengan
tokoh-tokoh sufi dan belajar kepadanya. Faham sufi Ahmad Sirhindi adalah sufi yang
sesuai dengan sunnah Rosul. Beliau pernah mengkritik kebanyakan sufi yang tidak
bisa membedakan antara Allah sebagai Al Kholik dengan makhluknya (manusia sufi)
termasuk Ibnu Arobi dengan wihdatul wujudnya. Faham sufi Ahmad Sirhindi lurus
sesuai dengan ajaran Islam yang murni (Al-qur’an dan Sunnah). Upaya Ahmad untuk
mereformasi pemikiran dan spiritualitas Islam agar sesuai dengan sunnah Rosul
mengangkat namanya ke posisi tinggi dalam sejarah intelektual Islam. Dia termasuk
pengikut sunnah Rosul yang ketat. Sebagai pribadi yang reformis Islam yang lurus,
maka perjuangannya menegakkan Islam berbenturan keras dengan langkah-langkah
reformasi raja Mughol Akbar Agung yang liberal dan kontroversial cenderung merusak
ajaran Islam. Beliau dan para pengikutnya berjuang keras melawan penguasa Mughol
dan pengikut yang sesat, mengembalikan kehidupan umat kepada pola kehidupan yang
Islami. Dari perjuangan kerasnya manghadapi penguasa sesat itulah dia dijuluki
sebagai Mujaddid Alfa Tsani. Dia melatih ratusan murid-muridnya untuk dikirim ke
berbagai pelosok India untuk mengajarkan agama Islam yang murni dan lurus dengan
mendirikan pondok-pondok sufi naqsa bandi di berbagai kota besar India seperti
Agra, Delhi, Lahore, Allahabad, Fatna Saharanfur, Badayun, dan Burhanpur. Jelaslah
bahwa Ahmad Sirhindi adalah seorang tokoh pendidikan Islam formal maupun tokoh
pendidikan non formal. Dia menyalurkan pembaharuan pemikirannya lewat madrasah-
madrasah dan pondok-pondok sufi. Pembaharuan pemikirannya meluruskan pemahaman dan
pengalaman sufi sesuai tuntunan Al-qur’an dan Assunnah dan melawan penyesatan faham
Islam yang disebarkan penguasa Mughol Akbar Agung dan pengikut-pengikut fahamnya.
Dia juga sebagai seorang penulis giat, Ahmad menghasilkan lebih dari lima ratus
tulisan risalah keagamaan Islam dari berbagai aspek dan sufisme. Dalam risalahnya
diantaranya dia menjelaskan praktek-praktek fundamentalis Islam. Ahmad meninggal
dunia pada usia enam puluh tahun dimakamkan di kota kelahirannya yaitu Sihiad dan
perjuangannya diteruskan putra-putranya yaitu :
1) Muhammad Soddiq
2) Muhammad Sa’id
3) Muhammad Ma’sum
4) Muhammad Yahya
Pemikiran Ahmad Sirhindi juga mempengaruhi tokoh-tokoh pembaharu Islam berikutnya
seperti syah Waliulloh dan para putranya, Syah Ismail Syahid, Sayyid Ahmad
Bahrelvi, Muhammad Ilyas, Sir Muhammad Iqbal, Abdul Kalam Yazid, Abdul A’la Maududi
dan sebagainya.

B. Syaikh Waliullah (1703-1762M)


Qutbuddin Ahmad bin abdurrahim yang lebih dikenal sebagai Syaikh Waliullah Bihlawi,
dilahirkan di distrik Muzzaffarnagar India dalam sebuah keluarga muslim yang
anggota keluarganya merupakan tokoh-tokoh ulama dan sufi terkemuka. Ayahnya syaikh
Abdurrahim yang merupakan seorang ulama dan penafsir sufisme terkemuka yang
memiliki garis keturunan Rosululloh SAW. Syaikh Waliullah kecil di Muzzafarnagar
bersama keluarganya, kemudian bersama orang tuanya pindah ke Delhi. Di Delhi
ayahnya mendirikan Madrasah Rohiniah dan disanalah Ia belajar dengan ayahnya
menghafal Al-qur’an pada usia 7 Tahun, juga belajar bahasa Arab, Persia, Ilmu-ilmu
tradisional Islam seperti tafsir, hadits, fiqih dan ilmu manfiq.
Setelah menyelesaikan pendidikan strata pertamanya pada usia 15 tahun, dia menikah
namun tidak lama kemudian isterinya meninggal dunia. Pada fase ini ia dikenalkan
ayahnya pada sufisme dan dia mendapatkan inisiasi mengenai tarekat chishfiah,
naksabandiyah, dan kodiriah pada usia 16 tahun ayahnya meninggal dunia, sehingga
dia disibukkan dengan urusan-urusan untuk menggantikan peran ayahnya. Disela-sela
kesibukannya mengurus madrasah ia sempatkan studi lanjutan dan penelitian dalam
bidang keilmuan Islam, filsafat, nifisisme, logika, sejarah, aspek-aspek kedokteran
trandisional dan ilmu matematika. Selama periode ini dia mendapatkan kedewasaan
intelektualnya kemudian pergi haji ke Mekkah dalam usia 28 tahun dan menetap di
Mekkah-Madinah selama 2 tahun untuk memperdalam ilmu agama dan penelitiannya yang
berkait dengan politik, ekonomi sosial, kenegaraan. Walaupun dia sezaman dengan
Muhammad bi Abdul Wahab tapi tidak pernah bertemu, Syaikh Waliullah tumbuh sebagai
seorang cendekiawan muslim yang bergerak lewat pendidikan dan kemasyarakatan saat
itu dunia Islam terlanda disintegrasi kembali dengan melemahnya kerajaan-kerajaan
Islam besar seperti Daulah Turki Usmani, kerajaan Syafawi Persia, dam Mughol India
bersamaan bangkitnya dunia barat dan semakin menguat bahkan banyak mengalahkan dan
mulai menjajah sebagaian wilayah-wilayah Islam. Sekembalinya Syaikh Waliullah ke
India, kerajaan Mughol setelah raja Aurang Zeb sebagai raja Mughol terkuat wafat,
pewaris kekuasaannya tidak sekuat Aurang Zab, maka kerajaan melemah dan menghadapi
berbagai masalah baik dari dalam India sendiri dan kalangan pemerintah sendiri,
dari kalangan penguasa Hindu yang senantiasa menentang dan merongrog dan juga
kekuasaan dari luar India yaitu dari Barat yaitu kolonial Inggris.
Langkah perjuangan Syaikh Waliullah beliau seorang pemikir dan pembaharu dalam
perjuangan menghadapi situasi dan kondisi umat Islam dan kerajaan Islam Mughol yang
semakin melemah beliau berjuang lewat tulisan-tulisan dalam bukunya yang mampu
membangkitkan kesadaran umat untuk hidup lebih Islami dalam berbagai aspek
kehidupan. Dimana waktu itu kehidupan umat Islam semakin menjauh dari Islam dan
memperbaiki kehidupan sosial, ekonomi, politik, budaya, dan etika umat Islam yang
semakin terpuruk khususnya di India. Syaikh Waliyullah adalah dari keluarga
pendidik, ayahnya tokoh pendidik yang sibuk mengelola madrasah, sepeninggalnya
kesibukan mengurusi madrasah diteruskan oleh syaikh Waliyullah. Pembaharuan
pemikirannya dia salurkan lewat buku-buku karangannya yang langsung bisa. Diajarkan
di madrasah-madrasah disamping tersebar dikalangan masyarakat secara langsung atau
secara luas. Buku karangan yang beliau tulis lebih dari empat puluh judul buku yang
bisa memberikan inspirasi pencerdasan dan pencerdasan umat Islam India khususnya.
Di antara buku karangan Syaikh Waliullah yang terkenal adalah:
1. Tafhimal Al-Ilahiyah (penjelasan penyebarab Ilahiyah).
2. Lamahat (kilasan - kilasan)
3. Sathahat (Iluminasi-iluminasi)
4. Shifasifa Al-Qulub (menyembuhkan hati)
5. Budur Al-Bazighoh (bulan-bulan purnama)
6. Izalat Al-Khafa An Khilafat Al-Khulafa (penghapusan keambiguan mengenai
kekhalifahan awal).
7. Mujjat Allah Al-Balighah (argument konklusif Allah).
8. Wahdat Asy-Syuhud (kesatuan mahluk dalam persepsi)
9. Ulasan-ulasan kitab Al-Muwatho’ (Imam Malik)
10. Terjemahan Al-Qur’an dalam bahasa Persia.
Kitab beliau yang terakhir telah menginspirasi putranya yang berbakat yaitu Syah
Rafiuddim untuk menulis terjemahan Al-qur’an dalam bahasa Urdu sehingga bisa
diakses jutaan orang India. Disamping itu kitab spektakuler beliau yaitu Hujjat
Allah Al-Balighoh digunakan cukup lama sebagai teks buku standar di Universitas Al-
Azhar. Pemikiran Syah Waliulloh banyak mempengaruhi generasi cendekiawan, pemikir,
dan pembaharu di seluruh India.
Diantaranya :
1) Muhammad Murtadlo Al-Zabidi
2) Sir Sayyid Ahmad Khan
3) Sayyid Ahmad Barelvi
4) Syah Ismail Syahid
5) Sir Muhammad Iqbal
6) Ubaidullah Sindhi
7) Abu Kalam Azad
8) Abul A’la Al Mandudi
9) Abu Hasan Ali Nadwi
10) Muhammad Al-Ghozali
Syah Waliulloh wafat pada usia lima puluh Sembilan tahun dimakamkan di Meruli,
sebuah perkotaan di kota Delhi, India.
C. Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal berasal dari golongan menengah di Punjab, lahir di Sialkot pada
tahun 1876 untuk meneruskan studi ia pergi ke Lahore, belajar di sana sampai
memperoleh gelar kesarjanaan MA. Di kota inilah dia berkembang dengan Thomas Arnold
seorang orientalis, ia mendorong pemuda Iqbal untuk melanjutkan studi di Inggris,
tahun 1905 dia masuk Universitas Cambridge Enggris dan mempelajari filsafat. Dua
tahun kemudian dia pindah ke Munich di Jerman, dan disinilah dia memperoleh gelar
Filsafat di beberapa Universitas di India.
Pada tahun 1930 ia memasuki bidang politik dan dipilih menjadi presiden Liga
Muslim. Pada tahun 1933 ia diundang ke Afganistan untuk membicarakan pembentukan
Universitas Kabul. Muhammad Iqbal hidup dalam lingkungan Negara India yang dikuasai
kolonial Inggris. Dia adalah seorang nasionalis India sejati dan sekaligus sebagai
pan Islamisme, yaitu faham yang menganut kebangkitan Islam. Dia seorang pembaharu,
penyair dan filosof. Pendapat-pendapat Muhammad Iqbal “tentang kemunduran Islam” :
1. Kemunduran umat Islam 500 terakhir lebih disebabkan karena kebekuan berfikir
hukum dalam Islam telah sampai keadaan statis.
2. Pengaruh zuhud yang terdapat pada ajaran tasyawuf yang akhirnya membawa
kepada keadaan umat Islam kurang mementingkan soal-soal kemasyarakatan.
3. Hancurnya kota Baghdad sebagai pusat kemajuan pemikiran Islam di pertengahan
abah ke-13 M
4. Pernyataan faham yang menyatakan bahwa pintu ijtihad telah tertutup.
Pendapatnya tentang solusi kebagkitan umat Islam :
1. Hukum dalam Islam bersifat dinamis dan pintu ijtihad terbuka terus. Orang
yang pertama menentang pernyataan bahwa pintu ijtihad tertutup adalah Ibnu Taimiyah
yang lahir pada tahun 1262 disusul Muhammad bin Abdul Wahab.
2. Islam mengajarkan faham dinamisme, artinya bahwa Islam mengajarkan kepada
umatnya untuk senantiasa bergerak maju.
3. Penggunaan akal fikiran secara maksimal sebagai bukti pernyataan pintu
ijtihad terbuka. Banyak ayat-ayat yang memerintahkan penggunaan akal fikiran secara
maksimal.
4. Dia tidak menerima begitu saja apa yang dari barat yang dikatakan orang
sebagai sumber kemajuan, tetapi ilmu kemajuan dari barat itu yang harus diterima
umat Islam.
Pandangan politik Muhammad Iqbal :
1. India yang penduduknya terdiri dari umat Hindu, Budha, dan umat Islam yang
ternyata sudah berabad-abad sulit untuk disatukan oleh karena itu perlu kiranya
umat Islam membentuk Negara tersendiri di India bagian Utara, meliputi Punjab,
Sindi, dan Bulukista yang kemudian pemikiran ini menjadi cikal bakal pemikiran
berdirinya Negara Islam Pakistan yang di realisasikan penerusnya yaitu Muhammad Ali
Jinnah.
2. Umat Islam harus melepaskan diri dari cengkraman penjajah/kolonial (Inggris).
Pengaruh pemikiran pembaharuan Muhammad Iqbal.
Pengaruh Muhammad Iqbal dalam pembaharuan India ialah menimbulkan faham dinamisme
di kalangan umat Islam dan menunjukkan jalan yang harus mereka tempuh untuk masa
depan agar sebagai umat minoritas di anak benua itu mereka dapat hidup bebas dari
tekanan-tekanan dari manapun. Diantara buku karangannya yang terkenal adalah
kumpulan dari teori kuliahnya di berbagai Universitas di India yaitu : The
Rekonstruction Of Religious Thought In Islam pada tahun 1938 beliau meninggal usia
dalam usia 63 tahun. Muhammad Iqbal lebih dikenal sebagai pembaharuan pemikiran di
bidang politik yang menjadi cikal bakal terbentuknya Negara Islam Palestina di
benua India.
D. Muhammad Ali Jinnah
Muhammad Ali Jinnah anak seorang saudagar dan lahir di Karachi tanggal 25 Desember
1876. Semenjak remaja dia sudah studi di London dan memperoleh gelar kesarjanaannya
di bidang hukum pada tahun 1986. Pada tahun itu ia kembali ke India dan bekerja
sebagai pengacara di kota Bombay.
Tidak lama dari sekembalinya ke India dia masuk bergabung di partai politik partai
kongres nasional India. Politik patuh dan setia kepada pemerintah Inggris yang
terdapat pada Liga Muslim tidak sesuai dengan jiwanya. Tahun 1913 Liga Muslim
mengubah sikap dan menerima ide pemerintah sendiri bagi India sebagai tujuan
perjuangannya dari kolonialis Inggris. Dan setelah bergabung dengan Liga Muslim
tahun 1913 dia terpilih sebagai presiden Liga Muslim. Pada waktu ini perjuangan
nasib umat Islam India masih bisa ditempuh lewat jalur konstitusi oleh karena itu
dia aktif mengadakan pembicaraan dan perundingan dengan kongres nasional India.
Diantara perjanjian yang pernah dilakukannya :
1. Perjanjian Lucknow tahun 1916
2. Perjanjian Meja Bundar tahun 1930
Pada tahun 1932 ia menjumpai hal-hal yang mengecewakan dirinya, lalu ia
mengundurkan diri dari dunia politik dan menetap di London. Pada tahun 1934 dia
diminta kawan-kawannya supaya pulang dan kemudian dipilih menjadi ketua tetap Liga
Muslimin. Mulai kepemimpinan Muhammad Ali Jinnah kali ini Liga Muslim menjadi
gerakan rakyat yang sangat kuat yang pada masa sebelumnya hanya menjadi gerakan
kaum menengah ke atas. Lama perjuangan ditempuh lewat konstitusi rupanya bukan
sesuatu yang gampang, apalagi penyatuan antara umat Hindu dan umat Islam sebagai
suatu bangsa rasanya semakin jauh dari kenyataan, apalagi umat Islam India sebagai
minoritas. Oleh karena itu umat Islam India semakin sadar akan posisinya maka
mereka memperkuat perjuangan lewat Liga Muslimin. Ketika peta kekuatan politik umat
Islam terbaca semakin kuat pada daerah basis muslimin dalam pemilihan umum ternyata
umat Islam menang maka Liga Muslim semakin kuat dan semakin diperhitungkan baik
oleh kongres nasional India dan juga oleh pemerintah Inggris oleh karena itu
semakin banyak tokoh-tokoh muslim yang bergabung dengan Muhammad Ali Jinnah.
Dalam posisi politik Liga Muslim semakin kuat dan umat Islam India semakin bersatu
menempuh perjuangan konstitusi selalu gagal maka terinspirasi pemikiran Muhammad
Iqbal tentang Negara Muslim yang terpisah dari Negara umat Hindu maka semakin kuat
tekad Muhammad Ali Jinnah dalam perjuangannya mewujudkan Negara muslim Pakistan.
Ide pembentukan Negara muslim Pakistan terus disosialisasikan, baik di kalangan
warga muslim, kongres nasional India dan kolonial Inggris tentu juga diperjuangkan
dengan semangat yang sangat tinggi.
Pada tahun 1942 kolonial Inggris telah mengeluarkan janji akan memberikan
kemerdekaan kepada India setelah selesai perang dunia ke II. Pembicaraan-
pembicaraan kearah sana sudah dimulai dari tahun 1945, dalam pembicaraan-
pembicaraan mengalami kegagalan-kegagalan akhirnya sering timbul huru hara. Pada
tahun 1946 bulan Desember diadakan sidang dewan konstitusi dan Jinnah melihat
situasi tidak memungkinkan dia protes supaya sidang ditunda. Usulannya tidak
diterima oleh pemerintah Inggris, akhirnya Jinnah menyeru pemboikotan akhirnya
pemerintah Inggris mengubah sikap dan menyerahkan kedaulatan sebelum Juni 1948.
Setahun kemudian keluarlah putusan Inggris untuk menyerahkan kedaulatan kepada dua
dewan konstitusi, satu untuk Pakistan dan satu untuk India. Pada tanggal 14 Agustus
1947 dewan konstitusi Pakistan dibuka dengan resmi dan keesokan harinya tanggal 15
Agustus 1947 Pakistan lahir sebagai Negara buat umat Islam India. Muhammad Ali
Jinnah diangkat menjadi gubernur jendral dan mendapatkan gelar qoid-i-azam
(pemimpin besar) dari rakyat Pakistan ia sempat menghayati hasil perjuangannya
setahun lebih lalu meninggal bulan September 1948 di Karachi. Pemikiran pembaharuan
yang dimulai dari syaikh Ahmad Sirhindi, syah Waliulloh telah mengubah pola piker
umat Islam India dengan pencerahan dengan pencerdasan lewat pendidikan dan tulisan-
tulisannya yang mampu menyadarkan umat Islam India untuk bangkit maju hidup secara
Islami dan mandiri dan dilanjutkan sampai dengan Muhammad Iqbal pencetus pemikiran
Negara Islam Pakistan dan Ali Jinnah sebagai pendiri Negara Islam Pakistan.
Muhammad Ali Jinnah lebih dikenal sebagai seorang politikus dan negarawan sebagai
Bapak pendiri Negara Islam Pakistan India.

E. KESIMPULAN

1. Ahmad Sirhindi adalah seorang ulama, cendekiawan muslim yang reformis seorang
pendidik penyalur ide-ide pembaharuannya lewat madrasah-madrasah dan tulisan-
tulisan risalahnya yang sangat banyak dan juga lewat pendidikan perjuangannya
membela dan menegakkan kemurnian Islam harus berhadapan dengan penguasa Mughol
Akbar Agung yang reformasi sosio kulturalnya kotraversial dan menemukan kegagalan
(sesat). Beliau banyak murid yang disebarkan di berbagai kota untuk perjuangannya
yang berat tersebut. Perjuangan selanjutnya diteruskan oleh ke empat orang
putranya. Pemikiran-pemikiran reformasinya banyak mempengaruhi para pemikir
pembaharuan India berikutnya.

2. Syaikh Waliulloh adalah seorang ulama, cendekiawan pembaharuan yang banyak


berkecimpung dalam dunia pendidikan. Dia hidup di akhir kejayaan kerajaan Moghul di
bawah Aurang Zaeb. Langkah perjuangannya lewat pendidikan dan banyak tulisannya di
berbagai kitab yang dikarangnya yang berjumlah lebih dari 40 judul buku.
Perjuangannya mengembalikan umat Islam yang semakin jauh dari tutunan Islam yang
mengakibatkan kemunduran disamping itu juga menerjemahkan Al-qur’an dalam bahasa
Persia dan penerjemahan bahasa Urdu oleh putranya Syaikh Rafiuddin. Pemikir
pembaharuannya banyak berpengaruh kepada para pengikut dan pembaharu Islam
selanjutnya yang cukup banyak.

3. Muhammad Iqbal adalah tokoh pembaharu dan pemikir Islam yang konsisten dengan
perjuangan pemurnian ajaran Islam dan khususnya di bidang tasyawuf yang menurut
pendapatnya mennjadi salah satu penghambat kemajuan Islam. Dia kritis terhadap
faktor-faktor penyebab kemunduran Islam dan aktif mencari solusinya. Dia sangat
aktif dalam gerakan bidang politik dia sebagai pencetus pemikiran perlu berdirinya
Negara Islam India yaitu Pakistan.

4. Muhammad Ali Jinnah adalah tokoh pemikir pembaharu Islam yang banyak
mendapkan pendidikan di Barat dalam bidang hukum, maka sekembalinya ke India, dia
aktif di dunia politik untuk perjuangan Islam dan umat Islam India. Dia dalam
perjuangannya berhadapan dengan orang-orang kongres nasional India yang mayoritas
besar Hindu dan Budha serta berhadapan orang penguasa kolonial Inggris. Dia dan
kawan-kawannya di Liga Muslimin menuntut kepada Inggris akan lahirnya sebuah Negara
muslim India yang pada tanggal 14 Agustus 1947 pemerintah Inggris memberikan
kedaulatan Negara Islam Pakistan dan juga Negara India. Ali Jinnah dikenal sebagai
politikus, negarawan, dan Bapak pendiri Negara Islam Pakistan.
F. DAFTAR PUSTAKA

Nasution, Hurun, Pembaharuan Dalam Islam, Bulan Bintang, Jakrta : 2002


Nasution, Hurun, Islam Di Tinjau Dari Berbagai Aspek, UI-Press, Jakrta :
2010
Majlum, Khan, Muhammad, 100 Muslim Paling Berpengaruh Sepanjang Sejarah,
Terj. Wijanto Suud, Noura Books, Jakarta, cet. I 2002
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, PT Raja Grafindo Persada tahun 1999

Unknown di 00.21
Berbagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
AMPUN KESUPEN KRITIK DAN SARANNYA...

Link ke posting ini


Buat sebuah Link



Beranda
Lihat versi web
Diberdayakan oleh Blogger.

Vous aimerez peut-être aussi