Vous êtes sur la page 1sur 15

CASE PRESENTATION I

KATARAK SINILIS IMATUR OS

Oleh :
Dendy Pratama Putra
H1A 014 014

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA


BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN MATA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI NTB
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
2019
BAB I

PENDAHULUAN

Katarak merupakan kelainan lensa berupa kekeruhan lensa yang


menyebabkan penurunan penglihatan yang terjadi perlahan. Pertambahan usia
merupakan penyebab katarak yang terbanyak, tetapi terdapat faktor lain yang
mungkin berperan, seperti trauma, toksin, penyakit sistemik, merokok, dan
herediter/keturunan. Patogenesis katarak belum sepenuhnya diketahui. Walaupun
demikian, pada lensa penderita katarak secara karakteristik terdapat pecahan-pecahan
protein yang menghamburkan berkas cahaya dan menyebabkan lensa menjadi kurang
transfaran. Perubahan protein lainnya akan mengakibatkan perubahan warna lensa
menjadi keruh. 1 Selain itu, penambahan cairan pada lensa dapat menyebabkan lensa
menjadi keruh.2

Berdasarkan data WHO tahun 2010, diperkirakan sebanyak 285 juta


penduduk dunia mengalami gangguan penglihatan, diantaranya sebanyak 39 juta
mengalami kebutaan dan 246 juta penduduk mengalami penurunan penglihatan. 65%
penduduk yang mengalami gangguan penglihatan dan 82% penduduk yang
mengalami kebutaan memiliki usia ≥50 tahun. Katarak merupakan penyebab kedua
terbanyak yang menyebabkan penurunan penglihatan yaitu sebanyak 33% di bawah
kelainan refraksi. Selain itu, katarak juga menyebabkan kebutaan terbanyak yaitu
sebesar 51% (WHO, 2010).3

Sama halnya dengan data di dunia, katarak juga nerupakan penyebab kebutaan
tertinggi di Indonesia. Banyaknya jumlah tersebut diketahui karena penderita tidak
mengetahui dirinya menderita katarak (51,6%), tidak memiliki biaya (11,6%), dan
takut untuk dioperasi (8,1). Dibandingkan dengan Negara subtropik lainnya,
penduduk Indonesia memiliki kecenderungan 15 kali lebih cepat menderita katarak.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Riskesdas, prevalensi kebutaan dan severe

1
low vision terbanyak ditemukan pada usia ≥75 tahun, perempuan, tidak sekolah,
pekerjaan petani/nelayan/buruh, bertempat tinggal di pedesaan dan sosial ekonomi
menengah ke bawah. Masih tingginya kejadian gangguan penglihatan dapat
disebabkan karena akses dalam mendapatkan pencegahan dan penanganan gangguan
penglihatab dab kebutaan dipengaruhi oleh keterbatasan secara financial, mobilitas
dan informasi mengenai hal tersebut (infodatin, 2014).4

2
BAB II

LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. SS
Umur : 56 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Beleke
Agama : Islam
Pekerjaan : Pedagang
Tanggal pemeriksaan : 08 April 2019
RM : 23 09 23
II. SUBYEKTIF
a. Keluhan Utama
Penglihatan kabur atau buram.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien dating ke Poliklinik Mata RSUD Ttipat Gerung dengan keluhan
penglihatan kabur. Keluhan ini dirasakan sudah lama yaitu kurang lebih
sejak 1 tahun yang lalu dan dirasakan terjadi secara perlahan. Pasien
mengeluhkan silau apabila melihat cahaya, khususnya pada pagi dan siang
hari. Selain itu, pasien mengeluhkan penglihatannya juga seperti berkabut
atau melihat asap. Pasien juga mengeluhkan mata berair. Keluhan mata
nyeri dan kemerahan disangkal. Keluhan demam, lemas, pusing, mual, dan
muntah disangkal.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol. Riwayat
Diabetes mellitus disangkal. Pasien memiliki riwayat penggunaan
kacamata, dimana penglihatan pasien tidak membaik dengan kacamata
tersebut.

3
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien tidak memiliki keluhan atau penyakit yang sama
dengan pasien. Keluarga pasien memiliki riwayat penyakit jantung dan
hipertensi, sedangkan penyakit diabetes mellitus disangkal.
e. Riwayat Pengobatan
-
f. Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki alergi terhadap obat atau makanan.
III. PEMERIKSAAN FISIK
a. Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital :
- Tekanan darah : 170/100 mmHg
- Frekuensi napas : 20x/menit
- Frekuensi nadi : 89x/menit
- Suhu : 36,7°C
b. Status Ophthalmologis
No Pemeriksaan OD OS
1. Visus
- Sc 6/21 1/60
2. Posisi Bola Mata Ortoforia Ortoforia
3. Pergerakan Bola Mata Baik ke segala Baik ke segala
arah arah

4
4 Lapang pandang

5. Palpebra Edema (-) (-)


Superior Hiperemi (-) (-)
Pseudoptosis (-) (-)
Entropion (-) (-)
Ektropion (-) (-)
Spasme (-) (-)
Poliosis (+) (+)
6. Palpebra Edema (-) (-)
Inferior Hiperemi (-) (-)
Entropion (-) (-)
Ektropion (-) (-)
7. Konjungtiva Hiperemi (-) (-)
Palpebra Cobble stone (-) (-)
Superior Sikatrik (-) (-)
Benda Asing (-) (-)
8. Konjungtiva Hiperemi (-) (-)
Palbebra Cobble stone (-) (-)
Inferior Sikatrik (-) (-)
Benda Asing (-) (-)

9. Konjungtiva Injeksi (-) (-)


Konjungtiva
Bulbi
dan Siliar
Pendarahan (-) (-)
Massa (-) (-)
Edema (-) (-)

5
10. Kornea Bentuk Cembung Cembung
Kejernihan Jernih, tampak Jernih, tampak
putih pada putih pada
bagian limbus bagian limbus
Permukaan Licin Licin
Sikatrik (-) (-)
Benda Asing (-) (-)
Massa (-) (-)
11. Bilik Mata Kedalaman Kesan dalam Kesan dalam
Depan Hifema (-) (-)
Hipopion (-) (-)
12. Iris Warna Coklat Coklat

Bentuk Bulat dan regular Bulat dan


regular
13. Pupil Bentuk Bulat, ukuran 3 Bulat, ukuran 3
mm mm
RCL (+) (+)
RCTL (+) (+)
14. Lensa Kejernihan Jernih Keruh
15. TIO Palpasi Kesan normal Meningkat
NCT 17,2 mmHg 24 mmHg

c. Pemeriksaan Penunjang
- Funduscopy
o Reflex fundus (+) dan tampak berwarna orange pada bagian
lateral dan hitam pada bagian medial.

d. Foto Pasien

6
Gambar kedua mata pasien

Gambar mata kanan pasien

Gambar mata kiri pasien

7
8
BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISA KASUS

a. Identifikasi Masalah
Berdasarkan data medis pasien di atas, didapatkan beberapa permasalahan.
Adapun permasalahan medis yang terdapat pada pasien adalah sebagai berikut.
SUBJECTIVE
a. Keluhan penglihatan buram atau kabur
b. Keluhan mata kiri silau saat melihat cahaya, terutama saat pagi dan siang
hari.
c. Kadang penglihatan seperti berkabut atau berasap.
d. Keluhan terjadi sejak lama dan perlahan.

OBJECTIVE
Pemeriksaan status lokalis pada mata kanan dan kiri didapatkan :
 Visus natural OD 6/21, visus OS 1/60 (visus tetap dengan pinhole).
 Lensa OS keruh.

OD OS

Mata kanan didapatkan Mata kiri didapatkan lensa


lensa mata jernih mata keruh

9
b. Analisa Kasus
Pasien dengan keluhan penglihatan kabur dapat disebabkan karena adanya
kelainan atau gangguan pada media refraksi yaitu pada kornea sampai retina.
Pasien pada mengeluhkan penglihatan kabur yang terjadi secara perlahan sejak
kurang lebih 1 tahun yang lalu. Selain itu, pasien mengeluhkan silau apabila
melihat cahaya. Kacamata yang digunakan pasien tidak memperbaiki penglihatan
pasien. Peningkatan usia menyebabkan berbagai perubahan pada mata, termasuk
kornea. Warna putih pada sekitar limbus terjadi akibat dari degenerasi kornea.5
Pada pemeriksaan lensa mata ditemukan kekeruhan lensa pada mata kiri.
Kekeruhan pada lensa disertai keluhan penglihatan kabur perlahan dengan mata
yang tenang dapat disebabkan karena katarak. Umumnya, katarak merupakan
penyakit yang terjadi pada usia lanjut yang disebut sebagai katarak senilis, tetapi
katarak dapat juga disebabkan oleh kelainan kongenital, komplikasi penyakit
mata lain, trauma mata, penyakit sistemik, riwayat penyakit sistemik dan
penggunaan steroid yang lama. Banyak teori yang mengemukakan proses
terjadinya katarak senilis, tetapi secara garis besar menjelaskan bahwa katarak
senilis disebabkan karena degenerasi lensa berupa yang mengakibatkan
pengerasan pada nukleus lensa, khususnya pada usia lebih dari 40 tahun.2,5
Katarak dapat terdiagnosis hanya dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik
saja. Pemeriksaan penunjang seperti slitlamp dan funduscopy dapat mendukung
diagnosa tersebut. Hasil funduscopy yang didapatkan yaitu pada refleks fundus
tampak gambaran warna orange pada bagian lateral (tidak keruh) dan hitam
(lensa keruh) pada bagian medial. Hal tersebut memberikan gambaran bahwa
katarak pada pasien ini adalah katarak senilis imatur dengan kekeruhan lensa
sebagian.

10
c. Assessment
Diagnosis kerja: Katarak Senilis imatur OS.
Diagnosis ini diajukan berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik
serta pemeriksaan penunjang yang mendukung diagnosis tersebut antara lain
sebagai berikut.
- Usia 56 tahun.
- Keluhan penglihatan kabur yang terjadi lebih dari 1 tahun secara perlahan.
- Silau jika melihat cahaya dan penglihatan berkabut.
- Penurunan visus OD 6/21 dan OS 1/60 (ph tetap).
- Kekeruhan lensa OS.
- Funduscopy dengan hasil terdapat warna hitam pada refleks fundus yang
merupakan kekeruhan lensa.
d. Planning
1. Usulan pemeriksaan lanjutan
- Slitlamp
Pemeriksaan slitlamp dilakukan untuk mengetahui kondisi bagian
depan mata sampai lensa yang diperlukan untuk mendukung hasil
pemeriksaan yang lainnya.
- Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi sistemik pasien
seperti gula darah dan darah lengkap pasien sebagai persyaratan
dilakukannya operasi katarak.
2. Tatalaksana
Operasi merupakan satu-satunya terapi atau terapi definitif katarak
yang dilakukan bila penurunan tajam penglihatan penderita sudah
mengganggu kegiatan sehari-hari atau menimbulkan gangguan penglihatan
yang signifikan dan tidak dapat dikoreksi dengan kacamata, atau ada indikasi
lain untuk operasi. Operasi katarak dapat dilakukan dengan beberapa metode,
yakni ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction) dan ICCE (Intra

11
Capsular Cataract Extraction). Pada pasien ini akan dilakukan operasi teknik
ECCE dengan Phacoemulsification (PE). Selain itu, pasien dipersiapkan
untuk dilakukan implantasi lensa tanam (IOL: intraocular lens).
e. KIE
1. Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyakit
katarak.
2. Memberitahukan keluarga dan pasien untuk kontrol teratur jika sudah
didiagnosa katarak dan setelah dilakukan operasi untuk mencegah terjadinya
komplikasi.
3. Memberitahukan keluarga dan pasien bahwa katarak merupakan gangguan
penglihatan yang dapat diperbaiki dengan operasi.
4. Memberikan informasi mengenai risiko, keuntungan, dan kerugian operasi
serta harapan yang sewajarnya dari hasil operasi.
f. Prognosis
1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Dubia ad bonam
3. Ad sanationam : Dubia ad bonam

12
BAB IV

RINGKASAN AKHIR

Pasien seorang laki-laki berusia 56 tahun datang dengan keluhan penglihatan


kabur. Pasien seperti melihat asap atau berkabut sejak lebih dari 1 tahun. Pasien
mengeluhkan silau jika melihat cahaya. Riwayat hipertensi (+), asma (-), diabetes
mellitus disangkal. Pada pemeriksaan status lokalis didapatkan visus OD 6/21 dan
visus OS 1/60, tampak lensa keruh pada mata kiri, pada pemeriksaan penunjang
funduscopy didapatkan gambaran refleks fundus berwarna orange pada bagian perifer
dan hitam pada bagian medial.

Pasien didiagnosis dengan katarak imatur OS yang ditegakkan dari hasil


anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan.
Selain itu, dirancanakan pemeriksaan laboratorium untuk persyaratan tindakan
operasi. Penatalaksaan yang dipilih adalah tindakan operatif pada mata kiri. Prognosis
penglihatan pada pasien ini adalah dubia ad bonam.

13
Daftar Pustaka

1. Vaughan Daniel G., Asbury T. 2015. Oftalmologi Umum, Edisi 17 (Alih


Bahasa: Waliban dan Bondan Hariono); Widya Medika: Jakarta.
2. Ilyas, S, Yulianti, SR. 2015. Ilmu Penyakit Mata. Edisi 5. Badan Penerbit FK
UI : Jakarta.
3. WHO, 2012. Global Data on Visual Impairments 2010. [pdf] Available at: <
http://www.who.int/blindness/GLOBALDATAFINALforweb.pdf?ua=1>
[Accessed 11 March 2018].
4. Kementerian Kesehatan RI, 2014. Situasi Gangguan Penglihatan dan
Kebutaan. [pdf] Available at :
http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/inf
odatin-penglihatan.pdf [Accessed 11 March 2018].
5. Salvi, S.M., Akhtar,S., & Currie, Z., 2006. Ageing Changes in The Eye.
Postgrad Med, vol. 86, pp. 581-587. [pdf] Available at: <
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2585730/pdf/581.pdf>
[Accessed 8 March 2018].

14

Vous aimerez peut-être aussi

  • Lembar Konsul
    Lembar Konsul
    Document1 page
    Lembar Konsul
    Inatul Aulia
    Pas encore d'évaluation
  • Format Varney Implant
    Format Varney Implant
    Document6 pages
    Format Varney Implant
    Muhamat Risky Ariyanto
    Pas encore d'évaluation
  • Proposal Skripsi
    Proposal Skripsi
    Document12 pages
    Proposal Skripsi
    Inatul Aulia
    Pas encore d'évaluation
  • COVER
    COVER
    Document1 page
    COVER
    Inatul Aulia
    Pas encore d'évaluation
  • Format Revisian Tumbuh Kembang Dan Imunisasi
    Format Revisian Tumbuh Kembang Dan Imunisasi
    Document6 pages
    Format Revisian Tumbuh Kembang Dan Imunisasi
    Inatul Aulia
    Pas encore d'évaluation
  • Lembar Persetujuan
    Lembar Persetujuan
    Document1 page
    Lembar Persetujuan
    c123yeah
    Pas encore d'évaluation
  • Bab III Baru
    Bab III Baru
    Document9 pages
    Bab III Baru
    Inatul Aulia
    Pas encore d'évaluation
  • Bahan Tugas MAKALAH
    Bahan Tugas MAKALAH
    Document5 pages
    Bahan Tugas MAKALAH
    Inatul Aulia
    Pas encore d'évaluation
  • Bab I
    Bab I
    Document10 pages
    Bab I
    Inatul Aulia
    Pas encore d'évaluation
  • Skripsi Ina Baru
    Skripsi Ina Baru
    Document97 pages
    Skripsi Ina Baru
    Inatul Aulia
    Pas encore d'évaluation
  • Proposal Ina
    Proposal Ina
    Document80 pages
    Proposal Ina
    Inatul Aulia
    Pas encore d'évaluation
  • Bab Iv - 2
    Bab Iv - 2
    Document11 pages
    Bab Iv - 2
    Inatul Aulia
    Pas encore d'évaluation
  • Master Tabel
    Master Tabel
    Document1 page
    Master Tabel
    Inatul Aulia
    Pas encore d'évaluation
  • Bab Iv - 5
    Bab Iv - 5
    Document10 pages
    Bab Iv - 5
    Inatul Aulia
    Pas encore d'évaluation
  • FGLTT
    FGLTT
    Document10 pages
    FGLTT
    Inatul Aulia
    Pas encore d'évaluation
  • 1 PB
    1 PB
    Document7 pages
    1 PB
    Inatul Aulia
    Pas encore d'évaluation
  • Fibroid Uterine Journal Reading
    Fibroid Uterine Journal Reading
    Document30 pages
    Fibroid Uterine Journal Reading
    Inatul Aulia
    Pas encore d'évaluation
  • 1026-Article Text-7881-1-10-20200804
    1026-Article Text-7881-1-10-20200804
    Document13 pages
    1026-Article Text-7881-1-10-20200804
    Inatul Aulia
    Pas encore d'évaluation
  • LBM 2 Gatal Banget
    LBM 2 Gatal Banget
    Document31 pages
    LBM 2 Gatal Banget
    Inatul Aulia
    Pas encore d'évaluation
  • Panduan Skripsi Bidan 2021-2022
    Panduan Skripsi Bidan 2021-2022
    Document33 pages
    Panduan Skripsi Bidan 2021-2022
    Inatul Aulia
    Pas encore d'évaluation
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Document8 pages
    Bab Iii
    Inatul Aulia
    Pas encore d'évaluation
  • Proposal RR 151222 OK Jilid
    Proposal RR 151222 OK Jilid
    Document70 pages
    Proposal RR 151222 OK Jilid
    Inatul Aulia
    Pas encore d'évaluation
  • Daftar Tilik
    Daftar Tilik
    Document3 pages
    Daftar Tilik
    Inatul Aulia
    Pas encore d'évaluation
  • Uwhd
    Uwhd
    Document3 pages
    Uwhd
    Inatul Aulia
    Pas encore d'évaluation
  • Bahan Tugas MAKALAH
    Bahan Tugas MAKALAH
    Document5 pages
    Bahan Tugas MAKALAH
    Inatul Aulia
    Pas encore d'évaluation
  • Lasik
    Lasik
    Document12 pages
    Lasik
    Latifa Sary
    Pas encore d'évaluation
  • Tugas KWN
    Tugas KWN
    Document3 pages
    Tugas KWN
    Inatul Aulia
    Pas encore d'évaluation
  • Kamis
    Kamis
    Document3 pages
    Kamis
    Inatul Aulia
    Pas encore d'évaluation
  • Definisi 2. Epidemiologi
    Definisi 2. Epidemiologi
    Document3 pages
    Definisi 2. Epidemiologi
    Inatul Aulia
    Pas encore d'évaluation
  • Fwfs
    Fwfs
    Document5 pages
    Fwfs
    Inatul Aulia
    Pas encore d'évaluation