Vous êtes sur la page 1sur 12

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN HIPERTENSI

Kasus
Keluarga Ny. H usia 50 tahun sebagai single parent memiliki seorang anak perempuan
berusia 25 tahun belum menikah. Ny. H bekerja sebagai buruh cuci, sedangkan anaknya bekerja
sebagai pelayan toko. Penghasilan keluarga sekitar 1,7 Juta. Sejak 2 bulan yang lalu Ny. H sering
mengatakan pusing, dan pegel pada area leher dan tengkuk. Riwayat tekanan darahnya 150/90
mmHg. Jika keluhan muncul Ny. H hanya mengoles dengan balsem kemudian beraktivitas
kembali.

A. Pengkajian
1. Data Umum :
a. Nama Kepala Keluarga : Ny. H
b. Usia : 50 tahun
c. Alamat dan Telepon : Bantar kalong, Tasikmalaya
d. Pekerjaan Kepala Keluarga : Buruh Cuci
e. Pendidikan Kepala Keluarga : SD
f. Komposisi Keluarga : Ibu, dan satu orang anak
Genogram :

Ny. H

An. N
Keterangan :
: Laki-Laki : Garis Keturunan

: Hub. Perkawinan : Meninggal Laki-laki

: Perempuan
g. Tipe Keluarga
Tipe keluarga ibu terdiri dari ibu dan anak disebut Single Parent Family. Keluarga
Ny. H berperan sebagai kepala keluarga menggantikan suaminya yang telah meninggal
sejak 2017.

h. Suku bangsa
Keluarga Ny. H berasal dari suku sunda atau Indonesia, kebudayaan yang dianut
bertentangan dengan masalah kesehatan yang berhubungan dengan makanan sehari-
hari, yaitu menyukai ikan asin. Sedangkan bahasa sehari-hari yang digunakan adalah
bahasa sunda dan indonesia.

i. Agama
Keluarga Ny. H beragama Islam. Semua anggota keluarga taat dalam menjalankan
sholat 5 waktu karena Ibu H selalu mengingatkan anaknya untuk menjalankan sholat.

j. Status Sosial Ekonomi Keluarga


Penghasilan keluarga didapatkan dari hasil buruh cuci atau didapatkan dari gaji
anaknya sebagai pelayan took. Ny. H mengatakan bahwa penghasilannya perbulan
ditambah dengan gaji anaknya sebagai pelayan took sebesar Rp. 1.700.000 dapat
mencukupi untuk biaya hidup karena hanya tinggal berdua bersama anaknya.

k. Aktifitas Rekreasi Keluarga


Waktu luang yang dilakukan oleh Ny. H ketika tidak bekerja digunakan untuk
beristirahat, mebersihkan rumah. Ketika waktu luang Ny. H sering pergi ke masjid
untuk membantu membersihkan. Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu
dengan menonton TV bersama dirumah.

2. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Ny. H dalam tahap perkembangan yaitu pada tahap VI Keluarga dengan
anak dewasa. Pada tahapan ini tergantung jumlah anak dan ada atau tidaknya anak yang
belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. Tugas perkembangan adalah
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
2) Mempertahankan keintiman pasangan
3) Membantu orangtua suami atau istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua.
4) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat, dan
5) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Semua tugas perkembangan pada tahap dewasa belum semua terpenuhi yaitu
menikahkan An.H.

c. Riwayat keluarga inti


Ny. H menikah dengan suaminya dan karuniai seorang anak perempuan bernam
An. N lahir pada tahun 1994. An.N belum menikah sampai saat ini. Tn. H meninggal
pada tahun 2017 karena mengidap penyakit Diabetes Mellitus. Ny.H mengatakan
bahwa selama hidupnya ia dan An. N tidak pernah menderita penyakit serius dan tidak
pernah dirawat di RS.
Kebiasaan yang berhubungan dengan kesehatan yang dilakukan Ny. H adalah ia
menyukai makanan yang asin, seperti mengonsumsi ikan asin adalah makanan
kesukaan Ny.H, setiap makan harus selalu ada ikan asin. Ny. H mengatakan apabila
ada anggota keluarganya yang sakit, ia akan membawanya ke Puskesmas atau
pelayanan kesehatan terdekat.

d. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga:


Orang tua Tn. H dan ibu H sudah meninggal dunia. Orang tua dari ibu H ada yang
menderita Hipertensi.

e. Riwayat keluarga sebelumnya :


Ny. H mengatakan ayah dan ibunya menderita hipertensi dan meninggal karena
penyakit jantung.
3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah :
Rumah yang saat ini ditempati oleh keluarga Ny. H merupakan rumah milik sendiri,
Ny. H lupa dengan luas bangunan. Halaman depan rumah dibuat menjadi teras. Rumah
terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi dengan menggunakan
WC jongkok. Rumah secara umum tampak kotor berdebu, namun masih terlihat
barang-barang yang tidak diletakan pada tempatnya, terutama barang-barang yang
terletak dibelakang rumah dekat dapur yang terlihat berantakan. Lantai rumah sudah
menggunakan keramik dan atap rumah menggunakan genteng. Pencahayaan di dalam
rumah cukup terang karena terdapat jendela mati disekeliling rumah. Penerangan di
dalam rumah juga sudah menggunakan listrik. Sirkulasi udara di dalam rumah cukup
baik karena terdapat ventilasi dan pintu rumah yang sering dibuka. Air yang digunakan
untuk keperluan aktivitas mandi dan mencuci yaitu menggunakan air sumur dengan
menggunakan pompa listrik, sedangkan untuk keperluan minum atau makan air
tersebut dimasak dahulu. Air yang dimiliki oleh keluarga Ny. H kadang berasa, berbau
ataupun berwarna karena dekat deng persawahan. Pembuangan air limbah terbuka dan
lancar (got). Pembuangan sampah dibuang ke kali.

dapur

WC

Kamar
Tidur
Ruang
Tamu
Kamar
Tidur

Halaman/ Teras
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :
Lingkungan tempat tinggal Ny. H sebagian besarnya merupakan penduduk asli
bantarkalong . Ny.H sering mengobrol dengan warga sekitar rumahnya serta aktif jika
ada kegiatan dimasyarakat sehingga keluarga dapat mengenal baik para tetangga.
Tipe rumah yang berada dilingkungan sekitarnya cukup bervariasi ada yang sudah
berbentuk modern, ada juga yang masih dengan bangunan lama dan ada juga masih
menggunakan bilik. Akses jalan untuk ke rumah Ny. H atau rumah disekitarnya tidak
memungkinkan untuk dilalui mobil dan hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda 2
karena jalanan yang sempit dan depan rumah Ny. H terdapat sawah.
Disekitar pemukiman Ny. H terdapat bentangan tanah dengan rumput liar,
disamping terdapat kali, kandang ternak dan. Sedangkan untuk sarana perekonomian
terdapat warung yang menjual keperluan sehari-hari, dan sarana pendidikan dapat
ditemukan masih di RW yang sama namun di RT yang berbeda. Sarana kesehatan yang
ada di wilayah tersebut yaitu posyandu, poswindu dan puskesmas keliling.

c. Mobilitas geografis keluarga :


Keluarga Ny. H sudah tinggal menetap di lingkungan ini sejak menikah

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :


Ny.H mengatakan keluarganya jarang bisa berkumpul bersama-sama dengan
anaknya yang tinggal rumahnya. Sedangkan untuk keluarga yang lainnya juga jarang
berkumpul, Ny.H mengatakan sering keluar rumah , untuk berkunjung ke tetangganya,
sementara Anaknya jarang mengobrol dengan para tetangga disekitarnya untuk mengisi
waktu luangnya.

e. Sistem pendukung keluarga :


Jika keluarga mempunyai masalah yang tidak dapat diselesaikan sendiri, biasanya
anaknya akan membantu.

4. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga :
Ny. H mengatakan bahwa dirinya jarang mengobrol dengan anaknya, biasanya
mereka mengobrol jika sedang berkumpul, menonton tv, atau ketika anaknya pamit
untuk bekerja.. Pola komunikasi yang diterapkan yaitu terbuka dan langsung.

b. Struktur Peran Keluarga :


Menurut Ny.H dirinya dekat dengan anaknya karena tinggal bersama. Ny. H
berperan sebagai pengambil segala keputusan yang ada dikeluarga namun sebelumnya
ia akan diskusikan dulu dengan anaknya.

c. Struktur Peran (peran masing-masing anggota keluarga) :


Ny. H berperan sebagai kepala keluarga namun karena dirinya adalah single parent
maka ia juga harus bekerja lebih giat lagi. Selain itu, Ny.H juga berperan sebagai
pencari nafkah dengan cara buruh cuci untuk membantu perekonomian keluarganya
dan menggantikan peran suaminya karena suaminya sudah meninggalpekerjaannya,
namun Ny. H bersyukur karena anaknya sudah biss mandiri dengan membantu
perekonomian keluarga.

d. Nilai dan Norma Keluarga :


Nilai-nilai yang dianut oleh keluarga adalah nilai-nilai agama islam dan budaya
sunda, tidak ada nilai-nilai dari budaya yang masih kental di terapkan di keluarga ini.
Antar ibu dan anak cukup saling menyayangi dan menghormati satu sama lain dan
untuk anaknya cukup dengan menghormati dan bersikap sopan kepada Ibunya. Ny. H
juga membebaskan anaknya dalam menyampaikan pendapatnya.

5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif :
Hubungan antara ibu dan anak baik, saling mendukung, dan saling tolong menolong
satu sama lain.

b. Fungsi Sosial :
Keluarga Ny. H semua beragama islam sehingga mereka aktif dengan kegiatan
keagamaan meskipun tidak mengikuti organisasi. Setiap hari keluarga berinteraksi
dengan orang yang disekitarnya dan mereka terbilang ramah dilingkungannya.

c. Fungsi Perawatan Kesehatan :


Keluarga belum mampu mengenal masalah kesehatan dan perawatan keluarga yaitu
cara merawat anggota keluarga yang sakit yaitu Ny. H yang sudah lama menderita
hipertensi dan belum mampu memutuskan perawatan yang akan diberikan kepada Ny.
H. Keluarga sudah mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada disekitarnya
ditandai dengan Ny. H mengatakan jika ada keluarga yanag sakit akan dibawa ke
pelayanan kesehatan yang terdekat. Dari hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan terakhir
ke pelayanan kesehatan didapatkan data : TD 150/90 mmHg, RR 20x/menit, HR
90x/menit, dan Sejak 2 bulan yang lalu Ny. H sering mengatakan pusing, dan pegel pada
area leher dan tengkuk. Jika keluhan muncul Ny. H hanya mengoles dengan balsem
kemudian beraktivitas kembali.

d. Fungsi Reproduksi :
Ny. H sudah tidak mempunyai suami, Tn. H. Tn.H meninggal tahun 2017.

e. Fungsi Ekonomi :
Penghasilan keluarga Ny. H didukung dan dibantu oleh anaknya yang bekerja sebagai
pelayan toko.

6. Stres dan Koping Keluarga


a. Stresor Jangka Pendek dan panjang
Stresor jangka pendek : Ny. H mengatakan tidak mempunyai masalah yang berat,
namun Ny. H mengkhawatirkan kondisinya sekarang dan takut jika terjadi sesuatu pada
dirinya.
Stresor jangka panjang : Ny. H mengatakan menginginkan An.N menikah dan
memberikan cucu untuknya sebelum ia meninggal.
b. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stresor
Keluarga Ny. H menyakini bahwa setiap masalah pasti memiliki jalan keluar.

c. Strategi Koping Yang Digunakan


Jika didalam keluarga Ny. H mendapat masalah, mereka selalu mencari solusi
untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan mengobrol bersama. Keluarga lebih
mendekatkan diri dengan Allah SWT dan selalu berdoa setiap sholat.

d. Strategi Adaptasi Disfungsional


Ny. H mengatakan keluarganya tidak pernah bertengkar satu sama lain mengenai
hal-hal kecil sampai besar. Karena anggota keluarga akan langsung menyelesaikan jika
ada sesuatu hal yang mengganjal supaya keluarga akan baik-baik saja. Sehingga
keluarga tidak pernah menggunakan strategi adaptasi disfungsional.

7. Pemeriksaan Fisik.
No Pemeriksaan Fisik Ny. H Nn. S
1 Kepala Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada
ketombe, rambut ketombe, rambut
berwarna hitam dan berwarna hitam dan
putih (rambut uban), keadaan rapi.
sedikit kusut.
2. Leher Leher tidak Nampak Leher tidak Nampak
adanya peningkatan adanya peningkatan
tekanan vena jugularis tekanan vena jugularis dan
dan arteri carotis, tidak arteri carotis, tidak teraba
teraba adanya adanya pembesaran
pembesaran kelenjar kelenjar tiroid.
tiroid.
3. Mata Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak terlihat
terlihat anemis, tidak anemis, tidak ada katarak
ada katarak
4. Telinga Simetris, keadaan Simetris, keadaan bersih,
bersih, fungsi fungsi pendengaran baik
pendengaran baik
5. Hidung Fungsi penciuman baik Fungsi penciuman baik
dan tidak terdapat dan tidak terdapat
kelainan kelainan
6. Mulut Mukosa mulut agak Mukosa mulut lembab,
sedikit kering, kebersihan mulut terjaga.
kebersihan mulut kurang
terjaga.
7. Dada Pergerakan dada Pergerakan dada simetris,
simetris, tidak terdapat tidak terdapat palpitasi,
palpitasi, (-), ronchi suara murmur (-), ronchi
wheezing (-) wheezing (-)
8. Abdomen Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
hepar, tidak kembung, hepar, tidak kembung,
tidak ada lesi dan tidak ada lesi dan sianosis.
sianosis.
9. TTV dan ekstremitas TD 160/90 mmHg, RR TD 120/80 mmHg, RR
20x/menit, HR 20x/menit, HR 95x/menit,
88x/menit, S 36,5 S 37,0

8. Harapan Keluarga.
Keluarga berharap Ibu H sembuh dari penyakitnya dan petugas kesehatan dapat
memberikan pelayanan kesehatan dengan baik.
Analisa Data
No Data Masalah Keperawatan Keluarga

1 Data Subjektif Ketidakmampuan merawat anggota


- Ny. H mengatakan sejak 2 bulan yang lalu, keluarga yang sakit
sering pusing, dan pegel pada area leher dan
tengkuk, dada terasa berdebar-debar
Masalah Kesehatan : Nyeri Akut
Data Objektif
 TD 160/90 mmHg, RR 20x/menit, HR
88x/menit, S 36,5
 Ny.H gelisah dan wajah keliatan meringis,
sesekali memegang dahi, tampak merasakan
pusing.
 Saat ditanya, keluarga kurang memahami
mengenai cara merawat Ny.H

No Data Masalah Keperawatan Keluarga

2. Data Subjektif Ketidakmampuan keluarga mengenal


- Ny. H mengatakan sejak 2 bulan yang lalu, masalah kesehatan
sering pusing, dan pegel pada area leher dan
tengkuk, dada terasa berdebar-debar

Data Objektif Masalah Kesehatan : Resiko Tinggi


 TD 160/90 mmHg, RR 20x/menit, HR Stroke
88x/menit, S 36,5
 Ny.H gelisah dan wajah keliatan meringis,
sesekali memegang dahi, tampak merasakan
pusing.
 Saat ditanya, keluarga tidak tahu penyebab
masalah yang dialami oleh Ny. H
Skoring Masalah 1

No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1. Sifat masalah : 3/3 x 1 1 Ny. H sering pusing, dan
- Tidak / kurang sehat pegel pada area leher dan
- Ancaman kesehatan tengkuk.
- Krisis
2. Kemungkinan masalah dapat 2/2 x 2 2 Keluarga dapat
diubah : mengatasinya dengan
- Dengan mudah membeli obat ke warung,
- Hanya sebagian berobat ke dokter atau
- Tidak dapat pelayanan kesehatan
terdekat.
3. Potensi masalah untuk 1/3 x 1 0,33 Ny.H susah mengontrol
dicegah : makanan yang dapat
- Tinggi menjadi kekambuhan
- Cukup berulang.
- Rendah
4. Menonjolnya masalah : 2/2 x 1 1 Ny. H mengatakan
- Masalah berat harus Keluarga memberi
ditangani pengobatan dengan berobat
- Masalah tidak perlu ke pelayanan kesehatan
segera ditangani terdekat menandakan
- Masalah tidak dirasakan keluarga ingin segera
teratasi tetapi tidak tahu
bagaimana cara
merawatnya.
Ny. H sejak 2 bulan yang
lalu, sering pusing, dan
pegel pada area leher dan
tengkuk sampai saat ini.

Total 4,33
Skoring Masalah 2

No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1. Sifat masalah : 2/3 x 1 0,67 Ny. H sering pusing, dan
- Tidak / kurang sehat pegel pada area leher,
- Ancaman kesehatan tengkuk dan daerah dada
- Krisis terasa berdebar-debar
terutama saat kambuh.

2. Kemungkinan masalah dapat 1/2 x 2 1 Ny.H tidak tahu penyebab


diubah : pastinya dan hanya diatasi
- Dengan mudah dengan istirahat dan
- Hanya sebagian mengoleskan balsam.
- Tidak dapat
3. Potensi masalah untuk 3/3 x 1 1 Keinginan untuk berobat
dicegah : sangat tinggi tetapi takut
- Tinggi kepikiran jika diperiksa
- Cukup
- Rendah
4. Menonjolnya masalah : 2/2 x 1 1 Masalah yang harus segera
- Masalah berat harus ditangani karena akan
ditangani menimbulkan komplikasi
- Masalah tidak perlu masalah kesehatan yang
segera ditangani lain.
- Masalah tidak dirasakan
Total 3,67

B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Ny.H khusnya Ny.H
2. Koping jekuarga tidak efektif (ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan)

Vous aimerez peut-être aussi