Vous êtes sur la page 1sur 16

PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN IMPLEMENTASINYA DALAM

PROSES BELAJAR MENGAJAR

Dosen Pembimbing:

Takdir Khair, S.Pd.I., M.Pd.

Disusun Oleh:

Abdul Rahman

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT PARAHIKMA INDONESIA

2018/2019
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puja dan syukur atas kehadirat Allah swt, karena
karunia-Nyalah, penyusun dapat menyelesaikan makalah sederhana yang berjudul
“Pendekatan Pembelajaran dan Implementasinya dalam Proses Belajar Mengajar”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendekatan
Pembelajaran. Dalam menyusun makalah ini, penyusun menyampaikan rasa hormat
dan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada bapak Takdir Khair, S.Pd.I., M.Pd.,
sebagai dosen Pendekatan Pembelajaran.
Dengan kerendahan hati, penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini kedepannya. Dengan selesainya
makalah ini, penyusun berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca,
serta dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan.

Makassar, 19 Mei 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3
A. Konsep dan Perkembangan Pendekatan Pembelajaran ...................... 3
B. Jenis-jenis Pendekatan Pembelajaran dalam Proses Belajar
Mengajar ................................................................................................... 4
C. Rancangan Implementasi Pendekatan Pembelajaran dalam Proses
Belajar Mengajar ..................................................................................... 8
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 12
A. Kesimpulan ............................................................................................... 12
B. Saran ......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Artinya bahwa proses pendidikan itu
dilakukan secara sengaja dan penuh dengan kesadaran dan ditambah lagi dengan
terencana melalui proses belajar mengajar.
Hal ini menunjukkan bahwa hakekat pendidikan adalah sebuah
pengembangan kecerdasan yang melahirkan sebuah karakter. Pendidikan dapat
dipahami dan didekati dari berbagai dimensi. Pendidikan itu merupakan proses
yang tidak akan pernah selesai (never ending process). Manusia itu adalah hasil
dari proses belajar mengajar dan belajar itu merupakan salah satu proses didalam
kepribadian siswa.
Dalam proses pembelajaran terdapat komponen siswa sebagai obyek yang
sedang belajar dan guru sebagai pengajar untuk memberikan materi pelajaran
guna terjadi perubahan pada diri siswa. Mengajar merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan seseorang yang memiliki pengetahuan atau keterampilan yang lebih
dari pada yang diajar, untuk memberikan suatu pengertian, kecakapan atau
ketangkasan. Seperti dikemukakan oleh Slameto (2003: 97) bahwa ”kegiatan
mengajar meliputi penyampaian pengetahuan, menularkan sikap, kecakapan atau
keterampilan yang diatur sesuai dengan lingkungan dan yang menghubungkannya
dengan subyek yang sedang diajar”.
Upaya untuk menyampaikan materi atau keterampilan kepada siswa, maka
harus diterapkan pendekatan pembelajaran yang tepat. Pendekatan pembelajaran
yang diterapkan hendaknya mengacu pada penemuan yang terarah dan

1
pemecahan masalah. Penemuan dan pemecahan masalah tersebut merupakan
pendekatan yang membantu tercapainya dengan mengacu pada pendekatan
pembelajaran yang terkendali, dengan seksama menyusun seri-seri pembelajaran
yang memberi urutan pembelajaran terhadap tujuan yang telah dirumuskan.
Pendekatan pembelajaran merupakan salah satu bagian integral yang dapat
mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Berhasil dan tidaknya tujuan
pembelajaran dapat dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran yang diterapkan
oleh guru.
Penerapan metode pendekatan pembelajaran yang dilakukan seorang guru
akan mempengaruhi pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Dengan metode pebelajaran yang tepat akan dapat membangkitkan motifasi
belajar siswa, sehingga akan mendukung pencapaian hasil belajar lebih optimal.
Pendekatan pembelajarn dapat memberikan umpan balik. Melalui umpan
balik, dalam pendekatan sistem, dapat diketahui apakah tujuan telah berhasil
dicapai atau belum. Sehingga sangat penting sekalai bila pendidik memilih
dengan cermat pendekatan-pendekatan dalam mengajar yang sesuai dengan
perubahan kurikulum yang selalu berubah. Maka penulis ingin menelaah lebih
lanjut mengenai Perkembangan pendekatan pembelajaran serta merancang
implementasinya dalam proses belajar mengajar.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah konsep dan perkembangan pendekatan pembelajaran?
2. Apa saja jenis-jenis pendekatan pembelajaran yang ada dalam proses belajar
mengajar?
3. Bagaimana rancangan implementasi pendekatan pembelajaran yang cocok
dalam kurikulum sekarang?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep dan Perkembangan Pendekatan Pembelajaran


Pendekatan adalah cara umum dalam memandang suatu permasalahan atau
objek kajian, dalam hal ini adalah pendekatan pembelajaran. Pendekatan
pembelajaran sendiri memiliki arti suatu sudut pandang tentang proses
pembelajaran yang masih dalam arti umum yang didalamnya dapat mewadahi,
menguatkan, memberikan inspirasi (Winaswan, 2010).
Dalam pembelajaran sendiri mengenal pendekatan pembelajaran dalam dua
jenis yaitu pendekatan yang berpusat pada siswa dan pendekatan yang berpusat
pada pengajar. Dari kedua jenis pendekatan ini tentunya memiliki keunggulan dan
kelemahan masing-masing. Yang perlu dilihat adalah mana yang cocok untuk
diterapkan pada proses pembelajaran. Bila melihat kondisi di Indonesia maka
sangat diyakini akan lebih banyak menggunakan proses jenis kedua yaitu berpusat
pada pengajar.
Apapun pendekatan yang akan dipilih merupakan hasil dari penelitian dan
solusi yang tepat dengan kondisi yang tepat. Selain dari pada itu pendekatan
pembelajaran juga memiliki kerakteristik yang dapat digunakan antara lain:
1. Identifikasi, menetapkan sasaran, menetapkan kualifikasi output dan target
yang ingin dicapai harus dilatari oleh lingkungan yang kali ini berpatok
pada masyarakat.
2. Pemilihan cara paling efektif untuk mencapai sasaran dengan
mempertimbangkan.
3. Menentukan langkah yang akan dicapai mulai dari awal hingga akhir,
dengan tujuan agar mudah dalam memantau kinerja.
4. Menetapkan kriteria dan standar sebagai tolak ukur pencapaian
pembelajaran yang telah ditetapkan.

3
Karekteristik yang ada akan lebih memudahkan dalam membuat beberapa
rumusan pencapaian dalam pembelajran dan dapat menepatkan pendekatan
pembelajaran mana yang tepat untuk digunakan. Dalam proses pembelajaran
sendiri tidak dapat anda putuskan sendiri mengingat kemampuan dari setiap
sumber daya dan lingkungan tidaklah sama. Tetap membutuhkan saran dari
beberapa pemangku kepentingan. Bila anda merupakan tenaga pendidik yang akan
memilih menggunakan pendekatan pembelajaran model seperti apa, usahakan
sebelum memilih ketahuilah kebutuhan yang cocok pada daerah sekitar anda,
jangan memaksakan menggunakan salah satu pendekatan yang benar namun
sangat bertentangan dengan realita.
Adapun fungsi pendekatan bagi suatu pembelajaran yaitu:
1. Sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah-langkah metode
pembelajaran yang akan digunakan.
2. Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaran.
3. Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai.
4. Mendiaknosis masalah-masalah belaar yang timbul.
5. Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan.

B. Jenis-jenis Pendekatan Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar


Proses interaksi pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar pada
siswa ialah bagaimana cara guru melakukan pendekatan yang sesuai dengan
karakter siswa, kurikulum dan materi pembelajaran. Sehingga seorang pendidik
harus tahu jenis-jenis pendekatan pembelajaran dan pemahamannya. Adapun jenis-
jenis pendekatan pembelajaran antara lain:
1. Pendekatan Individual
Pendekatan individual merupakan pendekatan langsung yang dilakukan
guru terhadap anak didiknya untuk memecahkan kasus anak didiknya
tersebut. Pendekatan individual mempunyai arti yang sangat penting bagi
kepentingan pengajaran. Pengelolaan kelas sangat memerlukan pendekatan

4
individual ini. Pemilihan metode tidak bisa begitu saja mengabaikan kegunaan
pendekatan individual, sehingga guru dalam melaksanakan tugasnya selalu
saja melakukan pendekatan individual terhadap anak didik di kelas. Persoalan
kesulitan belajar anak lebih mudah dipecahkan dengan menggunakan
pendekatan individual, walaupun suatu saat pendekatan kelompok diperlukan.

Pendekatan individual merupakan salah satu cara guru untuk membantu


siswa membelajarkan siswa, membantu merencanakan kegiatan belajar siswa
sesuai dengan kemampuan dan daya dukung yang dimiliki siswa. Pendekatan
individual akan melibatkan hubungan yang terbuka antara guru dan siswa,
yang bertujuan untuk menimbulkan perasaan bebas dalam belajar sehingga
terjadi hubungan yang harmonis antara guru dengan siswa dalam belajar.
Untuk mencapai hal itu, guru harus melakukan hal berikut ini:
a. Mendengarkan secara simpati dan menanggapi dengan positif pikiran
anak didik dan membuat hubungan saling percaya.
b. Membantu anak didik dengan pendekatan verbal dan non-verbal.
c. Membantu anak didik tanpa harus mendominasi atau mengambi alih
tugas.
d. Menerima perasaan anak didik sebagaiman adanya atau menerima
perbedaanya dengan penuh perhatian.
e. Menangani anak didik dengan memberi rasa aman, penuh pengertian,
dan memberi beberapa alternatif pemecahan.
2. Pendekatan Kelompok
Dalam kegiatan belajar mengajar terkadang ada juga guru yang
menggunakan pendekatan lain, yakni pendekatan kelompok. Pendekatan
kelompok memang suatu waktu diperlukan dan pelu digunakan untuk
membina dan mengembangkan sikap sosial anak didik. Hal ini disadari bahwa
anak didik adalah sejenis makhluk homo secius, yakni makhluk yang
berkecendrungan untuk hidup bersama.

5
Dalam pendekatan kelompok, diharapkan dapat menumbuh kembangkan
rasa sosial yang tinggi pada diri setiap anak didik. Mereka dibina untuk
mengendalikan rasa egoisme yang ada dalam diri mereka masing-masing,
sehingga terbina sikap kesetiakawanan sosial dikelas. Tentu saja sikap ini
pada hal-hal yang baik saja. Mereka sadar bahwa hidup ini saling
ketergantungan, seperti ekosistem dalam mata rantai kehidupan semua
makhluk hidup di dunia. Tidak ada makhluk hidup yang terus menerus berdiri
sendiri tanpa keterlibatan makhluk lain, langsung atau tidak langsung, disadari
atau tidak.
3. Pendekatan Edukatif
Apapun yang guru lakukan dalam pendidikan dan pengajaran tidak lain
dengan tujuan untuk mendidik, bukan karena motif-motif lain, seperti karena
dendam, karena gengsi, karena ingin ditakuti dan sebagainya.
Anak didik yang melakukan kesalahan, misal rebut dalam kelas ketika
guru sedang memberikan pelajaran, kemudian diberi hukuman secara fisik
sehingga menimbulkan luka atau cidera pada anak. Hal tersebut bukan
merupakan sanksi hukum yang bernilai pendidikan. Dalam pendidikan, guru
dipandang kurang arif dan bijaksana bila menggunakan kekerasan dalam
memberi hukuman. Karena hal itu bisa merugikan pertumbuhan dan
perkembangan kepribadian peserta didik. Pendekatan yang benar bagi guru
adalah dengan melakukan pendekatan edukatif. Setiap tindakan dan perbuatan
yang dilakukan guru harus bernilai pendidikan dengan tujuan untuk mendidik
peserta didik sebagai penghargaan atas norma hukum, norma susila, norma
sosial dan norma agama.
4. Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif ditandai dengan pemaparan konsep, definisi dan
istilah-istilah pada bagian awal pembelajaran. Pendekatan deduktif dilandasi
oleh suatu pemikiran bahwa proses pembelajaran akan berlangsung dengan

6
baik bila siswa telah mengetahui wilayah persoalannya dan konsep dasarnya
(Suwarna, 2005).
Major (2000) menyatakan bahwa dalam pembelajaran, pendekatan
deduktif dimulai dengan menyajikan generalisasi atau konsep. Dikembangkan
melalui kekuatan argumen logika. Contoh urutan pembelajaran: (1) definisi
disampaikan; dan (2) memberi contoh, dan beberapa tugas mirip contoh
dikerjakan siswa dengan maksud untuk menguji pemahaman siswa tentang
definisi yang disampaikan.
5. Pendekatan Induktif
Ciri utama pendekatan induktif dalam pengolahan informasi adalah
menggunakan data untuk membangun konsep atau untuk memperoleh
pengertian. Data yang digunakan mungkin merupakan data primer atau dapat
pula berupa kasus-kasus nyata yang terjadi dilingkungan. Major (2000)
berpendapat bahwa pembelajaran dengan pendekatan induktif efektif untuk
mengajarkan konsep atau generalisasi. Pembelajaran diawali dengan
memberikan contoh-contoh atau kasus khusus menuju konsep atau
generalisasi. Siswa melakukan sejumlah pengamatan yang kemudian
membangun dalam suatu konsep atau generalisasi. Siswa tidak harus memiliki
pengetahuan utama berupa abstraksi, tetapi sampai pada abstraksi tersebut
setelah mengamati dan menganalisis apa yang diamati.
6. SCL (Student Center Learning)
SCL merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang bersifat refleksif
baik bagi pihak siswa maupun guru. Dalam pendekatan SCL, pelajar memiliki
tanggung jawab penuh atas kegiatan belajarnya, terutama dalam bentuk
keterlibatan aktif dan partisipasi siswa. Hubungan antara siswa yang satu
dengan yang lainnya adalah setara, yang tercermin dalam bentuk kerja sama
dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu tugas belajar. Guru lebih
berperan sebagai fasilitator yang mendorong perkembangan siswa, dan bukan
merupakan satu-satunya sumber belajar. Keaktifan siswa telah dilibatkan

7
sejak awal dalam bentuk desain belajar yang memperhitungkan pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman belajar siswa yang telah didapatkan
sebelumnya.
C. Rancangan Implementasi Pendekatan Pembelajaran dalam Proses Belajar
Mengajar
Dalam merancang implementasi pendekatan pembelajaran, harus disesuaikan
dengan perubahan kurikulum yang sedang berlangsung. Karena pendekatan akan
lebih efektif dan efisien ketika pendekatan tersebut lebih cepat mewujudkan tujuan
pendidikan sesuai kurikulum yang ada.
Salah satu kurikulum yang sedang hangat-hangatnya diterapkan pada masa
sekarang adalah Kurikulum tahun 2013 (K13). Untuk menentukan pendekatan
pembelajaran yang cocok dalam kurikulum 2013 dapat mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut:
a. Kesesuaian model pembelajaran dengan kompetensi sikap pada KI-1 dan
KI-2 serta kompetensi pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan KD-3
dan/atau KD-4.
b. Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik KD-1 (jika ada) dan
KD-2 yang dapat mengembangkan kompetensi sikap, dan kesesuaian
materi pembelajaran dengan tuntutan KD-3 dan KD-4 untuk
memgembangkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan.
c. Penggunaan pendekatan saintifik yang mengembangkan pengalaman
belajar peserta didik melalui kegiatan mengamati (observing), menanya
(questioning), mengumpulkan informasi (collecting information),
mengasosiasi (assosiating), dan mengkomunikasikan (communicating).

Berikut adalah contoh rancangan dalam mengimplementasikan pendekatan


pembelajaran dikaitkan dengan pendekatan saintifik (5M) dalam kurikulum 2013
yaitu:
1. Pendekatan Inkuiri

8
Model pembelajaran Inkuiri biasanya lebih cocok digunakan pada
pembelajaran matematika, tetapi mata pelajaran lainpun dapat menggunakan
model tersebut asal sesuai dengan karakteristik KD atau materi pembelajarannya.
Langkah-langkah dalam model inkuiri terdiri atas:
a. Observasi atau mengamati berbagai fenomena alam. Kegiatan ini
memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik, bagaimana
mengamati berbagai fakta atau fenomena dalam mata pelajaran
tertentu.
b. Mengajukan pertanyaan tentang fenomana yang dihadapi. Tahapan ini
melatih peserta didik untuk mengeksplorasi fenomena melalui
kegiatan menanya baik terhadap guru, teman, atau melalui sumber
yang lain.
c. Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban. Pada tahapan ini
peserta didik dapat mengasosiasi atau melakukan penalaran terhadap
kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang diajukan.
d. Mengumpulkan data yang terakait dengan dugaan atau pertanyaan
yang diajukan, sehingga pada kegiatan tersebut peserta didik dapat
memprediksi dugaan atau yang paling tepat sebagai dasar untuk
merumuskan suatu kesimpulan.
e. Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah
diolah atau dianalisis, sehingga peserta didik dapat mempresentasikan
atau menyajikan hasil temuannya.
2. Pendekatan Berbasis Masalah
Model pembelajaran ini bertujuan merangsang peserta didik untuk belajar
melalui berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan
dengan pengetahuan yang telah atau akan dipelajarinya melalui langkah-langkah
pembelajaran sebagai berikut:

9
a. Mengorientasi peserta didik pada masalah. Tahap ini untuk
memfokuskan peserta didik mengamati masalah yang menjadi objek
pembelajaran.
b. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Pengorganisasian
pembelajaran salah satu kegiatan agar peserta didik menyampaikan
berbagai pertanyaan (atau menanya) terhadap malasalah kajian.
c. Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok. Pada tahap ini
peserta didik melakukan percobaan (mencoba) untuk memperoleh data
dalam rangka menjawab atau menyelesaikan masalah yang dikaji.
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Peserta didik
mengasosiasi data yang ditemukan dari percobaan dengan berbagai
data lain dari berbagai sumber.
e. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Setelah peserta didik
mendapat jawaban terhadap masalah yang ada, selanjutnya dianalisis
dan dievaluasi.
3. Pendekatan Berbasis Proyek
Model pembelajaran ini bertujuan untuk memfokuskan pembelajaran pada
permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam memahami
pembelajaran melalui investigasi, membimbing peserta didik dalam sebuah proyek
kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum,
memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten
(materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan
melakukan eksperimen secara kolaboratif.
Langkah pembelajaran dalam pendekatan berbasis proyek atau project basic
learning adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek. Tahap ini sebagai
langkah awal agar peserta didik mengamati lebih dalam terhadap
pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada.

10
b. Menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek.
Penjadwalan sangat penting agar proyek yang dikerjakan sesuai
dengan waktu yang tersedia dan sesuai dengan target.
c. Menguji hasil. Fakta dan data percobaan atau penelitian dihubungkan
dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.
d. Mengevaluasi kegiatan/pengalaman. Tahap ini dilakukan untuk
mengevaluasi kegiatan sebagai acuan perbaikan untuk tugas proyek
pada mata pelajaran yang sama atau mata pelajaran lain.
Dengan penerapan pendekatan-pendekatan di atas secara terpadu, proses
pembelajaran berpusat pada siswa (Student Center Learning) pada pendekatan
pembelajaran kurikulum 2013 diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang
menguasai 4 (empat) kompetensi inti lulusan yaitu:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pendekatan adalah cara umum dalam memandang suatu permasalahan atau
objek kajian, dalam hal ini adalah pendekatan pembelajaran. Pendekatan
pembelajaran sendiri memiliki arti suatu sudut pandang tentang proses
pembelajaran yang masih dalam arti umum yang didalamnya dapat
mewadahi, menguatkan, memberikan inspirasi.
2. Jenis-jenis pendekatan pembelajaran dalam proses belajar mengajar yaitu:
a. Pendekatan Individual. d. Pendekatan Deduktif.
b. Pendekatan Kelompok. e. Pendekatan Induktif.
c. Pendekatan Edukatif. f. SCL (Student Center Learning)
3. Dalam merancang implementasi pendekatan pembelajaran, harus disesuaikan
dengan perubahan kurikulum yang sedang berlangsung. Karena pendekatan
akan lebih efektif dan efisien ketika pendekatan tersebut lebih cepat
mewujudkan tujuan pendidikan sesuai kurikulum yang ada.
B. Saran
Menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, kedepannya penyusun akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan
isi dari makalah diatas dengan sumber yang lebih banyak. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun dari bapak dosen sangat kami harapkan untuk
perbaikan makalah selanjutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hakim, Thursan, 2000. Belajar secara efektif (panduan menemukan teknik belajar,
memilih jurusan, dan menentukan cita-cita. Jakarta: Puspa Swara.

Prasetyo, Joko, 2006. Strategi Belajar Mengajar. Bandung; PustakaSetia.

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka


Cipta.

Soetopo, Hendyat, dan Soemanto Wasty, 1998. Pembinaan dan Pengembangan


Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara

Tim penyusun, 2013. Peraturan Pemerintah Pendidikan dan Kebudayaan.


(Permendikbud No. 70 Tahun 2013.

Winastwan Gora, Sunarto, 2010. Pakematik: Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis


TIK. Penerbit: Elex Media Komputindo.

13

Vous aimerez peut-être aussi