Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KELAS E
Puji serta syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, karunia serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Adapun judul Makalah ini yang penulis ambil adalah “MAKALAH ASUHAN
KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK PEKERJA Ucapan terima kasih tidak
lupa kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ilmiah ini, di antaranya :
a. Bapak Dr. Muhammad Sajidin, S.Kep. M.Kes, selaku Ketua STIKES BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
b. Ibu Ana Zakiyah M. Kep., selaku Ketua Prodi S1 Ilmu Keperawatan
c. Bapak Arif Wicaksono selaku dosen pembimbing
d. Teman-teman yang telah membantu dan bekerja sama sehingga tersusun makalah ini.
Kami menyadari atas kekurangan kemampuan kami dalam pembuatan makalah ini,
sehingga akan menjadi suatu kehormatan besar bagi kami apabila mendapatkan kritikan dan saran
yang membangun agar makalah ini selanjutnya akan lebih baik dan sempurna.
Demikian akhir kata dari saya, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak dan terima
kasih atas perhatiannya.
Penyusun
2
Daftar isi
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. 2
BAB I ............................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................................ 4
1.2 Tujuan .............................................................................................................................................. 5
BAB II .......................................................................................................................................................... 6
TINJAUAN TEORI .................................................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Kesehatan Kerja .......................................................................................................... 6
2.2 Tujuan Kesehatan Kerja .................................................................................................................. 8
2.3 Ruang Lingkup Kesehatan Kerja................................................................................................... 8
2.4 Masalah Kesehatan Kerja ............................................................................................................... 8
2.5 Kapasitas Kerja, Beban Kerja dan Lingkungan Kerja ................................................................. 9
2.6 Kecelakaan kerja .......................................................................................................................... 10
2.7 Indikator Kesehatan ..................................................................................................................... 12
2.8 Program peningkatan kesehatan ................................................................................................. 12
2.8 Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas .................................................................................... 14
BAB III....................................................................................................................................................... 15
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS ......................................................................................... 15
BAB IV ....................................................................................................................................................... 24
PENUTUP.................................................................................................................................................. 24
4.1 Kesimpulan .................................................................................................................................... 24
4.2 Saran .............................................................................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 25
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Tujuan umum
1. Untuk mengetahui pengertian dari pekerja dan upaya kesehatan kerja.
2. Untuk mengetahui karakteristik dari pekerja.
3. Untuk mengetahui masalah kesehatan pada pekerja.
4. Untuk mengetahui indikator kesehatan pada pekerja.
5. Untuk mengetahui program kesehatan pada pekerja.
2. Tujuan khusus
Untuk menganalisa asuhan keperawatan yang sesuai dengan format keperawat
komunitas dengan mengambil satu masalah dari sekian banyak masalah kesehatn yang
muncul pada kelompok pekerja
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
6
Faktor – faktor yg mempengaruhi kesehatan tenaga kerja, antara lain 1) beban kerja :
fisik, mental, 2) lingkungan kerja : fisik, kimia, biologi, ergonomi, psikologi, 3) kapasitas
kerja : ketrampilan, kesegaran jasmani, status kesehatan, usia,
Kegiatan higiene yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka menciptakan
kesehatan lingkungan kerja adalah sebagai berikut :
1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit dan kecelakaan akibat kerja.
2. Maintenance and increasing kesehatan tenaga kerja.
3. Care, efficiency increasing, dan productivity balance tenaga kerja.
4. Pemberantasan kelelahan tenaga kerja.
5. Meningkatkan semangat dalam bekerja.
6. Perlindungan masyarakat kerja dari bahaya pencemaran.
7. Perlindungan masyarakat luas.
8. Pemeliharaan dan peningkatan higiene sanitasi perusahaan.
Pelayanan Kesehatan Kerja Per Menakertrans No.03/1982 :
1. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
2. Penyesuaian pekerjaan thd tenaga kerja
3. Pembinaan & pengawasan lingk kerja
4. Pembinaan & pengawasan sanitair
5. Pembinaan & pengawasan perlengkapan kesehatan tenaga kerja
6. Pencegahan thd peny umum & PAK
7. P3K
8. Pelatihan Petugas P3K
9. Perencanaan tempat kerja, APD, gizi
10. Rehabilitasi akibat kecelakaan atau PAK
11. Pembinaan thd tenaga kerja yg punya kelainan
12. Laporan berkala
Pemusatan perhatian terhadap penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja dapat
dilakukan berbagai upaya antara lain mengenal, mencegah adanya gangguan kesehatan,
mendiagnosis, mengobati penyakit yang ada, dan merehabilitasi. Dari sisi lingkungan kerja,
disamping penerapan ergonomi dilakukan pengontrolan, membandingkan dengan standar,
pemantauan, evaluasi dan koreksi (Maurits, 1999).
7
Program pelayanan kesehatan dan keselamatan kerja dapat dikelompokkan dalam dua
pokok pelaksanaan, yaitu :
a. Pelayanan terhadap manusianya
b. Pelayanan terhadap lingkungan kerjanya.
9
Kondisi lingkungan kerja (misalnya panas, bising, debu, zat kimia, dll) dapat merupakan
beban tambahan terhadap pekerja. Beban tambahan tersebut secara sendiri-sendiri maupun
bersama-sama dapat menimbulkan gangguan atau penyakit akibatnya.
Gangguan kesehatan pada pekerja dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang berhubungan
dengan pekerjaan maupun yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa status kesehatan kerja dari masyarakat pekerja dipengaruhi tidak hanya oleh
bahaya-bahaya kesehatan ditempat kerja dan lingkungan kerja tetapi juga faktor-faktor
pelayanan kesehatan. (Mikheev 1986).
10
Secara umum penyebab kecelakaan ada dua, yaitu unsafe action (faktor manusia) dan
unsafe condition (faktor lingkungan). Menurut penelitian bahwa 80%-85% kecelakaan
disebabkan oleh unsafe action.
1. Unsafe action
Unsafe action dapat disebabkan oleh berbagai hal berikut :
a. Ketidak seimbangan fisik tenaga kerja, yaitu :
b. Posisi tubuh yang menyebabkan mudah lelah
c. Cacat fisik
d. Cacat sementara
e. Kepekaan panca indera terhadap sesuatu
f. Kurang pendidikan
- Kurang pengalaman
- Salah pengertian terhadap suatu perintah
- Kurang terampil
- Salah mengartikan SOP (standart operational procedure) sehingga mengakibatkan
kesalahan pemakaian alat kerja.
g. Menjalankan pekerjaan tanpa mempunyai wewenang
h. Menjalankan pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlianya
i. Pemakaian alat pelindung diri (APD) hanya berpura – pura
j. Mengangkut beban yang berlebihan
k. Bekerja berlebihan atau melebihi jam kerja
2. Unsafe Condition
Unsafe Condition dapat disebabkan oleh berbagai hal berikut :
a. Peralatan yang sudah tidak layak pakai
b. Ada api di tempat bahaya
c. Pengamanan gedung yang kurang standar
d. Terpapar bising
e. Terpapar radiasi
f. Pencahayaan dan ventilisasi yang kurang atau berlebihan
g. Kondisi suhu yang membahayakan
11
h. Dalam keadaaan pengamanan yang berlebihan
i. System peringatan yang berlebihan
j. Sifat pekerjaan yang mengandung potensi bahaya
2.7 Indikator Kesehatan
Menurut Mangkunegara (2002), bahwa indikator penyebab masalah keselamatan kerja adalah:
4. Pelayanan Rehabilitatif.
Pelayanan ini diberikan kepada pekerja karena penyakit parah atau kecelakaan
parahyang telah mengakibatkan cacat, sehingga menyebabkan ketidakmampuan bekerja
secarapermanen, baik sebagian atau seluruh kemampuan bekerja yang baisanya mampu
dilakukansehari-hari. Kegiatannya antara lain meliputi:
13
a. Latihan dan pendidikan pekerja untuk dapat menggunakan kemampuannya yang
masihada secara maksimal.
b. Penempatan kembali tenaga kerja yang cacat secara selektif sesuai kemampuannya.
c. Penyuluhan pada masyarakat dan pengusulan agar mau menerima tenaga kerja
yangcacat akibat kerja.
14
BAB III
A. Pengkajian
“Contoh kasus”
Kelompok pekerja bangunan “pabrik sarung tangan” merupakan salah satu kelompok
pekerja yang terdiri dari 65 orang dengan jenis kelamin laki-laki, usia bervariasi tapi lebih
dari 18 tahun. Alasan didirikan pabrik sarung tangan ini dikarenakan untuk salah
pembangunan jenis usaha dan diharapkan dapat turut meningkatkan pendapatan warga
setempat dengan memberi lapangan pekerjaan baru. Salah satu bentuk pengkajian yang
dilakukan adalah observasi dan wawancara langsung dengan pekerja. Dari hasil wawancara
para pekerja didapatkan data yakni ada 1 pekerja yang sedang menderita patah tulang pada
tangan kiri sedang di tangani di Rumah sakit, beberapa pekerja mengeluhkan lecet-lecet di
bagian kaki dan tangan dan 1 pekerja pernah terpeleset. Dari hasil observasi didapatkan
bahwa hampir semua pekerja tidak memakai pelindung tali pengikat untuk keamanan
selama bekerja, sebagian besar pekerja berumur 35 tahun, 85% pekerja tidak memakai alat
pelindung kepala, 80% tidak memakai alat pelindung kaki, dan 95% pekerja tidak
menggunakan alat pelindung tangan. Saat bekerja para pekerja terkadang tidak
memperdulikan keselamatan pribadi, seperti saat ada pekerjaan naik keatas atap bangunan,
pekerja tidak dilengkapi dengan alat pelindung diri. Para pekerja mengatakan bahwa pihak
pabrik pernah menyediakan masker untuk para pekerja, akan tetapi persediaan sudah lama
habis setelah itu para pekerja tidak menggunakan masker lagi. Para pekerja mengatakan
tidak mempunyai biaya untuk membeli alat pelindung diri berupa helm sebagai pelindung
kepala atau sepatu sebagai pelindung kaki, dll. Para pekerja tidak memperdulikan
keselamatannya diri sendiri.
15
Aspek Sumber w o a sd
Kajian Data
Inti / 1. Histori a. Kapan mulai bekerja Pekerja
core b. Usia mulai bekerja
c. Alasan bekerja
d. Pengalaman pekerja
16
c. Penghargaan terhadap
pendidikan pekerja dan keluarga
d. Fasilitas pendidikan di
perusahaan
e. Jenis pendidikan yang diberikan
17
b. Kondisi sarana umum dan
kesehatan
c. Pemanfaatan fasilitas umum dan
kesehatan bagi pekerja dan
keluarga
d. Dampak pelayanan umum dan
kesehatan terhadap pekerja dan
keluarga
18
8. Rekreasi a. Jenis rekreasi yang diberikan Pekerja
perusahaan
b. Pemanfaatan rekreasi
perusahaan bagi pekerja dan
keluarga
c. Jenis rekreasi yang dilakukan
oleh pekerja dan keluarga selain
dari perusahaan
d. Jadwal rekreasi/frekuensi
rekreasi
e. Dampak rekreasi terhadap
motivasi bekerja
19
B. Analisa Data
C. Diagnosa
Resiko jatuh berhubungan dengan lingkungan yang tidak terorganisasi dan kurangnya alat
pelindung diri (APD) (Domain 11 kelas 2 (00155)
20
D. Perencanaan
No Diagnose kep. NOC NIC
DX
1 Resiko jatuh Level 1, Domain 4: Level 1, Domain 4: Keamanan
berhubungan pengetahuan tentang Level 2, Domain 4, kelas 5:
dengan lingkungan kesehatan dan perilaku. Manajemen resiko.
yang tidak Level 2, kelas T: Kontrol Level 3: Intervensi:
terorganisasi resiko dan keamanan. Manajemen
(Domain 11 kelas Level 3, outcomes: lingkungan
2 (00155) kontrol resiko. - Ciptakan
lingkungan yang
Kriteria Hasil: aman.
- Meminta - Singkirkan
bantuan. bahaya
- Menempatkan lingkungan.
penghalang Manajemen
untuk mencegah lingkungan:
jatuh. keselamatan
- Menggunakan - Modifikasi
pegangan tangan lingkungan
yang digunakan. untuk
- Menggunakan meminimalkan
alat bantu yang bahan berbahaya
benar. dan resiko.
- Monitor faktor - Gunakan
resiko peralatan
dilingkungan. perlindungan.
- Mengembangkan - Monitor
strategi yang lingkungan
efektif dalam terhadap
21
mengontrol terjadinya
resiko. peerubahan
- Menggunakan status
fasilits kesehatan keselamatan.
yang sesuai Manajemen
dengan lingkungan:
kebutuhan. keselamatan pekerja.
- Menggunakan - Tentukan
system dukungan kebugaran
personal untuk pekerja untuk
mengurangi bekerja.
resiko. - Informasikan
tentang terkait
hak dan
kewajiban
mereka dibawah
peraturan
OSHA.
- Gunakan tanda
untuk
memperingatkan
para pekerja
terkait bahaya di
tempat kerja.
- Mulai lakukan
modifikasi
lingkungan
untuk
menghilangkan
atau
22
meminimalkan
bahaya.
- Inisiasi program
peningkatan
kesehatan di
tempat kerja
berdasarkan
pengkajian
resiko
pekerjaan.
23
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Tenaga kerja atau pekerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan
atau kegiatan baik fisik maupun non fisik didalam hubungan kerja maupun diluar hubungan
kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atau
kebutuhannya sendiri. Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian antara kepasitas,
beban, dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat disekitarnya, agar diperoleh
produktivitas kerja yang optimal. Kesehatan kerja merupakan bidang khusus ilmu
kesehatan yang di tujukan kepada masyarakat pekerja dan sekitar perusahaan agar
memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, mental, maupun sosial.
Kegunaannya untuk mencapai derajat keaehatan dan kesejahteraan tenaga kerja serta
meningkatkan produksi yang berlandaskan pada meningkatkan efisiensi dan daya
produktivitas faktor manusia dalam produksi. Tugas keperawatan yang dapat dilakukan
oleh perawat industri meliputi kesehatan lingkungan kerja, kesehatan pekerjadan
keselamatan kerja.
4.2 Saran
Makalah ini membahas tentang keperawatan komunitas dengan berfokuskan pada tenaga
kerja. Sehingga dengan membahas ini, semestinya pekerja dapat menggunakan APD
dengan benar untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada saat bekerja. Bagi Perusahaan
Perusahaan yang menyelenggarakan program PKDTK (Promosi Kesehatan Dalam Tempat
Kerja) tentu lebih memperlihatkan kepada karyawannya bahwa mereka peduli terhadap
kesehatan pekerja. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Pekerja yang
puas dengan iklim kerja mereka tentu akan lebih loyal kepada perusahaan. Dengan
demikian,angka turn over pekerja akan semakin rendah. Akibatnya biaya untuk proses
rekruitmen dan pelatihan karyawan baru,akan berkurang. Pekerja sehat tentu akan lebih
produktif yang akan meningkatkan produktivitas perusahaan pada akhirnya.
24
DAFTAR PUSTAKA
25