Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III
METODE KAJIAN
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian ini mencakup Koperasi Sekunder Tingkat Nasional
(Induk Koperasi) dan Koperasi Sekunder Tingkat Provinsi (Pusat dan
Gabungan) serta Koperasi Primer Anggota.
3.2. Prosedur Penelitian
1. Data sekunder dari instansi berwenang seperti Deputi
Kelembagaan Kementrian KUKM dan Dekopin Pusat serta Dinas
yang menangani pembinaan koperasi di Tingkat Provinsi,
Kabupaten/Kota.
2. Observasi lapangan untuk memperoleh data primer Koperasi
Sekunder Nasional, Koperasi Sekunder Provinsi, dan Koperasi
Primer Anggota.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Keberadaan Koperasi Sekunder dan Koperasi Primer Anggota
Pada masa orde baru banyak berita tentang keberhasilan koperasi.
Koperasi berkembang secara melembaga di dalam setiap tingkatan
masyarakat. Koperasi tumbuh dimana-mana dan berhaasil menyentuh
secara luas banyak kepentingan masyarakat kecil. Akan tetapi, kini
zaman berubah, tidak lagi terdengar keberhasilan spektakuler koperasi.
Banyak berita muncul tentang kegagalan koperasi. Banyak koperasi
merugi dan ditinggalkan anggotanya, bahkan sering muncul pernyataan
apakah masyarakat masih berminat untuk berkoperasi? Fenomena ini
mungkin tidak menggembirakan tetapi itulah kenyataannya.
4.2. Koperasi Sekunder Tingkat Nasional (Induk Koperasi) yang Aktif dan
Tidak Aktif
Berdasarkan data yang ada pada Kementrian Negara Koperasi dan UKM
dan DEKOPIN tahun 2006, terdapat 53 Koperasi Sekunder Tingkat
Nasional yang masih beroperasi secara hukum. Koperasi-koperasi
tersebut memiliki alamat yang jelas dengan