Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh
Novi Pahmalia
21210107
PERSONAL INFORMATION
FORMAL EDUCATION
1. Elementary School :
SDN Sukagalih V Garut, 1997-2003 [graduated]
2. Junior High School :
MTs Persis 76 Tarogong Garut 2003-2006 [graduated]
3. Senior High School :
SMAN 17 Garut, 2007-2009 [graduated]
4. University
Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) major of Management, 2010 – 2014
[graduated]
COMPUTER AND LANGUAGE SKILL
1. Computer Skill
Operating System: Windows..
Application: Microsoft Office (Word, Power Point, Excel), Accurate.
Design Application: Adobe Photoshop, Adobe InDesign.
Hardware, troubleshooting computer.
2. Language Skill
Indonesia (Excellent)
English (Well)
Korean (good)
Arabic (good)
1. Member of UGT (Ummahatul Ghad Tsanawiyyah) MTs Persis 76 Tarogong Garut, 2004-
2005.
2. Member of OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) SMAN 17 Garut, 2007-2008.
3. Member of FMN (Front Mahasiswa Nasional) June 2011 – Mei 2012.
HEALTH
ADITIONAL INFORMATION
Right now, I am in a good condition of health and never been treated of any illness, allergic,
or major accident. I am able to work as part of a team as well as an individual. Considering
my academic ability and experiences, beside I am a student of a university, major of
management. I am trained to analyze problem and to work honesty, dedication and loyalty. I
am able to work under pressure and enjoy maintaining high standards and details and the
important thing that I am able learn quickly.
Sincerely yours,
Novi Pahmalia
DAFTAR ISI
Hal
ix
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS....................................................................................... 13
2.1 Kajian Pustaka ............................................................................ 13
2.1.1 Kualitas Pelayanan ............................................................ 14
2.1.1.1 Definisi Kualitas Pelayanan .................................. 14
2.1.1.2 Dimensi Kualitas Pelayanan ................................. 15
2.1.1.3 Model SERVQUAL .............................................. 17
2.1.2 Promosi Kesehatan ............................................................ 18
2.1.2.1 Definisi Promosi Kesehatan .................................. 18
2.1.2.2 Jenis Promosi ........................................................ 21
2.1.3 Loyalitas Pasien ................................................................ 22
2.1.3.1 Definisi Kepuasan ................................................. 22
2.1.3.2 Definisi Loyalitas .................................................. 23
2.1.3.3 Alasan Konsumen Tidak Loyal ............................. 26
2.1.4 Penelitian Terdahulu ......................................................... 26
2.2 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ............................................. 33
2.2.1 Kerangka Pemikiran .......................................................... 33
2.2.1.1 Keterkaitan Antara Kualitas Pelayanan dengan
Loyalitas ................................................................ 34
2.2.1.2 Keterkaitan Antara Promosi Kesehatan dengan
Loyalitas ................................................................ 34
2.2.1.3 Keterkaitan Antara Kualitas Pelayanan dan
Promosi Kesehatan terhadap Loyalitas ................. 34
2.2.2 Hipotesis ........................................................................... 35
x
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................ 51
3.2.4.1 Uji MSI ................................................................. 53
3.2.4.2 Uji Validitas .......................................................... 54
3.2.4.3 Uji Reliabilitas ...................................................... 57
3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ................... 60
3.2.5.1 Rancangan Analisis ............................................... 60
3.2.5.1.1 Rancangan Analisis Deskriptif ............. 60
3.2.5.1.2 Rancangan Analisis Verifikatif ............ 61
3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ............................................... 64
xi
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 117
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 117
5.2 Saran ............................................................................................ 119
xii
DAFTAR PUSTAKA
Arlina Nurbaity Lubis. 2009. Pengaruh Consumer Education dan Service Quality
terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pasien Rawat Inap (Studi pada Rumah
Sakit Umum dan Swasta di Kota Medan).
Antinah. K. Komunikasi dari Mulut ke Mulut Pengaruhnya terhadap Loyalitas
Pelanggan pada Cipaganti Shuttle Service Trayek Bandung-Jakarta
Cabang Dipatiukur di PT. Cipaganti Citra Graha Bandung.
Any Djuwitawati. Ova Emilia dan Hari Kusnato. 1998. Hubungan Kualitas
Pelayanan dan Promosi terhadap Hasil Pelayanan Kesehatan Gigi dan
Mulut di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Dati II Blora.
Amstrong, Gary. Kotler, Philip. Principles Of Marketing, 12th Edition. Pearson
Education, Inc. 2008
Boy S. Sabarguna. Aplikasi Customer Relationship Management untuk Rumah
Sakit. Jakarta, Sagung Seto. 2008.
Boy S. Sabarguna. Pemasaran Pelayanan Rumah Sakit. Jakarta, Sagung Seto.
2008.
Boy S. Sabarguna. Quality Assurance Pelayanan Rumah Sakit. Jakarta, Sagung
Seto. 2008.
Dwi Aryani dan Febrina Rosinta. 2010. Pengaruh Kualitas Layanan
terhadap Kepuasan Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan.
Halaman 114-126.
Endang Tjahjaningsih. Pengaruh Citra dan Promosi terhadap Kepuasan
Pelanggan Serta dampaknya terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi pada
Pelanggan Supermarket Carefour di Serang.
Engkos Ahmad Kuncoro dan Riduwan. Cara Menggunakan dan Memakai Path
Analysis (Analisis Jalur). Bandung, Alfabeta. 2012.
Ernawaty dan Supriyanto. Pemasaran Industri jasa Kesehatan. Yogyakarta, C.V
Andi Offset. 2010.
Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra. Service, Quality & Satisfaction - Edisi 3.
Yogyakarta, C.V Andi Offset. 2011.
121
122
Minor, Michael. Mowen, John C. Consumer Behaviour, 5th Edition. Harcourt, Inc.
2001.
Mosahab, Rahim. Mohammad, Osman dan Ramayah, T. 2010. Service Quality,
Customer Satisfaction and Loyalty: A Test of Mediation.
Ping Pi, Wang and Hong Huang, Hsieh. 2011. Effect of Promotion on
Relationship Quality and Customer Loyalty in the Airline Industry: The
Relationship Marketing Approach.
Rambat Lupiyoadi.. Manajemen Pemasaran jasa Berbasis Kompetensi. Jakarta,
Penerbit Salemba Empat. 2013.
Soekidjo Notoatmodjo. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta, Nineka
Cipta. 2007.
Soekidjo Notoatmodjo. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta,
Nineka Cipta. 2010.
Srinivasa Rao, U. Srinivasarao, B. Sreenivas, T. 2013. An Analysis on Marketing
Mix In Hospital. International Journal of Advance Research in
management and Social Sciens. Page 187-207.
Sugiono. Metode Penelitian Manajemen.Bandung, Alfabeta. 2013.
Supangat, Andi. Statistika: Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan
Nonparapetrik. Jakarta, Kencana. 2007.
Wahid Iqbal Mubaraq, Nurul Chayatin, Khoirul Rozikin dan Supriadi. Promosi
Kesehatan: Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam
Pendidikan. Yogyakarta, Graha Ilmu. 2007.
Yuvita Patras. 2013. Kualitas Jasa Pengaruhnya terhadap Loyalitas Pasien pada
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
KATA PENGANTAR
Assalamu`alaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang
skripsi dalam memenuhi syarat sidang sarjana pada program studi Manajemen,
(Survey Pada Unit Rawat Jalan di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Kota Bandung)”.
Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
Indonesia,
vi
2) Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., S.E.,M.Si., selaku Penanggung Jawab
3) Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini Yahya, S.E., Spec., Lic., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi.
4) Dr. Raeny Dwisanty. S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen,
Fakultas Ekonomi dan Penguji II, yang telah memberikan masukan dan
6) Dra. Erna Misni Laelasari, selaku Kasubag TU Rumah Sakit Khusus Gigi dan
7) drg. Hj. Rida Fathia Rusida, selaku kepala seksi keperawatan Rumah Sakit
Khusus Gigi dan Mulut yang telah memberikan bantuan dan masukan dalam
8) Kedua orang tua, ayah dan ibu tercinta yang selalu memberikan doa restu dan
materil.
9) Bibi tercinta, Sabitah Irwani yang selalu memberikan dukungan baik moral
vii
yang berharga dalam kehidupan, juga kepada Linda Imaniar yang telah
analisis data,
11) Lukman Hakim, yang selalu memberikan bantuan, perhatian dan dukungan
kepada penulis,
12) Teman-teman alumni PPI-76 dan 17 Garut, Lestyani Sunarto, Wiska Nur
13) Teman-teman kostan 39B (Cindy, Uchi dan Ega) sebagai teman diskusi
angkatan 2010, terima kasih atas doa dan semangatnya semoga bantuan dan
15) Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam penelitian ini yang
Akhir kata, penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat diterima dan
Novi Pahmalia
NIM: 21210107
viii
BAB I
PENDAHULUAN
sebagai salah satu unsur kesejahteraan baik individu maupun kelompok. Oleh
sakit merupakan salah satu pelayanan sektor publik yang menyediakan pelayanan
jasa kesehatan individu secara paripurna yang terdiri dari rawat jalan, rawat inap
dan IGD serta menyediakan barang berupa obat-obatan dan alat kesehatan yang
terbagi kedalam dua jenis pelayanan, yaitu rumah sakit umum dan rumah sakit
khusus yang dikelola baik secara publik (dikelola oleh pemerintah atau badan
1
2
hukum yang bersifat nirlaba) maupun privat (dikelola oleh badan hukum yang
menimbulkan persaingan yang ketat di antara rumah sakit satu dan yang lainnya
masyarakat. Hal tersebut menjadi sebuah tantangan bagi rumah sakit agar tetap
lingkungan idustrinya, karena itu rumah sakit juga dituntut untuk dapat
bahwa suatu pelayanan yang dipilih setidaknya memenuhi atau melebihi harapan.
yang sama atau bia disebut dengan loyalitas. Loyalitas adalah suatu komitmen
yang terbentuk dalam benak pasien atau konsumen rumah sakit terhadap suatu
pelayanan tertentu.
selektif dan sadar akan kualitas pelayanan kesehatan. Hal tersebut menimbulkan
3
tuntutan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan lebih cepat. Selain itu pula
masyarakat akan semakin pandai memilih pelayanan kesehatan yang lebih baik
dan sesuai dengan apa yang mereka inginkan dan butuhkan. Salah satu kebutuhan
dan mulut.
oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
Perilaku tersebut dapat terjadi pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya
menghasilkan kepuasan tinggi juga bagi konsumen atau pengunjung rumah sakit
serta pembelian ulang yang lebih sering terhadap pelayanan kesehatan yang
Kualitas merupakan suatu ciri dari suatu produk atau pelayanan yang
tersirat. Terciptanya kualitas pelayanan yang baik di suatu instansi kesehatan akan
sakit, yaitu dapat menambah loyalitas pasien terhadap rumah sakit. Sebaliknya
ketidakpuasan yang dialami pasien akan merusak citra rumah sakit dimata publik.
barang maupun jasa perlu terjadinya komunikasi antara penyedia layanan dan
aspek yang sangat penting bagi semua isntansi baik pemerintah ataupun swasta
berkesinambungan.
tentang pengetahuan keyakinan dan ingatan akan produk atau jasa kesehatan
masyarakat luas.
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM) merupakan rumah sakit
khusus yang melayani kesehatan spesialis gigi dan mulut. Rumah sakit tersebut
5
salah satunya rumah sakit yang berada di kota Bandung yang dikelola oleh
pemeliharaan kesehatan dan pengobatan gigi dan mulut secara rawat jalan.
kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan ke berbagai instansi seperti sekolah,
panti asuhan dan lain-lain, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan
di lingkungan rumah sakit maupun di salah satu stasiun radio di bandung, brosur
atau poster pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Dari beberapa promosi kesehatan
yang dilakukan oleh RSKGM ada beberapa promosi kesehatan yang masih kurang
menyeluruh dilakukan. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan survey awal yang
menyatakan bahwa mereka masih kurang menyadari akan kesehatan gigi dan
mulut.
RSKGM, seperti kurangnya respon karyawan medis ataupun non medis dalam
terhadap kepastian pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit tersebut berkurang.
pengunjung tidak sesuai dengan harapan mereka serta mengelukhan akan kartu
menjadi kendala bagi pengunjung rumah sakit. Dikarenakan fasilitas gedung yang
baru dan beberapa gedung lain yang masih dalam tahap pembangunan, membuat
pelayanan.
estetik),
pengobatan secara rawat jalan dan IGD. Kesadaran masyarakat akan kesehatan
gigi dan mulut saat ini semakin tinggi, sehingga mengakibatkan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut di rumah sakit dituntut agar dapat memenuhi kebutuhan
pasien RSKGM dengan cara menigkatkan kualitas pelayanan yang ada di rumah
sakit tersebut dan menggalakan program promosi kesehatan. Oleh karena itu
pelayanan yang tepat, khususnya dalam pelayanan kepada pasien atau pengunjung
rumah sakit, diperlukan kajian tentang dimensi kualitas pelayanan dan promosi
mempengaruhi loyalitas pasien dan pengunjung di rumah sakit. Hal tersebut dapat
Rumah Sakit (Survey Pada Unit Rawat Jalan di Rumah Sakit Khusus Gigi
Ditinjau dari segi kualitas pelayanan, Rumah Sakit Gigi dan Mulut hanya
menerapkan pelayanan rawat jalan dan IGD, namun pelayanan IGD belum
berjalan dengan baik. Selain itu juga, respon karyawan medis atau non medis
dalam melayani pengunjung dan pasien RSKGM masih kurang dan perhatian
dan gedung yang disedikan masih baru, seperti kurangnya penjelasan petunjuk
dilakukan oleh Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut belum merata, sehingga
9
masih kurangnya kesadaran masyarakat akan kesehatan gigi dan mulut. Masih
banyak masyarakat yang tidak melakukan pemeriksaan kesehatan gigi kecuali saat
dilakukan oleh Rumah Sakit Gigi dan Mulut dapat menimbulkan loyalitas pasien
di rumah sakit tersebut. Karakteristik pasien di Rumah Sakit Khusus Gigi dan
adalah:
informasi terkait dengan kualiats pelayanan rumah sakit dan promosi kesehatan,
terkait.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan evaluasi dalam
2) Bagi Penulis
Lokasi penelitian dilakukan di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut yang
Bandung Wetan.
12
waktu penelitian selama 6 (enam) bulan terhitung mulai bulan Maret 2014 sampai
Tabel 1.2
Jadwal Penelitian
2010:4).
dapat diartikan sebagai tempat dimana pembeli dan penjual bertemu untuk
13
14
jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia yang dilakukan secara
hati-hati untuk menghasilkan pertukaran (nilai) produk dengan target pasar yang
tidak asing lagi didengar dalam setiap kegiatan. Bentuknya bias berupa keluahan
terhadap kualitas produk atau jasa yang dibicarakan atau keunggulan kualitas pada
produk atau jasa. Selain itu, kriteria atau standar kualitas sangat bervariasi dan
tersebut dengan penilaian yang berbeda. Dibawah ini, peneliti akan memaparkan
produk, jasa, sumber daya manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan”.
menyatakan bahwa kualitas adalah “perpaduan antara sifat dan karakteristik yang
pelanggan”.
diartikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan para
pasien atau pengunjung rumah sakit atas layanan yang mereka terima. Kualitas
para pasien dan pengunjung rumah sakit atas pelayanan yang sudah mereka
terima.
bukunya Tjiptono (2011:198) terdapat lima dimensi kualitas jasa, yaitu sebagai
berikut:
1) Berwujud (tangible)
Tangible adalah tampilan fisik fasilitas, alat dan tenaga. Tampilan fisik
berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan dan material yang
2) Empati (empathy)
3) Reliabilitas (reliability)
sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Hal tersebut
akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan dan menyampaikan jasa
4) Ketanggapan (responsiveness)
kapan jasa akan diberikan dan kemudian memberikan jasa secara cepat.
para pegawai rumah sakit untuk menumbuhkan rasa percaya dan yakin akan
popular dan hingga kini dijadikan acuan dalam riset manajemen dan pemasaran
dan Berry”. Berdasarkan konseptual yang disusun, kemudian konsep kualitas jasa
perceived qualitu (Q) sebagai “the degree and direction of discrepancy between
Keterangan :
Q : Skor SERVQUAL
P : Persepsi
E : Ekspektasi (harapan)
sempurna untuk masing-masing atribut jasa. Bila kinerja sesuai dengan atau
melebihi standar, maka persepsi atas kualitas jas akeseluruhan akan positif dan
sebaliknya.
18
mental dan sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat, serta produktif
pengetahuan, keyakinan, dan ingatan akan produk atau jasa kepada pembeli
Supriyanto (2010:182) menyatakan bahwa “hasil akhir dari promosi adalah akses
promosi rumah sakit adalah salah satu bentuk dari pemasaran rumah sakit
19
pelayanan kesehatan di rumah sakit serta kondisi rumah sakit itu sendiri secara
kegiatan yang dilakukan di rumah sakit baik mengenai jasa pelayanan kesehatan
oleh rumah sakit, masyarakat akan mengetahui akan informasi jasa pelayanan
kesehatan di rumah sakit dan pemahaman akan pelayanan yang akan didapatkan.
manfaat dan kelebihan produk, jasa, gagasan atau ide (tentang sehat sakit) dari
rumah sakit kepada calon pengguna (pasar) rumah sakit. Pada akhirnya, pasar
Ada tiga kegiatan promosi yang dapat dilakukan di rumah sakit dengan
atau pikiran konsumen akan keberadaan produk atau jasa rumah sakit.
2) Persuading (persuasi)
Kegiatan yang dilakukan oleh rumah sakit untuk mengubah sikap dan minat
konsumen pada produk atau jasa yang dipromosikan agar timbul keinginan
3) Remainding (mengingatkan)
Kegiatan yang dilakukan oleh rumah sakit untuk mendorong konsumen agar
1) Membangkitkan Kesadaran
sakit. Usaha agar masyarakat mengetahui pelayanan apa saja yang dapat
diperoleh dan kapan waktunya. Cara yang dapat dilakukan dalam kegiatan ini
adalah dengan pembuatan papan nama yang jelas, membuat stiker, membuat
kalender dan dapat pula dengan mengirimkan surat pada perusahaan atau
masyarakat tertentu.
2) Pembentukan Citra
baik tentang rumah sakit. Kegiatan yang dilakukan dalah hal ini lebih terarah
raga.
3) Mendorong Tindakan
4) Perilaku Melayani
bijaksana.
persepsi / kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-
harapannya”.
diperlukan timbal balik positif antara kualitas pelayanan dan kepuasan pasien.
merupakan suatu konstruk yang sama”. Oleh sebab itu, loyalitas merupakan suatu
dari loyalitas itu sendiri adalah “komitmen psikologis terhadap brand (merk)
tertentu”.
24
pelanggan terhadap suatu merk, toko, atau pemasok, berdasarkan sikap yang
1) Affective Loyalty
menggunakan sesuatu produk / jasa yang sama secara kontinu dalam waktu
2) Action Loyalty
3) Advocator Loyalty
4) Connative Loyalty
Dari beberapa bagian definisi loyalitas diatas, loyalitas paling tinggi adalah
advocator loyalty, kemudian disusul action loyalty, conative loyalty dan terakhir
membagi pula loyalitas berdasarkan kesertiaan memberi produk / jasa dari rumah
sakit atau puskesmas yang sama”. Pola loyalitas pasien yang disebutkan tersebut
Konsumen membeli dua atau tiga produk / jasa bila membutuhkan. Mereka
3) Shfting Loyal
membutuhkan.
4) Switcher
salah satu indikator atau gejala dari tanda adanya ketidakpuasan pelayanan rumah
sakit kepada pasien sehingga akan terbentuknya loyalitas atau tidaknya pada
serta empati.
termasuk keuangan.
factor aksesibilitas pengguna pelayanan dan lebih lanjut aspek dari pasiennya itu
sebagai bahan acuan dalam penelitiannya. Berikut ini merupakan ringkasan hasil
diketahui bahwa terdapat pengaruh yang kuat dan positif antara kualitas
Education dan Service Quality terhadap kepuasan dan Loyalitas Pasien Rawat
Inap (Studi pada Rumah Sakit Umum Swasta di Kota Medan). Dalam
mempunyai pengaruh terhadap loyalitas pasien rawat inap. Hal tersebut dapat
diketahu dengan pemberian kualitas pelayanan yang baik kepada pasien rawat
terhadap kepuasan nasabah bank. Tidak semua nasabah yang merasakan puas
bias menjadi loyal terhadap kualitas pelayanan tetapi hanya nasabah yang
bank tersebut.
5) Antinah
Berdasarkan hasil penelitian pada jurnal yang berjudul Komunikasi dari
6) Endang Tjahjaningsih
Berdasarkan hasil penelitian pada jurnal yang berjudul Pengaruh Citra dan
Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa citra dan promosi yang dirasakan
Semarang.
karena potongan harga merupakan strategi promosi yang kuat untuk menarik
seperti rumah sakit. Hal tersebut dapat dijadikan rumah sakit sebagai jalan
di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Dati II Blora. Dalam penelitian ini dapat
dijelaskan bahwa kualitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang diukur
30
tambal cabut.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
produk dengan yang lain. Dalam industri kesehatan, pemasaran ini berupaka
akan produk atau jasa kesehatan kepada masyarakat, agar masyarakan lebih sadar
pasien dan menerapkan strategi pemasaran yang baik, maka dapat terwujudnya
diharapkan atau melebihi harapan yang akan membentuk suatu perilaku yang
disebut loyalitas. Loyalitas akan terjadi apabila pasien sangat puas atau apa yang
pengaruh terhadap loyalitas pasien rawat inap. Hal tersebut dapat diketahu dengan
pemberian kualitas pelayanan yang baik kepada pasien rawat inap maka akan
dapat menurun karena bberapa factor lain, antara lain bila terjadi penurunan
dapat diketahui bahwa citra dan promosi yang dirasakan pelanggan mampu
memberikan tingkat kepuasan tinggi dan secara nyata pelanggan sangat loyal
Loyalitas
Emilia, Hari Kusanto dapat dijelaskan bahwa kualitas pelayanan kesehatan gigi
dan mulut yang diukur dengan menggunakan SERVQUAL dan promosi dapat
Gambar 2.1
Konsep Kerangka Pemikiran Peneliti
2.2.2 Hipotesis
(statistik)”.
36
berikut:
1) Kualitas pelayanan di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut relative cukup
baik,
2) Promosi kesehatan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
cukup baik,
3) Loyalitas pengunjung yang berobat di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
cukup loyal,
memudahkan peneliti untuk lebih fokus dalam pembahasan yang ada dalam
penelitiannya.
yang akan di teliti oleh peneliti. Sesuai dengan judul penelitian yang dipilih, maka
objek penelitian yang akan diteliti pada penelitian ini adalah komponen-
loyalitas pengunjung di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota bandung
Subjek penelitian yang diamati adalah pasien atau responden yang sudah
pernah merasakan jasa pelayanan Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut. Penelitian
ini ditujukan kepada pasien atau pengunjung rumah sakit yang bertujuan untuk
mengtahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan rumah sakit dan promosi
kesehatan terkadap loyalitas pengunjung di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulit
adalah:
1) Variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah kualitas
37
38
2) Variabel dependen atau variabel terkait dalam penelitian ini adalah loyalitas
“cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
menjabarkan hasil penelitian lebih luas secara deskripsi dan tidak terikat oleh
dan promosi kesehatan terkadap loyalitas pengunjung rumah sakit baik secara
simultan ataupun parsial. Oleh karena itu, verifikatif berarti, menguji teori
yang berdasarkan data yang berbentuk bilangan atau angka yang dilakukan untuk
peneliti akan mengetahui pengaruh kualitas pelayanan rumah sakit dan promosi
40
kesehatan terkadap loyalitas pengunjung Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut di
Dalam penelitian ini, masalah yang berhasil diidentifikasi oleh peneliti adalah
rumah sakit.
41
kualitas pelayanan rumah sakit dan promosi kesehatan terkadap loyalitas baik
Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab semua permasalahan yang terjadi
dalam penelitian ini dengan metode deskriptif dan menguji hipotesis yang
hipotesis dalam penelitian ini bahwa kualitas pelayanan rumah sakit dan
pengunjung di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut baik secara simultan dan
parsial.
Sumber data dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder,
X1
Y
X2
Gambar 3.1
Desain Penelitian
Keterangan:
X1 : Kualitas Pelayanan Rumah Sakit
X2 : Promosi Kesehatan
Y : Loyalitas Pengunjung
43
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Desain Penelitian
Tujuan
Jenis
Penelitian Metode Unit Analisis Time Horizon
Penelitian
Pengunjung yang
Deskriptif dan Cross sectional
T-1 Deskriptif pernah berobat/
survey study
pasien RS
Pengunjung yang
Deskriptif dan Cross sectional
T-2 Deskriptif pernah berobat/
survey study
pasien RS
Pengunjung yang
Deskriptif dan Cross sectional
T-3 Deskriptif pernah berobat/
survey study
pasien RS
Studi Kasus Pengunjung yang
Cross sectional
T-4 Verifikatif deskriptif dan pernah berobat/
study
verifikatif pasien RS
Pada dasarnya data yang diperlukan dalam penelitian ini dibagi menjadi
1) Vaeiabel X1
pelayanan rumah sakit. Variabel ini berisi dimensi-dimensi kualitas jasa yang
2) Variabel X2
3) Variabel Y
pengunjung / pasien rumah sakit. Variabel ini merupakan hasil yang dicapai
dari kualitas pelayanan dan promosi yang dilakukan oleh Rumah Sakit
maupun dependen. Sementara skala yang digunakan untuk instrmen adalah skala
dapat dikembangkan menjadi konsep dan indikator seperti table dibaawah ini:
Tabel 3.2
Operasional Variabel
Reliability
(relibilitas):
- Menyediakan jasa - Kesesuaian jasa Ordinal 10
sesuai dengan yang yang dijanjikan
dijanjikan
- Dapat diandalkan - Tingkat kehandalan Ordinal 11
dalam menangani
jasa pelayanan
- Penyampaian - Tingkat keakuratan Ordinal 12
tindakan medis dari tindakan medis yang
saat pertama kali disampaikan
bertemu - Kesesuaian waktu Ordinal 13
- Menyampaikan jasa dengan yang
sesuai dengan waktu dijanjikan
yang dijanjikan - Kesesuaian dokumen Ordinal 14
- Menyimpan yang disajikan
dokumen tanpa
kesalahan
Responsiveness (daya
tanggap):
- Kepastian nformasi - Kepastian informasi Ordinal 15
waktu pelayanan waktu pelayanan
- Pelayanan yang - Tingkat kegesitan Ordinal 16
cepat / gesit pelayanan yang
diberikan
- Kesediaan saat - Tingkat Ordinal 17
pasien kebersediaan
membutuhkan membantu pasien
- Kesiapan merespon - Tingkat kesiapan Ordinal 18
permintaan merespon
permintaan
Assurance (jaminan):
- Menumbuhkan rasa - Tingkat Ordinal 19
percaya terhadap kepercayaan yang
pasien ditumbuhkan
- Rasa nyaman yang - Tingkat Ordinal 20
diberikan saat kenyamanan yang
berobat diberikan
46
Conative Loyalty:
- Komitmen - Tingkat kessediaan Ordinal 29
penggunaan jasa komitmen
kesehatan saat penggunaan jasa
membutuhkan kesehatan saat
membutuhkan
Affective Loyalty:
- Kesediaan - Tingkat kesediaan Ordinal 30
menggunakan jasa menggunakan jasa
kesehatan secara kesehatan secara
47
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
skunder.
1) Data Primer
Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang diambil
2) Data Sekunder
langsung memberika data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain
atau dokumen”.
48
Dalam penelitian ini, data sekunder yang digunakan oleh peneliti merupakan
dibutuhkan.
1) Populasi
objek yang akan dijadikan sebagai bahan penelitian (penelaah) dengan ciri
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”. Jadi populasi bukan hanya sekedar jumlah objek atau
subjek yang memiliki karakter sama. Populasi juga merupakan wilayah yang
memeliki kuantitas.
yaitu jumlah kunjungan pasien rawat jalan Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulit
Kota Bandung selama satu bulan mulai tanggal 1 Maret – 31 Maret 2013. adapun
jumlah populasi tersebut adalah sebanyak 3.406 orang. Dengan rincian populasi
sebagai berikut:
49
Tabel 3.3
Jumlah populasi
Pelayanan Strata Jumlah Pasien
Konservasi 1 1044
Pedodontia 2 587
Exodontia 3 548
Orthodontia 4 332
Prosthodontia 5 317
Bedah Minor 6 215
Endodontia 7 198
Periodontia 8 144
Bagian Umum 9 12
Jumlah Pasien 3406
2) Sampel
(contoh), untuk dijadikan sebagai bahan penelitian dengan harapan contoh yang
populasinya.
beberapa kelompok yang tidak saling tumpang tindih yang dinamakan dengan
strata/lapisan, dan kemudian mengambil secara acak responden dari setiap lapisan
yang terbentuk. Dalam penelitian ini, strata yang diambil berdasarkan jenis
pelayanan dan kunjungan pasien. Jenis pelayanan yang berada di RSKGM sendiri
rumus:
50
Keterangan:
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
d2 : Jumlah presisi yang ditentukan
Keterangan:
ni : Jumlah sampel menurut stratum
n : jumlah sampel seluruhnya
Ni : Jumlah populasi menurut stratum
N : Jumlah populasi seluruhnya
yaitu setiap jumlah sampelyang telah terpilih kemudian dibagi lagi berdasarkan
Tabel 3.4
Jumlah Sampel yang Terpilih
Jumlah Populasi Jumlah Sampel
Strata Jenis Pelayanan
Tiap Strata Tiap Strata
1 Konservasi 1044 30
2 Pedodontia 587 17
3 Exodontia 548 15
4 Orthodontia 332 9
5 Prosthodontia 317 9
6 Bedah Minor 215 6
7 Endodontia 198 5
8 Periodontia 144 4
9 Bagian Umum 12 2
Total 3.406 97
1) Observasi
atau fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi
lingkungan fisik atau pengamatan yang dilakukan secara langsung pada suatu
di lingkungan Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut, guna untuk mendapatkan
2) Dokumentasi
variable penelitian dengan cara mempelajari buku, majalah atau jurnal guna
3) Wawancara
dilingkungan rumah sakit berdasarkan fakta dan pendapat yang diberikan oleh
responden.
4) Kuesioner
rumah sakit.
data yang diperoleh dari pengumpulan data kuesioner masih dalam bentuk
Hal pertama yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh peneliti yaitu
pengubahan daa yang akan di olah. Kegiatan tersebut dilakukan degan cara
memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data yang
6) Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan
Sedangkan hasil dari uji MSI pada penelitian ini dilakuan dengan bantuan
palikasi such97 pada Office Microsoft Excel, adapun hasil dari tranformasi nilai
ordinal ke interval akan peneliti sajikan pada lampiran Hasil Transformasi Data
ukur yang digunakan oleh untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid
berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur”. Jadi suatu penelitian yang valid apabila terdapat kesamaan antara data
yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.
adalah:
55
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan:
Untuk melihat validitas intrumen yang diuji, maka hasil rhitung atau nilai
korelasi pada intrumen tersebut dibandingkan dengan nilai rtabel pada tabel korelasi
product moment pada lampiran. Dengan derajat taraf signifikansi (α = 0.05) dan n
1) Apabila nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel, maka intrumen dinyatakan valid
2) Apabila nilai rhitung lebih kecil dari nilai rtabel, maka intrumen dinyatakan tidak
korelasi tiap item intrumen yang menggunakan bantuan software statistic SPSS
versi 21. Hasil pengujian validitas intrumen pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
56
adalah:
Tabel 3.5
Tabel Uji Validitas Intrumen Kualitas Pelayanan
Varabel No. Item Rhitung Rtabel Kesimpulan
1 0.702 0.198 Valid
2 0.615 0.198 Valid
3 0.527 0.198 Valid
4 0.655 0.198 Valid
5 0.661 0.198 Valid
6 0.756 0.198 Valid
7 0.742 0.198 Valid
8 0.751 0.198 Valid
9 0.747 0.198 Valid
10 0.826 0.198 Valid
Kualitas Pelayanan 11 0.771 0.198 Valid
Rumah Sakit 12 0.753 0.198 Valid
13 0.762 0.198 Valid
14 0.770 0.198 Valid
15 0.775 0.198 Valid
16 0.793 0.198 Valid
17 0.740 0.198 Valid
18 0.788 0.198 Valid
19 0.841 0.198 Valid
20 0.806 0.198 Valid
21 0.800 0.198 Valid
22 0.380 0.198 Valid
Sumber : tabel korelasi hasil SPSS dan data olah 2014
Tabel 3.6
Tabel Uji Validitas Intrumen Promosi Kesehatan
Varabel No. Item Rhitung Rtabel Kesimpulan
23 0.797 0.198 Valid
24 0.835 0.198 Valid
Promosi Kesehatan
25 0.813 0.198 Valid
26 0.749 0.198 Valid
Sumber : tabel korelasi hasil SPSS dan data olah 2014
57
Tabel 3.7
Tabel Uji Validitas Intrumen Loyalitas Pasien
Varabel No. Item Rhitung Rtabel Kesimpulan
27 0.750 0.198 Valid
28 0.843 0.198 Valid
Loyalitas Pasien
29 0.774 0.198 Valid
30 0.744 0.198 Valid
Sumber : tabel korelasi hasil SPSS dan data olah 2014
intrumen pada penelitian ini valid dan dapat dijadikan sebagai bahan penelitian
pengujian reliabilitas masing-masing variabel yang akan dijelaskan pada sub bab
berikutnya.
kepercayaan alat pengungkapan dari data. Dengan diperoleh nilai r dari uji
validitas yang menunjukkan hasil indeks korelasi yang menyatakan ada atau
(keandalan) kuesioner dalam penelitian ini digunakan teknik belah dua (split half
1) Item dibagi menjadi 2 secara acak (misalnya item ganjil dan genap).
Keterangan:
Untuk melihat reliabilitas intrumen yang diuji, maka hasil r11hitung atau
nilai alpha pada masing-masing variabel tersebut dibandingkan dengan nilai rtabel
pada tabel korelasi product moment pada lampiran. Dengan derajat taraf
signifikansi (α = 0.05) dan n = 97, maka nilai Rtabel yang didapati adalah 0.195.
1) Jika R11hitung lebih dari atau sama dengan rtabel dengan taraf signifikan 5%
2) Jika R11hitung kurang dari atau sama dengan rtabel dengan taraf signifikan 5%
alpha pada tiap item variabel yang menggunakan bantuan software statistic SPSS
versi 21. Hasil pengujian reliabilitas masing-masing variabel pada penelitian ini
Tabel 3.8
Tabel Pengujian Reliabilitas Variabel Kualitas Pelayanan Rumah Sakit
Variabel Nilai Alpha Rtabel Kesimpulan
Kualitas Pelayaan
0.927 0.198 Reliable
Rumah Sakit
Sumber : tabel Ujireliabilitas hasil SPSS dan data olah 2014
Tabel 3.9
Tabel Pengujian Reliabilitas Promosi Kesehatan
Variabel Nilai Alpha Rtabel Kesimpulan
Kualitas Pelayaan
0.811 0.198 Reliable
Rumah Sakit
Sumber : tabel Ujireliabilitas hasil SPSS dan data olah 2014
Tabel 3.10
Tabel Pengujian Reliabilitas Variabel Loyalitas Pengunjung
Variabel Nilai Alpha Rtabel Kesimpulan
Kualitas Pelayaan
0.782 0.198 Reliable
Rumah Sakit
Sumber : tabel Ujireliabilitas hasil SPSS dan data olah 2014
intrumen pada penelitian ini reliable dan dapat dijadikan sebagai bahan penelitian
selanjutnya dalam pengujian hipotesis penelitain. Jika berdasarkan uji coba alat
ukur (instrument) sudah dinyatakan valid dan reliabel, maka alat ukur tersebut
dapat digunakan untuk pengukuran analisa lebih lanjut. Dengan uji korelasi,
60
data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting
dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami
oleh diri sendiri maupun orang lain. Peneliti melakukan analisa terhadap data
sakit dan promosi kesehatan terhadap loyalitas pengunjung di rumah sakit penliti
sebagai berikut:
2) Menghitung total skor setiap variabel / subvariabel = jumlah skor dari seluruh
deskriptif seperti distribusi frekuensi dan tampilan bentuk dalam bentuk table
ataupun grafik.
Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atau kuesioner yang telah
diajukan. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden
Penjelasan bobot nilai skor aktual dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.11
Presentase Tanggapan Responden
No. Jumlah Skor (%) Tingkat Kriteria
1. 20.00% - <36.00% Tidak Baik
2. 36.01% - <52.00% Kurang Baik
3. 52.01% - <68.00% Cukup baik
4. 68.01% - <84.00% Baik
5. 84.01% - <100% Sangat Baik
statistik yang akan digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi linier
berganda. Rumus yang digunakan dalam analisis linier berganda pada penelitian
ini adalah:
Keterangan :
Ý = Konstanta variabel Y loyalitas pasien
bx1 = koefisien regresi X1 kualitas pelayanan rumah sakit
bx2 = koefisien regresi X2 promosi kesehatan
62
rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut. Unuk mengetahui pengaruh kualitas
dengan penyebaran kuesioner yang bersifat tertutup dan analisis yang digunakan
peneliti juga meneliti beberapa uji asumsi klasik yang merupakan salah satu
asumsi klasik yang peneliti lakukan adalah uji normalitas data, uji
Product Moment Method atau yang lebih dikenal dengan rumus pearson, yaitu:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑
63
Keterangan:
Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari
Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi (R) yang dikalikan
dengan 100%. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel
Keterangan:
KD : Nilai Koefisien Determinasi
r : Nilai koefisien korelasi
64
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidak
hubungan signifikan dari pengaruh kualitas pelayanan rumah sakit dan promosi
berikurt:
⁄{ }
Keterangan
JKRegresi : Koefesien regresi ganda
secara bersama-sama dapat berperan atas variabel terikat. Pengujian ini dilakukan
F-test yang terdapat pada Tabel Analisis of Variance (ANOVA). Jika nilai Fhitung >
Ftabel, maka H0 yang menyatakan bahwa variasi perubahan nilai variabel bebas
berikut:
dan Mulut.
terhadap variabel terikat hipotesis, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan:
t hitung (X1,2) : Nilai t hitung X1 kualitas pelayanan dan Nilai t hitung
X2 promosi kesehatan
β1 dan β2 : Koefisien regresi masing-masing variabel Hasilnya
dibandingkan dengan tabel t untuk derajat bebas n-k-1
dengan taraf signifikansi 5%.
66
H01 β1 = 0, tidak ada pengaruh positif dan signifikan antara kualitas pelayanan
H11 β1 ≠ 0, ada pengaruh positif dan signifikan antara kualitas pelayanan rumah
H02 β1 = 0, tidak ada pengaruh positif dan signifikan antara promosi kesehatan
a) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai
signifikan.
b) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai
Gambar 3.2
Daerah Penerimaan dan Penolakan H0
BAB V
5.1 Kesimpulan
kualitas pelayanan rumah sakit dan promosi kesehatan terhadap loyalitas pasien di
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut, maka peneliti dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut:
dan Mulut secara keseluruhan sudah baik. Namun, jika dilihat dari hasil
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut masih dalam kategori cukup baik. Hal
atau lebih ditingkatkan kualitasnya yaitu, seperti kartu berobat yang disajikan,
fasilitas gedung yang disediakan seperti kamar mandi dan tempat beribadah
Sakit Khusus Gigi dan Mulut dinilai baik. Namun, jika dilihat dari hasil
kuesioner yang telah disebarkan atas promosi kesehatan yang dilakukan oleh
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut masih dalam kategori cukup Hal
117
118
Khusus Gigi dan Mulut dalam melakukan promosi kesehatan masih kurang
dan mulut.
dan Mulut dinilai masih cukup baik, hal tersebut dapat dilihat dari hasil
terhadap loyalitas pasien di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut. Begitu juga
loyalitas pasien di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut dan variabel kualitas
pengunjung Rumah Sakit Khsuus Gigi dan Mulut. Namun jika dilihat dari
dan terkait masih dalam kategori nilai cukup meskipun bernilai positif dan
signifikan.
119
5.2 Saran
1) Kualitas pelayanan yang disediakan Rumah sakit Khusus Gigi dan Mulut
Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Rumah sakit Khusus Gigi
lebih baik serta menyediakan kartu berobat yang menarik bagi pasien, serta
kualitas pelayanan di Rumah sakit Khusus Gigi dan Mulut akan semakin
baik.
2) Promosi kesehatan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
kesehatan yang dilakuakn oleh rumah sakit agar masyarakah jauh lebih
menyadari akan kesehatan gigi dan mulut. Adapun beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh Rumah sakit Khusus Gigi dan Mulut dalam promosi
pamflet dan pemutaran iklan di radio agar lebih memfokuskan pada pesan
kesehatan yang mengena dan teknologi atau media yang efektif, sehingga
dan Mulut masih dalam kategari belum meiliki loyalitas yang tinggi.
Beberapa hal yang harus ditekankan oleh rumah sakit untuk meningkatkan
loyalitas pengunjung yang berobat di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
melebihi harapan pasien atau pengunjung ang berobat di Rumah Sakit Khusus
loyalitas pasien dalam kategori cukup tinggi, hal ini dapat dijadikan bahan
sehingga loyalitas yang tinggi dapat lebih tinggi lagi. Hasil tersebut pula
dimungkinkan ada variabel lain yang mempengaruhi loyalitas pasien yang belum