Vous êtes sur la page 1sur 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/306894050

Respon Tanaman Padi Gogo Varietas Situ Bagendit dengan Berbagai Metode
Pengelolaan Pupuk Kandang

Article · December 2012

CITATIONS READS

0 740

3 authors, including:

Danner Sagala
University of Prof. Dr. Hazairin, S.H.
29 PUBLICATIONS   24 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Soybean adaptation to short-term flooding under saturated soil culture on tidal swamps View project

Peningkatan Produksi Padi pada Lahan Sawah Tadah Hujan: Upaya Mengatasi Stres Terendam View project

All content following this page was uploaded by Danner Sagala on 26 August 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Nurseha, D. Sagala, H. Rajab JURNAL AGROQUA
Respon Tanaman Padi Gogo Varietas Situ Bagendit... Vol. 10 No.2, Desember 2012

RESPON TANAMAN PADI GOGO VARIETAS SITU BAGENDIT DENGAN


BERBAGAI METODE PENGELOLAAN PUPUK KANDANG
(Response of Highland Rice Situ Bagendit Variety to the Various Method of Manure
Management)

Nurseha, Danner Sagala dan Helmi Rajab


Fakultas Pertanian, Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH, Bengkulu

ABSTRACT
This study was aimed to find the effect of various methods of manure management and to
determine the best method on growth and production of highland rice Situ Bagendit variety.
The reseach was conducted in the Rimbo Kedui Village South Seluma District Seluma
regerency from February to June 2011. This study was arranged in randomized block design
to examine the 5 treatments with 4 replications. The treatments studied were synthesis
fertilizer, manure+sand, manure+husk, Bokashi, and manure only. Result showed that the
various methods of manure management cignificantly affected all of variables except plant
heiglat on 8 weeks after planting/wap, shoot number on 6 and 8 wap, and biomas dry weight.
organic fertilizer was better than synthetic fertilizer. However the various methods of manure
management gave efferent effect to the growth and yield. Bokashi method was the best
treasure which can push the rice to produce 4.126 kg.ha-1.
Key word: manure management, rice, organic fertilizer

PENDAHULUAN dengan lahan irigasi yang berkisar antara 7


Pangan merupakan kebutuhan manusia juta hektar (BALITPA, 2004). Pemanfaatan
yang paling azasi sehingga ketersediaan lahan kering yang belum termanfaatkan
pangan bagi masyarakat harus selalu tersebut dapat dilakukan dengan penggunaan
terjamin. Beras sebagai pangan pokok padi gogo.
sebagian besar masyarakat Indonesia, harus Selama ini padi gogo sulit berkembang
tersedia dalam jumlah yang cukup, meskipun potensi penggunaan lahan di
berkualitas, dan terjangkau. Kebutuhan beras Indonesia sangat luas. Padi gogo kurang
nasional meningkat setiap tahun seiring diminati oleh petani karena produktivitas dan
dengan peningkatan jumlah penduduk. kualitas padi gogo yang di peroleh petani
Kebutuhan beras nasional pada tahun 2007 lebih rendah dibandingkan dengan
mencapai 30,91 juta ton dengan asumsi penanaman padi sawah. Laporan BPS (2005)
konsumsi per kapita rata-rata 139 kg per rata-rata produktivitas padi gogo adalah 2,56
tahun (Kompas 21 November 2007). ton per hektar. Hasil ini jauh di bawah rata-
Indonesia dengan rata-rata pertumbuhan rata produktivitas padi sawah di Indonesia
penduduk 1,7 persen per tahun dan luas areal yang mencapai 4,78 ton per hektar.
panen 11,8 juta hektar dihadapkan pada Sumbangan padi gogo terhadap produksi
ancaman rawan pangan pada tahun 2030. beras nasional masih kecil. Rendahnya
Produktivitas padi secara nasional dapat produktivitas dan kualitas padi gogo tersebut
ditingkatkan kembali melalui pemanfaatan mendorong pemulia tanaman untuk
lahan-lahan non irigasi untuk mengganti melakukan pengembangan varietas baru padi
lahan irigasi yang telah di konversi menjadi gogo. Salah satu contoh varietas padi gogo
areal pembangunan. Lahan kering berupa yang baik adalah varietas Situ Bagendit.
tegalan dan lahan belum termanfaatkan di Menurut Mustaf et al., (1996), alternatif lain
Indonesia mencapai lebih dari 24 juta hektar. untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan
Lahan tersebut jauh lebih luas dibanding

34 
Nurseha, D. Sagala, H. Rajab JURNAL AGROQUA
Respon Tanaman Padi Gogo Varietas Situ Bagendit... Vol. 10 No.2, Desember 2012

penambahan bahan organik (pupuk kandang disimpan selama 15 hari sebelum


misalnya) ke areal pertanaman padi gogo. digunakan.
Menurut Setiawan (2009), Pemupukan Data hasil pengukuran dianalisis dengan
merupakan suatu keharusan dalam sistem menggunakan software SAS versi 9.0 bila
pertanian yang intensif. Persediaan hara daftar sidik ragam menunjukkan
dalam tanah akan semakin berkurang akibat berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan
terserap tanaman. Hal ini menyebabkan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%.
ketidakseimbangan penyerapan hara dengan Pelaksanaan
pembentukan hara tanah. Pembentukan hara Tanah lapisan atas (Top Soil) dicangkul
tanah dapat lebih baik dengan pemberian dengan kedalaman ±25-30 cm, lalu tanah
pupuk, baik pupuk alami maupun pupuk dikeringanginkan dan dibuat petakan dengan
buatan. ukuran 2 x 3 m sebanyak 20 petak. Tanah
Uraian diatas menunjukkan pentingnya dalam petakan diberikan pupuk sesuai
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perlakuan satu minggu sebelum tanam. Dosis
berbagai metode pengelolaan pupuk kandang pupuk yang diberikan untuk P1 – P4 adalah
terhadap Pertumbuhan dan Produksi pada 15 Ton/ha ditambah Urea, SP-36 dan KCl
Padi Gogo dan untuk mengetahui Metode sebanyak setengah dosis anjuran (150 Kg
terbaik dalam pengelolaan berbagai pupuk Urea, 100 Kg/Ha, SP-36 dan 100 Kg/Ha),
kandang terhadap Pertumbuhan dan Produksi petakan perlakuan P0 diberikan pupuk
padi Gogo Varietas Situ Bagendit. sintetis (Urea, SP-36, KCl) dosis lengkap.
Pupuk SP-36 diberikan sekaligus pada
BAHAN DAN METODE saat tanam, pupuk KCl 50%, pupuk Urea
Penelitian dilaksanakan di Desa Rimbo sebagai pupuk dasar diberikan sebanyak
Kedui Kecamatan Seluma Selatan 50% dari dosis, sedangkan 50% pupuk Urea
Kabupaten Seluma pada bulan Februari dan 50% pupuk KCl diberikan sebagai
sampai dengan Juni 2011. Bahan yang pupuk susulan. Diberikan pada saat tanaman
digunakan adalah Benih padi Gogo Varietas padi berumur 45 hari.
Situbagendit, pasir laut, sekam, pupuk Penanaman dilakukan dengan sistem
organik berupa pupuk kandang sapi, tugal sedalam 3 - 4 cm, dengan jarak tanam
Insektisida, EM4. Penelitian ini disusun 25 x 30 cm, setiap lubang dimasukkan benih
dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) padi sebanyak 5 biji, lalu lubang ditutup
terdiri dari 1 faktor dengan 5 perlakuan. dengan tanah. Pupuk Sp-36 diberikan
Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali. sekaligus pada saat tanam, pupuk KCl 50%,
P0 = Menggunakan pupuk sintetis lengkap pupuk Urea sebagai pupuk dasar diberikan
(Urea, SP-36, KCl) sebanyak 50 % dari dosis, sedangkan 50%
P1 = 50 Kg pupuk kandang sapi dicampur pupuk Urea dan 50% pupuk KCl diberikan
dengan 50 Kg pasir, selanjutnya sebagai pupuk susulan. Diberikan pada saat
disimpan dalam 1 karung selama 15 tanaman padi berumur 45 hari. Benih yang
hari sebelum digunakan. tidak tumbuh dilakukan penyulaman 1
P2 = 50 Kg pupuk kandang sapi dicampur minggu setelah tanam. Penyiangan pertama
dengan 50 Kg sekam padi, dilakukan pada saat tanaman padi umur 4
selanjutnya disimpan dalam karung minggu dan dilanjutkan dengan penyiangan
selama 15 hari sebelum digunakan. kedua padi gogo berumur 45 hari,
P3 = Pupuk kandang kotoran sapi dibuat pemberantasan hama dan penyakit sesuai
Bokashi dengan pemberian EM-4 dan dengan kebutuhan.
disimpan selama 15 hari sebelum
digunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
P4 = Pupuk kandang kotoran sapi Hasil
dimasukkan kedalam karung, dan Tinggi tanaman menjelang panen (14
MST) mencapai 97,84 cm yang diperoleh

35 
Nurseha, D. Sagala, H. Rajab JURNAL AGROQUA
Respon Tanaman Padi Gogo Varietas Situ Bagendit... Vol. 10 No.2, Desember 2012

pada perlakuan Bokashi Pupuk Kandang. yang diperoleh setiap 2 minggu merupakan
Tinggi tanaman pada perlakuan Bokashi ini indikasi pertumbuhan tanaman, dimana
merupakan tanaman tertinggi dan berbeda perlakuan Bokashi Pupuk Kandang
nyata dengan perlakuan lainnya, sementara menghasilkan tanaman tertinggi
tanaman terendah ditemukan pada perlakuan dibandingkan perlakuan lainnya (Tabel 1).
pupuk sintetis, Pertumbuhan tinggi tanaman

Tabel 1. Rekapitulasi hasil uji DMRT 5%


Perlakuan
Pupuk Pupuk Bokashi
Peubah Pupuk Pupuk
Kandang Kandang Pupuk
sintetis Kandang
+ Pasir + Sekam Kandang
Tinggi Tanaman 2 MST 11.08 d 11.94 c 12.84 ab 13.39 a 12.45 bc
Tinggi Tanaman 4 MST 23.16 c 24.41 bc 25.77 ab 27.19 a 26.16 ab
Tinggi Tanaman 6 MST 36.58 c 39.11 bc 40.78 ab 43.27 a 42.25 a
Tinggi Tanaman 10 MST 55.98 b 58.70 b 58.41 b 63.91 a 57.73 b
Tinggi Tanaman 12 MST 73.98 b 78.45 b 78.27 b 84.50 a 78.36 b
Tinggi Tanaman 14 MST 87.44 c 91.89 bc 92.28 bc 97.84 a 92.72 b
Jumlah Anakan 4 MST 2.84 c 3.28 b 3.56 ab 3.75 a 3.31 b
Jumlah anakan Produktif 20.31 c 21.94 bc 22.34 b 26.63 a 22.38 b
Umur Berbunga 92.50d 92.25cd 91.50ab 91.00a 92.00bc
Umur Panen 119.50 c 119.25 c 118.50 ab 118.00 a 119.00 bc
Bobot Gabah per petak 2.13 b 2.23 b 2.25 b 2.48 a 2.23 b
Bobot 100 bulir 2.70 d 2.72 c 2.74 b 2.76 a 2.72 c
Keterangan: angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada baris yang sama menyatakan berbeda tidak
nyata pada taraf 5% dengan uji DMRT.

Perlakuan Bokashi Pupuk Kandang tidak nyata dengan perlakuan pupuk kandang
menghasilkan jumlah anakan yang terbanyak ditambah sekam. Pola yang sama juga
yaitu 3,75 anakan berbeda tidak nyata terlihat pada umur panen, dimana tanaman
dengan perlakuan pupuk kandang + Sekam, pada perlakuan Bokashi lebih cepat dipanen
tetapi berbeda nyata dengan perlakuan (Tabel 1).
lainnya. Jumlah anakan setelah 4 MST Jumlah anakan produktif terbanyak
terkecil dihasilkan dari perlakuan pupuk diperoleh pada perlakuan Bokashi (26,63
sintetis sebesar 2,84 anakan. Jumlah anakan anakan) dan paling rendah diperoleh pada
pada umur 6 dan 8 MST tidak berpengaruh perlakuan pupuk sintetis (20,31 anakan).
secara nyata dengan perlakuan pengelolaan Bobot gabah perpetak tertinggi diperoleh
pupuk organik, namun secara tabulasi pada perlakuan Bokashi (2,48 kg) dan
perlakuan Bokashi cenderung memberikan berbeda nyata dengan semua perlakuan
anakan yang lebih banyak (Gambar 1 dan lainnya. Bobot 100 bulir tanaman tertinggi
2). juga diperoleh pada bulir tanaman yang
Tanaman yang diberi perlakuan Bokashi ditanam menggunakan Bokashi dan berbeda
menyebabkan umur vegetatif atau umur nyata dengan perlakuan lainnya. Bobot 100
berbunga lebih pendek dibandingkan bulir terendah diperoleh pada perlakuan
perlakuan lainnya (91 hari) dan berbeda pupuk sintetis (Tabel 1).

36 
Nursehha, D. Sagala, H.
H Rajab JURNAL L AGROQUA
Responn Tanaman Paddi Gogo Varietaas Situ Bagendiit... V
Vol. 10 No.2, Deesember 2012

diantaranya
d adalah: (1) merangsang
m
25.00 21,19 granulasi;
g (
(2) menuruunkan plasttisitas dan
17.94 18,38
1 1
18,34
Jumlah anakan 20.00 1
16.78 kohesi
k (Suuhardjo. eet al., 19 993); (3)
memperbaik
m ki agregasii tanah; (4) (   dalam
15.00
bentuk
b mulssa dapat m melindungi permukaan
p
10.00 taanah dan deeraan air huujan dan ayu unan suhu,
5.00 meningkatka
m an infiltrasi air, menurunkan
m
0.00
evaporasi, menguranngi pelind dian dan
P0 P1 P2 P3 P4 penghilangan
p n hara, dan mengurangi
m
Metode
M Pengoolahan Pupuk organik kemungkina
k an pembeentukan kerak k di
Gambbar 1. Jumlaah anakan 6 MST, P0 = Pupuk permukaan
p tanah, daan dengan n naiknya
sintetiis, P1 = Puppuk Kandangg+Pasir, P2 = Pupuk ju
umlah air tersedia, tanggapan n terhadap
Kandaang+Sekam, P3 P = Bokashii Pupuk Kanddang, P4 pupuk
p nitrrogen meenjadi leb bih besar
= Puppuk Kandang.
(PPhetchaweee, 1988).
40.00 37.69 Peranann pupuk organik
k dalam
pengubahan
p sifat kimia tanah diantaranya
d
Jumlah anakan

32,78 33,72 33.722


35.00 adalah
a peniingkatan kaapasitas tuk kar kation
300,31 (KKTK) denggan tanpa m mengubah pH tanah,
30.00 peningkatan
p kandungann unsur harra N, P, K,
25.00
Ca,
C Mg dan sebagainyaa (Phetchaw wee, 1988),
peningkatan
p pH dann penurunaan derajat
20.00 P0 P1 P22 P3 P4 kejenuhan
k A dan Mn dalam laru
Al utan tanah
Metode Pengolahhan Pupuk Orgganik (GGillman et al.,1989), menyerap p senyawa-
senyawa anntropogenikk, misalnyaa pestisida
Gambbar 2. Jumlaah anakan 8 MST, P0 = Pupuk (SSenesi, 1992), ddan memmperlambat
sintetiis, P1 = Puppuk Kandangg+Pasir, P2 = Pupuk
Kandaang+Sekam, P3 P = Bokashii Pupuk Kanddang, P4
pemiskinan
p kalium dann mencegah h serangan
= Puppuk Kandang. hama
h dan penyakit ttanaman (Takahashi,
1965).
Pembahasan Pupuk organik juuga terbuk kti mampu
D
Dua jenis pupuk yanng berbedaa yaitu memperbaik
m ki sifat biiologi tanaah. Bahan
pupuuk sintetis (PP0) dan Puppuk Kandanng (P1, organik
o tanaah merupakaan sumber energie bagi
P2, P3
P dan P4) memberi hasil yang berbeda. jaasad mikro tanah. Bahaan organik segar yang
Hasill semua peeubah pada perlakuan pupuk belum
b menjadi humus akan dirom mbak, dan
sinteetis relatif lebih renddah dibanddingkan kehidupan
k jaasad mikro dalam tanaah menjadi
keemmpat perlakuuan pupuk kandang. Hal H ini sttabil setelahh humus teerbentuk (S Suhardjo et
didugga karenaa pupuk kandang mampu m al.,
a 1993).
memmperbaiki siifat fisika, biologi
b dann kimia Dengan membaiknnya sifat fisika, kimia,
tanahh. Peranann pupuk kandang dalam dan
d biologi tanah dihharapkan keemampuan
memmperbaiki siifat fisik taanah dapat dilihat taanah dalam m menyediaakan unsur hara yang
denggan semakiin baiknyaa struktur tanah dibutuhkan
d tanaman ppadi akan meningkat
akibaat dari pemmbentukan agregat
a tanaah yang dan
d respoon tanamaan padi terhadap
lebihh stabil, aerrasi dan draainase tanaah yang ketersediaan
k n hara terseebut juga meningkat.
m
baik.. Peranan pupuk kandang k m
mampu Dengan
D deemikian peertumbuhan n tanaman
meniingkatkan populasi dan keraagaman padi
p akan leebih baik, yyang selanju utnya akan
mikrroba tanaah yang berguna juga menentukan
m variabel hasil pad di, seperti:
meniingkatkan keragamann mikroba tanah ju
umlah malaai yang terb rbentuk, bob bot gabah,
yangg bersifat heeterotrof. dan
d bobot 1000 bulir gabbah.
P
Penambaha an masukann organik tanah Pertumbbuhan tanam man dengan n indikator
akann dapat menngubah sifatt fisika, kim mia, dan tiinggi tanam man, jumlaah anakan dan umur
bioloogi tanah. Perubahan
P sifat fisikaa tanah vegetatif
v m
menunjukkan n hasil yan ng terbaik

37
Nurseha, D. Sagala, H. Rajab JURNAL AGROQUA
Respon Tanaman Padi Gogo Varietas Situ Bagendit... Vol. 10 No.2, Desember 2012

pada perlakuan bokashi pupuk kandang. Hal Gillman G.P. et al., 1989. Soil chemical
ini diduga karena pada perlakuan bokashi parameters and organic mater in soil
pupuk kandang; bahan organik yang management. Pages 141 – 154 in Soil
digunakan sudah terdekomposisi sempurna Management and Smooholder
dibandingkan dengan perlakuan lain. Devolopment in the Pacific Islan.
Menurut Toha et al., (2007, semakin cepat IBSRAM Proc. Nr. 8.
bahan organik terurai (terdekomposisi) Indranada dan Hendri, K. 1985. Pengelolaan
sempurna maka semakin cepat juga unsur Kesuburan Tanah. Bumi Aksara
hara esensial tersedia bagi tanaman. Jakarta.
Hasil penelitian ini juga didukung Mustaf, Syafei, dan Adri, 1996. Pengaruh
pernyataan oleh Indranada dan Hendri Pemberian Pupuk TSP dan pupuk
(1985), yang menyatakan bahwa pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan
kandang mampu memberikan asupan sumber hasil padi gogo pada tanah PMK dalam
energi dan makanan bagi mikroorganisme Risalah Seminar. Balai Penelitian dan
tanah yang sangat bermanfaat dalam Pengembangan Pertanian. Sukarami
penyediaan unsur hara dan siklus hara dalam Sumatera Barat.
tanah, berarti semakin banyak juga unsur Phetchawee. S. 1988. Soil organic matter for
hara yang dapat diserap oleh tanaman untuk improving soil productivity. Pages 320
pertumbuhan. Dengan lebih cepat dan lebih – 330 in C. Pairintra, K. Wallapapan,
banyaknya ketersediaan unsur hara pada J.F. Parr, and C.E. Whitman, eds. Soil
perlakuan bokashi pupuk kandang (P3) akan Water and Crop Management Systems
memberikan pengaruh lebih baik terhadap for rainfed Agriculture in Northeast
pertumbuhan tanaman terutama pada tinggi Thailand. USAID in Thailand.
tanaman, jumlah anakan dan umur vegetatif. Senesi, N. 1992. Binding Mechanisme of
Variabel produksi yang digambarkan pesticides to soil humic substances.
dengan peubah jumlah anakan produktif, The Sci. Total Environm. 123/124
umur berbunga, umur panen, bobot gabah : 63 – 76.
perpetak dan bobot 100 bulir menunjukkan Setiawan, Ade Iwan. 2009. Memanfaatkan
pola yang sama dengan pertumbuhan Kotoran Ternak. Cet 3; Penebar
vegetatif dimana perlakuan bokashi pupuk Swadaya. Jakarta.
kandang lebih baik dari pada yang lain. Suhardjo, H., M. Soepartini, U. Kurnia.
1993. Bahan Organik Tanah. Hal 10 –
KESIMPULAN 18. Dalam Informasi Penelitian, Tanah,
1. Metode pengelolaan pupuk kandang Air, Pupuk, dan Lahan. Pusat
berpengaruh nyata terhadap tinggi Penelitian Tanah dan Agroklimat.
tanaman, jumlah anakan umur 4 MST, Takahashi, Y. 1965. Natural supply of
jumlah anakan produktif, umur nutrient in relation to plant
berbunga, umur panen, bobot gabah 100 requirement. Hal 271 – 293 dalam the
bulir. Mineral Nutrition of Rice Plant. IRRI,
2. Metode pengelolaan pupuk kandang Los Banos, Philipines.
menjadi bokashi merupakan perlakuan Toha, F. Hamzah, Dahlan, dan Kaharuddin.
terbaik dengan menghasilkan 4.126/ha 2007. Pengaruh Penggunaan Dosis
gabah kering panen. Pupuk Bokashi Kotoran Sapi Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
DAFTAR PUSTAKA jagung. Jurnal Agrisistem 3(1): 1-8.
BPS. 2005. Produksi Tanaman Pangan di
Indonesia.

38 

View publication stats

Vous aimerez peut-être aussi