Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan distribusi yang adil. Sistem kesehatan tidak hanya menilai dan
atau pelanggan, dengan memanfaatkan rumah sakit, klinik atau apotik; atau
1
Kesehatan juga dipengaruhi oleh sejumlah keputusan yang tidak ada
masyarakat, sama halnya dengan polusi, air kotor atau sanitasi yang buruk.
murah namun tinggi kalori, penjualan soft drinks disekolah, juga menurunnya
layanan kesehatan, atau jenis obat yang dapat dibeli bebas. Untuk memahami
kesehatan.
B. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kebijakan kesehatan dapat meliputi kebijakan publik dan swasta tentang
juga menaruh perhatian pada segala tindakan dan rencana tindakan dari
adalah segala sesuatu tentang pengalokasian sumber daya yang langka bagi
Walt, kebijakan kesehatan serupa dengan politik dan segala penawaran terbuka
atau dimensi yang luas, yaitu analisa atau analisis, kebijakan, dan kesehatan.
4
Analisa atau analisis, adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (seperti
yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu
Kebijakan Kebudayaan, adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara soial dan ekonomi (RI, 1992). Pengertian ini
Kesehatan adalah suatu kaadaan yang sempurna yang mencakup fisik, mental,
Menurut UU No. 36, tahun 2009 Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara
fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
5
hidup produktif secara sosial dan ekonomis.Jadi, konsep dari analisis
segala keputusan yang pemerintah lakukan atau tidak dilakukan dalam bidang
analisis kebijakan publik. Akibat dari semakin majunya ilmu pengetahuan dan
memiliki peran dan fungsi dalam pelaksanaannya. Peran dan fungsi itu adalah
Satu disiplin kebijakan dan kedua disiplin ilmu kesehatan. Pada peran ini
menjadi sub kajian baru dalam khazanah keilmuan. Adanya analisis kebijakan
awalnya tidak pasti. Dan analisis kebijakan kesehatan juga menelaah fakta-
fakta yang muncul kemudian akibat dari produk kebijakan yang telah
diputuskan/diundangkan.
D. Perumusan Masalah Kebijakan
6
Masalah kebijakan adalah nilai kebutuhan atau kesempatan yang belum
masalah mandasar dari pada orang yang punya komitmen pada kualitas
pendekatan Holistik, satu masalah dengan yang lain tidak dapat di piahkan dan
diukur sendirian.
2. Subjektif :
udara secara objektif dapat diukur (data). Data ini menimbulkan penafsiran
3. Artifisial :
7
4. Dinamis :
lanjutan.
5. Tidak terduga :
faktor, yaitu:
a. Faktor Sosial Ekonomi :Pendidikan rendah, penghasilan rendah
kesehatan
8
menekankan penjelasan sebab akibat dari kebijakan publik. Contoh,
Penandaan.
2. Pendekatan evaluatif :Memusatkan perhatian pada masalah pokok, yaitu
berkaitan dengan penentuan harga atau nilai (beberapa nilai sesuatu) dari
masyarakat.
Ketiga pendekatan di atas menghendaki suatu kegiatan penelitian dan
9
analisis yang jelas (metode penelitian). Menurut Dunn (1988), dalam Analisis
evaluatif, dan anjuran, maka metode analisis kebijakan dapat disusun menjadi
3 jenjang, yaitu:
1. Pendekatan modus operandi, dapat menghasilkan informasi dan argumen
praktis.
Penyimpulan praktis, ditujukan untuk mencapai kesimpulan yang lebih
dekat agar masalah kebijakan dapat dipecahkan. Kata Praktis, lebih ditekankan
pada dekatnya hubungan kesimpulan yang diambil dengan nilai dan norma
kurang operasional atau kurang praktis, masih jauh dari fenomena yang
sesungguhnya.
10
Kebijakan pemerintah dalam hal kesehatan terdiri atas visi, misi, strategi
tidak ada kegiatan yang dapat dilaksanakan secara maksimal yang dapat
dilakukan oleh orang sakit. Oleh karena itu cerminan negara sejahtera diukur
yang mencakup kesehatan, pendidikan, ekonomi. Jika HDI tinggi maka ketiga
harapan hidupnya pun akan tinggi pula. Seperti yang terjadi di Kalimantan
11
tetangganya yakni Kalimantan Tengah. Menurut perkiraan angka harapan
hidup yang rendah ini disebabkan karena masih tingginya angka kematian ibu
dan bayi.
Menurut HR. Blum derajat kesehatan seseorang dipengaruhi oleh empat
oleh orang lain. Misalnya orang tua yang memiliki perilaku hidup yang tidak
pemerintah telah bagus tetapi jika perilaku masyarakat tidak berubah maka
derajat kesehatan tetap tidak akan meningkat karena tidak ada kemandirian
sendiri.
kesehatan :
kita mampu mementingkan kepentingan nasional dan rakyat banyak. Selain itu
12
Dalam prakteknya sebagai pelayan kesehatan kita mampu meningkatkan
untuk segenap warga negara ini dapat dikatakan adil? Tidak. Sebab
lebih akan berbagi biaya kesehatan dari pemerintah dengan warga yang
mampu ekonominya.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebijakan kesehatan dapat meliputi kebijakan publik dan swasta tentang
perhatian pada segala tindakan dan rencana tindakan dari organisasi diluar
14
kesehatan, termasuk sektor publik dan swasta, dan kekuatan politik yang
persyaratan apa.
Analisis kebijakan kesehatan adalah pengunaan berbagai metode
B. Saran
1. Seharusnya untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional
15
kesehatan yang telah dicanangkan dengan melihat kekurangan yang ada
sebelumnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI
Jakarta:EGC.
17