Vous êtes sur la page 1sur 11

PENERAPAN SISTEM INDUSTRI 4.

0 PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF


PT. SOKONINDO AUTOMOBILE DAN PERUSAHAAN TEKTIL PT. PAN
BROTHERS Tbk

APPLICATION OF INDUSTRIAL SYSTEM 4.0 IN AUTOMOTIVE


COMPANIES PT. SOKONINDO AUTOMOBILE AND TEXTILE COMPANY PT.
PAN BROTHERS Tbk

Fajar Iman Hermansyah1, Handi Frima2


1
Program Studi Teknik Industri, Universitas Islam Bandung,
fajarhermanela@gmail.com, 085795786752, Jl. Taman Sari No. 01 Bandung

ABSTRACT
The Industrial Revolution 4.0 is a new technological advancement that integrates the physical, digital
and biological world, where there is a fundamental change in the human’s way of life. With the rapid
development of technology that has experienced breakthroughs in all disciplines, including in the field
of artifical intelligence, nanotechnology, biotechnology, internet-based technology has an impact on
human life that can increase the economic growth too. National automotive manufacturers have been
able to implement the Industry 4.0 system in their production processes to strengthen competitiveness
and play an important role in the global value chain. This also proved that Indonesia and other countries
were increasingly competitive to enter the fourth industrial revolution. The government launched an
industrial roadmap titled Making Indonesia 4.0 to accelerate the implementation of the 4.0 industrial
revolution in five manufacturing sectors, including the textile industry. Before the launch of this road
map, several large scale companies had implemented it in their production processes.
Keywords : industry 4.0, otomotif, textile

ABSTRAK
Revolusi Industri 4.0 adalah kemajuan teknologi baru yang mengintegrasikan dunia fisik, digital, dan
biologis, di mana ada perubahan mendasar dalam cara hidup manusia. Dengan pesatnya perkembangan
teknologi yang telah mengalami terobosan di semua disiplin ilmu, termasuk di bidang kecerdasan
buatan, nanoteknologi, bioteknologi, teknologi berbasis internet berdampak pada kehidupan manusia
yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga. Pabrikan otomotif nasional telah mampu
menerapkan sistem Industry 4.0 dalam proses produksinya untuk memperkuat daya saing dan
memainkan peran penting dalam rantai nilai global. Ini juga membuktikan bahwa Indonesia dan negara-
negara lain semakin kompetitif untuk memasuki revolusi industri keempat. Pemerintah meluncurkan
roadmap industri berjudul Making Indonesia 4.0 untuk mempercepat implementasi revolusi industri 4.0
di lima sektor manufaktur, termasuk industri tekstil. Sebelum peluncuran peta jalan ini, beberapa
perusahaan skala besar telah mengimplementasikannya dalam proses produksinya.
Kata Kunci : Industri 4.0, otomotif, tekstile

PENDAHULUAN
Revolusi industri merupakan perubahan cara hidup dan proses kerja manusia
secara fundamental, dimana dengan kemajuan teknologi informasi dapat
mengintregrasikan dalam dunia kehidupan dengan digital yang dapat memberikan
dampak bagi seluruh disiplin ilmu. Dengan perkembangan teknologi informasi yang
berkembang secara pesat mengalami terobosan diantaranya dibidang artificiall
intellegent, dimana teknologi komputer suatu disiplin ilmu yang mengadopsi keahlian
seseorang kedalam suatu aplikasi yang berbasis teknologi dan melahirkan teknolologi
informasi dan proses produksi yang dikendalikan secara otomatis. Dengan lahirnya
teknologi digital saat ini pada revolusi industri 4.0 berdampak terhadap kehidupan
manusia diseluruh dunia. Revolusi industri 4.0 semua proses dilakukan secara sistem
otomatisasi didalam semua proses aktivitasi.
Dengan perkembangan teknologi yang semakin berkembang banyak perusahaan
yang menerapkan pekerjaan nya yang dilakukan secara robotic seperti perusahaan
otomotif dan tekstil, revolusi industry 4.0 banyak sekali meberikan manfaat pada
perusahaan, Sebagian besar pendapat mengenai potensi manfaat Industri 4.0 adalah
mengenai perbaikan kecepatanfleksibilitas produksi, peningkatan layanan kepada
pelanggan dan peningkatan pendapatan. Terwujudnya potensi manfaat tersebut akan
memberi dampak positif terhadap perekonomian suatu negara.
Industri 4.0 memang menawarkan banyak manfaat, namun juga memiliki
tantangan yang harus dihadapi. Drath dan Horch (2014) berpendapat bahwa tantangan
yang dihadapi oleh suatu perusahaan ketika menerapkan Industri 4.0 adalah munculnya
resistansi terhadap perubahan demografi dan aspek sosial, ketidakstabilan di dalam
perusahaan. Menurut Jian Qin dkk (2016), terdapat kesenjangan yang cukup lebar dari
sisi teknologi antara kondisi dunia industri saat ini dengan kondisi yang diharapkan
dari Industri 4.0. Penelitian yang dilakukan oleh Balasingham (2016) juga
menunjukkan adanya faktor keengganan perusahaan dalam menerapkan Industri 4.0
karena kuatir terhadap ketidakpastian manfaatnya.
Berdasarkan penjelasan diatas penulis akan membahas tentang bagai mana
penerapan revolusi indurtri 4.0 pada perusahaan otomotif dan tekstil yaitu di PT.
Sokonindo Automobile dan PT. PAN Brothers Tbk.

IMPLEMENTASI INDUSTRY 4.0


A. PT. Sokonindo Automobile
Implementasi industri 4.0 yang diterapkan oleh PT. Sokonindo Automobile
sebagai produsen otomotif nasional adalah:
 Pabrik yang dibangun dengan flexible manufacturing system
 Penggunaan sistem komputer yang terintegrasi dalam system produksi
 Perusahaan mengusung konsep Smart Factory
 Fasilitas Robotic pada proses stamping, welding, painting, assembly hingga
quality control.
B. PT. PAN Brothers Tbk
Implementasi industri 4.0 yang diterapkan oleh PT. PAN Brothers Tbk sebagai
produsen tekstil yang memproduksi beberapa merk ternama seperti Uniqlo, Adidas,
The North Face, H&M, IKEA, dan puluhan merk lainnya adalah :
 Penerapan system Artificial Intelligence (AI)
 Mengunakan system Internet of Things (IoT)
 Augmented Reality (AR)
 Menggunakan fasilitas Robotics
 Menerapkan 3D Forming dalam rangkaian proses produksinya
PEMBAHASAN
A. PT. Sokonindo Automobile
Produsen otomotif nasional telah mampu menerapkan sistem Industry 4.0 dalam
proses produksinya guna menguatkan daya saing dan berperan penting dalam rantai
nilai global. Ini pun menjadi buktibahwa Indonesia bersama negara-negara lain
semakin kompetitif untuk memasuki revolusi industri keempat.

Gambar 1. PT. Sokonindo Automobile


Dengan mengadopsi Industry 4.0, pabrik dibangun dengan flexible
manufacturing system. Jadi, bisa memproduksi berbagai macam jenis produk dengan
biaya yang lebih rendah. Menperin juga memastikan, penerapan Industry 4.0 tidak akan
menggantikan atau mengurangi peran tenaga kerja manusia, tetapi dapat mendorong
peningkatan kompetensi mereka untuk memahami penggunaan teknologi terkini di
industri. Masyarakat tidak perlu cemas dengan perkembangan Industry 4.0 karena tidak
akan mengurangi lapangan pekerjaan.
Penggunaan komputer dalam sistem produksi justru akan menciptakan lapangan
pekerjaan baru. Selain itu, penggunaan komputer di pabrik akan meningkatkan
produktiVitas pekerja. Proses produksi di pabrik PT. Sokonindo Automobile, seiring
membaiknya pertumbuhan ekonomi saat ini, diharapkan pula menjadi momentum
untuk memaksimalkan utilisasi dari kapasitas produksi industri kendaraan bermotor
dalam negeri. Hal ini guna mewujudkan target industri otomotif sekaligus
meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional. Apalagi, industri
otomotif Indonesia pada tahun 2020 diamanatkan untuk mencapai target produksi
kendaraan bermotor sebanyak 1,5 juta unit, penjualan 1,25 juta unit, dan ekspor 250
ribu unit.
Pemerintah tengah memprioritaskan pengembangan industri otomotif nasional
melalui berbagai langkah strategis untuk menarik investasi baru maupun perluasan
usaha. Terlebih lagi, sektor ini telah menunjukkan kinerja yang cukup baik, di mana
pertumbuhannya mencapai 5,63 persen atau di atas pertumbuhan ekonomi sebesar 5,06
persen pada triwulan III tahun 2017. Selain itu, industri alat angkutan sebagai salah
satu kontributor terbesar pada pembentukan PDB sektor industri pengolahan nonmigas
yang mencapai 10,11 persen
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE)
Harjanto menyampaikan, industri otomotif tergolong sektor padat karya, dan telah
membuka peluang bagi penyerapan tenaga kerja lokal yang cukup besar. Pada 2016,
industri otomotif di Indonesia telah mempekerjakan sebanyak 1,5 juta orang. Jumlah
ini terdistribusi pada berbagai sektor, mulai dari industri perakitan, komponen lapis
pertama sampai ketiga, hingga tingkat bengkel resmi untuk sales, service, dan spare
parts. “Selain itu, rantai industri otomotif dari hulu ke hilir juga melibatkan banyak
sektor industri lain,” ungkapnya. Tak heran, jika industri otomotif berkembang, maka
sektor industri pendukungnya juga akan ikut berkembang. Apalagi Indonesia masih
menjadi negara tujuan utama untuk investasi di sektor industri otomotif. Data dari
ASEAN Automotive Federation, yang dipublikasikan dalam studi automotive-
cluster.org menunjukkan, Indonesia saat ini merupakan salah satu pemain penting di
industri otomotif Asia Tenggara. “Indonesia adalah negara produsen otomotif terbesar
kedua setelah Thailand. Tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri,
saat ini Indonesia juga terus digenjot untuk menjadi basis produksi global. Peluang
investasi yang cerah mendukung perwujudan sasaran tersebut,” kata Harjanto
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto
memberikan apresiasi kepada PT. Sokonindo Automobile yang telah berkomitmen
untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi di Asia Tenggara, serta memenuhi
kebutuhan pasar otomotif di seluruh dunia. “Ini akan berperan dalam pembangunan
industri dan bisnis otomotif Indonesia, bahkan mendorong pendalaman struktur serta
hilirisasi industri kendaraan bermotor,” ujarnya. Menperin menyampaikan,
pendalaman struktur di perusahaan ini terlihat dari penyerapan bahan baku lokal yang
cukup tinggi. “Bahan baku yang dipakai pabrik ini dari Karakatu Steel. Ini
menunjukkan bahwa kita sudah mampu melakukan pendalaman struktur industri di
Indonesia yang sangat dalam dengan penggunaakn lokal konten yang tinggi,”
imbuhnya.
PT Sokonindo Automobile merupakan perusahaan manufaktur otomotif kerja
sama antara Sokon Group(Hongkong) Company Limited dengan PT Kaisar Motorindo
Industri. Pabrik baru ini untuk memproduksikendaraan angkutan penumpang jenis
SUV dan kendaraan angkutan barang jenis Pick Up, denganmenggunakan merek
sendiri, Sokon. Menperin berharap, PT. Sokonindo Automobile dapat terus
meningkatkan investasi,melakukaninovasi teknologi, menambah penyerapan tenaga
kerja, dan melibatkanbanyakmitra lokal dalam kegiatan industrinya. Upaya ini untuk
meningkatkan daya saing di pasar domestik maupun ekspor. Peningkatan ini akan
memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan industri otomotif di Indonesia
sekaligus memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi perekonomian
nasional. Untuk itu, PT. Sokonindo Automobile diharapkan agar terus bersinergi
dengan pemerintah dalam rangka memperkuat basis produknya di Indonesia.
Perusahaan yang menyerap tenaga kerja dalam negeri mencapai 90 persen ini,
didorong untuk terus meningkatkan kompetensi tenaga kerjanya melalui pendidikan
vokasi serta link and match dengan SMK. CEO PT. Sokonindo Automobile Alexander
Barus menjelaskan, investasi awal yang ditanamkan oleh perusahaan telah mencapai
lebih dari USD150 juta pada 2014 dan akan bertambah seiring perkembangan pabrik
dan bisnisnya. Pabrik baru PT Sokonindo Automobile yang berlokasi di Modern
Cikande Industrial Park, Serang, Banten ini berdiri di atas lahan seluas 20 hektare
dengan mengusung konsep “Smart Factory”.
Gambar 2. Smart Factory PT. Sokonindo Automobile
Pabrik ini dilengkapi dengan fasilitas robotic, mulai dari
proses stamping, welding, painting, assembly hingga quality control,” ungkapnya.
Pabrik ini juga ditargetkan akan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 2.000
pekerja, dan sekitar 4.0000 hingga 5.000 lapangan kerja tercipta mulai dari pemasok
komponen kendaraan hingga jaringan dealer.

Gambar 3. fasilitas robotic PT Sokonindo Automobile


Alex menambahkan, pabrik yang telah selesai dibangun pada Mei 2017 ini akan
menyuplai produk otomotif ke pasar domestik. “Sebagai merek baru di Indonesia,
fokus kami adalah memproduksi kendaraan berkualitas dari pabrik berotomasi tinggi
ini. Kami memastikan kualitas produk yang juga berdaya saing,” terangnya. Glory 508
merupakan produk pertama yang diproduksi di Indonesia, berjenis SUV berkapasitas
tujuh penumpang. Kendaraan tersebut sebelumnya meraih penjualan tertinggi untuk
jenis SUV 7-seater di China. Sementara itu, Sokonindo juga memproduksi kendaraan
niaga dengan model pick-up yang disebut SuperCab.

B. PT. PAN Brothers Tbk


Pemerintah meluncurkan peta jalan (roadmap) industri bertajuk Making
Indonesia 4.0 untuk mempercepat implementasi revolusi industri 4.0 di lima sektor
manufaktur. Sebelum peluncuran peta jalan ini, beberapa perusahaan skala besar telah
menerapkannya dalam proses produksi mereka. Penerapan revolusi industri 4.0 ini
dinilai membuat rantai nilai produksi yang dilakukan lebih efektif dan efisien. Salah
satunya dirasakan oleh PT PAN Brothers Tbk yang memproduksi beberapa produk
tekstil dengan merk ternama seperti Uniqlo, Adidas, The North Face, H&M, IKEA dan
puluhan merk internasional lainnya.

Gambar 4. Kondisi Pabrik PT PAN Brothers Tbk


PAN Brothers telah menggunakan berbagai teknologi 4.0, seperti artificial
intelligence (AI), Internet of Things (IoT), Augmented Reality (AR), Advanced
Robotics, dan 3D Forming dalam rangkaian proses produksinya. dalam proses
perencanaan, AI mampu meminimalisir biaya yang dikeluarkan klien saat
menyerahkan desain produk. Selama ini, klien yang berasal dari Amerika Serikat
ataupun Eropa harus bertemu dengan tim perusahaan untuk memberikan rancangan
desain. Dengan teknologi AI, desain dapat dijahit secara virtual menggunakan program
virtual stitcher tanpa kehadiran klien. Jika desain tersebut telah disepakati, PAN
Brothers dapat langsung membuat cetakan dan membuat polanya. Material yang
digunakan juga dapat terhitung secara rinci.
PAN Brother menggunakan IoT untuk memantau proses produksi hingga
distribusi mereka. Pemantauan juga dilakukan melalui AR. PAN Brothers
menggunakan pemilihan visual atas produk mereka dengan headmounted display
(HMD). Hal ini ditujukan untuk meningkatkan keamanan dari rantai nilai produksi
mereka. Adapun, advance robotics dan 3D Forming digunakan untuk membantu
produksi melalui proses otomatisasi. Penggunaan teknologi 4.0 ini membuat proses
produksi PAN Brothers menjadi lebih cepat dan akurat. Teknologi 4.0 mengurangi
waktu handling. Tak perlu disangkal kalau selama ini 80% total produksi berasal dari
handling process," kata Ade dalam acara Indonesia Industrial Summit (IIS) 2018 di
Jakarta Convention Centre, Jakarta.
Manfaat serupa dirasakan perusahaan petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical
Tbk. General Manager Process Technology PT Chandra Asri Petrochemical Tbk
Helmilus Moesa mengatakan, perusahaannya menerapkan teknologi 4.0 seperti
digitisasi, otomatisasi, learning machine, dan IoT. Menurut Moesa, penggunaan
teknologi 4.0 mampu mendorong proses rantai nilai dan kualitas produk yang berujung
pada optimalisasi keuntungan. Untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, profit
margin, kualitas, dan keamanan, perusahaan sudah dan akan menerapkan teknologi
process control dan digitalisasi. Produsen cokelat asal Swiss, PT Barry Callebaut,
menerapkan teknologi 4.0 dalam menghasilkan bahan baku cokelat yang sebagian
besar dipasok untuk Garuda Food. Production Manager PT Barry Callebaut Hardi
Iskandar menjelaskan teknologi otomatisasi membuat perusahaannya menghasilkan
produk berkualitas secara konsisten.
Otomatisasi dan digitisasi juga membuat pemantauan lebih mudah karena sistem
di tiap sektor aktual dan terintegrasi. Sistem data riil yang berguna untuk controlling
dan monitoring, sangat memudahkan kami memantau atau untuk melihat apakah proses
berjalan konsisten atau tidak. Selain itu, perusahaan merasakan dampak efisiensi
dengan penggunaan tenaga kerja yang lebih sedikit dalam proses produksi. Salah satu
pabrik Barry Callebout yang telah menggunakan teknologi 4.0 di Gresik, Jawa Timur
misalnya, hanya memiliki sekitar 50 karyawan.
Penggunaan teknologi 4.0 memang hanya terbatas diimplementasikan
perusahaan skala besar, karena memerlukan investasi yang tak sedikit. Perusahaan
tekstil dan produk tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) selama lima tahun terakhir
menghabiskan US$ 100 juta dalam menerapkan otomatisasi, robotisasi, dan digitisasi
di seluruh lini produksi. Investasi jangka panjang ini dinilai diperlukan untuk bisa
meningkatkan daya saing global. Saat ini, kompetisi global semakin ketat karena di
negara lain juga mulai menggunakan teknologi 4.0.

KESIMPULAN
Revolusi Industri 4.0 dikembangkan dari revolusi 3.0, yang dimana revolusi 4.0
sering dikenal dengan Revolusi Digital, dimana ditandai poliferasi komputer dan
otomatisasi pencatatan disemua bidang. Dengan perkembangan teknologi informasi
yang mengalami terobosan diantaranya dibidang artificiall intellegent, teknologi nano,
bioteknologi, teknologi komputer kuantum, teknologi berbasis internet. Dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat telah melahirkan
teknologi informasi dan proses produksi yang dikendalikan secara otomatis. Dengan
lahirnya teknologi digital saat ini pada revolusi industry 4.0 berdampak terhadap
kehidupan manusia di seluruh dunia. Beberapa prinsip desain industri 4.0 sebagai
berikut, Pertama, interkoneksi yaitu kemampuan mesin, perangkat,sensor dan orang
untuk terhubung dan berkomunikasi satu sama lain melalui internet of thing (IoT),
prinsip ini membutuhkan kolaborasi keamanan dan standar. Di era revolusi industri 4.0
banyak pekerjaan yang digantikan dengan robot untuk mengoptimalkan waktu
produksi dan meminimalisir ongkos produksi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kemenperin.go.id/artikel/18487/Produsen-Otomotif-Nasional-Terapkan-
Sistem-Industry-4.0
https://katadata.co.id/berita/2018/04/06/begini-proses-revolusi-industri-40-
diterapkan-perusahaan-skala-besar
Baur, C. & Wee, D. (2015). Manufacturing's Next Act? McKinsey &Company.
Brofenbrenner, U. (1989). Ecological system theory. In r. Vasta (Ed).Annals of Child
Development (Vol 6). Greenwich: CT, JAI Press.
Tjandrawina, R.R. (2016). Industri 4.0: Revolusi industri abad ini dan pengaruhnya pada bidang
kesehatan dan bioteknologi. Jurnal Medicinus, Vol 29, Nomor 1, Edisi April.

Vous aimerez peut-être aussi