Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ANJAK PIUTANG
KELOMPOK 6 :
Nanang kosim
Syahrul Ramadhan
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Penekanan anjak piutang adalah pada nilai piutang, bukan kelayakan Perusahaan
2. Anjak piutang bukanlah suatu pinjaman, melainkan pembelian suatu aset (piutang).
3. Pinjaman bank melibatkan dua pihak, sedangkan anjak piutang melibatkan tiga pihak.
3
1.2 Rumusan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian perusahaan anjak piutang atau yang lebih dikenal dengan nama
factoring adalah perusahaan yang kegiatannya adalah melakukan penagihan atau
pembelian, atau pengambilalihan atau pengelolaan utang piutang suatu
perusahaan dengan imbalan atau pembayaran tertentu milik perusahaan. Kemudian
pengertian anjak piutang menurut keputusan Menteri Keuangan
5
Nomor1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988 adalah badan usaha yang
melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan serta
pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari
transaksi perdagangan dalam atau luar negeri.
Aturan hukum yang ada di indonesia mengenai hal ini hanyalah diketemukan
didalam keputusan presiden republik indonesia nomor 61 tahun 1988 tanggal 20
desember 1988 lembaran negara republik indonesia nomor 93 tahun 1988 jis. Surat
keputusan menteri keuangan nomor: 448/KMK. 06/2002, jis. Syarat keputusan menteri
keuangan nomor: 172/KMK. 06/2002 mengtur mengenai perusahaan pembiayaan,
sehingga aturan anjak piutang hanyalah dtemukan sebagai salah satu hukum
administrasi yang mengatur keberadaan kegiatan kegiatan perusahaan pembiaayaan
dengan demikian terlihat pengaturan hukum dibidang lembaga anjak piutang itu
terlihat masih sangat sederhana dan belum lengkap.
Pengertian yang ada mengenai anjak iutang atau factoring masih dalam bentuk
keputusan mentri keuangan nomor 1251/ KMK. 013/ 1988 jis nomor. 448/KMK. 017/
2000 tanggal 27 oktober 2000 pada pasal 1 hruf E adalah ”kegiatan pembiayaan dalam
bentuk pembelian dan/ atau pengalihan serta kepengurusan piutang atau tagihan jangka
pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luara negri”.
Selanjutnya pengertian anjak piutang dipertegas dengan ketentuan surat keputusan
mentri keuangan nomor 172/ KMK. 06/ 2002. Yang menyatakan kegiatan anjak
piutang dilakukan dalam bentuk:
7
biaya yang dikenakan terhadap kliennya. Kemudian dari keuntungan inilah
perusahaan factoring dapat menutup seluruh kegiatan operasioalnya.
Untuk lebih jelasnya transaksi yang terjadi diantara ketiga pihak yang terlibat dalam
kegiatan anjak piutang lihat pada diagram berikut:
Debitur
3
8
1. Kreditor menyerahkan persoalan piutangnya kepada perusahaan anjak piutang
baik dengan cara memberitahukan kepada debitur maupun tidak.
2. Perusahaan anjak piutang melakukan panagihan kepada debitur sesuai dengan
kesepakatan yang telah dibuat dengan kreditor.
3. Debitur membayar kepada perusahaan anjak piutang
4. Perusahaan anjak piutang membayar sesuai tanggung jawabnya kepada
kreditor sesudah semua persoalan utang –piutang
1. Berdasarkan pemberitahuan
Disclosed
Yaitu fasilitas yang diberikan kepada perusahaan anjak – piutang dalam penagihan
piutangnya dengan sepengetahuan debitur.
Undisclosed
Anjak piutang jenis ini memberikan jasa secara menyeluruh, baik jasa
pembiayaan maupun nonpembiayaan.
9
b. Bulk Factoring
10
Perusahaan anjak piutang menanggung risiko atas tidak tertagihnya
piutang yang telah dialihkan leh klien. Namun, dalam perjanjian anjak
piutang daat dicantumkan bahwa di luar keadaan macetnya tagihan dapat
diberlakuakan bentuk recourse. Ini untuk menghindarkan tagihan yang
tidak diabayar karena pihak klien ternayat mengirimkan barang yang cacat
atau tidak sesuai dengan perjanjian kepada nasabahnya. Dengan demikian
customer berhak untuk mengembalikan barang yang telah diserahkan
tersebut dan terlepas dari kewajiban pembayaran utang. Dalam hal terjadi
kasus demikin, perusahaan factoring dapat mengembalikan tagihan
tersebut kepada klien.
3. Berdasarkan Perjanjian
a. Disclosed Factoring
11
(1) Penjualan
Suppier Customer
(Penjual) (Pembeli)
(3) Pemberitahuan
Perusahaan
Anjak Piutang
(Factor)
Keterangan :
b. Undisclosed Factoring
12
piutang oleh klien tanpa pemberitahuan kepada debitur kecuali bila ada
pelanggaran atas kesepakatan pada pihak klien, atau secara sepihak
perusahaan anjak piutang menganggap akan menghadapi risiko.
Mekanisme Undisclose Factoring sebagai berikut:
(1) Penjualan
dimuka 80%
Suppiier (Penjual)
Keterangan:
13
perusahaan anjak piutang selanjutnya melunasi sisa pembayaran 20%
kepada klien.
a. Domestic Factoring
14
Dalam hal jasa pembiayaan, perusahaan anjak-piutang melakukan pembiayaan
dimuka (preffinancing) kepada kreditor yang besarnya tergantung dari kesepakatan
kedua belah pihak. Kontrak dalam perjanjian dapat dibuat
berdasarkan withrecource atau dengan without recource. Dalam hal ini besarnya
pembiayaan yang dilakukan sekitar 60% sampai 80% dari total piutang setelah
dilakukan kontrak dan penyerahan bukti bukti penjualan.
Dalam jasa non pembiayaan kegiatan yang dilakukan meliputi pemberian jasa
pengelolaan adminstrasi kredit, biasanya kegiatan jasa ini meliputi:
Kemudian berkaitan dengan jasa jasa yang diberikan pihak anjak piutang juga
akan membebankan sejumlah biaya kepada kreditor seperti yang sudah dijelaskan
diatas. Dalam peraktiknya paling tidak ada dua jenis biaya yang dibebankan kepada
kliennya akibat dari pembiayaan yang dilakukan perusahaan anjak piutang, yaitu fee
dan biaya administrasi terhadap pembiayaan tertentu.
2. Bagi kreditor
3. Bagi debitur
16
2.7 Contoh Perusahaan Anjak Piutang
1. Aditama Finance
2. SG Finance
3. PT IFS Capital Indonesia
4. PT. Tifa Finance
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anjak piutang (factoring) adalah suatu transaksi keuangan sewaktu suatu perusahaan
menjual piutangnya (misalnya tagihan) dengan memberikan suatu diskon. Kemudian dari peran
lembaga anjak piutang dalam ekonomi, Beberapa manfaat yang dapat diberikan lembaga anjak
piutang dalam rangka mengatasi masalah dunia usaha. Kelemahan dibidang manajemen atau
pengelolaan piutang menyebabkan semakin meningkatnya kredit macet. Kondisi seperti ini
mengancam kontinuitas usaha yang pada gilirannya akan menyulitkan perusahaan dalam
memperoleh sumber pembiayaan dari lembaga keuangan. Kenyataan selama ini banyak ancer
usaha yang menghadapi berbagai masalah dalam menjalankan kegiatan usahanya. Masalah
masalah tersebut pada prinsipnya berkaitan antara lain: kurang kemampuan dan terbatasnya
sumber-sumber permodalan, lemahnya pemasaran sehingga target penjualan tidak tercapai.
Disamping itu perusahaan hanya terkonsentrasi pada usaha peningkatan produksi dan penjualan
sedangkan administrasi penjualan termasuk penjualan secara kredit (Piutang) masih terabaikan.
Transaksi anjak piutang biasanya diawali dengan negosiasi antara perusahaan (klien)
dengan lembaga anjak piutang (factoring) yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan
dengan fasilitas yang disediakan perusahaan anjak piutang. Apabila perusahaan sudah mengetahui
kebutuhannya sejak awal maka akan lebih mempermudah dan mempercepat transaksi anjak
piutang.
Beberapa fasilitas anjak piutang yang ditawarkan Undisclosed/ Non Notification Factoring
dan Disclosed/ Notification Factoring. Manfaat anjak piutang bagi perusahaan (klien) adalah
perusahaan yang kesulitan dana akan segera memperoleh dana tunai sehingga terdapat aliran kas
masuk (cash in flow) dan Aliran kas (cash in flow) akan lebih lancar, tugas perusahaan (klien)
dalam pengelolaan administrasi penjualan dapat dialihkan ke lembaga anjak piutang, perusahaan
(klien) tidak ragu dalam penjualan produknya terutama kepada customer baru, dan anjak piutang
dapat memperbaiki ancer penagihan supaya penagihan lancar dan tidak merusak hubungan baik
antara perusahaan (klien) dengan pelanggannya (customer).
18