Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
N
a
m
a
Tgl
&
& No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Keperawatan
jam
P
a
r
a
f
-Bayi tidak mampu melekat pada -pindahkan bayi setelah bayi selesai menyusu dengan melepas
payudara ibu sendiri putting ibu
-bak bayi kurang dari 8xdlm 24 jam -identifikasi adanya keluhan nyeri, rasa tidak
nyaman,pengeluaran, perubahan bentuk payudara
-nyeri dan lecet terus menerus etelah
minggu ke2 -monitor adanya bekas mastektomi, lesi,jaringan parut,
-intake bayi tidak adekuat kemerahan
-bayi menangis saat disusui -periksa apakah ada cairan yang keluar dr putting dengan
menempatkan jempol dan jari telunjuk di sekitar putting lalu
-bayi rewel dan menangis terus
tekan perlahan.
-menolak untuk menghisap
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
Ketidakcukupan Asi berhubungan
dalam waktu 30 menit Promosi Asi Exlusif
dengan
kebutuhan asi bayi
-jelaskan manfaat menyusui bagi ibu dan bayi
-kesempatan untuk menghisap tidak terpenuhi dengan
cukup kriteria hasil -jelaskan pentingnya menyusui dimalam hari untuk
mempertahankan dan meningkatkan produksi asi
-reflek menghisap tidak efektif -ibu mampu mengenali
isyarat bila bayi lapar -jelaskan tanda bayi cukup asi
-kekurangan volume cairan
-payudara penuh -anjurkan ibu menyusui sesegera mungkin setelah melahirkan
-malnutrisi
sebelum menyusui
-anjurkan pada ibu memberikan nutrisi pada bayi hanya
DS
-pengeluaran asi cukup dengan asi
-ibu tidak ada produksi asi
-bayi puas setelah -anjurkan ibu untuk menyusui sesering mungkin
DO minum asi
-bayi menolak menyusu -terjadi peningkatan Pijat Laktasi
berat badan
-penambahan bb kurang dari 500 gr -monitor kondisi mamae dan putting
dalam 1 bulan
-identifikasi keinginan ibu untuk menyusui
-sering menangis, sering mencari
-posisikan ibu dengan nyaman, pijat mulai kepala leher
putting susu, tampak tidak puas
,bahu,punggung, dan payudara
menyusu
-pijat dengan lembut, pijat secara melingkar
-urin pekat dan sedikit
-pijat secara rutin setiap hari
-waktu menyusu lama
-dukung ibu meningkatkan kepercayaan diri dalam menyusui
-volume asi ibu sedikit
dengan memberikan pujian
-ibu mengenali saluran -jelaskan manfaat menyusui bagi ibu dan bayi
asi tersumbat
-ajarkan perawatan payudara postpartum misal cara memerah,
-teknik mencegah nyeri pijat payudara, pijat oksitosin
-status puasa yang lama -tidak ada residu cairan -identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric
lambung
DS:- -monitor bb
-warna cairan lambung
DO -monitor hasil pemeriksaan laboratorium
jernih
-ketidakmampuan mempertahankan -lakukan oral hygiene
-serum albumin
menghisap yang efektif
-kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan(pereda
-ketidakmampuan memulai menghisap nyeri,antiemetik,)
yang efektif
-kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
-ketidakmampuan mengkoordinasi dan jenis nutrient yang dibutuhkan
menghisap, menelan, dan bernafas
Pemberian Makanan Enteral
-monitor bb
Edukasi diet
Pencegahan Aspirasi
Resiko ketidakstabilan glukosa darah -posisikan semifowler 30-45 derajat sebelum memberi asupan
berhubungan dengan makanan
Setelah dilakukan
-asupan diet tidak cukup tindakan keperawatan -pertahankan posisi semifowler 30-45 derajat pada pasien tidak
dalam waktu lebih dari sadar
-gangguan status mental
1 jam glukosa darah
-lakukan penghisapan jalan nafas
-kehamilan stabil dengan kriteria
hasil -hindari pemberian makan lewat gastrointestinal jika residu
-keterlambatan perkembangan kognitif
banyak
-glukosa darah
-kurang kepatuhan pada rencana
managemen diabetes -hemoglobin glikosilat
-stres berlebihan
Management hiperglikemia
DS
-identifikasi penyebab hiperglikemia
-mengantuk
-pusing -monitor kadar gula darah
-sklera kuning -toleransi terhadap diet -gunakan linen berwarna putih agar memantulkan cahaya
sebanyak mungkin
-kadar bilirubin
-membran mukosa kering -tekanan arteri rata rata -monitor tanda dan gejala edema paru
-peningkatan frekwensi nadi -tekanan vena sentral -berikan infus kristaloid 1-2 L pada dewasa
-peningkatan hematocrit -denyut perifer -berikan infus kristaloid 20ml/kgbb pada anak
-peningkatan konsentrasi urin -keseimbangan intake -kolaborasi penentuan jenis dan jumlah cairan
output
-peningkatan suhu tubuh -kolaborasi pemberian produk darah.
-bb stabil
-penurunan bb Management Cairan
-turgor kulit kembali
-penurunan haluaran urin -monitor status hidrasi(frekwensi nadi,kekuatan nadi, mukosa,
cepat
akral)
Terapi Oksigen
Domain 5
-pertahankan kepatenan jalan nafas
Defisiensi pengetahuan berhubungan Setelah dilakukan
-berikan oksigen sesuai instruksi DPJP
dengan tindakan keperawatan
dalam waktu 1 jam -monitor aliran oksigen
-gangguan fungsi kognitif
tingkat pengetahuan
-monitor efektifitas terapi oksigen
-gangguan memori meningkat dengan
kriteria hasil
-kurang informasi
-mampu mengatur
DS
strategi untuk
Bimbingan Antisipatif
DO mengelola jangka waktu
-bantu klien identifikasi perkembangan situasi krisis yang akan
-perilaku tidak -mampu meminimalisir
tepat(hysteria,agitasi,apatis) gangguan terjadi
Pendidikan Kesehatan
Domain 11
-disfagia -frekwensi pernafasan -auskultasi suara nafas, catat area,yg ventilasinya menurun
atau tidak ada dan suara tambahan
-kerusakan mobilitas fisik -tidak ada gangguan
kesadaran -lakukan penghisapan melalui endotrakhea atau nasotrakhea
-peningkatan residu lambung
-suara auskultasi nafas -monitor status pernafasan dan oksigenasi
-peningkatan tekanan intragastrik
-kepatenan jalan nafas Pencegahan Aspirasi
-penurunan motilitas gastrointestinal
-volume tidal -monitor tingkat kesadaran,reflek batuk,gag reflek,kemampuan
-terpasang ngt
menelan
-tidak ada penggunaan
-terpasang trakeostomi atau ett
otot bantu pernafasan -pertahankan kepatenan jalan nafas
-trauma/pembedahan leher,mulut,dan
-tidak ada retraksi dada -minimalisir penggunaan narkotik atau sedative
wajah
-tidak ada cyanosis -pastikan peralatan suction tetap tersedia
Management muntah
-gigi goyang -kebersihan gigi palsu -monitor efek terapi dari penggunaan anestesi topical,krim
pelindung gigi,dan analgesic
-gigi ompong -kesesuaian peralatan
gigi -konsultasikan pada dokter atau dokter gigi mengenai
-gigi tidak sejajar
penyesuaian kembali kawat gigi dan metode perawatan yg lain
-kelembapan mukosa
-karies gigi jika terdapat iritasi.
mulut dan lidah
-plag yg berlebihan Management Nyeri
-warna membrane
mukosa -lakukan pengkajian nyeri komprehensif
-penurunan kadar albumin -perfusi jaringan -tempatkan pasien diatas matras/tempat tidur terapeutik
-riwayat strok -integritas kulit -dorong pasien untuk terlibat dalam perubahan posisi
-tekanan pada tulang -tidak ada lesi pada -monitor status oksigenasi pasien
kulit
-penyakit kardiovaskuler -jangan menempatkan pasien pada posisi yg dpt meningkatkan
-tidak ada pengelupasan nyeri
-penurunan perfusi jaringan
kulit
-posisikan pasien untuk meningkatkan drainase urin
Resiko syok berhubungan dengan
-tidak ada eritema
-tinggikan anggota badan yg terkena dampak setinggi
-hipoksemia
Setelah dilakukan 20derajat atau lebih tinggi dr jantung untuk meningkatkan
-hipoksia tindakan keperawatan aliran balik vena
dalam waktu 45 menit
-hipotensi Management Tekanan
resiko syok dapat
-hipovolemia dicegah dengan kriteria -balikan posisi pasien minimal tiap 2 jam sesuai jadwal
hasil
-infeksi -monitor area kulit dr adanya kemerahan dan pecah-pecah
-ttv dalam batas normal
-sepsis -pasang pelindung tumit dengan tepat
-tingkat pernafasan
-sindrom respon inflamasi(SIRS) Perawatan Tirah Baring
-mampu menggunakan
system dukungan -bantu menjaga kebersihan misal kasur dan linen
personal untuk
-ajarkan latihan ditempat tidur dengan cara yg tepat
mengurangi resiko
Monitor Tanda-Tanda Vital
-mampu mengenali
factor resiko -monitor tekanan darah,nadi,suhu,dan status pernafasan
Management Hipovolemia
Sindrom Kematian Bayi Mendadak
berhubungan dengan Setelah dilakukan -monitor status hemodinamik
tindakan keperawatan
-bayi yg dibedong berlebihan -monitor asupan dan pengeluaran
dalam waktu lebih dari
-bayi yg terlalu dipanaskan 1 jam bayi mampu -berikan cairan iv isotonic yg diresepkan(NS,RL) untik
beradaptasi terhadap rehidrasi exstraseluler
-bayi yg tidur posisi miring
lingkungan extrauterin
-berikan cairan hipotonik d5%,untuk rehidrasi intraseluler
-bayi tidur posisi telungkup dengan kriteria hasil
-berikan koloid suspension yg
-kurangnya asuhan prenatal -indeks usia kehamilan
diresepkan(albumin,plasma)untuk penggantian cairan
-pemajanan pada asap -termoregulasi intravene
Resiko perilaku kekerasan Setelah dilakukan -dukung pasien untuk menghadiri kelas prenatal
berhubungan dengan tindakan keperawatan
-letakan bayi baru lahir ke kulit orang tua setelah kelahiran
dalam waktu lebih dari
-pemikiran waham
1 jam diharapkan pasien -dorong ibu menyusui dengan tepat
-curiga pada orang lain dapat menahan diri dari
-instruksikan pada orang tua bagaimana memindahkan bayi
kemarahan dengan
-halusinasi dari incubator, menghangatkan kasur
kriteria hasil
-kerusakan control impuls -pasien mampu Perawatan Bayi Baru Lahir
mengidentifikasi kapan
-kelainan neurologis -monitor respon bayi baru lahir terhadap extrauterin
merasa marah, frustasi
-penganiayaan -tentukan kondisi kesiapan bayi baru lahir sebelum
-mengidentifikasi alas
menyediakan perawatan
-riwayat atau ancaman kekerasan thd an perasaan marah
diri sendiri atau orang lain -lindungi bbl dr sumber infeksi
-menggunakan
ketrampilan resolusi
konflik yeng efektif
Pencegahan Perilaku Kekerasan
-menggunakan strategi
-monitor adanya benda yang berpotensi membahayakan
untuk mengendalikan
frustasi -monitor keamanan barang yg dibawa pengunjung
-mengontrol dorongan
diri Pencegahan Bunuh Diri
-menahan diri dari -tentukan resiko bunuh diri yg ada dan tingkat resiko bunuh
menimbulkan cedera diri
serius
-tentukan apakah pasien mempunyai alat untuk bunuh diri
-menahan diri dr
-berikan pengobatan untuk menurunkan kecemasan
penyalahgunaan obat
,agitasi,psikosis
-mempertahankan
-lakukan pengecekan mulut setelah pemberian obat untuk
control bunuh diri memastikan bahwa pasien tdk meletakan obat dipipi dalam
rangka berusaha agar over dosis
-menahan diri dari
percobaan bunuh diri -libatkan pasien dan keluarga dalam rencana penanganan
denagn tepat
-mendapatkan
pengobatan untuk -lakukan intervensi pencegahan misal pembatasan
depresi area,pengekangan fisik
Terapi Kelompok
-sedasi
-sepsis
Pengaturan Suhu
DS
DO
-menggigil
Management Hipotermia
-suhu tubuh dibawah normal
-monitor suhu tubuh
-bradikardi
-identifikasi penyebab hipotermia
-dasar kuku cyanosis
-monitor tanda dan gejala hipotermia
-hipoglikemia
-sediakan lingkungan yg hangat
-hipoksia
-lakukan penghangatan aktif eksternal(kompres hangat,selimut
-crt< 2 detik hangat)
-trauma -hipertermia -masukan bayi bblr ked lam plastic segera setelah lahir
DS -hipotermia -gunakan topi
-takikardi
-kulit kemerahan