Vous êtes sur la page 1sur 6

Youngster Physics Journal ISSN : 2302 - 7371

Vol. 3, No. 4, Oktober 2014, Hal 335- 340

UJI KESESUAIAN CT NUMBER PADA PESAWAT CT SCAN MULTI


SLICE DI UNIT RADIOLOGI RUMAH SAKIT ISLAM YOGYAKARTA
PDHI
Ali Roo’in Mas’uul dan Heri Sutanto
Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Semarang
E-mail : alierooin@gmail.com

ABSTRACT
CT number is the value of x rays attenuation coefficient determined by the average energy of the x-rays and
atomic number absorber and expressed by the attenuation coefficient. function CT number in CT Scan is to assess
and differentiate abnormalities in human organs. If there are inaccuracies value of CT number, it can happen
misdiagnosis and treatment of patients that successive actions, so the need for periodic compliance of the
test.Suitability tests were conducted to value of CT number multislice CT Scan in Radiology Unit of the PDHI
Yogyakarta Islamic Hospital. Suitability test were conducted by using a water phantom, 10 mm slice thickness, 140
kV and 280 mAs, gantry tilt of 0 °, round or circular ROI with a size of 2-3 cm. Measurement samples were taken from
5 different regions which the first area in the center of the phantom images, as well as four other regions on the edge
of the peripheral or phantom image. From the test have been gotten value of CT number for the water phantom at 5
different positions 2.03 ; 1.38 ; 1.60 ; 1.79 ; 1.83 HU. Five different positions has had no single value that is the
result exceeds the tolerance limit of ≤ 4 HU thus all CT values for the number of water which is within the tolerance
limit with a value of -4 up to 4 HU, so it could be concluded that the results of the reading CT number on the multislice
CT Scan in Radiology Unit of the Islamic Hospital Yogyakarta PDHI still qualifies as recommended regulatory heads
BAPETEN Number 9 In 2011 on quality assurance (QA) or quality control (QC) of the CT Scan.
Keywords: Compliance Test, CT number, Water Phantom, ROI, Tolerance Value.

ABSTRAK
CT number adalah nilai koefisien antenuasi sinar x yang ditentukan oleh energi rata-rata sinar x dan nomor
atom penyerap, hal ini dinyatakan dengan koefisien atenuasi. Perananan CT number dalam pesawat CT Scan yaitu
untuk menilai serta membedakan kelainan pada organ manusia. Apabila ada ketidaktepatan nilai CT number maka
dapat terjadi kesalahan diagnosa dan tindakan pengobatan pasien yang beruntun, sehingga perlu adanya uji
kesesuaian secara berkala.Telah dilakukan uji kesesuaian untuk mengetahui nilai CT number pada pesawat CT Scan
Multislice di Unit Radiologi Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI. Uji kesesuaian dilakukan dengan menggunakan
water phantom, slice thickness 10 mm, faktor eksposi 140 kV dan 280 mAs, Gantry tilt 0°, ROI berbentuk bulat atau
lingkaran dengan ukuran 2-3 cm. Sampel pengukuran diambil dari 5 daerah yang berbeda yaitu daerah pertama
pada pusat citra phantom, serta 4 daerah yang lain pada perifer atau tepi citra phantom. Dari pengujian yang penulis
lakukan ternyata nilai CT number untuk water phantom pada 5 posisi yang berbeda yaitu; 2,03; 1,38; 1,60; 1,79;
1,83 HU. Dari ke lima posisi yang berbeda ternyata tidak ada satu nilaipun yang hasilnya melebihi batas toleransi
yaitu ≤ 4 dengan demikian semua nilai Ct number untuk air berada dalam batas toleransinya yaitu dengan nilai -4
sampai 4, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil bacaan CT number pada pesawat CT Scan Multislice di Unit
Radiologi Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI masih memenuhi syarat seperti yang direkomendasikan PERKA
BAPETEN Nomor 9 Tahun 2011 tentang jaminan kualitas QA atau QC pesawat CT Scan.
Kata kunci: Uji Keseuaian, CT number, Water Phantom, ROI, Nilai Toleransi.

PENDAHULUAN dan nomor atom objek, besarnya pelemahan


CT number adalah nilai koefisien sinar x berbanding lurus dengan nilai CT
atenuasi (pelemahan energi) sianr x yang number yang terbaca pleh detektor. Dengan
ditentukan oleh rata-rata sinar x, besarnya adanya nilai CT number ini maka dapat
pelemahan sinar x yang telah melewati objek digunakan untuk menentukan tindakan yang
bergantung pada besarnya energi mula-mula lebih cepat dan tepat pada pasien, apakah pasien

335
Ali Roo’in Mas’uul dan Heri Sutanto Uji Kesesuaian CT Number...

perlu segera dioperasi atau tidak. Informasi CT yang mengharuskan radiografer untuk menilai
number pada suatu objek yang terlihat pada kelaianan tersebut dengan program Region of
gambaran CT Scan juga banyak mempunyai Interst (ROI) yaitu marker penanda berbentuk
manfaat. Dari informasi CT number yang bulat untuk mentukan nilai CT number.
diperoleh dapat ditentukan sifat dan perkiraan
jenis bahan. Sebagai contoh diketahuinya DASAR TEORI
angka CT number pada suatu perdarahan otak,
maka dapat diperkirakan sifat dan kekentalan CT number yaitu nilai koefisien
darahnya, apakah darahnya masih darah segar, atenuasi (pelemahan energi) sianr x yang
darah yang sudah menggumpal atau darah yang ditentukan oleh rata-rata sinar x, besarnya
sudah mengering. pelemahan sinar x yang telah melewati objek
CT number yang dihitung dalam satuan HU bergantung pada besarnya energi mula-mula
(Hounsfield Unit) merupakan fasilitas standar dan nomor atom objek, besarnya pelemahan
yang selalu ada pada pesawat CT Scan. HU sinar x berbanding lurus dengan nilai CT
adalah satuan dari nilai pelemahan sinar x number yang terbaca oleh detektor.
setelah melewati objek yang nilai tersebut Nilai CT number juga dipengaruhi
menggambarkan perbedaan suatu organ. oleh besarnya marker penanda berbentuk bulat
Ketepatan hasil perhitungan CT number harus yang menandai jumlah pixel yang akan di nilai
selalu diperhatikan agar tidak memberikan atau biasa disebut ROI. Masing-masing pixel
informasi yang salah. Oleh karena itu secara dipertunjukkan di monitor pada tingkatan
berkala harus dilakukan pengujian dan kalibrasi terang dan pada gambaran yang fotografis
pada pesawat CT Scan. Pengujian CT number sebagai tingkatan densitas paling tinggi.
dilakukan dengan menggunakan water Tingkatan ini sesuai dengan bilangan CT atau
phantom diketahui dengan baik dimensinya dan CT Number dari (-) 1000 sampai (+) 1000 untuk
bahannya. Water phantom CT Scan terbuat dari masing-masing pixel. CT Number (-) 1000
bahan akrilik berbentuk bulat yang berdiameter sesuai dengan udara, sedangkan CT Number (+)
26 cm dan tebal 9 cm serta didalamnya berisi 1000 sesuai dengan tulang padat, dan CT
air oleh karenanya diharapkan hasil pengujian Number 0 sesuai dengan air (Thomas, 2012).
dapat menghasilkan nilai CT number yang Nilai bilangan ini didapat dari besar
konsisten atau tetap dengan nilai mendekati 0 kecilnya nilai koefisiean atenuasi sinar x setelah
karena air mempunyai sifat absorsi. melewati objek, semakin besar nilai koefisien
Penelitian yang pernah dilakukan winda atenuasi sinar x maka nilai ct number akan
(2011), menyebutkan bahwa batas toleransi semakin besar hal ini ditunjukan pada tulang
untuk nilai CT number adalah -7 sampai 7, padat yang nilai ct numbernya mencapai 1000
maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan HU sedangkan semakin kecil koefisien atenuasi
penelitian ini dengan batas toleransi dari perka yang diterima detektor maka nilainya semaki
BAPETEN yaitu -4 sampai dengan 4 sehingga kecil pula, hal ini ditunjukan pada nilai ct
diharapkan akan meningkatkan kualitas citra number udara yang mencapai – 1000 HU.
dan menekan dosis yang diterima pasien. Nilai bilangan CT untuk
Penelitian kesesuaian CT number pada pesawat berbagai jaringan berhubungan dengan nilai
CT Scan Multislice di Rumah Sakit Islam koefisien atenuasi linier sinar-x. CT Number
Yogyakarta PDHI juga dilakukan karena pada suatu pixel mewakili besarnya koefisien
sampai saat dilakukan penelitian ini belum atenuasi sinar-x dari suatu voxel. Nilai
pernah dilakukan uji CT number padahal koefesien atenuasi sinar-x ditentukan oleh
banyak pasien yang menjalani pemeriksaan energi rata-rata sinar-x dan nomor atom efektif
menggunakan pesawat tersebut serta penyerap dan dinyatakan dengan koefisien
mempunyai kasus pendarahan ataupun odema

336
Youngster Physics Journal ISSN : 2302 - 7371
Vol. 3, No. 4, Oktober 2014, Hal 335- 340

atenuasi. Nilai suatu CT Number dinyatakan mendekati), arus tabung dan second 280 mAs
oleh: (atau yang mendekati), slice thickness 10 mm
= k yang sudah ditentukan dan melakukan
pembacaan CT number pada 5 lokasi yang
Keterangan : sudah berbeda menggunakan bentuk ROI
µ t : koefisien atenuasi jaringan. tersedia pada layar monitor pesawat CT Scan
µ w : koefisien atenuasi terhadap air. untuk memilih cara yang dapat digunakan
K : konstanta yang menetapkan faktor skala untuk menghasilkan nilai rata-rata CT number
untuk jarak CT number. pixel yang ada pada ROI. Kemudian
Persamaan ini menunjukkan bahwa memperluas daerah ROI yang mana termasuk
jumlah CT untuk air selalu nol karena untuk didalamnya 2-3 cm2 (sekitar 200 - 300 pixel)
sistem pencitraan CT beroperasi dengan presisi. Memposisikan ROI dekat dengan pertengahan
Respon detektor harus dikalibrasi sehingga air gambaran phantom dan nilai rata-rata dari CT
selalu diwakili oleh nol. Ketika k adalah 1000, number.
angka CT adalah unit Hounsfield. Maka,
sejumlah besar informasi terbuang ketika HASIL DAN PEMBAHASAN
rentang dinamis sebenarnya dari gambar adalah
2000, namun gambar ditampilkan pada layar Pengujian CT number yang telah
video atau film di tidak lebih dari 32 warna abu- dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
abu. (Bushong,2001). penyimpangan CT number dengan
Penilaian dan batas toleransi pada menggunakan water phantom pada pesawat CT
pengujian CT Number pada beberapa item yaitu Scan multislice di Unit Radiologi Rumah Sakit
untuk CT pusat : Nilai ROI CT Number dari Islam Yogyakarta PDHI, maka didapatkan hasil
pusat citra (-4 sampai 4), ∆CT : Selisih CT sebagai berikut :
Number dari ROI di pusat citra dengan CT
Number dari ROI di tepi citra (-2 sampai 2).
(Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga
Nuklir. Nomor 9 Tahun 2011. Tentang Uji
Kesesuaian Pesawat Sinar-X Radiologi
Diagnostik dan Intervensional)

METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
Penelitian dilakukan dengan
menggunakan pesawat CT Scan dengan merk
GE Healthcare, jenis Hi Speed Dual CT Gambar 1. Hasil Citra Pengujian CT number pada
Scanner, dengan slicethikcness 10 mm, faktor Display
eksposi 140 kV, 280 mAs. Kemudian
menggunakan water phantom diameter 26,5 cm
dan tebal 9 cm.
Prosedur Penelitian
Tahap pertama yaitu meletakkan
phantom akrilik pada meja pemeriksaan yang
akan bergeser sesuai dengan ketebalan slice lalu
mengatur tegangan tabung 140 KV (atau yang

337
Ali Roo’in Mas’uul dan Heri Sutanto Uji Kesesuaian CT Number...

2.5
2

CT number (HU)
1 2
1.5
1
0.5
0
2 3 4 1 5
Region of Interest
4 Gambar 4. Grafik Nilai Rerata CT number pada Slice 2
3
Hasil rata-rata ke tiga pengukuran nilai
Gambar 2. Hasil Print Out Pengujian CT number CT number pada slice 2 lalu dibuat grafik yang
menunjukan nilai CT number tertinggi yaitu
Hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa nomor 1 pada ROI 1 atau ROI pusat yang bernilai 1,93
yaitu scanogram atau area scaning yang dipilih HU sedangkan nilai CT number yang terendah
sebelum melakukan scan, untuk nomor 2 yaitu yaitu pada ROI 2 dengan nilai 1,23 HU, maka
hasil scan sebelum diberi marker penanda atau selisih nilai kedua ROI tersebut yaitu 0,70 HU
ROI, lalu untuk nomor 3 dan 4 yaitu nilai yang mana nilai tersebut tidak melebihi batas
bacaan CT number dari ROI 1 sampai dengan 5 toleransinya yaitu 2 HU maka untuk selisih
yang hasilnya akan disajikan dalam grafik nilai dari ke lima ROI yaitu 1,93; 1,23; 1,75;
sebagai berikut: 1,73; 1,91 HU tidak menunjukan selisih yang
melebihi batas toleransi.
2.5
2 2.5
CT number (HU)

CT number (HU)

1.5 2
1.5
1
1
0.5 0.5
0 0
2 1 3 4 5 1 2 3 4 5
Region of Interest Region of Interest
Gambar 3. Grafik Nilai Rerata CT number pada Slice 1
Gambar 4. Grafik Nilai Rerata CT number pada Slice 3
Hasil rata-rata ke tiga pengukuran nilai
Hasil rata-rata ke tiga pengukuran nilai
CT number pada slice 1 lalu dibuat grafik yang
CT number pada slice 3 lalu dibuat grafik yang
menunjukan nilai CT number tertinggi yaitu
menunjukan nilai CT number tertinggi yaitu
pada ROI 1 atau ROI pusat yang bernilai 2,05
pada ROI 1 atau ROI pusat yang bernilai 2,11
HU sedangkan nilai CT number yang terendah
HU sedangkan nilai CT number yang terendah
yaitu pada ROI 2 dengan nilai 1,22 HU, maka
yaitu pada ROI 2 dengan nilai 1,70 HU, maka
selisih nilai kedua ROI tersebut yaitu 0,83 HU
selisih nilai kedua ROI tersebut yaitu 0,41 HU
yang mana nilai tersebut tidak melebihi batas
yang mana nilai tersebut tidak melebihi batas
toleransinya yaitu 2 HU sehingga untuk selisih
toleransinya yaitu 2 HU maka untuk selisih
nilai dari ke lima ROI yaitu 2,05; 1,22; 1,34;
nilai dari ke lima ROI yaitu 2,11; 1,70; 1,73;
1,79; 1,61 HU tidak menunjukan selisih yang
1,85; 1,99 HU tidak menunjukan selisih yang
melebihi batas toleransi.
melebihi batas toleransi.

338
Youngster Physics Journal ISSN : 2302 - 7371
Vol. 3, No. 4, Oktober 2014, Hal 335- 340

2.5 pertama memasukan nilai pada program


2 BAPETEN hasil otomatisnya lolos uji
CT number (HU)

sehingga disimpulkan tidak ada


1.5 Slice 1 penyimpangan nilai CT number pada pesawat
1 Slice 2 CT Scan tersebut lalu membuat tabel yang
disertai nilai toleransinya sehingga dapat
0.5 Slice 3
membandingakan nilai yang didapat dari
0 pengujian dengan batasan toleransinya.
2 1 3 4 5 Dengan cara pengolahan data ini dapat dilihat
Region of Interest
secara jelas nilai CT number pada lima posisi
Gambar 6. Grafik Perbandingan Nilai CT number dari
ke Tiga Slice yang Berbeda
berbeda yaitu 2,03; 1,38; 1,60; 1,79; 1,83 HU
yang kelima nilai ini tidak melebehi dari batas
Perbandingan ke tiga grafik juga toleransinya yaitu -4 sampai 4 HU sehingga
menunjukan hal yang sama bahwa nilai CT disimpulkan tidak ada penyimpangan atau
number tertinggi yaitu pada ROI 1 atau ROI dengan kata lain lolos uji kesesuaian. Hal ini
pusat sedangkan nilai CT number yang menunjukan nilai lolos uji kurang dari 4 dapat
terendah yaitu pada ROI 2, dari hal ini dapat diartikan bahwa koefisien atenuasi sinar x
diartikan bahwa koefisien atenuasi sinar x untuk air yang sampai ke detektor masih baik
pada setiap daerah pada slice mendekati sama sehingga nantinya akan berdampak pada
sehingga uniformity citra yang dihasilkan pengukuran-pengukuran suatu kelainan pada
akan lebih baik dan nilai CT number yang organ yang diperiksa dengan hasil yang tepat.
didapat dari setiap lebih homogen serta Keseragaman gambar dari hasil yang
dibuktikan dengan hasil selisih dari ROI 1 didapatkan juga masih baik hal ini terbukti
dengan ROI tepi tidak melebihi 2 HU. Dengan dalam pengukuran program BAPETEN yang
nilai selisih ROI pusat dengan ROI tepi pada menunjukan selisih dari ROI pusat dengan
setiap slice yang tidak melebihi 2 HU maka ROI di perifer atau tepi tidak melebihi batas
dapat dipastikan bahwa respon detektor masih yang ditentukan yaitu ≤ 2 HU. Nilai CT
baik, distribusi dosis yang diterima pasien number yang tidak melebihi toleransi juga
merata sehingga berdampak pula pada berhubungan dengan dosis radiasi pada
kualitas citra yang memiliki densitas, pasien, bila nilai CT number masih dalam
ketajaman, detail dan kontras baik saat batas -4 sampai 4 HU maka tidak melebihi
direkontruksi. Nilai CT number dari ketiga ambang dosis yang ditentukan untuk jaringan
slice juga di rata-rata dan hasilnya karena apabila nilai intensitas radiasi yang
dibandingkan dengan batas toleransinya, nilai sampai kedetektor tinggi dapat diartikan
CT number pada kelima ROI yang berbeda kemungkinan penyerapan juga lebih tinggi
yaitu 2,03; 1,38, 1,60, 1,79, 1,83 HU yang sehingga akan berdampak pada suatu efek
mana kelima nilai ini tidak melebihi batas biologi radiasi yang akan diterima oleh
toleransinya yaitu -4 sampai dengan 4 HU. pasien.
Nilai CT number yang kurang dari 4 HU
menunjukan bahwa respon detektor masih
baik, distribusi dosis yang diterima pasien KESIMPULAN
merata sehingga berdampak pula pada Pengujian yang telah dilakukan
kualitas citra yang memiliki densitas, diperoleh nilai CT number untuk water
ketajaman, detail dan kontras baik. phantom pada lima posisi yang berbeda adalah
Untuk menyimpulkan ada atau 2,03; 1,38; 1,60; 1,79; 1,83 HU dan semua
tidaknya penyimpangan dari kelima nilai berada pada rentang nilai toleransinya yaitu -4
tersebut maka dilakukan dua cara, yang sampai 4 HU.

339
Ali Roo’in Mas’uul dan Heri Sutanto Uji Kesesuaian CT Number...

Hasil bacaan CT number pada pesawat Company : USA


CT Scan Multi slice di Unit Radiologi Rumah
Sakit Islam Yogyakarta PDHI yang diolah
dengan dua metode yaitu metode perhitungan
dan metode software dari BAPETEN
menghasilkan kesimpulan yang sama yaitu
masih memenuhi syarat seperti yang
direkomendasikan PERKA BAPETEN Nomor
9 Tahun 2011 tentang jaminan kualitas QA atau
QC pesawat CT Scan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Bushberg, J.T. 2003. The Essential


Physics Of Medical Imaging, Second
Edition. Philadelphia, USA.

[2] Bushong, S.C.2001. Radiologic Science


for Technologist, Fourt Edition, Mosby
Company, Toronto.

[3] Donis,G.I.R., Guyer, D.E., Pease, A.,


Fulbright, D.W. 2012. Relation of
computerized Tomography Hounsfield
Unit measurment and internal
components of fresh chestnuts.
Postharvest Biology and Technology
2012; 64; 74–82.

[4] GE Medical System.2007. Operator


Manual Scan HiSpeed Dual.

[5] Peraturan Kepala Badan Pengawas


Tenaga Nuklir. Nomor 9 tahun 2011.
Tentang Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X
Radiologi Diagnostik dan Intervensional.

[6] Sara, S., Paras, S., Kiran, S., A, H. Mark,


D.W. 2013. Using Hounsfield Unit
Measurement and Urine Parameters to
Predict Uric Acid Stones. Urology 2013;
82: 22-26.

[7] Seeram, Euclid, 2001, Computed


Tomography Physical Principles,
Clinical Appicantions, and Quality
Control, Second Edition, W. B Sauders

340

Vous aimerez peut-être aussi