Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
F dengan Thalasemia
HASIL LABORATORIUM
NO JENIS PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL KETERANGAN
1 Hemostasis PT 14,1 11 – 15 detik Normal
(13/9/12) APTT 49,66 25 – 35 detik Tinggi
2 Hematologi Hemoglobin 9,1 12-14 mg/dl Rendah
(13/9/12) Hematokrit 29 40-52% Rendah
Trombosit 118000 150rb-480rb/uL Rendah
Leukosit 5530 4500-13500/uL Normal
MCV 83,1 80-96 fl Normal
MCH 26,1 27-32 pg Rendah
MCHC 31,4 32-36 g/dl Rendah
3 Elektrolit Natrium 136 135 – 145 mEq/l Normal
(12/9/12) Kalium 4,29 3,5 – 5,5 mEq/l Normal
Klorida 106 97 – 107 mEq/l Normal
4 AGD pH 7,266 7,35 – 7,45 Rendah
(12/9/12) pCO2 52,7 35 – 45 mmHg Tinggi
HCO3 23,9 22 – 26 mEq/L Normal
pO2 93,1 80 – 100 mmHg Normal
Tot CO2 25,6 23 – 27 mmol/L Normal
BE -2 +2 / -2 Normal
O2 sat 96 95% – 100% Normal
A. Pengkajian
1. Asal keturunan/kewarganegaraan
Thalasemia banyak dijumpai pada bangsa disekitar laut tengah
(mediterania). Seperti Turki, Yunani, Cyprus, dll. Di Indonesia sendiri,
thalassemia cukup banyak dijumpai. pada anak, bahkan merupakan penyakit darah
yang paling banyak diderita.
(An. F keturunan Indonesia)
2. Umur
Pada thalasemia mayor yang gejala klinisnya jelas, gejala tersebut telah
terlihat sejak anak berumur kurang dari 1 tahun. Sedangkan pada thalasemia
minor yang gejalanya lebih ringan, biasanya anak baru datang berobat pada umur
sekitar 4 – 6 tahun.
Anak berumur 5 tahun
5. Pola makan
Karena adanya anoreksia, anak sering mengalami susah makan, sehingga
berat badan anak sangat rendah dan tidak sesuai dengan usianya.
Pasien mengalami anoreksia, dengan umur 5 tahun, data
Antropometrinya adalah ;
Berat Badan : 13,5 kg
Tinggi Badan : 95 cm
Lingkar Lengan : 13 cm
Lingkar Perur : 57 cm
6. Pola aktivitas
Anak terlihat lemah dan tidak selincah anak usianya. Anak banyak tidur /
istirahat, karena bila beraktivitas seperti anak normal mudah merasa lelah.
Pasien tampak lemah, wajah tampak pucat, pasien lebih banyak tidur.
Dada
Pada inspeksi terlihat bahwa dada sebelah kiri menonjol akibat adanya
pembesaran jantung yang disebabkan oleh anemia kronik
JANTUNG Bunyi Jantung I dan II murni, tidak ada gallop dan tidak
ada murmur
PARU Suara napas vesikuler di semua lapang paru
Perut
Kelihatan membuncit dan pada perabaan terdapat pembesaran limpa dan hati
(hepatosplemagali). Pertumbuhan fisiknya terlalu kecil untuk umurnya dan BB
nya kurang dari normal. Ukuran fisik anak terlihat lebih kecil bila
dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya.
Kulit
Warna kulit pucat kekuning- kuningan. Jika anak telah sering mendapat
transfusi darah, maka warna kulit menjadi kelabu seperti besi akibat adanya
penimbunan zat besi dalam jaringan kulit (hemosiderosis).
Laboratorium
JENIS PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL KETERANGAN
Hematologi Hemoglobin 9,1 12-14 mg/dl Rendah
(13/9/12) Hematokrit 29 40-52% Rendah
Trombosit 118000 150rb-480rb/uL Rendah
Leukosit 5530 4500-13500/uL Normal
MCV 83,1 80-96 fl Normal
MCH 26,1 27-32 pg Rendah
MCHC 31,4 32-36 g/dl Rendah
B. Analisa Data
1. DS : - Pasien mengatakan lemas
DO : - Pasien tampak lemah, pucat, lebih banyak tidur, tidak mampu
beraktivitas ringan. Nadi : 100x/menit, RR : 24 x/menit,Suhu : 38,5 oC
C. Diagnosa Keperawatan
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan berkurangnya suplai O2/ Na ke jaringan
yang ditandai dengan klien mengeluh lemas dan mudah lelah ketika beraktifitas.
2. Kurang pengetahuan tentang prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan
dengan interpretasi informasi dan tidak mengenal sumber informasi.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan
diet yang kurang.
Perfusi jaringan cerebral tidak efektif b/d gangguan afinitas Hb oksigen, penurunan
konsentrasi Hb, Hipervolemia, Hipoventilasi, gangguan transport O2.
D. Intervensi
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan menyeluruh dan
ketidakseimbangan antara suplei oksigen dengan kebutuhan.
Batasan Karakteristik ;
- Melaporkan secara verbal adanya kelelahan atau kelemahan.
- Adanya dyspneu atau ketidaknyamanan saat beraktivitas.
NOC ;
Self Care : ADLs
Toleransi aktivitas
Konservasi eneergi
Kriteria Hasil :
- Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah,
nadi dan RR
- Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri
benar
- Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2016). Nursing outcome
classification (NOC),5th edition. Singapore: Elsevier.
Axton, S., & Fugate, T. (2013). Rencana asuhan keperawatan pediatrik, edisi 3 . Jakarta:
EGC.
Muscari, Mary E. 2005. Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC