Vous êtes sur la page 1sur 13

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA)

Vol. 1, No. 2, (2016) Halaman 177-189


ol.x, No.x, July xxxx, pp. 1

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responbility


(CSR) pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2012-
2015 dengan Menggunakan Islamic Social Reporting (ISR) Index sebagai Tolok Ukur

Muhammad Fajrul Novrizal*1, Meutia Fitri*2


1,2,
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala
e-mail: mfajrul23@gmail.com*1, meutiafitri@yahoo.co.id*2

Abstract
Islamic Social Responbility (ISR) is an index of social responsibility disclosure (CSR) that has specific
indicator on the ethical principles of Islam. In this study, assessment a level of CSR disclosure conducted on
companies in the Jakarta Islamic Index (JII). This study aim to obtain an empirical evidence about the analysis of the
factors that affect the disclosure of Corporate Social Responsibility (CSR). Factors used include profitability, types
of industry, environmental performance and the size of the company. Measurement of Corporate Social
Responsibility (CSR) is based on the category of Islamic Social Reporting (ISR) that used to calculate the Islamic
Social Reporting index as seen from the company’s annual report. This research is a quantitative research. The
population of this research is all companies that listed in Jakarta Islamic Index totaling 30 companies sharia. The
sampling technique used is Purposive sampling. The total sample is 16 companies sharia. Analysis of the data used
to test classic assumptions and hypothesis testing with multiple regression method. The results of this study indicate
that the environmental performance and the size of the company have a significant effect on the disclosure of Islamic
Social Responbility. While profitability and industry type does not significantly affect the disclosure of Islamic Social
Responbility in Indonesia.

Keywords: Islamic Social Reporting, Corporate Social Responsibility, Jakarta Islamic Index, profitability, types of
industry, environmental performance and the size of the company.

1. Pendahuluan menjadi indikasi bahwa kebutuhan masyarakat akan


Isu mengenai tanggung jawab sosial lembaga syariah semakin besar dari waktu ke waktu.
perusahaan atau CSR (Corporate Social Pasar modal syariah sebagai lembaga yang berperan
Responsibility) semakin menjadi sorotan penting penting dalam meningkatkan pangsa pasar syariah
dalam beberapa tahun terakhir karena konsep CSR pada perusahaan ingin berpartisipasi dalam pangsa
merupakan inti dari etika bisnis perusahaan. Tujuan pasar syariah di Indonesia.
utama CSR adalah menjadikan perusahaan bukan Di Indonesia, perkembangan pasar modal
hanya pada konsep single – bottom – line (SBL) dalam syariah berawal dari dibentuknya Jakarta Islamic
suatu catatan keuangan perusahaan, tetapi juga pada Index (JII) yang terdiri dari 30 perusahaan syariah
konsep triple – bottom – line (TBL) yang mencakup yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Othman
aspek keuangan, kehidupan sosial serta lingkungan dan Ghani (2009) memaparkan bahwa pasar modal
hidup. syariah yang berkembang begitu cepat membuat
Konsep CSR kini tidak hanya digunakan perusahaan-perusahaan yang masuk ke dalam Jakarta
dalam ekonomi konvensional saja melainkan juga Islamic Index (JII) diekspektasikan untuk menyajikan
berkembang ke dalam ekonomi Islam. Konsep CSR suatu dimensi yang religi dalam pengungkapan
dalam Islam berkaitan erat dengan perusahaan yang laporan tahunan yang bertujuan memberi manfaat bagi
menjalankan bisnisnya sesuai syariah dan dapat pemangku kepentingan muslim. Oleh karena itu,
melakukan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan dibutuhkan standar sejauh mana perusahaan yang
sekitarnya secara islami. Perkembangan ini juga terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) membuat
berdampak pada meningkatnya perhatian masyarakat laporan tanggung jawab sosial yang menyajikan aspek
terhadap instansi atau lembaga syariah. Hal tersebut aspek religi dalam laporan tahunan dalam menyajikan

177
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 1, No. 2, (2016)

pemenuhan kewajiban perusahaan yang sesuai dengan Jenis industri mempengaruhi pengungkapan
syariah. Othman (2009) mengembangkan indeks CSR, seperti yang didapatkan dari hasil penelitian
pengungkapan yang relevan pada Islamic Social oleh Haniffa dan Cooke (2005) yang membuktikan
Reporting (ISR). Indeks ISR merupakan tolok ukur bahwa jenis industri berpengaruh signifikan terhadap
pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan syariah tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial
yang berisi item-item standar CSR yang ditetapkan perusahaan. Cooke (2009) juga membuktikan bahwa
oleh AAOIFI (Accounting and Auditing Organitation perusahaan manufaktur di Jepang mengungkapkan
for Islamic Financial Institutions) yang dikembangkan informasi yang secara signifikan lebih banyak
lebih lanjut oleh para peneliti mengenai item-item dibandingkan jenis industri lainnya di Jepang. Namun,
CSR yang seharusnya diungkapkan oleh suatu entitas hasil berbeda didapatkan oleh Alsaed (2006)
Islam (Othman, 2009) membuktikan tidak ada korelasi yang signifikan
ISR pertama sekali dikemukakakan oleh terjadi antara jenis industri dan tingkat pengungkapan
Haniffa (2002) yang menyatakan bahwa adanya laporan perusahaan. Meskipun hasilnya tidak
keterbatasan pada pelaporan sosial konvensional signifikan, penelitian tersebut membuktikan bahwa
sehingga ia mengungkapkan kerangka konseptual rata-rata perusahaan manufaktur menyajikan informasi
Islamic Social Reporting sesuai ketentuan syariah yang lebih banyak dibandingkan perusahaan non-
yang tidak hanya membantu pengambilan keputusan manufaktur.
bagi pihak muslim melainkan juga membantu pihak Kinerja lingkungan hidup mempengaruhi
internal perusahaan dalam melakukan pemenuhan pengungkapan CSR sesuai penelitian Maulida,
kewajibannya terhadap Allah SWT dan masyarakat. Yulianto dan Asrori (2014), Rachmawati dan Tarmizi
Setiap perusahaan skala besar ataupun kecil yang ada (2012) serta Agustia (2009) menyatakan bahwa
dalam pelaksanaan operasionalnya pasti menimbulkan kinerja lingkungan hidup berpengaruh positif terhadap
dampak bagi lingkungan sekitar perusahaan tersebut. pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan
Oleh karena itu diharapkan perusahaan dapat wajib maupun sukarela. Namun penelitian Rahayu
mengungkapkan CSR lebih luas lagi. (2014) yang menganalisis pengaruh kinerja
. Pasar modal yang tumbuh pesat ditambah lingkungan hidup terhadap pengungkapan tanggung
maraknya perusahaan yang melakukan pengungkapan jawab sosial, menghasilkan bahwa kinerja linkungan
pertanggungjawaban sosial seharusnya sebagai pelaku hidup memiliki pengaruh yang tidak signifikan
ekonomi syariah juga harus melaporkan tanggung terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial wajib
jawab sosial yang berbasis syariah. Sehingga peneliti maupun sukarela.
mencoba mengarahkan tanggung jawab sosial berbasis Ukuran Perusahaan juga mempengaruhi
syariah dengan menggunakan indeks ISR. pengungkapan CSR. Menurut Sembiring (2005) yang
Salah satu faktor yang mempengaruhi mempengaruhi pengungkapan sosial perusahaan
pengungkapan CSR adalah profitabilitas, dimana adalah size perusahaan, profile perusahaan, dan
perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang ukuran dewan komisaris. Hal senada juga disampaikan
kuat akan mendapatkan tekanan yang lebih dari pihak oleh Anggraini (2006) dalam hasil penelitiannya
eksternal perusahaan untuk lebih mengungkapkan disebutkan bahwa ukuran perusahaan, faktor
pertanggungjawaban sosialnya secara luas. Penelitian kepemilikan manajemen dan high profile perusahaan
Raditya (2012), dan Haniffa dan Cooke (2005) berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan
menemukan bahwa pengaruh profitabilitas terhadap pelaporan sosial perusahaan. Hal ini bertolak belakang
CSR dengan menggunakan indeks ISR berpengaruh dengan hasil penelitian Rosiana, Arifin dan Hamdani
positif dan signifikan. Namun dalam penelitian Suta (2015) bahwa ukuran perusahaan dan penerbitan
dan Laksito (2012) serta Rosiana, Arifin dan Hamdani sekuritas pada tahun berikutnya tidak berpengaruh
(2015) menyatakan bahwa profitabilitas tidak positif signifikan terhadap pengungkapan tanggung
berpengaruh pada luas informasi pada pengungkapan jawab sosial.
tanggung jawab sosial perusahaan wajib maupun Ketidakkonsistenan hasil temuan penelitian
sukarela. sebelumnya tersebut mendorong peneliti untuk
menguji kembali secara empiris mengenai faktor-

178
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 1, No. 2, (2016)

faktor yang mempengaruhi pengungkapan CSR sekitar, misalnya tekanan politik, sosial ataupun
dengan menggunakan indeks ISR untuk mengetahui ekonomi. Teori legitimasi didasarkan pada pengertian
sejauh mana perusahaan menunjukkan tanggung kontrak sosial yang diimplikasikan antara intitusi
jawabnya terhadap kepentingan sosial dengan sosial dengan masyarakat. Teori itu diperlukan oleh
memberikan informasi tentang pertanggungjawaban organisasi untuk mencapai tujuan agar sejalan dengan
sosial. masyarakat luas.
Penelitian ini menguji pengaruh profitabilitas,
jenis industri, kinerja lingkungan hidup dan ukuran 2.1Pengertian CSR
perusahaan terhadap pengungkapan CSR dengan Corporate Social Responsibility adalah
menggunakan indeks ISR. Objek yang digunakan oleh komitmen perusahaan untuk meningkatkan
peneliti adalah pada perusahaan yang terdaftar di kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang
Jakarta IslamicIndex (JII) tahun 2012-2015 Oleh baik dan mengkontribusikan sebagian sumber daya
karena itu, berdasarkan latar belakang permasalahan di perusahaan (Kotler & Nancy, 2005).
atas peneliti tertarik melakukan penelitian dengan
mengambil judul “Faktor-Faktor yang 2.2Corporate Social Responbility dalam perspektif
Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Islam
Responbility (CSR) pada Perusahaan yang CSR dalam perspektif Islam adalah praktik
Terdaftar di Jakarta IslamicIndex (JII) Tahun bisnis yang memiliki tanggung jawab secara Islami.
2012-2015 dengan menggunakan Islamic Social Perusahaan menganut norma-norma Islam yaitu
Reporting (ISR) Index sebagai tolok ukur” dengan adanya komitmen ketulusan dengan menjaga
kontrak sosial di dalam operasinya. Praktik bisnis
2. Kerangka Teoritis Dan Pengembangan Hipotesis dalam kerangka CSR Islami meliputi serangkaian
Pengembangan CSR disajikan dalam hal – hal kegiatan bisnis dalam bentuknya. Meskipun tidak
yang terungkap pada Islamic Social Reporting Indeks dibatasi jumlah kepemilikan barang, jasa serta
(ISR Indeks). Indeks ISR adalah suatu tolok ukur profitnya, namun cara-cara untuk memperoleh dan
pelaksanaan kinerja sosial syariah yang berisi standar pendayahgunaaannya dibatasi oleh aturan halal dan
CSR yang diterapkan oleh AAOIFI yang kemudian haram oleh syariah (Rahayu 2014). CSR dalam
dikembangkan lebih lanjut oleh para peneliti perspektif Islam menurut AAOIFI yaitu kegiatan yang
mengenai item – item CSR yang seharusnya dilakukan intitusi finansial Islam untuk memenuhi
diungkapkan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kepentingan religius, ekonomi, hukum, etika dan
pengungkapan ISR, kebutuhan spiritual para pembuat discretionary responbilities sebagai lembaga financial
keputusan muslim. Namun, apa yang sebenarnya intermediari baik bagi individu maupun institusi
mempengaruhi perusahaan untuk melakukan (Rahmawati dan Tarmizi, 2012).
pengungkanpan CSR dengan menggunakan indeks
ISR belum ditentukan secara empiris. Maka dalam 2.3 Islamic Social Reporting (ISR) Index
penelitian ini mengindikasi dari segi kinerja keuangan ISR indeks adalah pelaporan kinerja sosial
yang diwakili oleh profitabilitas, jenis industri, kinerja perusahaan-perusahaan yang berbasis syariah. Indeks
lingkungan hidup serta ukuran perusahaan. Keempat ini terbentuk dengan dasar dari AAOIFI yang
variabel itu meneliti pengaruhnya terhadap dikembangkan lagi oleh peneliti berikutnya. Indeks ini
pengungkapan CSR terkait sejauh mana informasi adalah perluasan dari standar pelaporan kinerja sosial
Islam yang dilaporkan oleh emiten syariah dengan yang meliputi harapan masyarakat yang tidak hanya
menggunakan indeks ISR sebagai tolok ukur sebagai mengenai peran perusahaan dalam perekonomian,
variabel dependent. tetapi juga dalam perspektif spiritual, dan menekankan
Teori Legitimasi pada keadilan sosial terkait mengenai lingkungan, hak
Sulaiman dan Ahmad (2009) menyatakan minoritas, dan karyawan (Fitria dan Hartanti, 2010).
bahwa teori legitimasi adalah aktivitas berupa tanggug Islamic Social Reporting (ISR) Index memiliki dua
jawab sosial perusahaan yang mana merupakan suatu tujuan utama, yaitu sebagai bentuk akuntanbilitas
usaha yang berkenaan dengan tekanan dari lingkungan kepada Allah SWT dan masyarakat serta untuk

179
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 1, No. 2, (2016)

meningkatkan transparansi kegiatan bisnis dengan dapat dibandingkan dengan masing-masing


memberikan informasi yang relevan dan sesuai perusahaan untuk menjadi koreksi.
dengan kebutuhan para pembuat keputusan muslim.
2.4.4 Ukuran Perusahaan
2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Semakin besar ukuran perusahaan biasanya
pengungkapan Corporate Social Responbility informasi yang tersedia untuk investor dalam
(CSR) pengambilan keputusan semakin banyak, sehubungan
2.4.1 Profitabilitas dengan investasi dalam perusahaan tersebut. semakin
Perusahaan harus bersedia untuk banyak perusahaan yang berukuran lebih besar
memberikan pengungkapan penuh tanpa adanya biasanya memiliki lebih banyak tuntutan dari
melihat perusahaan sedang mengalami keuntungan masyarakat terhadap informasi yang lebih tinggi
atau tidak. Perusahaan dengan profitabilitas yang dibanding perusahaan yang berukuran lebih kecil.
tinggi memungkingkan pengungkapan yang lebih Banyaknya pemegang saham menandakan jika
tinggi ketimbang perusahaan yang memperoleh perusahaan tersebut memerlukan lebih banyak
profitabilitas rendah. Profitabilitas dapat diukur pengungkapan yang dikarenakan adanya tututan dari
dengan menggunakan beberapa cara, antara lain: pemegang saham dan dari para analisis pasar modal
ROA, ROE, ROCA, laba per saham, dividen dalam (Anggraini, 2006)
suatu periode, marjin keuntungan, tingkat
pengembalian, dan lain-lain (Raditya, 2012). Dalam 2.5 Penelitian Terdahulu
penelitian ini sendiri profitabilitas diukur dengan Ayu dan Siswantoro (2013) Berdasarkan
Return On Equity (ROE).Karena ROE sendiri pengujian univariate yang dilakukan pada beberapa
menunjukkan kinerja keuangan perusahaan sehingga alternatif model regresi yang dibuat, dapat
semakin tinggi ROE maka semakin baik kinerja disimpulkan bahwa jenis industri tidak mempengaruhi
keuangan yang memungkinkan perusahaan melakukan tingkat pengungkapan Corporate Social Responbility
pengungkapan tanggung jawab sosial yang lebih luas. (CSR). Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat pengungkapan CSR hanya ukuran perusahaan.
2.4.2 Jenis Industri Faktor tersebut memiliki pengaruh yang positif dan
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan signifikan
pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi Ariningtyas (2013) menyatakan bahwa hanya
menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai variabel ukuran dewan komisaris yang memiliki
tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha pengaruh terhadap luas pengungkapan CSR. Variabel
perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah ukuran perusahaan, leverage, kepemilikan
bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa manajemen, profile dan profitabilitas tidak memiliki
barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. pengaruh terhadap luas pengungkapan CSR.
Maulida, Yulianto dan Asrori (2014)
2.4.3 Kinerja Lingkungan Hidup menyatakan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas
Kinerja lingkungan hidup merupakan hasil dan kinerja lingkungan secara simultan berpengaruh
yang dapat dinilai melalui sistem manajemen positif terhadap pengungkapan Corporate Social
lingkungan yang didasarkan pada kebijakan Responbility (CSR) perusahaan syariah di JII. Variabel
lingkungan, sasaran lingkungan dan target lingkungan. ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap
Kinerja lingkungan hidup adalah kinerja perusahaan pengungkapan Corporate Social Responbility
untuk menciptakan lingkungan yang hijau (Rahmawati (CSR)perusahaan syariah di JII. Sedangkan variabel
dan Tarmizi, 2012) Kinerja Lingkungan Hidup dapat profitabilitas dan variabel kinerja lingkungan secara
diukur dengan PROPER dari Kementrian Lingkungan partial berpengaruh terhadap pengungkapan
Hidup (KLH) yaitu dengan merinci peringkat hasil Corporate Social Responbility (CSR) perusahaan
kenerja lingkungan hidup dari KLH berdasarkan syariah di JII.
kinerja lingkungan hidup dari setiap perusahaan agar Kariza (2014) menyimpulkan beberapa hal
dalam penelitiannya sebagai berikut:

180
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 1, No. 2, (2016)

1. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR
bahwa secara parsial variabel ukuran perusahaan tidak dengan menggunakan indeks ISR.
memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan Nugroho dan Yulianto (2015) menyatakan
CSR. bahwa secara parsial profitabilitas tidak berpengaruh
2. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan terhadap pengungkapan CSR. Kepemilikan
bahwa secara parsial variabel profitabilitas tidak institusional secara parsial berpengaruh positif secara
memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan signifikan terhadap pengungkapan CSR. Kepemilikan
CSR. asing secara parsial tidak berpengaruh terhadap
3. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan pengungkapan CSR. Ukuran dewan komisaris secara
bahwa secara parsial variabel kinerja lingkungan tidak parsial tidak berpengaruh terhadap pengungkapan
memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR. Dewan komisaris independen secara parisal
CSR. tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.
4. Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan Ukuran komite audit secara parsial tidak berpengaruh
bahwa secara parsial variabel likuiditas memiliki terhadap pengungkapan CSR. Sedangkan secara
pengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR simultan profitabilitas, kepemilikan institusional,
5. Hasil pengujian hipotesis kelima menunjukkan kepemilikan asing, ukuran dewan komisaris, dewan
bahwa secara parsial variabel leverage tidak memiliki komisaris independen dan ukuran komite audit
pengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR. berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR.
Ningrum, Fachrurozie & Jayanto (2014) Tingkat adjusted R² yang rendah sebesar 36,8% dalam
berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada penelitian ini menunjukan bahwa ada variabel-variabel
perusahaan perbankan syariah yang terdaftar di Bursa lain yang memiliki pengaruh lebih besar terhadap
Efek Indonesia tahun 2010 sampai tahun 2012, pengungkapan CSR.
berjumlah 24 sampel, maka diambil kesimpulan
bahwa variabel kinerja keuangan tidak berpengaruh 2.6 Perumusan Hipotesis
terhadap pengungkapan CSR, sedangkan variabel Profitabilitas, jenis industri, kinerja
kepemilikan institusional dan variabel ukuran dewan lingkungan hidup dan ukuran perusahaan berpengaruh
pengawas syariah berpengaruh terhadap terhadap pengungkapan CSR dengan menggunakan
pengungkapan CSR. indeks ISR.
Rosiana, Arifin dan Hamdani (2015) H1 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap
menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan pengungkapan Corporate Social Responbility
bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan (CSR)
H2: Jenis Industri berpengaruh positif terhadap tingkat
antara size yang diukur dengan total aset terhadap
pengungkapan Corporate Social Responbility
pengungkapan islamic social reporting. (CSR)
(Othman, 2009). Tidak terdapat pengaruh H3: Kinerja lingkungan Hidup berpengaruh signifikan
antara profitabilitas yang diukur dengan Return on terhadap pengungkapan Corporate Social
Asset terhadap pengungkapan islamic social Responbility (CSR)
reporting.karena dalam pandangan Islam, perusahaan H4 : Ukuran Perusahaan perusahaan berpengaruh
yang memiliki niat untuk melakukan pengungkapan signifikan pengungkapan Corporate Social
Responbility (CSR)
penuh tidak akan mempertimbangkan apakah
perusahaan tersebut untung atau rugi, sehingga dalam
3. Metode Penelitian
penelitian ini pengungkapan islamic social reporting
3.1 Desain Penelitian
tidak dipengaruhi oleh untung atau ruginya suatu
Desain penelitian merupakan kerangka kerja
perusahaan.
yang akan memudahkan peneliti dalam melakukan
Nailil (2015) menyatakan hasil penelitian
penelitiannya. Terdapat enam aspek dasar desain
menunjukkan bahwa proporsi komisaris independen
penelitian, yaitu tujuan studi, jenis investigasi, tingkat
dan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan
intervensi peneliti, konteks studi, unit analisis, dan
terhadap pengungkapan CSR dengan menggunakan
horizon waktu studi. Studi yang dilakukan dalam
indeks ISR. Profitabilitas dan umur perusahaan tidak

181
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 1, No. 2, (2016)

penelitian ini adalah dengan pengujian hipotesis. Jenis Berdasarkan Tabel 1perusahaan yang terdaftar
investigasi dalam penelitian ini yaitu studi kausalitas. di JII yang telah memenuhi kriteria sampel penelitian
Kausalitas adalah studi yang dilakukan untuk adalah sebanyak 16 perusahaan, sehingga observasi
menemukan penyebab dari satu atau lebih masalah penelitian ini selama 4 tahun adalah 64 observasi.
Penelitian menggunakan tingkat intervensi minimal
dan situasi studi tidak diatur. Unit analisis merujuk 3.4 Metode Analisis
pada tingkat kesatuan data yang dikumpulkan selama Pada penelitian ini metode analisis data yang
tahap analisis data selanjutnya (Sekaran, 2006:155). digunakan adalah analisis kuantitatif dengan
menggunakan Statistical Package for Social Science
3.2 Jenis dan Sumber Data (SPSS). Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk
Pada penelitian ini menggunakan data mengetahui dispersi dan distribusi data. Uji asumsi
sekunder. Menurut Husein (2007) data sekunder klasik dilakukan untuk menguji kelayakan model
merupakan data primer yang diolah lebih lanjut dan regresi yang selanjutnya akan digunakan untuk
disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau oleh menguji hipotesis penelitian.
pihak lain. Penelitian ini sendiri menggunakan data
berupa laporan tahunan yang diterbitkan oleh 3.4.1 Analisis Statistik Deskriptif
perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index Statistik deskriptif digunakan untuk
(JII) pada Bursa Efek Indonesia. menggambarkan dan mendeskripsikansuatu data
sehingga menjadi sebuah informasi yang lebih jelas
3.3 Populasi dan Sampel dan mudah untukdipahami. Dengan analisa ini akan
1. Perusahaan yang listing di Jakarta Islamic dihasilkan rata-rata (mean), median, standardeviasi,
Index (JII) secara konsisten selama nilai minimum, dan nilai maksimum. Uji Statistik
periode 2012-2015 Deskriptif tersebut dilakukan dengan program SPSS
2. Perusahaan yang mengikuti PROPER 23.
selama periode 2012-2015
3. Perusahaan yang memiliki data-data 3.4.2 Uji Asumsi Klasik
lengkap tentang variabel yang diperlukan 3.4.2.1 Uji Normalitas
dalam annual report untuk periode yang Uji normalitas bertujuan menguji model
berakhir 31 Desember 2012-2015 regresi variabel penggangu atau residual memiliki
distribusi normal. Terdapat dua cara untuk mendeteksi
Tabel 1 apakah rsidual berdistribusi normal atau tidak, yaitu
dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali,
No. Kriteria Jumlah 2013:160). Uji statistik yang dapat digunakan untuk
1. Perusahaan yang listing di Jakarta
Islamic Index (JII) pada tahun 30 menguji normalitas residual adalah uji statistik non-
2012-2015 parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S
2. Perusahaan yang tidak listing di dilakukan dengan membuat hipotesis:
Jakarta Islamic Index (JII) secara (14) H0: Data residual berdistribusi normal
konsisten selama periode 2012- HA: Data residual tidak berdistribusi normal
2015
3 Perusahaan yang tidak mengikuti
PROPER tahun 2012-2015 0 3.4.2.2 Uji Multikolonieritas
4 Perusahaan yang tidak memiliki Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji
data yang lengkap terkait dengan 0 apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel penelitian di annual variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya
report pada tahun 2012-2015
tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika
Total Sampel 16
Total Pengamatan Selama Empat Tahun variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel bebas
Periode Penelitian 64 tersebut tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
variabel bebas yang nilai korelasi antarvariabel bebas
sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

182
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 1, No. 2, (2016)

multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai regresi linier berganda dengan persamaan sebagai
tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai berikut:
batas yang umum digunakan untuk menunjukkan
adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,1 CSR = a + b1PROFIT + b2TYPE + b3KLH
atau nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2013:105). + b4SIZE + e
Keterangan :
3.4.2.3 Uji Autokorelasi CSR : Corporate Social
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji Responbility
apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara a : Regresi yang diterima
kesalahan pengganggu pada periode t dengan b : Parameter yang diestimasi
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (tahun PROFIT : Profitabilitas, ROE
sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan TYPE : Jenis Industri
ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena KLH : Kinerja Lingkungan,
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan PROPER
satu sama lain. Model regresi yang baik adalah regresi SIZE : Ukuran Perusahaan, Total
yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2013:110). Aset (Ln)
Uji Durbin-Watson (DW) dapat digunakan e : Error term
untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi. Uji
DW dilakukan dengan membuat hipotesis: 3.5.2.2 Koefisien Determinasi (R2)
H0: Tidak ada autokorelasi ( r = 0 ) Koefisien determinasi (R2) pada intinya
Ha: Ada autokorelasi ( r ≠ 0 ). mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel terikat. Nilai R2 adalah
3.4.2.4 Uji Heteroskedastisitas antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji kemampuan variabel-variabel bebas dalam
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan menjelaskan variasi variabel terikat terbatas. Nilai
varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas
yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas untuk memprediksi variasi variabel terikat. Secara
dan jika berbeda heteroskedastisitas. Model regresi umum nilai R2 untuk data silang (cross section) relatif
yang baik adalah yang tidak muncul rendah karena adanya variasi yang besar antara
heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan masing-masing pengamatan. Sedangkan untuk data
dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai
variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya R2 yang tinggi (Ghozali, 2013:97).
SRESID. Jika terdapat pola tertentu maka terdapat
heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak terdapat 3.5.3.3 Uji signifikansi Simultan (Uji statistik F)
pola tertentu atau titik-titik menyebar di atas dan di Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terdapat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam
heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139). model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel terikat (Ghozali, 2013:98). Hipotesis
3.5.3 Uji Hipotesis nol (H0) yang akan diuji adalah apakah semua
parameter dalam model sama dengan nol, atau:
3.5.3.1 Analisis Regresi Linier Berganda
H0: b1 = b2 = ... = bk = 0
Uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian
Artinya apakah semua variabel bebas bukan
ini menggunakan analisis regresi linier berganda yang
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel
digunakan untuk memberikan gambaran yang jelas
terikat. Hipotesis alternatifnya (Ha) tidak semua
mengenai pengaruh variabel-variabel independen
parameter secara simultan sama dengan nol, atau:
(lebih dari satu) yang digunakan terhadap variabel
Ha: b1 ≠ b2 ≠ ... ≠ bk ≠ 0
independen. Penelitian ini menggunakan model

183
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 1, No. 2, (2016)

Artinya, semua variabel bebas secara simultan rasio ini menurun maka penggunaan aktiva
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel perusahaan dapat diartikan kurang efisien.
terikat. Pada jenis industri hanya ada nilai 0 dan 1
Untuk menguji hipotesis ini digunakan karena jenis industri pada penelitian ini merupakan
statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan: variabel dummy, nilai terendah sebesar 0 (AALI,
1) Jika nilai F hitung lebih besar daripada nilai F ADRO, AKRA, ASRI, LPKR, LSIP, PGAS, TLKM,
tabel, maka H0 ditolak pada signifikansi 5% dan UNTR) dan nilai tertinggi sebesar 1 (ASII, ICPB,
menerima Ha. INDF, INTP, KLBF, SMGR, UNVR) dengan nilai
2) Jika nilai F hitung lebih kecil daripada nilai F rata-rata sebesar 0,44 dan nilai standar deviasi sebesar
tabel, maka H0 diterima dan menolak Ha. 0,500. Perusahaan manufaktur melakukan kegiatan
pengoperasian lebih banyak daripada perusahaan non-
3.5.3.4 Uji Signifikansi Individual (Uji Statistik t) manufaktur, hal ini memungkinkan perusahaan
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan manufaktur melakukan pengungkapan laporan sosial
seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara yang lebih luas daripada perusahaan non-manufaktur
individual dalam menerangkan variasi variabel terikat dalam laporan tahunan nya.
(Ghozali, 2013:98). Hipotesis nol (H0) yang hendak . Pada kinerja lingkungan hidup nilai terendah
diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan sebesar 2 (AKRA, LPKR) dan nilai tertinggi sebesar 5
nol, atau: H0: bi = 0 (INTP, SMGR) dengan nilai rata-rata sebesar 3,39 dan
Artinya apakah suatu variabel bebas bukan nilai standar deviasi 0,726. Nilai kinerja lingkungan
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel hidup ini menunjukkan bahwa keikutsertaan
terikat. Hipotesis alternatifnya (Ha) parameter suatu perusahaan dalam PROPER sendiri sudah
variabel tidak sama dengan nol, atau: Ha: bi ≠ 0. memberikan hal positif akan kepedulian lingkungan
dan sosial perusahaan. Dimana perusahaan dengan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN kinerja lingkungan hidup baik akan cenderung
4.1. Hasil Analisis Deskriptif mengungkapkan kemampuan perusahaan dalam
Tabel 2 tanggung jawab sosial secara syariah, karena
Std. perusahaan percaya bahwa hal itu menggambarkan
Mini Deviati berita bagus bagi pelaku pasar.
N mum Maximum Mean on Pada ukuran perusahaan nilai terendah
Pengungk
apan_CS 64 23 41 32,23 3,126 sebesar 27,981 (TLKM) dan nilai tertinggi sebesar
R 33,134 (ASII) dengan nilai rata-rata sebesar 30,50348
Profitabilit dan nilai standar deviasi sebesar 1,107516. Semakin
as 64 ,045 1,258 ,24317 ,26836
0 besar ukuran perusahaan biasanya informasi yang
Jenis_ind tersedia untuk investor dalam pengambilan keputusan
64 0 1 ,44 ,500
ustri
Kinerja_Li semakin banyak, sehubungan dengan investasi dalam
ngkungan 64 2 5 3,39 ,726 perusahaan tersebut. semakin banyak perusahaan yang
_Hidup
berukuran lebih besar biasanya memiliki lebih banyak
Ukuran_p
erusahaan 64 27,9 33,134 30,5034 1,1075 tuntutan dari masyarakat terhadap informasi yang
81 8 16 lebih tinggi dibanding perusahaan yang berukuran
Valid N
64 lebih kecil. Banyaknya pemegang saham menandakan
(listwise)
Berdasarkan tabel diatas, hasil analisis jika perusahaan tersebut memerlukan lebih banyak
deskriptif menunjukkan bahwa nilai profitabilitas pengungkapan yang dikarenakan adanya tututan dari
terendah adalah sebesar 0,045 (ADRO) dan tertinggi pemegang saham dan dari para analisis pasar modal.
sebesar 1,258 (UNVR) dengan nilai rata-rata sebesar Pada pengungkapan CSR nilai terendah
0,24317 dan nilai standar deviasi sebesar 0,268360. sebesar 23 (TLKM) dan nilai tertinggi sebesar 41
Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efisien (SMGR) sedangkan nilai rata-rata sebesar 32,23 dan
penggunaan aktiva tersebut. sebaliknya jika tingkat nilai standar deviasi sebesar 3,126. Nilai rata-rata
perusahaan dalam mengungkapkan ISR adalah 32

184
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 1, No. 2, (2016)

menunjukkan bahwa perusahaan telah melaksanakan perusahaan sebesar 1,299. Hasil ini menunjukkan nilai
tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial secara VIF dari masing-masing variabel bebas adalah kurang
syariah pada laporan tahunan perusahaan syariah yang dari 10, sehingga pada variabel bebas tidak terjadi
diukur dengan menjadikan indeks Islamic Social multikolinieritas.
Reporting sebagai tolok ukurnya.
4.2.3 Uji Autokorelasi
4.2 Uji Asumsi Klasik Tabel 5
Durbin-Watson
4.2.1 Uji Normalitas
2,156
Tabel 3

Unstandardized Hasil pengujian diatas menunjukkan bahwa


Residual pada tingkat signifikansi 5% nilai dw untuk 64 sampel
N 64 dan 5 variabel yang menjelaskan du = 1,73033 dan 4-
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std.
du = 2,26967 dengan nilai dw = 2,156
Deviati 2,65606287 (1,73033<2,156<2,26967). Hasil penelitian ini
on menunjukkan bahwa tidak terjadi masalah
Most Extreme Differences Absolu
,070 autokorelasi.
te
Positiv
,044
e
Negati 4.2.4 Uji Heteroskedastisitas
-,070
ve
Kolmogorov-Smirnov Z ,070
c,d
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200

berdasarkan hasil uji normalitas dapat diketahui nilai


Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,070. Nilai Sig = 0,200
> α =0,05 mempunyai arti bahwa data terdistribusi
secara normal.
4.2.2 Uji Multikolinieritas

Tabel 4
Variabel Toleransi VIF Keterangan
Profitabilitas 0,763 1,311 Non
(X1) multikolinierit
Jenis as
Industri
(X2) 0,606 1,649 Non
Kinerja multikolinierit Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa titik
Lingkungan as data menyebar secara acak serta tersebar diatas
Hidup (X3) 0,715 1,398 maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini
Ukuran Non
berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
Perusahaan multikolinierit
(X4) 0,770 1,299 as regresi dalam penelitian ini.

Non
multikolinierit
as

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai VIF


pada tiap-tiap variabel yaitu profitabilitas sebesar
1,311, variabel jenis industri 1,649, variabel kinerja
lingkungan hidup sebesar 1,398 dan variabel ukuran

185
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 1, No. 2, (2016)

4.3 Analisis Regresi Linier Berganda pengungkapan Corporate Social Responbility


Tabel 6 sebesar 0,900 dengan asumsi variabel bebas
lainnya konstan.
Unstandardized Coefficients
Model B Std. Error 4.3.1 Pengujian Koefisien Regresi Secara
1 (Constant) -1,105 11,174 Simultan dengan Uji F
Profitabilitas -2,126 1,475
Jenis_industri ,099 ,888 Tabel 7
Kinerja_Lingkung F Sig
1,879 ,563
an_Hidup
Ukuran_perusaha
5,676 0,001
,900 ,356
an
Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui nilai F-
Persamaan perhitungan analisis regresi linier hitung sebesar 5,676 dan nilai F-tabel 2,527, maka F-
berganda dalam penelitian ini diperoleh persamaan hitung > F-tabel. Sehingga hal tersebut menunjukkan
regresi sebagai berikut : bahwa variabel-variabel (profitabilitas, jenis industri,
kinerja lingkungan hidup, ukuran perusahaan) secara
Y = -1,105 - 2,126X1 + ,099X2 + 1,879X3 + ,900X4 + e simultan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel terikat (pengungkapan Corporate
Dari persamaan regresi linier di atas dapat
Social Responbility).
dilihat pengaruh dari varibel-variabel bebas terhadap
variabel terikat. Dan dapat dijelaskan sebagai berikut: 4.3.2 Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial
dengan Uji t
a) Konstanta persamaan regresi bernilai negatif
sebesar -1,105 berarti bahwa jika tidak terdapat Tabel 8
nilai-nilai pada variabel bebas maka pengungkapan
Corporate Social Responbility adalah sebesar - t-tabel
1,105. Model t- hitung
b) Koefisien persamaan regresi profitabilitas bernilai (Constant) -,099 1,671
negatif sebesar 2,126 berarti bahwa peningkatan Profitabilitas -1,441
Jenis_industri ,112
profitabilitas sebesar nilai satuan maka akan terjadi Kinerja_Lingk
penurunan pengungkapan Corporate Social 3,337
ungan_Hidup
Responbility sebesar -2,126 dengan asumsi Ukuran_perus
2,528
variabel bebas lainnya konstan. ahaan
c) Koefisien persamaan regresi jenis industri bernilai
positif sebesar ,099 berarti bahwa peningkatan Tabel 9
jenis industri sebesar nilai satuan maka akan terjadi
peningkatan pengungkapan Corporate Social R Square
Responbility sebesar ,099 dengan asumsi variabel ,278
bebas lainnya konstan.
d) Koefisien persamaan regresi kinerja lingkungan Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa
hidup bernilai positif sebesar 1,879 berarti bahwa nilai R2 diperoleh sebesar 0,28 atau sebesar 28%.
peningkatan kinerja lingkungan hidup sebesar nilai Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
satuan maka akan terjadi peningkatan pengungkapan Corporate Social Responbility
pengungkapan Corporate Social Responbility perusahaan pada laporan tahunan perusahaan yang
sebesar 1,879 dengan asumsi variabel bebas terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2012-2015
lainnya konstan. disebabkan oleh keempat variabel independen dalam
e) Koefisien persamaan regresi ukuran perusahaan penelitian ini yaitu profitabilitas, jenis industri, kinerja
bernilai positif sebesar ,900 berarti bahwa lingkungan hidup dan ukuran perusahaan sebesar
peningkatan ukuran perusahaan sebesar nilai 28%. Sedangkan 72% sisanya disebabkan oleh
satuan maka akan terjadi peningkatan variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

186
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 1, No. 2, (2016)

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian menyatakan bahwa perusahaan yang besar


1. diketahui bahwa hipotesis yang menyatakan biasanya memiliki aktivitas yang lebih banyak,
variabel profitabilitas berpengaruh tidak mempunyai dampak lebih besar terhadap
signifikan terhadap pengungkapan Corporate masyarakat, memiliki shareholder yang lebih
Social Responbility sehingga dapat disimpulkan banyak, serta mendapat perhatian lebih dari
bahwa hipotesis pertama (H1) ditolak. kalangan publik. Perusahaan yang lebih besar
Penyebabnya adalah perusahaan yang memiliki pembiayaan, fasilitas, dan sumber daya
mempunyai tingkat profitabilitas yang tinggi manusia yang lebih banyak dibandingkan dengan
belum tentu banyak melakukan aktivitas sosial perusahaan yang berukuran lebih kecil yang
karena perusahaan lebih berionterasi pada laba dilihat dari total asetnya. Secara spesifik semakin
semata. besar ukuran perusahaan syariah, semakin
2. diketahui bahwa suatu jenis industri tidak bertambah pula pemangku kepentingan muslim
berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan yang ikut mempengaruhi atau dipengaruhi oleh
Corporate Social Responbility sehingga dapat kegiatan bisnis perusahaan tersebut. jadi,
disimpulkan bahwa hipotesis kedua (H2) ditolak. perusahaan syariah yang lebih besar akan
Hasil ini konsisten dengan penelitian yang cenderung untuk melakukan pengungkapan
dilakukan Ayu dan Siswanto (2013). Meskipun tanggung jawab sosial secara syariah lebih luas
hasilnya tidak signifikan, penelitian tersebut dibandingkan perusahaan syariah yang lebih
membuktikan bahwa rata-rata perusahaan kecil.
manufaktur menyajikan informasi yang lebih
banyak dibandingkan perusahaan non- 5. Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran
manufaktur. Hasil berbeda didapatkan oleh Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Haniffa & Cooke (2005) yang membuktikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
bahwa jenis industri pengungkapan CSR. Sampel yang digunakan adalah
berpengaruh signifikan terhadap tingkat 16 perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. (JII) tahun 2012-2015. Berdasarkan rumusan masalah,
Cooke (1992) juga membuktikan bahwa tujuan, landasan teori, hipotesis, hasil pengujian,
perusahaan manufaktur di Jepang analisis data dan pembahasan tentang pengaruh
mengungkapkan informasi yang secara signifikan profitabilitas, jenis industri, kinerja lingkungan hidup
lebih banyak dibandingkan jenis industri lainnya dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan
di Jepang. Corporate Social Responbility (CSR) dengan
3. diketahui bahwa peningkatan atau penurunan menggunakan indeks Islamic Social Responbility
kinerja lingkungan hidup berpengaruh signifikan (ISR) sebagai tolok ukur pada perusahaan yang
terhadap pengungkapan Corporate Social terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2012-
Responbility, dengan kata lain hipotesis ketiga 2015, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan
(H3) diterima. Penyebabnya adalah sebagai berikut:
pengungkapan tanggung jawab sosial syariah 1. profitabilitas, jenis industri, kinerja lingkungan
yang diungkapkan perusahaan yang masuk ke hidup, dan ukuran perusahaan secara bersama-
dalam PROPER banyak yang diungkapkan dalam sama berpengaruh signifikan terhadap
laporan tahunan dan kinerja lingkungan hidup pengungkapan Corporate Social Responbility
untuk tahun terakhir mengalami peningkatan (CSR)
yang diukur melalui indeks ISR. 2. Profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan
4. diketahui bahwa hipotesis yang menyatakan terhadap pengungkapan Corporate Social
variabel ukuran perusahaan berpengaruh Responbility (CSR)
signifikan terhadap pengungkapan Corporate 3. Jenis industri tidak berpengaruh secara signifikan
Social Responbility sehingga dapat disimpulkan terhadap pengungkapan Corporate Social
bahwa hipotesis keempat (H4) diterima. Hasil Responbility (CSR)
penelitian ini mendukung teori Stakeholders yang

187
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 1, No. 2, (2016)

4. Kinerja lingkungan hidup berpengaruh secara menganalisis pengungkapan yang sesuai dengan
signifikan terhadap pengungkapan Corporate prinsip syariah.
Social Responbility (CSR) 4. Diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk
5. Ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan menambahkan beberapa variabel lainnya yang
terhadap pengungkapan Corporate Social diduga mempengaruhi pengungkapan CSR
Responbility (CSR) seperti good corporate governance, kepemilikan
manajemen dan leverage.
5.2 Keterbatasan
Keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini Daftar Pustaka
menurut peneliti yang dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan bagi peneliti selanjutnya sehingga Alsaed. 2006. The Association between Firm-specific
Charateristics and Diclosure: The Case of Saudi
diperoleh hasil yang lebih baik lagi di masa yang akan
Arabia. Managerial Auditing Journal. Vol. 21
datang adalah sebagai berikut: Iss: 5. 476-496
1. Jumlah sampel yang terbatas karena hanya ada 16 Anggraini, Fr. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial
perusahaan syariah yang tercatat di JII yang dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
memungkinkan ketidakakuratan dalam Pengungkapan Informasi Sosial Dalam Laporan
melakukan estimasi terhadap populasi. Keuangan Tahunan. Simposium Nasional
2. Sumber informasi yang dijadikan sebagai bahan Akuntansi 9.
Ardi, Murdoko. Sudarmadji dan Sularto. 2007.
penelitian pengungkapan tanggung jawab sosial Pengaruh Ukuran Perusahaan Profitabilitas
secara syariah hanya terbatas pada laporan Laverage dan Tipe Kepemilikan Perusahaan
tahunan perusahaan yang bersangkutan. Terhadap Luas Voluntary Disclosure Laporan
3. Objek yang dipilih bukan termasuk perusahaan Keuangan Tahunan. Proceding PESAT. Volume
syariah dimana objek yang dipilih tersebut hanya 2.
merupakan perusahaan yang menghasilkan Ariningtyas, Saphira. 2012. Analisis Faktor Faktor
Ynag Mempengaruhi Pengungkapan ISR
produk sesuai dengan ketentuan syariah.
Perusahaan Serta Pengaruhnya Terhadap Respon
4. Pemilihan variabel independen yang diduga Pasar atas Laba Perusahaan. Jurnal Akuntansi.
berpengaruh terhadap pengungkapan CSR hanya Palembang : Universitas Brawijaya.
melihat 4 faktor saja. Hal ini memungkinkan Ayu, debby & Dodik, Siswanto. 2010. Implikasi
terabaikannya faktor-faktor lain yang juga Proksi Aset, Profitabilitas dan Jenis Industri pada
mempengaruhi pengungkapan ISR. Pengugnkapan ISR. Jural Akuntansi. Depok :
Universitas Indonesia.
Cooke, T. E. 2009. The Impact of Culture and
5.3 Saran
Governance on Corporate Social Reporting.
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan Journal of Accounting and Public Policy, 35,
pada penelitian ini, maka saran penulis untuk 472-136.
penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: Nailil, Faricha. 2015. Analisis Faktor Faktor yang
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai Mempengaruhi Islamic Social Reporting pada
pengungkapan CSR dengan memperluas jumlah Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di
sampel yaitu dengan menambah objek penelitian Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) tahun
2011-2014. Jurnal Skripsi. Surabaya : Universitas
pada perusahaan yang masuk dalam Indonesia
Negeri Surabaya.
Sharia Stock Index (ISSI) yang diterbitkan oleh Fitria, Soraya dan Hartanti. 2010. Islam dan Tanggung
BEI pada 12 Mei 2011 sehingga penelitian Jawab Sosial: Studi Perbandingan Pengungkapan
selanjutnya dapat lebih menggambarkan kondisi Berdasarkan Global Reporting Iniviative Indeks
pasar modal syariah yang sebenarnya. dan Islamic Social Reporting Indeks. Simposium
2. Menambah sumber informasi yang dijadikan Nasional Akuntansi XIII Purwokerto.
Ghozali, Imam. 2013. Analisis Multivariate dengan
sebagai bahan penilaian pengungkapan tanggung
Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit
jawab sosial secara syariah. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
3. Memilih objek perusahaan syariah atau
perbankan syariah sehingga lebih mudah untuk

188
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 1, No. 2, (2016)

Haniffa, R. 2002. Social Reporting Disclosure - An Sembiring, E. R. 2005. Karakteristik Perusahaan dan
Islamic Perspective. Indonesian Management & Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial. Studi
Accounting Research, I, 128-146. Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa
Haniffa, R & Cooke, T. E. 2005. The Impact of Cultue Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi 8.
and Governance on Corporate Social Reporting. Solo, 15-16 September.
Journal of Accounting and Public Policy, 24, Sularto, Lana dan Sudarmadji. 2007. Pengaruh Ukuran
391-430. perusahaan, Profitabilitas, Laverage, dan Tipe
Kariza, Ayu. 2014. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luas
Pengungkapan Islamic Social Reporting pada Voluntary Disclousure Laporan Keuangan
Perusahaan yang Listing di Jakarta Islamic Index. Tahunan. Proceding PESAT. Volume 2.
Jurnal Akuntansi. Surabaya : Universitas Negeri Suta, Anita Yolanda dan Herry Laksito. 2012. Analisis
Surabaya. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Luas
Kieso, D.E. Jerry J. 2007. Intermediete Accounting, Pengungkapan Sukarela Laporan tahunan. Jurnal.
10th Edition, John Willey & Sons Inc. New york. Vol.1, No.1, Tahun 2012, hal 1-15.
Kotler, Philip dan Nancy. 2005. Manajemen
Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks
Kelompok Gramedia.
Maulida, Aldehita Purnasanti, & Agung Yulianto,
Asrori. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social
Reporting (ISR). Jurnal Akuntansi. Universitas
Negeri Semarang.
Ningrum, A. Fachrurozie, Prabowo & Yudo Jayanto.
2013. Pengaruh Kinerja Keuangan, Kepemilikan
Institutional dan Ukuran Dewan Pengawas
Syariah Terhadap Pengungkapan ISR.
Accounting Analysis Journal. Semarang :
Universitas Negeri Semarang.
Nugroho, Mirza Nurdin & Agung Yulianto. 2015.
Pengaruh Profitabilitas dan Mekanisme
Corporate Governance Terhadap Pengungkapan
CSR Perusahaan Terdaftar JII 2011-2013.
Accounting Analysis Journal. Semarang :
Universitas Negeri Semarang.
Othman, R, Thani, A, M, & E,K Ghani. 2009.
Determinants Of Islamic Social Reporting
Among Top Sharia-Approved Companies in
Bursa Malaysia. Research Journal of
International Studies.
Othman, R, Thani. 2009. Islamic Social Reporting Of
Listed Companies in Malaysia. The International
Business & Economic Research Journal.
Raditya, Amilia. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Tingkat Pengungkapan Islamic
Social Reporting (ISR) pada Perusahaan yang
Masuk Daftar Efek Syariah (DES). Skripsi.
Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Rosiana, Rita, Bustanul Arifin & Muhammad
Hamdani. 2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Laverage, dan Islamic Governance
Score Terhadap Pengungkapan ISR. Jurnal
Bisnis dan Manajemen.Volume 5, no. 1
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business.
Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta:
Salemba Empat.

189

Vous aimerez peut-être aussi