Vous êtes sur la page 1sur 7

e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019

GAMBARAN MOTIVASI PERAWAT DALAM MELAKUKAN


ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA MANADO

Wenda R. Pangemanan
Hendro Bidjuni
Vandri Kallo

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email :pangemanan.wenda@gmail.com

Abstract :Motivation is anything that encourages someone to do something. Motivation is


divided into two parts, namely intrinsic motivation which is motivation that comes from within
the person itself, for example, job satisfaction, capacity or ability, while extrinsic motivation is
motivation that exists outside someone's self, for example, money, honor, status or position .
High motivation will affect the performance of nurses at the hospital. The purpose of this
research is to find out the description of nurses' motivation in conducting nursing care at
Bhayangkara Manado Hospital in 2018. The research design is purely descriptive with a
retrospective approach. The samples used was 37 nurses. The instruments used were
questionnaire characteristics of nurses' motivation which were tested based on manual
calculations. The results of the study illustrate the motivation of nurses at Bhayangkara
Hospital in Manado, where the value of n = 37 and the results are 100.00% with the most
detailed results according to the age of 26-30 years compared to age 20-25 years and age 30-
35 years, according to sex most of them are female with 30 people compared to men, while
according to education level there are more educated nurses than those educated by DIII, DIV,
S1 and S2 and according to the length of time the work takes between 1-3 years compared to
the length of work 4 - 6 years, 7-9 and 10-12 years. The conclusion is the description of nurses'
motivation at Bhayangkara Manado Hospital is high.
Keywords : Motivaton, High, dan Nurse

Abstrak :Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Motivasi terbagi dalam dua bagian yaitu motivasi Intrinsik yang adalah motivasi yang berasal
dari dalam diri orang itu sendiri, misalnya, kepuasan kerja, kapasitas atau kemampuan diri,
sedangkan motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang ada diluar diri seseorang, misalnya, uang,
kehormatan, status atau jabatan. Motivasi yang tinggi akan mempengaruhi kinerja perawat di
Rumah Sakit. Tujuan dalam peneliitian ini diketahui bagaimana gambaran motivasi perawat
dalam melakukan asuhan keperawatan di RS Bhayangkara Manado tahun 2018. Jenis
penelitian ini adalah deskriptif murni dengan pendekatan retrospektif. Sampel yang digunakan
sebanyak 37 perawat. Instrumen yang digunakan kuesioner karakteristik motivasi perawat yang
diuji berdasarkan perhitungan manual. Hasil penelitian gambaran motivasi perawat di RS
Bhayangkara Manado diperoleh nilai n = 37 dan hasilnya 100.00% dengan rincian hasil
menurut umur yang paling banyak ada pada umur 26 – 30 tahun dibandingkan umur 20 – 25
tahun dan umur 30 – 35 tahun, menurut jenis kelamin yang paling banyak berjenis kelamin
perempuan dengan jumlah 30 orang dibandingkan berjenis kelamin laki – laki, sedangkan
menurut tingkat pendidikan lebih banyak berpendidikan Ners dibandingkan yang
berpendidikkan DIII, DIV, S1 dan S2 dan menurut lama kerja didapatkan hasil lama kerja
antara 1 – 3 tahun dibadingkan lama kerja 4 - 6 tahun, 7 - 9 dan 10 - 12 tahun. Kesimpulan
yaitu gambaran motivasi perawat di RS Bhayangkara Manado tinggi.
Kata Kunci : Motivasi, Tinggi dan Perawat

1
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019

PENDAHULUAN perawat di Rumah Sakit. Karakteristik


Keperawatan adalah kegiatan perawat juga merupakan faktor-faktor yang
pemberian asuhan kepada individu, mempengaruhi kinerja perawat (Nursalam,
keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik 2011).
dalam keadaan sakit maupun sehat. Penelitian yang dilakukan oleh
Pelayanan keperawatan adalah suatu (Nitisimeto,2002), motivasi yang tinggi
bentuk pelayanan profesional yang mempunyai pengaruh signifikan positif
merupakan bagian integral dari pelayanan terhadap kinerja karyawan pada Rumah
kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan Sakit Umum daerah Kanjuruhan Malang
kiat keperawatan ditujukan kepada secara parsial. Faktor yang mempengaruhi
individu, keluarga, kelompok, atau motivasi perawat yang tinggi di Rumah
masyarakat, baik sehat maupun Sakit Umum Daerah Knjuruhan Malang
sakit.Perawat selama memberikan yaitu pengakuan terhadap kinerja
perawatan perlu memiliki motivasi yang karyawan. Adapun penelitian lain yang
tinggi dalam melaksanakan pelayanan sejalan yaitu penelitian yang dilakukan oleh
asuhan keperawatan. Pengertian motivasi (Setiadi, 2008), Studi S1 Keperawatan,
tidak terlepas dari kata kebutuhan, karena Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Respati
kebutuhan adalah suatu potensi dalam diri Yogyakarta. Judul penelitiannya adalah
manusia yang perlu ditanggapi atau “Hubungan Motivasi Kerja Perawat dan
direspon. Tanggapan terhadap kebutuhan Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di
tersebut diwujudkan dalam bentuk tindakan Ruang Medikal Bedah RSUD Kota
untuk pemenuhan kebutuhan tersebut dan Yogyakarta”. Dalam penelitian ini yang
hasilnya adalah orang yang bersangkutan menjadi aspek utama dalam pembahasan
merasa atau menjadi puas. adalah tentang motivasi kerja perawat dan
Motivasi adalah karakteristik pelaksanaan asuhan keperawatan. Hasil dari
psikologis manusia yang memberi penelitian ini adalah ada hubungan yang
kontribusi pada tingkat komitmen signifikan antara motivasi perawat dan
seseorang (Suarli dan Bahtiar, 2009). pelaksanaan asuhan keperawatan di ruang
Motivasi kerja sebagai daya dorong bagi Medikal Bedah RSUD Kota Yogyakarta.
seseorang untuk memberikan kontribusi Penelitian yang dilakukan oleh
yang sebesar-besarnya demi keberhasilan (Miladiyah, dkk 2015) mendapatkan bahwa
organisasi mencapai tujuannya, dengan proporsi perawat yang mempunyai motivasi
pengertian bahwa tercapainya tujuan baik dan menunjukkan kinerja yang baik
organisasi berarti tercapai pula tujuan dalam pelaksanaan dokumentasi asuhan
pribadi para anggota organisasi yang keperawatan adalah sebesar 72,7%. Hasil
bersangkutan, dapat disimpulkan bahwa uji statistik terdapat hubungan antara
motivasi pada dasarnya adalah interaksi motivasi dan kinerja perawat dalam
seseorang dengan situasi tertentu yang pelaksanaan dokumentasi asuhan
dihadapinya dan merupakan suatu alasan keperawatan. Hasil penelitian ini
seseorang untuk bertindak dalam rangka menunjukkan bahwa motivasi kerja
memenuhi kebutuhan hidupnya (Siagian, merupakan faktor yang dapat meningkatkan
2008). Motivasi terbagi dalam dua bagian kinerja secara konstruktif.
yaitu motivasi Intrinsik yang adalah Hasil penelitian (Hanan, A.A 2009),
motivasi yang berasal dari dalam diri orang didapatkan faktor jenis kelamin, status
itu sendiri, misalnya, kepuasan kerja, perkawinan, tingkat pendidikan dan lama
kapasitas atau kemampuan diri, sedangkan kerja memilii hubungan dengan motivasi
motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang ada kinerja perawat. Penelitian (Kanestren,
diluar diri seseorang, misalnya, uang, M.S.P 2009), menyatakan bahwa variabel
kehormatan, status atau jabatan. Motivasi karakteristik individu (umur, lama kerj dan
yang tinggi akanmempengaruhi kinerja tingkat pendidikan) memiliki hubungan

2
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019

bermakna dengan kinerja perawat.Perawat Analisis univariat dilakukan terhadap setiap


dikatakan professional apabila ia variabel untuk mengetahui karakteristik
bertanggungjawab atas kinerja yang setiap variabel. Penelitian dilakukan dengan
diberikan, Kinerja perawat yang dimaksud menganalisis variabel yang ada secara
adalah dapat mengimplementasikan baik deskriptif dengan menghitung distribusi
wewenang, tugas dan tanggung jawabnya frekuensi dan proporsinya (Sugiharto,
untuk mencapai tujuan pokok profesi serta 2012). Dalam melakukan penelitian, harus
mewujudkan tujuan dan sasaran pelayanan diperhatikan masalah – masalah etika
kesehatan (Faizin dan Winarsih, 2008). penelitian yang meliputi : Informed Consent
berisi pernyataan persetujuan sebagai
METODE PENELITIAN subyek, yang diisi secara sukarela oleh
Penelitian ini menggunakan jenis subjek penelitian; Anonimity (Tanpa Nama)
penelitian deskriptif murni. Pendekatan untuk menjaga privasi dan kerahasiaan
yang dilakukan adalah pendekatan subjek penelitian; dan Confidentiality
Retrospektif (Retrospective Study) yaitu menjaga informasi dan hasil penelitian dari
suatu penelitian analitik yang menyangkut orang yang tidak berhak mengakses
bagaimana faktor risiko dipelajari berupa kerahasiaan informasi responden
pengamatan terhadap peristiwa – peristiwa (Nursalam, 2008).
yang telah terjadi bertujuan untuk mencari
faktor yang berhubungan dengan penyebab. HASIL dan PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Tabel 1. Distribusi Frekuensi Menurut Usia
Sakit Bhayangkara Manado. Penelitian
telah dilaksanakan pada bulan November - Karakteristik Usia n %
Desember 2018. Populasi dalam penelitian
20 - 25 tahun 9 24,33
ini adalah perawat pelaksana di ruangan 26 - 30 tahun 20 54,05
rawat inap Rumah Sakit Bhayangkara 31 - 35 tahun 8 30
Manado. Teknik pengambilan sampel Total 37 100
dalam penelitian ini menggunakan teknik
Accidental Samplingdimana pengambilan Sumber : Data Primer, 2018
sampel berdasarkan kebetulan, bertemu
atau ditemui cocok sebagai sumber data Jumlah responden pada table 1, yang paling
(Sugiyono 2009). Jumlah sampel dalam banyak adalah responden yang berusia 26 -
penelitian ini yaitu 37 sampel. Instrumen 30 tahun yaitu 20 orang (54,05%),
yang digunakan adalah kuesioner motivasi sedangkan responden yang paling sedikit
perawat. yaitu kelompok umur 31 – 35 tahun
Kuesioner motivasi perawat terdiri dari sebanyak 8 orang (21,62%).
28 pertanyaan. Skala pengukuran
menggunakan skala ordinal dengan pilihan Tabel 2. Distribusi Frekuensi Menurut
jawaban : Sangat Setuju = 5; Setuju = 4; Jenis Kelamin
Kurang Setuju 3; Tidak Setuju = 2; Sangat
Karakteristik n %
Tidak Setuju 1. Dengan kriteria penilaian
Jenis Kelamin
rendah > 70 dan tinggi ≥ 70.Data yang
Laki-Laki 7 18,92
terkumpul diolah dan dianalisis dengan
Perempuan 30 81,08
menggunakan program analisa data
manual. Total 37 100
Tahapan dalam mendapatkan data yang Sumber : Data Primer, 2018
benar dan mempermudah proses
pengolahan data, dilakukan tahapan editing, Data yang dipaparkan pada tabel 2, dari 37
coding, tabulating, cleaning. Analisis data responden, jenis kelamin responden
dalam penelitian ini yaitu analisis univariat. terbanyak berjenis kelamin perempuan
yaitu sebanyak 30 orang (81,08%),
3
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019

sedangkan berjenis kelamin laki-laki Berdasarkan data pada tabel 5, denagan


berjumlah 7 orang (18,92%) jumlah responden yang ada diketahui
motivasi perawat tinggi.
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Menurut
Tingkat Pendidikan Karakteristik Responden
Hasil penelitian yang dilakukan
Karakteristik n % didapatkan bahwa sebagian besar umur
Pendidikan responden terbanyak berumur 26 – 30 tahun
D III 4 10,82 (54,05 %). Hasil penelitian yang dilakukan
D IV 2 5,40 oleh (Hasmoko, Emanuel Vensi 2008)
S1 5 13,51 denga judul analisis faktor – faktor yang
Ners 25 67,57 mempengaruhi kinerja klinis perawat di
S2 1 2,70 ruang rawat inap Rumah Sakit Panti Wilasa
Total 37 100 Citarum Semarang bahwa kemampuan dan
Sumber : Data Primer, 2018 keterampilan seseorang dapat dihubungkan
dengan umur, karena semakin lama umur
Distribusi tabel 3, pendidikan responden seseorang maka pemahaman dan
terbanyak berpendidikan Ners, yaitu pengetahuan terhadap masalah akan lebih
sebanyak 25 orang (67,57%) dan yang dewasa dalam tindakan. Sejalan dengan
paling sedikit yaitu berpendidikan S2 penelitian (Roatib, 2007) yang
sebanyak 1 orang (2,70%). menyimpulkan bahwa ada hubungan yang
bermakna antara usia perawat dengan
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Menurut motivasi perawat. Dari enelitian yang
Lama Kerja dilakukan menunjukkan bahwa responden
terbanyak adalah perempuan dengan
Karakteristik n % jumlah sebanyak 30 orang (81,08%).
Lama Kerja Berdasarkan jumlah kuantitas penduduk di
1–3 18 48,65 dunia, masih didominasi oleh kaum
4–6 12 32,43 perempuan. Sampai saat ini juga pekerjaan
7–9 6 16,22 atau profesi sebagai perawat masih identik
10 – 12 1 2,70 dengan pekerjaan yang layak dilakukan
Total 37 100 oleh kaum perempuan, mengingat profesi
Sumber : Data Primer, 2018 ini sangat membutuhkan jiwa penyayang,
membutuhkan kesabaran yang tinggi dan
Tingkatan lama kerja responden Pada table naluri keibuan. Tokoh – tokoh perempuan
4, lama kerja terbanyak yaitu, antara 1 -3 sangat menonjol dalam dunia keperawatan
tahun (48,65%), dan paling sedikit yaitu 10 contohnya Florence Nightingale yang
– 12 tahun (2,70%). adalah pelopor perawat modern (The Lady
With The Lamp). Terdapat perbedaan
Tabel 5. Distribusi Gambaran Motivasi kemampuan antara pria dan wanita dalam
Perawat hubungan antar manusia dimana wanita
Motivasi n % memiliki kepekaan yang lebih tinggi
Perawat dibandingkan dengan pria (Edyana, 2008).
Tinggi 37 100 Pendidikan responden terbanyak
Rendah 0 0 berpendidikan Ners dengan jumlah
Total 37 100 sebanyak 25 orang (67,5%). Pendidikan
sangat erat hubungannya dengan
Sumber : Data Primer, 2018
pengetahuan seseorang. Menurut (Gatot
dan Adisasmito, 2005) bahwa semakin
tinggi tingkat pendidikan maka akan

4
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019

semakin tinggi keinginan untuk tersebut dimana semakin tinggi tingkat


memanfaatkan pengetahuan dan pendidikan maka akan semakin tinggi
keterampilan. Pendidikan keperawatan keinginan perawat untuk memanfaatkan
mempunyai pengaruh besar terhadap pengetahuan dan keterampilannya.Begitu
kualitas pelayanan keperawatan. juga dengan hasil penelitian yang dilakukan
Penelitian tentang lama kerja dimana gambaran sebagian besar motivasi
didapatkan hasil responden terbanyak perawat yang tinggi dalam melakukan
antara 1 – 3 tahun (48,65%). Lama asuhan keperawatan di Rumah Sakit
kerjaturut menentukan kinerja sesorang Bhayangkara Manado dikarenakan
dalam menjalankan tugas. Lama kerja sebagian besar perawat berpendidikan Ners.
seorang tenaga kesehatan untuk melakukan Begitu juga dengan lama kerja perawat
jenis pekerjaan tertentu dinyatakan dalam turut menentukan tinggi rendahnya
lamanya waktu selama melaksanakan tugas motivasi perawat dalam bekerja. Seperti
tersebut. Semakin lama seseorang bekerja, halnya perawat di Rumah Sakit
maka keterampilan dan pengalamannya Bhayangkara Manado yang memiliki
juga akan semakin meningkat (Robbins, pengalaman lama kerja paling banyak 1 – 3
S.P. 2008). Dalam penelitian (Maslita tahun.
2017) didapatkan hasil bahwa semakin Motivasi merupakan kondisi yang
lama masa kerja, produktivitas kinerja berpengaruh membangkitkan,
perawat menjadi kurang baik. Hal ini mengarahkan, dan memelihara perilaku
tentunya dapat dipengaruhi oleh beberapa yang berhubungan dengan lingkungan kerja
faktor seperti faktor intrinsik dan faktor (Mangkunegara, 2005). Motivasi perawat
ekstrinsik. Seperti dalam (Pabundu 2006) yang tinggi di Rumah Sakit Bhayangkara
yang menyatakan bahwa seseorang yang Manado sangat berpengaruh positif
baru memasuki lingkungan kerja akan terhadap mutu pelayanan di rumah sakit
berusaha lebih baik untuk melakukan tersebut. Hasil penelitian ini sejalan dengan
semua hal yang menjadi tanggung penelitian yang dilakukan oleh (Nitisimeto
jawabnya sehingg prodiktivitas kerjanya 2002), dimana motivasi yang tinggi
pun lebih baik. mempunyai pengaruh signifikan positif
terhadap kinerja karyawan pada Rumah
Gambaran Motivasi Perawat Sakit Umum daerah Kanjuruhan Malang
Berdasarkan penelitian penelitian yang secara parsial. Faktor yang mempengaruhi
telah dilakukan, diperoleh gambaran motivasi perawat yang tinggi di Rumah
motivasi sebagian besar perawat tinggi Sakit Umum Daerah Knjuruhan Malang
dalam melakukan asuhan keperawatan di yaitu pengakuan terhadap kinerja
Rumah Sakit Bhayangkara Manado. karyawan.
Motivasi perawat yang tinggi di Rumah (Robbins 2008), menyatakan bahwa
Sakit Bhayangkara Manado termasuk karakteristik individu seperti umur, masa
dalam bentuk motivasi Intrinsik, yaitu kerja dan status pernikahan dapat
motivasi yang datang dari individu itu mempengaruhi kinerja individu. Menurut
sendiri berdasarkan karakteristik umur, hasil penelitian (Kanestren, M.S.P. 2009),
jenis kelamin, tingkat pendidikan dan lama variabel karakteristik individu (umur, lama
kerja. Kematangan umur seseorang kerja dan tingkat pendidikan) memiliki
berpengaruh terhadap motivasi orang hubungan bermakna dengan kinerja
tersebut dalam bekerja, begitu pula dengan perawat.Walaupun mempunyai motivasi
jenis kelamin dimana pada keadaan yang tinggi, bentuk motivasi ekstrinsik dan
tertentu, jenis kelamin berpengaruh motivasi terdesak juga mempengaruhi
terhadap motivasi kerja yang tinggi. tinggi rendahnya motivasi perawat. Dari
Tingkat pendidikan perawat juga dapat hasil penelitian juga didapatkan bahwa ada
mempengaruhi motivasi kerja perawat 2 orang perawat yang masih kurang setuju

5
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019

dengan masalah gaji yang diterima yang DAFTAR PUSTAKA


belum sesuai dengan beban kerja sebagai Edyana, A. (2008) Faktor yang
perawat pelaksana, ada juga 2 orang berhubungan dengan kemampuan
perawat yang kurang setuju dengan masalah perawat pelaksana dalam
penetapan gaji yang diterima yang belum menerapkan teknik komunikasi
sesuai dengan masa kerja perawat terapeutik di RSJ Bandung dan
pelaksana. Walaupun demikian, motivasi Cimahi. Tesis. Depok : FIK-UI.
perawat yang tinggi di Rumah Sakit
Bhayangkara dapat dijadikan sebagai satu Faizin dan Winarsih. (2008). Hubungan
kekuatan dalam tindakan melakukan Tingkat Pendidikan dan Lama Kerja
asuhan keperawatan sebagai perwujudan Perawat dengan Kinerja Perawat di
dari profesi perawat itu sendiri. Motivasi RSU Pandan Arang Kabupaten
yang dimaksud ialah motivasi yang berasal Boyolali. Berita Ilmu Keperawatan
dari dalam diri individu itu sendiri. Dengan ISSN. 1979-2397.vol. I No. 3
adanya motivasi dari dalam diri sendiri September 2008.
seseorang dapat melakukan serangkaian
Gatot, Dewi Basmala dan Wiku
kegiatan termasuk perawat pada umumnya
Adisasmito, (2005). Hubungan
dalam melakukan asuhan keperawatan.
Karakteristik Perawat, Isi Pekerjaan
Walaupun gaji yang diterima perawat di
dan Lingkungan Pekerjaan Terhadap
Rumah Sakit Bhayangkara Manado belum
Kepuasan Kerja Perawat di Instalasi
sesuai dengan beban kerja dan masa kerja
Rawat Inap RSUP Gunung Jati
perawat, mereka tetap memiliki motivasi
Cirebon. https://
yang tinggi dalam melakukan asuhan
www.researchgate.com
keperawatan di Rumah Sakit Bhayangkara
Manado. Perawat yang professional harus Hanan, A.A (2009). Factors affecting
memiliki kinerja yang baik dalam performance of hospital nurse in
melakukan tindakan keperawatan. Riyadh región, Saudi Arabia.
International jurnal of health care
SIMPULAN quality assurance.
Gambaran motivasi perawat di RS http://proquest.umi.com/pqdweb?did
Bhayangkara Manado menurut tingkatan =1636442141&Fmt=7&clientId=456
umur paling banyak berumur 26 – 30 tahun, 25&RQT=309&VName=PQD&cfc=
lebih banyak perawat memiliki motivasi 1
tinggi. Gambaran motivasi perawat di RS
Bhayangkara Manado menurut jenis Hasmoko, Emanuel Vensi (2008) Analisis
kelamin, paling banyak berjenis kelamin Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
perempuan. Gambaran motivasi perawat di Kinerja Klinis Perawat Berdasarkan
RS Bhayangkara Manado menurut Penerapan Sistem Pengembagan
tingkatan pendidikan paling banyak Menejemen (SPMKK) di Ruang
berpendidikan Ners, lebih banyak perawat Rawat Inap Rumah Sakit Panti
memiliki motivasi yag tinnggi. Gambaran Wilasa Citarum Semarang tahun
motivasi perawat di RS Bhayangkara 2008.
Manado menurut lama kerja 1 – 3 tahun,
lebih banyak perawat memiliki motivasi Kanestren, M.S.P. (2009). Analisis
yang tinggi. hubungan karakteristik individu dan
lingkungan kerja dengan kinerja
perawat di unit rawat inap RS
Pertamina Jaya. Tesis Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia Jakarta.
http://www.lontar.ui.ac.id
6
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2005). Asuhan Keperawatan di Ruang


Manajeen Sumber Daya Manusia Medikal Bedah RSUD Kota
Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Yogyakarta. https://id.scribd.com
Rosdakarya.
Siagian, Sondang. P. 2008. Manajemen
Maslita, Karen. (2017). Gambaran Kinerja Sumber Daya Manusia (Edisi
Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Pertama). Jakarta: Binapura Aksara.
Inap Rumah Sakit Umum Kabupaten
Tangerang. Suarli, S & Bachtiar. (2009). Manajemen
Keperawatan Dengan Pendekatan
Miladiyah, N. R., Mustikasari dan Praktis, Penerbit Erlangga, Jakarta.
D..Gayatri. 2015. Hubungan Motivasi
dan Komitmen Organisasi dengan Sugiharto., B. A. Keliat dan T. Sri. 2012.
Kinerja Perawat dalam Pelaksanaan Manajemen Keperawatan: Aplikasi
Dokumentasi Asuhan Keperawatan. MPKP di Rumah sakit. EGC. Jakarta.
Jurnal Keperawatan Indonesia 18 (1):
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian
9-16
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Nitisimeto, 2002, Manajemen Personalia, Bandung : Alfabeta
Jakarta : Ghalia Indonesia.
Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan : Jakarta : Salemba
Medika.
Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan,
Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional Edisi ke 3. Salemba.
Jakarta.
Pabundu, H. Moh Tika (2006). Budaya dan
Organisasi Peningkatan Kerja
Perusahaan. Jakarta : Bumi Aksara.
Roatib, dkk (2007). Hubungann Antara
Karakteristik Perawat dengan Motivasi
Perawat Pelaksana dalam Menerapkan
Komunikasi Terapeutik Pada Fase
Kerja di Rumah Sakit Islam Sultan
Agung Semarang. Jurnal Keperawatan
Media Ners, Vol.1. Nomor 1, 43-47.
Semarang : Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Diponegoro.
Robbins, S.P. 2008. Perilaku Organisasi,
Edisi Duabelas, Penerbit Salemba
Empat: Jakarta

Setiadi, Agus (2008)` Hubungan Motivasi


Kerja Perawat dan Pelaksanaan

Vous aimerez peut-être aussi