Vous êtes sur la page 1sur 4

ASTHMA

Anamnesis
Anamnesis pada penyakit asma diawali dari identitas anak. Dalam hal ini yang
dimaksud antara lain usia, jenis kelamin, berat badan, serta tinggi badan. Hal
ini penting diketahui karena derajat penyakit dan serangan asma terkait
dengan karakteristik fisik anak.
Setelah didapatkan data identitas anak maka anamnesis dilanjutkan dengan
pemeriksaan keluhan utama anak.
Keluhan utama ketika datang ke dokter:
Wheezing (ketika serangan) dan / atau batuk kronik berulang (BKB). Untuk
memudahkan asma dengan manifestasi klinik khas batuk, sesak dan wheezing
disebut sebagai asma klasik dan yang manifestasi terutama BKB disebut asma
non klasik.
BKB dapat merupakan manifestasi awal dari perjalanan asma anak. Pada
penyelidikan jangka panjang anak dengan BKB ternyata mempunyai resiko 4
kali lebih banyak untuk menjadi asma. Keluhan lainnya keluhan berupa sesak
nafas, sakit pada dada atau kecenderungan sulit melakukan aktifitas seperti
anak normal.
Untuk anak ≥ 6 thn pemeriksaan Faal Paru sebaliknya dilakukan Pemeriksaan
Faal Paru yang sederhana dengan spirometer, pemeriksaan ini mendukung
diagnosis asma anak melalui 3 cara, yaitu:
1. Variabilitas (Perbedaan nilai PFR dalam 1 hari) pada PFR > 15 %
2. Reversibilitas (Perbedaan nilai PFR setelah pemberian bronkodilator) pada
PFR >15%
3. Penurunan > 20 % volume ekspirasi paksa pada detik pertama setelah
provokasi bronkus dengan metakolin atau histamine
Uji tuberkulin perlu dilakukan pada kelompok yang di duga asma maupun
yang tidak.
Pemeriksaan fisik
Hasil yang didapat tergantung stadium serangan, lamanya serangan dan
jenis asmanya. Pada asma yang ringan dan sedang tidak ditemukan kelainan
fisik di luar serangan. Pada inspeksi terlihat pernapasan sukar dan cepat,
disertai batuk-batuk paroksismal, kadang-kadang terdapat suara wheezing
(mengi), ekspirium memanjang, pada inspirasi terlihat retraksi daerah
supraklavikular, suprasternal, epigastrium, dan sela iga. Pada asma kronik
terlihat bentuk toraks emfisematus, bongkok ke depan, sela iga melebar,
diameter anteroposterior toraks bertambah. Pada perkusi terdengar suara
hipersonor di seluruh toraks, terutama bagian bawah posterior. Daerah pekak
jantung dan hati mengecil.
Pada auskultasi mula-mula bunyi napas kasar/mengeras, tapi pada
stadium lanjut suara napas melemah atau hampir tidak terdengar karena
aliran udara sangat lemah. Dalam keadaan normal, fase ekspirasi ⅓ - ½ dari
fase inspirasi, pada waktu serangan fase ekspirasi memanjang. Terdengar
ronki kering dan ronki basah serta suara lendir bila banyak sekresi bronkus.
Tinggi dan berat badan perlu diperhatikan dan bila mungkin juga
hubungannya dengan tinggi badan kedua orang tua. Asma sendiri merupakan
penyakit yang dapat menghambat perkembangan anak. Gangguan
pertumbuhan biasanya terdapat pada asma yang sangat berat. Anak perlu
diukur tinggi dan berat badannya pada tiap kali kunjungan, karena perbaikan
akibat pengobatan sering dapat dinilai dari perbaikan pertumbuhannya.
Bentuk toraks perlu diperhatikan untuk melihat adanya dada burung atau
sulkus Harisson sebagai tanda obstruksi jalan napas yang lama. Tanda ini
hanya ditemukan pada asma berat dan menahun dengan pengelolaan asma
yang tidak adekuat sebelumnya.
Anamnesis:
a. Ada faktor risiko
- Usia (pertengahan)
- Riwayat pajanan
§ Asap rokok
§ Polusi udara
§ Polusi tempat kerja
b. Gejala:
Gejala PPOK terutama berkaitan dengan respirasi. Keluhan respirasi ini harus
diperiksa dengan teliti karena seringkali dianggap sebagai gejala yang biasa
terjadi pada proses penuaan.
- Batuk kronik
Batuk kronik adalah batuk hilang timbul selama 3 bulan yang tidak
hilang dengan pengobatan yang diberikan
- Berdahak kronik
Kadang kadang pasien menyatakan hanya berdahak terus menerus
tanpa disertai batuk
- Sesak nafas, terutama pada saat melakukan aktivitas
Seringkali pasien sudah mengalami adaptasi dengan sesak nafas
yang bersifat progressif lambat sehingga sesak ini tidak dikeluhkan.
Anamnesis harus dilakukan dengan teliti, gunakan ukuran sesak napas sesuai
skala sesak (Tabel 1). Tabel 1. Skala Sesak Skala sesak dan Keluhan sesak
berkaitan dengan aktivitas skala 0 adalah Tidak ada sesak kecuali dengan
aktivitas berat skala 1 adalah Sesak mulai timbul bila berjalan cepat atau naik
tangga satu tingkat skala 2 adalah Berjalan lebih lambat karena merasa sesak
skala 3 adalah Sesak timbul bila berjalan 100 m atau setelah beberapa menit
skala 4 adalah Sesak bila mandi atau berpakaian 2.
Pemeriksaan fisik:
Pada pemeriksaan fisik seringkali tidak ditemukan kelainan yang jelas
terutama auskultasi pada PPOK ringan, karena sudah mulai terdapat
hiperinflasi alveoli. Sedangkan pada PPOK derajat sedang dan PPOK
derajad berat seringkali terlihat perubahan cara bernapas atau perubahan
bentuk anatomi toraks.
Secara umum pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan hal-hal sebagai
berikut:
Inspeksi
- Bentuk dada: barrel chest (dada seperti tong)
- Terdapat cara bernapas purse lips breathing (seperti orang meniup)
- Terlihat penggunaan dan hipertrofi (pembesaran) otot bantu nafas
- Pelebaran sela iga
Perkusi
- Hipersonor
Auskultasi
- Fremitus melemah,
- Suara nafas vesikuler melemah atau normal
- Ekspirasi memanjang
- Mengi (biasanya timbul pada eksaserbasi)
- Ronki

Vous aimerez peut-être aussi