Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Umur : 23 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Suku/Bangsa : Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta
Ruangan : Tulip
No RM : 00.35.89.09
Sedang)
Nama : Ny. R
b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Penurunan kesadaran
pasien muntah.
saat di ganti perban, pasien tampak lemas, dan masih terdapat luka
Genogram
Keterangan
: Laki-laki/Perempuan
: Laki-laki/Perempuan meninggal
: Klien
: Garis keturunan
5. Pemeriksaan fisik
Kesadaran : Somnolen
Respon verbal :5
Jumlah : 13
b. Tanda-tanda vital
Suhu : 36.90 C
Nadi : 80 x / menit
Pernafasan : 20 x / menit
c. Pemeriksaan sistematis
sampai ke pinggang
atau lesi.
5). Kulit
d. Kebiasaan sehari-hari
pantangan dalam
makanan.
Pola istirahat tidur Keluarga klien Keluarga klien
BAB
Personal hygiene
Mandi Keluarga klien Keluarga klien
keluarganya 2 x / hari.
gigi.
6).Data penunjang
a). Laboratorium
4). Therapi
Injeksi ketorolak 3 x 1 mg
Analisa Data
2. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan peningkatan
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
- Mengukur
kesadaran secara
keseluruhan
dengan
kemampuan
untuk berespon
terhadap
rangsangan
eksternal dan
merupakan
petunjuk
keadaankesadaran
1 2 3 4 5 6
II Rabu Nyeri akut Setelah - Ukur tanda- - Mengetahui
20-3-2019 berhubungan dilakukan tanda vital. pengaruh nyeri
dengan tindakan terhadap respon
kerusakan keperawatan - Kaji keluhan tubuh klien.
jaringan otak selama 3x24 nyeri klien.
yang di tandai jam diharapkan - Untuk
dengan Klien klien - Catat petunjuk mengetahui
tampak mengungkapkan non-verbal derajat nyeri yang
kesakitan, Klien nyeri berkaitan dialami klien.
tampak hilang/dapat dengan nyeri.
memegang dikontrol, - Dapat digunakan
kepalanya saat dengan kriteria - Kaji faktor sebagai hubungan
dilakukan hasil : yang dapat untuk mendukung
tindakan ganti - Klien tampak memperberat derajat nyeri
perban, Skala rileks dan
nyeri 4 ( 0-10 ) - Skala nyeri 2 mengurangi - Mengidentifikasi
GCS : 13 (M 5, ( 0-10 ) nyeri penyebab dan
V 5, E 3) cara kontrol nyeri.
TD : 120 / 70 - Ijinkan klien
mm Hg untuk berada - Menurunkan
N : 80 x / pada posisi tegangan
menit tidur yang abdomen dan
Suhu : 36.9 0 C nyaman, menigkatkan rasa
RR : 20 x / kontrol nyeri
menit - Ajrakan - Meningkatkan
Terdapat luka kontrol nyeri relaksasi dan
dikepala, dahi, dengan tekhnik kemampuan
punggung dan nafas koping
tangan dalam/relaksasi
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
- Infus NaCl 20
Tetes/menit
Injeksi
cloramphenicol 2
x 25 mg
Injeksi
clindamycin 3 x 3
mg Injeksi
citicolin 2 x 5 mg
Injeksi ketorolak 3
x 1 mg
I Kamis Resiko perfusi jaringan - Mengukur tanda-tanda - TD : 120/80
21-3-2019 cerebral berhubungan vital mmHg
Jam 09.00 dengan peningkatan Nadi : 78 x/menit
tekanan intra cranial yang Suhu : 37.2 0 C.
di tandai dengan RR : 20 x/menit
kesadaran somnolen,
GCS : 13 (M 5, V 5, E 3) - Mengkaji status - Klien menjukkan
TD : 120 / 70 mm Hg neurologis klien kesadaran yang
N : 80 x / menit optimal dan GCS
Suhu : 36.90 C ( M 5 V5, E3 = 13)
RR : 20 x / menit
Terdapat luka lecet di - Mempertahankan - Klien mau
kepala,punggungdan posisi tidur dengan tidur dengan posisi
tangan posisi kepala 20-300 kepala 20-300 (Semi
(Semi Powler) Powler)
1 2 3 4 5
I Jum’at Resiko perfusi jaringan - Mengobservasi tanda- - TD : 110/80 mmHg
22-3-2019 cerebral berhubungan tanda vital dan tingkat Nadi : 77 x/menit
Jam dengan peningkatan kesadaran klien Suhu : 36.8 0 C.
09.30.00 tekanan intra cranial yang RR : 20 x/menit
di tandai dengan
kesadaran somnolen, - Berkolaborasi dengan - Infus NaCl 20
GCS : 13 (M 5, V 5, E 3) dokter dalam Tetes/menit
TD : 120 / 70 mm Hg pemberian obat Injeks
N : 80 x / menit cloramphenicol 2 x
Suhu : 36.90 C 25 mg
RR : 20 x / menit Injeksi clindamycin
Terdapat luka lecet di 3 x 3 mg
kepala,punggungdan Injeksi citicolin 2 x
tangan 5 mg
Injeksi ketorolak 3
x 1 mg
5. EVALUASI
P : Intervensi di lanjutkan
- Ukur tanda-tanda vital.
- Kaji keluhan nyeri klien
- Catat petunjuk non-verbal
berkaitan dengan nyeri.
- Kaji faktor yang dapat
memperberat dan mengurangi
nyeri
- Anjurkan klien untuk berada
pada posisi tidur yang nyaman,
- Ajarkan cara menontrol nyeri
dengan tekhnik nafas
dalam/relaksasi
Berkolaborasi dengn dokter
dalam pemberian obat
1 2 3 4
I Kamis Resiko perfusi jaringan cerebral S :
21-3-2019 berhubungan dengan peningkatan
Jam 14.00 tekanan intra cranial yang di O :
tandai dengan kesadaran - Kesadaran somnolen
somnolen, - GCS 13 (M5, V5, E3 )
GCS : 13 (M 5, V 5, E 3) - Klien terlihat memegangi
TD : 120 / 70 mm Hg kepalanya
N : 80 x / menit - TD : 120/80 mmHg
Suhu : 36.90 C - Nadi : 78 x/menit
RR : 20 x / menit - Suhu : 37.2 0 C.
Terdapat luka lecet di - RR : 20 x/menit
kepala,punggungdan tangan - Infus NaCl 20 tetes / menit
P : Intervensi di lanjutkan
- Observasi tanda-tanda vital.
- Observasi keluhan nyeri klien
- Catat petunjuk non-verbal
berkaitan dengan nyeri.
- Anjurkan klien untuk berada
pada posisi tidur yang nyaman
1 2 3 4
I Jum’at Resiko perfusi jaringan cerebral S :
22-3-2019 berhubungan dengan peningkatan
Jam 14.00 tekanan intra cranial yang di O :
tandai dengan kesadaran - Kesadaran somnolen
somnolen, - GCS 13 (M5, V5, E3)
GCS : 13 (M 5, V 5, E 3) - TD : 110/80 mmHg
TD : 120 / 70 mm Hg - Nadi : 77 x/menit
N : 80 x / menit - Suhu : 36.8 0 C.
Suhu : 36.90 C - RR : 20 x/menit
RR : 20 x / menit
Terdapat luka lecet di A : Masalah belum teratasi
kepala,punggung dan tangan
P : Intervensi di lanjutkan
- Observasi tanda-tanda vital dan
tingkat kesadaran klien
- Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
- Motivasi keluarga klien untuk
mempertahankan posisi kepala
klien
II Jum’at Nyeri akut berhubungan dengan S :
22-3-2019 kerusakan jaringan otak yang di O:
Jam 14.00 tandai dengan Klien tampak - Kesadaran somnolen
kesakitan, Klien tampak - GCS 13 (M5, V5, E3)
memegang kepalanya saat - TD : 110/80 mmHg
dilakukan tindakan ganti perban, - Nadi : 77 x/menit
Skala nyeri 4 ( 0-10 ) - Suhu : 36.8 0 C.
GCS : 13 (M 5, V 5, E 3) - RR : 20 x/menit
TD : 120 / 70 mm Hg - Skala nyeri 3 ( 0-10 )
N : 80 x / menit
Suhu : 36.9 0 C A : Masalah belum teratasi
RR : 20 x / menit
Terdapat luka dikepala, dahi, P : Intervensi dilanjutkan
punggung dan tangan - Ukur tanda-tanda vital.
- Obsevasi keluhan nyeri klien
- Catat petunjuk non-verbal
berkaitan dengan nyeri.
- Anjurkan klien untuk berada
pada posisi tidur yang nyaman