Vous êtes sur la page 1sur 14

JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA

30
Vol. 18 No. 1, 30-43, Mei 2015

Aplikasi Metode Time Cost Trade Off Pada Proyek Konstruksi: Studi Kasus
Proyek Pembangunan Gedung Indonesia

(Application of Time Cost Trade Off Method in Construction Project: Case Study Indonesia
Building Construction Project)

MANDIYO PRIYO, MUHAMAD RAA’UF AULIA

ABSTRACT

Time and cost are very infuential to the success and failure of a project. The
measurement of project can be seen by the short time arrangment and minimum cost
without denying the quality of project result. Systematically project management is
very needed to make sure the time of project realization appropriate with the contract
or it can be done faster so the cost will be able to be pressed. Moreover it is also to
avoid paying the fine caused by the project lateness. The purpose of this research is
to calculate the cost change and time project arrangment by adding work time
variation and employed increment, then compare the result between fine cost and
cost changing after the overtime and employee increment. Data in this research is
secondary data from implementer contractor. Data analysis is used Microsoft Project
2007 program and time cost trade off method. The result from Microsoft Project
2007 program is critical path and result from time cost trade off method is duration
velocity and increment cost in every activity that fasten. The result of this research
indicated that (1) Time and cost optimum result of the adding work time (overtime)
obtained at the age of project 242 days of work with total cost of project Rp.
10.481.732.644,58 with time efficiency project 24 days (9,02%) and cost efficiency
project Rp. 43.019.556,39 (0,41%). (2) Time and cost optimum result of the
employee increment obtained at the age of project 243 days of work with total cost
project Rp. 10.482.934.084,43 with time efficiency project 23 days (8,65%) and
cost efficiency project Rp. 41.818.116,54 (0,40%). (3) The best choise is with adding
work time (overtime), because it produces time and cost efficiency highest with time
efficiency project 24 days (9,02%) and cost efficiency project Rp. 43.019.556,39
(0,41%). (4) Cost expedite duration project (adding overtime or employee
increment) cheaper than the cost that should be paid if the project failed and have to
pay the fine.

Key words: Microsoft Project, Duration Acceleration, Time Cost Trade Off
M. Priyo & M. R. Aulia / Semesta Teknika, Vol. 18, No. 1, 30-43, Mei 2015 31

PENDAHULUAN 5. Bagaimanakah perbandingan durasi


optimal dan biaya optimal dari
penambahan jam kerja (lembur) dan
Latar Belakang
penambahan tenaga kerja ?
6. Bagaimanakah perbandingan biaya akibat
Waktu dan biaya sangat berpengaruh terhadap
penambahan jam kerja (lembur), biaya
keberhasilan dan kegagalan suatu proyek.
akibat penambahan tenaga kerja, dan
Tolok ukur keberhasilan proyek biasanya
biaya denda ?
dilihat dari waktu penyelesaian yang singkat
dengan biaya yang minimal tanpa
Tujuan Penelitian
meninggalkan mutu hasil pekerjaan.
Pengelolaan proyek secara sistematis
Adapun maksud dan tujuan dilakukannya
diperlukan untuk memastikan waktu
penelitian ini adalah sebagai berikut :
pelaksanaan proyek sesuai dengan kontrak
1. Menganalisis durasi yang optimal untuk
atau bahkan lebih cepat sehingga biaya yang
menyelesaikan Proyek Pembangunan
dikeluarkan bisa memberikan keuntungan. Dan
Gedung Indonesia.
juga menghindarkan dari adanya denda akibat
2. Menganalisis perkiraan biaya yang
keterlambatan penyelesaian proyek.
optimal akibat penambahan jam kerja
(lembur) dibandingkan dengan
Pada perencanaan proyek konstruksi, waktu
penambahan tenaga kerja.
dan biaya yang dioptimasikan sangat penting
3. Menganalisis biaya akibat penambahan
untuk diketahui. Dari waktu dan biaya yang
jam kerja (lembur), biaya akibat
optimal maka pelaksana proyek bisa
penamabahan tenaga kerja dan biaya
mendapatkan keuntungan yang maksimal.
akibat denda.
Untuk bisa mendapatkan hal tersebut maka
yang harus dilakukan dalam optimasi waktu
dan biaya adalah membuat jaringan kerja Manfaat Penelitian
proyek (network), mencari kegiatan-kegiatan
yang kritis dan menghitung durasi proyek serta Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini
mengetahui jumlah sumber daya (resources). adalah sebagai berikut :
1. Sebagai bahan pertimbangan dan
Penelitian ini membahas optimalisasi waktu masukan bagi perusahaan dalam
proyek dan biaya proyek pada pelaksanaan mengambil keputusan yang berkaitan
Proyek Pembangunan Gedung Indonesia dengan kebijaksanaan pelaksanaan
dengan metode penambahan jam kerja proyek.
(lembur) dan metode penambahan tenaga 2. Sebagai bahan acuan dalam
kerja. mengembangkan ilmu pengetahuan
khususnya dalam ilmu manajemen
Rumusan Masalah operasional dan dapat digunakan sebagai
bahan kajian untuk penelitian yang akan
Penelitian ini diharapkan dapat memiliki suatu datang.
kejelasan dalam pengerjaannya, sehingga
dibuat rumusan masalah antara lain:
1. Berapakah besarnya perubahan waktu dan TINJAUAN PUSTAKA
biaya pelaksanaan proyek antara sebelum
dan sesudah penambahan jam kerja
Novitasari (2014) menyebutkan bahwa
(lembur) ?
mempercepat waktu penyelesaian proyek
2. Berapakah besarnya perubahan antara
adalah suatu usaha menyelesaikan proyek
waktu dan biaya pelaksanaan proyek
lebih awal dari waktu penyelesaian dalam
sebelum dan sesudah penambahan tenaga
keadaan normal. Ada kalanya jadwal proyek
kerja ?
harus dipercepat dengan berbagai
3. Berapakah durasi optimal Proyek
pertimbangan dari pemilik proyek. Proses
Pembangunan Gedung Indonesia ?
mempercepat kurun waktu tersebut disebut
4. Berapakah total biaya pelaksanaan Proyek
crash program. Frederika (2010) menyatakan
Pembangunan Gedung Indonesia dengan
bahwa durasi percepatan maksimum dibatasi
durasi proyek optimal ?
oleh luas proyek atau lokasi kerja, namun ada
32 M. Priyo & M. R. Aulia / Semesta Teknika, Vol. 18, No. 1, 30-43, Mei 2015

empat faktor yang dapat dioptimumkan untuk pertukaran waktu dan biaya disebut dengan
melaksanakan percepatan suatu aktivitas, yaitu Time Cost Trade Off ( Pertukaran Waktu dan
meliputi penambahan jumlah tenaga kerja, Biaya).
penjadwalan lembur, penggunaan alat berat,
Di dalam analisa time cost trade off ini dengan
dan pengubahan metode konstruksi di
berubahnya waktu penyelesaian proyek maka
lapangan.
berubah pula biaya yang akan dikeluarkan.
Apabila waktu pelaksanaan dipercepat maka
biaya langsung proyek akan bertambah dan
LANDASAN TEORI
biaya tidak langsung proyek akan berkurang.
Ada beberapa macam cara yang dapat
Metode CPM (Critical Path Method)
digunakan untuk melaksanakan percepatan
penyeleseian waktu proyek. Cara-cara tersebut
CPM (Critical Path Method) adalah suatu
antara lain :
metode dengan mengunakan arrow diagram
a. Penambahan jumlah jam kerja (kerja
dalam menentukan lintasan kritis sehingga
lembur).
kemudian disebut juga sebagai diagram
b. Penambahan tenaga kerja
lintasan kritis. CPM menggunakan satu angka
c. Pergantian atau penambahan peralatan
estimasi durasi kegiatan yang tertentu
d. Pemilihan sumber daya manusia yang
(deterministic), selain itu didalam CPM
berkualitas
mengenal adanya EET (Earliest Event Time)
e. Penggunaan metode konstruksi yang
dan LET (Last Event Time), serta Total Float
efektif
dan Free Float. EET adalah peristiwa paling
awal atau waktu tercepat dari suatu kegiatan,
Cara-cara tersebut dapat dilaksanakan secara
sedangkan LET adalah peristiwa paling akhir
terpisah maupun kombinasi, misalnya
atau waktu paling lambat dari suatu kegiatan.
kombinasi penambahan jam kerja sekaligus
Metode CPM membantu mendapatkan lintasan
penambahan jumlah tenaga kerja, biasa disebut
kritis, yaitu lintasan yang menghubungkan
giliran (shift), dimana unit pekerja untuk pagi
kegiatan – kegiatan kritis, atau dengan kata
sampai sore berbeda dengan dengan unit
lain lintasan kritis adalah lintasan kegiatan
pekerja untuk sore sampai malam.
yang tidak boleh terlambat ataupun mengalami
penundaan pelaksanaan karena keterlambatan
tersebut akan menyebabkan keterlambatan Produktivitas Pekerja
pada waktu total penyelesaian proyek.
Produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara
Metode Pertukaran Waktu dan Biaya (Time output dan input, atau dapat dikatakan sebagai
Cost Trade Off) rasio antara hasil produksi dengan total
sumber daya yang digunakan. Di dalam proyek
Di dalam perencanaan suatu proyek di konstruksi, rasio dari produktivitas adalah nilai
samping variabel waktu dan sumber daya, yang diukur selama proses kontruksi; yang
variabel biaya (cost) mempunyai peranan yang dapat dipisahkan menjadi biaya tenaga kerja,
sangat penting. Biaya (cost) merupakan salah biaya material, metode, dan alat. Kesuksesan
satu aspek penting dalam manjemen, dimana dari suatu proyek konstruksi salah satunya
biaya yang timbul harus dikendalikan seminim tergantung pada efektifitas pengelolaan sumber
mungkin. Pengendalian biaya harus daya, dan pekerja adalah salah satu sumber
memperhatikan faktor waktu, karena terdapat daya yang tidak mudah untuk dikelola. Upah
hubungan yang erat antara waktu penyelesaian yang diberikan sangat tergantung pada
proyek dengan biaya-biaya proyek yang kecakapan masing-masing pekerja dikarenakan
bersangkutan. setiap pekerja memiliki karakter masing-
masing yang berbeda-beda satu sama lainnya.
Sering terjadi suatu proyek harus diselesaikan
lebih cepat daripada waktu normalnya. Dalam
hal ini pimpinan proyek dihadapkan kepada Pelaksanaan Penambahan Jam Kerja
masalah bagaimana mempercepat penyelesaian (Lembur)
proyek dengan biaya minimum. Oleh karena
itu perlu dipelajari terlebih dahulu hubungan Salah satu strategi untuk mempercepat waktu
antara waktu dan biaya. Analisis mengenai penyelesaian proyek adalah dengan
M. Priyo & M. R. Aulia / Semesta Teknika, Vol. 18, No. 1, 30-43, Mei 2015 33

menambah jam kerja (lembur) para pekerja. Penambahan jam kerja (lembur) bisa dilakukan
Penambahan dari jam kerja (lembur) ini sangat dengan melakukan penambahan 1 jam, 2 jam,
sering dilakukan dikarenakan dapat 3 jam, dan 4 jam sesuai dengan waktu
memberdayakan sumber daya yang sudah ada penambahan yang diinginkan. Semakin besar
dilapangan dan cukup dengan mengefisienkan penambahan jam lembur dapat menimbulkan
tambahan biaya yang akan dikeluarkan oleh penurunan produktivitas, indikasi dari
kontraktor. Biasanya waktu kerja normal penurunan produktivitas pekerja terhadap
pekerja adalah 7 jam (dimulai pukul 08.00 dan penambhan jam kerja (lembur) dapat dilihat
selesai pukul 16.00 dengan satu jam istirahat), pada Gambar 1.
kemudian jam lembur dilakukan setelah jam
kerja normal selesai.

1.4
Indeks Produktivitas

1.3

1.2

1.1

1
0 1 2 3 4

Jam Lembur

GAMBAR 1. Grafik Indikasi Penurunan Produktivitas Akibat Penambahan


Jam Kerja (Sumber: Soeharto, 1997).

TABEL 1. Koefisien Penurunan Produktivitas

Penurunan Indeks Prestasi Kerja


Jam Lembur
Produktivitas (%)

1 jam 0,1 90

2 jam 0,2 80

3 jam 0,3 70

4 jam 0,4 60
34 M. Priyo & M. R. Aulia / Semesta Teknika, Vol. 18, No. 1, 30-43, Mei 2015

Dari uraian di atas dapat ditulis sebagai berikut = Produktivitas perjam × Harga satuan
ini: upah pekerja
1. Produktivitas harian 3. Biaya lembur pekerja
= = 1,5 × upah sejam normal untuk
penambahan jam kerja (lembur)
2. Produktivitas tiap jam pertama
= + 2 × n × upah sejam normal untuk
3. Produktivitas harian sesudah crash penambahan jam kerja (lembur)
= (Jam kerja perhari × Produktivitas berikutnya
tiap jam) + (a × b × Produktivitas Dengan:
tiap jam) n = jumlah penambahan jam kerja
Dengan: (lembur)
a = lama penambahan jam kerja (lembur) 4. Crash cost pekerja perhari
b = koefisien penurunan produktivitas = (Jam kerja perhari × Normal cost
akibat penambahan jam kerja (lembur) pekerja) + (n × Biaya lembur perjam)
Nilai koefisien penurunan produktivitas 5. Cost slope

tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. =
4. Crash duration Hubungan Antara Biaya dan Waktu
=
Biaya total proyek sama dengan penjumlahan
dari biaya langsung dan biaya tidak langsung.
Biaya Tambahan Pekerja (Crash Cost)
Biaya total proyek sangat bergantung dari
waktu penyelesaian proyek. Hubungan antara
Penambahan waktu kerja akan menambah besar biaya dengan waktu dapat dilihat pada Gambar
biaya untuk tenaga kerja dari biaya normal
2. Titik A pada gambar menunjukkan kondisi
tenaga kerja. Berdasarkan Keputusan Menteri
normal, sedangkan titik B menunjukkan kondisi
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
dipercepat. Garis yang menghubungkan antar
Indonesia Nomor KEP. 102/MEN/VI/2004 titik tersebut disebut dengan kurva waktu biaya.
bahwa upah penambahan kerja bervariasi. Pada
Dari Gambar 2. terlihat bahwa semakin besar
penambahan waktu kerja satu jam pertama,
penambahan jumlah jam kerja (lembur) maka
pekerja mendapatkan tambahan upah 1,5 kali akan semakin cepat waktu penyelesain proyek,
upah perjam waktu normal dan pada
akan tetapi sebagai konsekuesinya maka terjadi
penambahan jam kerja berikutnya maka pekerja biaya tambahan yang harus dikeluarkan akan
akan mendapatkan 2 kali upah perjam waktu
semakin besar. Gambar 3. menunjukkan
normal.
hubungan biaya langsung, biaya tak
Perhitungan untuk biaya tambahan pekerja langsung dan biaya total dalam suatu grafik
dapat dirumuskan sebagai berikut ini: dan terlihat bahwa biaya optimum didapat
1. Normal ongkos pekerja perhari dengan mencari total biaya proyek yang
= Produktivitas harian × Harga satuan terkecil.
upah pekerja
Biaya
2. Normal ongkos pekerja perjam
Biaya waktu B (Titik dipercepat)
dipercepat

Biaya A (Titik normal)


waktu
normal Waktu
Waktu Waktu
dipercepat normal

GAMBAR 2. Grafik hubungan waktu-biaya normal dan dipercepat


untuk suatu kegiatan (Sumber: Soeharto, 1997).
M. Priyo & M. R. Aulia / Semesta Teknika, Vol. 18, No. 1, 30-43, Mei 2015 35

Denda perhari akibat keterlambatan


Biaya sebesar 1 permil dari nilai kontrak.

Biaya Total Proyek


Biaya Program Microsoft Project
PProyekProyek
Optimum
Program Microsoft Project adalah sebuah
Biaya Tidak Langsung
aplikasi program pengolah lembar kerja untuk
LaLLangsung manajemen suatu proyek, pencarian data, serta
pembuatan grafik. Beberapa jenis metode
Biaya Langsung manajemen proyek yang di kenal saat ini,
antara lain CPM (Critical Path Method), PERT
LlLangsung
Kurun (Program Evaluation Review Technique), dan
Durasi Waktu Gantt Chart. Microsoft Project adalah
Optimum penggabungan dari ketiganya. Microsoft project
juga merupakan sistem perencanaan yang dapat
membantu dalam menyusun penjadwalan
GAMBAR 3. Grafik hubungan waktu dengan biaya (scheduling) suatu proyek atau rangkaian
total, biaya langsung, dan biaya tak langsung pekerjaan. Microsoft project juga membantu
(Sumber : Soeharto, 1997). melakukan pencatatan dan pemantauan
Biaya Denda terhadap pengguna sumber daya (resource),
baik yang berupa sumber daya manusia
Keterlambatan penyelesaian proyek akan maupun yang berupa peralatan.
menyebabkan kontaktor terkena sanksi berupa
denda yang telah disepakati dalam dokumen Program Microsoft project memiliki beberapa
kontrak. Besarnya biaya denda umumnya macam tampilan layar, namun sebagai default
dihitung sebagai berikut: setiap kali membuka file baru,yang akan
Total denda = total waktu akibat keterlambatan ditampilkan adalah Gantt Chart View.
× denda perhari akibat keterlambatan Tampilan Gantt Chart View dapat dilihat pada
Dengan: Gambar 4.

GAMBAR 4. Tampilan layar Gantt Chart View.


36 M. Priyo & M. R. Aulia / Semesta Teknika, Vol. 18, No. 1, 30-43, Mei 2015

METODE PENELITIAN 1) Jenis kegiatan


2) Prosentase kegiatan
3) Durasi kegiatan
Lokasi Penelitian
b. Rekapitulasi perhitungan biaya proyek.
Penelitian ini dilakukan pada Proyek
2. Variabel biaya
Pembangunan Gedung Indonesia.
Semua data-data yang mempengaruhi variabel
biaya diperoleh dari kontraktor PT. C. Data-
Tahap dan Prosedur Penelitian data yang diperlukan dalam variabel biaya
antara lain :
a. Daftar rencana anggaran biaya (RAB)
Suatu penelitian harus dilaksanakan secara
penawaran, meliputi :
sistematis dan dengan urutan yang jelas dan
1) Jumlah biaya normal
teratur, sehingga akan diperoleh hasil sesuai
2) Durasi normal
dengan yang diharapkan. Oleh karena itu,
b. Daftar-daftar harga bahan dan upah.
pelaksanaan penelitian ini dibagi dalam
c. Analisis harga satuan.
beberapa tahap, yaitu :
a. Tahap 1 : Persiapan
Data proyek yang diperlukan untuk pembuatan
Sebelum melakukan penelitian perlu
laporan, meliputi :
dilakukan studi literatur untuk
1. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
memperdalam ilmu yang berkaitan dengan
2. Analisa harga satuan bahan proyek
topik penelitian. Kemudian ditentukan
3. Time schedule
rumusan masalah sampai dengan kompilasi
4. Biaya tidak langsung
data.
b. Tahap 2 : Pengumpulan Data
Analisis Data
Data proyek yang diperlukan untuk
pembuatan laporan.
Analisis data dilakukan dengan bantuan
c. Tahap 3 :Analisis percepatan dengan
program Microsoft Project 2007, Metode Time
aplikasi program dan metode time cost
Cost Trade Off dan Microsoft Excel 2007.
trade Off
Dengan menginputkan data yang terkait untuk
d. Tahap 4 : Kesimpulan
dianalisis kedalam program Microsoft Project
Kesimpulan disebut juga pengambilan
2007, maka nantinya akan dikalkulasi secara
keputusan. Pada tahap ini, data yang telah
otomatis sesuai dengan rumus-rumus kalkulasi
dianalisis dibuat suatu kesimpulan yang
yang telah dibuat oleh program ini. Dan hasil
berhubungan dengan tujuan penelitian.
penginputan data adalah lintasan kritis.
Setelah lintasan kritis didapat selanjutnya
Pengumpulan Data
dianalisis setiap kegiatan pekerja yang berada
di lintasan kritis dengan metode time cost trade
Pengumpulan data atau informasi dari suatu
off yaitu penambahan jam lembur dan tenaga
pelaksanaan proyek konstruksi yang sangat
kerja yang juga dibantu dengan Microsoft
bermanfaat untuk evaluasi optimasi waktu dan
Excel 2007 untuk mempermudah analisis dan
biaya secara keseluruhan. Data yang diperlukan
perhitungan. Hasil dari analisis tersebut adalah
adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh
percepatan durasi dan kenaikan biaya akibat
dari instansi yang terkait seperti kontraktor,
percepatan durasi dalam setiap kegiatan yang
konsultan pengawas, dan lain-lain. Variabel
dipercepat. Kenaikan biaya ini disebabkan
yang sangat mempengaruhi dalam
karena penambahan jam lembur dan tenaga
pengoptimasian waktu dan biaya pelaksanaan
kerja.
proyek ini adalah variabel waktu dan variabel
biaya.
Tahapan penelitian secara skematis dalam
bentuk diagram alir dapat dilihat pada Gambar
1. Variabel Waktu
5.
Data yang mempengaruhi variabel waktu
diperoleh dari kontraktor PT. C. Data yang
dibutuhkan untuk variabel waktu adalah :
a. Data cumulative progress (kurva-S),
meliputi :
M. Priyo & M. R. Aulia / Semesta Teknika, Vol. 18, No. 1, 30-43, Mei 2015 37

HASIL DAN PEMBAHASAN


Mulai
Data Umum Proyek
Studi literatur
Adapun gambaran umum dari Proyek
Pembangunan Gedung Indonesia ini adalah
Penentuan obyek penelitian sebagai berikut :
Pemilik Proyek :A
Konsultan Supervisi: PT. B
Pengumpulan data proyek
Kontraktor : PT. C
a. Rencana anggaran biaya (RAB)
Anggaran : Rp.
b. Daftar harga satuan bahan dan upah tenaga kerja
10.879.019.215,36
c. Time Schedule (Kurva S)
Anggaran Baseline : RP. 9.822.927.200,97
d. Biaya tidak langsung
Waktu pelaksanaan : 266 Hari kerja

Menyusun network diagram


Daftar Kegiatan-Kegiatan Kritis

Pekerjaan yang akan dipercepat berdasarkan


Menghitung jumlah sumber daya (resources) kegiatan - kegiatan kritis adalah pekerjaan
dengan kode kegiatan B, E, F, G, H, I, J, K, L,
Menentukan estimasi durasi dalam Microsoft Project
N, O, P, Q, R, S, T, W, X, Z, AB, AC, AD, AE,
AF, AG, dan AI. Alasan - alasan pemilihan
item kegiatan yang ada dalam kegiatan krirtis
a. Menentukan penambahan jam kerja (lembur)
adalah :
b. Menentukan penambahan tenaga kerja

1. Kegiatan kritis yang terpilih memilik


resource work atau yang memiliki pekerja
Hasil :
sehingga bisa dicrashing.
1. Durasi optimal dan biaya optimal akibat penambahan jam kerja
(lembur).
2. Pada kegiatan kritis terpilih dapat dilakukan
2. Duarsi optimal dan biaya optimal akibat penambahan tenaga kerja.
percepatan dengan penambahan jam lembur
3. Perbandingan durasi optimal dan biaya optimal akibat penambahan
atau dengan penambahan jumlah tenaga
jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja.
kerja. Jika dilakukan penambahan tenaga
kerja pada kegiatan kritis yang lain maka
jumlah tenaga kerja tidak akan bertambah
karena kegiatan kritis tersebut hanya
Kesimpulan
memiliki indeks tenaga kerja yang kecil.

Untuk daftar kegiatan kritis dapat dilihat pada


Selesai
Tabel 2.

GAMBAR 5. Bagan alir penelitian


38 M. Priyo & M. R. Aulia / Semesta Teknika, Vol. 18, No. 1, 30-43, Mei 2015

TABEL 2. Daftar Kegiatan Kritis

SUMBER : Hasil pengolahan data

Penerapan Metode Time Cost Trade Off kerja lembur dilakukan selama 3 jam atau
Penambahan Jam Kerja (Waktu Lembur) lebih.
3. Untuk kerja lembur pertama harus
Dalam perencanaan penambahan jam kerja dibayar sebesar 1,5 kali upah sejam.
lembur memakai 9 jam kerja normal dan 1 jam 4. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya
istirahat (07.00-17.00), sedangkan kerja lembur harus dibayar upah sebesar 2 kali lipat
dilakukan setelah waktu kerja normal (17.00- upah satu jam.
18.00). Menurut keputusan Menteri Tenaga Adapun salah satu contoh perhitungannya
Kerja Nomor KEP.102/MEN/VI/2004 pasal 3, sebagai berikut :
pasal 7 dan pasal 11 standar upah untuk lembur
adalah : Pek. Kolom K1 = 45/45 +4m - +8m

1. Waktu kerja lembur hanya dapat Volume = 44,8 m3


dilakukan paling banyak 3 (jam) dalam 1 Durasi normal = 21 hari
(satu) hari dan 14 (empat belas) jam Durasi normal (jam) = 21 × 9
dalam 1 (satu) minggu. = 189 jam
2. Memberikan makanan dan minuman Produktivitas jam normal =
sekurang-kurangnya 1.400 kalori apabila ,
= = 0,237 m3/jam
M. Priyo & M. R. Aulia / Semesta Teknika, Vol. 18, No. 1, 30-43, Mei 2015 39

Maksimal crashing = Biaya Normal = Rp. 266.924.181,54


, Biaya percepatan = (Rp. 266.924.181,54+ Rp.
( , × ) ( × . × . )
= 19,093 hari = 19 hari
1.078.250,00) = Rp. 268.002.431,54
Maka maksimal crashing = 21 hari – 19 hari = Slope biaya perhari
2 hari
Diambil asumsi crashing = 1 hari =
Durasi percepatan = 21 hari – 1 hari = 20 hari . . . , . . . ,
=
Durasi percepatan (jam) = 20 × 9 = 180 jam
= Rp. 1.078.250,00
Produktivitas jam dipercepat =
, Slope biaya setelah crashing = Rp.
= = 0,249 m3/jam 1.078.250,00 × 1 hari = Rp. 1.078.250,00
, ,
Waktu lembur perhari = ,
× 9 jam ×
Pada penambahan jam kerja (lembur) diperoleh
90% = 0,34 jam/hari = 1 jam/hari total biaya proyek dengan durasi atau umur
Untuk tambahan waktu lembur dilakukan 3 hari proyek yang optimal yakni pada umur proyek
pertama selama proyek berlangsung : 242 hari kerja dengan total biaya proyek yang
Tambahan waktu lembur = 1 jam/hari × optimum sebesar Rp. 10.481.732.644,58
3 hari = 3 jam dengan persentase efisien waktu dan biaya
proyek adalah sebagai berikut:
Biaya lembur perjam :
Pekerja =(Rp. 6.833×1,5)= Rp. 10.250 1. Efisiensi waktu proyek
Tukang =(Rp. 8.611×1,5)= Rp. 12.917 266 HK - 242 HK= 24 hari
Kepala Tukang =(Rp. 9.444×1,5)= Rp. 14.167
Mandor = (Rp. 9.167×1,5)=Rp. 13.750 Atau × 100% = 9,02%

Upah lembur : 2. Efisiensi biaya proyek


Pekerja = (21 × 3 jam × Rp. 10.250) Rp.10.524.752.200,97– Rp. 10.481.732.644,58
= Rp. 645.750,00 = Rp. 43.019.556,39
. . . . , . . . ,
Tukang = (9 × 3 jam × Rp. 12.917) Atau . . . ,
= Rp. 384.750,00 = 0,41%
Kepala Tukang = (1 × 3 jam × Rp. 14.167)
= Rp. 42.500,00 Untuk Perhitungan Biaya Total Akibat Jam
Mandor = (1× 3 jam × Rp. 13.750) lembur dapat dilihat pada Tabel 3 sedangkan
= Rp. 41.250,00 Grafik biaya total, grafik biaya langsung dan
Total Upah lembur = (Rp. 645.750 + Rp. grafik biaya tidak langsung akibat jam lembur
384.750 + Rp. 42.500 + Rp. 41.250,00) dapat dilihat pada Gambar 6.
= Rp. 1.078.250,00

GAMBAR 6. Grafik biaya total, grafik biaya langsung dan


40 M. Priyo & M. R. Aulia / Semesta Teknika, Vol. 18, No. 1, 30-43, Mei 2015

TABEL 3. Perhitungan biaya total akibat jam lembur

SUMBER : Hasil pengolahan data

Pek. Kolom K1 = 45/45 +4m - +8m ( , × , )


Jumlah Kepala Tukang = = 0,901 =
1 orang
Volume = 44,8 m3
Jadi upah Kepala Tukang = 1 × Rp. 85.000,00
Durasi normal = 21 hari
= Rp. 85.000,00
Kapasitas tenaga kerja per 1m3 adalah ( , × , )
Pekerja = 9,767 Oh @ Rp. 61.500,00 Jumlah Mandor = = 0,955 = 1
Tukang = 4,392 Oh @ Rp. 77.500,00 orang
Kepala Tukang = 0,440 Oh @ Rp. 85.000,00 Jadi upah pekerja = 1 × Rp. 82.500,00 =
Mandor = 0,444 Oh @ Rp. 82.500,00 Rp. 82.500,00
Perhitungan jumlah tenaga kerja : Jadi upah normal tenaga kerja selama 21 hari
Jumlah tenaga kerja = adalah :
( × ) (Rp. 1.291.500,00 + 697.500,00 + Rp.
( , × , ) 85.000,00 + Rp. 82.500,00) × 21 hari = Rp.
Jumlah Pekerja = = 20,836 = 45.286.500,00
21 orang
Jadi upah Pekerja = 21 × Rp. 61.500,00 = Pekerjaan ini akan dipercepat dengan durasi
Rp. 1.291.500,00 percepatan 1 hari, adapun perhitungannya
( , × , ) adalah sebagai berikut :
Jumlah Tukang = = 9,369 = 9 orang
Volume = 44,8 m3
Jadi upah tukang = 9 × Rp. 77.500,00 =
Crashing = 1 hari
Rp. 697.500,00
Durasi dipercepat = 21 – 1 = 20 hari
M. Priyo & M. R. Aulia / Semesta Teknika, Vol. 18, No. 1, 30-43, Mei 2015 41

Perhitungan jumlah tenaga kerja : Slope biaya selama 1 hari = Rp. 623.500,00 ×
Jumlah tenaga kerja = 1 hari = Rp. 623.500,00
( × ) Pada penambahan tenaga kerja diperoleh biaya
( , × , ) total proyek dengan durasi atau umur proyek
Jumlah Pekerja = = 21,878 = yang optimal yakni pada umur proyek 243 hari
22 orang kerja dengan total biaya proyek yang optimum
Jadi upah Pekerja = 22 × Rp. 61.500,00 = sebesar Rp. 10.482.934.084,43. Dengan
Rp. 1.353.000,00 persentase efisiensi waktu dan biaya adalah
( , × , ) sebagai berikut :
Jumlah Tukang = = 9,838 = 10
orang 1. Efisiensi waktu proyek
Jadi upah Tukang = 10 × Rp. 77.500,00 = 266 HK-243 HK= 23 hari
Rp. 775.000,00
( , × , ) Atau × 100% = 8,65%
Jumlah Kepala Tukang = = 1,001 =
2. Efisiensi biaya proyek
1 orang Rp. 10.524.752.200,97 - Rp.
Jadi upah Kepala Tukang = 1 × Rp. 85.000,00 10.482.934.084,43
= Rp. 85.000,00 = Rp. 41.818.116,54
( , × , )
Jumlah Mandor = = 1 = 1 orang . . . . , . . . . ,
Atau . . . . ,
=
Jadi upah Mandor = 1 × Rp.82.500,00 =
0,40%
Rp. 82.500,00
Jadi upah normal tenaga kerja selama 21 hari
Untuk Perhitungan Biaya Total Akibat Tenaga
adalah :
Kerja dapat dilihat pada Tabel 4 sedangkan
(Rp. 1.353.000,00 + Rp. 775.000,00 +
Grafik biaya total, grafik biaya langsung dan
Rp. 85.000,00 + Rp. 82.500,00) × 20 hari =
grafik biaya tidak langsung akibat tenaga kerja
Rp. 45.910.000,00
dapat dilihat pada Gambar 7.
Slope Biaya akibat percepatan =
( )
( )
=
( . . . . . . )
= Rp. 623.500,00
( )

GAMBAR 7. Grafik biaya total, grafik biaya langsung dan grafik


biaya tidak langsung akibat tenaga kerja
42 M. Priyo & M. R. Aulia / Semesta Teknika, Vol. 18, No. 1, 30-43, Mei 2015

TABEL 4. Perhitungan biaya total akibat penambahan tenaga kerja

SUMBER : Hasil pengolahan data

TABEL 5. Perbandingan Penambahan Biaya Akibat Jam Lembur,


Tenaga Kerja dan Biaya Denda

SUMBER : Hasil pengolahan data


M. Priyo & M. R. Aulia / Semesta Teknika, Vol. 18, No. 1, 30-43, Mei 2015 43

Perbandingan Penambahan Biaya Akibat Jam DAFTAR PUSTAKA


Lembur, Tenaga Kerja dan Biaya Denda
Frederika, Ariany. 2010. Analisi Percepatan
Penambahan biaya akibat jam lembur lebih
Pelaksanaan dengan Menambah Jam
murah dibandingkan dengan biaya penambahan
Kerja Optimum pada Proyek Konstruksi.
tenaga kerja pada durasi percepatan proyek
Jurnal, Fakultas Teknik, Universitas
yang sama. Biaya mempercepat durasi proyek
Udayana, Denpasar.
(penambahan jam lembur atau penambahan
tenaga kerja) lebih murah dibandingkan dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
biaya yang harus dikeluarakn apabila proyek Transmigrasi Republik Indonesia. Nomor
mengalami keterlambatan dan dikenakan denda. Kep.102/Men/VI/2004 tentang Waktu
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5. Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur.
Novitasari, Vien. 2014. Penambahan jam kerja
KESIMPULAN pada Proyek Pembangunan Rumah Sakit
Umum Daerah Belitung dengan Time Cost
Trade Off . Tugas Akhir, Jurusan Teknik
Berdasarkan data serta hasil analisis dan
Sipil Universitas Muhammadiyah
pembahasan yang dilakukan pada Proyek
Yogyakarta, Yogyakarta.
Pembangunan Gedung Indonesia, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut : Soeharto, Iman, 1997, Manajemen Proyek
Dari Konseptual Sampai Operasional,
1. Waktu dan biaya optimum akibat Penerbit: Erlangga, Jakarta.
penambahan jam kerja (lembur) didapat
pada umur proyek 242 hari kerja dengan PENULIS:
total biaya proyek sebesar Rp.
10.481.732.644,58 dengan efisiensi waktu
Mandiyo Priyo
proyek sebanyak 24 hari (9,02%) dan
efisiensi biaya proyek sebesar Rp.
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
43.019.556,39 (0,41%).
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jalan
Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul
2. Waktu dan biaya optimum akibat
55183.
penambahan tenaga kerja didapat pada

umur proyek 243 hari kerja dengan total Email: mandiyop@yahoo.com
biaya proyek sebesar Rp.
10.482.934.084,43 dengan efisiensi waktu Muhamad Raa’uf Aulia
proyek sebanyak 23 hari (8,65%) dan
efisiensi biaya proyek sebesar Rp. Alumni Program Studi Teknik Sipil, Fakultas
41.818.116,54 (0,40%). Teknik, Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta, Jalan Lingkar Selatan, Tamantirto,
3. Pilihan terbaik adalah dengan penambahan Kasihan, Bantul 55183, Yogyakarta.
jam kerja (lembur), karena menghasilkan
efisiensi waktu dan biaya yang paling tinggi
dengan efisiensi waktu proyek sebanyak 24
hari (9,02%) dan efisiensi biaya proyek
sebesar Rp. 43.019.556,39 (0,41%).

4. Biaya mempercepat durasi proyek


(penambahan jam lembur atau penambahan
tenaga kerja) lebih murah dibandingkan
dengan biaya yang harus dikeluarakan
apabila proyek mengalami keterlambatan
dan dikenakan denda.

Vous aimerez peut-être aussi