Vous êtes sur la page 1sur 13

Jurnal Kesehatan

Volume 9, Nomor 1, April 2018


ISSN 2086-7751 (Print), ISSN 2548-5695 (Online)
http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK

Efektivitas Perawatan Metode Kangguru (PMK) dan Terapi Murottal


terhadap Peningkatan Berat Badan dan Suhu pada Bayi BBLR

Yeyen Putriana1, Warjidin Aliyanto2


1,2
Jurusan Kebidanan, Politeknik Kesehatan Tanjungkarang, Indonesia
Email: yeyenputriana@yahoo.com

Abstract: The Effectiveness of Kangaroo Mother Care (KMC) and Murottal Therapy on
Weight Gain and Temperature in Infants with Low Birth Weight (LBW). Infants with low
birth weight (LBW) are at high risk of health problems. LBW infants require special care to
minimize the risk of infant mortality. LBW treatments apart from the treatment in the incubator and
kangaroo mother care (KMC). This study was to determine the increase in body weight and body
temperature through murottal therapy as one of the stimulations of nursing LBW infants. The
research design was quasi-experimental with pretest control group design. The study was
conducted at H Abdul Moeloek Hospital (RSUAM) Bandar Lampung. The population of the study
was all babies of LBW treated in the RSUAM Perinatology Room. Sampling technique was using
probability sampling. The sample size was determined using different hypothesis test formula. The
results showed there were differences in weight and body temperature increase on days II, III and
IV in the intervention group. This study recommends the use of morottal therapy in the treatment of
LBW with KMC. Because therapy morottal system works similar to therapy music that causes a
sense of comfort and improves sleep patterns baby.

Keywords: Body temperature, KMC, LBW, Murottal therapy

Abstrak: Efektivitas Perawatan Metode Kangguru (PMK) dan Terapi Murottal terhadap
Peningkatan Berat Badan dan Suhu pada Bayi BBLR. Bayi dengan berat badan lahir rendah
(BBLR) berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan. Angka kematian bayi di Indonesia adalah
32 per 1000 kelahiran hidup (SDKI, 2012) dengan penyebab 29% karena BBLR. Perawatan
BBLR selain dari perawatan dalam inkubator adalah Perawatan Metode Kangguru (PMK), pijat,
dan terapi musik klasik. Peneliti Hariati S (2010) menyarankan memberikan terapi musik
berasaskan kearifan lokal. Masyarakat Indonesia telah mengenal dan menerapkan pembacaan ayat-
ayat alquran (terapi murottal) sebagai terapi bagi orang sakit. Penelitian ini bertujuan mengetahui
peningkatan berat badan dan suhu tubuh melalui terapi murottal sebagai salah satu stimulasi
keperawatan BBLR. Desain penelitian menggunakan quasi-experiment dengan pretest control
group design. Penelitian dilaksanakan di rumah sakit H Abdul Moeloek (RSUAM) Bandar
Lampung. Populasi penelitian adalah seluruh bayi BBLR yang dirawat di Ruang Perinatalogi
RSUAM. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling. Besar sample 30
sampel. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan peningkatan berat dan suhu tubuh pada
hari II, III dan IV pada kelompok intervensi. Penelitian ini merekomendasikan penggunakan terapi
musik (dalam murottal) dalam perawatan BBLR selama 30 menit dalam sehari.

Kata kunci: Berat badan lahir rendah, PMK, Suhu tubuh, Terapi murottal

Angka kematian bayi (AKB) di Provinsi hari-<1 tahun). Penyebab kematian bayi perinatal
Lampung berdasarkan hasil survey Demografi dan neonatal di Provinsi Lampung tahun 2012
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2012 pada dua terbesar disebabkan oleh BBLR (29%)
menunjukkan kecenderungan menurun yaitu dari dan Asfiksia (27%) (Dinas Kesehatan Provinsi
55 per 1000 kelahiran hidup tahun 2002 menjadi Lampung, 2013).
30 per 1000 kelahiran hidup tahun 2012. Angka Lebih dari 20 juta bayi di seluruh dunia
ini masih tinggi jika dibandingkan dengan target (15,5%) dari seluruh kelahiran merupakan Bayi
dari MDGs tahun 2015 sebesar 23 per 1.000. Berat Lahir Rendah BBLR (BBLR) dan 95,6%
(Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2013). diantaranya merupakan bayi yang dilahirkan di
Kematian bayi terbesar terjadi pada masa bayi negara-negara berkembang (WHO, 2004). Angka
perinatal (0-6 hari), diikuti kematian pada masa kematian BBLR masih sangat tinggi dalam
bayi neonatal (7-28 hari) dan masa bayi (>28 laporan World Health Organization (WHO) yang
33
34 Jurnal Kesehatan, Volume 9, Nomor 1, April 2018, hlm 33-45

dikutip dari state of the world mother (data tahun (Depkes RI, 2008). Dampak tersebut dapat
2000-2003) dikemukakan bahwa 27% kematian dikurangi dengan pemberian perawatan yang
neonatus disebabkan oleh BBLR. Jumlah ini berkualitas, namun biaya, sumber daya terbatas
diperkirakan lebih tinggi karena angka kematian dan mahalnya perawatan teknologi tinggi yang
yang disebabkan oleh sepsis, asfiksia, dan diperlukan untuk neonatus BBLR, maka sangat
kelainan konginetal sebagian juga BBLR. penting untuk menguji pendekatan alternatif
BBLR telah lama digunakan sebagai mengurangi pemisahan antara ibu dan bayi
indikator kesehatan masyarakat yang penting. berkelanjutan, penerimaan biaya dan kemudahan
BBLR telah didefinisikan oleh WHO sebagai dalam pelaksanaannya (Ningsih, 2016).
bayi lahir dengan berat kurang dari 2500 gram, Perawatan metode kanguru (PMK)
definisi ini didasarkan observasi epidemiologi merupakan cara yang efektif untuk memenuhi
yang membuktikan bahwa bayi lahir dengan kebutuhan BBLR yang paling mendasar yaitu
berat kurang dari 2500 gram mempunyai kehangatan, air susu ibu, perlindungan dari
kontribusi terhadap outcome kesehatan yang infeksi, stimulasi, keselamatan dan kasih sayang
buruk, menurunkan insiden BBLR hingga (Depkes RI, 2008).
sepertiganya menjadi salah satu tujuan utama A Terapi musik adalah terapi efektif untuk
World Fit for Children. menghilangkan atau memperbaiki kesulitan
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di hidup, secara fisik, psikis, sosial dan distress
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Abdul spiritual serta meningkatkan kenyamanan
Moeloek Propinsi Lampung terjadi penurunan (Rahmawati, 2015).
kejadian BBLR yaitu pada tahun 2014 terdapat Perawat atau bidan memberikan
493 kasus dan 214 (43,4%) diantaranya pendidikan kesehatan sebelum PMK dimulai dan
meninggal dunia. Pada tahun 2015 terjadi setelah proses PMK, ibu dan bayi dibiarkan saja
penurunan kejadian BBLR yaitu 414 kasus dan dalam ruangan tanpa memperhatikan respon
133 (32,12%) diantaranya meninggal dunia. psikologis ibu maupun respon bayi selama proses
Bayi dengan BBLR sering mengalami PMK berlangsung. Adanya musik dapat
masalah akibat hipotermi dan hambatan dalam mempunyai efek relaksasi bagi bayi maupun
meningkatkan berat badan. Di Indonesia ibunya. Penelitian yang dilakukan oleh Hariati S
perawatan BBLR masih memprioritaskan pada (2010) dengan menggunakan musik klasik
penggunaan inkubator, tetapi keberadaan menunjukkan bahwa ada penurunan respirasi
inkubator masih terbatas di rumah sakit saja. sebagai tanda adanya rileksasi bagi bayi BBLR.
Selain jumlahnya yang terbatas inkubator juga Di RSU H. Abdul Moeloek Propinsi
membutuhkan biaya perawatan yang tinggi serta Lampung, PMK sudah dilaksanakan secara
memerlukan tenaga terampil untuk intermiten (tidak terus menerus), PMK
mengoperasikannya. Selain itu dengan dilaksanakan pada shift pagi dan malam , dengan
menggunakan inkubator, bayi dipisahkan dari pelaksanaan kurang lebih selama 3 jam.
ibunya sehingga menghalangi kontak langsung Hasilnya setelah dilakukan PMK suhu bayi
antara ibu dan bayi yang sangat diperlukan bagi BBLR menjadi naik, sedangkan untuk terapi
tumbuh kembang bayi (Depkes RI, 2008). musik belum diterapkan.
Dengan demikian perlu adanya intervensi untuk Melihat fenomena yang terjadi, penulis
mengurangi angka kesakitan dan kematian tertarik untuk meneliti tentang pelaksanaan
neonatus serta menurunkan biaya perawatan hal perawatan metode kangguru disertai dengan
tersebut sangat penting untuk meningkatkan terapi musik di ruang perinatologi karena melalui
kesehatan di negara berkembang (Depkes RI, metode ini bermanfaat bagi BBLR untuk
2008). membantu pertumbuhannya dan juga ibu merasa
Dampak BBLR sangat serius terhadap lebih percaya diri sehingga lebih berperan aktif
kualitas generasi mendatang. Permasalahan dalam menyusui dan merawat bayinya, dan
jangka panjang kemungkinan terjadi akibat dari diharapkan dapat berdampak pada penurunan
BBLR antara lain gangguan perkembangan AKB dan meningkatkan kualitas bayi BBLR.
penglihatan (retinopati), pendengaran, penyakit
paru kronis, kenaikan angka kesakitan dan
frekuensi kelainan bawaan serta sering masuk METODE
rumah sakit. Komplikasi langsung pada BBLR
yaitu hipotermi, gangguan cairan dan elektrolit, Penelitian ini penelitian terapan (aplied
hiperbilirubinemia, sindroma gawat nafas, paten research) menggunakan rancangan penelitian
duktus arteriosus, infeksi, perdarahan quasi experimental dengan pre-post test non
intreventrikuler apnea of prematurity dan anemia equivalent control group desain. Populasi
Putriana, Efektivitas Perawatan Metode Kangguru (PMK) dan Terapi Murottal … 35

penelitian BBLR yang sedang dirawat di Tabel 2. Uji Kesetaraan Karakteristik


RSUAM baik kelompok intervensi maupun Responden antara Kelompok
kelompok kontrol. Jumlah sampel pada Intervensi dan Kelompok Kontrol
kelompok kontrol dan intervensi masing-masing Variabel Kelompok Kelompok p-
15 bayi . Seluruhnya ada 30 sampel yang masuk kontrol intervensi value
(n=14) (n=16)
ke dalam kriteria inklusi. n % n %
Variabel penelitian yaitu; 1) variabel bebas Jenis Kelamin
(independen) adalah terapi PMK dan terapi - Laki-laki 8 53,3 9 60
0,670
murottal. 2) variabel terikat (dependen): nadi - Perempuan 7 46,7 6 40
BBLR dan variabel luar: usia kehamilan. Jenis makanan
- ASI 0 0 0 0
Instrument yang digunakan nadi BBLR dihitung - Susu formula 2 13,3 2 13,3 1,000
dengan jam tangan yang mempunyai jarum - Gabungan ASI
penunjuk detik selama 1 menit penuh. dan susu formula 13 86,7 13 86,7
APGAR menit 1
- Asfiksia ringan 2 13,3 2 13,3
0,792
- Asfiksia sedang 6 40 5 33,3
HASIL - Asfiksia berat 7 46,7 8 53,3
APGAR menit 2
A. UJI HOMOGENITAS - Asfiksia ringan 3 20 3 20
0,424
- Asfiksia sedang 11 73,3 8 53,3
- Asfiksia berat 1 6,7 4 25,7
Uji homogenitas dilakukan dengan tujuan
Ket: α=0,05
untuk menunjukkan bahwa dua atau lebih
kelompok data sampel berasal dari populasi yang
Hasil analisis pada tabel 2 menunjukkan
memiliki variasi yang sama. Uji homogenitas
adanya kesetaraan antara kelompok intervensi
pada penelitian ini terdiri dari karakteristik
dan kelompok kontrol. Hal ini dibuktikan dengan
responden (gestasi, jenis kelamin, jenis makanan,
p-value jenis kelamin (0,670), jenis makanan
AFGAR menit 1, dan AFGAR menit 2 antara
(1,000), APGAR menit 1 (0,792) dan menit
kelompok kontrol dan intervensi.
kedua (0,424) yang nilainya lebih besar dari 0,05.
p-value yang lebih besar dari α (0,05)
B. KARAKTERISITIK RESPONDEN menunjukkan bahwa semua variabel tersebut
homogen antara kelompok intervensi dan
Tabel 1. Uji Kesetaraan Gestasi dan Berat
kelompok kontrol.
Badan Awal Bayi pada Kelompol
Intervensi dan Kontrol
C. UJI NORMALITAS
Variabel Mean Mean p
Kelompok Kelompok value
Kontrol Intervensi Perbedaan berat badan bayi prematur
Gestasi 32,00 32,53 0,694 sebelum dan setelah PMK dan terapi musik
Berat 1786,67 1696,97 0,579 pada kelompok intervensi dan kelompok
badan kontrol
awal
Hasil uji normalitas data menunjukkan
Hasil analisis pada tabel 1 menunjukkan bahwa berat badan harian bayi prematur
adanya kesetaraan antara kelompok intervensi distribusi normal. Oleh karena itu, uji bivariat
dan kelompok kontrol. Hal ini dibuktikan dengan untuk melihat perbedaan berat badan bayi
dengan p-value gestasi bayi dan berat badan awal prematur sebelum dan setelah diberikan terapi
(0,694 dan 0,579). Yang nilainya lebih besar dari musik menggunakan uji Parametric paired t-
0,05. p-value yang lebih besar dari α (0,05) test. Hasil uji ini dijabarkan dalam tabel berikut
menunjukkan bahwa semua variabel tersebut ini.
homogen antara kelompok intervensi dan
kelompok kontrol.
36 Jurnal Kesehatan, Volume 9, Nomor 1, April 2018, hlm 33-45

Tabel 3. Perbedaan Berat Badan Hari I Sebelum dan Setelah PMK dan Terapi Musik
Standar 95 % Confidence Interval
Variabel Kelompok Mean p-value
Deviasi Lower Upper
Intervensi -
41,690 -49,754 -3,579 0,027
Hari I ke II 26,667
Kontrol
-6,667 25,820 -20,965 7,632 0,334
Berat Hari I ke II
badan Intervensi -
49,281 -97,291 -42,709 0,000
Hari II ke III 70,000
Kontrol
-6,667 25,820 -20,965 7,632 0,334
Hari II ke III

Hasil analisis pada tabel 3 menunjukkan Hasil uji statistik pada kelompok kontrol
perbedaan berat badan sebelum dan setelah menunjukkan tidak adanya perbedaan berat
intervensi pada kelompok intervensi dan kontrol. badan antara sebelum dan setelah dilakukan
Hasil uji statistik pada kelompok intervensi kontrol berat badan selama 3 hari. Hal ini
menunjukkan adanya perbedaan berat badan dibuktikan dengan p-value>0,05 yaitu 0,334
antara sebelum dan setelah diberikan PMK dan (95% Confidence Interval -20,965 dan 7,632).
terapi musik. Hal ini dibuktikan dengan p- Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan
value<0,05 yaitu 0,027 (95% Confidence Interval bahwa pada tingkat kepercayaan 95 % tidak
-49,754 dan -3,579). Berdasarkan nilai tersebut terdapat perbedaan berat badan pada hari I dan II
disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan pada kelompok kontrol (hanya diberikan PMK).
95% terdapat perbedaan berat badan pada hari I
dan II pada kelompok intervensi (diberikan PMK
dan terapi musik).

Tabel 4. Perbedaan Berat Badan Hari II Sebelum dan Setelah PMK dan Terapi Musik
Berat Standar 95 % Confidence Interval
Kelompok Mean p-value
badan Deviasi Lower Upper
Hari II -
Intervensi 49,281 -97,291 -42,709 0,000
Hari III 70,000
Hari II
Kontrol -6,667 25,820 -20,965 7,632 0,334
Hari III

Hasil analisis pada tabel 4 menunjukkan kelompok intervensi (diberikan PMK dan terapi
perbedaan berat badan sebelum dan setelah musik).
intervensi pada kelompok intervensi dan kontrol. Hasil uji statistik pada kelompok kontrol
Hasil uji statistik pada kelompok intervensi menunjukkan tidak ada perbedaan berat badan
menunjukkan adanya perbedaan berat badan yang yang bermakna antara sebelum dan setelah
bermakna antara sebelum dan setelah diberikan dilakukan kontrol berat badan selama 3 hari. Hal
PMK dan terapi musik. Hal ini dibuktikan ini dibuktikan dengan p-value>0,05 yaitu 0,334
dengan p-value<0,05 yaitu 0,000 (95% (95% Confidence Interval -20,965 dan 7,632).
Confidence Interval -97,291 dan -42,709). Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan
Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% tidak
bahwa pada tingkat kepercayaan 95% terdapat terdapat perbedaan berat badan pada hari I dan II
perbedaan berat badan pada hari II dan III pada pada kelompok kontrol (hanya diberikan PMK).

Tabel 5. Perbedaan Berat Badan Hari III Sebelum dan Setelah PMK dan Terapi Musik
Berat Standar 95 % Confidence Interval p-
Kelompok Mean
badan Deviasi Lower Upper value
Hari III -
Intervensi 36,839 -50,401 -9,599 0,007
Hari IV 30,000
Hari III
Kontrol -6,667 25,820 -20,965 7,632 0,334
Hari IV

Hasil analisis pada tabel 5 menunjukkan Hasil uji statistik pada kelompok intervensi
perbedaan berat badan sebelum dan setelah menunjukkan adanya perbedaan berat badan yang
intervensi pada kelompok intervensi dan kontrol. bermakna antara sebelum dan setelah diberikan
Putriana, Efektivitas Perawatan Metode Kangguru (PMK) dan Terapi Murottal … 37

PMK dan terapi musik. Hal ini dibuktikan badan yang bermakna antara sebelum dan setelah
dengan p-value<0,05 yaitu 0,007 (95% dilakukan kontrol berat badan selama 3 hari. Hal
Confidence Interval -50,401 dan -9,599). ini dibuktikan dengan p-value>0,05 yaitu 0,334
Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan (95% Confidence Interval -20,965 dan 7,632).
bahwa pada tingkat kepercayaan 95% terdapat Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan
perbedaan berat badan pada hari III dan IV pada bahwa pada tingkat kepercayaan 95% tidak
kelompok intervensi (diberikan PMK dan Terapi terdapat perbedaan berat badan pada hari I dan II
Musik). pada kelompok kontrol (hanya diberikan PMK).
Hasil uji statistik pada kelompok kontrol
menunjukkan tidak adanya perbedaan berat

Tabel 6. Perbedaan Berat Badan Total Sebelum dan Setelah PMK dan Terapi Musik
Berat Standar 95% Confidence Interval
Kelompok Mean p-value
badan Deviasi Lower Upper
Hari I
Intervensi -126,667 53,005 -156,020 -97,314 0,000
Hari IV
Hari I
Kontrol -6,667 25,820 -20,965 7,632 0,334
Hari IV

Hasil analisis pada tabel 6 (95% Confidence Interval -20,965 dan 7,632).
menunjukkan perbedaan berat badan sebelum dan Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan
setelah intervensi pada kelompok intervensi dan bahwa pada tingkat kepercayaan 95 % tidak
kontrol. Hasil uji statistik pada kelompok terdapat perbedaan berat badan setelah dikontrol
intervensi menunjukkan adanya perbedaan berat selama 3 hari pada kelompok kontrol (hanya
badan yang bermakna antara sebelum dan setelah diberikan PMK).
diberikan PMK dan terapi musik. Hal ini
dibuktikan dengan p-value<0,05 yaitu 0,000 Perbedaan suhu tubuh bayi BBLR sebelum
(95% Confidence Interval -156,020 dan -97,314). dan setelah PMK dan terapi musik pada
Berdasarkan nilai tersebut disimpulkan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol
tingkat kepercayaan 95% terdapat perbedaan
berat badan setelah diberikan PMK dan terapi Hasil uji normalitas data menunjukkan
musik selama 3 hari pada kelompok intervensi suhu tubuh harian bayi prematur distribusi
(diberikan PMK dan terapi musik). normal. Karenanya uji bivariat untuk melihat
Hasil uji statistik pada kelompok kontrol perbedaan suhu tubuh bayi prematur sebelum dan
menunjukkan tidak adanya perbedaan berat setelah diberikan terapi musik menggunakan uji
badan yang bermakna antara sebelum dan setelah parametrik. Uji parametrik yang digunakan
dilakukan kontrol berat badan selama 3 hari. Hal adalah paired t-test. Hasil uji ini dijabarkan
ini dibuktikan dengan p-value>0,05 yaitu 0,334 dalam tabel berikut.

Tabel 7. Perbedaan Suhu Tubuh Harian Sebelum dan Setelah Intervensi


Hari Kelompok Perlakuan Mean Mean Standar 95% Confidence Interval p-
total Deviasi Lower Upper value
Sebelum 36,7
I Intervensi -0,4000 0,239 -0,532 -0,268 0,000
Sesudah 37,11
Sebelum 36,6 -0,3821
Kontrol -0,2467 0,2446 -0,1112 0,002
Sesudah 36,9
Sebelum 36,7
II Intervensi -0,4600 0,2131 -0,5780 -0,3420 0,000
Sesudah 37,2
Sebelum 36,7
Kontrol -0,2600 0,3043 -0,4285 -0,0915 0,005
Sesudah 36,9
Sebelum 36,6
III Intervensi -0,6067 0,3474 -0,7990 -0,4143 0,000
Sesudah 37,2
Sebelum 36,7
Kontrol -0,1867 0,3420 -0,3761 -0,0027 0,053
Sesudah 36,8
Sebelum 36,6
IV Intervensi -0,5267 0,2434 -0,6615 -0,3919 0,000
Sesudah 37,2
Sebelum 36,6
Kontrol -0,2133 0,4240 -0,4482 0,0215 0,072
Sesudah 36,8
38 Jurnal Kesehatan, Volume 9, Nomor 1, April 2018, hlm 33-45

Hasil analisis pada tabel 7 menunjukkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% terdapat
perbedaan suhu tubuh sebelum dan setelah perbedaan suhu tubuh yang bermakna setelah
intervensi kelompok kontrol dan kelompok diberikan PMK dan terapi musik selama 30 menit
intervensi pada hari I, II, III, dan IV. Hasil uji pada kelompok intervensi (diberikan PMK dan
statistik pada hari I kelompok intervensi terapi musik).
menunjukkan adanya perbedaan suhu tubuh Hasil uji statistik pada hari III kelompok
antara sebelum dan setelah diberikan terapi kontrol menunjukkan tidak adanya perbedaan
musik selama 30 menit. Hal ini dibuktikan suhu tubuh yang bermakna antara sebelum dan
dengan p-value<0,05 yaitu 0,000 (95% setelah kontrol selama 30 menit (tanpa terapi
Confdence Interval -0,532 dan -0,268). musik). Hal ini dibuktikan dengan p-value>0,05
Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan yaitu 0,053 (95% Confidence Interval -0,3761
bahwa pada tingkat kepercayaan 95% terdapat dan -0,0027). Berdasarkan nilai tersebut dapat
perbedaan suhu tubuh yang bermakna setelah disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan
diberikan PMK dan terapi musik selama 30 menit 95% tidak terdapat perbedaan suhu tubuh yang
pada kelompok intervensi (diberikan PMK dan bermakna setelah diberikan PMK selama 30
terapi musik). menit pada kelompok intervensi (tanpa terapi
Hasil uji statistik pada hari I kelompok musik).
kontrol menunjukkan adanya perbedaan suhu Hasil uji statistik pada hari IV kelompok
tubuh yang bermakna antara sebelum dan setelah intervensi menunjukkan adanya perbedaan suhu
kontrol selama 30 menit (tanpa terapi musik). Hal tubuh yang bermakna antara sebelum dan setelah
ini dibuktikan dengan p-value<0,05 yaitu 0,002 diberikan terapi musik selama 30 menit. Hal ini
(95% Confidence Interval -0,3821 dan -0,1112). dibuktikan dengan p-value<0,05 yaitu 0,000
Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan (95% Confidence Interval -0,6615 dan -0,3919).
bahwa pada tingkat kepercayaan 95% terdapat Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan
perbedaan suhu tubuh yang bermakna setelah bahwa pada tingkat kepercayaan 95% terdapat
diberikan PMK selama 30 menit pada kelompok perbedaan suhu tubuh yang bermakna setelah
intervensi (tanpa terapi musik). diberikan PMK dan terapi musik selama 30 menit
Hasil uji statistik pada hari II kelompok pada kelompok intervensi (diberikan PMK dan
intervensi menunjukkan adanya perbedaan suhu terapi musik).
tubuh yang bermakna antara sebelum dan setelah Hasil uji statistik pada hari IV kelompok
diberikan terapi musik selama 30 menit. Hal ini kontrol menunjukkan tidak adanya perbedaan
dibuktikan dengan p-value<0,05 yaitu 0,000 suhu tubuh yang bermakna antara sebelum dan
(95% Confidence Interval -0,2131 dan -0,5780). setelah kontrol selama 30 menit (tanpa terapi
Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan musik). Hal ini dibuktikan dengan p-value>0,05
bahwa pada tingkat kepercayaan 95% terdapat yaitu 0,072 (95% Confidence Interval -0,4482
perbedaan suhu tubuh yang bermakna setelah dan -0,0215). Berdasarkan nilai tersebut
diberikan PMK dan terapi musik selama 30 menit disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan
pada kelompok intervensi (diberikan PMK dan 95% tidak terdapat perbedaan suhu tubuh yang
terapi musik). bermakna setelah diberikan PMK selama 30
Hasil uji statistik pada hari II kelompok menit pada kelompok intervensi (tanpa terapi
kontrol menunjukkan adanya perbedaan suhu musik).
tubuh antara sebelum dan setelah kontrol selama
30 menit (tanpa terapi musik). Hal ini dibuktikan Perbedaan peningkatan berat badan bayi
dengan p-value<0,05 yaitu 0,005 (95% prematur sebelum dan setelah intervensi pada
Confidence Interval -0,4285 dan -0,0915). kelompok intervensi dan kelompok kontrol
Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan
bahwa pada tingkat kepercayaan 95% terdapat Tabel 8. Perbedaan Peningkatan Berat Badan
perbedaan suhu tubuh yang bermakna setelah pada Kelompok Intervensi dan
diberikan PMK selama 30 menit pada kelompok Kontrol
intervensi (tanpa terapi musik). Variabel Kelompok Mean p-value
Hasil uji statistik pada hari III kelompok Peningkatan berat Intervensi 33,33 0,012
intervensi menunjukkan adanya perbedaan suhu badan hari ke-2 Kontrol 0,00
tubuh yang bermakna antara sebelum dan setelah Peningkatan berat Intervensi 70,00 0,000
diberikan terapi musik selama 30 menit. Hal ini badan hari ke-3 Kontrol 0,00
Peningkatan berat Intervensi 30,00 0,007
dibuktikan dengan p-value<0,05 yaitu 0,000
badan hari ke-4 Kontrol 0,00
(95% Confidence Interval -0,7990 dan -0,4143). Peningkatan berat Intervensi 130,00 0,000
Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan badan total Kontrol 0,00
Putriana, Efektivitas Perawatan Metode Kangguru (PMK) dan Terapi Murottal … 39

Hasil analisis pada tabel 8 memaparkan dan III terapi musik antara kelompok kontrol dan
tentang perbedaan peningkatan berat badan kelompok intervensi.
antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol Hasil uji statistik menunjukkan terdapat
pada hari 2, 3, 4 dan total. Hasil uji statistik perbedaan peningkatan berat badan antara
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kelompok kontrol dan kelompok intervensi pada
peningkatan berat badan yang bermakna antara hari ke-4 (berat badan II dan III). Hal ini
kelompok kontrol dan kelompok intervensi pada dibuktikan dengan p-value<0,05 yaitu 0,007.
hari ke-2 (berat badan hari I dan II). Hal ini Berdasarkan p-value tersebut, pada tingkat
dibuktikan dengan p-value<0,05 yaitu 0,012. kepercayaan 95% terdapat perbedaan
Berdasarkan p-value tersebut, maka dapat peningkatan berat badan yang bermakna antara
disimpulkan bahwa tingkat kepercayaan 95% hari III dan IV terapi musik antara kelompok
terdapat perbedaan peningkatan berat badan yang kontrol dan kelompok intervensi.
bermakna antara hari I dan II terapi musik antara Hasil uji statistik menunjukkan bahwa
kelompok kontrol dan kelompok intervensi. terdapat perbedaan peningkatan berat badan yang
Hasil uji statistik menunjukkan terdapat bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok
perbedaan peningkatan berat badan antara intervensi setelah 3 hari terapi musik (berat
kelompok kontrol dan kelompok intervensi pada badan hari I dan IV). Hal ini dibuktikan dengan
hari ke-3 (berat badan II dan III). Hal ini p-value<0,05 yaitu 0,000. Berdasarkan p-value
dibuktikan dengan p-value<0,05 yaitu 0,000. tersebut, disimpulkan bahwa tingkat kepercayaan
Berdasarkan p-value tersebut, dapat disimpulkan 95% terdapat perbedaan peningkatan berat badan
bahwa tingkat kepercayaan 95% terdapat yang bermakna setelah 3 hari terapi musik antara
perbedaan peningkatan berat badan antara hari II kelompok kontrol dan kelompok intervensi.

Perbedaan Peningkatan Suhu Tubuh Bayi Prematur Sebelum dan Setelah Intervensi pada
Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol

Tabel 9. Perbedaan Peningkatan Suhu Tubuh pada Kelompok Intervensi dan Kontrol
95% Confidence
Mean Standar p-
Hari Kelompok Perlakuan Mean Interval
total Deviasi value
Lower Upper
Sebelum 36,7
I Intervensi -0,4000 0,239 -0,532 -0,268 0,000
Sesudah 37,11
Sebelum 36,6 -0,3821
Kontrol -0,2467 0,2446 -0,1112 0,002
Sesudah 36,9
Sebelum 36,7
II Intervensi -0,4600 0,2131 -0,5780 -0,3420 0,000
Sesudah 37,2
Sebelum 36,7
Kontrol -0,2600 0,3043 -0,4285 -0,0915 0,005
Sesudah 36,9
Sebelum 36,6
III Intervensi -0,6067 0,3474 -0,7990 -0,4143 0,000
Sesudah 37,2
Sebelum 36,7
Kontrol -0,1867 0,3420 -0,3761 -0,0027 0,053
Sesudah 36,8
Sebelum 36,6
IV Intervensi -0,5267 0,2434 -0,6615 -0,3919 0,000
Sesudah 37,2
Sebelum 36,6
Kontrol -0,2133 0,4240 -0,4482 0,0215 0,072
Sesudah 36,8

Hasil analisis pada tabel 9 memaparkan perbedaan peningkatan suhu tubuh yang
tentang perbedaan peningkatan suhu tubuh antara bermakna pada hari I terapi musik antara
kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi.
hari 1, 2, 3 dan 4. Hasil uji statistik menunjukkan Hasil uji statistik menunjukkan bahwa
bahwa terdapat perbedaan yang bermakna terdapat perbedaan yang bermakna peningkatan
peningkatan suhu tubuh sebelum dan setelah suhu tubuh sebelum dan setelah terapi pada hari
terapi pada hari I antara kelompok kontrol dan II antara kelompok kontrol dan kelompok
kelompok intervensi. Hal ini dibuktikan dengan intervensi. Hal ini dibuktikan dengan melihat p-
melihat p-value<0,05 yaitu 0,008. Berdasarkan p- value<0,05 yaitu 0,014. Berdasarkan p-value
value tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pada
pada tingkat kepercayaan 95% terdapat tingkat kepercayaan 95% terdapat perbedaan
40 Jurnal Kesehatan, Volume 9, Nomor 1, April 2018, hlm 33-45

peningkatan suhu tubuh yang bermakna pada hari badan yaitu memiliki p-value 0,021 < α (0,05) ,
II terapi musik antara kelompok kontrol dan maka dapat disimpulkan bahwa variabel gestasi,
kelompok intervensi. jenis kelami, APGAR menit 1, dan jenis makanan
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak memilliki pengaruh terhadap peningkatan
terdapat perbedaan yang bermakna peningkatan berat badan bayi BBLR, sedangkan APGAR
suhu tubuh sebelum dan setelah terapi pada hari menit ke 5 memiliki pengaruh terhadap
III antara kelompok kontrol dan kelompok peningkatan berat badan bayi BBLR.
intervensi. Hal ini dibuktikan dengan melihat p-
value<0,05 yaitu 0,022. Berdasarkan p-value Tabel 11. Efektifas Terapi Musik (murottal)
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pada terhadap Peningkatan Suhu Tubuh
tingkat kepercayaan 95% terdapat perbedaan setelah dikontrol Variabel
peningkatan suhu tubuh yang bermakna pada hari Confounding (usia, jenis kelamin,
III terapi musik antara kelompok kontrol dan jenis makanan, APGAR menit 1 ,
kelompok intervensi. APGAR menit 5)
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa Variabel p-value
terdapat perbedaan yang bermakna peningkatan Intervensi 0,003*
suhu tubuh sebelum dan setelah terapi pada hari Gestasi 0,130
IV antara kelompok kontrol dan kelompok Jenis kelamin 0,370
intervensi. Hal ini dibuktikan dengan melihat p- APGAR1 0,834
value<0,05 yaitu 0,003. Berdasarkan p-value APGAR 5 0,546
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pada Jenis Makanan 0,915
tingkat kepercayaan 95% terdapat perbedaan Ket;* bermakna pada α (0,05)
peningkatan suhu tubuh yang bermakna pada hari
IV terapi musik antara kelompok kontrol dan Hasil analisis tabel 11, menjelaskan
kelompok intervensi. tentang pengaruh terapi musik (murottal)
terhadap peningkatan suhu tubuh bayi BBLR
D. UJI ANOVA setelah dikontrol variabel confounding (usia,
jenis kelamin, jenis makanan, APGAR 1 dan
Tabel 10. Efektivitas Terapi Musik (Murottal) APGAR 5. Berdasarkan hasil analisis tersebut
terhadap Peningkatan Berat Badan terlihat bahwa intervensi terapi musik (murottal)
setelah dikontrol Variabel memiliki pengaruh terhadap pengingakatan suhu
Confounding (Usia, Jenis Kelamin, tubuh bayi BBLR, hal ini terlihat dari nila p-
Jenis Makanan, APGAR menit 1, value 0,003<α (0,05). Variabel usia, jenis
APGAR menit 5) kelamin, APGAR 1 , APGAR 5 dan jenis
Variabel p-value makanan tidak memiliki pengaruh terhadap
Intervensi 0,000 peningkatan suhu tubuh bayi prematur, hal ini
Gestasi 0,871 terlihat dari p-value>α (0,05) yaitu:0,130; 0,370;
Jenis kelamin 0,994 0,834; 0,546; 0,915. Maka dapat disimpulkan
APGAR menit 1 0,192 bahwa variabel usia, jenis kelamin, APGAR 1,
APGAR menit 5 0,021* APGAR 5 dan jenis makanan tidak memiliki
Jenis makanan 0,721 pengaruh terhadap peningkatan suhu tubuh bayi
Ket:* bermakna pada α (0,05) BBLR.

Hasil analisa tabel 10 menjelaskan tentang


pengaruh terapi musik (murottal) tentang PEMBAHASAN
peningkatan berat badan setelah dikontrol
variabel confounding (gestasi, jenis kelamin, Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-
APGAR menit 1, APGAR menit 5, dan jenis rata usia bayi yang menjadi responden adalah 32
kelamin, hal ini terlihat bahwa intervensi terapi minggu dengan standar deviasi 3,352 umur
musik (murottal) memiliki pengaruh terhadap termuda adalah 28 minggu dan terlama adalah 38
peningkatan berat badan, hal ini terlihat dari nilai minggu.
p-value 0,000<0,05. Variabel usia, jenis kelamin, Usia bayi yang digunakan ini lebih tinggi
APGAR menit 1, APGAR menit 5, jenis dibandingkan dengan penelitian Standley (1998)
makanan, tidak memiliki pengaruh terhadap pada 20 bayi prematur pada usia gestasi 24-30
peningkatan berat badan bayi BBLR, hal ini minggu gestasi. Studi ini menggunakan musik
terlihat dari nilai p>α (0,05) yaitu:0,871; 0,994; rekaman lullabiies yang diberikan selama 36
0,192 dan 0,0721. Senagkan APGAR menit ke 5 menit dalam 3 hari terapi. Hasil penelitian
memiliki pengaruh terhadap peningkatan berat
Putriana, Efektivitas Perawatan Metode Kangguru (PMK) dan Terapi Murottal … 41

menunjukkan musik tidak memiliki kontra Hasil penelitian tiap kelompok intervensi
indikasi jika diberikan pada minggu pertama dan kontrol tersebut kemudian dianalisis dengan
kehidupan bayi. menggunakan paired t-test untuk melihat adanya
Usia bayi yang digunakan ini berbeda perbedaan antara kelompok intervensi dan
dengan bayi yang digunakan pada penelitian kelompok kontrol. Hasil analisis menunjukkan
Lubetzky (2010) yang melakukan penelitian pada adanya peningkatan berat badan bayi BBLR yang
20 bayi prematur sehat. Hasil uji univariat signifikan antara kelompok intervensi dan
menunjukkan rentang usia yang digunakan pada kelompok kontrol (p-value=0,000; α=0,05)
peneilitian ini adalah antara 5-51 hari. Namun (Mindlin, 2009).
pada penelitia Lubetzky rata-rata usia bayi yang Hasil penelitian ini didukung oleh
digunakan pada penelitian ini berbeda dengan penelitian oleh Standley (1998) pada bayi 40
rata-rata usia bayi yang digunakan pada prematur. Bayi prematur dibagi dalam 2
penelitian. Pada penelitian Lubetzky, rata-rata kelompok yaitu kelompok intervensi sebanyak 20
usia bayi yang digunakan adalah 30,4 hari bayi dan 20 bayi pada kelompok kontrol dengan
dengan standar deviasi 14,1 hari. pair matching berdasarkan jenis kelamin, berat
Standley (1998) melakukan penelitian pada badan, usia gestasi dan komplikasi prematur.
40 bayi prematur yang dirawat di level II ruang Terapi musik diberikan selama10-30 menit
Newborn Intermediate Care Unit. Tujuan dalam 2 kali seminggu. Hasil penelitian
penelitian ini adalah untuk melihat manfaat menunjukkan adanya peningkatan berat badan
nyanyian lullaby dan stimulasi multimodal pada harian pada bayi prematur baik laki-laki maupun
bayi prematur. Namun kriteria inklusi yang pada bayi perempuan.
digunakan pada penelitian ini berbeda dengan Hasil penelitian lain yang sesuai hasil
kriteria inklusi usia bayi yang digunakan adalah penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan
lebih dari 10 hari yang dihitung dari hari pertama Caine (1991) pada 52 bayi prematur dan BBLR
lahir. di Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Bayi
Penjabaran teori dan hasil penelitian tersebut dibagi menjadi 2 kelompok yaitu
menggambarkan bahwa usia bayi yang efektif kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
untuk dijadikan sebagai sampel penelitian pada Kelompok eksperimen terdiri dari 11 bayi laki-
terapi musik untuk meningkatkan berat badan laki dan 15 bayi perempuan yang menerima
adalah diatas 3 hari. Terapi musik yang diberikan simulasi musik. Simulasi musik diberikan selama
pada usia di bawah 3 hari akan memiliki banyak 60 menit dengan menggunakan tape recorder.
faktor perancu karena berat badan turun secara Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
fisiologis pada 3 hari pertama kehidupannya. Hal perbedaan pada rata-rata penambahan berat
tersebut tidak terjadi pada kelompok intervensi badan setelah kehilangan berat badan antara
dan kontrol. kelompok intervensi dan kelompok kontrol
(p<0,01), perbedaan yang signifikan rata-rata
Perbedaan Peningkatan Berat Badan Bayi konsumsi formula dan pemasukan kalori antara
antara Kelompok Intervensi dan Kelompok kelompok intervensi dan kelompok kontrol
Kontrol (p<0,05), terdapat perbedaan yang signifikan
pada rata-rata penambahan berat badan harian
Hasil analisis statistik menggunakan antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi
paired t-test menunjukkan bahwa sebelum dan (p<0,01) (Caine, 1991). Penelitian lain yang
setelah terapi musik pada kelompok intervensi. berbentuk meta analisis dilakukan oleh Standley
Namun pada kelompok kontrol tidak terdapat (2002) yang mengkaji sepuluh penelitian tentang
peningkatan atau penurunan berat badan. musik. Sepuluh penelitian tersebut terdiri dari
Peningkatan berat badan yang tidak enam yang menggunakan tape recorder dengan
signifikan ini dapat dipengaruhi oleh fisiologis speaker, tiga menggunakan musik rekaman
organ pencernaan bayi prematur yang belum dengan earphones dan satu studi yang
berkembang dengan sempurna. Bayi prematur menggunakan penyanyi langsung. Hasil
mempunyai tonus otot yang lebih kecil pada area penelitian ini merekomendasikan bahwa musik
spinkter esofagus bawahnya, kapasitas lambung yang diberikan pada volume 55-80 dB akan
yang kecil, kemampuan menghisap dan menelan meningkatkan berat badan, saturasi oksigen,
telah ada sebelum bayi lahir, namun kemampuan heart rate, respiratory rate, feeding rate, status
koordinasi belum sempurna; bayi yang sangat tingkah laku, non nutritive sucking dan lama hari
prematur menghabiskan 70% waktunya untuk rawat.
tidur aktif (Johnston, Flood & Spinks, 2003). Sherwood (2004) mengemukakan bahwa
peningkatan berat badan dapat terjadi melalui
42 Jurnal Kesehatan, Volume 9, Nomor 1, April 2018, hlm 33-45

mekanisme keseimbangan energi positif. denyut nadi, jumlah pernapasan dan mengurangi
Keseimbangan energi positif terjadi akibat insiden apnea/bradipnea selama episode
jumlah energi dari pemasukan makanan lebih pemberian musik (Hariati S, 2010).
besar dibandingkan dengan jumlah pemakaian Peningkatan tidur tenang akan
energi yang berasal dari kerja eksternal dan meningkatkan penurunan pemakaian energi. Hal
fungsi internal. Ekstra energi akan disimpan dan ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
tidak digunakan oleh tubuh sehingga akan Lubetzky et all dalam Whiple J (2008) pada 20
tersimpan dalam jaringan adiposa dan pada bayi prematur yang stabil. Hasil penelitian
akhirnya meningkatkan energi (Standley, 2002). menemukan Resting Energy Expenditure (REE).
Mekanisme kehilangan energi pada bayi Penurunan REE akan meningkatkan efisiensi dari
prematur dijelaskan oleh Wilson dan metabolisme sehingga akan meningkatkan berat
Hockenberry (2003) yang mengemukakan bahwa badan bayi prematur.
bayi yang sangat prematur menghabiskan 70% Proses pembentukan energi pada bayi
atau lebih waktunya untuk tidur aktif. Tidur aktif premature terjadi melalui peningkatan
membutuhkan banyak pemakaian energi kemampuan reseptor mulut. Hal ini didukung
dibandingkan dengan tidur yang tenang. oleh Guyton dan Hall dalam Hariati S (2010)
Banyaknya pemakaian energi tersebut terjadi mengemukakan bahwa asupan makanan untuk
karena frekuensi jantung biasanya lebih tinggi meningkatkan berat badan dipengaruhi oleh
pada saat bayi pada periode bangun tetapi lebih reseptor mulut. Faktor mulut ini terdiri dari
bervariasi selama bayi pada periode tidur aktif. pengunyahan, saliva, penelanan, pengecapan,
Tekanan darah lebih tinggi pada saat bayi pengukuran jumlah makanan yang masuk dalam
kondisi bangun. Aliran darah otak lebih banyak mulut. Namun Price dan Kalhan (1993) dalam
selama tidur aktif (lebih banyak pada fase tidur Gorrie, Mckinney dan Murray (2005)
tenang selama tidur aktif. Oksigen arteri dan mengemukakan bahwa bayi prematur fungsi
karbondiaksida lebih rendah pada tidur aktif organ pencernaan masih berkembang secara
daripada tidur tenang atau kondisi bangun. lengkap. Kemampuan menghisap dan menelan
Hipoventilasi dan koordinasi yang rendah pada telah ada sebelum bayi lahir, namun kemampuan
gerakan dinding dada dan gerakan perut terjadi koordinasinya baru terbentuk pada 32-34 minggu
pada periode tidur aktif. Kondisi apneu <20 detik usia gestasi dan sinkronisasinya secara lengkap
lebih sering pada periode aktif daripada tidur terjadi pada 36-37 minggu usia gestasi (Zeitlin,
tenang pada bayi prematur (Tukral, 2008). 2004).
Terapi musik akan mengurangi kehilangan Kemampuan menghisap pada bayi ini tidak
energi pada bayi prematur melalui peningkatan diikuti dengan kemampuan koordinasi otot
tidur tenang. Peningkatan tidur tenang dibuktikan menelan dan kontraksi esophageal. Oleh karena
dengan penelitian Arnon et al (2006) dalam itu pemberian nutrisi yang optimal pada bayi
Hariati (2010) pada 31 bayi prematur. Penelitian prematur masih menjadi suatu permasalahan.
ini menggunakan live musik untuk melihat status Beberapa penelitian membuktikan bahwa
fisiologis dan tingkah laku bayi pada parameter terapi musik dapat meningkatkan kemampuan
selama 30 menit pemberian musik, setelah 30 menghisap dan menelan bayi prematur.
menit pemberian terapi musik berahir, live musik Penelitian yang dilakukan oleh Standley (2008)
memberikan efek yang signifikan dalam pada 12 bayi prematur mengkaji tentang apakah
menurunkan denyut nadi dan meningkatkan nilai musik dapat menguatkan non nutritive sucking
tingkah laku (tidur tenang) (p-value 0,001: (NNS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
α=0,05) (Hariati S, 2010) . jumlah menghisap selama periode musik
Penurunan kehilangan energi juga kontingen meningkat 2,43 kali dibandingkan
dibuktikan oleh penelitian Casidy dan Standley periode hening sehingga disimpulkan musik
(1995) dalam Hariati S (2010) yang menemukan sangat berkontribusi secara signifikan terhadap
efek terapi musik terhadap respon fisiologis bayi perkembangan NNS pada bayi prematur.
prematur di ruang NICU. Mereka melakukan Hasil penelitian yang berbeda ditemukan
studi pada 20 bayi prematur pada usia gestasi 24- oleh Whipple yang menggunakan 20 pasang bayi
30 minggu. Studi ini menggunakan musik dan orangtua yang dibagi dalam 2 kelompok
rekaman lullabies yang diberikan selama 36 yaitu kelompok kontrol 10 dan kelompok
menit dalam 3 hari terapi, hasil penelitian intervensi 10 (Whiple, 2008). Whipple
menunjukkan bahwa musik tidak memiliki mempelajari tentang efek pelatihan musik dan
kontraindikasi jika diberikan pada minggu stimulasi multimodal yang diberikan pada
pertama kehidupan bayi, namun musik memiliki orangtua terhadap kuantitas dan kualitas interaksi
efek yang positif terhadap saturasi oksigen, neonatus dan ibu, perubahan berat badan dan
Putriana, Efektivitas Perawatan Metode Kangguru (PMK) dan Terapi Murottal … 43

lama perawatan prematur dan BBLR di NICU. pertukaran oksigen dan suhu tubuh (Tomey &
Hasil penelitian Whipple bertentangan dengan Alligood, 2006).
hasil penelitian yang diperoleh yaitu tidak Kesimpulan yang dapat dari hasil
terdapat perbedaan penambahan berat badan penelitian ini bahwa terapi murottal berperan
hingga discharge yang signifikan antara dalam meningkatkan berat badan melalui
kelompok intervensi (mean harian=3,44, mean beberapa mekanisme keseimbangan energi yang
total 878 gram). positif yaitu pemasukan energi yang besar
Hasil analisis hari ke-3 menunjukkan melalui pengaruh terapi murottal terjadi karena
bahwa tidak ada perbedaan peningkatan berat terapi murottal dapat meningkatkan refleks isap
badan antara kelompok intervensi dan kelompok bayi sehingga pemasukan kalori akan meningkat.
kontrol. Tidak adanya perbedaaan ini terjadi Pengeluaran energi yang kecil terjadi
karena peneliti menentukan presisi atau karena terapi murottal dapat meningkatkan tidur
perbedaan minimun antara kelompok intervensi tenang bayi sehingga terjadi penurunan
dan kontrol yang menyatakan bermakna adalah 7 pemakaian energi, terapi murottal dapat
gram, sementara perbedaan rata-rata peningkatan menstabilkan respon fisiologis bayi prematur.
berat badan antara kelompok kontrol (14 gram) Berdasarkan proses pemasukan dan pengeluaran
dan intervensi (18 gram) adalah sebesar 4 gram energi tersebut maka berat badan bayi BBLR
(Whiple, 2008). dapat meningkat akibat pengaruh terapi musik
Perbedaan hasil penelitian ini juga dapat (murottal) menurut Mindlin (2009) suara manusia
terjadi akibat perbedaan kondisi yang ada di dalam membacakan ayat alquran lebih efektif
tempat penelitian yaitu tingkat kebisingan dan dalam terapi gangguan perilaku.
pencahayaan rata-rata pada ketiga rumah sakit
yang digunakan berbeda. Tingkat kebisingan Perbedaan Peningkatan Suhu Tubuh Bayi
ruangan berkisar 47,5 dB hingga 89,0 dsn tingkat Antara Kelompok Intervensi dan kelompok
kebisingan ruangan inkubator berkisar 53,0 kontrol
hingga 75.1 dB hal ini bertentangan dengan
anjuran American Pediatric Association yaitu Hasil analisis statistik menggunakan
sebaiknya ruangan NICU memiliki kebisingan paired t-test menunjukkan bahwa terdapat
<45 dB untuk merangsang pertumbuhan dan peningkatan suhu tubuh bayi BBLR yang
perkambangan bayi adalah lingkungan yang signifikan antara sebelum dan setelah terapi
tenang. Hal ini bertentangan dengan teori bahwa murottal pada kelompok intervensi.
lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan Hasil penelitian ini sesuai dengan
perkembangan bayi adalah lingkungan yang penelitian oleh Vogtmann (2002), dan penelitian
tenang dan tidak terang (Hariati S, 2010). Hariati S (2010) di Makasar (Hariati, S, 2010).
Hasil uji statistik dengan paired t-test pada Perbedaan dari kedua peneliti tersebut adalah
hari ke tiga menunjukkan adanya perbedaan musik yang digunakan. Vogtmann dan Hariati S
signifikan peningkatan berat badan antara menggunakan musik klasik (Hariati, S).
kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Hal Murottal yang digunakan sebagai terapi adalah
ini menunjukan bahwa terapi musik (murottal) rekaman suara manusia membacakan kitab suci
efektif dalam meningkatkan berat badan bayi alquran. Penggunaan suara manusia sebagai
BBLR. terapi sudah lebih efektif dibandingkan dengan
Mekanisme peningkatan berat badan bayi suara yang bukan manusia. Mekanisme yang
melalui keseimbangan energi juga didukung oleh terjadi adalah ketika diperdengarkan musik
Levine (1991) (dalam Hidayat, 2007) yang klasik, maka harmonisasi dalam musik klasik
menjabarkan konservasi sebagai individu akan yang indah akan masuk telinga dalam bentuk
membutuhkan keseimbangan energi dan suara (audio), menggetarkan genderang telinga,
pembaharuan energi yang konstan untuk mengguncangkan cairan di telinga dalam serta
mempertahankan aktivitas kehidupan. Konservasi menggetarkan sel-sel rambut di dalam koklea
energi tergantung dari pertukaran energi bebas untuk selanjutnya melalui saraf koklearis menuju
dengan lingkungan dalam sistem kehidupan yang otak dan menciptakan imajinasi keindahan di
dapat secara konstan memberikan energi. otak kanan dan otak kiri. Yang akan memberikan
Konservasi energi merupakan bagian integral dari dampak berupa kenyamanan dan perubahan
respon adaptif individu (Levine dalam Hidayat, perasaan. Perubahan perasaan ini diakibatkan
2007). karena musik klasik dapat menjangkau wilayah
Konservasi energi ini adalah imformasi kiri kortek cerebri. Dari korteks limbik, jaras
tentang aktivitas fisik seseorang, nutrisi, pendengaran dilanjutkan ke hipokampus, dan
meneruskan sinyal musik ke amigdala yang
44 Jurnal Kesehatan, Volume 9, Nomor 1, April 2018, hlm 33-45

merupakan area perilaku kesadaran yang bekerja setempat. Surah yasin sering dilantunkan oleh
pada tingkat bawah sadar, sinyal kemudian masyarakat Indonesia yang beragama Islam.
diteruskan ke hipotalamus (Mindlin, 2009). Umumnya surat yasin dibaca pada saat ada
Hipotalamus merupakan area pengaturan keluarga yang sedang sakit berat atau sudah
sebagian fungsi vegetatif dan fungsi endokrin meninggal dunia.
tubuh seperti halnya banyak aspek perilaku Mekanisme yang terjadi pada saat
emosional, jarak pendengaran diteruskan ke mendengarkan murottal adalah adanya
formatio retikularis sebagai penyalur impuls rangsangan suara terhadap dalam otak manusia
menuju serat otonom. Serat saraf tersebut terdapat pusat asosiasi penglihatan dan
mempunyai dua sistem saraf, yaitu saraf simpatis pendengaran yang berfungsi menginterpretasikan
dan para simpatis. Kedua saraf ini dapat objek yang dilihat dan didengar. Informasi dari
mempengaruhi kontraksi dan relaksasi organ- pusat yang berada pada permukaan otak tersebut
organ. Relaksasi dapat merangsang pusat rasa akan dihantarkan ke pusat emosi yaitu sistem
ganjaran sehingga timbul ketenangan (Ganong, limbik. Dari pusat pengatur emosi ini perasaan
2005). tenang akan muncul oleh rangsangan suara yang
Namun dari data yang didapat ternyata lembut dan irama yang perlahan. Ketenangan
lebih efektif menggunakan murottal dapat memberikan dampak pada fisiologi tubuh
dibandingkan terapi musik klasik. Sehingga seperti detak jantung yang melambat, pernapasan
secara garis besar dapat ditarik kesimpulan yang dalam dan panjang, tekanan darah menurun,
bahwa terapi murottal mempunyai dua poin dan suhu tubuh meningkat (Rusdi & Isnawati,
penting, memiliki irama yang indah dan juga 2009). Hasil penelitian Faradisi (2012)
berpengaruh secara psikologis dan fisiologi. menunjukkan bahwa murottal Al Qur’an
Sedangkan dalam terapi musik, hanya memiliki berpengaruh tehadap penurunan kecemasan pada
satu poin saja, yaitu memiliki nada yang indah. pasien pre operasi di RSI Muhammadiyah
Stimulan Al Qur’an rata-rata didominasi Pekajangan, Pekalongan (2015).
oleh gelombang delta. Stimulan terapi ini sering
memunculkan gelombang delta di daerah frontal
dan sentral baik sebelah kanan dan kiri otak SIMPULAN
(Rahmawati, 2008). Di dalam otak manusia
terdapat pusat asosiasi penglihatan dan Hasil penelitian menunjukkan terdapat
pendengaran yang berfungsi menginterpretasikan perbedaan peningkatan berat dan suhu tubuh
objek yang dilihat dan didengar. Informasi dari pada hari II, III dan IV pada kelompok intervensi.
pusat yang berada pada permukaan otak tersebut
akan dihantarkan ke pusat emosi yaitu sistem
limbik. Dari pusat pengatur emosi ini perasaan SARAN
tenang akan muncul oleh rangsangan suara yang
lembut dan irama yang perlahan. Ketenangan Hasil penelitian merekomendasikan
dapat memberikan dampak pada fisiologi tubuh kepada tenaga kesehatan dan keluarga bayi untuk
seperti detak jantung yang melambat, pernapasan memberikan terapi murottal (surat yasin kepada
yang dalam dan panjang, tekanan darah menurun, bayi) BBLR sebagai perawatan komplementer
dan suhu tubuh meningkat (Rusdi & Isnawati, untuk meningkatkan berat badan menjaga suhu
2009). tubuh bayi selama 30 menit setiap hari setelah
Pilihan peneliti menggunakan surat yasin dilakukan PMK (Perawatan Metode Kangguru).
adalah sebagai bentuk dari kearifan lokal budaya

DAFTAR PUSTAKA

Caine, J. 1991. The effects of music on the www.depkes.go.id/downloads/publikasi/pr


selected stress behaviors, weight, caloric ofil%20%Kesehatan%20Indonesia.pdf
and formula intake, and length of hospital (Diakses pada 10 April 2016).
stay of premature and low birth weight Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2013. Profil
neonates in a newborn intensive care Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2012.
unit. Journal of Music Therapy, 28(4), Lampung.
180-192. Faradisi, F. 2009. Perbedaaan efektifitas
Depkes RI. 2008. Profil Kesehatan Indonesia pemberian terapi murottal dengan terapi
2007. musik klasik terhadap penurunan tingkat
Putriana, Efektivitas Perawatan Metode Kangguru (PMK) dan Terapi Murottal … 45

kecemasan pada pasien pre operasi National Public Health Journal, 10(2), 93-
fraktur ekstremitas di Rumah Sakit Dr. 98.
Moewardi. [Disertasi]. Surakarta: Rusdi., Nurlaela Isnawati. 2009. Awas! Anda bisa
Universitas Muhammadiyah Surakarta. mati cepat akibat hipertensi & diabetes.
http://eprints.ums.ac.id (Diakses pada 20 Yogyakarta: Power Books (IHDINA).
September 2016). Sherwood, L.2004. Human physiology: From
Ganong, WF. 2005. Buku Ajar Fisiologi cells to system. (5thEd). Australia:
Kedokteran. Jakarta: EGC. Thomson Learnig Inc.
Gorrie, T.M., McKinney, E.s., & Murray, S.S. Standley, J.M. 2002. A meta-analysis of
2005. Foundation of maternal-newborn beneficial music therapy for premature
nursing. (2ndEd). Philadelphia: W.B infants. Journal of Pediactric Nursing, 17.
Saunders Company. 107-113.
Hariati, S. 2010. Efektifitas Terapi Musik https://www.sciencedirect.com/science/arti
Terhadap Peningkatan Berat Badan dan cle/pii/S0882596302334973 (Diakses pada
Suhu Bayi Prematur di Makasar. [Tesis]. 1 februari 2016).
Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Standley, J.M. 1998. The efect of music and
Indonesia. multimodal stimulation on responses of
http://lib.ui.ic.id.lib.ui.ac.id/file..T%20suni premature of in neonatal intesive care.
%20Hariati.pdf. (Diakses pada 20 Mei Pediactris Nursing, 24 (6). 532-538.
2016). http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/100
Hidayat, A.Aziz Azimul. 2007. Konsep Dasar 85995 (Diakses pada 1 April 2016).
Keperawatan edisi 2. Jakarta: Salemba Thukral, A., Chawla, D., Agarwal, R., Deorari, A
Medika. K., & Paul, V K. 2008. Kangaroo Mother
Hockenberry, M.J. 2003. Wong’s nursing care of Care an alternative to Conventional Care.
infant & children (7thEd). Missouri: Mosby Indian J pediatr, 75 (5).
Inc. Tomey, A.M., & Alligood, M.R. 2006. Nursing
Johnston, P.,Flood, K.,& Spinks, K. 2003. The theorists and their work. (4rdEd). St.Louis:
Newborn child. (9thEd). Edinburg: Mosby-Year book Inc.
Churchill Livingstone. Tomey, A. M., & Alligood, M. R. 2006. Nursing
Lubetzky, R., Mimouni, F. B., Dollberg, S., theory: Utilization & application. (3rdEd).
Reifen, R., Ashbel, G., & Mandel, D. St. Louis: Mosby Co.
2010. Effect of music by Mozart on energy Vogtman, C. 2002. The breath of a new life:
expenditure in growing preterm Music Therapy for Premature Infants.
infants. Pediatrics, 125(1), e24-e28. http://fruehchenmusik.de/starter.php?id=er
Mindlin. 2009. Brain Music. gebnisse&s=en (Diakses pada 1 April
http://www.editinternational.com (Diakses 2016).
pada 15 Mei 2016). Whipple, J. 2008. The effect of music-reinforced
Ningsih, S. R., Suryantoro, P., & Nurhidayati, E. nonnutritive sucking on state of preterm,
2016. Hubungan pengetahuan ibu tentang low birthweight infants experiencing
perawatan bayi berat lahir rendah (BBLR) heelstick. Journal of Music Therapy, 45(3),
dengan kenaikan berat badan bayi. Jurnal 227-272.
Kebidanan dan Keperawatan https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/189
Aisyiyah, 12(2), 149-157. 59451 (Diakses pada 25 Juni 2016).
Rahmawati, I., Haroen, H., & Juniarti, N. 2008. WHO. 2004. Kangaroo Mother Care A
Perbedaan Tingkat Stres Sebelum dan Practical Guide. World Health
Sesudah Terapi Musik pada Kelompok Organization: Geneva.
Remaja di Panti Asuhan Yayasan Bening Zeitlin, J., Ancel, P. Y., Larroque, B., Kaminski,
Nurani Kabupaten Sumedang. Abstrak. M., & Epipage Group. 2004. Fetal sex and
http://repository.unpad.ac.id/3637/ indicated very preterm birth: results of the
(Diakses pada 12 April 2016). EPIPAGE study. American Journal of
Rahmawati, A., Theresia, E. M., & Obstetrics & Gynecology, 190(5), 1322-
Purnamaningrum, Y. E. 2015. Pengaruh 1325. http://www.ajog.org/article/S0002-
Musik Keroncong selama Pelaksanaan 9378(03)01960-4/abstract (Diakses pada
Kangaroo Mother Care terhadap Respons 20 Juni 2016).
Fisiologis dan Lama Rawat Bayi dengan
Berat Badan Lahir Rendah. Kesmas:

Vous aimerez peut-être aussi