Vous êtes sur la page 1sur 8

e-ISSN: 2620-3332 SELODANG MAYANG

INDUSTRI KONSTRUKSI DI ERA INDUSTRI 4.0


Akbar Alfa
Dosen dengan Konsentrasi Transportasi dan Manajemen Proyek/Konstruksi Prodi Teknik Sipil, Fakultas
Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Islam Indragiri, Tembilahan

Email: alfa.boyone@gmail.com (korespondensi)


Received : 10 Oktober 2018 ; Accepted : 23 Oktober 2018

Abstract
The industrial revolution was introduced first in the mid-19th century. It was noted that the
beginning of the industrial revolution occurred approximately between 1760-1830. This
revolution then continued to grow and experience a peak in the mid-19th century. Over time,
Industry 4.0 has introduced flexible mass production technology. The machine will operate
independently or coordinate with humans. Industry 4.0 is an approach to control the
production process by synchronizing time by integrating and adjusting production. Industry
4.0 is used in three interrelated factors; 1) digitalization and interaction of the economy with
simple techniques towards economic networking with complex techniques; 2) digitizing
products and services; and 3) new market models. Construction is an arrangement (model,
layout) of a building (bridge, house, etc.) Although construction activities are known as one
job, in reality construction is a unit of activity consisting of several different jobs. This study
uses literature study methods. Several concepts taken from various related literature are
analyzed in harmony with the topics discussed. The positive influence of industry 4.0 in the
form of resource effectiveness and efficiency and production costs despite having an impact
on reducing employment. Industry 4.0 requires workers who have skills in digital literacy,
technology literacy, and human literacy.
Keywords:Construction, Industrial Revolution 4.0

Abstrak
Revolusi industri diperkenalkan pertama pada pertengahan abad ke-19. Tercatat permulaan
revolusi industri terjadi kira-kira antara tahun 1760-1830. Revolusi ini kemudian terus
berkembang dan mengalami puncaknya pada pertengahan abad ke-19. Seiring berjalannya
waktu Industri 4.0 telah memperkenalkan teknologi produksi massal yang fleksibel. Mesin
akan beroperasi secara independen atau berkoordinasi dengan manusia. Industri 4.0
merupakan sebuah pendekatan untuk mengontrol proses produksi dengan melakukan
sinkronisasi waktu dengan melakukan penyatuan dan penyesuaian produksi. Industri 4.0
digunakan pada tiga faktor yang saling terkait yaitu; 1) digitalisasi dan interaksi ekonomi
dengan teknik sederhana menuju jaringan ekonomi dengan teknik kompleks; 2) digitalisasi
produk dan layanan; dan 3) model pasar baru. Konstruksi merupakan susunan (model, tata
letak) suatu bangunan (jembatan, rumah, dan lain sebagainya) Walaupun kegiatan
konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan
satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda. Penelitian ini
menggunakan metode studi literatur. Beberapa konsep yang diambil dari berbagai literatur
terkait di analisa keselarasannya terhadap topik yang dibahas. Pengaruh positif industri 4.0
berupa efektifitas dan efisiensi sumber daya dan biaya produksi meskipun berdampak pada
pengurangan lapangan pekerjaan. Industri 4.0 membutuhkan tenaga kerja yang memiliki
keterampilan dalam literasi digital, literasi teknologi, dan literasi manusia.
Kata kunci: Konstruksi, Revolusi Industri 4.0.

1. PENDAHULUAN abad ke-19. T.S. Ashton mencatat


permulaan revolusi industri terjadi kira-kira
Istilah revolusi industri diperkenalkan
antara tahun 1760-1830. Revolusi ini
pertama kalinya oleh Friedrich Engels dan
kemudian terus berkembang dan mengalami
Louis-Auguste Blanqui pada pertengahan
puncaknya pada pertengahan abad ke-19 ,

Jurnal BAPPEDA, Vol. 4 No. 3, Desember 2018 166


e-ISSN: 2620-3332 SELODANG MAYANG

sekitar tahun 1850, ketika kemajuan pesat, dimana dahulu masih menggunakan
teknologi dan ekonomi mendapatkan tenaga manual dan di operasikan oleh
momentum dengan perkembangan mesin banyak orang. Sejalan dengan waktu
tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir abad mengikuti perkembangan dan pemanfaatan
tersebut berkembang mesin kombusi dalam teknologi memungkinkan pengoperasian
serta mesin pembangkit tenaga listrik. peralatan kontruksi dengan hanya satu
Revolusi Industri terjadi pada orang operator. Out put dari industri
pertengahan abad ke-18. Awalnya didahului konstruksi yang ada dibangun lebih cepat,
oleh revolusi agraria. Ada dua tahap revolusi lebih tinggi, lebih besar serta berbagai
agraria. Revolusi Agraria I adalah tahapan keunggulan lainnya.
terjadinya perubahan penggunaan tanah
yang semula hanya untuk pertanian menjadi
usaha pertanian, perkebunan, dan 2. TINJAUAN PUSTAKA
peternakan yang terpadu. Revolusi Agraria
2.1. Industri
II mengubah cara mengerjakan tanah yang
semula tradisional dengan penggunaan Industri adalah kegiatan ekonomi yang
mesin-mesin atau mekanisasi. mengolah bahan mentah, bahan baku, barang
Revolusi Industri terjadi di Inggris karena setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi
sebab-sebab berikut. barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk
1. Situasi politik yang stabil. Adanya penggunaannya, termasuk kegiatan rancang
Revolusi Glorius tahun 1688 yang bangunan dan perekayasaan industri. Kelompok
mengharuskan raja bersumpah setia industri adalah bagian-bagian utama kegiatan
kepada Bill of Right sehingga raja tunduk industri, yakni kelompok industri hulu atau juga
kepada undang-undang dan hanya disebut kelompok industri dasar, kelompok
menarik pajak berdasarkan atas industri hilir, dan kelompok industri kecil.
Sedangkan cabang industri merupakan bagian
persejutuan parlemen.
suatu kelompok industri yang mempunyai ciri
2. Inggris kaya bahan tambang, seperti
umum sama dalam proses produksi (Undang-
batu bara, biji besi, timah, dan kaolin. Di Undang RI No.5 tahun 1984 tentang
samping itu, wol juga yang sangat perindustrian).
menunjang industri tekstil.
3. Adanya penemuan baru di bidang Secara mikro, industri mempunyai pengertian
teknologi yang dapat mempermudah cara sebagai kumpulan dari perusahaan-perusahaan
kerja dan meningkatkan hasil produksi, yang menghasilkan barang-barang homogen,
misalnya alat-alat pemintal, mesin tenun, atau barang-barang yang mempunyai sifat saling
mesin uap, dan sebagainya. mengganti dengan erat. Namun secara
4. Kemakmuran Inggris akibat majunya pembentukan harga yaitu cenderung bersifat
makro adalah kegiatan ekonomi yang
pelayaran dan perdagangan sehingga
menciptakan nilai tambah dan secara garis besar
dapat menyediakan modal yang besar
dibagi menjadi dua bagian yaitu industri
untuk bidang usaha. Di samping itu, di penghasil barang dan industri penghasil jasa
Inggris juga tersedia bahan mentah yang (Hasibuan, 1994).
cukup karena Inggris mempunyai banyak
daerah jajahan yang menghasilkan bahan Menurut Sadono Sukirno (2002) industri
mentah tersebut. mempunyai dua pengertian yaitu pengertian
5. Pemerintah memberikan perlindungan secara umum dimana industri diartikan sebagai
hukum terhadap hasil-hasil penemuan perusahaan yang menjalankan operasi dibidang
baru (hak paten) sehingga mendorong kegiatan ekonomi yang tergolong kedalam
kegiatan penelitian ilmiah. Lebih-lebih sektor sekunder. Sedangkan yang selanjutnya
adalah pengertian dalam teori ekonomi, dimana
setelah dibentuknya lembaga ilmiah
industri diartikan sebagai kumpulan dari
Royal Society for Improving Natural
perusahaan-perusahaan yang menghasilkan
Knowledge maka perkembangan barang yang sama dalam suatu pasar. Industri
teknologi dan industri bertambah maju. itu juga dibagi tiga yaitu industri primer,
6. Arus urbanisasi yang besar akibat sekunder dan tersier.
Revolusi Agraria di pedesaan mendorong
pemerintah Inggris untuk membuka 2.2. Kontruksi
industri yang lebih banyak agar dapat Konstruksi adalah suatu kesatuan dan
menampung mereka. rangkaian dari beberapa elemen yang
direncanakan agar mampu menerima beban
Industri Konstrusi yang pada awal dari luar maupun berat sendiri tanpa
menggunakan teknik dan teknologi mengalami perubahan bentuk yang
sederhana, kini telah berkembang dengan melampaui batas persyaratan.

167 Industri Konstruksi Di....(Akbar)


e-ISSN: 2620-3332 SELODANG MAYANG

Konstruksi merupakan suatu kegiatan mengenai dampak pada lingkungan /


membangun sarana maupun prasarana. AMDAL, metode penentukan besarnya biaya
Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik yang diperlukan / anggaran, disertai dengan
sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai jadwal perencanaan yang baik,keselamatan
bangunan atau satuan infrastruktur pada lingkungan kerja, ketersediaan material
sebuah area atau pada beberapa area. bangunan, logistik, ketidaknyamanan publik
Secara ringkas konstruksi didefinisikan terkait dengan yang disebabkan oleh
sebagai objek keseluruhan bangunan yang keterlambatan persiapan tender dan
terdiri dari bagian-bagian struktur. Misal, penawaran, dll
Konstruksi Struktur Bangunan adalah Perencanaan suatu konstruksi bangunan
bentuk/bangun secara keseluruhan dari gedung diperlukan beberapa landasan teori
struktur bangunan. contoh lain: Konstruksi berupa analisa struktur, ilmu tentang
Jalan Raya, Konstruksi Jembatan, Konstruksi kekuatan bahan serta hal lain yang
Kapal, dan lain lain. berpedoman pada standar dan peraturan
Konstruksi dapat juga didefinisikan yang berlaku di Indonesia. Ilmu teoritis di
sebagai susunan (model, tata letak) suatu tidaklah cukup karena analisa secara teoritis
bangunan (jembatan, rumah, dan lain hanya berlaku pada kondisi struktur ideal
sebagainya) Walaupun kegiatan konstruksi sedangkan gaya-gaya yang dihitung hanya
dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi dalam merupakan pendekatan dari keadaan yang
kenyataannya konstruksi merupakan satuan sebenarnya atau yang diharapkan terjadi.
kegiatan yang terdiri dari beberapa Tahapan konstruksi dapat di bedakan
pekerjaan lain yang berbeda. atas berikut ini:
Menurut Sarwiji yang dimaksud dengan 1. Pra Konstruksi, dimana pada tahapan
makna konstruksi (construction meaning) ini terdapat kegiatan seperti studi
adalah makna yang terdapat dalam kelayakan, survey lokasi, perencanaan
konstruksi kebahasaan. Jadi, makna (DED), lelang pengadaan barang/jasa,
konstruksi dapat diartikan sebagai makna dan persiapan dokumen lainnya yang
yang berhubungan dengan kalimat atau berkaitan dengan persiapan
kelompok kata yang ada didalam sebuah konstruski.
kata dalam kajian kebahasaan 2. Konstruksi, pada tahapan ini prosesn
Pada umumnya kegiatan konstruksi pembangunan konstruksi dimulai yaitu
diawasi oleh manajer proyek, insinyur diawali dengan pembersihan lokasi,
desain, atau arsitek proyek. Orang-orang ini pengukuran, pemasangan pondasi,
bekerja didalam kantor, sedangkan pekerjaan struktur, pekerjaan
pengawasan lapangan biasanya diserahkan arsitektur, pekerjaan mekanikal dan
kepada mandor proyek yang mengawasi elektrikal, pekerjaan Finishing dan
buruh bangunan, tukang kayu, dan ahli pekerjaan pembangunan utilitas
bangunan lainnya untuk menyelesaikan fisik bangunan (jika diperlukan) serta
sebuah konstruksi. beberapa pekerjaan tambahan. Pada
Dalam melakukan suatu konstruksi tahapan konstruksi ini dapat
biasanya dilakukan sebuah perencanaan digolongkan pada 2 jenis kegiatan
terpadu. Hal ini terkait dengan metode yaitu pekerjaan minor dan pekerjaan
menentukan besarnya biaya yang mayor. Pada tahapan ini akan
diperlukan, rancang-bangun, dan efek lain melibatkan orang banyak dengan
yang akan terjadi seperti peralatan berbagai disiplin ilmu yang berbeda
penunjang K3 saat pekerjaan konstruksi pula.
dilakukan. Sebuah jadwal perencanaan yang 3. Pasca Konstruski, pada tahapan ini
baik akan menentukan suksesnya sebuah adalah dimana hasil pembangunan
pembangunan terkait dengan pendanaan, digunakan (operasi) sebagaimana
dampak lingkungan,ketersediaan peralatan mestinya dan tentunya akan diadakan
perlindungan diri, ketersediaan material perbaikan pada bagian-bagian yang
bangunan, logistik, ketidak-nyamanan publik memerlukan. Ada kalanya dilakukan
terkait dengan adanya penundaan pekerjaan perbaikan secara mayor, jika
konstruksi, persiapan dokumen dan tender, konstruksi yang ada dipandang perlu
dan lain sebagainya. dilakukan perbaikan baik secara
Untuk keberhasilan pelaksanaan proyek berkala maupun insidental akibat
konstruksi, perencanaan yang efektif bencana.
sangatlah penting. Hal ini terkait dengan
rancang-bangun (desain dan pelaksanaan) 2.3. Industri 4.0
infrastruktur yang mempertimbangkan
Garis besar sejarah revolusi industri

Jurnal BAPPEDA, Vol. 4 No. 3, Desember 2018 168


e-ISSN: 2620-3332 SELODANG MAYANG

dimulai dari industri 1.0, 2.0, 3.0, hingga menjalankan tugas seefektif mungkin.
industri 4.0. Industri 1.0 ditandai dengan Secara sederhana, prinsip industri 4.0
mekanisasi produksi untuk menunjang menurut Hermann et al (2016) dapat
efektifitas dan efisiensi aktivitas manusia, digambarkan sebagai berikut.
industri 2.0 dicirikan oleh produksi massal
dan standarisasi mutu, industri 3.0 ditandai
dengan penyesuaian massal dan fleksibilitas
Bantuan Teknis: Interkoneksi:
manufaktur berbasis otomasi dan robot. 1. Bantuan Virtual 1. Kolaborasi
Industri 4.0 selanjutnya hadir menggantikan 2. Bantuan Fisik 2. Standar Keamanan
industri 3.0 yang ditandai dengan cyber fisik
dan kolaborasi manufaktur (Hermann et al,
2015; Irianto, 2017). Istilah industri 4.0 Prinsip
Industri 4.0
berasal dari sebuah proyek yang diprakarsai
oleh pemerintah Jerman untuk
mempromosikan komputerisasi manufaktur. Keputusan Transparansi Informasi:
Lee et al (2013) menjelaskan, industri Terdesentralisasi 1. Analisa Data
4.0 ditandai dengan peningkatan digitalisasi 2. Penyediaan informasi
manufaktur yang didorong oleh empat
faktor: 1) peningkatan volume data,
kekuatan komputasi, dan konektivitas; 2) Gambar1. Prinsip Industri 4.0
munculnya analisis, kemampuan, dan (Sumber: Herman et al, 2016)
kecerdasan bisnis; 3) terjadinya bentuk
interaksi baru antara manusia dengan Industri 4.0 telah memperkenalkan
mesin; dan 4) perbaikan instruksi transfer teknologi produksi massal yang fleksibel
digital ke dunia fisik, seperti robotika dan 3D (Kagermann et al, 2013). Mesin akan
printing. Lifter dan Tschiener (2013) beroperasi secara independen atau
menambahkan, prinsip dasar industri 4.0 berkoordinasi dengan manusia (Sung,
adalah penggabungan mesin, alur kerja, dan 2017). Industri 4.0 merupakan sebuah
sistem, dengan menerapkan jaringan cerdas pendekatan untuk mengontrol proses
di sepanjang rantai dan proses produksi produksi dengan melakukan sinkronisasi
untuk mengendalikan satu sama lain secara waktu dengan melakukan penyatuan dan
mandiri. penyesuaian produksi (Kohler & Weisz,
Hermann et al (2016) menambahkan, 2016). Selanjutnya, Zesulka et al (2016)
ada empat desain prinsip industri 4.0. menambahkan, industri 4.0 digunakan pada
Pertama, interkoneksi (sambungan) yaitu tiga faktor yang saling terkait yaitu; 1)
kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan digitalisasi dan interaksi ekonomi dengan
orang untuk terhubung dan berkomunikasi teknik sederhana menuju jaringan ekonomi
satu sama lain melalui Internet of Things dengan teknik kompleks; 2) digitalisasi
(IoT) atau Internet of People (IoP). Prinsip produk dan layanan; dan 3) model pasar
ini membutuhkan kolaborasi, keamanan, baru. Baur dan Wee (2015) memetakan
dan standar. Kedua, transparansi informasi industri 4.0 dengan istilah “kompas digital”
merupakan kemampuan sistem informasi sebagai berikut.
untuk menciptakan salinan virtual dunia fisik
dengan memperkaya model digital dengan
data sensor termasuk analisis data dan
penyediaan informasi. Ketiga, bantuan
teknis yang meliputi; (a) kemampuan sistem
bantuan untuk mendukung manusia dengan
menggabungkan dan mengevaluasi
informasi secara sadar untuk membuat
keputusan yang tepat dan memecahkan
masalah mendesak dalam waktu singkat;
(b) kemampuan sistem untuk mendukung
manusia dengan melakukan berbagai tugas
yang tidak menyenangkan, terlalu
melelahkan, atau tidak aman; (c) meliputi
bantuan visual dan fisik. Keempat,
keputusan terdesentralisasi yang merupakan
kemampuan sistem fisik maya untuk
membuat keputusan sendiri dan

169 Industri Konstruksi Di....(Akbar)


e-ISSN: 2620-3332 SELODANG MAYANG

sangat cepat. Tiap negara harus merespon


perubahan tersebut secara terintegrasi dan
komprehensif. Respon tersebut dengan
melibatkan seluruh pemangku kepentingan
politik global, mulai dari sektor publik,
swasta, akademisi, hingga masyarakat sipil
sehingga tantangan industri 4.0 dapat
dikelola menjadi peluang.
Kemajuan teknologi memungkinkan
terjadinya otomatisasi hampir di semua
bidang. Teknologi dan pendekatan baru yang
menggabungkan dunia fisik, digital, dan
biologi secara fundamental akan mengubah
pola hidup dan interaksi manusia
(Tjandrawinata, 2016).
Lebih spesifik, Hecklau et al (2016)
menjelaskan tantangan industri 4.0 sebagai
berikut.
Gambar 2. Level industri 4.0
(Sumber: Baur & Wee, 2015)

Gambar 2 merupakan instrumen bagi


perusahaan dalam mengimplementasikan
Tabel 1. Tantangan Industri 4.0
industri 4.0 agar sesuai dengan kebutuhan
Tanta 1. Globalisasi yang terus
mereka. Pada gambar 2 komponen tenaga
ngan berlanjut:
kerja (labor), harus memenuhi; 1)
ekono a. Keterampilan antarbudaya
kolaborasi manusia dengan robot; 2) kontrol
mi b. Kemampuan berbahasa
dan kendali jarak jauh; 3) manajemen
c. Fleksibilitas waktu
kinerja digital; dan 4) otomasi pengetahuan
d. Keterampilan jaringan
kerja. Demikian pula pada komponen
e. Pemahaman proses
lainnya digunakan sebagai instrumen
2. Meningkatnya kebutuhan akan
implementasi industri 4.0.
inovasi:
Revolusi digital dan era disrupsi teknologi
a. Pemikiran wirausaha
adalah istilah lain dari industri 4.0. Disebut
b. Kreativitas,
revolusi digital karena terjadinya proliferasi
c. Pemecahan masalah
komputer dan otomatisasi pencatatan di
d. Bekerja di bawah tekanan
semua bidang. Industri 4.0 dikatakan era
e. Pengetahuan mutakhir
disrupsi teknologi karena otomatisasi dan
f. Keterampilan teknis
konektivitas di sebuah bidang akan
g. Keterampilan penelitian
membuat pergerakan dunia industri dan
h. Pemahaman proses
persaingan kerja menjadi tidak linear. Salah
3. Permintaan untuk orientasi
satu karakteristik unik dari industri 4.0
layanan yang lebih tinggi:
adalah pengaplikasian kecerdasan buatan
a. Pemecahan konflik
atau artificial intelligence (Tjandrawinata,
b. Kemampuan komunikasi
2016). Salah satu bentuk pengaplikasian
c. Kemampuan berkompromi
tersebut adalah penggunaan robot untuk
d. Keterampilan berjejaring
menggantikan tenaga manusia sehingga
4. Tumbuh kebutuhan untuk
lebih murah, efektif, dan efisien.
kerja sama dan kolaboratif:
a. Mampu berkompromi dan
2.4. Tantangan dan Peluang Industri 4.0
kooperatif
Industri 4.0 sebagai fase revolusi b. Kemampuan bekerja dalam
teknologi mengubah cara beraktifitas tim
manusia dalam skala, ruang lingkup, c. Kemampuan komunikasi
kompleksitas, dan transformasi dari d. Keterampilan berjejaring
pengalaman hidup sebelumnya. Manusia Tanta 1. Perubahan demografi dan nilai
bahkan akan hidup dalam ketidakpastian ngan sosial:
(uncertainty) global, oleh karena itu Sosial a. Kemampuan mentransfer
manusia harus memiliki kemampuan untuk pengetahuan
memprediksi masa depan yang berubah b. Penerimaan rotasi tugas

Jurnal BAPPEDA, Vol. 4 No. 3, Desember 2018 170


e-ISSN: 2620-3332 SELODANG MAYANG

kerja dan perubahan


pekerjaan yang terkait Wolter mengidentifikasi tantangan
(toleransi ambiguitas) industri 4.0 sebagai berikut; 1) masalah
c. Fleksibilitas waktu dan keamanan teknologi informasi; 2) keandalan
tempat dan stabilitas mesin produksi; 3) kurangnya
d. Keterampilan memimpin keterampilan yang memadai; 4) keengganan
2. Peningkatan kerja virtual: untuk berubah oleh para pemangku
a. Fleksibilitas waktu dan kepentingan; dan 5) hilangnya banyak
tempat pekerjaan karena berubah menjadi
b. Keterampilan teknologi otomatisasi (Sung, 2017).
c. Keterampilan media Irianto (2017) menyederhanakan
d. Pemahaman keamanan TI tantangan industri 4.0 yaitu; (1) kesiapan
3. Pertumbuhan kompleksitas industri; (2) tenaga kerja terpercaya; (3)
proses: kemudahan pengaturan sosial budaya; dan
(4) diversifikasi dan penciptaan lapangan
a. Keterampilan teknis
kerja dan peluang industri 4.0 yaitu; (1)
b. Pemahaman proses
inovasi ekosistem; (2) basis industri yang
c. Motivasi belajar
kompetitif; (3) investasi pada teknologi; dan
d. Toleransi ambiguitas (4) integrasi Usaha Kecil Menengah (UKM)
e. Pengambilan keputusan dan kewirausahaan.
f. Penyelesaian masalah
g. Keterampilan analisis

Tanta 1. Perkembangan teknologi dan 3. METODOLOGI PENELITIAN


ngan penggunaan data eksponensial:
Teknis a. Keterampilan teknis Penelitian ini menggunakan metode studi
b. Kemampuan analisis literatur. Beberapa konsep yang diambil dari
c. Efisiensi dalam bekerja berbagai literatur terkait di analisa
dengan data keselarasannya terhadap topik yang
dibahas.
d. Keterampilan koding
Tahapan penelitian menggunakan
e. Kemampuan memahami
tahapan sederhana dimana setelah literatur
keamanan TI
didapat, maka diadakan analisis komparatif
f. Kepatuhan
antara beberapa teori terhadap
2. Menumbuhkan kerja
permasalahan yang diangkat. Penyebaran
kolaboratif:
questionare tidak dilakukan dan akan
a. Mampu bekerja dalam tim dilakukan pada saat pengembangan
b. Kemampuan komunikasi penelitian terhadap penelitian ini.
virtual
c. Keterampilan media
d. Pemahaman keamanan TI
e. Kemampuan untuk bersikap
kooperatif
Tanta Perubahan iklim dan kelangkaan
ngan sumber daya:
Lingku a. Pola pikir berkelanjutan
ngan b. Motivasi menjaga
lingkungan
c. Kreativitas untuk
mengembangkan solusi
keberlanjutan baru
Tanta 1. Standarisasi:
ngan a. Keterampilan teknis
Politik b. Keterampilan koding
dan c. Pemahaman proses
Aturan 2. Keamanan data dan privasi:
a. Pemahaman keamanan
teknologi informasi
b. Kepatuhan
Sumber: Heckeu et al, 2016

171 Industri Konstruksi Di....(Akbar)


e-ISSN: 2620-3332 SELODANG MAYANG

mengagrade diri baik soft skill maupun hard


skill sehingga dapat menghasilakan
mulai
terobosan yang kreatif, inovatif, dan
responsif terhadap perubahan.
Untuk mendukung kesipan SDM
Pengumpulan menghadapi revolusi Industri 4.0,
literatur dibutuhkan revitalisasi dari sektor
pendidikan yaitu revitalisasi sistem
pembelajaran meliputi, 1) kurikulum dan
pendidikan karakter, 2) bahan pembelajaran
Analisa berbasis teknologi informasi dan komunikasi,
literatur 3) kewirausahaan, 4) penyelarasan, dan 5)
evaluasi. Satuan pendidikan meliputi, 1) unit
sekolah baru dan ruang kelas baru, 2) ruang
belajar lainnya, 3) rehabilitasi ruang kelas,
4) asrama siswa dan guru, 5) peralatan, dan
lapo 6) manajemen dan kultur sekolah. Elemen
ran peserta didik meliputi, 1) pemberian
beasiswa dan 2) pengembangan bakat
minat. Elemen pendidik dan tenaga
kependidikan meliputi, 1) penyediaan, 2)
distribusi, 3) kualifikasi, 4) sertifikasi, 5)
Selesai
pelatihan, 6) karir dan kesejahteraan, dan 7)
penghargaan dan perlindungan.
Gambar 3. Bagan Alir Penelitian Peluang pembukaan lapangan kerja bagi
tenaga terampil terus dibuka, hal ini akan
4. ANALISIS menjadi permasalahan tersendiri diman
masih banyak terdapat tenaga kerja un-skill
4.1. Tantangan yang menrupakan penyokong utama dalam
Menghadapi industri 4.0, sektor pembangunan, untuk membuat mereka
konstruksi perlu berbenah, pada proses faham tentang tekonologi bukanlah
bisnis industri konstruksi harus diubah untuk pekerjaan yang mudah.
meningkatkan efisiensi, menurunkan biaya Industri 4.0 banyak membawa perubahan
produksi dan memperbaiki proses produksi. dalam kehidupan manusia. Industri 4.0
Teknologi informasi sudah harus secara fundamental telah mengubah cara
dimanfaatkan dalam bidang konstruksi, beraktivitas manusia dan memberikan
seperti informasi material dan peralatan apa pengaruh yang besar terhadap dunia kerja.
saja yang terdapat pada suatu daerah dapat Pengaruh positif industri 4.0 berupa
diketahui dalam waktu cepat dan tepat. efektifitas dan efisiensi sumber daya dan
Disamping kesiapan teknologi informasi, biaya produksi meskipun berdampak pada
juga perlu penguatan pada sisi pengurusan pengurangan lapangan pekerjaan. Industri
administrasi di berbagai sektor terutama 4.0 membutuhkan tenaga kerja yang
yang mendukung industri konstruski, memiliki keterampilan dalam literasi digital,
sehingga masa pengurusan administrasi literasi teknologi, dan literasi manusia.
tidak terlalu lama.
Proses e-procurement yang telah berjalan 4.2. Peluang
selama ini harus tetap dipertahankan Revolusi industri 4.0 memberikan
sembari menambah penguatan-penguatan peluang bagi industri-industri yang bergerak
dari segi tampilan sehingga memudahkan pada sektor konstruski untuk selalu terus
user untuk mengaksessnya. melakukan inovasi, baik inovasi produk, alat
Peran sumber daya manusia harus lebih maupun cara dan metode.
mempersiapkan diri dalam menghadapi era Industri yang kompetitif juga tercipta
digital yang semakin canggih dan terus sehingga membuat persaingan antar
berkembang. pelaksana konstruksi untuk menekan biaya
industri 4.0 merupakan era digitalisasi, produksi dan menjadi keuntungan tersendiri
dimana dibutuhkan persaingan inovasi dan bagi owner/pemilik kegiatan.
keahlian. Untuk itu butuh penguatan Penggunaan teknologi mengharuskan
pembinaan SDM di sektor formal maupun bagi pelaku industri konstruski untuk selalu
non-formal. Diperlukan juga semangat bagi mengupdate peralatan dan sistem yang ada,
individu terkait untuk senantiasa sehingga peralatan dan sistem tersebut akan

Jurnal BAPPEDA, Vol. 4 No. 3, Desember 2018 172


e-ISSN: 2620-3332 SELODANG MAYANG

menjadi aset dan merupakan investasi pada Seminar Nasional Teknik Industri,
teknologi yang dapat dikembangankan pada Batu-Malang.
masa mendatang. [5] Sung, T.K. (2017). Industri 4.0: a Korea
Semakin berkembangya teknologi akan perspective. Technological Forecasting
membuka lapangan usaha baru yang and Social Change Journal, 1-6.
bererak dibidang rekayasa teknologi, [6] Tjandrawina, R.R. (2016). Industri 4.0:
peralatan teknik dan manajemen, sehingga Revolusi industri abad ini dan
menumbuh kembangkan wirausahaan baru. pengaruhnya pada bidang kesehatan dan
Secara tidak langsung membuat bioteknologi. Jurnal Medicinus, Vol 29,
perekonomian masyarakat menjadi kuat. Nomor 1, Edisi April.
[7] Yahya M Prof, “Era Industri 4.0:
Tantangan Dan Peluang Perkembangan
5. KESIMPULAN DAN SARAN Pendidikan Kejuruan Indonesia,” Pidato
Pengukuhan Penerimaan Jabatan
5.1. Kesimpulan
Professor Tetap dalam Bidang Ilmu
Pengaruh positif industri 4.0 berupa Pendidikan Kejuruan, Fakultas Teknik
efektifitas dan efisiensi sumber daya dan Universitas Negeri Makassar, 2018
biaya produksi meskipun berdampak pada [8] https://www.zonasiswa.com/2015/07/rev
pengurangan lapangan pekerjaan. Industri olusi-industri-latar-belakang-proses.html
4.0 membutuhkan tenaga kerja yang [9] http://seputarpengertian.blogspot.com/2
memiliki keterampilan dalam literasi digital, 016/10/pengertian-konstruksi.html
literasi teknologi, dan literasi manusia.
Penggunaan teknologi bukan semata
mengurangi biaya konstruksi, namun dapat
memberikan kesejahteraan lebih kepada
para pekerja dengan waktu penyelesaian
pekerjaan yang lebih singkat.

5.2. Saran
Penelitian ini masih perlu pengembangan
lebih lanjut, revolusi tidak hanya berbicara
teknologi dan inovasi, tetapi dapat
dikembangkan kepada sistem yang berjalan.
Seperti Halal konstruksi merupakan hal yang
masih perlu pembahasan khusus dan
mendalam, diharapkan dengan adanya
Revolusi industri 4.0 akan membuat
inforamsi dan transaksi lebih transparan dan
dapat dipertanggungjawabkan.

DAFTAR PUSTAKA
[1] A.Alfa et al, (2016) Analisa Perbandingan
Kuat Desak Batu Bata Dari Tanah
Kabupaten Indragiri Hilir Dengan Batu
Bata Dari Tanah Liat Yang Berasal Dari
Propinsi Jambi, Jurnal Selodang Mayang
Vol.2 No.2, BAPPEDA KAB. Indragiri Hilir
[2] Baur, C. & Wee, D. (2015).
Manufacturing's Next Act? McKinsey &
Company.
[3] Hermann, M., Pentek, T., & Otto, B.
(2016). Design Principles for Industrie
4.0 Scenarios. Presented at the 49th
Hawaiian International Conference on
Systems Science.
[4] Irianto, D. (2017). Industry 4.0; The
Challenges of Tomorrow. Disampaikan

173 Industri Konstruksi Di....(Akbar)

Vous aimerez peut-être aussi