Vous êtes sur la page 1sur 16

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI

KERAJINAN ROTAN
(Studi Pada Industri Kerajinan Rotan Kota Palu)

Analysis of Rattan Handicraft Business Development Strategy


(Study on Rattan Industry of Palu City)

JURNAL

Disusun Oleh:
ABDUL AZIS
C 101 11 067
Di ajukan untuk memenuhi persyaratan gelar sarjana strata 1 (S-1) pada
Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan
FakultasEkonomiUniversitasTadulako

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2018
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI
KERAJINAN ROTAN
(Studi Pada Industri Kerajinan Rotan Kota Palu)

Abdul Azis, Fakultas Ekonomi, Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi


Pembangunan, Universitas Tadulako, Jl. Soekarno – Hatta, Kelurahan
Tondo Palu – Sulawesi Tengah.

ABSTRACT

Abdul AZIS C 101 11 067, Analysis of Rattan Handicraft Business Development


Strategy (Study on Rattan Industry of Palu City). Main Supervisor of Edhi Taqwa,
Second Supervisor of Farida Millias Tuty.

This research basically has a goal to know the business development


strategy of rattan handicraft industry in Palu city. The research method used in
this research is SWOT analysis method. It aims to assess the basic strategy of
business development of rattan handicraft industry in Palu city. The data in this
study is the data cros section which is the result of interviews and questioners
from 34 samples of existing research. The results showed that based on SWOT
analysis in internal and external matrices located in quadrant I which is a
favorable situation for rattan handicraft business, because it has the opportunity
and power so that it can exploit the existing opportunities, then the business
development strategy of rattan handicraft industry in Palu City SO strategy
(Strenghts and Opportunity or strengths and weaknesses), then the priority
strategy is to maintain the quality of rattan craft that has characteristic by
utilizing the abundant rattan raw material and with the price of affordable
products can increase the demand of rattan craft.

Key words: Rattan craft industry, Palu City, SWOT Analysis and knowing
business development strategy.

1
PENDAHULUAN Indosesia yang dilakukan secara
Pembangunan ekonomi dalam berkelanjutan berdasarkan
sebuah negara, pada dasarnya kemampuan nasional. Pertumbuhan
bertujuan untuk mencapai dan pembangunan ekonomi memiliki
kemakmuran masyarakat melalui definisi yang berbeda, yaitu
pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pertumbuhan ekonomi ialah proses
dan diantara pembangunan ekonomi pertumbuhan ekonomi yang dapat
tersebut terdapat keterkaitan antara diukur dari kenaikan besarnya
pembangunan nasional dan regional pendapatan nasional atau produksi
yang saling erat, sehingga nasional pada periode tertentu.
membentuk perekonomian yang Pertumbuhan ekonomi
kokoh, kuat, dan merata. Adanya tersebut merupakan salah satu
pertumbuhan ekonomi merupakan indikator keberhasilan pembangunan.
indikasi keberhasilan pembangunan Dengan demikian semakin tinggi
ekonomi yang telah dicapai oleh pertumbuhan ekonomi bisanya
sektor ekonomi tersebut pada suatu makin tinggi pula kesejahteraan
periode waktu tertentu (Syamsul masyarakat, meskipun terdapat
Amar, 2013:5-6). indikator yang lain yaitu distribusi
Pertumbuhan ekonomi juga pendapatan. Sedangkan
menunjukkan sejauh mana aktivitas pembangunan ekonomi ialah usaha
perekonomian dapat meningkatkan meningkatkan pendapatan per kapita
pendapatan masyarakat dalam kurun dengan jalan mengolah kekuatan
waktu tertentu, karena umumnya ekonomi potensial menjadi ekonomi
aktivitas perekonomian adalah suatu rill melalui penanaman modal,
proses penggunaan faktor-faktor penggunaan teknologi, penambahan
produksi untuk menghasilkan output, pengetahuan, peningkatan
sehinggapada saatnya nanti akan keterampilan, penambahan
memberikan suatu balas jasa kemampuan berorganisasi dan
terhadap faktor produksi yang manajemen (Sukirno, 2004:9).
dimiliki oleh masyarakat sebagai
pemilik faktor produksi (Syamsul Rumusan Masalah
Amar, 2013:5-6). Berdasarkan uraian dalam
Pertumbuhan ekonomi latar belakang yang dikemukaan,
merupakan masalah perekonomian maka dapat di temukan masalah yang
suatu negara dalam jangka panjang. diangkat yaitu:
Pertumbuhan ekonomi menjadi 1. Apakah investasi
tujuan bangsa agar dapat pula mempunyaipengaruhsecaraparsi
meningkatkan pembangunan al terhadappertumbuhanekonomi
nasional yang dapat meningkatkan di Indonesia padatahun 2009-
kualitas manusia dan masyarakat 2016.

2
2. Apakahinflasimempunyai sehingga akan meningkatkan
pengaruhsecaraparsial pendapatan perkapita sekaligus bisa
terhadappertumbuhanekonomi di meningkatkan kesejahteraan
Indonesia padatahun 2009-2016. masyarakat (Sukirno, 1994: 65).
3. Apakah investasi dan inflasi Investasi merupakan
mempunyai pengaruh secara komponen utama dalam
serempak terhadap pertumbuhan menggerakan roda perekonomian
ekonomi di Indonesia pada tahun suatu negara. Secara teori
2009-2016. meningkatkan investasi akan
Tujuan penelitian mendorong volume perdagangan dan
Adapun yang menjadi tujuan volume produksi yang selanjutnya
penelitian ini adalah: akan memperluas kesempatan kerja
1. Menganalisis pengaruh investasi yang produktif dan berarti akan
dan inflasi secara parsial meningkatkan pendapatan perkapita
terhadap pertumbuhan ekonomi sekaligus bisa meningkatkan
di Indonesia pada tahun 2009- kesejahteraan masyarakat
2016. (Prasetyo,2009:21).
2. Menganalisis pengaruh investasi Investasi pada hakekatnya
dan inflasi secara simulatan merupakan awal kegiatan
terhadap pertumbuhan ekonomi pembangunan ekonomi. Investasi
di Indonesia pada tahun 2009- dapat dilakukan oleh swasta,
2016. pemerintah atau kerja sama antara
pemerintah dan swasta. Investasi
TINJAUAN PUSTAKA DAN merupakan suatu cara yang dapat
KERANGKA PEMIKIRAN dilakukan oleh pemerintah untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Investasi dan untukjangka panjang dapat
Investasi dapat diartikan menaikan standar hidup
sebagai pengeluaran atau masyarakatnya. Investasi merupakan
pembelanjaan penanaman modal atau komponen utama dalam
perusahaan untuk membeli barang- menggerakan roda perekonomian
barang produksi, untuk menambah suatu negara. Secara teori
kemampuan memproduksi barang peningkatan investasi akan
dan jasa yang tersedia dalam mendorong volume perdagangan dan
perekonomian yang berasal dari volume produksi yang selanjutnya
investasi dalam negeri maupun akan memperluas kesempatan kerja
investasi asing. Peningkatan investasi yang produktif dan berarti akan
akan mendorong volume produksi meningkatkan pendapatan perkapita
yang selanjutnya akan meningkatkan sekaligus bisa meningkatkan
kesempatan kerja yang produktif
kesejahteraan masyarakat pengaruh lanjutan) tidak disebut
(Mankiw,2003:62). inflasi.
Inflasi dapat mengakibatkan
Inflasi akibat buruk terhadap masyarakat
Inflasi adalah ukuran dan kegiatan perekonomian secara
ekonomi yang memberikan keseluruhan. Inflasi yang tinggi
gambaran mengenai peningkatan cenderung untuk mengurangi ekspor
harga rata-rata barang dan jasa yang dan kenaikan impor. Keadaan ini
diproduksi oleh sistem akan menurunkan permintaan uang
perekonomian. Para ekonom dalam negeri sehingga akan
mendefinisikan inflasi secara menurunkan nilai tukar Rupiah
berbeda-beda namun mempunyai inti terhadap US Dollar.
yang sama yaitu kenaikan harga-
harga yang cenderung naik secara Pertumbuhan Ekonomi
terus-menerus. Pertumbuhan ekonomi dapat
Inflasi diartikan sebagai didefinisikan sebagai perkembangan
peningkatan harga-harga secara kegiatan dalam perekonomian yang
umum dan terus-menerus dan menyebabkan barang dan jasa yang
meluas. Mankiw (2006:208) diproduksikan dalam masyarakat
menjelaskan bahwa inflasi bertambah. Pertumbuhan ekonomi
merupakan hal yang wajar, ada atau yang lebih dikenal sebagai
variasi penting pada tingkat kenaikan economic growth, dapat diukur dari
harga. Tingkat harga keseluruhan kenaikan besarnya pendapatan
akan disesuaikan agar jumlah uang nasional atau produksi nasional pada
yang beredar dan permintaan periode tertentu (Sukirno,1994:9).
menjadi seimbang. Inflasi merupakan Masalah pertumbuhan
kecenderungan meningkatnya tingkat ekonomi dapat dipandang sebagai
harga secara umum dan terus- masalah makro ekonomi dalam
menerus. Kenaikan dari satu atau dua jangka panjang, dari suatu periode
barang saja tidak dapat disebut keperiode lainnya, kemampuan suatu
inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut negara untuk menghasilkan barang
meluas kepada (mengakibatkan dan jasa akan meningkat.
kenaikan) sebagian besar dari harga Kemampuan yang meningkat ini
barang-barang lain. disebabkan karena faktor-faktor
Boediono (1985:161) produksi akan selalu mengalami
menambahkan bahwa kenaikan pertambahan dalam jumlah dan
harga-harga disebabkan oleh faktor- kualitasnya. Ekonomi dapat
faktor musiman (misalnya menjelang dikatakan mengalami pertumbuhan
peringatan hari-hari besar), atau yang apabila produksi barang dan jasa di
terjadi sekali saja (tidak mempunyai
negara tersebut meningkat dari tahun dan tidak berasal dari sumber
ke tahun (Sukirno,1994:9). langsung.
Data yang
digunakandalampenelitianiniadalah
METODE PENELITIAN data sekunder yang
Tipe Penelitian dikumpulkanmelaluistudiliteratureda
Tipe penelitian yang digunakan npencarian di berbagaisitus
dalam penulisan laporan ini yaitu internetdalambentukangkamengenaii
penelitian asosiatif.Menurut nvestasi,
Sugiyono (2004:11) penelitian inflasidanPertumbuhanEkonomi
asosiatif adalah suatu tipe penelitian yang diambilruntunwaktu (time
yang bertujuan untuk mengetahui series) dengankurunwaktu 2009-
pengaruh dan hubungan antara dua 2016.
variabel atau lebih yang saling
mempengaruhi maupun tidak saling Sumber Data
mempengaruhi. Tujuan dari tipe Data yang
penelitian ini adalah untuk melihat digunakandalampenelitianiniadalah
hubungan kausal antara investasi dan data sekunder.Data yang
inflasi terhadap pertumbuhan digunakansesuaidenganvariabel-
ekonomi di Indonesia. variabel yang dibutuhkan.Data
darivariabel-variabel yang
Lokasi Penelitian digunakandalampenelitianinibersumb
Penelitian ini dilakukan untuk erdarilembagapenyedia data nasional
menganalisis pengaruh investasi dan (BPS) dandariLaporanKeuangan
inflasi tehadap pertumbuhan Bank Indonesia.Data yang
ekonomi. Lokasi dalam penelitian ini digunakanuntuk Data yang
yaitu di Indonesia dengan digunakanuntukmasing-masing
menggunakan data periode kuatrtal I variabel adalahinvestasi,
tahun 2009 sampai dengan kuartal IV inflasidanPertumbuhanEkonomi.Dat
tahun 2016. a pengamatan yang diambiladalah
data tahun 2009kuartal I
Jenis Data sampaidengantahun 2016kuartal IV.
Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data Data untukpenelitianinvestasi
kuantitatif yang bersifat sekunder, di ambildariLaporanKeuangan Bank
yaitu yang berasal dari pihak lain Indonesia.Dan data
yang telah dikumpulkan ataupun Inflasidiperolehdarilaporan Bank
diolah menjadi data untuk keperluan Indonesia website www.BI.go.id.
analisis atau dengan kata lain data Data
yang disediakan oleh pihak ketiga PertumbuhanEkonomidiperolehdarila
poranBadanPusat website ε = Variabel
www.bps.go.id.Data pengamatan Penggangu (Eror Term)
yang diambiladalah data model umum dari penelitian
periodekuartal I tahun ini adalah sebagai berikut:
2009sampaidengankuartal I tahun PE = α + β1INV + β2INF+ ε
2016. sKeterangan:
Y = Pertumbuhanekonomi (PE)
Metode Pengumpulan Data α = Konstanta (Intersep)
Metode pengumpulan data β = KoefisienRegresi
yang digunakan dalam penelitian ini X1 = investasi (INV)
adalah: X2 = inflasi (INF)
1. Studikepustakaan, ε = Variabel Penggangu
yaitumempelajaribuku-buku (Eror Term)
yang
eratkaitannyadenganpenelitian.
UjiHipotesis
2. Dokumentasi, yaitupenelitian
a. Uji-F (UjiSecaraBersama-
yang melakukanpengumpulan
Sama)
data yang Uji statistik F pada dasarnya
dimilikiolehinstansiterkaitserta menunjukkan apakah semua variabel
daribeberapaliteratur. bebas yang dimasukkan dalam model
3. mempunyai pengaruh secara
Metode Analisis bersama-sama terhadap variabel
AnalisisRegresiBerganda terikat.Nilai F-
Alatanalisis yang hitungbertujuanuntukmelihatapakahs
digunakandalampenelitianiniadalahre ecarakolektifseluruhvariablebebas
gresibergandadenganmengunakanme yang adapada model
tode regresimemberikandampakpenjelasa
OLS.Menggunakanregresibergandak n yang signifikanpadavariabelterikat(
arenadalampenelitianiniadaduavariab Ariefianto, 2012:22)
leidenpendendansatuvariabledepende
R2
(k  1)
nuntukmelihathubungansecaraparsial
(sendiri-sendiri) dansecarasimultan. Fhitung 
Adapun model persamaan (1  R 2 )
regresi linear berganda secara umum (n  k)
adalah sebagai berikut:
Yt = α + β1X1 + β2X2 + ε
Keterangan: Keterangan:
Y = VariabelTerikat R2
α = Konstanta (Intersep) =KoefisienDeterminasi
β1, β2 = KoefisienRegresi 1 – R2 = Residual Sum of
X1, X2 = variabel bebas Squared
N = Jumlah Observasi 𝛃𝟏
t-hitung = 𝐬𝐞(𝛃𝟏)
K = Jumlah Variabel
Keterangan:
bebas
β1 = koefisien regresi
Hipotesis:
Se(β1) = standar error koefisien
H0 : β1= 0, Terdapat pengaruh yang
regresi
signifikan antara variabel independen
Kriteria pengujian adalah:
terhadap variabel dependen secara
a) Apabila nilai t hitung < t tabel,
bersama-sama.
maka Ho diterima artinya secara
Ha : β1 ≠ 0, Tidak terdapat pengaruh
statistik variabel independen
yang signifikan antara variabel
berpengaruh terhadap variabel
independen terhadap variabel
dependen.
dependen secara bersama-sama.
b) Apabila nilai t hitung > t tabel,
Bila F-hitung lebih besar
maka Ho ditolak artinya secara
daripada F-tabel atau signifikannya
statistik variabel independen
kurang dari α = 5% maka Ho
tidak berpengaruh terhadap
ditolak dan Ha diterima yang berarti
variabel dependen.
bahwa terdapat pengaruh signifikan
secara bersama-sama antara variabel
c. Koefisien Determinasi (R2)
independen terhadap variabel
Kuncoro (2003:240-241),
dependen.
menyatakan bahwa:
“Nilai R2 disebut juga koefisien
b. Uji-t (uji individual)
determinasi. Koefisien determinasi
Uji t adalah pengujian
bertujuan untuk mengetahui seberapa
koefisien regresi secara individual
jauh kemampuan model regresi
untuk mengetahui kemampuan dari
dalam menerangkan variasi variabel
masing-masing variabel independen
terikat. Nilai koefisien determinasi
dalam mempengaruhi variabel
berada diantara nol dan satu (0 < R2<
dependen, dengan menganggap
1). Nilai R2 yang kecil atau
variabel lain tetapi dengan
mendekati nol berarti kemampuan
menggunakan derajat keyakinan 5%.
variabel bebas dalam menjelaskan
Hipotesis yang akan diuji adalah
variabel terikat sangat terbatas. nilai
(Gujarati, 2003:119):
yang mendekati satu berarti variabel-
Ho : β1 = 0 berarti variabel dependen
variabel independen memberikan
secara individu tidak berpengaruh
hampir semua informasi yang
terhadap variabel dependen.
dibutuhkan untuk memprediksi
Ha :β1= 0 berarti variabel
variasi variabel dependen. adapun
independen secara individu
rumus untuk koefisien determinasi
berpengaruh terhadap variabel
adalah sebagai berikut:
dependen. 𝐄𝐒𝐒
Rumus T hitung adalah: R2 = 𝐓𝐒𝐒
Keterangan: Uji autokorelasi bertujuan
R2= Koefisien determinasi majemuk untuk mengetahui apakah ada
(multiple coeficient of determinant), korelasi antara anggota serangkaian
yaitu proporsi variabel terikat yang data observasi yang diuraikan
dapat dijelaskan oleh variabel bebas menurut waktu (timeseries) atau
secara bersama-sama. ruang (crosssection). Mendeteksi
ESS = Explained sum of squares, adanya gejala autokorelasi di dalam
atau jumlah kuadrat yang dijelaskan penelitian ini menggunakan metode
atau variabel nilai variabel terikat LagrangeMultiplier (LM test).
yang ditaksir di sekitar rata-ratanya. Suliyanto (2001: 129),
TSS= Total sum of squares, atau menyebutkan LagrangeMultiplier
total variabel nilai variabel terikat (LM test) dapat digunakan untuk
sebenarnya di sekitar rata-rata menguji adanya masalah autokorelasi
sampelnya. pada berbagai tingkat autokorelasi
sehingga lebih bermanfaat
dibandingkan dengan uji DW.
3.5.3 Uji Asumsi Klasik Mendeteksi adanya gejala
a) Uji Multikoliniearitas autokorelasi yaitu dengan
Uji multikolinearitas membandingkan nilai Obs*R-
digunakan untuk mengetahui ada squared (X² hitung) dengan nilai
atau tidaknya hubungan antar tabel Chi-squared (X² tabel). Bila
beberapa atau semua variabel dalam nilai X² hitung kecil dari nilai X²
model independen dalam regresi. tabel maka model tidak mengandung
Artinya, bahwa jika diantara peubah- masalah autokorelasi.
peubah bebas yang digunakan sama d) Uji Normalitas
sekali tidak berkolerasi satu dengan Uji normalitas dimaksudkan
yang lain maka bisa dikatakan bahwa untuk menguji apakah nilai residual
tidak terjadi multikolinearitas yang telah terstandarisasi pada model
(Widarjono, 2007:111). regresi berdistribusi normal atau
b) Uji Heteroskedastisitas tidak.Nilai residual dikatakan
Uji Heteroskedastisitas berdistribusi normal jika nilai
bertujuan untuk menguji apakah residual terstandarisasi tersebut
dalam model regresi terjadi sebagian besar mendekati nilai rata-
ketidaksamaan variance dari residual ratanya.Tidak terpenuhinya
satu pengamatan ke pengamatan normalitas pada umumnya
yang lain. Heteroskedastisitas akan disebabkan karena distribusi data
sering ditemui dalam data cross tidak normal, karena terdapat nilai
section (Widarjono, 2007:125-126). ekstrem pada data yang
c) Uji Autokorelasi diambil.Untuk mendeteksi
normalitas data dapat dilakukan
dengan melihat koefisien Jarque- – 2016kuartal IV. Satuan yang
Bera dan probabilitasnya.Kedua digunakan adalah rupiah.
angka ini saling mendukung.
Ketentuannya adalah sebagai berikut:
1) Bilanilai J-B tidaksignifikan
(lebihkecildari 2), maka data HASIL DAN PEMBAHASAN
berdistribusinormal. Interpretasi Ekonomi
2) Bila probabilitas lebih besar dari Dari persamaanregresi yang
tingkat signifikansi atau α (5%), telahdiperoleh,
maka data berdistribusi normal makadapatdibuatinterpretasiterhadap
(hipotesisnolnyaadalah data model ataupunhipotesis yang
berdistribusi normal. telahdiambilsebelumnya,
adapunhasilinterpretasiadalahsebagai
berikut:
DefinisiOperasionalVariabel
1. Investasiadalahpengeluaranataupn
geluaranpenanaman modal 1. Pengaruh Investasi terhadap
perusahaanuntukmenambahkema Pertumbuhan Ekonomi
mpuanproduksibarang dan jasa Investasi mempunyai
yang tersediadalamperekonomian. pengaruh positif terhadap
Data yang digunakanadalah data Pertumbuhan Ekonomi (PDB) di
investasi Indonesia Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari
daritahun2009kuartal I koefisien X1 sebesar 59.162 yang
hinggatahun 2016kuartal IV. artinya bahwa setiap kenaikan
Satuan yang digunakan adalah 1persen Investasi maka akan
rupiah. mengakibatkan kenaikanterhadap
2. Inflasi adalah peningkatan harga- PDB di Indonesia, dengan asumsi
harga secara umum dan terus- ceteris paribus. Dengan demikian
menerus dan meluas. Data yang terdapat hubungan yang positif
digunakanadalah data inflasi antara pembentukan investasi dengan
Indonesia dariTahun 2009kuartalI pertumbuhan ekonomi pada suatu
hingga 2016kuartal IV. Satuan yang negara (Prasetyo,2009:99). Hal ini
digunakan adalah persen. sesuai dengan hipotesis yang
3. Pertumbuhan ekonomi yang diambil.
dimaksud dalam penelitian ini Pertumbuhan ekonomi
adalah suatu kondisi ekonomi adalah proses perubahan kondisi
yang didasarkan pada ukuran naik perekonomian suatu negara secara
atau turunnya kondisi produk berkesinambungan menuju keadaan
domestik bruto (PDB). Data yang yang lebih baik selama periode
digunakanadalah Data PDB tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat
Indonesia daritahun 2009kuartal I diartikan juga sebagai proses
kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan terhadap negara lain. Dari segi
dalam bentuk kenaikan pendapatan pemenuhan kebutuhan yang
nasional. Adanya pertumbuhan dibutuhkan.
ekonomi merupakan indikasi 2. Pengaruh Inflasi terhadap
keberhasilan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Berdasarkan hasil estimasi,
indonesia dipengaruhi oleh terlihat bahwa inflasi memiliki
beberapa komponen hubungan yang positif dan tidak
diantaranya adalah komponen invest signifikan terhadap pertumbuhan
asi dan tenaga kerja. Investasi yang ekonomi di Indonesia. Hal
terjadi di inidapatdilihatdarikoefisien
suatu negara terdiri dari investasi X2sebesar1552046.6. Yang
pemerintah dan investasi swasta. artinyasetiapkenaikaninflasi 1
Investasi persenmakaakanmengakibatkankenai
pemerintah dapat dijalankan melalui kanterhadappertumbuhanekonomi
salahsatu instrumen kebijakan, sebesar 1552046,6 (milyar rupiah).
yaitupengluaran pemerintah untuk Secaraparsialterdapatpengaru
investasi sedangkan investasi dari h yang tidak
sektor swasta dapat berasal dari signifikandanpositifantaraInflasiterha
dalam negeri maupun luar negeri dap PDB di Indonesia. Hal ini tidak
(asing). sesuai dengan hipotesis yang diambil
Dengan adanya Investasi karena tidak sesuai dengan teori
pemerintah mendapatkan inflasi yang berpengaruh negatif
penghasilan dari pajak yang dengan pertumbuhan ekonomi. Hal
digunakan untuk meningkatkan ini menunjukan bahwa tidak semua
kesejahteraan rakyat seperti yang inflasi berdampak negatif pada
tercantum dalam APBN(Anggaran perekonomian. Terutama jika terjadi
Pendapatan dan Belanja Negara) inflasi ringan yaitu inflasi di bawah
sedangkan masyarakat diuntungkan 10 persen. Inflasi ringan justru dapat
dengan tersediannya lowongan mendorong terjadinya pertumbuhan
pekerjaan. ekonomi. Hal ini karena inflasi
Semakin banyak investor mampu memberi semangat para
dalam negeri maupun asing yang pengusaha, untuk lebih
menanamkan modalnya di indonesia, meningkatkan produksinya.
itu berarti dalam sektor industri Pengusaha bersemangat memperluas
mengalami pertumbuhan. Sehingga produksinya, karena dengan
semakin luas kesempatan kerja bagi kenaikan harga yang terjadi para
masyarakat Indonesia, serta pengusaha mendapat lebih banyak
Indonesia sedikit demi sedkit mampu keuntungan. Selain itu, peningkatan
mengurangi ketergantungannya
produksi memberidampakpositiflain, Khalwaty, Tajul. (2000). “Inflasi
yaitu tersedianya lapangan kerjabaru. dan Solusinya”. PT
Gramedia Putaka Utama:
Jakatra

Kuncoro, (2007). Metode Kuantitatif


DAFTAR PUSTAKA
BUKU Teori dan Aplikasi Untuk
Bisnis dan Ekonomi.
Ariefanto, Moch. Doddy. 2012. Yogyakarta: UPP STIM
Ekonometrika Esensi dan YKPN.
Aplikasi dengan
Latan, Hengky. 2013. Analisis
Menggunakan
Eviews.Erlangga. Jakarta. Multivariat Teknik dan
Aplikasi.Bandung. Alfabeta.
Boediono, (1985),“Ekonomi
Mankiw N Gregory, (2003).
Moneter Seri Synopsis
“Makroekonomi” Edisi
Pengantar Ilmu Ekonomi
Moneter” No.5, Edisi Ketiga, Kelima, Penerbit Erlangga,
Yogyakarta : Penerbit BPFE Jakarta.
Yogyakarta. ________________, (2003).
Gujarati, Damodar, 2003. Basic “Makroekonomi” Edisi
Keenam, Penerbit Erlangga,
Econometrics. Third
Edition,McGraw-Hill. Jakarta.

Halwani, (2005). “Ekonomi ________________, (2006).


Pembangunan dan “Principles Of Economics,
Makroekonomi” Edisi 3-
Perekonomian Indonesia”
Bandung: Penerbit Armico. Jakarta: Salemba Empat,
2006.
Gozali Imam, (2013) “Aplikasi
Manurung, Rahardja, (2004).
Analisis Multivariate
Pengantar Ilmu Ekonomi.
Dengan Program SPSS”
Semarang : BP Universitas Jakarta: LPFE Universitas
Diponegoro Edisi 7. Indonesia.

Janie, Dyah N. 2012. Statistik Nopirin, 1985. Ekonomi Moneter II.


BPFE, Yogakarta.
Deskriptif dan Regresi
Linear Berganda Dengan Prasetyo, P Eko. 2009
SPSS.Semarang : Semarang “Fundamental Makro
Universitas Press. Ekonomi”. Yogyakarta: Beta
Offset.
Prayitno, Duwi. 2010. Paham Widarjono, (2007). “Ekonometrika
Analisa Data Statistik Teori dan Aplikasi”. Yogyakarta
dengan SPSS. Yogyakarta : Ekonisia.
Mediakom.

Sukirno, Sadono. (1994).


“Pengantar Teori Makro
Ekonomi”. Jakarta PT. Raja Dokumen
Grafindo Persada.
.Alkadri, 1999. Sumber-sumber
_____________. (1999). “Pengantar Pertumbuhan Ekonomi di
Teori Makroekonomi”. Edisi Indonesia, Jurnal Pusat Studi
Kedua. 21 PT. Raja Grafindo Indonesia, Universitas
Persada. Jakarta. Terbuka.
_____________. (2000). Atmadja, Adwin. 2000 Inflasi di
Makroekonomi Modern: Indonesia: Sumber-sember
Perkembangan Pemikiran Penyebab dan
Dari Klasik Hingga Pengndaliannya” Jurnal
Keynesian Baru. Edisi Akuntansi dan Keuangan.
Pertama, Jakarta. PT Raja Vol. 1, No. 1, Mei
Grafindo Pustaka.
Aziz Septian, (2015:64), Pengaruh
_____________. (2004). Makro Inflasi dan Tingkat
ekonomi Teori dan Pengangguran Terhadap
Pengantar. Edisi Ketiga, Pertumbuhan Ekonomi di
Penerbit, PT. Raja Grafindo Indonesia. Jurnal Ekonomi
Persada, Jakarata. dan Studi Pembangunan,
Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Volume 2, Nomor 1.
Bisnis. Jakarta: Alfabeta Indrawati Sri Mulyani, (1996).
________, (2005). Statistika Untuk Sumber-Sumber Inflasi di
Penelitian. CV Alfabeta. Indonesia. Makalah Seminar
Bandung. ISEI dan PERHEPI, Jakarta.

Todaro, Michael . (2004) . Istiqomah (2011), Pengaruh Inflasi


Pembangunan Ekonomi di dan Investasi Terhadap Nilai
Dunia Ketiga. Penerbit Tukar Rupiah di Indonesia
Erlangga Edisi Kedelapan, Tahun 1983-2009. Skripsi
2004. Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Syarif
Hidayahtullah.
Latri Wihastuti, (2011), Badan Pusat Statistik (BPS), Siaran
Pertumbuhan Ekonomi di Pers Berbagai Edisi.
Indonesia, Jurnal Ekonomi
dan Studi Pembangunan, Bank Indonesia (BI), Siaran Pers
Volume 9, Nomor 1. Berbagai Edisi

Mosey, G.B.D. 2016. Bank Indonesia (BI) Laporan


Kebijakan Moneter (LKM) Berbagai
PengaruhInvestasiSwastadan
Edisi.
PengeluaranPemerintahTerha
dapPertumbuhanEkonomi di http://www.bps.go.id/
KabupatenMinahasa Utara
Tahun 2004-2013,
Jurnal.Universitas Sam
Ratulangi, Manado.

Sutawijaya Adrian, (2010),


PengaruhEkspor dan
Investasi Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di
Indonesia Tahun1980-2006.
Skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas Terbuka Jakarta.

Syamu Amar, (2013), Analisis


Pertumbuhan Ekonomi,
Investasi dan Konsumsi di
Indonesia. Jurnal Kajian
Ekonomi 2013, Vol. 1,
Nomor 2.

Yusuf , 2008 Analisis Pengaruh


Investasi, Inflasi,
Pengeluaran Pemerintah,
Penawaran Uang dan
Ekspor Terhdap
Pertumbuhan Ekonomi
Tahun 1981-2000. Skripsi
Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah,
Surakarta.

Sumber Lain
14
15

Vous aimerez peut-être aussi