Vous êtes sur la page 1sur 28

AQUA - Danone Nations Cup Indonesia 2010

Lebih dari 2.500 tim dan 30.000 anak-anak Indonesia akan bersaing untuk mewujudkan
mimpi mewakili Indonesia di Final Dunia DNC di Afrika Selatan

Diramaikan dengan Kompetisi DNC Kid Reporter 2010

AQUA-Danone Nations Cup (AQUA-DNC) Indonesia 2010 pada tanggal 29 April 2010 secara
resmi dibuka oleh Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora), Persatuan
Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Danone AQUA, di Jakarta. Pembukaan AQUA-DNC
Indonesia 2010 langsung menggebrak 12 kota sekaligus di seluruh Indonesia, yaitu di Banda
Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Banten, Semarang, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Makassar,
Banjarmasin dan Papua.

AQUA-DNC adalah festival akbar sepakbola anak usia 10-12 tahun terbesar di dunia, bahkan
sudah diakui sebagai Piala Dunia sepakbola untuk anak-anak. Diperkirakan sekitar 3 juta anak
dari 40 negara akan berpartisipasi dalam DNC tahun ini.

Ini adalah salah satu wujud komitmen Danone AQUA untuk membangun masyarakat Indonesia
yang sehat, yang bukan saja melalui produk-produk, tapi juga melalui kegiatan seperti DNC ini.
Program AQUA-DNC sendiri dimulai oleh Groupe Danone sepuluh tahun yang lalu untuk
mempromosikan gaya hidup sehat melalui olahraga sekaligus menanamkan nilai-nilai universal
sejak dini seperti semangat keterbukaan, kegembiraan, keikutsertaan, sportivitas dan
persahabatan pada generasi muda.

Melalui AQUA-DNC, AQUA berupaya membantu anak-anak untuk mewujudkan impiannya dan
berbagi keriangan dalam sebuah festival internasional, menggabungkan minat anak-anak tersebut
untuk tujuan yang baik, serta memperkenalkan berbagai kebudayaan dan bangsa-bangsa di
dunia.

Setiap tahun, jumlah anak-anak yang mengikuti AQUA-DNC semakin meningkat. Pada tahun
2008, tercatat 1.194 tim dengan 16.716 pemain, kemudian pada tahun 2009 jumlah peserta
meningkat menjadi 1.769 tim dengan sekitar 25.000 pemain. Dan tahun 2010 ini ditargetkan ada
sekitar 2500 tim dengan total 30.000 pemain.

Program ini sepenuhnya didukung oleh Kementerian Negara Pemuda dan Olah raga dan
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia.

http://www.aqua.com/kabaraqua/aqua-danone-nations-cup-indonesia-2010-id

Danone Aqua Raih Penghargaan Lingkungan Jabar 2010


Selasa, 29 Juni 2010 21:24 WIB | Warta Bumi | Konservasi/Pelestarian | Dibaca 2391 kali
Danone Aqua. (ANTARA)
Jakarta (ANTARA News) - Danone Aqua menerima penghargaan lingkungan dalam Kelompok Industri
Peduli Lingkungan di tingkat Provinsi Jawa Barat 2010 dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi Jabar.

"Penyerahan penghargaan tersebut diserahkan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf kepada
perusahaan yang diwakilkan oleh Parmaningsih Hadinegoro selalu Vice President Corporate Secretary PT
Tirta Investama," kata Troy Pantouw, Corporate Communication Director PT Tirta Investama dalam
siaran pers yang diterima, di Jakarta, Selasa.

Dalam kesempatan itu juga dicanangkan kampanye Lingkungan Baladkuring 2010 di seluruh kabupaten
dan kota se-Jawa Barat dengan tema "Selamatkan Sungai dan DAS di Jawa Barat".

Kegiatan ini disusun sebagai bentuk partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan
lingkungan, di antaranya pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Bogor, dan Dinas-dinas
terkait, komunitas peduli lingkungan di Bogor, dan masyarakat.

"Ini merupakan suatu kehormatan bagi Danoe Aqua menerima penghargaan lingkungan dari Provinsi
Jawa Barat," kata Troy.

Sejak 2006, dibimbing model Aqua Lestari, Aqua mengambil peran aktif dalam memberdayakan
masyarakat dan melindungi lingkungan.

Aqua juga melibatkan para pemangku kepentingan untuk melaksanakan program-program berbasis
masyarakat dalam bidang pengelolaan air, akses air bersih, serta kesehatan lingkungan, konservasi,
pertanian berkelanjutan, pendidikan, dan pembangunan ekonomi lokal.

Program-program tersebut dirancang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat dan dijalankan di
seluruh lokasi pabrik Aqua berada.

Di Jawa Barat, Aqua mengembangkan beberapa program, yaitu dalam program penyediaan sarana air
bersih dan penyehatan lingkungan (WASH) telah menyediakan sarana air bersih dan penyehatan
lingkungan di Sukabumi, yaitu di Kampung Kubang dan Kampung dan Kampung Pojok dekat pabrik
Babakan Pari, Kampung Darmaga, Kampung Lio, Kampung Papisangan Caringin, dan Kampung Babakan
Pari Atas.
Sekarang sudah dimulai program WASH di Kampung Nyangkowek Desa Mekarsari-Cicurug. Di Desa
Ciburuy dan Desa Cigombong, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor juga telah dibangun sarana air
bersih sebagai salah satu program kerja sama dengan Yasmina (LSM), Pemerintah Kabupaten Bogor dan
Danone Aqua.

Selain itu, dalam program konservasi lingkungan, perusahaan bekerja sama dengan Pesantren Al-Amin,
Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), kelompok tani Hejo Daun, Dinas Kehutanan Setempat,
serta masyarakat telah menanam sebanyak 150.000 pohon di area TNGHS di empat desa, yaitu Desa
Girijaya, Desa Tangkil, Desa Babakan Pari, dan Desa Cidahu.
(T.A025/D007/P003)

http://www.antaranews.com/berita/1277821456/danone-aqua-raih-penghargaan-lingkungan-jabar-2010

Aqua Komitmen Jalankan Program Sosial


6 August 2010 49 views No Comment Kontributor : g.gunawan

PT. Tirta Investama Danone Aqua produsen air minum, menegaskan komitmennya untuk menjalankan
program sosial kemasyarakatan. Program itu, untuk mendukung perkembangan sektor pertanian dan
menyediakan fasilitas air bersih bagi masyarakat. “Kami tidak hanya mengembangkan bisnis perusahaan
saja, melainkan memiliki komitmen ganda yakni melakukan inovasi sosial melalui pelestarian lingkungan
dan pemberdayaan masyarakat,” kata Perwakilan Direksi Danone Aqua, Hendro Baroeno, saat syukuran
dimulainya pembangunan Pabrik Aqua di Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong, Cianjur, bersama warga
dari delapan desa, kemarin.

Menurutnya, sebagai langkah awal sesuai dengan kajian. Aqua telah memulai perbaikan saluran irigasi
dan pembuatan bendungan di beberapa desa. Diantaranya, di Desa Gekbrong, Kebon Peuteuy dan
lainnya. Lalu Untuk kebersihan dan penggerak roda ekonomi desa, Aqua juga memperkuat fasilitas desa,
seperti membuat MCK, jalan setapak dan juga diberikan untuk Desa Bambayang. “Di Desa Cinta Asih,
Aqua memberikan fasilitas ibadah, kantor kecamatan, dan perbaikan jalan umum. Diharapkan melalui
program jangka pendek ini, masyarakat di delapan desa menerima manfaat sesuai dengan kebutuhan,”
ujarnya.

Adapun untuk program jangka panjang, tutur dia,


Aqua mulai mengembangkan sistem pertanian terpadu untuk sejumlah desa. Pengembangan ini diawali,
di Desa Songgom dan Desa Gekbrong. “Sistim pertanian terpadu ini kerjasama Aqua dengan masyarakat
setempat, dalam bentuk budidaya pertanian,” tuturnya. Selanjutnya, Aqua juga berencana merancang
program penyedian fasilitas air bersih dan sanitasi untuk Desa Kebon Peutuey, Songom dan Gekbrong.

Sementara itu, Asda II Pemkab Cianjur, Sumitra memaparkan, Pemkab Cianjur, mendukung PT. Tita
Investama dalam melakukan investasinya di Kabupaten Canjur. “Diharapkan kedepan akan membawa
manfaat kepada masyarakat luas di Kabupaten Cianjur. Selain itu, bisa menarik pada calon-calon
investor lainnya yang masuk Cianjur ,sehingga akan menciptakan lahan lapangan kerja bagi mereka yang
menganggur,” imbuhnya.(den)

http://www.cianjurcybercity.com/2010/08/06/aqua-komitmen-jalankan-program-sosial.html

Peluncuran Program CSR Aqua Lestari di Pasuruan

Kamis, 29 Juli 2010 13:36 WIB      0 Komentar     0   0

Penulis : Bagus Suryo

CETAKX

KIRIMX

FACEBOOKX

Buzz up! X

PASURUAN--MI: Danone Aqua meluncurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) Aqua Lestari
melalui program pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat, pendidikan, dan peningkatan
ekonomi.

Peluncuran program itu dilakukan Rabu (28/7) di Pandaan, Kebon Candi, Pasuruan, Jawa Timur, dengan
dihadiri Direktur CSR Danone Aqua Yan Brault, Wakil Bupati Pasuruan Eddy Paripurna, Muspida,
Muspika, dan para pihak pemangku kepentingan lainnya.

Koordinator CSR Danone Aqua wilayah Jatim Arief Fatullah mengatakan, sejauh ini, Aqua Lestari sudah
berperan aktif dalam pelestarian lingkungan, utamanya penyelamatan sumber mata air, sekaligus
menjalankan program pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan derajat hidup dan ekonomi.
Berbagai program CSR sudah dijalankan secara berkesinambungan di Pandaan, Kebon candi, Pasuruan,
dengan melibatkan berbagai pihak.

Di bidang penanaman, lebih dari 30.000 pohon pada 2008-2009, pihaknya sudah menjalin bekerja sama
dengan Perum Perhutani, Yayasan Kaliandra, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Dayurejo dalam
mengelola hutan asuh di lereng Gunung Arjuno. Program itu dilanjutkan pada 2010 dengan menanam
50.000 pohon. "Melalui kegiatan ini telah terbentuk 3 kelompok pengasuh hutan, 2 kawasan hutan asuh
seluas 72 hektare, dan partisipasi nyata masyarakat melalui LMDH terealisasi secara nyata," tegasnya.
Guna menunjang hutan asuh juga diadakan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa hutan,
beberapa aktivitas sudah dijalankan di Dusun Gamoh, Dusun Guthean, dan Desa Dayurejo. Berbagai
kegiatan positif itu antara lain pemberian bantuan 4 ternak sapi untuk para pengasuh hutan,
pengembangan budidaya sirih sebanyak 5.000 bibit, pelatihan pembuatan minyak atsiri, dan penyediaan
1 alat destilasi, serta pembuatan arang dari limbah kayu. AKtivitas itu dilakukan melalui pola kemitraan
multipihak.

Kegiatan itu bertujuan meningkatkan perekonomian masyarakat secara bertahap. Selain itu, untuk
mencegah penebangan pohon untuk arang. Setelah kegiatan itu diterapkan, hasilnya sangat
menggembirakan, yakni warga pembuat arang dari kayu semakin lama makin berkurang.

Konservasi juga dilakukan Danone Aqua di kawasan hutan lindung Bromo Tengger bekerja sama dengan
LSM Satu Daun, LMDH, dan Perhutani setempat. Program sudah diwujudkan dengan menanam 6.600
pohon di Kecamatan Tosari dan 12.000 pohon ditanam di Kecamatan Puspo. Hasilnya, penghijauan
seluas 20 hektare lahan kritis. "Pohon-pohon yang sudah ditanam selanjutnya dirawat oleh masyarakat
di sekitar hutan lindung," ujarnya.

Keuntungan lain yang bisa diambil masyarakat adalah mereka juga dapat menanam rumput gajah untuk
makanan ternak. "Dengan demikian tidak hanya hutan lindung yang semakin hijau, tetapi masyarakat
setempat juga dapat mengembangkan perekonomian, sekaligus mendapatkan lahan rumput untuk
pakan ternak," ujarnya.

Di bidang pendidikan Danone Aqua merintis kerjasama dengan sekolah dan pemerintah desa di berbagai
wilayah Pasuruan dan Probolinggo. Program Sekolah Sahabat Mata Air itu fokus terhadap pendidikan
dan membangun kepedulian terhadap lingkungan hidup.

Program tersebut dijalankan di 15 SMA/SMK di Kabupaten Pasuruan, 2 SMA/SMK di Kota Pasuruan, dan
satu SMK di Kabupaten Probolinggo. Dalam pelaksanaan program, Danone Aqua menjalin kerja sama
dengan melibatkan Yayasan Satu Daun, Dinas Pendidikan, BLH Pasuruan, DKP Pasuruan, LMDH, dan
masyarakat. (BN/OL-5)

http://www.mediaindonesia.com/read/2010/07/29/158688/125/101/Peluncuran-Program-CSR-Aqua-Lestari-di-Pasuruan

AQUA Bantu Program Kebutuhan Air Minum PKPU di Merapi

2 November 2010 22:39

YOGYAKARTA - Produsen Aqua menunjukkan komitmen kepedulian terhadap masyarakat


terutama yang sedang membutuhkan uluran tangan. Hari Senin (1/11/2010) PKPU dikontak
perwakilan dari Aqua. Bahwa perusahaan dibawah Danone tersebut akan mensuplai kebutuhan
air minum untuk Posko PKPU di kawasan lereng Merapi ini.
Selanjutnya, Selasa sore (2/11/2010) Danone mengirimkan sejumlah barang yang langsung
diturunkan di Posko Umbulharjo berupa 2 dispenser, 10 galon, 3 CB aqua gelas dan 21 CB aqua
botol kecil, untuk persediaan selama tiga hari dan akan terus berlanjut.

Walaupun dispenser serta galon setelah program selesai dikembalikan lagi ke Aqua, namun hal
ini dirasakan sangat membantu kegiatan layanan kepada para pengungsi terutama untuk program
gizi balita dan lainnya.

Bagi masyarakat luas yang ingin membantu para korban bencana, bisa menyalurkan bantuannya
melalui PKPU “Peduli Bencana Nasional” di rekening kemanusiaan Transfer rekening, BCA No.
600.034.7777, Bank Mandiri No. 126.000.1005.114, BMI No. 301.00354.15 a.n PKPU

Untuk informasi kerjasama lembaga dan perusahaan, dapat mengontak PKPU di nomor
08041002000 (nomor Nasional). Atau hubungi Aan Suherlan, Manajer CSR Program PKPU di
nomor 081322285471.

Untuk posko lapangan PKPU di Umbulharjo Cangkringan Sleman bisa hubungi Muthori di
nomor 081804073791, Agus 0274-9646432 atau customer service PKPU Yogyakarta 0274-555
041. (Suripta/Acep/PKPU/Yogyakarta)

http://zakat.pkpu.or.id/news/aqua-bantu-program-kebutuhan-air-minum-pkpu-di-merapi

http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.x=0&submit.y=0&qual=high&fname=/jiunkpe/s1/eman/2004/jiunkpe-ns-s1-
2004-31499184-6512-ades_aqua-chapter1.pdf

http://www.docstoc.com/docs/21597731/PENGARUH-TRUST-IN-A-BRAND-TERHADAP-BRAND-LOYALTY-PADA

Aqua (Air Mineral)

Air Mineral Aqua, Nyata Sehatnya

ditulis oleh madini tanggal 31.03.2010 14:36

kini banyak kemasan kemasan


yang di jual bebas dengan
berbagai merek. tapi tetap bren
nya Aqua tak pernah terlepas. coba
dengarkan saat pengasong
menjajakan air kemasan dalam
gelas maupun botol mereka berteriam air aqua..
air aqua ! padahal yang ada di tangan mereka
adalah kemasan air mineral dengan merek lain.
yang artinya bukan merek Aqua.

begitulah... saking terkenalnya. karena memang


Air Mineral Aqua pionir.. saat pertama tama Air Mineral Aqua di jual dalam kemasan, maka sebagian dunia
usaha lain mencibir.. memang ada yang mau beli air minum yang harganya bisa mengalahkan mintak
tanah?

dan kini terbukti Qua tetap unggulan. Air Mineral Aqua, memang sudah sejak dulu menjadi pilihan saya.
dengan hanya 11.000 Air Mineral Aqua, yang sudah ada di rumah. harga tersebut sudah termasuk harga
Antar ke rumah. jadi kalo udah tau kualitas Aqua kenapa harus merek lain?

Air Mineral Aqua, Nyata SehatnyaX

http://www.indorating.com/view.php?pg=2010/03/31032010/4801

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Pembelian Air Minum Mineral di
Kotamadya Surabaya (Ritawati Tedjakusuma, Sri Hartini, Muryani)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN AIR MINUM
MINERAL DI KOTAMADYA SURABAYA

ANALYSIS OF FACTORS INFLUENCING THE CONSUMERS’ BEHAVIOR IN PUSCHASING MINERAL


DRINKING WATER IN SURABAYA MUNICIPALITY

Ritawati Tedjakusuma, Sri Hartini, Muryani*


ABSTRACT
The objectives of the research are to know the concurrent effects of educational factors of consumers along with the price, quality,
distribution, and promotion of mineral drinking water towards the consumers' behavior in purchasing mineral water, and to identify
what factors have a dominant effect on the consumers' behavior in purchasing mineral water in Surabaya.

After an examination of 200 respondents by means of multiple linear regression method,


the study found that: (1)Fcount value is 34.677, meaning that it is larger thanFtable (2.14).

This indicates that there are significant concurrent effects of educational factors of consumers along with the price, quality,
distribution, and promotion of mineral drinking water towards the consumers' behavior in purchasing mineral water in Surabaya.
Thus, the first hypothesis is accepted. (2) Among the independent variables that were examined, price has a dominant and
significant effect on consumers' behavior in purchasing mineral drinking water. Thus, the second hypothesis is accepted. (3) Viewed
from the effects of individual factors on consumers' behavior in purchasing mineral drinking water, then:

a)Price has a significant effect of 12.15% on the purchase of mineral drinking water.

b)Education and income have a significant effect on the purchase of mineral drinking water. (c) Quality, distribution, and
promotion have a significant but little effect on the purchase of mineral drinking water.

The findings show that price has a very significant effect. Therefore, companies should take it into first account because there occurs
a tight competition among mineral drinking water producers. In addition, the findings suggest that companies pay more attention to
educational factors, income, quality, distribution and promotion, since these factors could increase the purchasing volume of
mineral drinking water.
PENDAHULUAN

Perkembangan bidang industri yang semakin pesat terutama di kota Surabaya, akan membawa dampak yang cukup
komplek bagi lingkungan perusahaan sendiri, maupun lingkungan sekitarnya, di antaranya adalah masalah polusi. Bila tidak
diawasi dengan ketat mengenai limbah industri tersebut, maka timbul polusi baik udara maupun air yang cukup besar.

Mengenai masalah air, melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), pemerintah telah berusaha menyediakan dan
memenuhi kebutuhan air minum yang bersih, bebas polusi, tetapi kenyataannya sampai saat ini banyak dijumpai air leideng
yang keruh karena masih banyak perusahaan membuang limbahnya ke sungai tanpa diproses lebih dulu.

Melihat kondisi ini, banyak perusahaan yang berusaha memanfaatkan peluang untuk memproduksi air minum yang
benar-benar bersih, bebas polusi dan menyehatkan dalam bentuk gelas, botol dan galon, dengan menggunakan merk
seperti Aqua, Club, Total, Ades, Aquase dan Cheer.

Dari kondisi tersebut di atas, dan semakin tingginya tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan,
maka membawa pengaruh terhadap perilaku konsumen dalam mengkonsumsi air mineral. Di samping itu konsumen
memiliki kebebasan dalam memilih produk. Untuk itu produsen memerlukan strategi dengan tujuan mencapai
keunggulan bersaing dan memerlukan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam
melakukan pembelian suatu produk.

Menurut Essael (1987: 11) ada tiga faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen yaitu: (1) faktor
individual konsumen yang meliputi pendidikan dan penghasilan konsumen; (2) pengaruh lingkungan; (3) strategi
pemasaran. Strategi pemasaran merupakan variabel yang dapat dikontrol oleh pemasar dalam usaha memberi
informasi dan mempengaruhi konsumen. Variabel ini adalah produk, harga, distribusi dan promosi.

Perubahan sosial ekonomi mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli, baik untuk kebutuhan primer maupun
sekunder. Perubahan sosial ekonomi meliputi pendapatan dan tingkat pendidikan yang merupakan karakteristik pembeli.
Terdapat korelasi langsung antara tingkat pendidikan, pendapatan dan kemampuan membeli seseorang. Pendidikan secara
langsung berkaitan dengan kemampuan membeli karena terdapat korelasi yang kuat antara pendidikan dan pendapatan.
Pendidikan mempengaruhi konsumen dalam membuat keputusan, konsumen yang pendidikannya tinggi mempunyai
pandangan yang berbeda terhadap alternatif merk dan harga dibandingkan dengan konsumen berpendidikan yang lebih
rendah.

Untuk melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya, mutu
dan harga dari produk tersebut. Penetapan harga oleh penjual akan berpengaruh terhadap perilaku pembelian
konsumen, sebab

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Pembelian Air Minum Mineral
di Kotamadya Surabaya (Ritawati Tedjakusuma, Sri Hartini, Muryani)
harga yang dapat dijangkau oleh konsumen akan cenderung membuat konsumen
melakukan pembelian terhadap produk tersebut.

Karakteristik penjual akan mempengaruhi keputusan membeli. Dalam hal ini konsumen akan menilai mengenai
penjual, baik mengenai pelayanan, mudahnya memperoleh produk dan sikap ramah dari penjual.

Apabila manajer telah memiliki informasi sejauh mana variabel-variabel perilaku tersebut berpengaruh terhadap
pembelian, maka manajer dapat memilih bauran pemasaran yang tepat. Perusahaan saat ini berupaya untuk
mrngembangkan berbagai variabel bauran pemasaran.Pe rt am a: dari segi produk manajer terus- menerus mencari dan
mengembangkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen.Kedua: dari segi harga, manajer berusaha
menentukan harga yang bisa terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.Ketiga: dari segi distribusi, manajer
memberikan pelayanan sebaik mungkin, sehingga mudah diperoleh konsumen.

Keempat: dari segi promosi, manajer bisa menyampaikan informasi melalui iklan
maupun promosi penjualan.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan, pentingnya analisis faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap
keputusan membeli dari suatu produk tertentu. Untuk dapat mengantisipasi pesatnya persaingan yang dihadapi perusahaan
air minum mineral di Kotamadya Surabaya agar dapat mempertahankan eksistensinya, maka dipandang perlu diadakan
penelitian sejauh mana faktor-faktor perilaku konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian air minum mineral
tersebut.

Dari uraian latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: (1) Apakah faktor-faktor individual
consumer yang terdiri dari pendidikan, penghasilan dan faktor-faktor marketing strategies yang terdiri dari harga, kualitas,
distribusi dan promosi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap perilaku konsumen dalam
melakukan pembelian air minum mineral di Kotamadya Surabaya; (2) Di antara faktor-faktor tersebut di atas, faktor mana
yang mempunyai pengaruh dominan dalam pembelian air minum mineral di Kotamadya Surabaya.

METODE PENELITIAN
Kerangka konseptual penelitian,lihat Gambar 1.

Berdasarkan rumusan masalah dan kajian teoritis yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, maka diajukan
beberapa hipotesis: (1) Faktor-faktor pendidikan, penghasilan, harga, kualitas, distribusi dan promosi secara bersama-sama
mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap perilaku konsumen dalam melakukan pembelian air minum mineral di
Kotamadya Surabaya; (2) Faktor harga merupakan faktor yang dominan mempengaruhi perilaku konsumen dalam
melakukan pembelian air minum mineral di Kotamadya Surabaya.
X1 = faktor pendidikan
X2 = faktor penghasilan
X3 = faktor harga
X4 = faktor kualitas
Y = Perilaku konsumen
X5 = faktor distribusi
X6 = faktor promosi
Gambar 1. Kerangka konseptual penelitian
Variabel tergantung (Y) adalah perilaku konsumen dalam pembelian air minum
mineral.

Variabel bebas (X) adalah variabel-variabel yang mempengaruhi perilaku konsumen meliputi: (1) Faktor pendidikan, (2)
penghasilan, (3) harga, (4) kualitas, (5) distribusi, dan (6) Promosi.
X1 = faktor pendidikan
X2 = faktor penghasilan
X3 = faktor harga
X4 = faktor kualitas
Y = Perilaku konsumen
X5 = faktor distribusi
X6 = faktor promosi
Gambar 1. Kerangka konseptual penelitian
Variabel tergantung (Y) adalah perilaku konsumen dalam pembelian air minum
mineral.

Variabel bebas (X) adalah variabel-variabel yang mempengaruhi perilaku konsumen meliputi: (1) Faktor pendidikan, (2)
penghasilan, (3) harga, (4) kualitas, (5) distribusi, dan (6) Promosi.

Variabel tergantung yaitu perilaku konsumen (Y) adalah berapa kali seorang konsumen melakukan pembelian ulang
terhadap air minum mineral, dalam suatu periode waktu tertentu (dalam waktu 3 bulan terakhir) dalam bentuk galon.

Variabel bebas (X) yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen


dalam pembelian air minum mineral, dirinci menjadi enam variabel yang meliputi:

1. Faktor pendidikan (X1) adalah penilaian terhadap pendidikan dari responden, yang indikatornya adalah pendidikan formal
terakhir yang mereka miliki, yang dinyatakan dengan skoring menurut Skala Libert.
0. Faktor penghasilan (X2) adalah penghasilan bersih perbulan yang diterima oleh responden (ayah/ibu) atau pendapatan
pribadi bagi yang masih sendiri (bujang/gadis) dalam rupiah, selanjutnya dikelompokkan dalam 5 kelompok
penghasilan, dan diukur menurut Skala Likert. Lima kelompok penghasilan sebagai berikut:

a.Rp 500.000 - < Rp 700.000 mendapat nilai 1

b.Rp 700.000 - < Rp 900.000 mendapat nilai 2


0.Rp 900.000 - < Rp 1.100.000 mendapat nilai 3
a.Rp 1.100.000 - < Rp 1.300.000 mendapat nilai 4
e. lebih dari Rp 1.300.000 mendapat nilai 5

3. Faktor harga (X 3) adalah tanggapan responden terhadap harga air minum

mineral dengan indikator:


a.Pendapat terhadap harga air minum mineral.
b.Harga menjadi pertimbangan yang menentukan.

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Pembelian Air Minum Mineral
di Kotamadya Surabaya (Ritawati Tedjakusuma, Sri Hartini, Muryani)
4. Faktor Kualitas (X4) adalah tanggapan responden terhadap kualitas air minum
mineral yang diukur menurut Skala Likert.
5. Faktor distribusi (X 5) adalah tanggapan responden dalam hal kemudahan
memperoleh air minum mineral dengan indikator
a.Mudah/tidak proses pembelian yang dilakukan oleh responden.
b.Pelayanan yang diberikan oleh responden.
c. Jauh/dekat tempat untuk memperoleh air minum mineral
Semuanya diukur menurut Skala Likert.

6. Faktor promosi (X6) adalah tanggapan responden terhadap promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual air minum
mineral, diukur menurut Skala Likert dengan indikator :

a.Sikap responden terhadap promosi air minum mineral.


b.Ingin membeli pada saat mengetahui adanya promosi air minum mineral.
Populasi penelitian adalah konsumen yang melakukan konsumsi air minum mineral
dalam bentuk galon.

Metode penarikan ini dinamakan metode Incidental Sampling, yaitu responden yang kebetulan dijumpai atau dapat
dijumpai. Jumlah responden yang akan diambil sebanyak 200 orang.

Jenis sumber data: (a) Data primer adalah data yang diperoleh dengan mengadakan wawancara langsung dengan responden
berdasarkan daftar pertanyaan; dan (b) Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Kantor Statistik Jatim.

Cara mengumpulkan data: (a) Wawancara, yaitu mengadakan tanya-jawab dengan responden maupun pihak-pihak yang
terkait; dan (b) Kuesioner, yaitu dengan mengirim daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden, disini responden diminta
memberikan pendapat atau jawaban pertanyaan-pertanyaan.

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linier
berganda, yaitu:
Y = B0 + B1X1 + B2X2 + B3X3 + B4X4 + B5X5 + B6X6 + e
Keterangan :

Y = perilaku konsumen; B0 = intersep; B1 s.d B6 = koefisien regresi yang akan dihitung; X1 = pendidikan; X2 penghasilan; X3 = harga; X4
= kualitas; X5 = distribusi; X6 = promosi dan e = variabel pengganggu.

a.Mudah/tidak proses pembelian yang dilakukan oleh responden.


b.Pelayanan yang diberikan oleh responden.
c. Jauh/dekat tempat untuk memperoleh air minum mineral
Semuanya diukur menurut Skala Likert.

6. Faktor promosi (X6) adalah tanggapan responden terhadap promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual air minum
mineral, diukur menurut Skala Likert dengan indikator :

a.Sikap responden terhadap promosi air minum mineral.


b.Ingin membeli pada saat mengetahui adanya promosi air minum mineral.
Populasi penelitian adalah konsumen yang melakukan konsumsi air minum mineral
dalam bentuk galon.

Metode penarikan ini dinamakan metode Incidental Sampling, yaitu responden yang kebetulan dijumpai atau dapat
dijumpai. Jumlah responden yang akan diambil sebanyak 200 orang.

Jenis sumber data: (a) Data primer adalah data yang diperoleh dengan mengadakan wawancara langsung dengan responden
berdasarkan daftar pertanyaan; dan (b) Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Kantor Statistik Jatim.

Cara mengumpulkan data: (a) Wawancara, yaitu mengadakan tanya-jawab dengan responden maupun pihak-pihak yang
terkait; dan (b) Kuesioner, yaitu dengan mengirim daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden, disini responden diminta
memberikan pendapat atau jawaban pertanyaan-pertanyaan.

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linier
berganda, yaitu:
Y = B0 + B1X1 + B2X2 + B3X3 + B4X4 + B5X5 + B6X6 + e
Keterangan :

Y = perilaku konsumen; B0 = intersep; B1 s.d B6 = koefisien regresi yang akan dihitung; X1 = pendidikan; X2 penghasilan; X3 = harga; X4
= kualitas; X5 = distribusi; X6 = promosi dan e = variabel pengganggu.

Model analisis ini dipilih untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel-variabel bebas terhadap perilaku konsumen
air minum mineral baik secara bersama-sama maupun secara partial.

Dalam penggunaan model analisis regresi linier berganda agar dihasilkan Best Linier Unbiased Estimator (BLUE) harus
dilakukan evaluasi ekonometri. Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah penggunaan model regresi linier
berganda sebagai alat analisis telah memenuhi beberapa asumsi klasik, yaitu uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas
dan uji auto korelasi.

Proses selanjutnya adalah melakukan pembuktian hipotesis dengan teknik analisis


sebagai berikut :
1.Pengujian hipotesis pertama yaitu regresi secara Simultan (Uji F)
Uji simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara
bersama-sama berpengaruh secara nyata atau tidak terhadap variabel tidak

bebas dengan rumus hipotesis :


Ho : 3i = 0, artinya variabel bebas tidak menjelaskan variabel tidak bebas.
Ha : 3i ~ 0, artinya variabel bebas menjelaskan variabel tidak bebas.

Fhitung dibandingkan dengan F t a b e l pada derajat signifikan 5%. Bila F hitung > Ftabel,

maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ini menjelaskan bahwa variabel bebas berpengaruh sangat kuat terhadap prestasi
kerja karyawan. Bila Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ho ditolak, ini berarti variabel bebas tidak berpengaruh
terhadap prestasi kerja karyawan.

Untuk melihat kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel tidak bebasnya dapat diketahui dengan melihat
koefisien diterminasi berganda (R). Bila R mendekati 1, maka sumbangan variabel bebas terhadap variabel tergantung
semakin besar. Bila R mendekati 0 (nol), berarti sumbangan dari variabel bebas terhadap variabel tergantung semakin
lemah.

2.Pengujian hipotesis kedua yaitu Uji Regresi secara Partial (Uji t)


Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas
terhadap tergantung, dengan rumusan hipotesa:

Ho : 3i = 0, artinya variabel bebas secara parsial tidak mempunyai pengaruh


signifikan terhadap variabel tidak bebas.
Ha : 3i ~ 0, artinya variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh signifikan
terhadap variabel tidak bebas.
Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai t h i t u n g masing-masing
variabel bebas dengan t-tabel pada signifikan 5%.

Bila nilai thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti variabel bebas memberikan pengaruh yang sangat kuat
terhadap prestasi kerja karyawan. Sebaliknya jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti secara partial
tidak memberikan pengaruh yang bermakna terhadap prestasi kerja karyawan.

bebas dengan rumus hipotesis :


Ho : 3i = 0, artinya variabel bebas tidak menjelaskan variabel tidak bebas.
Ha : 3i ~ 0, artinya variabel bebas menjelaskan variabel tidak bebas.

Fhitung dibandingkan dengan F t a b e l pada derajat signifikan 5%. Bila F hitung > Ftabel,

maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ini menjelaskan bahwa variabel bebas berpengaruh sangat kuat terhadap prestasi
kerja karyawan. Bila Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ho ditolak, ini berarti variabel bebas tidak berpengaruh
terhadap prestasi kerja karyawan.
Untuk melihat kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel tidak bebasnya dapat diketahui dengan melihat
koefisien diterminasi berganda (R). Bila R mendekati 1, maka sumbangan variabel bebas terhadap variabel tergantung
semakin besar. Bila R mendekati 0 (nol), berarti sumbangan dari variabel bebas terhadap variabel tergantung semakin
lemah.

2.Pengujian hipotesis kedua yaitu Uji Regresi secara Partial (Uji t)


Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas
terhadap tergantung, dengan rumusan hipotesa:

Ho : 3i = 0, artinya variabel bebas secara parsial tidak mempunyai pengaruh


signifikan terhadap variabel tidak bebas.
Ha : 3i ~ 0, artinya variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh signifikan
terhadap variabel tidak bebas.
Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai t h i t u n g masing-masing
variabel bebas dengan t-tabel pada signifikan 5%.

Bila nilai thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti variabel bebas memberikan pengaruh yang sangat kuat
terhadap prestasi kerja karyawan. Sebaliknya jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti secara partial
tidak memberikan pengaruh yang bermakna terhadap prestasi kerja karyawan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Analisis Regresi

Untuk mengetahui pengaruh faktor pendidikan, faktor penghasilan, faktor harga, faktor kualitas, faktor distribusi dan
faktor promosi secara bersama-sama terhadap perilaku konsumen air minum mineral, digunakan analisis kuantitatif
dengan metode regresi linier berganda, dan hasilnya dapat dilihat sebagai berikut :

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Pembelian Air Minum Mineral di
Kotamadya Surabaya (Ritawati Tedjakusuma, Sri Hartini, Muryani)
Tabel 1. Hasil Regresi Berganda Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Konsumen dalam Pembelian Air Minum Mineral

Variabel
Ter-
gantung

(Y)

Variabel
Bebas
(Xn)

Koef
isien
Re-
gresi
t
hitung
ttabel
∝=0,0
5
PROB
r2
Partial
Keterangan
Pendidikan
(
0,9824
3,464
1,960
0,00065
0,0585
th > tt
-*
signifikan
Penghasilan
0,7288
3,642
1,960
0,00035
0,0643
th > tt -*
signifikan
Harga (X3)
-
-5,167
1,960
0,00000
0,1215th > tt -*
1,2899
signifikan
Kualitas (X4)
0,6920
2,328
1,960
0,02096
0,0273
th > tt -*
signifikan
Distribusi (X5)
0,8037
1,992
1,960
0,04778
0,0201
th > tt -*
signifikan
Promosi (X6)
0,7757
2,062
1,960
0,04051
0,0216
th > tt -*
signifikan
R Squarred
=
0,5188
Fhitung
= 34,677
Adjusted R. Square
=
0,5038
Ftabel
= 2,14
Multiple R
=
0,7203
Probabilitas
= 0,000 E + 00
Constanta
=
2,2281
DW
= 1,9970
Hasil persamaan regresi adalah :
Y = 2,2281 + 0,9824 X1 + 0,7288 X2 – 1,2899 X3 + 0,6920 X4 + 0,8037 X5 + 0,7757 X6.

Berdasarkan Tabel 1, faktor pendidikan, faktor penghasilan, faktor kualitas, faktor distribusi dan faktor promosi mempunyai
hubungan positif dengan perilaku konsumen, sedangkan faktor harga mempunyai hubungan negatif dengan perilaku
konsumen.

Hubungan positif ini menunjukkan bahwa faktor pendidikan, faktor penghasilan, faktor kualitas, faktor distribusi dan faktor
promosi berubah searah dengan perubahan perilaku konsumen air minum mineral. Hubungan negatif menunjukkan bahwa
faktor harga berubah berlawanan arah dengan perubahan perilaku konsumen air minum mineral.

Dengan membandingkan antara t-hitung masing-masing variabel bebas ternyata thitung > ttabel, berarti variabel-variabel
bebas mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap variabel tergantung.

Sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan perlu dilakukan evaluasi ekonometri terhadap model
persamaan regresi agar memenuhi syarat sebagai Best Linier Un beased Estimator (BLUE).

Jurnal Penelitian Dinamika Sosial Vol. 2 No. 3 Desember 2001: 8 -58


a . U j i Mu l t i k ol i n i e r i t a s . D a l a m p e n e l i t i a n i n i t e r b u k t i t i d a k t e r d a p a t
multikolinieritas, karena koefisien korelasi antara variabel bebas di bawah 0,08.

0. Uji Heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini, korelasi dari masing-masing variabel bebas dengan variabel residual masih di
bawah 0,80. Jadi bisa ditoleransi dari model analisis regresi yang ditemukan ini dapat digunakan untuk estimasi
pengambilan keputusan.

c. Uji Autokorelasi. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi digunakan metode uji Durbin Watson,
diperoleh hasil uji D-W sebesar 1,9970. Ini berarti berada pada daerah tidak ada autokorelasi. Dengan demikian melalui
evaluasi ekonomitrika telah terpenuhi tiga syarat asumsi klasik, sehingga model telah dapat digunakan untuk melakukan
estimasi dengan analisis regresi linier berganda terhadap keadaan masa mendatang dan masa lalu.

Pengujian Hipotesis I (uji F) atau Pengujian Hipotesis Pertama


Berdasarkan hasil perhitungan regresi berganda, nilai F hitung = 34,67 berarti lebih
besar dariFtabel sebesar 2,14 dengan probabilitas 0,000 < 0,005. Dilihat dari besarnya

kontribusi seluruh variabel bebas terhadap variabel tergantung adalah sebesar (R2) 0,5188 atau 51,88%, ternyata faktor-
faktor pendidikan, penghasilan, harga, kualitas, dan promosi mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap perilaku
konsumen air minum mineral. Ini berarti hipotesis pertama terbukti.

Jurnal Penelitian Dinamika Sosial Vol. 2 No. 3 Desember 2001: 8 -58


a . U j i Mu l t i k ol i n i e r i t a s . D a l a m p e n e l i t i a n i n i t e r b u k t i t i d a k t e r d a p a t
multikolinieritas, karena koefisien korelasi antara variabel bebas di bawah 0,08.
0. Uji Heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini, korelasi dari masing-masing variabel bebas dengan variabel residual masih di
bawah 0,80. Jadi bisa ditoleransi dari model analisis regresi yang ditemukan ini dapat digunakan untuk estimasi
pengambilan keputusan.

c. Uji Autokorelasi. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi digunakan metode uji Durbin Watson,
diperoleh hasil uji D-W sebesar 1,9970. Ini berarti berada pada daerah tidak ada autokorelasi. Dengan demikian melalui
evaluasi ekonomitrika telah terpenuhi tiga syarat asumsi klasik, sehingga model telah dapat digunakan untuk melakukan
estimasi dengan analisis regresi linier berganda terhadap keadaan masa mendatang dan masa lalu.

Pengujian Hipotesis I (uji F) atau Pengujian Hipotesis Pertama


Berdasarkan hasil perhitungan regresi berganda, nilai F hitung = 34,67 berarti lebih
besar dariFtabel sebesar 2,14 dengan probabilitas 0,000 < 0,005. Dilihat dari besarnya

kontribusi seluruh variabel bebas terhadap variabel tergantung adalah sebesar (R2) 0,5188 atau 51,88%, ternyata faktor-
faktor pendidikan, penghasilan, harga, kualitas, dan promosi mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap perilaku
konsumen air minum mineral. Ini berarti hipotesis pertama terbukti.

Uji Parsial II (uji t) atau Pengujian Hipotesis Kedua

Dari keenam variabel bebas, berdasarkan angka-angka r2 parsial mempunyai kontribusi paling tinggi adalah variabel
harga. Jadi hipotesis kedua yang berbunyi harga mempunyai pengaruh yang dominan terhadap perilaku konsumen
telah terbukti.

Pembahasan Hasil Analisis


1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian air minum
mineral

Analisis hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel-variabel secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap perilaku konsumen. Ini bisa dilihat dari nilai Fh (34,677) lebih besar dari Ft (= 2,14).

Hubungan antara variabel-variabel bebas terhadap variabel tergantung menunjukkan hubungan yang erat (72,03%).
Koefisien determinasi berganda sebesar 51,88% menunjukkan bahwa perilaku konsumen dijelaskan oleh pendidikan,
penghasilan, harga, kualitas, distribusi dan promosi sebesar 51,88%. Sedangkan 48,12% ditentukan oleh variabel diluar
model.

Tingginya pengaruh di luar model karena benyaknya sebab faktor-faktor yang


mempengaruhi perilaku konsumen (pembelian ulang) yaitu: (a) faktor sosial,
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Pembelian Air Minum Mineral
di Kotamadya Surabaya (Ritawati Tedjakusuma, Sri Hartini, Muryani)
budaya; (b) Faktor referensi (misal keluarga, teman); (c) Faktor psikologis, (motivasi,
sikap, kebudayaan, persepsi); (d) Kepuasan di masa lalu.
2. Pengaruh masing-masing faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen air minum
mineral
a.Pengaruh pendidikan (X1) terhadap perilaku konsumen

Menurut hasil perhitungan statistik, ternyata bahwa faktor pendidikan mempunyai hubungan positif atau searah, hal ini
berarti bila pendidikan ditingkatkan, maka perilaku konsumen dalam pembelian air minum mineral juga meningkat.
Berdasarkan pengolahan data dihasilkan t h = 3,464 lebih besardari t t = 1,960.
Ini berarti pendidikan mempunyai pengaruh yang signifikan.

Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka pengetahuan terhadap kesehatan semakin tinggi, sehingga mereka cenderung
untuk lebih selektif dalam memilih air minum yang bebas kuman. Hal inilah mengakibatkan pola pembelian ulang
memiliki arah yang positif terhadap pembelian .

0.Pengaruh penghasilan (X2) terhadap perilaku konsumen

Koefisian regresi variabel penghasilan menunjukkan angka positif berarti memiliki hubungan positif atau searah
dengan perilaku konsumen (Y). Artinya bila total penghasilan responden meningkat maka perilaku konsumen terhadap
pembelian air minum mineral juga meningkat.

Berdasarkan pengolahan data, dihasilkan t h = 3,642 lebih besar dari t t =


(1,960) artinya mempunyai pengaruh yang signifikan.
Semakin tinggi tingkat penghasilan, akan cenderung untuk membeli air
minum mineral kembali, karena daya beli yang dimiliki cukup tinggi.
b.Pengaruh harga (X3) terhadap perilaku konsumen

Koefisien regresi variabel harga menunjukkan angka positif, berarti bila harga air minum mineral menurun, maka
perilaku konsumen (pembelian ulang) terhadap pembelian air minum mineral akan meningkat.

Berdasarkan pengolahan data, dihasilkan t h = -5,167 < t t = (-1,960),


mempunyai pengaruh yang signifikan.

Tingkat persaingan yang tinggi antara perusahaan-perusahaan yang memproduksi air minum mineral dalam galon (Aqua,
Club, Ades, dan lain- lain) membuat konsumen sensitif terhadap harga (perbedaan harga jual air minum mineral sangat
tipis), sehingga bila harga dinaikkan, maka konsumen cenderung untuk berpindah ke merk lain, artinya bila harga
meningkat pembelian ulang menurun.

c.Pengaruh kualitas (X4) terhadap perilaku konsumen

Koefisien regresi dari variabel kualitas menunjukkan angka yang bertanda positif ini berarti, bahwa hubungan kedua
variabel tersebut adalah searah, artinya bila kualitas ditingkatkan, maka perilaku konsumen untuk melakukan
pembelian air minum mineral juga akan meningkat.

Jurnal Penelitian Dinamika Sosial Vol. 2 No. 3 Desember 2001: 10 -58


Berdasarkan pengolahan data, dihasilkan t h = 2,328 lebih besar dari t t (=
1,960), mempunyai pengaruh yang signifikan.
Air minum merupakan kebutuhan pokok, sehingga kualitas air minum
mineral
sangat
dipertimbangkan
oleh
konsumen.

Konsumen
mempertimbangkan masalah kualitas, karena kualitas air PDAM Surabaya rendah. Oleh karena air merupakan
kebutuhan pokok dan sangat berhubungan dengan kesehatan manusia, maka kualitas air minum mineral sangat
mempengaruhi keputusan konsumen.

e.Pengaruh distribusi (X5) terhadap perilaku konsumen

Koefisian regresi dari variabel distribusi sebesar 0,8037. Dengan angka yang bertanda positif ini, berarti bahwa
hubungan kedua variabel tersebut adalah searah, artinya bila distribusi ditingkatkan, dalam arti perusahaan berusaha
untuk memudahkan konsumen agar air minum mineral dapat dibeli di mana saja konsumen berada.

Berdasarkan pengolahan data, dihasilkan th = 1,992 > tt = 1,960, memberikan


pengaruh yang signifikan.

Semakin baik distribusi (semakin tersedia air minum mineral di mana-mana), maka kemudahan untuk mendapatkannya
semakin tinggi. Hal ini mempengaruhi pembelian air minum tersebut. Tingginya persaingan yang ada telah membuat
perusahaan yang memproduksi air minum mineral berusaha untuk menyediakan produknya sedekat mungkin dengan
konsumen, sehingga bila suatu merk air minum mineral tidak tersedia (sulit mendapatkan) maka konsumen dengan mudah
bisa berpindah ke merk lain.

f.Pengaruh promosi (X6) terhadap perilaku konsumen

Koefisian regresi dari variabel promosi menunjukkan angka yang bertanda positif, ini berarti bahwa hubungan kedua
variabel tersebut adalah searah, artinya bila promosi yang dilakukan oleh perusahaan ditingkatkan, maka perilaku
konsumen untuk melakukan pembelian air minum mineral juga meningkat.

Berdasarkan pengolahan data, dihasilkan th = 2,062 > tt = 1,960, memberikan


pengaruh yang signifikan.

Promosi dapat menciptakan kesadaran konsumen terhadap suatu produk. Promosi yang baik (menyampaikan keunggulan
produk) akan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut. Hal ini mempengaruhi pembelian ulang
konsumen.

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Dari pengolahan dan analisis data, pengujian hipotesis, analisis dan pembahasan
hasil penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Ternyata hipotesis pertama diterima, bahwa perilaku konsumen dalam
pembelian air minum mineral dipengaruhi secara bersama-sama dan bermakna
oleh faktor pendidikan, penghasilan, harga, kualitas, distribusi dan promosi. Hal
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Pembelian Air Minum Mineral
di Kotamadya Surabaya (Ritawati Tedjakusuma, Sri Hartini, Muryani)

ini ditunjukkan oleh Fhitung = 34,677 lebih tinggi dari Ftabel = 2,14, dengan koefisien korelasi R sebesar 0,7203 dan
koefisien determinasi ganda (R Squared) sebesar 0,5188.

2. Hipotesis kedua yaitu harga mempunyai pengaruh dominan terhadap perilaku


konsumen air minum mineral dinyatakan diterima.
Saran
Berdasarkan pada kesimpulan-kesimpulan yang diambil, maka selanjutnya dapat diusulkan beberapa saran yang
mungkin dapat dilakukan dan bermanfaat bagi industri air minum mineral. Adapun saran yang diusulkan adalah
sebagai berikut :

1. Dengan diketahuinya faktor harga mempunyai pengaruh yang dominan terhadap perilaku konsumen dalam pembelian air
minum mineral di Kotamadya Surabaya, maka hal ini mencerminkan bahwa faktor harga merupakan faktor yang sangat
menentukan dalam pembelian air minum mineral. Bertitik tolak dari dari hasil tersebut, pengusaha hendaknya dalam
menaikkan harga, harus sangat dipertimbangkan akibatnya, karena adanya persaingan ketat antara pengusaha- pengusaha
air minum mineral.

2. Penghasilan merupakan faktor yang berpengaruh signifikan kedua. setelah harga. Berdasarkan hal ini, pengusaha
hendaknya memproduksi air minum mineral sesuai dengan penghasilan masyarakat, sehingga masyarakat dapat
membelinya.

3. Pendidikan juga merupakan faktor yang berpengaruh signifikan. Distributor hendaknya memperhatikan pendidikan
konsumennya, karena semakin berpendidikan seseorang, maka pengetahuan tentang kesehatan dalam memilih air
minum mineral semakin tinggi.

4. Kualitas air merupakan faktor yang berpengaruh signifikan. Berdasarkan hal ini,
pengusaha harus selalu meningkatkan kualitas air minum mineralnya.

0. Promosi juga merupakan faktor yang berpengaruh signifikan. Bertitik tolak hasil ini, pengusaha harus melakukan
promosi dengan menggunakan media yang luas seperti Surat kabar, Televisi, maupun media-media cetak lainnya,
sehingga air minum mineral bukan hanya dikenal oleh masyarakat di Surabaya, tetapi juga dikenal oleh masyarakat
dari daerah-daerah yang lain.

1. Distribusi merupakan faktor yang berpengaruh signifikan. Dalam hal ini, pengusaha sebaiknya menambah saluran-
saluran distribusi dan meningkatkan pelayanan yang lebih memuaskan konsumen, karena sekarang kontribusi distribusi
sangat kecil yaitu 2,16% terhadap perilaku konsumen dalam pembelian air minum mineral.

2. Sehubungan penelitian ini hanya memperhatikan enam faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam
pembelian air minum mineral, maka sangat perlu dilaksanakan penelitian lebih lanjut untuk melibatkan lebih banyak
faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian air minum mineral, sehingga dapat diketahui
efektivitas faktor-faktor tersebut terhadap perilaku konsumen.

DAFTAR PUSTAKA
Algifari. 1997. Analisis Regresi, Teori Kasus, dan Solusi, Edisi Pertama , Edisi Pertama, BP. FE.
Yogyakarta.
Asseal, Henry. 1987. Consumer Behavior and Marketing Action, Fourth Edition PWS, Kent
Publishing Company, Boston.

Buchari, Alma. 1992. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Penerbit Alfabeta, Bandung. Boyd, Harper, W. and Orville C. Walker.
1992. Marketing Management, Strategies Approuch, Richard, D. Irwin, Ich, Homewood, Illinois.

Emory, William C. 1980. Business Research Methods, Revised Edition, Rechard D. Irwin. Inc.
Home word, Illinois.
Engel, James F, et al. 1987. Consumer Behavior, Fifth Edition, The Dreyden Press, Hew York.
Gujarati, Damodar. 1999. Essentials of Econometricc, Second Edition, Irwin McGrow Hill, Boston
USA.
Guiltinan, Joseph P dan Gordon W. Paul. 1992. Strategi dan Program Manajemen Pemasaran,
Terjemahan, Edisi Kedua Erlangga, Jakarta.
Giantar KE., Gst. Ayu. Kt. Giantari. 1995. Analisis Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Konsumen Dalam Pembelian Kain Tenun Ikat di Kotamadya Denpasar.
Hadi, Sutrisno. 1982. Metodologi Research, Jilid I Cetakan ke III, Yayasan Penerbitan Fakultas

Psikologi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.


Kinsey, Joanna. 1988. Marketing in Developing Countries, MacMillan Education London.
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Implementasi dan Kontrol;

Terjemahan Jiid I, Edisi ke sembilan, PT Prenhallindo Jakarta.


Louden, David L and Albert. J. Della Betta. 1988. Consumer Behavior Concepts and Application,

McGraw Hill, Inc, New York.


Mangkunegara, AA. Anwar Prabu, 1988. Perilaku Konsumen, , PT Eresco, Bandung.
Mursinto, Djoko. 1993. Penentuan Model Dalam Penelitian, Program Magister

ManajemenUniversitas Airlangga, Surabaya.


Riet Velt, Piet dan Lasmono Tri Sumari, 1993. Masalah Pokok Dalam Regresi Berganda, Andi
Offset, Yogyakarta.
Swastha, Basu DH dan T. Hani Handoko. 1987. Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku
Konsumen , Edisi kedua, Liberty, Yogyakarta.
Stanton, William J. and Charles Futrell. 1987. Fundamentals of Marketing, McGraw Hill,
Singapore.
Winardi, 1991. Marketing dan Perilaku Konsumen, Penerbit CV Mandar Maju Bandung.
http://www.scribd.com/doc/17872497/Analisis-Faktor-Faktor-Yang-Mempengaruhi-Perilaku-Konsumen-
Dalam-Pembelian-Air-Minum
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Pembelian Air Minum Mineral di
Kotamadya Surabaya (Ritawati Tedjakusuma, Sri Hartini, Muryani)
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN AIR MINUM
MINERAL DI KOTAMADYA SURABAYA

ANALYSIS OF FACTORS INFLUENCING THE CONSUMERS’ BEHAVIOR IN PUSCHASING MINERAL


DRINKING WATER IN SURABAYA MUNICIPALITY

Ritawati Tedjakusuma, Sri Hartini, Muryani*


ABSTRACT

The objectives of the research are to know the concurrent effects of educational factors of consumers along with the price, quality,
distribution, and promotion of mineral drinking water towards the consumers' behavior in purchasing mineral water, and to identify
what factors have a dominant effect on the consumers' behavior in purchasing mineral water in Surabaya.

After an examination of 200 respondents by means of multiple linear regression method,


the study found that: (1)Fcount value is 34.677, meaning that it is larger thanFtable (2.14).

This indicates that there are significant concurrent effects of educational factors of consumers along with the price, quality,
distribution, and promotion of mineral drinking water towards the consumers' behavior in purchasing mineral water in Surabaya.
Thus, the first hypothesis is accepted. (2) Among the independent variables that were examined, price has a dominant and
significant effect on consumers' behavior in purchasing mineral drinking water. Thus, the second hypothesis is accepted. (3) Viewed
from the effects of individual factors on consumers' behavior in purchasing mineral drinking water, then:

a)Price has a significant effect of 12.15% on the purchase of mineral drinking water.

b)Education and income have a significant effect on the purchase of mineral drinking water. (c) Quality, distribution, and
promotion have a significant but little effect on the purchase of mineral drinking water.

The findings show that price has a very significant effect. Therefore, companies should take it into first account because there occurs
a tight competition among mineral drinking water producers. In addition, the findings suggest that companies pay more attention to
educational factors, income, quality, distribution and promotion, since these factors could increase the purchasing volume of
mineral drinking water
6. Aqua

Pada tahun 1973 PT AQUA Golden Mississippi didirikan oleh Bapak Tirto Utomo – sebuah nama yang
sesuai karena kata “tirto” bermakna air – sebagai pelopor perusahaan air minuman mineral pertama di
Indonesia dengan pabrik pertama didirikan di Bekasi. Produksi pertamanya di tahun 1974 adalah dalam
bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dari pabrik di Bekasi tersebut dengan harga per botol Rp.
75,-.

Sebelas tahun kemudian di tahun 1984, pabrik AQUA kedua didirikan di Pandaan di Jawa Timur, sebagai
upaya agar lebih mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut. Produk gelas (pet)
220 ml pertama di tahun 1985 menjadikan AQUA semakin dikenal luas.

Pada tahun 1993 diselenggarakan program AQUA Peduli (AQUA Cares), sebagai langkah pendauran
ulang botol plastik AQUA menjadi materi plastik yang bisa dapat digunakan kembali. Sejak itulah
kegiatan pemungutan sampah botol dan gelas air mineral semakin meningkat hampir di seluruh
Indonesia.

Di tahun 1995 AQUA menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in line di
pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan kemasan AQUA dilakukan bersamaan. Hasil sistem in
line ini adalah botol AQUA yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih di ujung proses produksi,
sehingga proses produksi menjadi lebih higienis

Penyatuan AQUA, di bawah PT Tirta Investama dengan grup DANONE – salah satu kelompok perusahaan
air minum dalam kemasan terbesar di dunia dan ahli dalam nutrisi – yang terjadi pada tanggal 4
September 1998 berdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan AQUA sebagai
produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia. Sekarang setelah 30 tahun
berdiri pabrik AQUA sudah berjumlah 14 buah di seluruh Indonesia dengan lebih dari 1.000.000 titik
distribusi.

Penggunaan kata “aqua” sebagai merk sebetulnya pernah dipermasalahkan karena kata tersebut
bermakna umum yakni hasil olahan air yang disuling atau aquades – gugatan ini diajukan oleh pesaing
dagangnya. Namun ketenaran merk AQUA yang sudah mendahului kehadiran merk minuman mineral
lainnya, membuat nama “aqua” sudah menjadi kata pengganti untuk air mineral itu sendiri.

http://www.unik.us/b-16/kisah-unik-merk-merk-dagang-terkenal/

Vous aimerez peut-être aussi