Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KELOMPOK 6
SELLA MARTA F 120303120106
MUHAMMAD RIZKI 120303120092
GERRY 120303130062
RIZCHA PUTRI 120303140040
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2016
Bidang Usaha
Pembangunan (Real Estate) dan Jasa Konsultasi Bidang Perencanaan dan
Pembangunan serta di Bidang Usaha Kawasan Pariwisata (Rekreasi), Perhotelan
dan Sarana Olah Raga melalui Anak Usaha.
Alamat
Ecovention Building - Ecopark, Jalan Lodan Timur No. 7 Ancol Taman Impian,
Jakarta Utara
Telepon
(+62-21) 292 22222, 645 3456, 645 4567
Faksimili
(+62-21) 647 10502
Call Center
(+62-21) 292 22222/ HOTLINE SMS 081287992222
Homepage
www.ancol.com
E-mail
investor@ancol.com
Pendahuluan
A. Sejarah PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk.
Potensi Ancol sebagai sebuah destinasi wisata telah lama menarik perhatian Pemerintah,
termasuk Gubernur Hindia Belanda Adriaan Valckenier pada awal abad ke-17. Namun untuk
sekian lama, potensi itu seolah kembali terabaikan saat Perang Kemerdekaan terjadi. Inisiatif
pun akhirnya datang dari Presiden Republik Indonesia yang pertama, Ir. Soekarno.
Beliau pada akhir Desember 1965 memerintahkan sekaligus menunjuk Gubernur DKI Jakarta
dr. H. Soemarno Sosroatmodjo sebagai Pelaksana Pembangunan dan Pengembangan Daerah
Ancol untuk mengeksplorasi kembali daya tarik Ancol sebagai destinasi wisata. Kemudian,
pada tahun 1966, proyek tersebut dilanjutkan oleh Gubernur Ali Sadikin yang atas persetujuan
Pemerintah DKI Jakarta memutuskan untuk menyerahkan Proyek Ancol kepada PT
Pembangunan Jaya.
Kemudian, secara organisasi, mulai terjadi pembenahan di tubuh BPP Proyek Ancol, yaitu
berubah menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol dengan komposisi kepemilikan saham 20%
(duapuluh persen) dimiliki oleh PT Pembangunan Jaya sedangkan 80% (delapan puluh persen)
sisanya dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta. Perubahan itu disahkan melalui Akta Perubahan No.
33 tanggal 10 Juli 1992. Dengan badan hukum yang lebih kuat, PT Pembangunan Jaya Ancol
semakin percaya diri untuk meraih peluang-peluang bisnis serta untuk melakukan penawaran
umum saham perdana kepada publik (Initial Public Offering/IPO) pada tanggal 2 Juli 2004
melalui pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pelepasan saham ke publik ini sekaligus mengubah status PT Pembangunan Jaya Ancol
menjadi perusahaan terbuka dengan komposisi kepemilikan saham menunjukkan 72% (tujuh
puluh dua persen) dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta,18% (delapan belas persen) dimiliki
oleh PT Pembangunan Jaya dan sisanya 10% (sepuluh persen) dimiliki oleh masyarakat.
Pelaksanaan IPO ini tidak hanya memperkuat struktur permodalan Perseroan namun juga
membangkitkan semangat baru bagi penciptaan organisasi yang transparan dan akuntabel guna
merealisasikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.Tak berhenti di sana, langkah IPO ini
kemudian juga diperkuatdengan melakukan brand repositioning dengan meluncurkan logo
baru Ancol Taman Impian pada tahun 2005 dan revitalisasi sejumlah unit bisnis.
Dengan mengusung konsep baru yang lebih atraktif, Gelanggang Renang Ancol serta
Gelanggang Samudera Ancol masing-masing direvitalisasi menjadi Atlantis Water Adventure
dan Ocean Dream Samudera, secara berturut-turut pada tahun 2005 dan 2006. Lalu,
pembenahan lainnya terjadi pada Padang Golf Ancol yang dialih fungsikan menjadi Ocean
Ecopark pada tahun 2011 dan proyek instalasi air bersih Reverse Osmosis sebagai upaya
mewujudkan pemenuhan kebutuhan air bersih dengan penyulingan air laut.
Dalam menjadikan Ancol kawasan wisata terpadu, Perseroan juga merambah bisnis MICE
(Meeting, Incentive, Conferenceand Exhibition) mulai tahun 2012 dan industri kreatif
melalui pendirian Ecovention yang menawarkan ruang serbaguna seluas hampir 4.000 m2,
baik untuk mengakomodir kegiatan konferensi maupun pameran. Pada tahun 2014, visi ini
terus diperkuat melalui penambahan satu kawasan baru “Dunia Fantasi” dan wahana baru yang
kreatif dan menarik untuk keluarga dan anak-anak, seperti wahana Ice Age yang bekerja sama
dengan 20th Century Fox serta Hello Kitty Adventure bekerjasama dengan Sanrio Company,
Ltd. Jepang. Semangat untuk terus menjadi lebih baik dibawa dalam setiap langkah dan upaya
untuk mewujudkan visi perusahaan menjadi pengembang properti yang terkemuka, terbesar
dan terbaik di Asia Tenggara yang memiliki jaringan sentra rekreasi terluas.
Visi :
Menjadi Perusahaan properti dan pengembang kawasan wisata terpadu,terbesar dan terbaik
di Asia Tenggara yang memiliki jaringan terluas
Misi :
Sebagai komunitas pembaharuan kehidupan masyarakat yang menjadi kebanggaan bangsa.
Senantiasa menciptakan lingkungan kehidupan sosial lebih baik melalui sajian hiburan
berkualitas yang berunsur seni, budaya dan pengetahuan dalam rangka mewujudkan
komunitas pembaharuan kehidupan masyarakat yang menjadi kebanggan bangsa.
Direktur Directors
Harianto Badjoeri
Arif Nugroho
Budiwidiantoro
Teuku Sahir Syahali
Y.J. Harwanto operation Sandy Rudiana Sunutomo R. Irwan Agustuslan Hanurawan Nugroho
advisor direktoraT
rekreasi
Department of
recreation
advisor
Anom Hamengku B.
D. Pemegang Saham
Komposisi kepemilikan saham Perseroan, sebagai berikut: Pemda DKI Jakarta sebesar
72%; PT Pembangunan Jaya sebesar 18%; serta kepemilikan saham oleh masyarakat
sebesar 10%.
Bisnis Perseroan ditopang oleh 3 (tiga) pilar usaha, yakni pariwisata, properti serta
perdagangan dan jasa. Berikut pemaparan lebih lanjut mengenai masing-masing segmen dan
unit usaha pendukungnya:
1) SEGMEN PARIWISATA
Perseroan memiliki potensi pengembangan bisnis rekreasi yang besar mengingat Ancol telah
memiliki posisi yang kuat sebagai pusat rekreasi dan hiburan yang terpadu dan terbesar di
Indonesia.
b) Dunia Fantasi
Dunia Fantasi merupakan salah satu sentra hiburan di Ancol yang paling diminati
pengunjung. Dunia Fantasi yang resmi beroperasi mulai tanggal 29 Agustus 1985
menawarkan konsep theme park yang terbesar dan terlengkap di Indonesia.
Dunia Fantasi atau yang lebih populer dengan sebutan Dufan, Dufan merupakan theme
park pertama yang dikembangkan oleh Perseroan dan telah memiliki sertifikat ISO
9001:2008 sejak 2009.
Ocean Dream Samudra didirikan pada tahun 1974 oleh Gubernur Ali Sadikin sebagai
perwujudan cita-citanya tentang perlunya sarana rekreasi yang mengenalkan kepada
masyarakat tentang laut beserta potensinya dengan tujuan utama untuk menumbuhkan rasa
cinta masyarakat terhadap laut melalui pengenalan akan satwa-satwa unik yang ada di
dalamnya, seperti lumba-lumba dan singa laut.
e) Pasar Seni
Pasar Seni, merupakan Pusat kesenian dan kerajinan yang memberikan inspirasi serta
wawasan bagi penikmat, kolektor seni dan pengusaha. Pusat kesenian Ancol Taman Impian
ini merupakan wujud nyata kepedulian Ancol demi kelangsungan hidup para seniman
berbakat.
f) Ocean Ecopark
g) SeaWorld Ancol
2) SEGMEN PROPERTI
Menjadi bagian dari Sang Pelopor pengembang properti terkemuka di Indonesia tentunya
membangun citra tersendiri bagi Perseroan meskipun kiprah Perseroan dalam bidang usaha
properti sudah diakui secara luas dengan diluncurkannya beragam properti mewah, berkualitas
serta eksklusif di Indonesia. Karya besar Perseroan berupa hunian tepi pantai yang memiliki
beragam keunggulan, sehingga menjadi icon hunian tepi pantai yang mewah dan eksklusif
berbasis green concept.
a. Marina Coast Royal Residence
d. De’Cove
e. Apartemen Northland
f. Coastavilla
3) SEGMEN RESOR
c. Pulau Bidadari
d. Marina Ancol
4) SEGMEN KULINER
Selain menghadirkan fasilitas hiburan yang lengkap, wisata kuliner yang dihadirkan Perseroan
juga tak kalah menarik untuk dicoba.
a. Talaga Sampireun
b. Jimbaran
c. Segarra
d. Bandar Djakarta
e. Seaside Suki
f. Le Bridge
5) SEGMEN EDUTAIMENT
a. Pentas Prestasi
Wahana Pentas Prestasi terletak di dalam kawasan Dunia Fantasi. Melalui wahana ini,
pengunjung dapat memperoleh pengetahuan fisika dengan menggunakan miniatur
wahana-wahana permainan Dunia Fantasi sebagai alat peraganya. Dengan begitu,
pengunjung dapat memahami teknik kerja setiap wahana permainan yang ada di Dunia
Fantasi.
b. Rumah Pintar
Rumah Pintar terletak di kawasan Ocean Dream Samudera yang dibangun bekerja sama
dengan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) sebagai salah satu wujud
program Indonesia Pintar. Rumah Pintar dilengkapi dengan fasilitas alat peraga dan
berbagi literatur terkait kehidupan laut. Rumah Pintar mengakomodasi kebutuhan
pendidikan formal bagi anak usia 4-15 tahun.
c. Learning Farm
Learning Farm terletak di Ecopark. Mengusung konsep bermain sambil belajar,
pengunjung mendapat edukasi mengenai cara berkebun, mulai dari menanam,
mengurus hingga memanen sayuran.
D. Laporan Keuangan
EKUITAS
EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA
PEMILIK ENTITAS INDUK
Modal Saham
Modal Dasar sebesar 5.759.999.998 saham
terdiri dari 1 saham seri A, 1 saham seri B
dengan nilai nominal masing-masing Rp500
per saham serta 5.759.999.996 saham seri C
dengan nilai nominal Rp250 per saham
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar
1.599.999.998 saham terdiri dari 1 saham
seri A, 1 saham seri B dan 1.599.999.996
saham seri C 28 400.000.000.000 400.000.000.000 400.000.000.000
Tambahan Modal Disetor 29 36.709.233.000 36.709.233.000 36.709.233.000
Saldo Laba
Ditentukan Penggunaannya 29.958.580.955 27.606.985.481 25.685.082.059
Belum Ditentukan Penggunaannya 1.215.339.881.122 1.030.842.000.823 880.984.256.271
Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk 1.682.007.695.077 1.495.158.219.304 1.343.378.571.330
Kepentingan Non Pengendali 27 106.530.066.274 99.613.486.837 101.683.345.353
JUMLAH EKUITAS 1.788.537.761.351 1.594.771.706.141 1.445.061.916.683
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 3.130.177.111.064 2.910.905.311.454 2.627.198.418.344
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan 2015 2014*)
Rp Rp
Saldo per 31 Desember 2013 400.000.000.000 36.709.233.000 25.685.082.059 897.379.711.296 9.076.325.042 1.368.850.351.397 101.683.345.353 1.470.533.696.750
Dampak Penerapan PSAK No. 24 (Revisi
2013)
dan Penyesuaian Lainnya -- -- -- (16.395.455.025) (9.076.325.042) (25.471.780.067) -- (25.471.780.067)
Saldo Pada Tanggal 1 Januari 2014
Setelah Penyajian Kembali 400.000.000.000 36.709.233.000 25.685.082.059 880.984.256.271 -- 1.343.378.571.330 101.683.345.353 1.445.061.916.683
Saldo per 31 Desember 2014 400.000.000.000 36.709.233.000 27.606.985.481 1.030.842.000.823 -- 1.495.158.219.304 99.613.486.837 1.594.771.706.141
Saldo per 31 Desember 2015 400.000.000.000 36.709.233.000 29.958.580.955 1.215.339.881.122 -- 1.682.007.695.077 106.530.066.274 1.788.537.761.351
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN ENTITAS
ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh)
2015 2014
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari Pelanggan 1.148.236.830.851 1.255.305.730.222
Pembayaran kepada Pemasok (554.171.998.351) (568.441.846.935)
Pembayaran kepada Karyawan (188.400.161.942) (182.543.234.913)
Kas Dihasilkan dari Operasi 405.664.670.558 504.320.648.374
Pendapatan Bunga 8.638.082.542 13.294.810.289
Penerimaan Klaim Asuransi 550.043.481 665.542.476
Pembayaran Beban Bunga dan Keuangan (37.725.417.497) (58.822.095.944)
Pembayaran Pajak Penghasilan (50.897.061.528) (65.382.801.945)
Efek Selisih Kurs atas Kas dan Setara Kas 1.192.629.870 219.968.117
9. Perpajakan
a. Pajak Dibayar di Muka
2015 2014
Rp Rp
Pajak Dibayar di Muka
Perusahaan
Pajak Pertambahan Nilai 10.527.394.452 --
Entitas Anak
Pajak Hiburan 3.785.365.705 4.844.801.306
Pajak Pertambahan Nilai 302.204.508 389.917.695
Klaim Pajak Kini
Entitas Anak
PPh Pasal 28 A - Tahun 2013 387.276.962 432.439.377
Jumlah 15.002.241.627 5.667.158.378
b. Utang Pajak
2015 2014
Rp Rp
Perusahaan
Pajak Penghasilan
Pasal 4 (2) 7.992.967.644 12.477.963.594
Pasal 21 3.232.344.263 2.194.676.573
Pasal 23 228.824.171 142.998.103
Pasal 25 135.437.297 --
Pasal 29 7.790.281 1.625.247.573
Pajak Pertambahan Nilai -- 6.251.967.103
SKPKB -- 5.455.710.679
11.597.363.656 28.148.563.625
Entitas Anak
Pajak Hiburan 11.170.265.145 8.825.598.401
Pajak Pembangunan I 1.548.982.893 1.790.090.070
Pajak Penghasilan
Pasal 4 (2) 8.809.989.309 5.759.134.900
Pasal 21 6.362.523.813 3.220.031.201
Pasal 23 107.287.495 188.223.110
Pasal 25 4.214.693.489 3.060.608.184
Pasal 26 -- 615.206
Pasal 29 20.020.787.039 15.613.492.937
Pajak Pertambahan Nilai 5.526.667.308 2.951.765.828
57.761.196.490 41.409.559.837
Jumlah 69.358.560.146 69.558.123.462
c. Pajak Kini
2015 2014
Rp Rp
Perusahaan
Pajak Kini (1.233.099.750) (1.633.872.000)
Penyesuaian Pajak Periode Lalu -- (3.727.306.919)
(1.233.099.750) (5.361.178.919)
Entitas Anak
Pajak Kini (68.390.089.236) (51.186.484.000)
Pajak Tangguhan (19.556.661.213) 6.879.529.161
(87.946.750.449) (44.306.954.839)
Konsolidasi
Pajak Kini (69.623.188.986) (52.820.356.000)
Penyesuaian Pajak Periode Lalu -- (3.727.306.919)
Pajak Tangguhan (19.556.661.213) 6.879.529.161
Jumlah Beban Pajak (89.179.850.199) (49.668.133.758)
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
2015 2014
Rp Rp
Terdiri dari:
Perusahaan 7.790.281 1.625.247.573
Entitas Anak 20.020.787.039 15.613.492.937
Jumlah 20.028.577.320 17.238.740.510
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh)
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif
pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
2015 2014
Rp Rp
d. Pajak Tangguhan
Rincian dari aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
31 Des 2013 Penyesuaian Dibebankan Dikreditkan ke 31 Des 2014 Dibebankan Dikreditkan ke 31 Des 2015
Ke Laporan Pendapatan Ke Laporan Pendapatan
Laba Rugi Komprehensif Laba Rugi Komprehensif
Lainnya Lainnya
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Aset (Liabilitas)
Pajak Tangguhan
Entitas Anak
PT TIJA -- -- 5.880.260.945 1.042.704.115 6.922.965.060 (6.922.965.060) -- --
PT SI 233.156.198 -- 328.531.349 1.956.819 563.644.366 (114.115.545) 4.230.321 453.759.142
PT GALK *) -- -- -- -- -- 33.500.000 -- 33.500.000
Aset Pajak
Tangguhan 233.156.198 -- 6.208.792.294 1.044.660.934 7.486.609.426 (7.003.580.605) 4.230.321 487.259.142
Berdasarkan assessment yang dibuat oleh manajemen, Perusahaan (entitas induk) tidak
mengakui pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer antara pajak dan komersial
karena sebagian besar penghasilan Perusahaan telah dikenakan pajak final (tahun 2015: 89%)
sehingga dampak pajak tangguhannya dipertimbangkan tidak material.
Atas tagihan pajak tersebut Perusahaan melakukan pembayaran pada bulan Januari 2015.
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh)
Perhitungan beban dan utang pajak penghasilan final untuk tahun - tahun yang berakhir pada 31
Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
2015 2014
Rp Rp
Pendapatan Sewa
Perusahaan
Sewa 22.588.026.743 18.683.761.553
Properti 133.186.219.389 195.017.174.548
Pendapatan yang Sudah Dieliminasi dengan PT TIJA 10.000.000.000 10.000.000.000
165.774.246.132 223.700.936.101
Penyerahan Proyek PT Pertagas (Catatan 40.h) 76.977.433.000 --
Penyerahan Proyek PGN (Catatan 40.g) 72.418.430.000 40.324.500.000
Penyerahan Aset PT SWI (Catatan 18) 77.443.000.000 --
Sewa Seaworld Ancol 937.328.548 --
Entitas Anak
PT TIJA 70.931.244.426 47.814.478.316
PT SI
Sewa Lahan 866.076.699 3.389.405.412
Penjualan Ruko -- 2.727.272.727
Jumlah 465.347.758.805 317.956.592.556
Beban Pajak Final
10% x 2015:Rp254.718.539.416; 2014 : Rp120.212.145.281 25.471.853.942 12.021.214.533
5% x 2015: Rp210.629.219.389; 2014 : Rp197.744.447.275 10.531.460.969 9.887.222.364
Jumlah Beban Pajak Final 36.003.314.911 21.908.436.897
Utang Pajak Tahun Sebelumnya 18.237.098.494 21.638.435.831
Pembayaran Pajak Final Tahun Berjalan (37.437.456.452) (25.309.774.234)
Utang Pajak Final 16.802.956.953 18.237.098.494
Kewajiban Perpajakan PT Pembangunan Jaya Ancol
Pajak Pusat
1. PPh Badan
PT Pembangunan Jaya Ancol merupakan wajib pajak badan dengan peredaran bruto Rp
540.165.258.569, sehingga wajib pajak dikenakan tarif 25%
Contoh :
Peredaran Bruto = Rp 540.165.258.569
PKP = Rp. 500.000.000
2. PPh Pasal 23
PT Pembangunan Jaya Ancol memiliki saham <25% yaitu 18%. Sehingga dikenakan PPh
Pasal 23 atas pembagian dividen.
Contoh :
PT Pembangunan Jaya Ancol memiliki saham 18% dan akan menerima dividen Rp.
75.000.000
3. PPh Pasal 22
PT Pembangunan Jaya Ancol melakukan Impor Wahana Permainan Dunia Fantasi,
sehingga dikenakan PPh pasal 22 Impor.
Contoh :
PT Pembangunan Jaya Ancol merupakan importir yang memiliki API
Mengimpor wahana Tornado dengan harga $100.000 dari Amerika Serikat, Freight $5.000,
Insurance $5.000.
Kurs Menkeu = Rp. 12.000 / $1 USD
Bea Masuk = 30%
Maka PPh 22 yang harus dibayar atas barang impor,
Cost : $100.000
Freight : $ 5.000
Insurance : $ 5.000 +
Total CIF : $110.000
PPh 22 :
Contoh :
Masyarakat memiliki saham 10%
Dividen yang akan dibagikan adalah Rp. 50.000.000
PT Pembangunan Jaya Ancol memiliki penghasilan atas sewa tanah dan bangunan,
sehingga dikenakan PPh 4(2)
Contoh :
Sewa atas tempat makan dalam Dunia Fantasi per bulan = Rp 10.000.000 (Rp.
120.000.000/ tahun)
Contoh :
PT Pembangunan Jaya Ancol merupakan Pengusaha Kena Pajak
Penghasilan atas penjualan merchandice bulan agustus tahun 2015 adalah Rp 200.000.000
6. PBB
PT Pembangunan Jaya Ancol memiliki tanah dan bangunan milik sendiri, sehingga
dikenakan PBB.
Contoh :
Luas tanah Dunia Fantasi adalah 9,5 hektar (95.000 m2)
Luas bangunan Dunia Fantasi adalah 1,9 hektar (19.000 m2)
NJOP tanah Jakarta Utara tahun 2014 = Rp 7.230.690/m2
NJOP bangunan Jakarta Utara tahun 2014 = Rp 3.615.345/m2
NJOPTKP Jakarta Utara = Rp 15.000.000
NJKP = 40%
NJOPTKP = Rp 15.000.000 -
= Rp 755.622.105.000
NJKP (40% x Rp 755.622.105.000) = Rp 302.248.842.000
7. PPh Pasal 21
PT Pembangunan Jaya Ancol memiliki banyak pegawai, sehingga dipungut PPh Pasal 21
untuk penghasilan pegawai. Baik pegawai tetap maupun pegawai tidak tetap.
Contoh :
Retto pada tahun 2015 bekerja pada perusahaan PT Pembangunan Jaya Ancol dengan
memperoleh gaji sebulan Rp5.750.000 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp200.000.
Retto menikah tetapi belum mempunyai anak. PPh Pasal 21 bulan Januari adalah sebagai
berikut:
Penghasilan Bruto
Gaji : Rp 5.750.000
Total Penghasilan Bruto Rp 5.750.000
Pengurangan :
Biaya Jabatan
5% x Rp 5.750.000 Rp 287.500
Iuran Pensiun Rp 200.000 +
Total Pengurangan Rp 487.500 -
Penghasilan Netto Sebulan Rp 5.262.500
Penghasilan Netto Setahun Rp 63.150.000
PTKP Setahun (K/0) Rp 58.500.000 -
PKP Setahun Rp 4.650.000
PPh Pasal 21 terutang
5% x Rp 4.650.000 Rp 232.500
Pajak Daerah
1. Pajak Hiburan
PT Pembangunan Jaya Ancol memberikan hiburan dengan wahana-wahana dan juga
fasilitas yang sudah disediakan sebagai pusat rekreasi. Sehingga dikenakan Pajak Hiburan
sesuai dengan Perda DKI No. 3 Tahun 2015. (Tarif 10%)
Estimasi Pengunjung Dunia Fantasi atau DUFAN mencapai 20.000 pengunjung perhari
Dengan estimasi pengunjung membeli tiket Reguler weekday Rp 190.000,00
Maka perhitungan pedapatan bulan januari 2015 (estimasi tanpa tutup )
31 hari x 20.000 pengujung/hari x Rp 190.000,00
= Rp 117.800.000.000,00