Vous êtes sur la page 1sur 12

Volume 11, Nomor 1, Mei 2019, pp 115 – 126 Copyright © 2017

Jurnal Akuntansi Maranatha, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,Universitas


Kristen Maranatha. ISSN 2085-8698 | e-ISSN 2598-4977. http://journal.maranatha.edu
Efektivitas Komite Audit Dan Kualitas Audit
Terhadap Earnings Management Pada
Perusahaan Terdaftar
Di BEI

Fany
Fakultas Bisnis dan Ekonomika Program Studi Akuntansi- Univ. Surabaya
(Jl. Raya Kalirungkut, Kota Surabaya)
fany090496@gmail.com

Yie Ke Feliana
Fakultas Bisnis dan Ekonomika Program Studi Akuntansi- Univ. Surabaya
(Jl. Raya Kalirungkut, Kota Surabaya)
yiekefeliana@staff.ubaya.ac.id

Abstract
This study aims to examine the effectiveness of the audit committee and audit quality on
earning management. This research is quantitative by using multiple linear regression. In
addition, this study uses 496 samples of non-financial sector business entities listed on the
Indonesia Stock Exchange period 2014-2015. Practice Earning management will be proxied
with discretionary accrual. The audit committee will be proxied with the number of audit
committees, independent audit committees, audit committee expertise, and frequency of
meetings of the audit committee. At audit quality will be proxied with auditor's reputation,
industry specialist auditor, and audit tenure.
The results show that audit committees and auditor reputation have an affective role in
decreasing earning management. The audit committee and industry specialization auditors
have no effect on earning management. Similarly, the audit committee and long audit period
also no effect on earning management. On the audit committee, audit tenure, and industry
specialist auditors have no effect on earning management. However, the auditor’s
reputation has a negative effect on earning management.

Keywords: Audit Committee, Audit Quality, Earning Management.

Pendahuluan kompleks dimana terdapat penipuan


Skandal laporan keuangan di beberapa akuntansi yang sistematis, terlembaga, dan
perusahaan (seperti Enron, WorldCom, dan direncanakan secara kreatif.Akibatnya,
lain-lain) telah memicu krisis kepercayaan laporan keuangan terkesan sangat bagus di
tentang keandalan informasi keuangan dan mata investor (Liputan6, 2014). Selain itu,
memiliki efek yang buruk bagi di Indonesia sendiri kasus terbaru tahun
stakeholder(Zgarni et al., 2016).Pada tahun 2017 dalam dunia audit, yaitu Kantor
2001, kasus Enron telah terlibat dalam Akuntan Publik mitra Ernst and Young’s
rangkaian transaksi keuangan yang (EY) di Indonesia, yakni KAP Purwantono,
Suherman dan Surja membayar denda
115
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 11 Nomor 1, Mei 2019 :115 - 126

senilai US$ 1 juta (sekitar Rp 13,3 miliar) agensi yang disebabkan adanya asimetri
kepada regulator Amerika Serikat, akibat informasi.
kegagalan dalam melakukan audit laporan Regulator dan investor sering
keuangan kliennya (Tempo, 2017). Kasus mengkritik peran dari komite audit dan
itu merupakan insiden terbaru dalam kantor auditor eksternal tentang hasil laporan
akuntan publik, sehingga menimbulkan keuangan yang diaudit dimana terbukti
keprihatinan bagi kantor akuntan publik informasi dari laporan keuangan yang
dalam menjalankan praktek usahanya di disajikan dapat menyesatkan sehingga
negara berkembang sesuai dengan kode banyak terjadi skandal akuntansi (Alves,
etik. 2013). Padahal komite audit memiliki
Menurut Garg (2007) menyatakan tanggung jawab untuk mengawasi proses
bahwa corporate governance telah menarik pelaporan keuangan dalam meninjau
banyak perhatian dari regulator, akademisi, laporan keuangan perusahaan, proses audit,
dan praktisi karena corporate governance dan pengendalian akuntansi internal (Klein,
dapat meningkatkan kepercayaan investor 2002). Selain itu, adanya kehadiran auditor
dan meningkatkan kesehatan ekonomi eksternal juga memainkan peran penting
perusahaan yang terdaftar. Selain itu, dalam menajmin konservasi dan penerbitan
menurut Leventis dan Dimitropoulos kualitas pelaporan keuangan (Alzoubi,
(2012), tata kelola perusahaan telah 2016).Oleh karena itu, penting untuk
menarik banyak perhatian selama dekade menyelidiki pengaruh antara komite audit
terakhir dari para riset dan pelaku pasar dan auditor eksternal terhadap earning
yang disebabkan karena runtuhnya management dimana berpotensi
perusahaan yang dihormati seperti Enron, mempengaruhi integritas pelaporan
WorldCom, dan Arthur Andersen yang keuangan (Alves, 2013). Berdasarkan hasil
menimbulkan banyak kekhawatiran tentang paparan diatas, peneliti tertarik untuk
keandalan pelaporan keuangan dan efisiensi melakukan penelitian lebih mendalam
mekanisme pemantauan yang ada. Jika mengenai pengaruh antara efektivitas
dikaitkan dari kasus diatas, maka timbul komite audit dan kualitas audit terhadap
pertanyaan yang relevan tentang good earning management yang berada di
corporate governance dalam memastikan Indonesia.
keuangan bahwa laporan keuangan telah
disajikan sesuai dengan kondisi perusahaan
kepada pihak eksternal perusahaan. Kerangka Teoritis dan Hipotesis
Masalah utama pada penelitian
akuntansi adalah sejauh mana manajer Earning Management
mengubah laba yang dilaporkan untuk Menurut Scott (2015: 445), Earning
menguntungkan kepentingan sendiri Management is the choice by a manager of
(Beneish, 2001). Selain itu, menurut accounting policies, or real action,
Dechow dan Skinner (2000), ketika manajer affecting earnings so as to achive some
berusaha mengelola pendapatan secara specific some specific reporterd earning
oportunis, maka dapat meningkatkan objective. Pada pilihan atas accounting
kekayaan pribadi mereka sehingga policies terbagi menjadi dua, yaitu
manajemen laba dapat menutupi kinerja kebijakan akuntansi dan discretionary
ekonomi perusahaan yang sebenarnya dan accrual.Dalam kebijakan akuntansi
menyembunyikan informasi kepada contohnya pemilihan metode penyusutan
pengunna laporan keuangan. Menurut dan kebijakan pengakuan pendapatan,
Christiani dan Nugrahanti (2014), sedangkan discretionary accrual, yaitu
menyatakan bahwa timbulnya praktik provision for credit losses, warranty cost,
earning management dikaitkan dengan teori inventory values, dan lain-lain. Dalam
116
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 11 Nomor 1, Mei 2019 :115 - 126

discretionary accrual, ada istilah “ accrual waktu singkat (Nor et al., 2010). Jadi, dapat
reverse”. Menurut Scott (2015), Accrual disimpulkan ukuran komite audit yang
reverse yang dimaksud yaitu apabila besar, komite audit yang independen,
manajer melakukan earning upward yang adanya keahlian komite audit, dan frekuensi
jumlahnya lebih besar secara terus menerus, meeting yang tinggi, maka peran dari
maka pembalikan akrual pada periode komite audit tersebut efektif.
berikutnya memaksa pendapatan di masa
depan akan turun sama seperti pendapatan Kualitas Audit
saat ini yang dinaikkan. Menurut Taktak dan Mbarki (2014), audit
eksternal merupakan mekanisme tata kelola
Komite Audit lain yang dapat membatasi manajerial
Menurut Zgarni et al. (2016), efektivitas praktek discretionary. Selain itu, Menurut
komite audit diukur dengan ukuran komite Lidiawati dan Asyik (2016) mengemukakan
audit, independen komite audit, keahlihan bahwa salah satu cara dalam mengontrol
(expertise), dan frekuensi meeting. Terdapat earning management yaitu dengan
beberapa studi sebelumnya yang membahas melakukan audit atas laporan keuangan
mengenai karakteristik komite audit ini. sehingga audit eksternal dapat menjadi
Seperti menurut Defond dan Francis (2005), mekanisme pengendalian terhadap
komite audit yang besar, dapat mendorong manajemen dalam menyajikan informasi
dewan untuk lebih memperbaiki kualitas keuangan secara akurat dan terbebas dari
pelaporan keuangan. Dengan adanya komite praktik kecurangan akuntansi. Menurut
audit yang lebih besar, maka dapat Bartov et al., (2000) menyatakan bahwa
memberikan pemantauan yang efektif. kualitas audit yang tinggi maka akan
Selain itu, hal yang penting mengenai melaporakan kesalahan dan penyimpangan
efektivitas komite audit dalam melakukan dan tidak mau menerima praktik akuntansi
pemantauan tata kelola adalah yang patut dipertanyakan. Oleh karena itu,
independensinya (Abbot et al., 2000; auditor yang memiliki kualitas audit yang
Bronson et al., 2009). Menurut Rahmat et tinggi diharapkan dapat mendeteksi praktik
al. (2009), komite audit yang independen manajemen laba (Becker et al., 1998).
maka pengambilan keputusannya lebih
objektif. Kemudian, menurut Rahmat et al. Pengembangan Hipotesis
(2009), komite audit yang memiliki Menurut Klein (2002) menemukan bahwa
keahlian pengetahuan dan akuntansi dapat keberadaan komite audit akan mengurangi
memberikan dasar yang baik bagi anggota earning management yang disebabkan
komite audit dalam memeriksa dan karena peran komite audit dapat mencegah
menganalisis informasi keuangan. Latar fraudulent financial reporting. Namun,
belakang pendidikan dapat menjadi menurut Prastiti dan Merianto (2013)
karakterikstik penting dalam memastikan menyatakan bahwa komite audit tidak
peran komite audit secara efektif. Selain itu, memiliki pengaruh signifikan terhadap
menurut Menurut Khlif dan Samaha (2016) earning management. Hal ini disebabkan
menyatakan bahwa adanya rapat komite karena pembentukan komite audit hanya
audit dapat memberikan bukti bahwa didasarkan pada pemenuhan regulasi
mekanisme tata kelola perusahaan semakin sehingga perannya menjadi kurang efektif
transparan. Selama rapat komite audit, dalam memonitor manajemen. Pada
permasalahan yang dihadapi dalam proses penelitian Rusmin (2010), menyatakan
pelaporan keuangan dapat terdeteksi, bahwa auditor spesialisasi industri
namun apabila frekuensi pertemuan rendah, berpengaruh negatif terhadap earning
maka masalah tersebut dapat berlanjut dan management.Hal ini disebabkan karena
mungkin tidak bisa terselesaikan dalam bahwa auditor spesialisasi industri

117
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 11 Nomor 1, Mei 2019 :115 - 126

memberikan layanan audit (audit service) dengan adanya komite audit dan auditor
kepada klien sehingga menghasilkan eksternal dapat mengurangi masalah
kualitas informasi akuntansi yang tinggi keagenan dalam mengurangi manajemen
(Sun dan Liu, 2012).Namun, menurut laba (Innam dan Khamoussi, 2016).
Farida dan Alfin (2014) menyatakan bahwa Menurut Alves (2013), komite audit dan
auditor yang memiliki keahlian, auditor eksternal merupakan bagian dari
pengetahuan, dan pengalaman belum tentu keseluruhan struktur tata kelola perusahaan.
objektif dan independen karena cenderung Hal ini disebabkan karena komite keduanya
mempertahankan kliennya. Penelitian tidak mungkin beroperasi secara
Zgarni et al. (2016) mengemukakan bahwa independen dalam struktur perusahaan.
ada hubungan yang saling melengkapi H2: Semakin efektif komite audit dan
antara efektivitas komite audit dan auditor penggunaan auditor eksternal big four,
spesialisasi industri dalam membatasi maka earning management menurun.
earning management. Hal ini didukung oleh Menurut Myers et al. (2003)
penelitian Abbot dan Parker (2000) yang mengemukakan bahwa semakin tinggi audit
mengemukakan bahwa auditor spesialisasi tenure, maka akan menurunkan kualitas
industri cenderung untuk melaporkan pendapatan sehingga dapat menjadi mislead
kesalahan dan kecurangan sehingga bagi investor Namun, menurut Jackson et
memberikan kepastian tinggi bagi komite al. (2008), Puspitasari dan Nugrahanti
audit. Namun menurut Chen et al. (2005) (2016), serta Amijaya dan Prastiwi (2013)
mengemukakan bahwa pertemuan komite yang menyatakan bahwa kualitas audit
audit yang tinggi tidak memiliki pengaruh (audit tenure) tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap penggunaan auditor terhadap manajemen laba. Hal ini
spesialis industri. Hal ini disebabkan karena disebabkan karena kurangnya kemampuan
pertemuan rapat yang tinggi belum auditor perusahaan dalam mengidentifikasi
mencerminkan komite audit telah manajemen laba yang dilakukan oleh
menjalankan tugasnya dengan efektif. perusahaaan (Amijaya dan Prastiwi,
H1: Semakin efektif komite audit dan 2013).Menurut Meixner and Walker (1988)
penggunaan auditor eksternal yang dalam Zgarni et al. (2016), mengemukakan
terspesialis dalam industri tertentu, maka bahwa interaksi antara komite audit dan
earning management menurun. auditor eksternal dapat meningkat seiring
Menurut Rusmin (2010) dengan meningkatnya masa jabatan
menyatakan bahwa adanya kehadiran KAP (tenure). Hal ini disebabkan karena komite
big four dan auditor spesialisasi industri audit yang lebih efektif lebih cenderung
dapat menurunkan manajemen laba. Hal ini untuk mempertahankan auditor selama
disebabkan KAP Big four biasanya auditor tersebut dapat memberikan kualitas
memiliki basis klien yang besar dan pelaporan keuangan yang tinggi.
memiliki brand names yang diakui secara Menurut Zgarni et al. (2016)
internasional, sehingga lebih banyak menyatakan bahwa komite audit yang
insentif untuk mempertahankan kualitas memiliki hubungan jangka panjang dengan
audit yang lebih tinggi. Apabila auditor eksternal, akan menghasilkan
dibandingkan KAP non big four, maka tingkat kepercayaan dan ketergantungan
lebih cenderung mempertahankan klien yang tinggi antara auditor eksternal dengan
yang sudah ada. Penelitian sebelumnya perusahaan. Akibatnya, masa audit yang
seperti Zgarni et al. (2016) dan Alves panjang akan meningkatkan earning
(2013) mengemukakan bahwa efektivitas management.
komite audit dan kualitas audit (Big Four) H3: Semakin efektif komite audit dan
memiliki pengaruh negatif terhadap earning semakin panjang masa audit eksternal,
management. Hal ini disebabkan karena maka earning management menurun.

118
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 11 Nomor 1, Mei 2019 :115 - 126

1. Menentukan dan membuat daftar


Metode Penelitian perusahaan sektor non keuangan yang
terdaftar di BEI periode 2014-2015
Jenis Penelitian menjadi populasi dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Daftar nama-nama perusahaan ini dapat
pendekatan kuantitatif atau pendekatan diperoleh dari Fact Book.
positivism dimana research question ini 2. Mencari annual report dan laporan
akan dirumuskan dalam bentuk hipotesis keuangan perusahaan di website
dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh www.idx.co.id
antara efektivitas komite audit dan kualitas 3. Mencari data laporan keuangan atas
audit terhadap earning management perusahaan yang digunakan selama
periode penelitian pada periode 2014-
Populasi dan Sampel 2015 yang mempublikasikan laporan
Objek dalam penelitian ini adalah badan keuangannya pada periode yang
usaha yang bergerak pada sektor non berakhir 2014-2015 dengan cara
keuangan yang terdaftar d BEI periode mendownload dari www.idx.co.id .
2014-2015 dengan kriteria: (1) Badan usaha 4. Mencari semua data variabel yang
yang menyajikan laporan keuangan dengan diperlukan dalam penelitian ini pada
satuan mata uang rupiah, (2) Badan usaha semua badan usaha yang lolos seleksi.
yang menjajikan laporan keuangan denan 5. Menginput data-data ke dalam
periode akuntansi pada tahun yang berakhir Microsoft Excel 2007 secara manual.
31 desember dan telah diaudit, (3) Badan 6. Memindahkan data yang telah diinput
usaha menyajikan annual report lengkap dalam Microsoft Excel 2007 ke dalam
selama periode penelitian serta memiliki program Statistical Product and
data keuangan yang mendukung variabel Service Solutions (SPSS) 20 untuk
yang ada. membantu dalam mengelola data
statistik.
Tabel 1
Kriteria Pemilihan Sampel Definisi dan Operasional Variabel
Variabel dependen pada penelitian ini
adalah earning management dengan
menggunakan abnormal (discretionary)
accrual dimana diukur menggunakan
Modified Jones Model pada basis cross-
sectional sesuai dengan Dechow et al.
(1995) Perhitungan menggunakan Modified
Jones Model ini yaitu sebagai berikut:
a. Total accruals (TA) dapat dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
b. Abnormal (discretionary) accruals
dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Teknik Pengumpulan Data Dimana TAi,t adalah total accruals
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti pada perusahaan i untuk tahun t, yang
untuk mengumpulkan data adalah sebagai didefinisikan sebagai laba bersih dikurangi
berikut:
119
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 11 Nomor 1, Mei 2019 :115 - 126

dengan arus kas operasi; AA adalah komite audit dan auditor spesialisasi
abnormal accruals; ΔREVi,t adalah industri. Nilai moderasi akan bernilai 0,
perubahan revenue pada perusahaan i untuk apabila perusahaan yang diaudit memiliki
tahun t; ΔRECi,t adalah perubahan pangsa pasar kurang dari 10%. Sedangkan
receivable pada perusahaan i untuk tahun t; variabel SCOREAC x TENURE untuk
Ai,t-1 adalah total aset perusahaan pada awal menguji interaksi antara efektivitas komite
tahun t; PPEi,t adalah aset tetap pada audit dan masa audit dengan cara
perusahaan i untuk tahun t; 𝛽 1, 𝛽 2, dan 𝛽 3 mengalikan kedua variabel tersebut.
adalah estimasi regresi dari koefisien β1, β2, Variabel kontrol pada penelitian
dan β3; dan 𝜀i,tadalaherror atau sisa regresi. ini mengacu pada Zgarni et al. (2016), yaitu
Variabel independen pada ukuran perusahaan (FSIZE) yang
penelitian ini yaitu efektivitas komite audit menggunakan Natural Logarithm of Total
dan kualitas audit. Pada variabel efektivitas Aset; leverage (LEV) menggunakan rasio
komite audit diukur menggunakan ukuran total utang dibagi dengan total aset; market
komite audit (SIZEAC), proporsi komisaris to book ratio (MTB) dihitung menggunakan
independen dalam komite audit (ACIND), nilai pasar saham perusahaan dibagi dengan
proporsi keahlian komite audit yang ahli di nilai buku ekuitas; serta return on asset
bidang akuntansi dan keuangan (ROA) dihitung dengan menggunakan net
(ACEXPERT), dan pertemuan komite audit profit perusahaan dibagi dengan lagged
(ACMEET). Setelah itu variabel dari total assets.Dari penjelasan variabel diatas,
masing-masing komite audit ini ditotal maka berikut ini model penelitian:
menjadi SCOREAC. Pada variabel kualitas
audit diukur menggunakan ukuran auditor
(REPUT) yaitu bernilai 1 apabila
perusahaan diaudit oleh KAP Big Four,
sedangkan bernilai 0 apabila perusahaan
diaudit oleh KAP Non Big Four. Selain itu,
pengukuran yang lain, yaitu auditor Hasil Penelitian dan Pembahasan
spesialisasi industri (SPEC) dicari dengan
menghitung pangsa pasar dari tiap KAP Sampel terakhir setelah uji normalitas (uji
dengan menjumlah sales pada suatu badan asumsi klasik) adalah 496 data dengan
usaha diaudit oleh KAP tersebut dibagi membuang data yang outlier sebesar 17
dengan seluruh total sales badan usaha badan usaha sehingga uji normalitas
dalam industri tersebut. Apabila perusahaan menghasilkan sig (2-tailed) sebesar 0,081.
yang diaudit dengan pangsa pasar lebih dari Hasil statistik desktiptif pada
10% maka bernilai 1, sedangkan apabila Tabel 2 dapat dilihat bahwa variabel AA
kurang dari 10%, maka akan bernilai 0. memiliki nilai mean dari variabel ini
Selain itu, masa audit (TENURE) sebesar -0,03002. Hal ini menunjukkan
merupakan jumlah tahun berturut-turut bahwa rata-rata perusahaan melakukan
bahwa klien mempertahankan perusahaan earning management dengan mengurangi
audit (KAP) tersebut. income. Pada variabel SCOREAC nilai
Pada penelitian ini variabel mean dari variabel ini sebesar 11,36. Hal ini
moderasinya yaitu interaksi antara menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan
efektivitas komite audit dengan reputasi telah memenuhi persyaratan dalam
auditor (SCOREAC x REPUT). Nilai membentuk komite audit. Pada variabel
moderasi akan menjadi 0, apabila TENURE memiliki nilai mean dari variabel
perusahaan menggunakan KAP non big ini sebesar 4,33, yang berarti bahwa rata-
four. Pada variabel SCOREAC x SPEC rata perusahaan diaudit oleh KAP sebesar 4
untuk menguji interaksi antara efektivitas tahun.
120
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 11 Nomor 1, Mei 2019 :115 - 126

Pada variabel SCOREAC x oleh KAP non spesialis industri sebesar


TENURE memiliki nilai mean sebesar 61,7% dari
51,17 yang berarti bahwa rata-rata komite sampel.PadaTabel3menunjukkan
audit dalam suatu perusahaan cenderung hasilkorelasi yang menggunakan
mempertahankan KAP. Pada variabel PearsonCorrleation.Dapat dilihat bahwa
FSIZE memiliki nilai mean pada variabel variabel AAmempunyai hubungan
ini sebesar 12,38 . Selain itu, variabel LEV signifikan positif terhadap TENURE yang
memiliki mean dari variabel ini sebesar berarti bahwa semakin tinggi abnormal
0,53 yang berarti rata-rata perusahaan 53% accrual, maka semakin lama auditor
asetnya didanai oleh utang. mengaudit perusahaan (klien) tersebut.
Pada variabel MTB memiliki nilai Untuk variabel SCOREAC
mean sebesar 3,06. Hal ini menunjukkan memiliki hubungan signifikan positif
bahwa rata-rata perusahaan memiliki terhadap REPUT, SPEC, dan TENURE.
kinerja yang baik yang dinilai oleh Hal ini berarti bahwa komite audit
pasar.Penilaian pasar sekitar 3 (tiga) kali cenderung memilih KAP berputasi tinggi,
lebih besar dibandingkan dengan nilai buku auditor yang terspesialis dalam industri dan
perusahaan.Rasio nilai pasar terhadap nilai cenderung mempertahankan auditor
buku ekuitas yang tinggi umumnya tersebut selama dapat mempertahankan
dikarenakan perusahaan tersebut memiliki kualitas dari pelaporan keuangan.
kinerja yang baik sehingga saham Selain itu, pada variabel REPUT
perusahaan banyak diminati publik. memiliki hubungan signifikan positif
Yang terakhir pada variabel ROA terhadap SPEC dan TENURE yang berarti
memiliki nilai minimum dan maksimum bahwa audi-tor yang berputasi tinggi, maka
masing-masing sebesar -1,116 dan 0,4832. memiliki spesialisasi dalam industri
Nilai mean dari variabel ini sebesar 0,04 tersebut dan cenderung mempertahankan
yang berarti bahwa tingkat pengembalian kliennya.
rata-rata aset terhadap laba sebesar 0,04. Kemudian pada variabel SPEC
juga memiliki signifikan positif terhadap
Tabel 2 TENURE, yang berarti bahwa semakin
Hasil Statistik Deskriptif auditor terspesialis dalam industri tertentu,
maka semakin lama pula auditor mengaudit
perusahaan tersebut.
Variabel TENURE memiliki
signifikan positif 0,01 terhadap SCOREAC
x REPUT, yang berarti bahwa semakin
efektif komite au-dit dan adanya auditor
yang bereputasi tinggi, maka semakin
panjang auditor mengaudit pe-rusahaan
(klien) tersebut. Variabel TENURE juga
Sumber: Hasil Olahan Peneliti memiliki signifikan positif 0,01 terhadap
SCOREAC x SPEC, yang berarti bahwa
Pada penelitian ini, perusahaan semakin efektif komite audit dan adanya
yang diaudit oleh KAP Non Big Four audi-tor spesialisasi industri, maka semakin
sebesar 64,5% dari sampel sedangkan panjang auditor mengaudit perusahaan
perusahaan yang diaudit oleh KAP Big (klien) tersebut.
Four sebesar 35,3%. Namun, pada
perusahaan yang diaudit oleh KAP dengan
spesialisasi industri sebesar 38,3% dari
sampel, sedangkan perusahaan yang diaudit
121
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 11 Nomor 1, Mei 2019 :115 - 126

Tabel 3 memiliki pengaruh signifikan terhadap


Hasil Korelasi Pearson penggunaan auditor spesialis industri. Pada
hasil uji variabel SCOREAC tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap AA. Hal ini
berarti bahwa komite audit yang efektif
tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap earning management. Penelitian
ini didukung oleh Prastiti dan Meiranto
(2013) mengemukakan pembentukan
komite audit hanya didasari untuk
pemenuhan regulasi, yang mensyaratkan
perusahaan harus memiliki komite audit
Pada analisis regresi linier akan
diuji untuk mengetahui apakah variabel
REPUT dan SPEC mempengaruhi variabel
abnormal accrual. Hal ini disebabkan
karena SPSS mengelompokkan variabel
REPUT dan SPEC dalam excluded variabel
pada saat regresi awal. Hasil dari pengujian
regresi pada Tabel 5 terbukti bahwa SPEC
tidak memiliki pengaruh terhadap abnormal
accrual yang berarti bahwa auditor
spesialisasi industri tidak memiliki
pengaruh terhadap earning management.
Pembahasan Penelitian ini didukung oleh Farida dan
Tabel 4 Alfin (2014) yang menyatakan bahwa
Hasil Pengujian Regresi Linier auditor yang memiliki keahlian,
pengetahuan, dan pengalaman belum tentu
objektif dan independen karena cenderung
mempertahankan kliennya.

Tabel 5
Hasil Pengujian Regresi Linier karena
exluded variabel

Sumber: Hasil Olahan Peneliti

Hasil Uji t pada Tabel 4 dapat


dilihat bahwa variabel SCOREAC x SPEC
tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap AA. Hal ini dikarenakan variabel
tersebut memiliki tingkat signifkansi
sebesar 0,60936. Hal ini mengindikasi Sumber: Hasil Olahan Peneliti
bahwa Hipotesis H1 ditolak yang berarti
komite audit yang efektif dan auditor Variabel SCOREAC x REPUT
spesialisasi industri tidak memiliki terbukti memiliki pengaruh signifikan
pengaruh yang signifikan terhadap earning terhadap AA. Hal ini dikarenakan variabel
management. Penelitian ini didukung oleh tersebut memiliki tingkat signifikansi
Chen et al. (2005) mengemukakan bahwa sebesar 0,00019. Hal ini mengindikasi
pertemuan komite audit yang tinggi tidak bahwa Hipotesis H2 diterima yang berarti
122
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 11 Nomor 1, Mei 2019 :115 - 126

adanya komite audit dan adanya auditor pengaruh terhadap earning


yang memiliki reputasi tinggi, maka dapat management.Pada penelitian ini, variabel
menurunkan earning management. Hal ini SCOREAC sendiri tidak memiliki pengaruh
didukung oleh penelitian Alves (2013) dan signifikan terhadap earning management.
Zgarni et al. (2016) yang mengemukakan Menurut Meixner dan Walker (1998) dalam
bahwa efektivitas komite audit dan kualitas Zgarni et al. (2016) mengemukakan bahwa
audit (auditor Big Four) memiliki pengaruh komite audit yang efektif cenderung
negatif terhadap earning management. mempertahankan auditor. Namun pada
Menurut Alves (2013), mengemukakan penelitian ini, komite audit sendiri belum
bahwa komite audit dan auditor eksternal efektif sehingga memiliki kecenderungan
merupakan bagian dari keseluruhan struktur untuk tidak mempertahankan auditor.
tata kelola perusahaan sehingga antara Selain itu, pada pengujian variabel
komite audit dan auditor eksternal tidak TENURE sendiri, hasilnya tidak memiliki
mungkin beroperasi secara independen pengaruh signifikan terhadap AA. Hal ini
dalam struktur perusahaan. Oleh karena itu, disebabkan karena variabel tersebut
komite audit dan auditor eksternal memiliki memiliki tingkat signifikansi lebih besar
insentif untuk mengeluarkan laporan yang dari 0,05, yaitu sebesar 0,26867 yang
berkualitas tinggi sehingga diharapkan berarti bahwa masa audit yang panjang,
dapat melakukan audit berkualitas tinggi. maka tidak memiliki pengaruh yang
Hasil dari pengujian pada Tabel 5 signifikan terhadap earning management.
dapat dilihat bahwa variabel REPUT Penelitian ini didukung oleh Jackson et al.
memiliki pengaruh negatif terhadap earning (2008), Puspitasari dan Nugrahanti (2016),
management. Hal ini didukung oleh serta Amijaya dan Prastiwi (2013) yang
penelitian sebelumnya Rusmin (2010), yang menyatakan kualitas audit (audit tenure)
menyatakan bahwa Big Four auditor tidak memiliki pengaruh terhadap
memiliki kualitas audit yang baik karena manajemen laba. Hal ini disebabkan karena
mempunyai jumlah klien yang banyak, kurangnya kemampuan auditor perusahaan
sumber daya manusia, teknologi, dan dalam mengidentifikasi manajemen laba
pengalaman yang baik sehingga dengan yang dilakukan oleh perusahaaan (Amijaya
adanya kualitas audit ini, maka dapat dan Prastiwi, 2013).
menurunkan earning management. Pada
penelitian ini dapat dilihat bahwa pada saat
pemilihan KAP, perusahaan akan terlebih Simpulan dan Saran
dahulu melihat reputasi auditor sebagai
kualitas audit dari pada auditor spesialisasi Berdasarkan hasil pengujian statistik dan
industri. Hal ini disebabkan karena pembahasan yang dilakukan dapat dilihat
perusahaan dapat mengidentifikasi dengan bahwa secara keseluruhan peran dari komite
mudah apakah KAP tersebut memiliki audit sendiri belum efektif sehingga peran
reputasi Big Four atau Non Big Four dari komite audit belum mampu memonitor
dibandingkan dengan auditor spesialisasi kinerja manajemen. Namun apabila komite
industri. audit dimoderasi dengan penggunaan
Pada variabel SCOREAC x reputasi auditor, maka perannya efektif
TENURE tidak memiliki pengaruh dalam menurunkan earning management.
signifikan terhadap AA. Hal ini Sedangkan pada komite audit yang
dikarenakan variabel tersebut memiliki dimoderasi dengan auditor spesialisasi
tingkat signifikansi sebesar 0,70290. Hal ini industri, maka perannya belum efektif
mengindikasi bahwa hipotesis H3 ditolak, sehingga tidak memiliki pengaruh dalam
yang berarti adanya efektif komite audit dan menurunkan earning management. Begitu
masa audit yang panjang tidak memiliki pula dengan komite audit yang dimoderasi
123
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 11 Nomor 1, Mei 2019 :115 - 126

dengan masa audit yang panjang, maka Economics, Vol. 30 No. 3, pp.
tidak memiliki pengaruh terhadap earning 421-52.
management. Selanjutnya peneliti Becker, C.L., DeFond, M.L., Jiambalvo, J.
memberikan saran yang merupakan dan Subramanyam, K.R. 1998. The
keterbatasan pada penelitian ini.Pertama effect of audit quality on earnings
peneliti selanjutnya diharapkan dapat management. Contemporary
memperluas periode penelitian dengan tidak Accounting Research, Vol. 15 No.
hanya berfokus pada 2 (dua) periode 1, pp. 1-24.
penelitian.Hal ini dilakukan agar dapat Beneish, M.D. 2001.Earnings management:
memperoleh hasil yang lebih akurat. Yang a perspective”, Managerial
kedua, Penelitian selanjutnya diharapkan Finance, Vol. 27 No. 12, pp. 3-17.
dapat memperluas pengukuran good Bronson, S.N., Carcello, J.V.,
corporate governance karena masih banyak Hollingswoth, C.W., Neal, T.L.,
pengukuran lain dalam menentukan good 2009. Are Fully Independent Audit
corporate governance, seperti karakteristik Committees Really Necessary?
dari dewan komisaris dan direksi. Ketiga, Journal Public Policy, pp 265-280.
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat Chen, Y.M., Moroney., dan Houghyon, K.
memperluas proxy kualitas audit seperti 2005. Audit Committee
auditor’s fees dan independensi auditor. Composition and The Use of
Industry Specialist Audit Firm.
Journal Accounting and Finance,
pp 217-239
Daftar Pustaka Christiani, I dan Nurgahanti, Y. W.
2014.Pengaruh Kualitas Audit
Abbott, L. J. dan Parker, S. 2000. Auditor Terhadap Manajemen Laba.Jurnal
Selection and Audit Committee Akuntansi dan Keuangan, Vol.16,
Characteristics, Auditing: A No.1.
Journal of Practice and Theory, Dechow, P.M. and Skinner, D.J. 2000.
Vol. 19 No. 2, pp. 47-66. Earnings management:
Abbott, L. J. dan Parker, S. 2000. The Effect reconciling the views of
of Audit Committee Activity and accounting academics,
Independence on Corporate practitioners, and regulators.
Fraud, Vol. 26 No. 11, pp. 47-66. Accounting Horizons, Vol. 14 No.
Alves, S. 2013. The impact of audit 2, pp. 235-250.
committee existence and external Defond, M.L dan Francis, J.R. 2005 Audit
audit on earnings management: Research After Sarbanes-Oxley.
Evidence from Portugal. Journal Auditing: A Journal Of Practice &
of Financial Reporting & Theory, Vol 24, pp. 5-30.
Accounting, Vol. 11 Issue: 2, Farida,I dan Alfin, M. 2014. Pengaruh
pp.143-165 Kualitas Audit dan Ukuran Komite
Amijaya, M.D dan Prastiwi.2013. Pengaruh Audt Terhadap Manajemen
Kualitas Audit Terhadap Laba.Jurnal Bisnis dan Manajemen
Manajemen Laba.Diponegoro Laba, Vol. 2, No. 2, Hal 132-143.
Journal of Accounting, Vol.2, Garg, A.G. (2007), Influence of board size
Nomor 3. and independence on firm
Bartov, E., Gul, F.A., dan Tsui, J.S.L. performance: a study of Indian
2000.Discretionary-accruals companies. ViKALPA, Vol. 32
models and audit qualifications. No. 3, pp. 39-60.
Journal of Accounting and

124
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 11 Nomor 1, Mei 2019 :115 - 126

http://bisnis.liputan6.com/read/2031867/enr Manajemen Laba. Jurnal Ilmu dan


on-skandal-besar-perusahaan- Riset Akuntansi: Volume 5.
energi-yang-cekik-investor, Myers, J.N., Myers, L.A., dan Omer. T.C.
diakses tanggal 10 Mei 2017. 2003.Exploring The Term of The
http://www.ecgi.org/codes/documents/indo Auditor-Client Relationship and
nesia_cg_2006_id.pdf, diakses Quality of Earnings: A Case For
tanggal 4 Juni 2017 Mandatory Audit Rotation? The
http://www.fcgi.or.id/corporate- Accounting Review, Vol.78, No. 3,
governance/about-good-corporate- pp 779-799.
governance.html, diakses tanggal 4 Nor, Mohamad, M.N., Shafie, R., dan
Juni 2017 Hussin, Wan, N.W.
https://m.tempo.co/read/news/2017/02/11/0 2010.Corporate Governance and
87845604/mitra-ernst-young Audit Report Lag In Malaysia.
indonesia-didenda-rp-13-miliar-di- Asian Academy of Journal of
as, diakses tanggal 10 Mei 2017. Accounting and Finance, Vol.6,
Inaam, Z. dan Khamoussi, H. 2016.Audit No.2, pp 57-84.
Committee Effectiveness, Audit Prastiti, A dan Meriranto, W. Pengaruh
Quality, and Earning Karakteristik Dewan Komisaris
Management: A Meta-Analysis. dan Komite Audit Terhadap
International Journal of Law and Manajemen Laba. Diponegoro
Management, Vol.58 Issue: 2, pp Journal Of Accounting, Vol 2,
179-196. Nomor 4.
Jackson, A.B., Moldrich,A., Roebuck. P. Puspitasti, A. dan Nugrahanti, Y.W. 2016.
2008.Mandatory Audit Firm Pengaruh Hubungan Politik,
Rotation and Audit Quality. Ukuran KAP, dan Audit Tenure
Managerial; Auditing Journal Vol. Terhadap Manajemen Laba Rill.
23, No.5, pp 420-437. Jurnal Akuntansi dan Keuangan,
Klein, A. 2002.Audit committee, board of Vol. 18, No.2, pp 27-43.
director characteristics, and Rusmin, R. 2010. Auditor Quality and
earnings management, Journal of Earning Management: Singapore
Accounting and Economics, Vol. Evidence. Managaerial Auditing
33 No. 3, pp. 375-400. Journal, Vol. 25 Issue: 7, pp.618-
Khlif, H dan Samaha,K. 2016. Audit 638
committee activity and internal Rahmat, M.M., Iskandar, T.M., dan Saleh,
control quality in Egypt: Does N.M. 2009. Audit Committee
external auditor’s size matter? Characteristics in Financially
Managerial Auditing Journal, Vol. Distress and Non- Distressed
31 Issue: 3, pp.269-289. Company. Managerial Auditing
Leventis, S. dan Dimitropoulos, P. Journal, Vol 24 No.7. pp. 624-629.
2012.The Role of Corporate Scott, William R. 2015. Financial
Governance in Earning Accounting Theory. 7 th ed.
Management: Experience from US Pearson.
Banks. Journal of Applied Sun, J dan Liu, G., 2012.Auditor industry
Accounting Research, Vol. 13 specialization, board governance,
Issue: 2, pp. 161-177. and earnings management.
Lidiawati, N dan Asyik, N. F. 2016. Managerial Auditing Journal, Vol.
Pengaruh Kualitas Audit, Komite 28 Issue: 1, pp.45-64
Audit, Kepemilikan Institusional, Taktak, N.B., dan Mbarki, I. 2014. Board
Ukuran Perusahaan Terhadap characteristics, external auditing

125
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 11 Nomor 1, Mei 2019 :115 - 126

quality and earnings management:


Evidence from the Tunisian bank.
Journal of Accounting in
Emerging Economies, Vol. 4
Issue: 1, pp.79-96
Zgarni, I., HLIOUI, K., dan Zehri, F. 2016.
Effective Audit Committee, Audit
Quality, and Earning
Management: Evidence From
Tunisia, Journal of Accounting in
Emerging Economies, Vol. 6
Issue: 1, pp. 138-155.

126

Vous aimerez peut-être aussi