Vous êtes sur la page 1sur 7

ETIKA

KEPERAWATAN

Keperawatan

8 Prinsip Etika
dalam Keperawatan
yang Harus Diketahui Oleh Seorang Perawat!

Etika Keperawatan merupakan sebuah landasan dan pedoman


yang harus dipegang teguh oleh seorang Perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan kepada masyarakat

oleh Nugraha Fauzi

Nerslicious.com
1. Pengertian Etika dan Etika Keperawatan
Sebelum berbicara masalah etika, tentunya kita harus
tahu dulu mengenai etika itu sendiri. Secara spesifik
dalam hal ini adalah etika keperawatan.

Etika, secara etimologis berasal dari bahasa Yunani


Kuno, yaitu "Ethikos" yang mana artinya adalah suatu
perkara yang timbul dari suatu kebiasaan.

Perkara tersebut mencakup analisis dan penerapan


konsep dari pelbagai hal penilaian seperti benar, salah,
baik, buruk, tanggung jawab dan tanggung gugat.

Ketika etika tersebut dikaitan dengan keperawatan,


dimana dalam hal ini keperawatan merupakan sebuah
profesi, maka muncul yang namanya etika profesi atau
professional ethics.

Secara umum, etika profesi ini adalah suatu sikap etis


yang harus dimiliki oleh seorang profesional sebagai
bagian integral dari sikap hidup dalam mengemban
tugas keprofesiannya dengan menerapkan norma-
norma etis umum pada bidang sesuai
profesionalitasnya dalam kehidupan bermasyarakat.

Sehingga, berdasarkan definisi diatas maka yang


dimaksud dengan etika keperawatan adalah;

Suatu sikap etis yang harus dimiliki oleh seorang


perawat sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam
mengemban tugasnya sebagai seorang perawat
dengan menerapkan norma-norma etis keperawatan
dalam kehidupan profesi dan kehidupan bermasyarakat.

1
Selanjutnya, etika keperawatan ini juga dijadikan
sebuah landasan dalam memberikan pelayanan
keperawatan kepada masyarakat sehingga baik
pemberi dan penerima pelayanan dilindungi dan
dijauhkan dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Nah, sebagai seorang perawat dan /atau calon perawat,


tentunya kita harus mengetahui etika profesi ini dengan
seksama, mengamalkannya dan menerapkannya dalam
kehidupan profesional dan bermasyarakat.

Dalam profesi keperawatan, ada 8 prinsip etika


keperawatan yang harus diketahui oleh perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada penerima
layanan keperawatan, baik individu, kelompok, keluarga
atau masyarakat.

ETIKA
KEPERAWATAN

Autonomy - Beneficence - Nonmaleficence - Justice

Veracity - Fidelity - Confidentiality - Accountability

Sumber : https://www.nerslicious.com/

2
2. 8 Prinsip Etika Keperawatan
Ke 8 Prinsip Etika Dalam Keperawatan tersebut adalah;

1. Autonomy (Autonomi)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa
individu mampu berpikir secara logis dan mampu
membuat keputusan sendiri. Orang dewasa mampu
memutuskan sesuatu dan orang lain harus
menghargainya.

Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan


individu yang menuntut pembedaan diri, dan perawat
haruslah bisa menghormati dan menghargai
kemandirian ini. Salah satu contoh yang tidak
memperhatikan otonomi adalah memberitahukan klien
bahwa keadaanya baik, padahal terdapat gangguan
atau penyimpangan

2. Beneficence (Berbuat Baik)


Prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan hal yang
baik sesuai dengan ilmu dan kiat keperawatan dalam
melakukan pelayanan keperawatan.

Contoh perawat menjelaskan klien dengan penyakit


jantung tentang program latihan untuk memperbaiki
kesehatan secara umum, tetapi perawat menasehati
untuk tidak dilakukan karena alasan resiko serangan
jantung.

Hal tersebut merupakan penerapan prinsip beneficence.


Walaupun memperbaiki kesehatan secara umum
adalah suatu kebaikan, namun menjaga resiko
serangan jantung adalah prioritas kebaikan yang
haruslah dilakukan.

3
3. Justice (Keadilan)
Nilai ini direfleksikan ketika perawat bekerja sesuai ilmu
dan kiat keperawatan dengan memperhatikan keadilan
sesuai standar praktik dan hukum yang berlaku.

Contoh ketika perawat dinas sendirian dan ketika itu


ada klien baru masuk serta ada juga klien rawat yang
memerlukan bantuan perawat maka perawat harus
mempertimbangkan faktor-faktor dalam faktor tersebut
kemudian bertindak sesuai dengan asas keadilan.

4. Non-maleficence (tidak merugikan)


Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera
fisik dan psikologis pada klien.

Contoh ketika ada klien yang menyatakan kepada


dokter secara tertulis menolak pemberian transfuse
darah dan ketika itu penyakit perdarahan (melena)
membuat keadaan klien semakin memburuk dan dokter
harus mengistrusikan pemberian transfuse darah.
Akhirnya transfusi darah ridak diberikan karena prinsi
beneficence walaupun pada situasi ini juga terjadi
penyalahgunaan prinsi nonmaleficince.

5. Veracity (Kejujuran)
Nilai ini bukan cuman dimiliki oleh perawat namun harus
dimiliki oleh seluruh pemberi layanan kesehatan untuk
menyampaikan kebenaran pada setia klien untuk
meyakinkan agar klien mengerti. Informasi yang
diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif.

Kebenaran merupakan dasar membina hubungan


saling percaya. Klie memiliki otonomi sehingga mereka
berhak mendapatkan informasi yang ia ingin tahu.

4
Contoh Ny. A masuk rumah sakit dengan berbagai
macam fraktur karena kecelakaan mobil, suaminya juga
ada dalam kecelakaan tersebut dan meninggal dunia.

Ny. A selalu bertanya-tanya tentang keadaan suaminya.


Dokter ahli bedah berpesan kepada perawat untuk
belum memberitahukan kematian suaminya kepada
klien perawat tidak mengetahui alasan tersebut dari
dokter dan kepala ruangan menyampaikan intruksi
dokter harus diikuti. Perawat dalam hal ini dihadapkan
oleh konflik kejujuran.

6. Fidelity (Menepati janji)


Tanggung jawab besar seorang perawat adalah
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,
memulihkan kesehatan, dan meminimalkan
penderitaan.

Untuk mencapai itu perawat harus memiliki komitmen


menepati janji dan menghargai komitmennya kepada
orang lain.

7. Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasi klien. Dokumentasi tentang keadaan kesehatan
klien hanya bisa dibaca guna keperluan pengobatan
dan peningkatan kesehatan klien. Diskusi tentang klien
diluar area pelayanan harus dihindari.

8. Accountability (Akuntabilitasi)
Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan
seorang professional dapat dinilai dalam kondisi tanpa
terkecuali.

Contoh perawat bertanggung jawab pada diri sendiri,


profesi, klien, sesama teman sejawat, karyawan, dan

5
masyarakat. Jika perawat salah memberi dosis obat
kepada klien perawat dapat digugat oleh klien yang
menerima obat, dokter yang memberi tugas delegatif,
dan masyarakat yang menuntut kemampuan
professional.

***

Nah itulah ke 8 Prinsip dalam Etika Keperawatan yang


harus diketahui, difahami dan diterapkan oleh seorang
perawat dalam kehidupan profesi dan kehidupan
bermasyarakat.

Tentunya, akan banyak halangan dan rintangan yang


akan dihadapi dalam menerapkan 8 prinsip etika
tersebut.

Hal ini muncul karena adanya dilema etika yang terjadi


di lapangan.

Apa itu Dilema Etik Keperawatan?


Lantas apa pula yang dimaksud dengan Permasalahan
Etik Keperawatan serta Bagaimana cara mengatasi
Konflik Etika Keperawatan?

Lebih lengkap bisa kunjungi artikel bahasan tuntas


mengenai Etika Keperawatan dibawah ini :

 Etika Keperawatan : Prinsip, Dilema dan


Permasalahan serta Konflik Etik dalam Dunia
Keperawatan

Best Regards,
Nugraha Fauzi

Vous aimerez peut-être aussi