Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Menyetujui
Mengetahui
Ketua Program Studi D3 Analis Kesehatan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Yogyakarta ini tidak akan berjalan secara lancar tanpa dukungan, bimbingan,
penyediaan fasilitas dan bantuan lainnya dari berbagai pihak, oleh karena itu
penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
Yogyakarta
6. Bapak Ibu Dosen serta karyawan Program Studi D3 Analis Kesehatan STIKes
iii
8. Rekan-rekan mahasiswa Program D3 Analis Kesehatan STIKes Guna Bangsa
Yogyakarta
Penyusun menyadari bahwa penyusunan laporan PKL ini masih jauh dari
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam disiplin ilmu yang dipelajari sehingga dapat lebih memahami serta
Pelaksaan PKL ini ditunjukan untuk mewujukan Visi dan Misi Prodi D3
adalah:
1
2
d. Menjalin kerjasama dengan institusi dalam negeri dan luar negeri untuk
ini merupakan rumah sakit yang memiliki tenaga medis berkualitas serta
dipelajari
berdiri pada akhir tahun 2009 berdasarkan surat izin Bupati Sleman Nomor:
Daerah Kabupaten Sleman. Pelaksanaan tugas, fungsi, dan tata kerja diatur
dalam peraturan Bupati Sleman Nomor 49 tahun 2009 tentang uraian tugas,
fungsi, dan tata kerja RSUD Prambanan. Sebagai Pengakuan legal terhadap
3
4
ISO 9001: 2008 dengan unit poli Spesialistik, IGD, Ruang Perawatan, Ruang
ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Kelas C. Tipe Kelas ini dilakukan
1. Tahap persiapan
dr Sardjito.
RSUD Wagaya Bali. Kegiatan Workshop dan studi banding diikuti oleh
semua pokja.
2. Survei simulasi
4. Penetapan
tingkat “PARIPURNA”.
4
DIREKTUR DEWAN
Drg.ISA DHARMAWIDJAJA,M.Kes PENGAWAS
5. Ruang ICU
Ruang Operasi, Ruang Bersalin, Ruang Tunggu VIP, Ruang Rekam Medis
b. Poliklinik Bedah
c. Poliklinik Gizi
e. Poliklinik Anak
f. Poliklinik Obsgyn
g. Poliklinik Saraf
1. Laboratorium
2. Radiologi
3. Apotek
5. Dapur Gizi
11. Mushola
B. Peralatan
2. X-Ray Panoramic
3. Ultrasonography (USG)
C. Fasilitas Pendukung
1. Cadangan daya listrik dari Generator Set baru dengan daya 500 KVA
2. Laboratorium
7
3. Radiologi
4. Apotek
1. Peserta BPJS,KIS
2. Masyarakat Umum
BAB III
sesuai dengan kebutuhan pasien yaitu dengan bersikap ramah pada saat pasien
berkunjung, proses sesuai dengan prosedur yang diterapkan oleh rumah sakit,
petugas mempunyai kompeten dalam bidangnya, dan tidak melihat status dari
Adapun tujuan, tugas dan fungsi, visi, misi dan motto yaitu :
1. Tujuan
3. Visi
8
9
4. Misi
5. Motto
Melayani dengan
sehat.
10
KA. LABORATORIUM
KOOR.LABORATORIU
Pengertian :
pengeluaran/pengiriman hasil.
Tujuan:
Kebijakan:
hasil harus diselesaikan tepat pasa waktu yaitu dalam waktu yang
sesuai standar.
Prosedur:
hasil.
1) Nama
2) Jenis Kelamin
3) Umur
4) Poliklinik
5) Ruang Rawat/Kelas
6) Dokter Pengirim
7) Kategori Pasien
9) No. Laboratorium
14) Satuan
1. Pemeriksaan Hematologi
Cell (RBC) dan platelet darah akan dicuci sebanyak 200 kali,
Cara kerja :
Metode Westegreen
dalam plasma
Cara kerja :
Cara kerja :
selama 2 menit.
+ - + A
- + + B
+ + + AB
- - - O
Cara kerja :
protein
tempat dimana reaksi kimia terjadi. Aliran yang terus menerus dari
sampel darah dan juga reagen akan digabungkan dan di bawa kedalam
Cara kerja :
monitor.
Cara kerja :
menit.
b. Pemeriksaan Elektrolit
Cara kerja :
3. Pemeriksaan Imunologi
a. Pemeriksaan Widal
paratyphi AH & BH
19
Cara kerja :
b. Pemeriksaan HbsAg
Prinsip : HBsAg dalam serum akan berikatan dengan anti HBs colloidal
membrane area tes yang akan dilapisi oleh anti HBs. Kemudian terjadi
Cara kerja :
Interpretasi hasil :
b) Positif : Jika ada 2 strip merah pada daerah test dan kontrol.
c) Invalid : Jika tidak ada strip merah pada daerah kontrol dan harus
Cara kerja :
3) Tunggu 20 menit.
Interpretasi hasil :
b) Positif : Jika ada 2 strip merah pada daerah test dan kontrol.
c) Invalid :Jika tidak ada strip merah pada daerah kontrol dan
kaset.
Cara kerja :
tetes diluent.
Interpretasi hasil :
b) Positif : Jika ada 2 strip merah pada daerah test dan kontrol.
c) Invalid : Jika tidak ada strip merah pada daerah kontrol dan harus
berwarna
Cara kerja
tetes diluent.
Interpretasi hasil :
b) Positif : Jika ada 2 strip merah pada daerah test dan kontrol.
c) Invalid : Jika tidak ada strip merah pada daerah kontrol dan harus
4. Pemeriksaan Feses
Pembacaan hasil
Nilai normal :
b. Pemeriksaan mikroskopis
Cara kerja :
glass
perbesaran 40x
5. Pemeriksaan BTA
Cara kerja :
a. Objek glass yang masih baru diberi kode sesuai dengan data sampel
b. Dengan ose diambil bagian sputum yang kental dan diletakkan pada
objek glass
atas
hingga keluar uap tapi jangan sampai mendidih, diamkan selama 5 menit
e. Pewarna ZNB dituangi di atas sediaan sehingga warna merah dari ZNA
hilang
3) Pemeriksaan Sediaan
b. BTA dicari yang berbentuk batang dan berwarna merah paling sedikit
100 lapang pandang dengan cara menggeser sediaan dari kiri ke kanan
kemudian ke bawah
Pembacaan :
yang ditemukan
Cara kerja :
c. Pemeriksaan mikroskopis
Cara kerja :
selama 5 menit.
Unsur sedimen yang kurang bermakna seperti epitel atau kristal cukup
dilaporkan dengan :
Cara kerja :
Interpretasi hasil :
b) Positif : Jika ada 2 strip merah pada daerah test dan kontrol.
c) Invalid : Jika tidak ada strip merah pada daerah kontrol dan harus
Cara kerja :
Interpretasi hasil :
a) Negatif : Jika terdapat 2 strip merah yang muncul pada daerah kontrol
dan test.
c) Invalid : Jika tidak ada strip merah pada daerah kontrol dan
PEMBAHASAN
dilaksanakan pada tanggal 20 Februari sampai 1 April 2017 merupakan salah satu
tugas untuk mahasiswa semester VI dari Prodi D3 Analis Kesehatan STIKes Guna
Bangsa Yogyakarta. Tujuan utama dari PKL adalah untuk menerapkan ilmu yang
telah dipelajari dalam proses pembelajaran kuliah (praktek dan teori) selama 5
semester. Selain hal tersebut, seorang petugas kesehatan terutama analis kesehatan
tidak cukup jika hanya terampil dalam bidang praktek dan teori saja, tetapi
suasana dan kondisi lapangan kerja yang sebenarnya serta mahasiswa diharapkan
dapat memiliki pengetahuan baru yang berhubungan dengan tugas seorang analis
Prambanan memiliki beberapa jalur diantaranya berasal dari pasien rawat jalan,
pasien rawat inap dan UGD yang memerlukan pelayanan dengan cepat.
24
25
pemeriksaan tahapan pre analitik, analitik, dan post analitik. Tahapan pre analitik
surat pengantar yang berasal dari dokter. Pasien yang berasal dari poli yang
meliputi nama, nomor RM, tanggal lahir, alamat/tempat tinggal. Setelah itu
dijelaskan proses pengambilan sampel kepada pasien secara singkat dan jelas
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien. Selain itu proses
banyak maka digunakan spuit 5cc. Untuk pasien anak menggunakan spuit 3cc
tetapi jarumnya diganti menggunakan yang lebih kecil, dan untuk pasien balita
data pada wadah sampel dan data pada blanko permintaan pemeriksaan.
Pengecekan sampel juga perlu dilakukan untuk menilai apakah sampel cukup
untuk dilakukan pemeriksaan atau tidak dan data pada sampel darah perlu
dilakukan pengecekan apakah sampel darah mengalami lisis atau tidak. Sampel
darah yang mengalami lisis bisa dikarenakan kesalahan pada saat sampling dan
kalium, kadar hemoglobin, dan enzim, serta dapat menyebabkan hasil positif palsu
hematologi dan kimia klinik dan tabung tutup kuning digunakan untuk
pemeriksaan kimia darah yaitu elektrolit atau sampel yang akan dikirim. Setelah
pengambilan hasilnya. Hasil dapat diambil selama kurang lebih 1 jam untuk
hasil dapat diambil sekitar 2 jam. Sampel yang sudah didapat maka langsung
Lengkap, darah rutin, waktu perdarahan, waktu pembekuan dan Golongan darah).
bagian darah dan 1 bagian NaCl. pada pemeriksaan LED diberdirikan selama 1
jam .Pemeriksaan Laju Endap Darah ada dua metode yaitu metode Westergren
dan Wintrobe, akan tetapi metode Westergren lebih umum digunakan sesuai yang
banyak, padahal waktu yang diperlukan untuk tes Laju Endap Darah sampai 1
jam.
Pemeriksaan Laju Endap Darah yang sering dilakukan antara lain cara
Westergren dengan tabung diposisikan miring 450. Sampai saat ini laboratorium
di rumah sakit daerah dan Puskesmas jika jumlah tes Laju Endap Darah banyak,
maka tes dilakukan dengan cara memiringkan rak pipet Westergren pada
28
posisi tegak lurus selama 1 jam. Pemeriksaan Laju Endap Darah posisi tabung
miring 450 ini merupakan modifikasi metode Westergreen dan menjadi salah satu
menggunakan alat otomatis berupa alat elektrolit analyzer. Hal-hal yang perlu
serum tidak boleh ada jendalan, serum tidak boleh lisis, saat akan memeriksa
sampel tidak boleh pada saat alat sedang mencuci (washing) karena alat dapat
menghisap serum dalam jumlah banyak sehingga hasil pemeriksaan tidak terbaca.
terdiri dari ph, protein, urobilinogen, bilirubin, keton, nitrit, blood, leukosit dan
Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu strip tidak boleh dicelupkan terlalu lama,
setelah dicelupkan di urine strip harus segera dibaca (tidak didiamkan terlalu
lama) karena dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan negatif atau positif palsu.
29
Pemeriksaan narkoba dan PP test dilakukan dengan menggunakan strip test. Hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan strip test adalah pada saat
mencelupkan strip test ke urine tidak boleh melebihi tanda batas maksimal yang
Morfologi Darah Tepi (MDT). Preparat BTA dibuat dengan menggunakan dahak
sewaktu (S1/A), dahak pagi setelah bangun tidur (P/B) dan dahak sewaktu (S2/C).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan preparat BTA yaitu preparat
dibuat dengan ukuran 2 x 3 cm, preparat yang dibuat sebaiknya jangan terlalu
tebal dan terlalu tipis, preparat sebaiknya jangan dikeringkan diatas api, preparat
sampai bersih (cat karbol fuchisin hilang) agar nantinya tidak menimbulkan hasil
positif palsu setelah diberi cat metilen blue. Setelah itu preparat diamati di bawah
mikroskop dengan perbesaran 100 kali menggunakan minyak imersi dan dihitung
dalam 100 lapang pandang. Untuk pemeriksaan MDT, dibuat apusan darah setelah
kembali nama, nomor RM, tanggal lahir, alamat/tempat tinggal pasien. Kemudian
30
diberi stempel laboratorium pada bagian kanan bawah dan tanda tangan kepala
Prambanan yaitu waktu pemeriksaan yang tidak lama, sampel yang dibutuhkan
yang dialami mahasiswa praktikan selama PKL adalah terdapat beberapa alat
otomatis yang baru diketahui oleh praktikan sehingga mengalami kesulitan dalam
pengoperasian alat.
kesulitan pada saat pengambilan darah pada pasien balita dan anak-anak.
Kegagalan sampling disebabkan karena pasien anak-anak sangat aktif tidak mau
diambil darahnya, sehingga kami harus lebih sabar dalam membujuk dan berhati-
hati pada saat pemilihan vena karena vena anak-anak tidak begitu teraba. Selain
itu, mengenai pengiriman sampel dari IGD maupun dari bangsal terkadang tidak
ada identitas pasien, sehingga membuat petugas analis dan praktikan kesulitan
Manfaat PKL ini adalah dapat menambah ilmu, pengetahuan dan wawasan
yang luas bagi mahasiswa praktikan Karen banyak hal baru yang sebelumnya
hematologi, kimia klinik, urin rutin, elektrolit menggunakan alat otomatis. PKL
ini juga melatih mahasiswa praktikan dalam melakukan tugas sebagai tenaga kerja
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
memperoleh banyak ilmu baru yang belum pernah didapat selama proses
dan kemampuan diri dalam skill dan analisa laboratorium yang dimiliki.
mahasiswa praktikan.
B. Saran
kerja kesehatan.
kecelakaan kerja, serta lebih giat mengikuti seminar atau pelatihan untuk
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 15. Box Benda Tajam Gambar 16. IPAL (Instalasi Pengolahan
Air Limbah)
Lampiran 2. Form. Rujukan Pemeriksaan
Lampiran 3. Form. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Lampiran 4. Form.Log Book Praktek Kerja Lapangan