Vous êtes sur la page 1sur 43

KLASIFIKASI ASET TETAP

❑ Tanah
❑ Peralatan dan Mesin
❑ Gedung dan Bangunan
❑ Jalan, Irigasi, dan Jaringan
❑ Aset Tetap Lainnya
❑ Konstruksi dalam Pengerjaan

2
PENGAKUAN ASET TETAP
▪ Aset
Tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa
depan dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan
handal;
▪ Kriteria suatu aset diakui sebagai aset tetap :
▪ Berwujud;
▪ Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas)
bulan;
▪ Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
▪ Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal
entitas; dan
▪ Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk
digunakan.
▪ Pengakuan aset tetap akan andal bila aset tetap telah
diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau
pada saat penguasaannya berpindah.
3
PENGUKURAN ASET TETAP

✓ aset tetap dinilai dengan biaya


perolehan
✓ Aset tetap yang tidak diketahui
harga perolehannya disajikan
dengan nilai wajar pada saat
perolehan

4
PENILAIAN AWAL ASET TETAP

✓ Penilaian awal aset tetap harus diukur


berdasarkan biaya perolehan
✓ Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa
nilai, biaya aset tersebut adalah
sebesar nilai wajar pada saat aset
tersebut diperoleh
✓ Untuk penyusunan neraca awal suatu
entitas, biaya perolehan aset tetap
adalah nilai wajar pada saat neraca
awal tersebut disusun.
5
KOMPONEN BIAYA

Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri


dari harga belinya atau konstruksinya,
termasuk bea impor dan setiap biaya yang
dapat diatribusikan secara langsung dalam
membawa aset tersebut ke kondisi yang
membuat aset tersebut dapat bekerja
untuk penggunaan yang dimaksudkan.

6
CONTOH BIAYA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
SECARA LANGSUNG

❑ Biaya persiapan tempat


❑ Biaya pengiriman awal (initial delivery) dan biaya simpan dan
bongkar muat (handling cost)
❑ Biaya pemasangan (instalation cost)
❑ Biaya profesional seperti arsitek dan insinyur
❑ Biaya konstruksi

7
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN TANAH

❑ Tanah diakui pertama kali sebesar biaya perolehan


❑ Biaya perolehan mencakup:
➢ Harga pembelian atau biaya pembebasan tanah
➢ Biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh
hak
➢ Biaya pematangan, penimbunan, dan
➢ biaya lainnya yang dikeluarkan ,aupun yang masih
harus dikeluarkan sampai tanah tersebut siap pakai
➢ Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang
terletak pada tanah yang dibeli tersebut jika
bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk
dimusnahkan

8
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN
PERALATAN DAN MESIN

❑ Biaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan


jumlah pengeluaran yang telah dan yang masih harus
dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin
tersebut sampai siap pakai
❑ Biaya perolehan peralatan dan mesin antara lain
meliputi:
➢ Harga pembelian
➢ Biaya pengangkutan
➢ Biaya instalasi
➢ Serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan
mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut
siap untuk digunakan

9
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN
GEDUNG DAN BANGUNAN

❑ Biaya perolehan gedung dan bangunan menggambarkan seluruh


biaya yang dikeluarkan dan yang masih harus dikeluarkan untuk
memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai
❑ Biaya perolehan gedung dan bangunan antara lain meliputi:
➢ Harga pembelian atau biaya konstruksi,
➢ Biaya pengurusan IMB, notaris dan pajak

10
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN JALAN,
IRIGASI DAN JARINGAN

❑Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan


menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan dan masih harus dikeluarkan
untuk konstruksi jalan, irigasi dan jaringan
sampai siap pakai.
❑Biaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan
antara lain meliputi:
➢Biaya perolehan atau biaya konstruksi, dan
➢Biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai
jalan, irigasi dan jaringan tersebut siap pakai

11
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN ASET TETAP
LAINNYA

Biaya perolehan aset tetap lainnya


menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan dan yang masih harus
dikeluarkan untuk memperoleh aset
tersebut sampai siap pakai

12
PENGECUALIAN KOMPONEN BIAYA
PEROLEHAN ASET TETAP

➢ Biaya Administrasi dan biaya umum lainnya bukan merupakan


suatu komponen biaya aset tetap sepanjang biaya tersebut tidak
dapat diatribusikan secara langsung pada biaya perolehan aset
atau membawa aset ke kondisi kerjanya.
➢ Biaya permulaan (start-up cost) dan pra-produksi serupa tidak
merupakan bagian biaya suatu aset kecuali biaya tersebut perlu
untuk membawa aset ke kondisi kerjanya.

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 13


PEROLEHAN SECARA GABUNGAN

❑Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh


secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga
gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-
masing aset yang bersangkutan.

14
PERTUKARAN ASET
❑ Biaya suatu aset tetap yang diperoleh melalui
pertukaran yang tidak serupa atau aset lainnya diukur
berdasarkan nilai wajar aset yang diperoleh yaitu nilai
ekuivalen atas nilai tercatat aset yang dilepas setelah
disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas
dan kewajiban lain yang ditransfer/diserahkan.
❑ Suatu aset tetap dapat diperoleh melalui pertukaran
atas suatu aset yang serupa yang memiliki manfaat
yang serupa dan memiliki nilai wajar yang serupa. Suatu
aset tetap juga dapat dilepas dalam pertukaran dengan
kepemilikan aset yang serupa. Dalam keadaan tersebut
tidak ada keuntungan dan kerugian yang diakui dalam
transaksi ini. Biaya aset yang baru diperoleh dicatat
sebesar nilai tercatat (carrying amount) atas aset yang
dilepas.
15
ASET DONASI
❑ Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi)
harus dicatat sebesar nilai wajar pada saat perolehan.
❑ Perolehan suatu aset tetap yang memenuhi kriteria
perolehan aset donasi, maka perolehan tersebut diakui
sebagai pendapatan operasional

16
PENGELUARAN SETELAH PEROLEHAN

❑ Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang


memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar
memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam
bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar
kinerja, harus ditambahkan pada nilai tercatat aset yang
bersangkutan

17
PENYUSUTAN

❑ Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai


suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable
assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan.
❑ Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui
sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap dalam
neraca dan beban penyusutan dalam laporan
operasional.
❑ Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh
aset tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan
karakteristik aset tersebut

18
PRASYARAT PENYUSUTAN

➢ Diketahui nilai buku yang dapat disusutkan


➢ Identifikasi aset yang nilainya menurun.
➢ Harus diketahui masa manfaatnya
➢ DiketahuiKondisi yang menyebabkan penurunan aset tetap
(misalnya yang mudah obsolet)

19
METODE PENYUSUTAN

❑ Metode garis lurus (straight line method); atau


❑ Metode saldo menurun ganda (double declining
method); atau
❑ Metode unit produksi (unit of production
method)

Metode penyusutan yang digunakan harus dapat


menggambarkan manfaat ekonomi atau
kemungkinan jasa (service potential) yang akan
mengalir ke pemerintah

20
Penetapan Masa Manfaat Aset Tetap

▪ Masa manfaat aset tetap yang dapat disusutkan harus


ditinjau secara periodik dan jika terdapat perbedaan
besar dari estimasi sebelumnya, penyusutan periode
sekarang dan yang akan datang harus dilakukan
penyesuaian
▪ Untuk obyektifitas dalam penetapan masa manfaat
aset tetap (sebagai dasar menentukan metode
penyusutan) disarankan agar penetapannya diusulkan
oleh instansi teknis terkait dan selanjutnya ditetapkan
dengan Peraturan Menteri Keuangan.

Lampiran 1 PP No. 71 Tahun 2010 21


PENILAIAN KEMBALI (REVALUATION)

❑ Penilaian kembali atau revaluasi aset tetap


pada umumnya tidak diperkenankan karena
Standar Akuntansi Pemerintahan menganut
penilaian aset berdasarkan biaya perolehan
atau harga pertukaran. Penyimpangan dari
ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan
ketentuan pemerintah yang berlaku secara
nasional.

❑ Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai


tercatat dibukukan dalam akun ekuitas

22
ASET BERSEJARAH
❑ Aset bersejarah merupakan aset tetap yang
dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah yang
karena umur dan kondisinya aset tetap
tersebut harus dilindungi oleh peraturan yang
berlaku dari segala macam tindakan yang
dapat merusak aset tetap tersebut
❑ Diungkapkan dalam CaLK saja tanpa nilai
❑ Beberapa aset bersejarah juga memberikan
potensi manfaat lainnya kepada pemerintah
selain nilai sejarahnya, misalnya untuk ruang
perkantoran. Untuk kasus tersebut, aset ini
akan diterapkan prinsip-prinsip yang sama
seperti aset tetap lainnya.

23
ASET INFRASTRUKTUR
❑ Karakteristik aset infrastruktur:
➢ Merupakan bagian dari satu sistem atau jaringan
➢ Sifatnya khusus dan tidak ada alternatof lain
penggunaannya
➢ Tidak dapat dipindah-pindahkan, dan
➢ Terdapat batasan-batasan untuk pelepasannya
❑ Aset infrastruktur memenuhi definisi aset tetap dan
harus diperlakukan sesuai dengan prinsip-prinsip yang
ada
❑ Contoh dari aset infrastruktur adalah jaringan, jalan
dan jembatan, sistem pembuangan, dan jaringan
komunikasi

24
ASET MILITER
❑ Peralatan militer:
➢ Merupakan bagian dari satu sistem atau jaringan
➢ Sifatnya khusus dan tidak ada alternatof lain
penggunaannya
➢ Tidak dapat dipindah-pindahkan, dan
➢ Terdapat batasan-batasan untuk pelepasannya
❑ Aset infrastruktur memenuhi definisi aset tetap dan
harus diperlakukan sesuai dengan prinsip-prinsip yang
ada
❑ Contoh dari aset infrastruktur adalah jaringan, jalan
dan jembatan, sistem pembuangan, dan jaringan
komunikasi

25
PENGHENTIAN/PELEPASAN

▪ Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika


dilepaskan atau bila aset secara permanen
dihentikan penggunaannya dan tidak ada
manfaat ekonomi masa yang akan datang.
▪ Aset tetap yang secara permanen dihentikan
atau dilepas harus dieliminasi dari Neraca dan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
▪ Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan
aktif pemerintah tidak memenuhi definisi aset
tetap dan harus dipindahkan ke pos aset
lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.
26
PENGUNGKAPAN
Laporan Keuangan harus mengungkapkan untuk
masing-masing jenis aset tetap sbb:
(a) Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat
(carrying amount);
(b) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang
menunjukkan:
(1) Penambahan;
(2) Pelepasan;
(3) Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, jika ada;
(4) Mutasi aset tetap lainnya.
(c) Informasi penyusutan, meliputi:
(1) Nilai penyusutan;
(2) Metode penyusutan yang digunakan;
(3) Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
(4) Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir
periode;

27
PENGUNGKAPAN

Laporan keuangan juga harus mengungkapkan:


(a) Eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap;
(b) Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan
aset tetap;
(c) Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam konstruksi;
dan
(d) Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap.

28
JURNAL PEROLEHAN ASET
Pada 1 Juli 20X2 SKPD ABC membeli tanah dengan harga 850juta
ditambah biaya untuk pengurusan surat-surat kepemilikan sebesar
50juta, LS.
Pada 1 Juli 20X2 SKPD ABC membeli tanah dan bangunan dengan harga
1.000juta. Nilai tanah dan bangunan jika dijual terpisah nilai tanah
480juta dan bangunan 720 juta, LS.
Tanggal Finansial Anggaran
1 Juli Tanah 850.000.000 Belanja modal 850.000.000
R/K PPKD 850.000.000 Estimasi Perubahan 850.000.000
SAL
1 Juli Tanah 400.000.000 Belanja modal 1.000.000.000
Bangunan 600.000.000 Estimasi Perubahan 1.050.000.000
SAL
Pendapatan bunga – LO 10.000.000

Nilai tanah 480 / (480+720) x 1.000 = 400juta


Nilai bangunan 720 / (480+720) x 1.000 = 600 juta
29
JURNAL DEPRESIASI ASET

Pada 1 Juli 20X2 SKPD ABC mengakui dan menghitung


depresiasi. Bangunan nilai perolehan 6.000 juta disusutkan
20 tahun. Kendaraan 800 juta disusutkan 8 tahun,
peralatan A 400juta disusutkan 8 tahun dan peralatan B 200
juta disusutkan 4 tahun. Penyusutan dengan menggunakan
metode garis lurus
Tanggal Finansial Anggaran
1 Juli Beban depresiasi 140.000.000 Tidak ada jurnal
Akumulasi Depresiasi 140.000.000

Bangunan 6.000 / 20 x 6/12 = 30juta


Kendaraan 800 / 8 x 6/12 = 50
Peralatan A 480 / 8 x 6/12 = 30
Peralatan B 240 / 4 x 6/12 = 30
TOTAL 140juta
30
JURNAL PENJUALAN ASET

Pada 30 Desember 20X2 SKPD ABC menjual kendaraan


dengan harga 40 juta. Kendaraan tersebut dibeli 10
tahun yang lalu dengan harga 200juta, telah
disusutkan semua sehingga nilai buku 0.

Tanggal Finansial Anggaran


30 Des Kas 40.000.000 Estimasi Perubahan 40.000.000
SAL
Akumulasi Depresiasi 200.000.000 Pendapatan lain-lain 40.000.000
Kendaraan 200.000.000
Surplus penjualan 40.000.000
kendaraan

Kendaraan nilai buku 0, 40 juta adalah surplus penjualan


kendaraan.

31
JURNAL PENJUALAN ASET
Pada 30 Desember 20X2 SKPD ABC menjual peralatan
dengan harga 30 juta. Peralatan harga perolehan
80juta, telah didepresiasikan 4 tahun (dari 8 tahun
masa mafaat), nilai buku tersisa 40 juta.

Tanggal Finansial Anggaran


30 Des Kas 30.000.000 Estimasi Perubahan 10.000.000
SAL
Akumulasi Depresiasi 40.000.000 Pendapatan lain-lain 10.000.000
Defisit penjualan 10.000.000
peralatan
Peralatan 80.000.000

Peralatan nilai buku 20 juta. Defisit penjualan peralatan 30 – 40 =


(10)

32
JURNAL PENGHAPUSAN ASET

Pada 30 Desember 20X2 SKPD ABC melakukan


penghapusan peralatan yang hilang karena banjir
besar yang terjadi pada tahun tersebut. Nilai aset
yang dihapuskan sebesar 400juta dengan akumulasi
depreasiasi 300juta. Penghapusan aset dilakukan
dengan mengikuti prosedur penghapusan sesuai
dengan regulasi yang berlaku.
Tanggal Finansial Anggaran
30 Des Akumulasi Depresiasi 300.000.000 Tidak ada jurnal
Defisit penghapusan 100.0000.000
peralatan
Peralatan 400.000.000

33
JURNAL PENERIMAAN HIBAH ASET

Pada 30 Juni 20X2 SKPD ABC menerima kendaraan


senilai 200juta hibah dari sebuah perusahaan.
Kendaraan tersebut didepresiasikan selama 8 tahun.

Tanggal Finansial Anggaran


30 Juni Kendaraan 200.000.000 Tidak ada jurnal
Pendapatan hibah 200.000.000
LO
31 Des Beban Depresiasi 12.500.000 Tidak ada jurnal
Akumulasi 12.500.000
Depresiasi

34
JURNAL PENYELESAIAN KDP

Pada 30 Juni 20X2 SKPD ABC menyelesaikan KDP


berbentuk gedung yang telah dibangun mulai tahun 20X0.
Saldo KDP pada 1 Januari 20X2 sebesar 800juta.
Penyelesaian KDP di tahun 20X2 sebesar 200juta. Gedung
didepresiasikan 20 tahun.
Tanggal Finansial Anggaran
30 Juni KDP 200.000.000 Belanja Modal 200.000.000
Kas 200.000.000 Estimasi Perubahan 200.000.000
SAL
30 Juni Bangunan 1.000.000.000 Tidak ada jurnal
KDP 1.000.000.000
31 Des Beban Depresiasi 25.000.000 Tidak ada jurnal
Akumulasi 25.000.000
Depresiasi

35
JURNAL REVALUASI ASET

Pada 30 Desember 20X2 SKPD ABC melakukan revaluasi


bangunan karena berdasarkan hasil pemeriksaan, bangunan
tersebut nilainya tidak mencerminkan keadaan yang
sebenarnya. Nilai bangunan tersebut saat ini 400juta dan
akumulasi depresiasi 400juta. Hasil penilaian menyatan nilai
bangunan tersebut 200juta. Bangunan hasil revaluasi diyakini
masih memiliki masa manfaat 10 tahun ke depan
Tanggal Finansial Anggaran
30 Des Akumulasi depresiasi 200.000.000 Tidak ada jurnal
Ekuitas 200.000.000
METODE Eliminasi
30 Des Akumulasi depresiasi 400.000.000 Tidak ada jurnal
Bangunan 400.000.000
Bangunan 200.000.000
Ekuitas 200.000.000
36
KLASIFIKASI ASET TETAP

Tanah

Peralatan dan Mesin

Gedung dan Bangunan

Jalan, Irigasi dan jaringan

Aset Tetap Lainnya

Konstruksi Dalam Pengerjaan

37
KASUS-KASUS KEPEMILIKAN
TANAH 1

Dikuasai dan/atau digunakan ▪ Tanah tersebut tetap harus dicatat dan


oleh pemerintah namun belum disajikan sebagai aset tetap tanah pada
ada bukti kepemilikan yang sah neraca pemerintah.
▪ Diungkapkan secara memadai dalam CaLK
2

Tanah dimiliki oleh pemerintah, ▪ Tanah tersebut tetap harus dicatat dan
namun dikuasai dan/atau disajikan sebagai aset tetap tanah pada
digunakan oleh pihak lain neraca pemerintah
▪ Diungkapkan secara memadai dalam CaLK
bahwa tanah tersebut dikuasai pihak lain
3

Tanah dimiliki oleh suatu entitas ▪ Dicatat dan disajikan pada neraca entitas
pemerintah, namun dikuasai pemerintah yang mempunyai bukti
dan/atau digunakan oleh entitas kepemilikan, serta diungkapkan di CaLK.
pemerintah yang lain ▪ Entitas pemerintah yang menguasai dan/atau
menggunakan tanah cukup mengungkapkan
tanah tersebut secara memadai dalam CaLK
4

Perlakuan tanah yang masih dalam


= 1 dan 2
sengketa atau proses pengadilan
TANAH WAKAF

▪ Tanah yang digunakan/dipakai oleh instansi pemerintah yang


berstatus tanah wakaf tidak disajikan dan dilaporkan sebagai aset
tetap tanah pada neraca pemerintah, melainkan cukup diungkapkan
secara memadai pada CaLK.
• Merupakan perbaikan aset tetap dilingkungan satuan kerja pada K/L yang
memenuhi syarat kapitalisasi.
Renovasi
• Dicatat sebagai penambah nilai perolehan aset tetap terkait.
aset tetap
milik sendiri • Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum selesai
dikerjakan, atau sudah selesai pengerjaannya namun belum
diserahterimakan, maka akan dicatat sebagai KDP

• Apabila renovasi telah selesai sebelum tanggal pelaporan akan dibukukan


Renovasi aset sebagai aset tetap lainnya-aset renovasi dan disajikan di neraca sebagai
tetap bukan kelompok aset tetap.
milik-dalam • Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum selesai
lingkup dikerjakan, atau sudah selesai pengerjaannya namun belum
entitas diserahterimakan, maka akan dicatat sebagai KDP.
pelaporan • Pada akhir tahun anggaran, aset renovasi ini seyogyanya diserahkan pada
pemilik

• Apabila renovasi telah selesai dilakukan sebelum tanggal pelaporan akan


Renovasi aset dibukukan sebagai aset tetap lainnya-aset renovasi dan disajikan di neraca
tetap bukan sebagai kelompok aset tetap.
milik-di luar • Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum selesai
lingkup dikerjakan, atau sudah selesai pengerjaannya namun belum
entitas diserahterimakan, maka akan dicatat sebagai KDP.
pelaporan • Pada akhir masa perjanjian pinjam pakai atau sewa, aset renovasi ini
seyogyanya diserahkan pada pemilik
REKLASIFIKASI ASET TETAP

➢ Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan


aktif pemerintah tidak memenuhi definisi aset
tetap dan harus dipindahkan ke pos aset
lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.
➢ Contoh: Aset Tetap yang rusak berat dan
akan dihapuskan
➢ Reklasifikasi aset tetap ke aset lainnya dapat
dilakukan sepanjang waktu, tidak tergantung
periode laporan.
ASET TETAP KERJASAMA

▪ Aset tetap dapat dikerjasamakan dengan pihak


lain.
▪ Dipengaruhi bentuk kontrak, aset diakui jika
sudah diserahterimakan, diberikan penjelasan
jika aset tersebut dalam kerjasama.
▪ Kerjasama dapat berbentuk pemakaian aset,
pengelolaan operasi bersama atau pengelolaan
entitas.
▪ Terkait aset → aset tetap,
pengelolaan entitas → investasi
ASET TETAP KERJASAMA
▪ Bentuk kerjasama:
▪ BTO → Built Transfer Operate, Bangun Serah Operasi
▪ Dibangun mitra, setelah selesai aset diserahkan,
▪ Mitra atau pemerintah mengoperasikan
▪ Aset diakui saat penyerahan, diberikan klasifikasi khusus aset kerjasama
dan dicatat utang sebesar nilai kini pembayaran di masa depan .
▪ Setelah kontrak selesai, dikembalikan menjadi aset tetap
▪ BOT → Built Operate Transfer, Bangun Operasi Serah
▪ Dibangun mitra, setelah selesai digunakan sampai akhir kontrak, baru
diserahkan
▪ Mitra mengoperasikan, pemerintah memperoleh pendapatan
▪ Aset diakui setelah penyerahan, selama kontrak bangunan tidak diakui,
tanah diklasifikasikan aset kerjasama.
▪ Setelah kontrak selesai tanah dan bangunan yang diserahkan akan
direklasifikasikan menjadi aset tetap.

Vous aimerez peut-être aussi