Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
angka fertilitas atau Total Fertility Rate (TFR) 2,8. Angka ini berada di
lima tahun terakhir yaitu tahun 2011 sebesar 3.510.000 jiwa, tahun 2012
sebesar 3.637.100, dan 2015 diperoleh 3.679.200 jiwa. Dampak dari laju
(BKKBN, 2015).
Salah satu dampak yang akan terjadi jika penduduk melebihi batas
1
2
panjang seperti implant dan IUD tahun 2011 jumlah pengguna IUD
3
salah satu jenis kontrasepsi jangka panjang Intra Uterine Device (IUD)
kondom 28,385 (6,6%) peserta, pil 44,688 (10,4%) peserta, IUD 101,694
IUD Kulon Progo 13.563 jiwa (25,6%), Bantul 29.301 jiwa (24.1%),
Gunung Kidul 14.132 (427,3%), Sleman 33.313 jiwa (26,4%), dan Kota
Tahun 2016).
33,313 jiwa (26,4), MOP sebanyak 790 (0,6), MOW sebanyak 5,783
(4,6), implan sebanyak 7,207 (5,7). Menurut Non MKJP yaitu kondom
11,239 (14,3), obat vagina sebanyak 0,0 (0,0), lainnya 0 (0%), jumlah
sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long
faktor pasangan (motivasi dan rehabilitasi) yang terdiri dari : umur gaya
(Hanafi, 2011).
mulai tahun 2016 di Puskesmas Depok I Sleman tercatat 347 orang, dari
B. Rumusan masalah
pengetahuan tentang alat kontrasepsi IUD dengan sikap dalam memilih alat
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
E. Keaslian penelitian
kontasepsi IUD dengan sikap dalam memilih alat kontrasepsi IUD pada PUS
dengan 10,000 dan 10,028 yang berarti bahwa ada hubungan yang
crossectional.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pengetahuan
1. Konsep Pengertian
tingkatan, yaitu:
objek.
fungsional. Dan membuat suatu pola atau struktur yang belum ada
c. Umur, umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan
dewasa.
lebih mendalam.
diharapkan.
diharapkan.
B. Konsep Sikap
1. Pengertian sikap
suatu stimulasi atau objek. Sikap adalah kondisi mental dan neural yang
2. Komponen sikap
sikap. Rasa senang merupakan hal yang positif, sedang rasa tidak
1) Menerima (receiving)
kontrasepsi IUD.
2) Merespon (responding)
pekerjaan itu benar atau salah berarti orang menerima ide tersebut.
3) Menghargai (valuing)
orang lain terhadap suatu masalah adalah indikasi sikap tingkat III,
misalnya seorang wanita usia subur mengajak wanita usia subur lain
secara kongruen.
3) Multipleksitas (multiplexity)
secara kongruen.
4) Konsisten (consistency)
karena komponen saling mendukung satu sama lain. Ini akan mudah
19
5) Interonnectedness.
6) Konsonan (consonance)
attitude).
tetap sulit untuk diubah, kecuali dengan cara merubah nilai (konsep
a. Fungsi instrumental
Sikap yang melindungi dari kecemasan atau ancaman bagi harga diri
c. Fungsi nilai-ekspresif
d. Fungsi pengetahuan
1. Faktor Internal
a. Pengalaman
memberikan pengetahuan.
23
2. Faktor eksternal
pemasangan.
24
sekali pasang.
c. Pekerjaan
kontrasepsi.
yaitu:
25
7. Pembentukan sikap
Pasangan usia subur berkisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan
(laki-laki dan perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih
perempuan usia subur yang berstatus janda atau cerai. Pada masa ini
kualitas reproduksi dan kualitas generasi yang akan datang (Arum dan
Sujiyatini, 2011).
Misalnya anemia pada waktu hamil yang berdampak pada ibu dan
bayinya.
juga ikut dalam menentukan kontrasepsi yang baik dan aman untuk
istrinya.
1. Pengertian
(polyethylene), ada yang dililit tembaga (Cu) atau ada pula yang dililit
kecil yang terbuat dari plastik yang lentur, mempunyai lilitan tembaga
2. Jenis IUD
1. Copper T
2. Multiload
AKDR ini terbuat dari polyethylene dengan dua tangan kiri dan
halus.
29
3. Copper 7
4. Lippes loop
AKDR ini terbuat dari plastik, terbentuknya seperti spiral atau huruf
ekornya.
5. Nova T
3. Cara Kerja
fertilisasi
dilindungi.
AKDR/IUD yaitu:
1. Keuntungan IUD
tahun atau lebih setelah haid terakhir), tidak ada interaksi dengan
2. Kelemahan
Perubahan siklus haid (umumnya pada tiga bulan pertama dan akan
6. Efek samping
pertama pemakaian).
4. Disminore.
seksual).
haid, menjadi lebih berat dan lebih lama, bahkan lebih menyakitkan.
sesudah 3 bulan.
8. Kontra Indikasi
penyakit kelamin.
33
mengarah ke pendarahan.
Pasa saat menyisipkan IUD ke dalam rahim bisa saja tidak pas pada
pendarahan hebat.
d) Kista ovarium
Menurut Hanafi dalam KKB (2011) waktu yang tepat untuk pengunaan
a) Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan klien tidak
hamil.
keberadaan benang.
infeksi.
36
E. Kerangka Teori
Pengetahuan :
1. Pengertian IUD
2. Cara kerja IUD
3. Indikasi dan kontra indikasi IUD
4. Kelebihan dan kelemahan IUD Sikap dalam memilih
5. Efektifitas IUD kontrasepsi IUD
6. Efek samping dan komplikasi IUD
7. Pengobatan komplokasi
8. Pemasangan IUD
Faktor-faktor yang
mempengaruhi sikap:
1. Pengalaman pribadi
Faktor-faktor yang 2. Pengaruh orang lain
mempengaruhi pengetahuan: yang di anggap
penting
1. Umur
3. Pengaruh kebudayaan
2. Jenis kelamin
4. Media masa
3. Pendidikan
5. Lembaga pendidikan
4. Kebudayaan dan lingkungan
6. Faktor emosional.
sekitar
5. Pengalaman
6. Minat
7. Pekerjaan
Gambar 2.1
F. Kerangka Konsep
Keterangan :
= diteliti
G. Hipotesis penelitian
Sleman.
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
juga.
1. Lokasi penelitian
2. Waktu penelitian
C. Subjek penelitian
1. Populasi penelitian
D. Variabel penelitian
E. Definisi operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
41
data sekunder adalah data yang diperoleh seraca tidak langsung dari
G. Instrument Penelitian
dengan bentuk jawaban benar (B) dan salah (S) skala yang digunakan
skala Gutman. Responden diminta untuk memberi tanda (√) pada salah
sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS
(SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju STS). Nilai 4
Setuju (S), Nilai 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS), dan nilai 1 untuk
alat ukur yang digunakan benar-benar baik dan dapat dipercaya. Uji
1. Validitas
alat ukur yang sah dan terpercaya. Sebuah instrument dikatakan valid
44
2010).
𝑛 ∑ 𝑋𝑌−∑ 𝑋 ∑ 𝑌
rxy=
√{𝑛 ∑ 𝑋²−(∑ 𝑋)²} {𝑛 ∑ 𝑌²−(∑ 𝑌)²}
Keterangan :
n = jumlah sampel
y = skor total
hitung < korelasi tabel (0,361). Butir pertanyaan yang gugur tersebut
adalah butir ke 9, 14, 19, 24, dan 29, sehinggga jumlah butir
2. Reliabilitas
dengan rumus.
𝑘 ∑ 𝜎²๖
rii= [𝑘−1] [1 − ]
𝜎²𝑡
Keterangan:
I. Pengelolaan data
sebagai berikut:
a. Editing
responden.
b. Scoring
diberi nilai 1 (satu) dan untuk jawaban salah diberi nilai 0 (nol).
sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Ketentuan
untuk jawaban sangat setuju diberi nilai 4, jawaban setuju diberi nilai
3, jawaban tidak setuju diberi nilai 2, dan jawaban sangat tidak setuju
diberi nilai 1.
c. Tabulating
J. Analisa data
1. Univariat
𝑓
P = 𝑁 X 100%
Keterangan:
P = presentase
2. Bivariat
sebagai berikut
∑𝐴 −∑𝐵
𝑇=
𝑁(𝑁 − 1)
2
Keterangan:
K. Tahap penelitian
1. Tahap Persiapan
2. Tahap pelaksanaan
penelitian.
b. Penelitian
yang bersedia,
3. Tahap Akhir
skripsi.
L. Etika penelitian
1. Sukarela
calon responden atau sampel yang akan diteliti sehingga peneliti tetap
menghormati keputusannya.
2. Informed Consent
3. Anonymity
ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau
4. Confidentiality
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Kembang.
54
a. Visi
b. Misi
penanggulangan kemiskinan.
B. Hasil Penelitian
Tabel 4.1.
Distribusi responden berdasarkan wanita usia subur di
Puskesmas Depok 1 Sleman Yogyakarta
Tahun 2018
Kategori Frekuensi (n) Prosentase (%)
< 26 Tahun 7 17,9
26-35 Tahun 14 35,9
> 35 Tahun 18 46,2
Jumlah 39 100,0
Sumber: data primer 2018
responden (46,2%).
Tabel 4.2.
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan wanita
usia subur di Puskesmas depok 1 Sleman Yogyakarta
Kategori Frekuensi (n) Prosentase (%)
SD 8 20,5
SMP 11 28,2
SMA 18 46,2
Perguruan Tinggi 2 5,1
Jumlah 39 100,0
Sumber: data primer 2018
(46,2%).
Tabel 4.3.
Distribusi responden berdasarkan jenis pekerjaan pada wanita
usia subur di Puskesmas Depok 1 Sleman Yogyakarta
Tabel 4.4.
Pengetahuan Ibu Tentang Kontrasepsi IUD pada wanita usia
subur di Puskesmas Depok 1 Sleman Yogyakarta
Kategori Frekuensi (n) Prosentase (%)
Baik 4 10,3
Cukup 19 48,7
Kurang 16 41,0
Jumlah 39 100,0
Sumber: data primer 2018
(48,7%).
57
Tabel 4.5.
Sikap Wanita Usia Subur dalam memilih
Kontrasepsi IUD di Puskesmas Depok 1 Sleman
Yogyakarta
Kategori Frekuensi (n) Prosentase (%)
Baik 3 7,7
Cukup 30 76,9
Kurang 6 15,4
Jumlah 39 100,0
Sumber: data primer 2018
Tabel 4.6.
Hubungan Pengetahuan Ibu dan Sikap Dalam memilih Alat
Kontrasepsi IUD
Sikap Koefisien
Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total P Korelasi
F % F % F % F %
Baik 2 50,0 2 50,0 0 0,0 4 100
Cukup 1 5,3 18 94,7 0 0,0 19 100 0,000 0,565
Kurang 0 0,0 10 62,5 6 37,5 16 100
Total 3 7,7 30 76,9 6 15,4 39 100
Sumber: Data Primer 2018
58
Tabel 4.7
Hasil korelasi Kendal tau hubungan tingkat pengetahuan
tentang alat kontrasepsi IUD dengan sikap dalam memilih
kontrasepsi IUD pada PUS di Puskesmas Depok 1 Sleman
Variabel 𝜏 P value N
Pengetahuan ibu tentang
kontrasepsi IUD 0,565 0,000 39
Sikap memilih
kontrasepsi IUD
Sumber : Data Primer 2018
Berdasarkan tabel 4.7 di ketahui bahwa nilai hitung 𝜏
C. Pembahasan
kontrasepsi IUD.
aspek, yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek ini yang akan
5. Keterbatasan Penelitian
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
kondisi akseptor.
DAFTAR PUSTAKA
Hanafi 2011. Buku KKB (Kependudukan Dan Keluarga Berencana ) edisi tiga
Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT Bima Pustaka
Sarwono Prawihardjo.
Lucky dan Titik. 2014. Buku Ajar Kependudukan Dan Pelayanan KB.
Jakarta: Kedokteran, EGC.
70
Lorin Anderson Krhatwohl, 2011. Teori Taksonomi Bloom Lama dan Hasil
Revisi. www. Home Pendidikan Taksonomi Bloom diakses 18 September
2017.
Nilam, R.N. 2014. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Alat
Kontrasepsi IUD di BPS Yulia kristiani, Tempel Sleman. Karya Tuli
Ilmiah. Stikes A.yani Yogyakarta.
Saroha, Dkk. 2016. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Trans Info Media
Uliyah, M. 2010. Panduan Aman dan Sehat Memilih Alat KB. Yogyakarta: PT
Bintang Pustaka Abadi.
Wawan A dan M dewi, 2011 Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta