Vous êtes sur la page 1sur 13

PENGARUH PEMBERIAN NAUNGAN DAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN STROBERI (Fragaria sp.)


DI DATARAN RENDAH

THE EFFECTS OF SHADE AND LIQUID ORGANIC FERTILIZER ON THE


GROWTH AND YIELD OF STRAWBERRIES (Fragaria sp.) IN LOWLAND

Choerul Bahri1, Ardian2, Syafrinal2


Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, University of Riau
Jl. HR. Subrantas km 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru, 28293
choerul.bahri94@gmail.com 0813-1219-6807

ABSTRACT
The use of strawberry cultivation land is limited in the highlands, it is necessary to
develop the adaptation of strawberry plants to lowland cultivation areas, especially in Riau.
The research was purpose to study the effect of shade and liquid organic fertilizer
concentration on growth and yield of strawberries in lowland. The research was conducted
using a Split Plot Design, with the shading as main plots (shade 0%, 50% and 75%) and
giving liquid organic fertilizer concentration as subplots (0 ml/l, 2,5 ml/l, 5 ml/l dan 7,5
ml/l). Observed variable is the number of plant height and leaf, flowering age, number of
flowers, number of fruits, total fruits weight. The data were analyzed by anova and
descriptive analyse, than followed by Duncan’s multiple range test at 5% level. The result of
this study represent that was significant different of shade on the number of plant heigh and
leaf, but its no complete data on the flowering age, number of flowers, number of fruits, total
fruits weight. The best treatment for growth of strawberries is shade as 50% and liquid
organic fertilizer concentration as 7,5 ml/l of water.

Keywords: strawberry, adaptation, shade, liquid organic fertilizer.

PENDAHULUAN tanaman stroberi baik sebagai buah segar


maupun hasil olahannya. Kurnia (2005)
Stroberi (Fragaria sp.) merupakan
menyatakan bahwa total produksi buah
salah satu buah yang cukup populer di
stroberi dengan luas lahan 0,14 ha
masyarakat. Buah stroberi mempunyai
menghasilkan produksi 4.000 kg/tahun
nilai ekonomi yang tinggi dan memiliki
dengan jumlah bibit 8.000 batang, jadi
warna, bentuk, aroma dan rasa yang khas.
produksi selama musim tanam (2 tahun)
Dalam dunia medis, stroberi diketahui
akan menghasilkan 8.000 kg dengan total
mampu meningkatkan kesehatan jantung
produktifitas 57,143 ton/ ha.
karena memiliki nilai lemak yang rendah,
Permintaan buah stroberi terus
mengandung vitamin C, asam folat,
mengalami peningkatan, sehingga
kalium dan antioksidan yang tinggi
diperlukan upaya peningkatan produksi
(Kurnia, 2005).
melalui pengembangan budidaya secara
Badan Pusat Statistika (2015)
merata di seluruh Indonesia. Umumnya,
melaporkan bahwa luas areal pertanaman
tanaman stroberi dibudidayakan secara
stoberi di Indonesia pada tahun 2013
konvensional oleh petani di dataran tinggi,
adalah seluas 695,58 ha dengan
seperti di Lembang, Ciwidey, Cianjur,
produktifitas 119.02 kg/ha. Hal ini
Sukabumi dan Brastagi yang berada pada
menunjukkan Indonesia mempunyai
potensi untuk mengembangkan budidaya ketinggian lebih dari 1000 m di atas
permukaan laut (dpl). Adaptasi tanaman
1Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau
2Dosen Fakultas Pertanian Universitas Riau
JOM FAPERTA Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 1
stroberi perlu dilakukan ke lahan-lahan konsentrasi yang berlebihan dapat pula
budidaya yang berada di dataran rendah. berakibat tidak baik pada pertumbuhan
Propinsi Riau, khususnya kota Pekanbaru tanaman (Mappanganro dkk., 2011).
berada di dataran rendah dengan Tujuan penelitian ini adalah untuk
ketinggian (5-50)m di atas permukaan laut mengetahui pengaruh serta perlakuan
(dpl), suhu maksimum 36,2oC dan suhu terbaik pemberian naungan dan
minimum 21,2oC (Badan Pusat Statistika, konsentrasi pupuk organik cair terhadap
2015). pertumbuhan dan produksi tanaman
Kesumawati dkk. (2012) stroberi (Fragaria sp.).
menyatakan bahwa kondisi iklim dataran
rendah kurang sesuai sebagai syarat BAHAN DAN METODE
pertumbuhan optimum tanaman stroberi, Penelitian telah dilaksanakan di
karena suhunya yang tinggi dan UPT Kebun Percobaan Fakultas Pertanian
kelembaban udara yang rendah. Salah satu Universitas Riau, Pekanbaru dengan
upaya penurunan suhu adalah dengan Ketinggian tempat 10 m di atas permukaan
melakukan modifikasi iklim mikro, yaitu laut, dan jenis tanah inceptisol. Penelitian
dengan penggunaan naungan. Penggunaan telah dilakukan selama 5 bulan dimulai
naungan diharapkan dapat merubah dari April sampai September 2016.
kondisi iklim mikro, sehingga tercapai Analisis tanah dilakukan di Laboratorium
kondisi lingkungan yang diinginkan oleh Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas
tanaman stroberi. Riau.
Bahan organik dapat diolah Bahan yang digunakan dalam
menjadi pupuk organik cair (POC) penelitian ini adalah bibit tanaman
sehingga dalam aplikasinya lebih efisien stroberi, topsoil Inceptisol, pasir, sekam
dalam hal tenaga kerja dan biaya serta padi, pupuk kandang, pupuk organik cair
konsentrasi yang diberikan sesuai dengan BMW, air bersih, Dithane M-45, dan
yang dibutuhkan tanaman. Hadisuwito insektisida nabati ekstrak daun sirsak serta
(2012) menyatakan bahwa pupuk organik bahan-bahan analisis laboratorium tanah.
cair berasal dari penguraian bahan organik Alat yang digunakan dalam
seperti daun tanaman dan kotoran hewan. penelitian ini adalah cangkul, pisau,
Kelebihan yang dimiliki POC antara parang, palu, gergaji, paranet 50%,
lain mampu menyediakan unsur hara paranet 75%, paku, kayu, gembor, polibag,
lengkap yang dibutuhkan oleh tanaman sprayer, timbangan 10 kg, timbangan
untuk tumbuh, memperbaiki struktur digital, meteran, lux meter, thermometer,
tanah, memperbaiki kehidupan hygrometer, pH meter, gelas ukur, ember,
mikroorganisme dalam tanah, aplikasinya alat tulis dan alat dokumentasi serta alat-
dapat lebih merata dan mudah digunakan, alat analisis laboratorium tanah.
dapat menyehatkan lingkungan, revitalisasi Penelitian merupakan eksperimen
produktivitas tanah, menekan biaya dan menggunakan Rancangan Petak Terbagi
meningkatkan kualitas produk. Pemberian (Split Plot Design) dengan pemberian
konsentrasi POC yang tepat perlu diteliti naungan sebagai petak utama dan
sehingga dapat diketahui konsentrasi yang pemberian Pupuk Organik Cair sebagai
sesuai untuk budidaya tanaman stroberi di anak petak. Naungan sebagai petak utama
dataran rendah. terdiri dari 3 taraf yaitu: N0 = Kontrol
Pemberian konsentrasi POC yang atau tanpa pemberian naungan 0%,
semakin tinggi maka kandungan unsur N1 = Pemberian naungan paranet 50% dan
hara yang diterima oleh tanaman akan N2 = Pemberian naungan paranet 75%.
tinggi, sehingga diharapkan dapat Pemberian konsentrasi pupuk organik
meningkatkan pertumbuhan dan produksi cair sebagai anak petak terdiri dari 4 taraf
tanaman stroberi. Pemberian dengan yaitu: P0 = Kontrol atau tanpa pemberian

JOM FAPERTA Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 2


pupuk organik cair 0 ml/l air, tanah setelah penelitian. Hasil pengamatan
P1 = Konsentrasi 2,5 ml/ 1 l air, dianalisis dengan menggunakan analisis
P2 = Konsentrasi 5 ml/ 1 l air dan keragaman (uji F), jika hasilnya berbeda
P3 = Konsentrasi 7,5 ml/ 1 l air. Dari nyata, pengujian dilanjutkan dengan
kedua rancangan ini terdapat 12 kombinasi menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan
perlakuan dan setiap kombinasi perlakuan pada taraf 5%.
diulang sebanyak 3 kali, sehingga
diperoleh 36 unit percobaan. Setiap unit HASIL DAN PEMBAHASAN
percobaan terdiri dari 2 sampel tanaman Pertambahan Tinggi Tanaman
sehingga jumlah tanaman keseluruhan
adalah 72 tanaman. Hasil pengamatan pertambahan
Pengamatan pada penelitian ini tinggi tanaman setelah analisis ragam
terdiri dari pengamatan fase pertumbuhan menunjukkan bahwa interaksi naungan
vegetatif yaitu: tinggi tanaman (cm) dan dengan pemberian POC berpengaruh tidak
jumlah daun (helai). Pengamatan fase nyata, sedangkan faktor petak utama dan
pertumbuhan generatif yaitu: umur faktor anak petak berpengaruh nyata
berbunga (hst), jumlah bunga (kuntum), terhadap pertambahan tinggi tanaman
jumlah buah (buah) dan bobot buah (g), stroberi. Rata-rata pertambahan tinggi
sedangkan pengamatan pendukung lainnya tanaman setelah diuji lanjut dengan Uji
yaitu: pengukuran suhu udara (oC) dan Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%
kelembaban udara (%). Media tanam juga ditampilkan pada Tabel 1.
di analisis N, P, K, C-organik dan pH
Tabel 1. Rata-rata pertambahan tinggi tanaman stroberi (cm) pada umur 20 MST pada
pemberian naungan dan pupuk organik cair.
Anak petak Petak Utama Naungan (%)
Rata-rata
POC BMW (ml/l) 0 50 75
0 7,37 10,00 9,72 9,03 ab
2,5 6,77 9,97 9,93 8,89 ab
5 6,17 8,92 9,12 8,07 b
7,5 8,65 10,03 9,70 9,58 a
Rata-rata 7,24 b 9,73 a 9,62 a 8,89
Angka-angka pada kolom dan baris yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut uji
jarak berganda Duncan taraf 5%.

Tabel 1. menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman stroberi pada


pertambahan tinggi tanaman stroberi pada naungan 0%.
petak utama naungan 50% lebih tinggi Pemberian naungan mampu
dibandingkan perlakuan naungan 0%, menurunkan suhu udara dan meningkatkan
namun berbeda tidak nyata terhadap kelembaban udara, dengan penurunan suhu
perlakuan naungan 75%. Hasil pengamatan udara mencapai (1-2)ºC dan peningkatan
pada penelitian ini sesuai dengan kelembaban udara (2-5)% pada penelitian
pernyataan Herisva (2016) bahwa ini. Suhu tinggi akan meningkatkan
perlakuan naungan dapat meningkatkan fotosintesis, akan tetapi juga meningkatkan
pertumbuhan dan produksi tanaman hingga fotorespirasi pada tanaman stroberi.
tingkat naungan 60%, hal ini dikarenakan Lakitan (2012) menyatakan bahwa
lingkungan tumbuh tanaman stroberi peningkatan suhu akan memperbesar
berada di dataran rendah dengan suhu di nisbah O2/CO2 yang tersedia, sebagai
atas suhu optimum, sehingga menghambat akibat kompetisi antara CO2 dan O2
terhadap enzim rubisco, maka fiksasi CO2

JOM FAPERTA Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 3


pada tanaman C3 tidak meningkat sebesar pemanjangan sel tanaman. Unsur hara
yang diharapkan dengan peningkatan suhu. makro pupuk organik cair juga
Permasalahan yang terjadi dalam budidaya mengandung unsur hara mikro yang juga
tanaman stroberi di dataran rendah adalah menyebabkan terpacunya pembelahan sel.
tingginya suhu udara yang menyebabkan Rata-rata pertambahan tinggi
daun stroberi mengering (Kamaruddin, tanaman dengan naungan dan konsentrasi
2008). POC tidak terjadi interaksi. Kombinasi
Fitter dan Hay (1992) menyatakan keduanya menunjukkan perlakuan naungan
bahwa naungan akan mempengaruhi 50% dengan konsentrasi POC 7,5 ml/l lebih
proses-proses yang ada di dalam tanaman tinggi dibandingkan kombinasi perlakuan
antara lain menurunkan respirasi gelap, lainnya.
titik jenuh dan titik kompensasi cahaya,

Pertambahan Tinggi Tanaman (cm)


12
kerapatan stomata, bobot kering. Anita
10 Persentase
(2016) melaporkan bahwa tanaman C3 yang Naungan
tidak dinaungi memiliki daun yang tebal, 8
0%
berukuran kecil dan kaku, hal ini sebagai 6 50%
bentuk adaptasi tanaman pada kondisi 4 75%

lingkungan dengan intensitas cahaya 2


matahari tinggi dalam mengurangi 0
terjadinya transpirasi berlebihan. 4 8 12 16 20

Rata-rata pertambahan tinggi Umur (MST)


tanaman stroberi menunjukkan bahwa Gambar 1. Pertambahan tinggi tanaman
pemberian POC konsentrasi 7,5 ml/l per 4 minggu pada berbagai
menghasilkan pertambahan tinggi tanaman tingkat naungan.
yang berbeda nyata dibandingkan dengan
pemberian POC konsentrasi 5 ml/l dan Pertambahan tinggi tanaman
berbeda tidak nyata dengan pemberian stroberi pada naungan 50% meningkat pada
konsentrasi 0 dan 2,5 ml/l. Perbedaan ini umur 8 MST, kemudian berturut-turut
diduga karena unsur hara yang dikandung melambat sampai 16 MST, sedangkan pada
pada konsentrasi tersebut lebih tinggi tingkat naungan 75% penurunan
dibandingkan perlakuan lainnya, terutama pertambahan tinggi tanaman terjadi mulai
pengaruh unsur N yang lebih tinggi, dari 4 MST. Peningkatan pertambahan
dimana unsur N merupakan unsur yang tinggi tanaman stroberi cenderung lebih
penting untuk pertumbuhan vegetatif konstan pada perlakuan tanpa naungan
tanaman. Lingga dan Marsono (2004) (Gambar 1).
menyatakan bahwa peranan utama nitrogen Perbedaan ini dikarenakan suhu dan
bagi tanaman adalah untuk merangsang kelembaban udara di lapangan serta
pertumbuhan secara keseluruhan, intensitas cahaya matahari yang diterima
khususnya batang, cabang dan daun. tanaman mempengaruhi laju pertambahan
Nitrogen juga berperan penting dalam tinggi tanaman stroberi. Pemanjangan sel
pembentukkan hujau daun yang sangat pada tanaman yang ternaungi juga
berguna dalam proses fotosintesis, fungsi dipengaruhi oleh auksin. Pada keadaan
lainnya ialah membentuk protein, lemak, 100% cahaya, auksin akan bergerak ke
dan berbagai senyawa organik lainnya. segala arah, namun akibat berkurangnya
Poerwowidodo (1992) menyatakan cahaya auksin akan bergerak ke arah yang
bahwa nitrogen adalah bagian dari protein jauh dari cahaya sehingga perpanjangan sel
yang merupakan penyusun utama lebih cepat pada tanaman yang tidak
protoplasma yang berfungsi sebagai pusat terkena cahaya (Harjadi, 1989).
proses metabolisme dalam tanaman yang
selanjutnya akan memacu pembelahan dan

JOM FAPERTA Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 4


Pertambahan Tinggi Tanaman (cm) 10 N dan P didalamnya, yaitu 0,12% dan
Konsentrasi 0,04%. Nitrogen berguna untuk
8 POC merangsang pembentukan daun dan
6 0 ml/l pertumbuhan batang (Maryani dkk., 2013)
2,5 ml/l
4 5 ml/l dan hal ini didukung pula oleh Gardner
7,5 ml/l dkk., (1991) bahwa ketersediaan unsur hara
2 merupakan salah satu faktor lingkungan
0 yang sangat menentukan laju pertumbuhan
4 8 12 16 20 tanaman.
Umur (MST)
Pertambahan Jumlah Daun
Gambar 2. Pertambahan tinggi tanaman
per 4 minggu pada berbagai Hasil pengamatan pertambahan
konsentrasi POC jumlah daun setelah Sidik Ragam
menunjukkan bahwa interaksi naungan
Pertambahan tinggi tanaman pada
dengan pemberian POC berpengaruh tidak
pemberian konsentrasi POC 0 ml/l
nyata, sedangkan faktor petak utama dan
menurun pada umur 8 MST dibandingkan
faktor anak petak berpengaruh nyata
dengan konsentrasi 2,5, 5, 7,5 ml/l, hal ini
terhadap pertambahan jumlah daun
dikarenakan tidak diberikannya tambahan
tanaman stroberi. Rata-rata pertambahan
hara selain pupuk dasar yang diberikan
jumlah daun setelah diuji lanjut dengan Uji
sebelum penanaman mengakibatkan
Jarak Berganda Duncan pada taraf 5% di
pertumbuhan tanaman lebih lambat.
tampilkan pada Tabel 2.
Pemberian pupuk organik cair tidak
berpengaruh terhadap pertambahan tinggi
tanaman diduga karena kecilnya kandungan

Tabel 2. Rata-rata pertambahan jumlah daun tanaman stroberi (helai) pada umur 20 MST
pada pemberian naungan dan pupuk organik cair.
Anak petak Petak Utama Naungan (%)
Rata-rata
POC BMW (ml/l) 0 50 75
0 10,83 12,17 11,83 11,61 ab
2,5 10,33 12,17 12,33 11,61 ab
5 9,33 12,33 11,00 10,89 b
7,5 12,17 13,17 12,00 12,44 a
Rata-rata 10,67 b 12,46 a 11,79 a 11,64
Angka-angka pada kolom dan baris yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut uji
jarak berganda Duncan taraf 5%.

Rata-rata pertambahan jumlah daun yang menentukan sensitifitas tanaman


tanaman stroberi dengan tanpa naungan terhadap cahaya adalah adanya pigmen
menunjukkan nilai pertambahan jumlah fitokrom yang berfungsi sebagai reseptor
daun terendah dibandingkan dengan yang cahaya.
diberi naungan 50% dan 75%, hal ini Pramono (2009) menyatakan bahwa
dikarenakan tingkat naungan yang perbedaan pertambahan jumlah daun
diberikan mempengaruhi metabolisme tanaman pada setiap perlakuan naungan
tanaman sehingga pertumbuhan yang disebabkan oleh pigmen fitokrom yang
dihasilkan berbeda di lapangan. Pramono aktif pada perubahan cahaya, sehingga
(2009) menerangkan bahwa perbedaan mempengaruhi aktifitas giberelin dari tidak
respon setiap tanaman terhadap aktif menjadi aktif serta gen-gen spesifik
pencahayaan disebabkan oleh perbedaan yang memacu enzim-enzim utama pada
genetik setiap tanaman. Salah satu faktor proses pertumbuhan dan perkembangan

JOM FAPERTA Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 5


tanaman. Fitokrom juga mengatur karena transpirasi merupakan proses yang
beberapa aspek fisiologis seperti, adaptasi membutuhkan banyak energi dalam tahap
terhadap lingkungan, perkecambahan, penguapan dari molekul-molekul air.
morfologi daun, pemanjangan ruas batang Penggunaan naungan dapat mengurangi
dan sintesis klorofil. Anita (2016) juga transpirasi dan diharapkan dapat menjaga
menambahkan bahwa dalam kondisi keseimbangan antara air yang diserap
ternaungi, memperluas daun merupakan dengan air yang hilang melalui transpirasi.
adaptasi tanaman untuk memaksimalkan Perlakuan konsentrasi POC 7,5 ml/l
cahaya yang diserap, dengan demikian memberikan nilai rata-rata pertambahan
bahan utama yang dihasilkan dalam jumlah daun yang lebih tinggi dari
fotosintesis lebih banyak digunakan untuk konsentrasi 5 ml/l, berbeda tidak nyata
perkembangan tajuk. dengan konsentrasi 0 dan 2,5 ml/l.
14 Perbedaan ini diduga karena konsentrasi
12
7,5 ml/l memberikan unsur hara yang lebih
Pertambahan Jumlah Daun (helai)

tinggi dibandingkan perlakuan lainnya.


10 Persentase
Naungan Menurut Nugroho (2016) pupuk organik
8
0% cair mengandung nitrogen yang merupakan
6 50% penyusun protein, asam nukleat, zat
4 75% pengatur tumbuh dan klorofol, juga
2 mengandung unsur hara mikro antara lain
0 Mn, Zn, Fe, S, B, Ca dan Mg. Unsur hara
4 MST 8 MST 12 MST 16 MST 20 MST mikro tersebut berperan sebagai katalisator
Umur (MST) dalam proses sintesis protein dan
Gambar 3. Pertambahan jumlah daun pembentukkan klorofil.
per 4 minggu pada beberapa Rata-rata pertambahan jumlah daun
tingkat naungan pada perlakuan konsentrasi POC 2,5 dan
7,5 ml/l meningkat lebih cepat pada umur
Rata-rata pertambahan jumlah daun 8 MST dibandingkan dengan perlakuan
pada semua perlakuan naungan meningkat konsentrasi 0 dan 5 ml/l pada umur
tajam pada umur 20 MST, hal ini 12 MST. Pertambahan jumlah daun pada
dikarenakan pada umur tersebut tanaman 16 MST melambat pada seluruh perlakuan
stroberi sudah mulai dapat beradaptasi konsentrasi POC dan kemudian meningkat
dengan suhu dan kelembaban udara di pada 20 MST (Gambar 4).
lapangan terutama pada tanaman yang
dinaungi. Dhalimi (2003) menyatakan 14
Pertambahan Jumlah Daun (helai)

bahwa naungan berfungsi untuk 12


Konsentrasi
menghindari dari sengatan sinar matahari 10 POC
langsung yang dapat membakar daun muda, 8 0 ml/l
mengatur sinar matahari yang masuk, 6
2,5 ml/l
5 ml/l
menurunkan suhu tanah di siang hari,
4 7,5 ml/l
menciptakan iklim mikro yang ideal bagi
2
pertumbuhan tanaman, memelihara
kelembaban tanah, menghemat pemberian 0
4 MST 8 MST 12 16 20
air dan mengurangi derasnya curahan air MST MST MST
hujan. Umur (MST)
Lakitan (2012) menyatakan bahwa Gambar 4. Pertambahan jumlah daun
suhu akibat radiasi matahari mempengaruhi per 4 minggu pada berbagai
laju transpirasi pada tanaman, sedangkan konsentrasi POC
peningkatan suhu yang berlebihan akan
sangat mengganggu metabolisme tanaman, Kombinasi perlakuan naungan 50%
dan konsentrasi POC 7,5 ml/l cenderung

JOM FAPERTA Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 6


lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan hara N, P, dan K. Unsur N berperan untuk
lainnya. Lakitan (2012) menyatakan bahwa merangsang pertumbuhan vegetatif
laju fotosintesis tanaman yang cocok tanaman, unsur P untuk mendorong
ternaungi lebih tinggi pada intensitas pertumbuhan perakaran dan unsur K
cahaya matahari yang rendah, berarti diperlukan untuk memperkuat tubuh
naungan 50% memberikan jumlah cahaya tanaman.
yang sesuai bagi pertumbuhan jumlah daun
tanaman stroberi di dataran rendah. Umur Berbunga
Tanaman dapat beradaptasi terhadap Umur berbunga tanaman stroberi
kondisi naungan, tetapi ada batas genetis setelah 140 hari pengamatan, tidak terjadi
yang menentukan daya adaptasinya. pada semua perlakuan, kecuali hanya
Adaptasi tanaman yang cocok ternaungi ke beberapa tanaman yang membentuk bunga.
kondisi cahaya matahari langsung lebih Umur berbunga tercepat terjadi pada petak
sulit terjadi, karena tanaman ini sangat utama naungan 75%, kemudian disusul
sensitif terhadap cahaya yang berlebihan, pada petak utama naungan 50% dan 0%
kebanyakan akan mengalami klorosis dan berturut-turut yaitu pada umur 41, 43, dan
kemudian mati jika menerima cahaya 45 HST. Umur berbunga menunjukkan
matahari langsung (Lakitan, 2012). bahwa tanaman stroberi dapat beradaptasi
Manullang dkk., (2014) mengatakan dan mampu berproduksi dengan iklim yang
dengan pemberian POC dapat berada di dataran rendah, namun
meningkatkan ketersediaan dan serapan penggunaan naungan hanya dapat
unsur hara yang sangat diperlukan untuk menurunkan suhu udara (1-2)ºC yaitu (28-
pembentukan senyawa organik seperti 29)ºC dan kelembaban udara (2-5)% yaitu
karbohidrat, protein dan lipida. Senyawa- (78-82)% sehingga belum cukup untuk
senyawa tersebut berperan dalam memenuhi syarat tumbuh tanaman stroberi.
pembentukan sel-sel tanaman. Prihmantoro Sønsteby dan Heide (2007) melaporkan
(2004) juga mengatakan bahwa unsur hara bahwa tanaman stroberi dengan suhu harian
makro (N, P, K, Ca, Mg dan S) dibutuhkan 27ºC pada hari panjang menghasilkan
oleh tanaman dalam jumlah banyak. Dari bunga lebih banyak dibandingkan di
keenam unsur hara makro tersebut yang kondisi hari pendek.
sangat penting untuk tanaman adalah unsur

Tabel 3. Pengaruh Pemberian Naungan dan Pupuk Organik Cair terhadap umur berbunga
tanaman stroberi.
Petak Utama Anak petak
Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3
Naungan (%) Konsentrasi POC (ml/l)
0 0 0 0
2,5 0 48 50
0
5 0 0 0
7,5 0 0 0
0 0 0 43
2,5 45 0 0
50
5 0 0 0
7,5 0 0 0
0 41 41 44
2,5 0 0 42
75
5 0 43 60
7,5 0 0 0
Pengamatan dilakukan selama penelitian berlangsung yaitu 140 hari setelah tanam.

JOM FAPERTA Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 7


Petak utama naungan 0% ml/l ulangan ke-1 dan ke-2, sedangkan
menunjukkan bahwa tanaman stroberi yang yang paling lama memunculkan bungan
berbunga terdapat dua tanaman yaitu pada yaitu pada anak petak konsentrasi POC 5
anak petak konsentrasi POC 2,5 ml/l ml/l ulangan ke-3. Munawar (2011)
ulangan ke-2 dan ke-3. Tanaman tersebut menyatakan bahwa kecukupan pasokan N
sempat memunculkan bunga, namun bunga ke tanaman ditandai oleh laju fotosintesis
langsung layu dan gugur, hal ini akibat yang tinggi, pertumbuhan vegetatif yang
iklim yang ekstrim untuk tanaman stroberi baik, dan warna tanaman hijau tua. Pasokan
sehingga belum sesuai untuk N yang berlebih dapat mengakibatkan fase
perkembangan bunga sampai membentuk generatif terlambat.
buah selama penelitian berlangsung. Petak utama naungan 75%
Peristiwa ini menunjukkan bahwa tanaman menunjukkan jumlah tanaman stroberi
stroberi belum mampu untuk beradaptasi lebih banyak yang berbunga dibandingkan
dengan iklim di kota Pekanbaru yang dengan petak utama naungan 0% dan 50%.
berada di dataran rendah. Menurut Edmond Setiap perlakuan naungan yang diberikan
dkk. (1979) tanaman stroberi tumbuh baik pada petak-petak utama menunjukkan
pada suhu antara (17-20)°C dan perbedaan suhu yang dapat mempengaruhi
kelembaban udara (RH) yang baik bagi pembentukkan bunga tanaman stroberi.
stroberi antara (80-90)%. Kurnia (2005) menyatakan bahwa
31
pembentukan bunga membutuhkan
30,6
30,4 Persentase perbedaan suhu antara malam dan siang
30,2 30,1
30
29,7 29,8
Naungan hari yang tinggi serta kelembaban yang
29,4 29,4 29,4 29,5 0% sesuai untuk pembentukan bakal buah.
Suhu °C

29 29,0 28,9 50%


28,7
28,5 75%
Salisbury dan Ross (1995) menyatakan
28,3
28 sebelumnya bahwa pertumbuhan dan
perkembangan tanaman sangat dipengaruhi
27 oleh suhu siang dan malam yang bergantian
Mei Jun Jul Agt Sep
yang disebut dengan istilah
Gambar 5. Suhu udara tiap bulan pada termoperiodisme.
beberapa tingkat naungan
84 Jumlah Bunga
82,7 82,4
82
81,3 81,3 Persentase Petak utama naungan 0%
80 80,1 80,4 Naungan
79,4 memberikan jumlah bunga sebanyak 3
RH (%)

78,6 79,1
78 78,3 0%
77,4 76,9
77,6 50% buah bunga, sedangkan pada petak utama
76 76,4 76,0 75% 50% terbentuk 4 buah bunga, dan yang
74
paling banyak membentuk bunga adalah
72 pada petak utama 75% yaitu sebanyak 15
Mei Jun Jul Agt Sep
buah bunga. Menurut Widaryanto dkk.
Gambar 6. Kelembaban udara tiap bulan (2006) kondisi lingkungan yang panas
pada beberapa tingkat naungan. menyebabkan panjang tanaman pendek,
Petak utama naungan 50% daunnya kecil-kecil, jumlah bunga sedikit
menunjukkan bahwa tanaman stroberi yang dan diameter kanopi yang sempit.
berbunga terdapat dua tanaman yaitu pada Meningkatnya tingkat naungan akan
anak petak konsentrasi POC 0 ml/l ulangan diikuti meningkatnya luas daun, saat
ke-3 dan konsentrasi POC 2,5 ml/l ulangan muncul bunga pertama dan jumlah bunga.
ke-1 yaitu pada umur 43 dan 45 HST. Petak Penanaman stroberi di dataran
utama naungan 75% menunjukkan bahwa rendah merupakan cekaman bagi
tanaman stroberi yang berbunga tercepat pertumbuhan dan perkembangannya,
terjadi pada anak petak konsentrasi POC 0 dimana pertumbuhan tanaman stroberi

JOM FAPERTA Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 8


ditekan oleh suhu di atas suhu maksimum jika faktor cekaman meningkat atau terus
pertumbuhan idealnya. Cekaman ini terjadi berlangsung dalam waktu lama, saat fungsi
karena tanaman stroberi merupakan tanaman sangat menyimpang dari biasanya
tanaman C3, dimana menurut Gardner akan menyebabkan kematian pada tanaman
(1991) suhu optimum fotosintesis tanaman tersebut (Salisbury dan Ross, 1992).
C3 rendah yaitu (15-25)°C dibandingkan Anak petak pada petak utama
dengan C4 yaitu (30-40)°C. Salisbury dan naungan 0% menunjukkan 3 kuntum bunga
Ross (1995), menyatakan ketika tumbuhan yang terbentuk yaitu pada anak petak
mulai mendapat faktor cekaman, terjadi konsentrasi POC 2,5 ml/l ulangan ke-2
reaksi tanda bahaya saat fungsi yang dan ke-3, sedangkan pada anak petak
penting menyimpang dari biasanya. yang lainnya tidak membentuk bunga.
Petak utama naungan 50% menunjukkan
Tahap resistensi berlangsung
4 kuntum bunga yang terbentuk pada anak
sebagai fase pemulihan, yaitu saat tanaman
petak konsentrasi POC 0 ml/l ulangan ke-3
beradaptasi pada faktor cekaman dan fungsi
dan 2,5 ml/l ulangan ke-1 berturut-turut 3
sering kembali menuju keadaan normal tapi
dan 1 kuntum bunga stroberi.
tidak benar-benar tercapai. Tanaman
selanjutnya akan mengalami fase kelelahan

Tabel 4. Pengaruh Pemberian Naungan dan Pupuk Organik Cair terhadap jumlah bunga
tanaman stroberi.
Petak Utama Anak petak
Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3
Naungan (%) Konsentrasi POC (ml/l)
0 0 0 0
2.5 0 1 2
0
5 0 0 0
7.5 0 0 0
0 0 0 3
2.5 1 0 0
50
5 0 0 0
7.5 0 0 0
0 3 1 1
2.5 0 0 5
75
5 0 4 1
7.5 0 0 0

Anak petak pada petak utama faktor pembatas iklim tidak sesuai
naungan 75% menunjukkan bunga yang bagi pertumbuhan dan perkembangan
terbentuk paling banyak, pada anak petak tanaman stroberi, namun terdapat perbedan
konsentrasi POC 0 ml/l menunjukkan kesuburan tanah yang terjadi pada petak-
semua ulangan membentuk bunga, pada anak petak tersebut dari hasil analisis
anak petak konsentrasi POC 2,5 ml/l hanya kimia tanah. Kandungan P-total tanah pada
terbentuk pada ulangan ke-3, sedangkan semua sampel sangat tinggi di akhir
pada anak petak konsentrasi POC 5 ml/l penelitian, diduga unsur P yang ada
terbentuk pada ulangan ke-2 dan ke-3. pada media tanaman stroberi tidak
Anak petak konsentrasi POC tertinggi 7,5 tersedia. Munawar (2011) menyatakan
ml/l justru tidak memunculkan bunga sama bahwa kelarutan senyawa P organik
sekali. maupun anorganik di dalam tanah
Perlakuan POC tidak berpengaruh umumnya sangat rendah, sehingga hanya
terhadap pembentukan bunga, karena sebagian kecil P tersedia di dalam tanah.

JOM FAPERTA Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 9


Fosfat terjerap sekitar 100 sampai 1000 sedangkan yang lainnya tidak
kali lebih tinggi dari pada fosfat dalam menghasilkan buah seperti yang tercantum
larutan tanah. pada Tabel 5. Jumlah buah terbanyak
dihasilkan pada petak utama naungan 75%
Jumlah Buah yaitu sebanyak 9 buah, sedangkan pada
Jumlah buah yang dihasilkan petak utama naungan 50% sebanyak 3
tanaman stroberi pada penelitian ini hanya buah dan petak utama tanpa naungan tidak
terdapat pada beberapa unit tanaman saja, satupun yang berbuah.

Tabel 5. Pengaruh Pemberian Naungan dan Pupuk Organik Cair terhadap jumlah buah
tanaman stroberi.
Petak Utama Anak petak
Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3
Naungan (%) Konsentrasi POC (ml/l)
0 0 0 0
2.5 0 0 0
0
5 0 0 0
7.5 0 0 0
0 0 0 3
2.5 0 0 0
50
5 0 0 0
7.5 0 0 0
0 2 1 0
2.5 0 0 1
75
5 0 4 1
7.5 0 0 0

Tanaman stroberi tidak mampu tinggi mengakibatkan terhambatnya


menghasilkan buah, akibat tidak adanya pematangan polen untuk menyerbuki
kemunculan bunga, hal ini dikarenakan stigma, penurunan fertilitas polen dan
suhu yang tinggi tidak memberikan penurunan hasil produksi.
kesempatan pada tanaman stroberi untuk
membentuk bunga dan buah. Salisbury dan 4.6. Bobot Buah Total
Ross (1995) menyatakan bahwa tanaman Hasil tertinggi diperoleh pada petak
akan berbunga pada suhu optimumnya dan utama Naungan 75%, dimana pada anak
pada umur yang sesuai dengan tahapan petak konsentrasi POC 5 ml/l
pertumbuhannya, namun tanpa suhu menghasilkan bobot buah total tertinggi,
rendah tanaman mampu berbunga namun rata-rata bobot per buah
walaupun lebih lambat dari biasanya, menunjukkan nilai tertinggi pada naungan
karena kebutuhan suhu rendah bersifat 50% dengan tanpa pemberian POC.
kuantitatif atau fakultatif yaitu suhu rendah Salisbury dan Ross (1995) menyatakan
menyebabkan pembungaan lebih cepat. bahwa tumbuhan memiliki keterbatasan
Jumlah buah yang terbentuk lebih adaptasi terhadap naungan, tapi
rendah dibandingkan dengan jumlah secara keseluruhan dapat beradaptasi
bunga, hal ini dikarenakan bunga tidak tinggi terhadap naungan selama
mengalami pembuahan akibat dari suhu perkembangannya.
tinggi. Saputro dan Khamid (2016) Naungan juga mengakibatkan titik
menyatakan bahwa fase generatif atau kompensasi cahayanya menurun,
periode pembungaan adalah salah satu fotorespirasi melambat, fotosintesisnya
periode yang paling sensitif terhadap melambat dan menjadi jenuh pada
cekaman suhu tinggi. Peningkatan suhu

JOM FAPERTA Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 10


intensitas cahaya yang rendah. Tanaman mengakumulasi fotosintat yang tinggi per
akan mengembangkan kemampuan untuk unit waktu. Adanya akumulasi fotosintat
tumbuh dibawah naungan, tapi yang tinggi maka dapat meningkatkan
pertumbuhannya lambat (Salisbury dan pembentukan kuncup bunga sehingga
Ross, 1995). Beberapa jenis tanaman pada jumlah bunga yang dihasilkan lebih
intensitas cahaya yang relatif rendah dapat banyak (Usman dan Warkoyo, 1993).
melakukan fotosintesis dengan kecepatan

Tabel 6. Pengaruh Pemberian Naungan dan Pupuk Organik Cair terhadap bobot buah total
tanaman stroberi.
Anak petak Rata-rata
Petak Utama Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3
Konsentrasi bobot/buah
Naungan (%) (g) (g) (g)
POC (ml/l) (g)
0 0 0 0 0
2.5 0 0 0 0
0
5 0 0 0 0
7.5 0 0 0 0
0 0 0 10.07 3.36
2.5 0 0 0 0
50
5 0 0 0 0
7.5 0 0 0 0
0 4.62 0.59 0 1.74
2.5 0 0 1.55 1.55
75
5 0 10.36 2.79 2.63
7.5 0 0 0 0

Tanaman stroberi yang ditanam vegetatif tertinggi dibandingkan dengan


tanpa naungan mengalami gangguan naungan 0%. Buah terbanyak yang
pertumbuhan, karena menurut Salisbury dihasilkan tanaman stroberi diperoleh pada
dan Ross (1995), jika tanaman yang biasa naungan 75%.
ternaungi dipindahkan ke cahaya matahari Petak bagian konsentrasi POC
langsung akan mengalami stress dengan berpengaruh nyata terhadap pertambahan
menghambat fotosintesis dan kematian jumlah daun, namun tidak berpengaruh
pada daun-daun yang tua. Pertumbuhan nyata dengan pertambahan tinggi tanaman.
stroberi akan baik pada daerah dengan Pertumbuhan tertinggi diperoleh dari
suhu yang relatif rendah namun suhu yang perlakuan konsentrasi POC 7,5 ml/l.
tinggi justru akan menghambat Tanaman stroberi yang diberi konsentrasi
pertumbuhannya (Kurnia, 2005). POC 5 ml/l berbunga lebih cepat dan lebih
banyak menghasilkan bunga serta buah
KESIMPULAN DAN SARAN pada petak utama naungan 75%.
Kesimpulan Pemberian naungan dan
konsentrasi POC tidak terjadi interaksi
Petak utama naungan berpengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dan
nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah hasil. Kombinasi naungan 50% dengan
daun, namun tidak berpengaruh nyata konsentrasi POC 7,5 ml merupakan
terhadap umur berbunga, jumlah bunga, perlakuan terbaik terhadap pertumbuhan
jumlah buah, bobot buah total, dimana tinggi tanaman dan jumlah daun. Produksi
banyak tanaman yang tidak berbunga dan tanaman stroberi di dataran rendah belum
berbuah. Pemberian naungan 50%
memberikan pertumbuhan pada fase

JOM FAPERTA Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 11


berhasil karena terkendala faktor iklim Harjadi, S. S. 1989. Dasar - dasar
terutama suhu yang ekstrim. hortikultura. Departemen Budidaya
Pertanian, Fakultas Pertanian IPB.
Saran Bogor
Perlu dikaji lagi untuk penelitian Herisva, Mia. 2016. Pengaruh tingkat
selanjutnya mengenai kemampuan naungan terhadap
adaptasi beberapa varietas tanaman pertumbuhandan hasil dua
stroberi dan modifikasi iklim mikro varietas kedelai (Glycine Max L.
lainnya terutama suhu dan kelembaban Merril) unggul nasional. Fakultas
udara di bawah naungan pohon serta Pertanian Universitas Syiah Kuala.
pengkabutan. Banda Aceh.

DAFTAR PUSTAKA Kamaruddin. 2008. Berkebun strawberry


di dataran rendah. http://arjip.
Anita. 2016. Pertumbuhan bibit kopi wordpress.com (diakses tanggal
arabika (Coffea Arabica L.) di 5 Desember 2016).
medium gambut pada berbagai
tingkat naungan dan dosis pupuk Kesumawati, E., Hayati, E., dan Thamrin,
nitrogen. Skripsi Fakultas Pertanian M. 2012. Pengaruh naungan dan
Universitas Riau. Pekanbaru. (Tidak varietas terhadap pertumbuhan
dipublikasikan) dan hasil tanaman stroberi
(Fragariasp.) di dataran rendah.
Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Jurnal Agrista volume 16 (1). 14-21
2015. Data Sensus Pertanian 2013.
Dalam www.bps.co.id diakses Kurnia, A., 2005. Petunjuk praktis
tanggal 10 September 2015 budidaya stroberi. Agromedia
Pustaka, Jakarta.
Dhalimi, A. 2003. Pengaruh intensitas
cahaya dan jenis pembalut Lakitan, B. 2012. Dasar-dasar fisiologi
terhadap keberhasilan sambung tumbuhan. Raja Grafindo Persada.
pucuk jambu mente. Buletin Jakarta.
Tanaman Rempah dan Obat 14(1) : Lingga, P. dan Marsono. 2004. Petunjuk
30-37. penggunaan pupuk. Penebar
Edmond, J. B., T. L. Senn, F. S. Andrews, Swadaya. Jakarta.
and R. G. Halfacre. 1979. Manullang, G.S., A. Rahmi, dan P. Astuti..
Fundamentals of horticulture. 2014. Pengaruh jenis dan
McGraw-Hill Publishing Co. Ltd., konsentrasi pupuk organik cair
New Delhi. 500 Hal. terhadap pertumbuhan dan hasil
Fitter, A.H. dan R.K.M. Hay, 1992. tanaman sawi (Brassica juncea L.)
Fisiologi lingkungan tanaman. varietas Tosakan. Jurnal AGRIFOR
Gajah Mada University Press. volume 13 (1):33-40
Yogjakarta Mappanganro N., Sengin, E.L., dan
Gardner, F. P., R. B. Pearce and R. L. Baharuddin. 2011. Pertumbuhan
Mitchell, 1991.Physiology of crop dan produksi tanaman stroberi
plants (fisiologi tanaman pada berbagai jenis dan
budidaya, alih bahasa oleh Susilo). konsentrasi pupuk organik cair
UI Press. Jakarta dan urine sapi dengan sistem
hidroponik irigasi tetes. Fakultas
Hadisuwito, S. 2012. Membuat pupuk Pertanian Universitas Hasanuddin.
organik cair. Agro Media Pustaka. Makassar.
Jakarta

JOM FAPERTA Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 12


Maryani, Astuti, P dan Napitupulu, M. Poerwowidodo. 1992. Telaah kesuburan
2013. Pengaruh pemberian pupuk tanah. Penerbit Angkasa, Bandung.
organik cair nasa dan asal bahan Salisbury, B. F. dan C.W Ross, 1995.
tanam terhadap pertumbuhan dan Fisiologi tumbuhan, Jilid 2.
hasil tanaman stroberi Terjemahan Diah R Lukman dan
(Fragariasp). Jurnal AGRIFOR Sumaryono. ITB. Bandung.
volume 12 (2). 160-175
, 1995.
Munawar, Ali. 2011. Kesuburan tanah Fisiologi tumbuhan, Jilid 3.
dan nutrisi tanaman. IPB Press. Terjemahan Diah R. Lukman dan
Bogor. ISBN: 978-979-493-325-1 Sumaryono. ITB. Bandung.
Noviyanti, R., Yuliani, Ratnasari, E., dan Saputro, N. W. dan Khamid, M. B. R.
Ashari, H. 2014. Pengaruh 2016. Review: Mekanisme
pemberian naungan terhadap tanaman padi (Oryza sativa L.)
pertumbuhan vegetatif tanaman dalam menghadapi cekaman suhu
stroberi varietas dorit dan varietas tinggi pada stadia generatif. Jurnal
lokal berastagi. Lentera Bio volume Agrotek Indonesia volume 1 (2) :
3 (3): 242–247 129-139.
Nugroho, Panji. 2016. Panduan membuat Sønsteby, A. dan Heide, O. M. 2007.
pupuk kompos cair. Pustaka Baru
Long-day control of flowering in
Press. Yogyakarta. everbearing strawberries. Journal
Pramono. E. 2009. Perkecambahan of Horticultural Science and
benih, bahan kuliah dasar dasar Biotechnology volume 82 (6) : 875-
teknologi benih. Fakultas Pertanian 884.
Universitas Lampung. Lampung Usman dan Warkoyo. 1993. Iklim mikro
Prihmantoro. 1999. Memupuk tanaman tanaman. IKIP Malang. Malang.
sayuran. Penebar Swadaya. Jakarta.

JOM FAPERTA Vol. 4 No. 2 Oktober 2017 13

Vous aimerez peut-être aussi