Vous êtes sur la page 1sur 18

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

ANJAK PIUTANG

KELOMPOK 6 :

Muhammad Bagja Fajariyanto

Rian Dwi Yulianto

Nanang kosim

Rio Hari prayogo

Syahrul Ramadhan

TAHUN AJARAN 2018-2019

UNIVERSITAS MH THAMRIN KAMPUS AKA


DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Anjak Piutang .................................................................................... 5

2.2 Kegiatan Anjak Piutang....................................................................................... 7

2.3 Pihak yang Terlibat dan Fasilitas yang diberikan................................................ 8

2.4 Jenis – Jenis Anjak Piutang ................................................................................. 9

2.5 Jasa - Jasa dan Biaya yang diberikan ................................................................ 14

2.6 Keuntung Anjak Piutang ................................................................................... 16

2.7 Contoh Perusahaan Anjak Piutang .................................................................... 17

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 18

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anjak piutang (factoring) (adalah suatu transaksi keuangan sewaktu suatu
perusahaan menjual piutangnya (misalnya tagihan) dengan memberikan suatu diskon.
Bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan atau penjualan, hambatan
utama yang dapat menjadi ancaman adalah banyaknya penjualan kredit yang tidak
dapat tertagih alias macet. Banyaknya kredit yang macet akan mengakibatkan
terganggunya perputaran barang dan perputaran keuangan,apa lagi jika sampai kredit
tersebut tidak mampu lagi dibayar oleh nasabahnya. Apalagi masalah piutang macet
tidak dapat segera ditangani secara serius, tidak mungkin kerugian yang lebih besar
tidak dapat dihindari lagi.

Untuk menanggulangi masalah piutang macet dan administrasi kredit yang


semrawut dapat diserahkan kepada perusahaan yang sanggup untuk melakukannya,
yaitu perusahaan anjak piuatang yang memang kegiatan utamanya adalah bergerak
dibidang penagihan piutang.

Ada tiga perbedaan antara anjak piutang dan pinjaman bank.:

1. Penekanan anjak piutang adalah pada nilai piutang, bukan kelayakan Perusahaan

2. Anjak piutang bukanlah suatu pinjaman, melainkan pembelian suatu aset (piutang).

3. Pinjaman bank melibatkan dua pihak, sedangkan anjak piutang melibatkan tiga pihak.

3
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Anjak Piutang?


2. Bagaimana kegiatan Anjak Piutang?
3. Siapa yang terlibat dan apa Fasilitas Anjak Piutang?
4. Apa saja jenis-jenis Anjak Piutang?
5. Jasa apa yang ditawarkan Anjak piutang?
6. Bagaimana keuntungan Anjak piutang?
7. Apa saja contoh perusahaan Anjak Piutang?

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Anjak Piutang


Anjak piutang atau factoring erat kaitanya dengan piutang yang melibatkan
pembelian oleh perusahaan factoring terhadap piutang menurut klien
atau supplier.anjak piutang dapat didefinisikan sebagai kontrak dimana perusahaan
anjak piutang menyediakan jasa jasa sekurang kurangnya antara lain:jasa pembiayaan,
jasa pembukaan (maintenance of account). Jasa penagihan piutang , dan jasa
perlindungan,terhadap resiko, untuk itulah klien kewajiban kepada perusahaan anjak
piutang secara terus menerus menjual atau menjaminkan piutang yang berasal dari
penjualan barang barang atau pemberian jasa jasa. Apabila masalah piutang macet ini
tidak dapat segera ditangani secara serius, bukan tidak mungkin kerugian yang besar
tidak dapat dihindari lagi. Untuk melakukan penagihan piutang yang
macet diperlukan biaya maupun tenaga yang harus dikorbankan.

Untuk menanggulangi masalah piutang macet dan adminstrasi kredit yang


semeraut dapat diserahkan kepada perusahaan yang sanggup untuk melakukannya.
Adalah perusahaan Anjak Piutang yang memang kegiatan utamanya bergerak di
bidang penagihan piutang. Perusahaan anjak piutang dapat mengambil alih
pengelolaan administrasi piutang suatu perusahaan. Jadi bagi perusahaan yang sedang
mengalami kesulitan seperti diatas dapat menyerahkan seluruh persoalannya kepada
perusahaan factoring dengan imbalan fee dan biaya biaya lainnya yang disepakati
bersama.

Pengertian perusahaan anjak piutang atau yang lebih dikenal dengan nama
factoring adalah perusahaan yang kegiatannya adalah melakukan penagihan atau
pembelian, atau pengambilalihan atau pengelolaan utang piutang suatu
perusahaan dengan imbalan atau pembayaran tertentu milik perusahaan. Kemudian
pengertian anjak piutang menurut keputusan Menteri Keuangan

5
Nomor1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988 adalah badan usaha yang
melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan serta
pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari
transaksi perdagangan dalam atau luar negeri.

Dasar Hukum Anjak Piutang

Aturan hukum yang ada di indonesia mengenai hal ini hanyalah diketemukan
didalam keputusan presiden republik indonesia nomor 61 tahun 1988 tanggal 20
desember 1988 lembaran negara republik indonesia nomor 93 tahun 1988 jis. Surat
keputusan menteri keuangan nomor: 448/KMK. 06/2002, jis. Syarat keputusan menteri
keuangan nomor: 172/KMK. 06/2002 mengtur mengenai perusahaan pembiayaan,
sehingga aturan anjak piutang hanyalah dtemukan sebagai salah satu hukum
administrasi yang mengatur keberadaan kegiatan kegiatan perusahaan pembiaayaan
dengan demikian terlihat pengaturan hukum dibidang lembaga anjak piutang itu
terlihat masih sangat sederhana dan belum lengkap.

Pengertian yang ada mengenai anjak iutang atau factoring masih dalam bentuk
keputusan mentri keuangan nomor 1251/ KMK. 013/ 1988 jis nomor. 448/KMK. 017/
2000 tanggal 27 oktober 2000 pada pasal 1 hruf E adalah ”kegiatan pembiayaan dalam
bentuk pembelian dan/ atau pengalihan serta kepengurusan piutang atau tagihan jangka
pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luara negri”.
Selanjutnya pengertian anjak piutang dipertegas dengan ketentuan surat keputusan
mentri keuangan nomor 172/ KMK. 06/ 2002. Yang menyatakan kegiatan anjak
piutang dilakukan dalam bentuk:

a) Pembelian dan/atau pengalihan


b) Pengurusan atas piutang atau tagihan jangka pendek dari transaksi perdagangan
dalam atau luar negri.

Ketentuan tersebut ditujukan kepada lembaga pembiayaan yang boleh


menggunakan usaha anjak piutang ini berdasarkan kepuusan presiden nomor. 61
6
tahun 1998 tanggal 20 desember 1998 pada pasal 3 ayat 1 yaitu jenis kegiatan dan
pembiayaan ini dapa dlakukan oleh pembiayaan, lembaga keuangan bank dan
bukan bank.

2.2 Kegiatan Anjak Piutang


Perusahaan anjak piutang (factoring) merupakan jenis perusahaan yang relatif
baru dikenal di indonesia. Secara resmi adalah dengan dikeluarkannya surat
keputusan Menteri Keuangan Nomor1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember
1988, padahal dibanyak negara lain kegiatan perusahaan factoring sudah dimulai sejak
puluhan tahun sebelumnya.

Kegiatan utama perusahaan factoring ini adalah mengambil alih pengurusan


piutang sautu perusahaan dengan suatu tanggung jawab tertentu, tergantung
kesepakatan dengan pihak kreditor (pihak yang punya piutang). Usaha –usaha yang
dijalankan oleh perusahaan ini berkaitan dengan pengambilalihan dan
pengelolaan piutang suatu perusahaan, tergantung permintaan pihak kreditor.

Kegiatan perusahaan anjak piutang di Indonesia diatur bersarkan surat keputusan


Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988.
Berdasarkan surat keputasan Menteri keuangan tersebut dapat disimpulkan bahwa
kegiatan anjak piutang adalah sebagai berikut:

1. Pengambilalihan tagihan suatu perusahaan dengan fee


2. Pembelian piutang perusahaan dalam sautu transaksi perdagangan dengan
haraga yang sesuai dengan kesepakatan.
3. Mengelola usaha penjuala kredit sautu perusahaan, artinya perusahaan
factoring dapat mengelola kegiatan administrasi kredit sautu perusahaan
sesuai kesepakatan.

Dalam mengelola kegiatan sehari-hari perusahaan anjak piutang seperti halnya


perusahaan lainnya juga memiliki tujuan tertentu yang mencari
keuntungan. Keuntungan yang diperoleh perusahaan ini antara lain dari berbagai

7
biaya yang dikenakan terhadap kliennya. Kemudian dari keuntungan inilah
perusahaan factoring dapat menutup seluruh kegiatan operasioalnya.

2.3 Pihak yang Terlibat dan Fasilitas yang Diberikan


Dalam kegiatan transaksi perusahaan factoring terdapat tiga pihak yang saling
berkepentingan. Tanpa keterlibatan ketiga pihak tersebut, maka kegiatan anjak-piutang
tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan transaksi anjak-piutang adalah


sebagai berikut:

1. Kreditor atau klien yang menyerahkan tagihannya kepada pihak anjak-piutang


untuk ditagih atau dikelola atau diambilalih dengan cara dikelola atau dibeli
sesuai dengan perjanjian atau kesepakatan yang telah dibuat.
2. Perusahaan Anjak_piutang (factoring), yaitu perusahaan yang akan mengambil
alih atau mengelola piutang atau penjualan kredit debiturnya
3. Debitur, yaitu nasabah yang mempunyai masalah (utang) kepada kreditor
(klien)

Untuk lebih jelasnya transaksi yang terjadi diantara ketiga pihak yang terlibat dalam
kegiatan anjak piutang lihat pada diagram berikut:

Perusahaan Anjuk Kreditor


Piutang
4

Debitur
3

8
1. Kreditor menyerahkan persoalan piutangnya kepada perusahaan anjak piutang
baik dengan cara memberitahukan kepada debitur maupun tidak.
2. Perusahaan anjak piutang melakukan panagihan kepada debitur sesuai dengan
kesepakatan yang telah dibuat dengan kreditor.
3. Debitur membayar kepada perusahaan anjak piutang
4. Perusahaan anjak piutang membayar sesuai tanggung jawabnya kepada
kreditor sesudah semua persoalan utang –piutang

Kemudian fasilitas yang dapat diberikan perusahaan anjak-piutang dalam penagihan


atau pengelolaan penjualan kreditnya kepada kredit (kliennya). Dilihat dari berbagai
sisi sebagai berikut:

1. Berdasarkan pemberitahuan
 Disclosed

Yaitu fasilitas yang diberikan kepada perusahaan anjak – piutang dalam penagihan
piutangnya dengan sepengetahuan debitur.

 Undisclosed

Merupakan fasilitas yang diberikan kepada perusahaan anjak-piutang tanpa


sepengetahuan si debitur, kecuali jika ada pelanggaran terhadap kesepakatan yang
telah dibuat dan atau perusahaan anjak piutang mengandung suatu resiko.

2.4 Jenis – Jenis Anjak Piutang

Fasilitas anjak piutang yan ditawarkan oleh perusahaan anjak piutang


dapat dibedakan dalam berbagai jenis sebagai berikut:
1. Berdasarkan Pelayanan

a. Full Service Factoring

Anjak piutang jenis ini memberikan jasa secara menyeluruh, baik jasa
pembiayaan maupun nonpembiayaan.

9
b. Bulk Factoring

Anjak piutang jenis ini memberikan jasa pembiayaan dan pemberitahuan


saat jatuh tempo pada nasabah, tanpa memberikan jasa lain seperti resiko
piutang, administrasi penjualan, dan penagihan.
c. Maturity Factoring

Pembiayaan pada dasarnya tidak diperlukan oleh klien tetapi oleh


pengurusan penjualan dan penagihan piutang serta proteksi atas tagihan.
d. Finance Factoring

Anjak piutang jenis ini hanya menyediakan fasilitas pembiayaan saja


tanpa ikut menanggung risiko atas piutang tak tertagih. Penyediaan
pembiayaan dana tunai pada saat penyerahan faktur pada perusahaan
factoring sampai sejumlah 80% dari nilai seluruh faktur sesuai dengan
besarnya plafon pembiayaan (limit kredit). Klien tetap harus bertanggung
jawab terhadap pembukuan piutang dan penagihannya, termsuk
menanggung risiko tidak tertagihnya piutang tersebut.

2. Berdasarkan Penanggungan Resiko

a. With Recourse Factoring

Berkaitan dengan risiko debitur yang tidak mampu memenuhi


kewajibannya. Keadaan ini bagi perusahaan anjak piutang merupakan
ancaman risiko. Dalam perjanjian with recourse, klien akan menanggung
risiko kredit terhadap piutang yang dialihkan kepada perusahaan anjak
piutang. Oleh karena itu, perusahaan anjak piutang akan mengemblikan
tanggung jawab (recourse) pembayaran piutang kepada klien atas piutang
yang tidak tertagih dari customer. uang muka proporsi tertentu kepada
klien atas piutang atau faktur yang diserahkan.

b. Without Recourse Factoring

10
Perusahaan anjak piutang menanggung risiko atas tidak tertagihnya
piutang yang telah dialihkan leh klien. Namun, dalam perjanjian anjak
piutang daat dicantumkan bahwa di luar keadaan macetnya tagihan dapat
diberlakuakan bentuk recourse. Ini untuk menghindarkan tagihan yang
tidak diabayar karena pihak klien ternayat mengirimkan barang yang cacat
atau tidak sesuai dengan perjanjian kepada nasabahnya. Dengan demikian
customer berhak untuk mengembalikan barang yang telah diserahkan
tersebut dan terlepas dari kewajiban pembayaran utang. Dalam hal terjadi
kasus demikin, perusahaan factoring dapat mengembalikan tagihan
tersebut kepada klien.

3. Berdasarkan Perjanjian

a. Disclosed Factoring

Pengalihan piutang kepada perusahaan anjak piutang dengan


sepengetahuan pihak debitur (customer). Oleh karena itu pada saat piutang
terebut jatuh tempo perusahaan anjak piutang memiliki hak tagih pada
debitur yang bersangkutan. Untuk dapat melakukan hal tersebut di dalam
faktur dicantumkan pernyataan bahwa bahwa piutang yang timbul dari
faktur ini telah dialihkan kepada perusahaan anjak piutang.
Mekanisme anjak piutang dengan fasilitas disclosed dapat dilihat sebagai
berikut :

11
(1) Penjualan

Suppier Customer

(Penjual) (Pembeli)
(3) Pemberitahuan

(4) Pembayaran 80% (5)Penagihan

(2) Kontrak (6)Pelunasan

Perusahaan
Anjak Piutang
(Factor)

Keterangan :

(1) Penjualan secara kredit kepada customer (debitur)

(2) Kontrak factoring antara supplier (klien) dengan perusahaan factoring


(factor) disertai dengan penyerahan faktur-faktur dan dokumen terkait
lainnya.
(3) Pemberitahuan kepada customer mengenai kontrak factoring.

(4) Pembayaran oleh perusahaan factoring yang dapat dilakukan dalam


waktu 24 jam. Pembayaran tersebut berjumlah sampai 80% dari total nilai
faktur. Sisanya 20% akan dibayar apabila telah dilakukan pelunasan
penuh oleh customer atau debitur.
(5) Penagihan leh perusahaan factoring yang disertai dengan bukti-bukti
pendukung.

(6) Pelunasan utang customer kepada perusahaan factoring.

b. Undisclosed Factoring

Transaksi penjualan atau pengalihan piutang kepada perusahaan anjak

12
piutang oleh klien tanpa pemberitahuan kepada debitur kecuali bila ada
pelanggaran atas kesepakatan pada pihak klien, atau secara sepihak
perusahaan anjak piutang menganggap akan menghadapi risiko.
Mekanisme Undisclose Factoring sebagai berikut:

(1) Penjualan

Suppier (Penjual) Customer


(2) Faktur
(Debitur)

(3) Kopi faktur


(6)Pembayaran

dimuka 80%

Suppiier (Penjual)

Keterangan:

(1) Penjualan secara kredit oleh klien (supplier) kepada nasabahnya


(customer).

(2) Penyerahan faktur dan bukti-bukti pendukung lainnya tanpa ada


pemberitahuan mengenai kontrak anjak piutang.
(3) Tembusan kepada klien sampai 80% dari total nilai faktur. Sisanya 20%
akan dibayar saat pelunasan utang oleh debitur (customer).
(4) Pada saat jatuh tempo, debitur akan melunasi utangnya langsung kepada
supplier atau klien.

(5) Klien kemdian meneruskan pelunasan tersebut (No.5) kepada

13
perusahaan anjak piutang selanjutnya melunasi sisa pembayaran 20%
kepada klien.

4. Berdasarkan Lingkup Kegiatan

a. Domestic Factoring

Kegiatan transaksi anjak piutang dengan melibatkan perusahaan anjak


piutang, klien dan debitur yang semuanya berdomisili di dalam negeri.
b. International Factoring

Kegiatan anjak piutang untuk transaksi ekspor impor barang yang


melibatkan dua perusahaan factoring di masing-masing negara sebagai
expor factor dan import factor

2.5 Jasa – jasa dan Biaya yang Diberikan

Sama seperti halnya perusahaan keuangan lainnya, perusahaan anjak-piutang


juga memiliki berbagai ragam produk atau jasa yang dapat ditawarkan kepada
nasabahnya. Kelengkapan produk atau jasa yang ditawarkan sangat tergantung
kepada kemampuan perusahaan anjak-piutang masing masing.

Dalam kegiatan sehari-harinya secara umum perusahaan anjak-piutang


mempuanya dua macam jasa yang dapat ditawarkan kepada masyarakat. Adapun
jasa jasa yang dapat dilakukan oleh perusahaan factoring sebagai berikut:

1. Jasa pembiayaan (financing service)

14
Dalam hal jasa pembiayaan, perusahaan anjak-piutang melakukan pembiayaan
dimuka (preffinancing) kepada kreditor yang besarnya tergantung dari kesepakatan
kedua belah pihak. Kontrak dalam perjanjian dapat dibuat
berdasarkan withrecource atau dengan without recource. Dalam hal ini besarnya
pembiayaan yang dilakukan sekitar 60% sampai 80% dari total piutang setelah
dilakukan kontrak dan penyerahan bukti bukti penjualan.

2. Jasa Non Pembiayaan (non financin service)

Dalam jasa non pembiayaan kegiatan yang dilakukan meliputi pemberian jasa
pengelolaan adminstrasi kredit, biasanya kegiatan jasa ini meliputi:

 Analisis kelayakan suatu kredit,


 Melakukan adminstrasi kredit
 Pengawasan terhadap kredit termasuk pengendaliannya
 Perlindungan terhadap suatu risiko kredit

Kemudian berkaitan dengan jasa jasa yang diberikan pihak anjak piutang juga
akan membebankan sejumlah biaya kepada kreditor seperti yang sudah dijelaskan
diatas. Dalam peraktiknya paling tidak ada dua jenis biaya yang dibebankan kepada
kliennya akibat dari pembiayaan yang dilakukan perusahaan anjak piutang, yaitu fee
dan biaya administrasi terhadap pembiayaan tertentu.

Mekanisme anjak piutang ada 2,yaitu:


1. tanpa factor atau tradisional piutang tersebut

 Supplier dan Debitur


2. dengan jasa non pembiayaan atau non financing servises.
Penyediaan jasa non pembiayaan merupakan jasa untuk melayani kepentingan
kredit klien atau supllier.produk jasa non pembiayaan yang ditawarkan oleh
perusahaan anjak piutang antara lain:
a. investasi kredit (credit investigation)
15
b. sales ledger administration atau salae accounting
c. pengawasan kredit dan penagihan nya
d. perlindungan terhadap resiko kredit

2.6 Keuntungan Anjak Piutang


Keterlibatan berbagai pihak dalam kegiatan anjak piutang akan memberikan
atau memperoleh keuntungan bagi masing masing pihak yang terlibat, baik
perusahaan anjak piutang, kreditor maupun debitur. Keuntungan yang diperoleh
masing masing pihak adalah sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan anjak piutang

 Memperoleh keuntungan berupa fee dan biaya adminstrasi


 Membantu menyelesaikan pertikaian di antara kreditor dan debitur
 Membantu manajemen pihak kreditor dalam penyelenggaraan kredit

2. Bagi kreditor

 Mengurangi resiko kerugian dengan tertagihnya piutangnya


 Memperlancar kegiatan usaha
 Dengan ditagihnya piutang oleh perusahaan anjak piutang kreditor dapat
berkonsentrasi ke usaha lainnya.

3. Bagi debitur

Memberikan motivasi kepada debitur untuk segera membayar


secepatnya, karena ada rasa malu sehingga berusaha sekuat tenaga untuk segera
membayar dengan berbagai cara.

16
2.7 Contoh Perusahaan Anjak Piutang

Perusahaan anjak piutang yang cukup terkenal diantaranya sebagai berikut:

1. Aditama Finance
2. SG Finance
3. PT IFS Capital Indonesia
4. PT. Tifa Finance

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Anjak piutang (factoring) adalah suatu transaksi keuangan sewaktu suatu perusahaan
menjual piutangnya (misalnya tagihan) dengan memberikan suatu diskon. Kemudian dari peran
lembaga anjak piutang dalam ekonomi, Beberapa manfaat yang dapat diberikan lembaga anjak
piutang dalam rangka mengatasi masalah dunia usaha. Kelemahan dibidang manajemen atau
pengelolaan piutang menyebabkan semakin meningkatnya kredit macet. Kondisi seperti ini
mengancam kontinuitas usaha yang pada gilirannya akan menyulitkan perusahaan dalam
memperoleh sumber pembiayaan dari lembaga keuangan. Kenyataan selama ini banyak ancer
usaha yang menghadapi berbagai masalah dalam menjalankan kegiatan usahanya. Masalah
masalah tersebut pada prinsipnya berkaitan antara lain: kurang kemampuan dan terbatasnya
sumber-sumber permodalan, lemahnya pemasaran sehingga target penjualan tidak tercapai.
Disamping itu perusahaan hanya terkonsentrasi pada usaha peningkatan produksi dan penjualan
sedangkan administrasi penjualan termasuk penjualan secara kredit (Piutang) masih terabaikan.

Transaksi anjak piutang biasanya diawali dengan negosiasi antara perusahaan (klien)
dengan lembaga anjak piutang (factoring) yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan
dengan fasilitas yang disediakan perusahaan anjak piutang. Apabila perusahaan sudah mengetahui
kebutuhannya sejak awal maka akan lebih mempermudah dan mempercepat transaksi anjak
piutang.

Beberapa fasilitas anjak piutang yang ditawarkan Undisclosed/ Non Notification Factoring
dan Disclosed/ Notification Factoring. Manfaat anjak piutang bagi perusahaan (klien) adalah
perusahaan yang kesulitan dana akan segera memperoleh dana tunai sehingga terdapat aliran kas
masuk (cash in flow) dan Aliran kas (cash in flow) akan lebih lancar, tugas perusahaan (klien)
dalam pengelolaan administrasi penjualan dapat dialihkan ke lembaga anjak piutang, perusahaan
(klien) tidak ragu dalam penjualan produknya terutama kepada customer baru, dan anjak piutang
dapat memperbaiki ancer penagihan supaya penagihan lancar dan tidak merusak hubungan baik
antara perusahaan (klien) dengan pelanggannya (customer).

18

Vous aimerez peut-être aussi