Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
5.1 Pendahuluan
penampang
PONDASI 5 - 1
Retak miring dapat terjadi pada daerah sekitar beban terpusat atau
daerah kolom, disebabkan karena momen lentur yang terjadi pada daerah
muka kolom. Hal ini memperjelas akan adanya penampang kritis ( SK SNI
3.8.4.2 ) dari muka kolom :
• d/2 untuk pondasi plat 2 arah ( two way actions)
• d untuk pondasi plat 1 arah ( one way actions )
q = P/A
P
M
e= M / P
B
e < 1/6 B
e= 1/6 B
e > 1/6 B
PONDASI 5 - 2
Pada perencanaan pondasi dangkal ini ditinjau beberapa hal seperti :
1. Design terhadap lentur
2. Design terhadap Geser
3. Pemindahan gaya dan momen pada dasar kolom
4. Panjang penyaluran tulangan
β= H/ B
PONDASI 5 - 3
B
PONDASI 5 - 4
5.3.3 Pemindahan Gaya dan Momen pada dasar kolom
angker
pasak
PONDASI 5 - 5
5.3.4 Daya dukung dan penjangkaran
Daya dukung kolom dan pondasi umumnya berbeda sesuai dengan mutu
beton nya sesuai dengan SNI ( hal 32 ) .
Untuk Kolom :
Ø Pn = Ø 0,85 fc’ A
Untuk Pondasi :
√ ( A2 / A1 ) < 2,0
Ø Pn = { √ ( A2 / A1 )} Ø 0,85 fc’ A
PONDASI 5 - 6
Tentukan Luas tulangan berdasarkan Gaya dalam momen nominal
Mn = Mu / Ø , dimana Ø = 0,8 pada bidang kritis pondasi.
Tulangan minimum adalah 0,0018 bw d ( fy = 400 MPa ) atau
0,0025 bw d ( fy = 240 MPa )
Distribusi tulangan dalam kedua arah .
Untuk pondasi persegi panjang , pada jalur pusat/inti adalah
As1 = ( 2 / ( β + 1 ) ) As total
Diluar jalur pusat As2 = As - As1
Panjang penyaluran / penjangkaran tulangan
Kekuatan Daya dukung kolom Pnb > Pu / Ø sedangkan pondasi
Pnb = { √ ( A2 / A1 )} Ø 0,85 fc’ A
{ √ ( A2 / A1 )} < 2,0
PONDASI 5 - 7
a. Tegangan izin tanah
Tegangan ijin tanah lunak ( peraturan pembebanan ) 500 kn/m2
Metode ini untuk beban kerja ( tidak berfaktor )
c. Contact pressure
Beban kolom = .3562 .915 23.4 = 2 ,714 kN
Beban Slab = .6 x 22 x 23.4 = 56 ,600 kN
Beban tanah = .915 x ( 22 - .356 2 ) x 21.1= 75,000 kN
= 133,000 kN
Contact pressure = ( 1702+133)/4 = 478 kN/m2 < 500 kN/m2
PONDASI 5 - 8
Two way actions
Area = 20002 x 8862 mm2
Vn = ( qu A )/ Ø = 3483 kN/m2
Vc = 1 + ( 2/ ßc) x 1/6 (√ fc’) bo d < 1/3 (√ fc’) bo d
ßc = 1 , Kll bo = 4 * 886
Vc = 1/3 (√ 20.68) ( 4*886) (530) = 2847 kN/m2 < 3483 kN/m2
Tebal pondasi diperbesar , d = 600 mm , h = 670 mm
Vc = 1/3 (√ fc’) bo d = 1/3 (√ 20.68)(4*(356+600)(600) =
3478 kN/m2 Ξ 3483 kN/m2 OKAY
PONDASI 5 - 9
g. Penjangkaran
As min = 0.005 Ag = .005 3562 = 634 mm2
Digunakan 4 D19 ( 4 * 284 = 1134 mm2 )
KOLOM
PONDASI 5 - 10
600
D14-250 4D19
670
D19-250
2000
PONDASI 5 - 11
5.5 Pondasi Telapak 4 PERSEGI
Diketahui :
Pu Pu klm = 3425 kN
Dimensi kolom =
b/h = 350 / 450 ( mm )
Fc’( kolom) = 37.91MPa
Fc’( pons) = 20.68 MPa
Fy = 413.7 MPa
h
d/2 d
3000
450
4500
b. Ukuran pondasi
Diketahui dari pons 3000 x 4500
Beban Pu = 3425 kN
Luas pondasi Af = 13.5 m2
PONDASI 5 - 12
c. Contact pressure
Hasil design pondasi, dengan tegangan < allowable stress
PONDASI 5 - 13
f. Design terhadap lentur
Panjang penampang kritis pd muka kolom ,
L = 4500/2 - 450/2 = 2025 mm
Mu = ½ qu L2 = ½ 254 2.0252 = 521 kNm
Mn = Mu / 0.8 = 651 kNm
Trial error and check
Assume (d-a/2) = 0.9 d = 675 , so As = Mn / ( fy * jd ) =
As = 2331 mm2 ; ρ 1 = .0031
digunakan D19 – 125 ( 2160 mm2)
tulangan tekan D14 – 250 ( 616 mm2 )
check it ;
a = As*fy / ( .85fc’b ) = 50.84 mm
Mn = 647.61 kNm Ξ 651 kNm .. OK
Distribusi tulangan
Tulangan arah pendek 3000 mm ;
ßc = 4.5/3 = 1.5 ; As1 / As = 2/ (ßc +1) = 2 / 2.5
total = 2160*4.5 = 9720 mm2
As1 = 2 / 2.5 * 9720 = 7776 mm2 / 3m = 2592 mm2
Untuk bentang 3m panjang (D19-100, As= 2850mm2)
sisanya = 9720 – 7776 = 1944 mm2 / 1.5 m = 1296 mm2
untuk bentang 2 x .75m (D19-250, As= 1140 mm2)
PONDASI 5 - 14
h. Penjangkaran
As min = 0.005 Ag = .005 350 450 = 708 mm2
Digunakan 4 D19 ( 4 * 284 = 1134 mm2 )
KOLOM
PONDASI 5 - 15
D14-250 4D19
800
D19-100 D19-250
D19-125
2000
PONDASI 5 - 16