Vous êtes sur la page 1sur 56

LAPORAN KERJA

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


DI RSUD PRAMBANAN

Laporan Kerja ini Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Dalam Pelaksanaan Mengikuti Mata Kuliah PKL

Disusun oleh:

Feti Pramida Sari (14300075)


Wiwin Arsyi Majid (14300055)

PROGRAM STUDI D3 ANALIS KESEHATAN


STIKES GUNA BANGSA
YOGYAKARTA
2017
LAPORAN KERJA

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRAMBANAN

Laporan Kerja Praktek Kerja Lapangan ini telah Disetujui


Sebagai Salah Satu Syarat dalam Pelaksanaan Mengikuti Mata Kuliah PKL
pada Program Studi D3 Analis Kesehatan STIKes Guna Bangsa Yogyakarta

Menyetujui

Dosen Pembimbing Lapangan Dosen Penguji Seminar

Hieronymus Rayi Prasetya,S.ST.,M.Si Yuliana Prasetyaningsih.,S.Si.,M.Si


NIK.42.300988.02 NIK. 42.211286.02

Mengetahui
Ketua Program Studi D3 Analis Kesehatan

Hieronymus Rayi Prasetya,S.ST.,M.Si


NIK. 42.300988.02

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat melakukan dan

menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di RSUD Prambanan Yogyakarta

dengan lancar. Penulis menyadari bahwa keberhasilan PKL di RSUD Prambanan

Yogyakarta ini tidak akan berjalan secara lancar tanpa dukungan, bimbingan,

penyediaan fasilitas dan bantuan lainnya dari berbagai pihak, oleh karena itu

penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. dr. R. Soerjo Hadijono, Sp.OG(K).,DTRM&B(Ch). selaku Ketua STIKes

Guna Bangsa Yogyakarta

2. dr. Siti Endah Susilowati Sp.PK. selaku penanggungjawab laboratorium

RSUD Prambanan Yogyakarta

3. Andina Yudiarti S.ST. selaku pembimbing PKL di RSUD Prambanan

Yogyakarta

4. Siti Fatimah, S.Si.,M.Sc.,Apt. selaku Ketua Program Studi D3 Analis

Kesehatan STIKes Guna Bangsa Yogyakarta

5. Hieronymus Rayi Prasetya,S.ST. selaku pembimbing PKL Program Studi D3

Analis Kesehatan STIKes Guna Bangsa Yogyakarta

6. Bapak Ibu Dosen serta karyawan Program Studi D3 Analis Kesehatan STIKes

Guna Bangsa Yogyakarta

7. Bapak Ibu Pegawai di Laboratorium RSUD Prambanan Yogyakarta

iii
8. Rekan-rekan mahasiswa Program D3 Analis Kesehatan STIKes Guna Bangsa

Yogyakarta

Penyusun menyadari bahwa penyusunan laporan PKL ini masih jauh dari

kesempurnaan, namun penulis berharap kritik dan saran untuk kesempurnaan

Laporan PKL ini.

Yogyakarta, Maret 2017

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Tujuan PKL ............................................................................................... 2
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
A. Sejarah Rumah Sakit ................................................................................. 3
B. Struktur Organisasi Rumah Sakit .............................................................. 4
C. Sarana Prasarana Rumah Sakit .................................................................. 4
D. Personel ..................................................................................................... 7
E. Jadwal Pelayanan Kesehatan ..................................................................... 7
BAB III LABORATORIUM KLINIK RUMAH SAKIT
A. Laboratorium Klinik RSUD PRAMBANAN............................................ 8
B. Struktur Organisasi Instalasi Laboratorium ............................................. 10
C. Standar Operating Procedures (SOP) ..................................................... 10
D. Pemeriksaan Laboratorium ...................................................................... 14
1. Pemeriksaan Hematologi ..................................................................... 14
2. Pemeriksaan Kimia Klinik................................................................... 16
3. Pemeriksaan Imunologi ....................................................................... 17
4. Pemeriksaan Feses ............................................................................... 19
5. Pemeriksaan BTA ................................................................................ 20
6. Pemeriksaan Urin ................................................................................ 22
BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................ 24
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................................. 32
B. Saran ........................................................................................................ 33
Lampiran ........................................................................................................... 34

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Alat-alat Laboratorium ................................................................ 43


Lampiran 2. Form. Rujukan Pemeriksaan ....................................................... 46
Lampiran 3. Form. Hasil Pemeriksaan Laboratorium ..................................... 47

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan lapangan yang

diwajibkan kepada mahasiswa Prodi D3 Analis Kesehatan STIKes Guna

Bangsa Yogyakarta yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan praktis

dalam disiplin ilmu yang dipelajari sehingga dapat lebih memahami serta

mengaplikasikan antara teori dan praktek kepada masyarakat umum.

Pelaksaan PKL ini ditunjukan untuk mewujukan Visi dan Misi Prodi D3

Analis Kesehatan STIKes Guna Bangsa Yogyakarta. Visi Prodi D3 Analis

Kesehatan STIKes Guna Bangsa Yogyakarta adalah “Menjadi Program Studi

D3 Analis Kesehatan yang unggul dalam pemeriksaan laboratorium di tingkat

nasional dengan pendekatan pelayanan komunitas 2023”.

Misi Prodi D3 Analis Kesehatan STIKes Guna Bangsa Yogyakarta

adalah:

a. Melaksanakan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan tenaga

analis kesehatan yang unggul dan profesional berbasis pelayanan komunitas

b. Melaksanakan penelitian ilmiah di bidang analis kesehatan dengan

pendekatan pelayanan komunitas

c. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat yang berbasis pelayanan

komunitas untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

1
2

d. Menjalin kerjasama dengan institusi dalam negeri dan luar negeri untuk

meningkatkan mutu prodi.

Kegiatan PKL dilaksanakan oleh mahasiswa semester VI di RSUD

Prambanan pada tanggal 20 Februari hingga 1 April 2017. RSUD Prambanan

ini merupakan rumah sakit yang memiliki tenaga medis berkualitas serta

memiliki peralatan yang cangih dengan penanganan medis yang selalu

mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran

sehingga mahasiswa dapat mengenal lebih jauh mengenai dunia kesehatan

khususnya dalam bidang analis kesehatan dan pelayanan kepada masyarakat

sebelum terjun langsung sebagai tenaga kesehatan.

B. Tujuan Pelaksanaan PKL

1. Melengkapi dan mengembangkan materi teori dan praktek yang telah

dipelajari

2. Mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan dunia kesehatan

3. Memahami suasana dan kondisi obyektif lapangan kerja

4. Meningkatkan wawasan mengenai kesehatan


BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Sejarah RSUD PRAMBANAN

Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan merupakan Rumah Sakit kedua

di Kabupaten Sleman yang mulai operasional tahun 2010 yang terletak di

Jl.Prambanan-Piyungan Km.7 Dusun Delegan, Desa Sumberharjo, Kecamatan

Prambanan Kabupaten Sleman. Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan

berdiri pada akhir tahun 2009 berdasarkan surat izin Bupati Sleman Nomor:

503/2316/DKS/2009 tentang izin Penyelenggaraan Sementara Rumah Sakit

Umum Daerah Prambanan. Kemudian diperkuat dengan terbitnya Peraturan

Daerah Kabupaten Sleman. Pelaksanaan tugas, fungsi, dan tata kerja diatur

dalam peraturan Bupati Sleman Nomor 49 tahun 2009 tentang uraian tugas,

fungsi, dan tata kerja RSUD Prambanan. Sebagai Pengakuan legal terhadap

berdirinya RSUD Prambanan dilakukan pengurusan ijin opersaional yang

kemudian terbit Surat Keterangan Kode RSUD Prambanan 3404168 dari

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Sekretaris Direktorat Jendral Bina

Pelayanan Medik, Direktorat Jendral Pelayanan Medik

Nomor:IR.02.01/I.1/2456/2010 tertanggal 30 April 2011.

Pada tanggal 29 Desember 2011 Sesuai dengan SK Bupati Sleman

Nomor 362/Kep.KDH/A/2011 RSUD Prambanan menerapkan pola

pengelolaan keuangan BLUD bertahap berdasarkan pada peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Sejak tanggal22 Desember 2014 status

3
4

BLUD bertahap berubah menjadi BLUD Penuh dengan SK Bupati Sleman

Nomor 88. 1/Kep.KDH/A/2014.

Pada tanggal 14 Oktober 2014 RSUD Prambanan memperoleh sertifikat

ISO 9001: 2008 dengan unit poli Spesialistik, IGD, Ruang Perawatan, Ruang

Operasi, Instalasi Penunjang, Pendaftaran, dan Rekam Medik, Kepegawaian,

Kasir dan Jaminan, Pengadaan, Direktur, dan MR & Document Control.

Berdasarkan Surat Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 02.02 Tahun 2015 tertanggal 2 Maret 2015, RSUD Prambanan

ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Kelas C. Tipe Kelas ini dilakukan

melalui audit dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dan berdasarkan

rekomendasi dari Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. RSUD

Prabanan ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C tanpa

melalui penetapan Kelas D sebelumnya.

RSUD Prambanan berkomitmen untuk senantiasa berupaya

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Selain melalui sertifikasi ISO

yang telah dicapai pada tahun 2014, peningkatan kualitas pelayanan

kesehatan dilanjutkan dengan tahapan menuju akreditasi Rumah Sakit dengan

kegiatan sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

a. Bulan Mei 2015 mengirimkan 8 pegawai untuk mengikuti workshop

Akreditasi di Bali yang diselenggarakan oleh PERSI.


5

b. Bulan Juni 2015 menyelenggarakan workshop dengan pendamping dari

RSUP dr Sardjito Yogyakarta, dan bertempat di Gedung Diklat RSUP

dr Sardjito.

c. Bulan Agustus 2015 menyelenggarakan Workshop melalui stunding

banding di RSUD Bandung Bali selama lima hari, dilanjutkan dengan

studi banding tahap 2 di RSUD Tabanan, dan studi banding tahap 2 di

RSUD Wagaya Bali. Kegiatan Workshop dan studi banding diikuti oleh

semua pokja.

2. Survei simulasi

Survei simulasi dilaksanakan selama 3 hari pada tanggal 15,16,17

September 2015 yang menghasilkan berbagai temuan untuk dilanjutkan

tindak lanjut sebagai persiapan survey verifikasi.

3. Survei Verifikasi akreditasi

Survei verivikasi dilaksanakan selama 3 hari padatanggal 10,11,12

Desember 2015 meliputi 15 bab wajib.

4. Penetapan

Tertanggal 15 Januari 2015 RSUD Prambanan ditetapkan oleh

KARSsebagai Rumah Sakit yang memenuhi Standar Akreditasi lulus

tingkat “PARIPURNA”.
4

B. Struktur Organisasi Rumah Sakit

DIREKTUR DEWAN
Drg.ISA DHARMAWIDJAJA,M.Kes PENGAWAS

KELOMPOK JABATAN KOMITE KOMITE


FUNGSIONAL

SEKSI SEKSI P2SPK SUBBAG TATA USAHA


YANMEDKEP Isti
Widyanto Agus
Handayaningsih,SKM,M,Sc.
Maryadi,SKM,MMR R,SKM

Gambar 1. Struktur Organisasi Rumah Sakit RSUD Prambanan

C. Sarana Prasarana RSUD Prambanan

Bangunan RSUD Prambanan berada lokasi yang strategis di jalan

Prambanan-Piyungan. RSUD Prambanan memiliki bed yang tersebar di

beberapa ruang rawat inap, diantaranya :

1. Ruang Bangsal Candi Sambisari

2. Ruang Bangsal Candi Gebang

3. Ruang Bangsal Candi Ijo

4. Ruang Bangsal Candi Barong


5

5. Ruang ICU

Selain itu terdapat Ruang Instalasi Gawat Darurat, Ruang Hemodialisa,

Ruang Operasi, Ruang Bersalin, Ruang Tunggu VIP, Ruang Rekam Medis

dan beberapa poliklinik antara lain :

a. Poliklinik Gigi dan Mulut

b. Poliklinik Bedah

c. Poliklinik Gizi

d. Poliklinik Penyakit Dalam

e. Poliklinik Anak

f. Poliklinik Obsgyn

g. Poliklinik Saraf

h. Poliklinik Bedah Saraf

i. Poliklinik Umum / Air Crew

A. Instalasi Penunjang, terdiri dari :

1. Laboratorium

2. Radiologi

3. Apotek

4. Linen Service, Laundry dan Sterilisasi

5. Dapur Gizi

6. Pemeliharaan Alat Kesehatan

7. Gudang Material Kesehatan dan Umum

8. Kantor Staf Manajemen


6

9. Aula Pertemuan Rama dan Shinta

10. Koperasi Rorojonggrang

11. Mushola

12. Kamar Jenazah

13. Area Parkir yang luas

14. Mesin ATM (ATM Bank Sleman dan Mandiri)

15. Pool Ambulans

16. Kantin Sehat

B. Peralatan

Penegakan diagnosa dan tindakan, ditunjang dengan peralatan canggih sesuai

pelayanan spesialistik, antara lain :

1. Computerd Tomogrphy (CT) Scan

2. X-Ray Panoramic

3. Ultrasonography (USG)

C. Fasilitas Pendukung

1. Cadangan daya listrik dari Generator Set baru dengan daya 500 KVA

2. Pasokan air bersih dari : mata air, artesis

3. Instalasi Pengolah Limbah Cair (IPAL)

D. Jadwal Pelayanan Kesehatan

Jadwal pelayanan di RSUD Prambanan dilayani 24 jam, seperti :

1. Instalasi Gawat Darurat

2. Laboratorium
7

3. Radiologi

4. Apotek

Segmen dari pelayanan di RSUD Prambanan antara lain :

1. Peserta BPJS,KIS

2. Masyarakat Umum
BAB III

LABORATORIUM KLINIK RSUD PRAMBANAN

A. Laboratorium Klinik RSUD PRAMBANAN

Laboratorium merupakan salah satu pelayanan kesehatan penunjang yang

ada di rumah sakit yang berperan untuk membantu mendiagnosa suatu

penyakit. Pelayanan laboratorium diharapkan memberikan pelayanan yang

sesuai dengan kebutuhan pasien yaitu dengan bersikap ramah pada saat pasien

berkunjung, proses sesuai dengan prosedur yang diterapkan oleh rumah sakit,

petugas mempunyai kompeten dalam bidangnya, dan tidak melihat status dari

pasien, semuanya harus diberikan pelayanan yang sama dan adil.

Adapun tujuan, tugas dan fungsi, visi, misi dan motto yaitu :

1. Tujuan

Mengutamakan kepuasan pelanggan dalam bidang laboratorium dengan

sumber daya manusia yang professional

2. Tugas dan Fungsi

Memberikan pelayanan laboratorium kepada pasien rawat jalan dan rawat

inap dengan pelayanan yang sebaik mungkin.

3. Visi

“Menjadi Rumah Sakit Pilihan Masyarakat”

8
9

4. Misi

“Memberikan Pelayanan Kesehatan secara paripurna sesuai standar

meningkatkan professional petugas. Mewujudkan manajemen kinerjayang

akuntabel. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai.

5. Motto

Melayani dengan

“IKHLAS (” Iman-Ketulusan-Hormat-Lestari-Amanah-Santun”.) dikala

sehat.
10

B. Struktur Organisasi Instalasi Laboratorium Klinik

KA. LABORATORIUM

KOOR.LABORATORIU

PENUNJANG BAGIAN STAFF


MEDIK ADMINISTRASI

Gambar 2. Struktur Organisasi Instalasi Laboratorium Klinik

C. Standard Operating Procedures (SOP)


1. Waktu Standar Pelayanan Minimal di Laboratorium

Pengertian :

Yang dimaksud dengan waktu standar pelayanan minimal adalah waktu

yang diperlukan mulai dari saat pasien melakukan pendaftaran sampai

pengeluaran/pengiriman hasil.

Tujuan:

Sebagai acuan agar waktu pemeriksaan dan pembuatan laporan hasil

pemeriksaan berjalan sesuai standar.

Kebijakan:

a. Bahwa pemeriksaan, pembuatan laporan dan pengeluaran/pengiriman

hasil harus diselesaikan tepat pasa waktu yaitu dalam waktu yang

sesuai standar.

b. Laporan hasil pemeriksaan Laboratorium di dokumen Rekam Medis

dan di arsip pelayanan Laboratorium.


11

Prosedur:

a. Waktu pemeriksaan laboratorium sampai pengeluaran/pengiriman

hasil.

b. Ketik data hasil pemeriksaan laboratorium pada formulir hasil

pemeriksaan laboratorium sebagai berikut:

1) Pasien Rawat Jalan dibuat rangkap dua:

a) Lembar pertama untuk pasien

b) Lembar kedua untuk arsip BPJS

2) Pasien Rawat Inap dibuat rangkap dua

a) Lembar pertama untuk pasien

b) Lembar kedua untuk arsip BPJS

c. Formulir hasil pemeriksaan memuat:

1) Nama

2) Jenis Kelamin

3) Umur

4) Poliklinik

5) Ruang Rawat/Kelas

6) Dokter Pengirim

7) Kategori Pasien

8) No. Register dan No. RM

9) No. Laboratorium

10) Tanggal – Jam Terima

11) Tanggal – Jam Hasil


12

12) Jenis pemeriksaan yang diperiksa

13) Hasil pemeriksaan

14) Satuan

15) Nilai Normal

16) Tanda tangan pemeriksa

17) Tanda Tangan Penanggung Jawab Laboratorium

d. Ketik dan cek kembali hasil laboratorium, untuk selanjutnya:

1) Pasien Rawat Jalan:

Hasil pemeriksaan dimasukkan dilipat rapih dan diserahkan

langsung kepada pasien.

2) Pasien Rawat Inap:

Hasil pemeriksaan diambil oleh perawat masing-masing ruangan

dengan menandatangani buku ekspedisi laboratorium.

NO Nama Pemeriksaan Waktu Hasil Selesai


HEMATOLOGI
1. Darah Lengkap 10 menit
2. Hemoglobin 10 menit
3. Hitung lekosit 10 menit
4. Laju Endap Darah 1 jam
5. H2TL 10 menit
5. Hitung Eritrosit 30 menit
6. Golongan Darah 30 menit
7. Trombosit 30 menit
8. Waktu Perdarahan 22 menit
9. Waktu Pembekuan 30 menit
10. Morfologi Darah Tepi 1 Jam
11. Malaria 2 jam
13

NO NAMA PEMERIKSAAN WAKTU HASIL SELESAI


IMUNOLOGI
1 Widal 30 menit
2 Hbs Ag 30 menit
3 HIV Rapid Test 30 menit

NO NAMA PEMERIKSAAN WAKTU HASIL SELESAI


PENGECATAN
1. Gram 60 menit
2. Ziehl Neelsen 60 menit
3. KOH 10% 60 menit

NO NAMA PEMERIKSAAN WAKTU HASIL SELESAI


KIMIA KLINIK
1. Gula darah stik 10 menit
2. Gula darah (Reagen) 30 menit
3. Ureum 30 menit
4. Creatinin 30 menit
5. Bilirubin Total 45 menit
6. Bilirubin Direk/Indirek 45 menit
7. Total Protein 45 menit
8. Albumin/Globulin 45 menit
9. Alkali Fosfatase 30 menit
10. SGOT 30 menit
11. SGPT 30 menit
12. Gamma GT 30 menit
13. Cholesterol Total 45 menit
14. HDL Cholesterol 45 menit
15. LDL Cholesterol 45 menit
16. Trigliserda 30 menit
17. Asam Urat 30 menit
18. Natrium 30 menit
19. Kalium 30 menit
20. Chlorida 30 menit

NO Nama Pemeriksaan Waktu Hasil Selesai


FEACES
1. Feaces Lengkap 15 menit
14

NO Nama Pemeriksaan Waktu Hasil Selesai


URINE
1. Urin Lengkap 30 menit
2. PP Test 30 menit
3. Amphetamine 30 menit
4. THC 30 menit
5. Morphine 30 menit
6. Methamphetamine 30 menit

Semua jenis pemeriksaan dapat dilakukan setiap hari.


Unit Terkait :
Rekam Medik, Instalasi Keperawatan Umum, IGD.

D. Pemeriksaan Laboratorium di RSUD Prambanan Yogyakarta

1. Pemeriksaan Hematologi

a. Hemoglobin, eritrosit, leukosit, trombosit, hematokrit, MCV, MCH,

MCHC (Metode Hematology Analyzer)

Tujuan : mengetahui jumlah sel-sel darah dengan alat automatic

Prinsip : sampel darah dicuci sebanyak 200 kali lalu dicampur

dengan hemolizing kemudian akan dihitung Hemoglobin (Hb) dan

White Blood Cell (WBC), Kemudian pada penghitungan Red Blood

Cell (RBC) dan platelet darah akan dicuci sebanyak 200 kali,

kemudian semua data akan diolah di mikroposesor yang kemudian

akan ditampilkan dalam monitor atau display.

Cara kerja :

1) Spesimen dalam tabung tabung EDTA diletakan dirotator

2) Identitas pasien ditulis pada layar monitor Hematology Analyzer

3) Spesimen darah dimasukan kedalam pipa penghisap kemudian

tekan tombol pada alat sehingga darah akan dihisap masuk


15

4) Hasil ditunggu hingga keluar sudah dalam bentuk prin.

b. Pemeriksaan Laju Endap Darah

Metode Westegreen

Tujuan : Untuk mengetahui kecepatan mengendapnya eritrosit

dalam plasma

Prinsip : Darah diencerkan dengan NaCl 1:5 , darah yang sudah

diencerkan dipipet menggunakan tabung westergreen

tinggi kolom plasma dibaca 1 jam setelah 1 jam

pendiaman dinyatakan dalam mm/jam.

Cara kerja :

1) Alat dan bahan dipersiapkan.

2) Larutan natrium clorida dipipet 0,5 ml menggunakan tabung

westegreen dimasukan dalam tabung reaksi.

3) Spesimen darah dipipet 2 ml kemudian dimasukan dalam

tabung reaksi yang sudah ada larutan natrium clorida dibilas

kurang lebih 3kali.

4) Spesimen disedot kembali sampai batas angka 0 kemudian

diletakan pada rak tabung westergren dan di letakkasn di besi

westergreen ditunggu selama 1 jam.

c. Pemeriksaan Golongan Darah

Cara kerja :

1) Antisera A, B, AB diteteskan pada kartu golongan darah masing-

masing 1 tetes ditempat yang berbeda.


16

2) Antisera tersebut ditambahkan masing-masing satu tetes darah,

dicampurkan dengan gerakan melingkar menggunakan lidi.

3) Kartu golongan darah digoyang dengan gerakan melingkar

selama 2 menit.

4) Perhatikan adanya aglutinasi

Interpretasi hasil pemeriksaan golongan darah

Anti A Anti B Anti AB Gol. Darah

+ - + A

- + + B

+ + + AB

- - - O

Keterangan : + : terjadi aglutinasi

-: tidak terjadi aglutinasi

Rhesus: + : terjadi aglutinasi

- : tidak terjadi aglutinasi

d. Pemeriksaan waktu pembekuan

Cara kerja :

1) Darah vena diambil kurang lebih 1 ml waktu darah pertama kali

keluar stop watch dihidupkan.

2) kemudian dimasukan dalam tabung reaksi.

3) tunggu hingga darah membeku dan catat hasilnya.


17

1. Pemeriksaan Kimia Klinik

Jenis Pemeriksaan : Gula darah, Ureum, Creatinin, trigliserid,

kolesterol, SGOT, SGPT, asam uarat, albumin dan total protein

Tujuan : Untuk mengetahui kadar Gula darah, Ureum, Creatinin,

trigliserid, kolesterol, SGOT, SGPT, asam uarat, albumin dan total

protein

Prinsip : Aliran continue yang berasal dari material akan dibagi

menggunakan gelembung udara dan diteruskan ke segmen diskrit

tempat dimana reaksi kimia terjadi. Aliran yang terus menerus dari

sampel darah dan juga reagen akan digabungkan dan di bawa kedalam

gulungan tubing pencampuran.

Cara kerja :

1) Darah diputar pada centrifuge, tabung dimasukkan kedalam alat

2) Masukan identitas pada layar monitor.

3) Serum dimasukan kedalam alat sesui dengan kodenya.

4) Running sampel dan tunggu hingga hasil keluar pada layar

monitor.

a. Pemeriksaan Kolesterol HDL

Tujuan : Untuk mengetahui kadar kolesterol dalam serum

Prinsip : Chylomicrons, VLDL (very low density lipoprotein) dan

LDL (low density lipoprotein) diendapkan dengan penambahan asam


18

fosfotungsat dan magnesium clorida. Setelah dicentrifuge cairan

supernatant mengandung frak HDL yang mana diperiksa sebagai HDL

cholesterol dengan menggunakan liquidcilor test.

Cara kerja :

1) Reagen kolesterol HDL dipipet kedalam tabung reksi sebanyak 500

µl ditambah serum 50 µl.

2) Inkubasi 10 menit, centrifuse dengan kecepatan 4000rpm selama 10

menit.

3) Disiapkan reagen presipitat 500 µl kedalam tabung reaksi yang lain

ditambah 50 µl presipitat sampel.

4) Inkubasi 10 menit kemudian dibaca hasilnya.

b. Pemeriksaan Elektrolit

Cara kerja :

1) Serum dipipet kedalam cup serum.

2) Setel alat hingga keluar “RUN SAMPLE”

3) Masukan sampel lalu tekan yes, tunggu hingga keluar kemudian

sampel diambil dan baca hasilnya.

3. Pemeriksaan Imunologi

a. Pemeriksaan Widal

Tujuan : Mendeteksi adanya antibody spesifik dalam serum sampel

terhadap antigen Salmonella typhosa O & H dan Slmonella

paratyphi AH & BH
19

Prinsip : Adanya antibody Salmoella typhosa dan Salmonella paratyphi

dalam serum sampel akan membentuk reaksi aglutinasi

dengan antigen yang terdapat dalam reagen widal.

Cara kerja :

1) Serum dipipet 20 µl dimasing-masing slide putih.

2) Antigen Salmonella Typhi H, Antigen Salmonella H paratyphi A,

Antigen Salmonella H paratyphi B, Antigen Salmonella H

paratyphi C, Antigen Salmonella Typhi O, Antigen Salmonella O

paratyphi A, Antigen Salmonella O paratyphi B, Antigen

Salmonella O paratyphi C diteteskan masing-masing 1 tetes.

3) Aduk menggunakan batang pengaduk, kemudian goyangkan slide

putih selama kurang lebih 1 menit.

4) Amati ada tidaknya aglutinasi.

b. Pemeriksaan HbsAg

Tujuan : Untuk mengetahui adanya virus hepatitis B dalam serum

Prinsip : HBsAg dalam serum akan berikatan dengan anti HBs colloidal

gold konjugat membentuk komplek yang akan bergerak melalui

membrane area tes yang akan dilapisi oleh anti HBs. Kemudian terjadi

reaksi membentuk garis berwarna merah muda keunguan yang

menunjukkan hasil positif.

Cara kerja :

1) Strip HbsAg disiapkan.

2) Strip dicelupkan kedalam serum.


20

3) Tunggu kurang lebih 10 menit.

Interpretasi hasil :

a) Negatif : Jika hanya muncul strip merah pada daerah kontrol.

b) Positif : Jika ada 2 strip merah pada daerah test dan kontrol.

c) Invalid : Jika tidak ada strip merah pada daerah kontrol dan harus

diulang apabila masih tidak terbentuk strip merah pada kontrol

dilakukan pemeriksaan reagen strip.

c. Dengue Blood IgG/IgM

Cara kerja :

1) Kaset Dengue Blood ig G/ig M disipakan.

2) Serum diteteskan pada lubang sampel sebanyak 3 tetes.

3) Tunggu 20 menit.

Interpretasi hasil :

a) Negatif : Jika hanya muncul strip merah pada daerah kontrol.

b) Positif : Jika ada 2 strip merah pada daerah test dan kontrol.

c) Invalid :Jika tidak ada strip merah pada daerah kontrol dan

pemeriksaan harus diulang apabila masih tidak terbentuk

strip merah pada kontrol dilakukan pemeriksaan reagen

kaset.

d. HIV Rapid Test

Prinsip : Spesimen yang diteteskan diruang membrane bereaksi dengan

partikel yang telah dilapisi dengan protein A yang telah

terdapat pada bantalan specimen. Selanjutnya akan bergerak


21

secara kromatografi dan bereaksi dengan antigen HIV

rekombinan yang terdapat pada garis test, jika specimen

mengandung antibody HIV maka akan timbul garis warna.

Cara kerja :

1) HIV rapid test disiapkan.

2) Serum diteteskan pada lubang sampel sebanyak 3 tetes ditambah 1

tetes diluent.

3) Tunggu 15-20 menit kemudian baca hasilnya.

Interpretasi hasil :

a) Negatif : Jika hanya muncul strip merah pada daerah kontrol.

b) Positif : Jika ada 2 strip merah pada daerah test dan kontrol.

c) Invalid : Jika tidak ada strip merah pada daerah kontrol dan harus

diulang apabila masih tidak terbentuk strip merah pada

kontrol dilakukan pemeriksaan reagen kaset.

e. HCV Rapid Test

Prinsip : Berdasarkan reaksi imunologis antara antibody spesifik dalam

specimen dengan rekombinan antigen HCV capture pada

membrane test yang dilapisi protein A koloid emas coniugate

membentuk kompleks antibody-antigen. Cmpuran bermigrasi

disepanjang membrane test dan bereaksi menghasilkan garis

berwarna

Cara kerja

1) HCV rapid test disiapkan.


22

2) Serum diteteskan pada lubang sampel sebanyak 3 tetes ditambah 1

tetes diluent.

3) Tunggu 15-20 menit kemudian baca hasilnya.

Interpretasi hasil :

a) Negatif : Jika hanya muncul strip merah pada daerah kontrol.

b) Positif : Jika ada 2 strip merah pada daerah test dan kontrol.

c) Invalid : Jika tidak ada strip merah pada daerah kontrol dan harus

diulang apabila masih tidak terbentuk strip merah pada

kontrol dilakukan pemeriksaan reagen kaset.

4. Pemeriksaan Feses

Pemeriksaan ini terdiri dari:

a. Pemeriksaan makroskopis (warna, bau, konsistensi, lendir).

Pembacaan hasil

Warna : Kuning coklat, hijau, kelabu, merah muda dan coklat

Bau : Indol, skatol, asam butirat, busuk dan tengik

Konsistensi : Lunak, agak lunak, cair dan agak cair

Lendir : Tidak berlendir, sedikit berlendir dan banyak lendir

Darah : Berdarah atau bernanah dan tidak berdarah

Nilai normal :

Warna : Kuning coklat

Bau : Indol, skatol, asam butirat

Konsistensi : Lunak dan agak lunak

Lendir : Tidak berlendir dan sedikit


23

Darah : Tidak berdarah atau bernanah

b. Pemeriksaan mikroskopis

Cara kerja :

1) Feses diambil menggunakan lidi secukupnya lalu diletakan pada objek

glass

2) Teteskan 1 tetes eosin 2% lalu dihomogenkan

3) Tutup dengan deck glass

4) Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x dilanjutkan

perbesaran 40x

5. Pemeriksaan BTA

Cara kerja :

1) Prosedur Pembuatan Sediaan

a. Objek glass yang masih baru diberi kode sesuai dengan data sampel

b. Dengan ose diambil bagian sputum yang kental dan diletakkan pada

objek glass

c. Ose kembali dibakar sampai membara

d. Sisa sputum dalam pot dituangi bayclin, diamkan 24 jam selanjutnya

cairan sputum dan bayclin dibuang pada tempat penampungan limbah

cair sedangkan potnya dimasukkan dalam tempat limbah medis padat

e. Sediaan dikeringkan pada suhu kamar

f. Sediaan difiksasi dengan melewatkan diatas lampu spiritus sebanyak 3x

2) Pewarnaan Sediaan BTA dengan Pewarna Ziehl Neelsens


24

a. Sediaan diletakkan di atas rak pewarnaan dengan apusan menghadap ke

atas

b. Preparat dituangi pewarna ZNA sampai menutupi kaca sediaan

c. Sediaan dipanaskan dengan melewatkan nyala api di bawah sediaan

hingga keluar uap tapi jangan sampai mendidih, diamkan selama 5 menit

d. Sediaan dicuci dengan air mengalir

e. Pewarna ZNB dituangi di atas sediaan sehingga warna merah dari ZNA

hilang

f. Sediaan dicuci dengan air mengalir

g. Pewarna ZNC dituangi di atas sediaan, biarkan kurang lebih 30 detik

h. Sediaan dicuci dengan air mengalir

i. Sediaan dikeringkan pada suhu kamar

3) Pemeriksaan Sediaan

a. Sediaan yang telah diwarnai dan dikeringkan diperiksa di bawah

mikroskop dengan perbesaran objektif 100x

b. BTA dicari yang berbentuk batang dan berwarna merah paling sedikit

100 lapang pandang dengan cara menggeser sediaan dari kiri ke kanan

kemudian ke bawah

c. Sediaan yang sudah diperiksa dilap dengan kapas xylol kemudian

disimpan dalam kotak sediaan

Pembacaan :

Pembacaan hasil pemeriksaan BTA dilakukan dengan menggunakan skala

IUATLD sebagai berikut :


25

a. Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang : Negatif

b. Ditemukan 1 – 9 BTA dalam 100 lapang pandang ditulis jumlah kuman

yang ditemukan

c. Ditemukan 10 – 90 BTA dalam 100 lapang pandang : Positif 1

d. Ditemukan 1 – 10 BTA dalam 1 lapang pandang : Positif 2

e. Ditemukan >10 BTA dalam 1 lapang pandang : Positif 3

6. Pemeriksaan Urin Lengkap

Pemeriksaan ini terdiri dari 2 pemeriksaan yaitu makroskopis dan mikroskopis.

a. Pemeriksaan makroskopis (warna, kekeruhan, bau)

b. Pemeriksaan protein, glukosa dan ph

Cara kerja :

1) Strip urin diambil.

2) Strip dimasukan pada urin kurang lebih 5 detik.

3) Amati perubahan warna pada strip dengan membandingkan warna

pada botol strip.

c. Pemeriksaan mikroskopis

Cara kerja :

1) Urin dimasukan dalam tabung centrifuge.

2) Tabung urin tersebut dicentrifuge dengan kecepatan 2500 rpm

selama 5 menit.

3) Tuang cairan dengan cara membalikkan dengan cepat tabung

centrifuse maka hanya tertinggal supernatant.

4) Supernatan dicampur dan diteteskan pada objek glass.


26

5) Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x (Lapang

Pandang Lemah) untuk mengamati silinder, sedangkan perbesaran

40x (Lapang Pandang Kuat) untuk mengamati kristal, epitel,

leukosit, eritrosit dan bakteri.

Unsur sedimen yang kurang bermakna seperti epitel atau kristal cukup

dilaporkan dengan :

Negatif (-) : tidak ada

Positif (+) : ada

Positif (++) : banyak

Positif (+++) : banyak sekali

d. Pemeriksaan HCG (PP Test)

Prinsip : Immunokromatografi HCG di dalam urin berikatan dengan anti

HCG (anti HCG terikat dengan koloid kompleks berwarna pink)

Cara kerja :

1) Strip HCG disiapkan.

2) Strip dicelupkan pada urin.

3) Tunggu kurang lebih 5 menit.

Interpretasi hasil :

a) Negatif : Jika hanya muncul strip merah pada daerah kontrol.

b) Positif : Jika ada 2 strip merah pada daerah test dan kontrol.

c) Invalid : Jika tidak ada strip merah pada daerah kontrol dan harus

diulang, apabila masih tidak terbentuk strip merah pada

kontrol dilakukan pemeriksaan reagen strip.


27

e. Pemeriksaan Amphetamin, THC, Morphin dan Benzodiasepin

Cara kerja :

1) Strip amphetamine, THC, Morphin dan benzoad disiapkan.

2) Strip dicelupkan pada urin.

3) Tunggu kurang lebih 5 menit.

Interpretasi hasil :

a) Negatif : Jika terdapat 2 strip merah yang muncul pada daerah kontrol

dan test.

b) Positif : Jika hanya terdapat 1 strip merah pada daerah kontrol.

c) Invalid : Jika tidak ada strip merah pada daerah kontrol dan

pemeriksaan harus diulang dan apabila masih tidak terbentuk

strip merah pada kontrol dilakukan pemeriksaan reagen strip.


BAB IV

PEMBAHASAN

Praktek Kerja Lapangan (PKL) di RSUD Prambanan Yogyakarta

dilaksanakan pada tanggal 20 Februari sampai 1 April 2017 merupakan salah satu

tugas untuk mahasiswa semester VI dari Prodi D3 Analis Kesehatan STIKes Guna

Bangsa Yogyakarta. Tujuan utama dari PKL adalah untuk menerapkan ilmu yang

telah dipelajari dalam proses pembelajaran kuliah (praktek dan teori) selama 5

semester. Selain hal tersebut, seorang petugas kesehatan terutama analis kesehatan

tidak cukup jika hanya terampil dalam bidang praktek dan teori saja, tetapi

mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan dunia kesehatan dan masyarakat

luas yang merupakan salah satu hal yang harus dicapai.

Kegiatan PKL ini diharapkan dapat melatih mahasiswa untuk memahami

suasana dan kondisi lapangan kerja yang sebenarnya serta mahasiswa diharapkan

dapat memiliki pengetahuan baru yang berhubungan dengan tugas seorang analis

kesehatan didunia kerja terutama dibidang kesehatan yang belum pernah

didapatkan. Pemilihan tempat PKL sangatlah penting bagi mahasiswa untuk

mendapatkan pengalaman kerja yang baik. Bidang laboratorium RSUD

Prambanan Yogyakarta berstatus Berakreditasi Paripurna.

Penanganan sampel pasien dapat berlangsung dengan baik apabila

organisasi terstruktur, dalam penanganan spesimen Laboratorium RSUD

Prambanan memiliki beberapa jalur diantaranya berasal dari pasien rawat jalan,

pasien rawat inap dan UGD yang memerlukan pelayanan dengan cepat.

24
25

Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan di RSUD Prambanan meliputi

pemeriksaan tahapan pre analitik, analitik, dan post analitik. Tahapan pre analitik

meliputi proses registrasi pasien hingga pengambilan sampel. Pasien yang

melakukan pemeriksaan di laboratorium RSUD Prambanan harus mengikuti

sistem registrasi di laboratorium. Registrasi mencakup identitas pasien, jenis

pemeriksaan, serta pembayaran. Pasien harus menyerahkan form pemeriksaan /

surat pengantar yang berasal dari dokter. Pasien yang berasal dari poli yang

menggunakan jaminan (BPJS) harus menyerahkan SEP Pemeriksaan. Bagi pasien

yang tidak menggunakan kartu jaminan/membayar tunai maka setelah registrasi di

laboratorium harus membayar ke kasir terlebih dahulu sebelum dilakukan

pemeriksaan. Setelah melakukan pembayaran maka pasien langsung ke ruang

sampling untuk diambil darah kemuadian dilakukan pemeriksaan.

Sebelum pengambilan sampel (sampling) maka harus diperhatikan

beberapa hal, diantaranya ketepatan identifikasi pasien. Identifikasi pasien

meliputi nama, nomor RM, tanggal lahir, alamat/tempat tinggal. Setelah itu

dijelaskan proses pengambilan sampel kepada pasien secara singkat dan jelas

menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien. Selain itu proses

pengambilan sampel juga harus diperhatikan, apabila membutuhkan sampel

banyak maka digunakan spuit 5cc. Untuk pasien anak menggunakan spuit 3cc

tetapi jarumnya diganti menggunakan yang lebih kecil, dan untuk pasien balita

menggunakan spuit 1cc dengan jarum kecil.

Preparasi sampel meliputi pemisahan serum, pemusingan urin untuk

pembuatan sedimen urin, kemudian dilakukan pengecekan identitas pasien antara


26

data pada wadah sampel dan data pada blanko permintaan pemeriksaan.

Pengecekan sampel juga perlu dilakukan untuk menilai apakah sampel cukup

untuk dilakukan pemeriksaan atau tidak dan data pada sampel darah perlu

dilakukan pengecekan apakah sampel darah mengalami lisis atau tidak. Sampel

darah yang mengalami lisis bisa dikarenakan kesalahan pada saat sampling dan

menghomogenkan sampel terlalu kuat. Sampel darah yang lisis juga

mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium antara lain : peningkatan kadar

kalium, kadar hemoglobin, dan enzim, serta dapat menyebabkan hasil positif palsu

pada uji serologi.

Pemilihan tabung vakum harus diperhatikan. Tabung tutup ungu untuk

hematologi dan kimia klinik dan tabung tutup kuning digunakan untuk

pemeriksaan kimia darah yaitu elektrolit atau sampel yang akan dikirim. Setelah

pasien selesai dilakukan pengambilan sampel, maka harus dijelaskan proses

pengambilan hasilnya. Hasil dapat diambil selama kurang lebih 1 jam untuk

pemeriksaan hematologi ataupun kimia darah. Apabila pemeriksaan lengkap maka

hasil dapat diambil sekitar 2 jam. Sampel yang sudah didapat maka langsung

dilakukan pemeriksaan sesuai permintaan pemeriksaan.

Setelah itu, dilanjutkan dengan tahapan analitik berupa Pemeriksaan

laboratorium di RSUD Prambanan yang meliputi pemeriksaan Hematologi (Darah

Lengkap, darah rutin, waktu perdarahan, waktu pembekuan dan Golongan darah).

Kimia darah (Glukosa, Kolesterol, Trigliserida, HDL, LDL, SGOT, SGPT,

Ureum, Creatinin, Asam urat, Total Protein, Globulin, Albumin, CKMB,

Bilirubin), Elektrolit (Natrium, Kalium, Clorida), Imunoserologi (HbsAg, widal


27

,malaria, HIV,), dan Urinalisa (Makroskopis urine, mikroskopis urine, PP Test),

narkoba (Amphetamin, THC, Morphin dan Benzodiazepines).

Pemeriksaan Hematologi di laboratorium RSUD Prambanan meliputi

pemeriksaan Hematologi (Darah Lengkap, darah rutin) sudah menggunakan alat

otomatis yaitu hematology analyzer. Alat hematology analyzer yang digunakan

menggunakan reagen mindray.

Untuk Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) menggunakan metode

manual yang menggunakan tabung westergreen dengan perbandingan 4 : 1 yaitu 4

bagian darah dan 1 bagian NaCl. pada pemeriksaan LED diberdirikan selama 1

jam .Pemeriksaan Laju Endap Darah ada dua metode yaitu metode Westergren

dan Wintrobe, akan tetapi metode Westergren lebih umum digunakan sesuai yang

direkomendasikan oleh The International Commite For Standarisation In

Hematology (ICSH) (Martin, 1998).

Pemeriksaan Laju Endap Darah metode Westergren mempunyai beberapa

kelebihan, antara lain memiliki skala tabung yang panjang sehingga

memungkinkan untuk menghitung skala pembacaan yang besar. Seiring dengan

meningkatnya jumlah pemeriksaan, maka waktu yang diperlukan akan semakin

banyak, padahal waktu yang diperlukan untuk tes Laju Endap Darah sampai 1

jam.

Pemeriksaan Laju Endap Darah yang sering dilakukan antara lain cara

Westergren dengan tabung diposisikan miring 450. Sampai saat ini laboratorium

di rumah sakit daerah dan Puskesmas jika jumlah tes Laju Endap Darah banyak,

maka tes dilakukan dengan cara memiringkan rak pipet Westergren pada
28

kedudukan 450 selama 7 menit. Hasilnya setara dengan metode Westergreen

posisi tegak lurus selama 1 jam. Pemeriksaan Laju Endap Darah posisi tabung

miring 450 ini merupakan modifikasi metode Westergreen dan menjadi salah satu

pilihan yang dipakai untuk efisiensi waktu.

Pemeriksaan elektrolit di laboratorium RSUD Prambanan meliputi

pemeriksaan yaitu Natrium, Kalium, Clorida. Pemeriksaan elektrolit sudah

menggunakan alat otomatis berupa alat elektrolit analyzer. Hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam pemeriksaan elektrolit menngunakan alat elektorlit analyzer

yaitu pemipetan harus diperhatikan (tidak terdapat gelembung di dalam serum),

serum tidak boleh ada jendalan, serum tidak boleh lisis, saat akan memeriksa

sampel tidak boleh pada saat alat sedang mencuci (washing) karena alat dapat

menghisap serum dalam jumlah banyak sehingga hasil pemeriksaan tidak terbaca.

Pemeriksaan urinalisa di laboratorium RSUD Prambanan meliputi

pemeriksaan yaitu makroskopis urine, mikroskopis urine, sedimen urine, narkoba

(Amphetamin, THC, Morphin dan Benzo), dan PP Test. Pemeriksaan urinalisa

dilakukan secara manual. Pemeriksaan makroskopis urine meliputi warna dan

kejernihan. Pemeriksaan mikroskopis urine menggunakan strip 10 parameter

terdiri dari ph, protein, urobilinogen, bilirubin, keton, nitrit, blood, leukosit dan

berat jenis. Pemeriksaan sedimen urine diamati di bawah mikroskop dengan

perbesaran 10 kali terlebih dahulu, kemudian menggunakan perbesaran 40 kali.

Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu strip tidak boleh dicelupkan terlalu lama,

setelah dicelupkan di urine strip harus segera dibaca (tidak didiamkan terlalu

lama) karena dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan negatif atau positif palsu.
29

Pemeriksaan narkoba dan PP test dilakukan dengan menggunakan strip test. Hal-

hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan strip test adalah pada saat

mencelupkan strip test ke urine tidak boleh melebihi tanda batas maksimal yang

tertulis pada strip test.

Laboratorium RSUD Prambanan juga melakukan pemeriksaan BTA dan

Morfologi Darah Tepi (MDT). Preparat BTA dibuat dengan menggunakan dahak

sewaktu (S1/A), dahak pagi setelah bangun tidur (P/B) dan dahak sewaktu (S2/C).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan preparat BTA yaitu preparat

dibuat dengan ukuran 2 x 3 cm, preparat yang dibuat sebaiknya jangan terlalu

tebal dan terlalu tipis, preparat sebaiknya jangan dikeringkan diatas api, preparat

sebaiknya dibuat bentuk spiral agar memudahkan pemeriksaan, pada proses

pengecatan menggunakan karbol fuchsin sebaiknya dipanaskan hingga menguap

(proses fiksasi), pada saat pencucian menggunakan alkohol harus benar-benar

sampai bersih (cat karbol fuchisin hilang) agar nantinya tidak menimbulkan hasil

positif palsu setelah diberi cat metilen blue. Setelah itu preparat diamati di bawah

mikroskop dengan perbesaran 100 kali menggunakan minyak imersi dan dihitung

dalam 100 lapang pandang. Untuk pemeriksaan MDT, dibuat apusan darah setelah

dilakukan pemeriksaan darah rutin sebelumnya. Preparat apusan darah di

laboratorium RSUD Prambanan dibuat oleh tenaga analis kesehatan. Sedangkan

pemeriksaanya dilakukan oleh dokter Spesialis Patologi Klinik.

Pada tahapan Post analitik, seluruh hasil pemeriksaan dikumpulkan,

kemudian diinput ke dalam komputer dan diprint dengan tetap mengidentifikasi

kembali nama, nomor RM, tanggal lahir, alamat/tempat tinggal pasien. Kemudian
30

diberi stempel laboratorium pada bagian kanan bawah dan tanda tangan kepala

laboratorium pada bagian kiri bawah kertas hasil.

Kelebihan alat-alat otomatis yang digunakan di laboratorium RSUD

Prambanan yaitu waktu pemeriksaan yang tidak lama, sampel yang dibutuhkan

sedikit sedangkan kekurangannya yaitu reagen yang digunakan mahal. Kesulitan

yang dialami mahasiswa praktikan selama PKL adalah terdapat beberapa alat

otomatis yang baru diketahui oleh praktikan sehingga mengalami kesulitan dalam

pengoperasian alat.

Pada saat PKL, kami mengalami beberapa kendala diantaranya adalah

kesulitan pada saat pengambilan darah pada pasien balita dan anak-anak.

Kegagalan sampling disebabkan karena pasien anak-anak sangat aktif tidak mau

diambil darahnya, sehingga kami harus lebih sabar dalam membujuk dan berhati-

hati pada saat pemilihan vena karena vena anak-anak tidak begitu teraba. Selain

itu, mengenai pengiriman sampel dari IGD maupun dari bangsal terkadang tidak

ada identitas pasien, sehingga membuat petugas analis dan praktikan kesulitan

dalam identifiasi sampel sebelum pemeriksaan.

Manfaat PKL ini adalah dapat menambah ilmu, pengetahuan dan wawasan

yang luas bagi mahasiswa praktikan Karen banyak hal baru yang sebelumnya

belum mendapatkan pengetahuan hal tersebut dikampus, misalnya pemeriksaan

hematologi, kimia klinik, urin rutin, elektrolit menggunakan alat otomatis. PKL

ini juga melatih mahasiswa praktikan dalam melakukan tugas sebagai tenaga kerja

analis kesehatan dalam hal bersosialisasi, beradaptasi pada penggunaan alat


31

maupun dalam pemeriksaan laboratorium, serta bagaimana bekerjasama tim, dan

menghormati yang lebih tinggi.


32

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) di RSUD Prambanan Yogyakarta yang

dilaksanakan pada tanggal 20 Februari sampai 1 April 2017 dapat

diselesaikan oleh mahasiswa dengan baik. Melalui PKL ini mahasiswa

memperoleh banyak ilmu baru yang belum pernah didapat selama proses

perkuliahan. Berdasarkan kegiatan PKL yang dilaksanakan oleh mahasiswa

selama satu setengah bulan dapat disimpulkan:

1. Mahasiswa praktikan dapat melengkapi dan mengembangkan materi teori

dan praktek yang telah dipelajari dikampus.

2. PKL menjadi media evaluasi bagi mahasiswa guna mengukur kesiapan

dan kemampuan diri dalam skill dan analisa laboratorium yang dimiliki.

3. Mahasiswa praktikan dapat berinteraksi dan berkomunikasi langsung

dengan pasien, sehingga dapat menggabungkan teori yang diperoleh

dengan praktek langsung di lapangan.

4. Adanya fasilitas yang memadai dan kerjasama yang baik dengan

pembimbing membuat mahasiswa praktikan merasa nyaman melaksanakan

PKL di RSUD Prambanan Yogyakarta.

5. Adanya Standard Operating Procedures (SOP) pada setiap pemeriksaan

dan penjelasan dari pembimbing dapat menjadi penunjang sebagai

pedoman dalam proses pembelajaran bagi mahasiswa praktikan yang PKL


33

yang belum mengerti dan hafal dalam pemeriksaan sampel menggunakan

alat otomatis maupun manual.

6. Mahasiswa praktikan memperoleh pegalaman belajar dalam kehidupan

masyarakat dan mendewasakan kepribadian dan memperluas wawasan

mahasiswa praktikan.

B. Saran

1. Prodi D3 Analis Kesehatan STIKes Guna Bangsa Yogyakarta tetap

mengadakan PKL di Laboratorium Klinik RSUD Prambanan Yogyakarta

di tahun berikutnya, dengan segala kelebihan yang dimiliki di

Laboratorium Klinik RSUD Prambanan Yogyakarta yang bertipe C dapat

menjadikan mahasiswa praktikan mampu bersaing untuk menjadi tenaga

kerja kesehatan.

2. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan PKL selanjutnya di

Laboratorium Klinik RSUD Prambanan Yogyakarta supaya lebih aktif,

dan lebih memanfaatkan waktu untuk mendapatkan informasi tentang

pelayanan kesehatan mengingat waktu PKL yang sangat terbatas sehingga

ilmu yang didapatkan bisa dimanfaatkan secara maksimal pada pelayanan

kesehatan masyarakat saat sudah bekerja nantinya.

3. Bagi petugas laboratorium lebih meningkatkan kedisiplinan dalam bekerja,

memperhatikan kelengkapan alat pelindung diri untuk menghindari

kecelakaan kerja, serta lebih giat mengikuti seminar atau pelatihan untuk

menambah ilmu dan keterampilan.


34

4. Bagi petugas laboratorium RSUD Prambanan lebih meningkatkan mutu

pelayanan laboratorium agar pasien yang periksa dilaboratorium merasa

puas atas pelayanan yang diberikan. Untuk mengetahui tingkat kepuasan

pasien bisa dengan cara pemberian kuesioner kepuasan pasien.


35

DAFTAR PUSTAKA

RSUD Prambanan. 2015. Profil RSUD Prambanan. Yogyakarta

STIKes Guna Bangsa. 2017. Panduang Praktik Kerja Lapangan. STIKes

Guna Bangsa. Yogyakarta


Lampiran
Lampiran 1. Alat – alat Laboratorium

Gambar 1. Hematology Analyzer Gambar 2. Alat Pemeriksaan Elektrolit

Gambar 3. Alat Pemeriksaan Kimia Darah Gambar 4. Gula Strip


Gambar 5. Urine Analyzer Gambar 6. Stopwatch

Gambar 7. Sentrifuge Gambar 8. Rotator


Gambar 9. Mikroskop Gambar 10. Penghomogen Sampel

Gambar 11. Alat Spektrofotometer Gambar 12. Mikropipet


Gambar 13. Tempat Sampah Infeksius Gambar 14. Tempat Sampah Non
Infeksius

Gambar 15. Box Benda Tajam Gambar 16. IPAL (Instalasi Pengolahan
Air Limbah)
Lampiran 2. Form. Rujukan Pemeriksaan
Lampiran 3. Form. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Lampiran 4. Form.Log Book Praktek Kerja Lapangan

Vous aimerez peut-être aussi