Vous êtes sur la page 1sur 11

THE IMPACT OF TOURISM DEVELOPMENT FOR THE

DEVELOPMENT OF MICRO, SMALL AND MEDIUM-SIZED ENTREPRISES (SMEs)


IN FLOATING MARKET TOURISM AREA

Erna Maulina
Tetty Herawaty
Ferdy Syari Hidayat
Hari Nuriana Ramadhan

Department of Business
Administration
Faculty of Social and Political Sciences Universitas Padjadjaran

Email: ferdy18002@unpad.ac.id, harinurianara@gmail.com

ABSTRACT

ABSTRACT

This research based by developing tourism on Floating Market Lembang tourist destination areas.
The tourism was developing continuously to increase visitors in tourist attractions on Floating Market
Lembang. On the processes of developing tourism will give impact to many people for participate to
provide tourism industry, that’s with Small, and Medium Enterprise (SMEs). Developing of tourism
give motivation for many people to build Micro, Small, and Medium Enterprise, this is based on
tourism opportunities. Analysis of the data used in this research is descriptive analysis method. Based
on the results of descriptive and analysis, so obtained the conclusion that’s developing tourism in
Floating Market Lembang tourist destination areas could increase of micro, small, and medium
enterprise income in tourist destination areas Floating Market Lembang, and was creating
opportunities for many people to make new business with thought that’s development of tourism will
bring in many tourist and a lot of money was shopping in tourist destination areas. Advice can be
given is still need improvement on developing tourism which has been done in tourist destination
areas Floating Market Lembang to accommodation tourist needs so many tourist who visiting and
improving economy level of people.

Keywords: developing tourism, small and medium Enterprise (SMEs) development, business
income, growth of small and medium enterprise (SMEs)

DAMPAK PENGEMBANGAN PARIWISATA TERHADAP


PERKEMBANGAN UMKM PADA KAWASAN WISATA FLOATING MARKET

ABSTRAK

Penelitian ini di latarbelakangi pada Pengembangan Pariwisata Kawasan Floating Market


Lembang. Pengembangan Pariwisata secara berkelanjutan dilakukan sehingga akan menaikan
kunjungan wisatawan menuju ke Obyek Wisata di Floating Market Lembang. Pada
pengembangannya, Objek Wisata Floating Market Lembang akan menghasilkan dampak untuk
masyarakat yang turut serta dalam menyediakan industri pariwisata, yaitu dengan melakukan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah. Pengembangan Pariwisata juga akan memberikan inisiatif bagi
masyarakat dengan mendirikan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Analisis data yang dipakai dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Berdasarkan hasil deskriptif dan analisis, maka
didapatkan kesimpulan ternyata pengembangan pariwisata di kawasan Floating Market dapat
menaikan pendapatan UMKM, dan dapat menghasilkan peluang bagi masyarakat untuk menciptakan
usaha baru dengan dasar pemikiran bahwa semakin berkembangnya pariwisata akan mengundang
banyak wisatawan dan semakin menghasilkan uang yang dipergunakan di tempat wisata tersebut.
Saran dari kami adalah masih perlu adanya pengembangan pariwisata yang dilaksanakan di kawasan
Floating Market agar dapat memenuhi kebutuhan wisatawan sehingga banyak wisatawan yang
berkunjung dan menaikan taraf perekonomian masyarakat.

Kata kunci: pengembangan pariwisata, perkembangan umkm, peningkatan pendapatan, pertumbuhan


umkm
PENDAHULUAN sumber contohnya dari pajak, retribusi parkir
Indonesia adalah negara yang memiliki dan karcis atau dapat mendatangkan devisa dari
banyak sumber daya alam dengan segala para turis mancanegara yang berkunjung.
potensi yang dimilikinya. Kekayaan akan SDA Dengan adanya pariswasa dapat
dan materi lain yang terkandung yang dimiliki mengembangkan usaha usaha ekonomi
Indonesia dapat dijadikan modal pembangunan kerakyatan yang kegiatannya saling menunjang
pariwisata indonesia. Keberagaman kekayaan sehingga nantinya diharapkan dapat menaikan
akan SDA Indonesia seperti potensi keindahan pendapatan masyarkata yang ada.
alam, banyaknya flora dan fauna,adanya Kawasan wisata lembang ini memiliki
peninggalan bersejarah, perbedaan adat keunggulan yang sangat tinggi dikarekanakan
istiadat, serta seni dan budaya di berbagai kawasan tersebut terdapat di dataran tinggi ,
daerah yang ada di Indonesia, yang semuanya sehingga dapat menyuguhkan keindahan alam
ada negara ini menjadikan dasar bagi usaha yang sangat baik bagi para turis local maupun
mengembangkan berbagai pariwisata yang ada mancanegara. Salah satu contohnya adalah
di Indonesia. Pariwisata juga adalah sektor kawasan wisata Floating Market. Floating
yang memberikan pertumbuhan ekonomi market lembang pada dahulunya merupakan
cukup signifikan bagi Indonesia, serta miliki sebuah danau yang dinamakan “Situ Umar”
peran yang sangat krusial untuk sebagai alat selain itu kawasan ini juga dulunya merupakan
pembangunan dan juga merupakan penghasil kolam pemancingan yang sering di kunjungi
devisa yang cukup penting untuk Indonesia. oleh masyarakat sekitar. Untuk memberikan
Sektor pariwisata dapat berkontribusi dengan suasana baru dalam wisata di Kabupaten
menambah devisa negara, melalui menjual Bandung Barat para stakeholder dibidang
keindahan alam atau keberanekaragaman pariwasata akhirnya menciptakan inovasi baru
budaya yang ada di Indonesia kepada turis local dalam menghadirkan daya tarik dan atraksi
maupun mancanegara tanpa mengambil apa wisata di Jawa Barat khususnya di Kota
yang ada dari alam. Dampak perekonomian Bandung untuk mengikuti pola pikir wisatawan
terbesar sektor kepariwisataan terjadi pada dalam perubahan minatnya terhadap produk
penyerapan tenaga kerja sebanyak 9,00 % wisata. Salah satu kawasan wisata yang terbaru
terhadap kesempatan kerja nasional di tahun yang hadir di Kota Bandung tepatnya di
2014 atau sekitar 10,32 juta orang yang berada Kabupaten Bandung Barat yaitu Floating
pada sektor-sektor terkait kepariwisataan hal ini Market Lembang atau pasar terapung.
juga dapat di lihat dalam PDB yang dihasilkan Dinamakan Floating Market atau pasar
dari sektor pariwisata. terapung karena kawasan ini merupakan
sebuah danau yang dimanfaatkan untuk
Tahun Produk Domestik Bruto aktivitas transaksi jual beli sebagai daya tarik
2010 261,06 Triliun Rupiah utamanya. Kawasan wisata Floating Market
2011 296,97 Triliun Rupiah Lembang merupakan kawasan wisata terbaru
2012 326,24 Triliun Rupiah yang hadir di Kabupaten Bandung Barat.
2013 365.02 Triliun Rupiah Kawasan ini dibuka pada tanggal 19
2014 391,49 Triliun Rupiah Desember 2012. Pada awalnya Floating Market
Lembang hanya dibuka pada saat akhir pekan
Sumber: Kementrian Pariwisata Indonesia saja, akan tetapi sekarang Floating Market
Lembang dibuka setiap hari. Tempat ini dibuka
Berdasar pada hal tersebut diatas maka dengan konsep floating market atau pasar
dari itu potensi dari pengembangan pariwisata apung dengan tujuan sebagai tempat wisata
memiliki prospek yang sangat menjanjikan, keluarga di Lembang. Khusus untuk food court
tidak hanya untuk peningkatan kontribusi dan pusat oleh-oleh khas sunda yang dijual
terhadap Devisa dan pendapatan negara, tapi terapung hanya buka di hari Jumat, Sabtu dan
juga untuk sektor tenaga kerja maupun sektor Minggu. Sedangkan taman bermain dan resto-
jasa perekonomian pariwisata dan jasa resto yang tersedia tetap dibuka saat hari biasa.
akomodasi layanan pariwisata. Dari segi Tempat yang memiliki konsep unik ini
perekonomi, kegiatan kunjungan wisata dapat menempati lahan seluas 7,2 hektar dan masih
memberikan sumbangan terhadap penerimaan terus dikembangkan.
pendapatan daerah yang memiliki berbagai Dengan adanya pariwisata dapat
memberikan dampak agar banyak muncul
pengusaha – pengusaha baru di berbagai sector a. Mengetahui proses pengembangan
yang mendukung kegiatan pariwsata. Salah pariwisata di Kawasan Wisata Floating
satunya dengan banyaknya bermunculan Usaha Market Lembang.
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah b. Mengetahui perkembangan UMKM di
salah satu dampak yang terjadi dari Kawasan Wisata Floating Market
pengembangan sector Kepariwisataan, karena Lembang serta faktor-factor yang
penduduk atau masyarakat maupun pelaku mempengaruhinya.
usaha berupaya untuk membangun suatu usaha c. Mengetahui dampak pengembangan
guna memenuhi kebutuhan wisatawan. Hal ini pariwisata terhadap perkembangan
dapat diartikan bahwa pariwisata berdampak UMKM dilihat dari peningkatan omset
baik terhadap masyarakat. Peran dari dan pertumbuhan UMKM di kawasan
masyarakat dalam industry ini dilakukan dalam wisata Floating Market Lembang.
bentuk usaha usaha mikro, kecil dan menengah
dengan contoh seperti cinderamata, makanan, KERANGKA TEORI
dan minuman. Selain itu muncul pula Menurut Salah Wahab dalam Oka A
perkembangan komoditas yang nantinya akan Yoeti (2008), Pariwisata adalah suatu aktivitas
dihasilkan sesuai dengan apa yang dibutuhkan manusia yang dilakukan secara sadar yang
oleh turis local maupun mancanegara seperti, mendapat pelayanan secara bergantian diantara
jasa, sewa kendaraan, restaurant, penginapan orang-orang dalam suatu negara itu sendiri/
serta sarana penunjang yang lainnya. Dengan diluar negeri, meliputi pendiaman orang-orang
demikian pengambangan kepariwisataan. dari daerah lain (daerah tertentu, suatu negara
Dengan demikian pengembangan pariwisata atau benua) untuk sementara waktu mencari
akan memberikan dukungan kepada kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda
perkembangan dari UMKM yang ada disekitar dengan apa yang dialaminya, dimana ia
sector pariwisata. Hal ini menandakan bahwa memperoleh pekerjaan tetap. I Ketut Suwena
pariwisata mampu memicu munculnya dan I Gusti Ngurah Widyatama (2017)
kesempatan perekonomian masyarakat lokal menyatakan perencanaan pengembangan
dalam bentuk usaha-usaha kecil. Didasari oleh kepariwisataan pada dasarnya adalah mencari
analisa dari motivasi para pengusaha yang titik temu antara sisi permintaan (demand side)
mengatakan bahwa semakin berkembangnya dan sisi penawaran (supply side) atau dengan
objek wisata maka akan muncul berbagai kata lain dapat terwujudnya kesesuaian antara
pengusaha baru yang ada di sekitar objek kebutuhan dari sisi permintaan/pasar dan
pariwisata hal ini didasari oleh peluang yang dukungan pengembangan dari sisi
ada di tempat wisata tersebut. Dari uraian penawaran/produk wisata atau destinasi wisata.
diatas, maka penulis memilih melakukan Terkait dengan prinsip keseimbangan tersebut
penelitian dengan judul “Dampak maka aspek pasar memiliki posisi yang sangat
Pengembangan Pariwisata terhadap strategis yang akan menjadi dasar pijakan
Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan pengembangan produk atau destinasi. Menurut
Menengah pada Kawasan Wisata Floating Gamal Suwantoro (2004) unsur pokok dalam
Market Lembang ”. Perumusan Masalah antara upaya pengembangan pariwisata di suatu
lain : daerah tujuan wisata yang menyangkut
a. Bagaimana proses pengembangan perencanaan, pelaksanaaan pembangunan dan
pariwisata di Kawasan Wisata Floating pengembangannya meliputi 4 unsur, antara
Market Lembang. lain; Objek dan Daya Tarik Wisata, Sarana dan
b. Bagaimana perkembangan UMKM di Prasarana Wisata, Infrastruktur, dan
kawasan wisata Floating Market Masyarakat /Lingkungan. Usaha Mikro, Kecil,
Lembang dan faktor-faktor yang dan Menengah (UMKM) memiliki definisi
mempengaruhinya. yang berbeda pada setiap literatur menurut
c. Bagaimana dampak pengembangan beberapa instansi atau lembaga bahkan undang-
pariwisata terhadap perkembangan undang. Menurut Undang-Undang Nomor 20
UMKM Tahun 2008: UMKM memiliki kriteria sebagai
berikut :
Tujuan Penelitian adalah : 1. Usaha Mikro, yaitu usaha produktif
milik`orang perorangan atau badan usaha milik
perorangan yang memenuhi kriteria yakni :
Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp dan terlihat ada kemungkinan untuk lebih maju
50.000.000 (lima puluh juta rupiah) tidak lagi, Perkembangan usaha merupakan suatu
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, keadaan tejadinya peningkatan omset
Memiliki hasil penjualan tahunan paling penjualan. Purdi E. Chandra (2000: 121).
banyak Rp 3000.000.000 (tiga ratus juta rupiah) Menurut Jeaning Beaver dalam Muhammad
2. Usaha Kecil, yaitu usaha ekonomi Sholeh, tolok ukur tingkat keberhasilan dan
produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan perkembangan perusahaan kecil dapat dilihat
oleh orang perorangan atau badan usaha yang dari peningkatan omset penjualan (2008: 25).
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan Sementara itu Thoha dalam Shofi Elmia A
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau (2015) mengindikasikan perkembangan usaha
menjadi bagian baik langsung maupun tidak kecil dilihat dari peningkatan pendapatan.
langsung dari usaha menengah atau usaha besar Dalam hal ini pariwisata dapat memicu
yang memenuhi kriteria yakni : Memiliki perkembangan usaha kecil dengan indikasi
kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 pelaku UMKM memiliki peningkatan
(lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling pendapatan seiring dengan perkembangan
banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta pariwisata, UMKM disektor pariwisata mampu
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan memicu munculnya pengusaha-pengusaha baru
tempat usaha atau Memiliki hasil penjualan
tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus METODE PENELITIAN
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Jenis penelitian yang dipakai dalam
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta penelitian ini adalah kualitatif deskriptif.
rupiah). Penelitian dekriptif adalah desain penelitian
3. Usaha Menengah, yaitu usaha yang disusun dalam rangka Memberikan
ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang gambaran secara sistematis tentang informasi
dilakukan oleh orang perorangan atau badan ilmiah yang berasal dari subjek atau objek
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan penelitian. Analisis kualitatif dilakukan dengan
atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, tujuan untuk memahami fenomena atau gejala
atau menjadi bagian baik langsung maupun sosial dengan lebih menitik beratkan pada
tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha gambaran yang lengkap tentang fenomena yang
besar yang memenuhi kriteria : dikaji daripada merincinya menjadi variabel-
Memiliki kekayaan bersih lebih dari variabel yang saling terkait(Sugiyono
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta`rupiah) 2008:207). Adapun teknik pengumpulan data
sampai dengan paling banyak dalam penelitian ini antara lain wawancara,
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) Observasi Langsung, Dokumentasi. Analisis
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat selanjutnya yang dilakukan adalah analisis
usaha; atau Memiliki hasil penjualan tahunan kualitatif dan regresi untuk mengetahui
lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima hubungan antara variable terkait.
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah).
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) HASIL DAN PEMBAHASAN
memberikan definisi UMKM berdasarkan Pengembangan pariwisata di Kawasan
kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan Wisata Floating Market Lembang mulai
usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 intensif dilakukan oleh pemerintah daerah
orang samapai dengan 19 orang, sedangkan Kabupaten Bandung Barat semenjak dibuka
usaha menengah merupakan usaha yang pada tahun 2012. Dapat dikatakan bahwa
memiliki jumlah tenaga kerja 20 orang sampai pengembangan Pariwisata di Kawasan Wisata
dengan 99 orang. Floating Market Lembang terbagi dalam 3 fase
dalam satu decade terakhir diantaranya:
Perkembangan usaha adalah suatu 1) Fase pertama periode 2012 – 2013;
bentuk usaha kepada usaha itu sendiri agar Floating Market dibuka dan mulai
dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan dikenal masyarakat luas mulai
agar mencapai pada satu titik atau puncak melakukan perbaikan objek wisata dan
menuju kesuksesan. Perkembangan usaha di fasilitas objek wisata serta melakukan
lakukan oleh usaha yang sudah mulai terproses promosi.
2) Fase kedua periode 2014 – 2016; pengembangan pariwisata yang dilakukan
Pengelolaan Floating Market Lembang secara berkelanjutan oleh pengelola,
sudah lebih jelas tata kelolanya, pemerintah maupun masyarakat.
masing-masing bagian sudah Pengembangan Pariwisata di Kawasan Wisata
melibatkan komponen masyarakat Floating Market Lembang dapat dikatakan
untuk ikut andil dalam pengembangan berhasil karena mampu menaikan kunjungan
pariwisata dan mulai dikenal wisatawan dari tahun ke tahun. Hal ini menjadi
masyarakat luas. evaluasi bagi masyarakat penerima wisatawan
3) Fase ketiga periode 2017 – 2018 ; dalam hal ini UMKM di Floating Market
Lebih intensif pengembangan yang Lembang dalam menyediakan kebutuhan
dilakukan, dan banyak daya tarik sarana pariwisata bagi wisatawan. Besarnya
wisata baru yang ditemukan dan jumlah kunjungn wisatawan menjadi tuntutan
dikelola secara apik oleh pemerintah bagi UMKM di Kawasan Wisata Floating
yang akhirnya menjadi ikon wisata Market Lembang agar mampu memenuhi
Kabupaten Bandung Barat. kebutuhan wisatawan dan hal tersebut juga
memberikan dampak bagi peningkatan
Dengan adanya perkembangan pendapatan UMKM serta merangsang
pariwisata merupakan sebuah usaha untuk masyarakat untuk menciptakan UMKM baru
mendatangkan lebih banyak turis local maupun sebagai alternatif agar mampu memenuhi
mancanegara yang berkunjung dan melakukan kebutuhan wisatawan yang jumlahnya terus
kunjungan ulang ke kawasan wisata Floating meningkat. Dapat dilihat pada data dibawah
Market Lembang. Peningkatan kunjungan peningkatan Kunjungan Wisatawan sebagai
wisatawan ke Floating Market Lembang implikasi dari proses pengembangan pariwisata
merupakan dampak dari upaya atau proses

Data wisatawan Floating Market


12,000

10,000

8,000

6,000

4,000

2,000

0
Jan Feb Marc April May June July August Sept Oct Nov Dec
2014 2,945 4,398 5,443 5,698 6,623 6,115 8,760 7,950 7,870 7,866 7,918 8,790
2015 3,111 5,023 5,888 5,878 5,231 8,889 8,570 7,335 7,557 7,887 8,113 8,996
2016 5,667 6,998 5,453 5,878 4,998 6,987 6,890 7,996 8,143 8,565 8,887 9,000
2017 4,212 6,576 4,000 8,221 7,000 6,875 6,997 8,023 8,774 7,876 8,992 9,879

Sumber : Manajemen Floating Market

Data diatas merupakan data kunjungan diteteapkan oleh Floating Market setiap
wisatawan Floating Market selama periode dari bulannya adalah 10.000 pengunjung, dapat
tahun 2014 sampai 2017. Target yang dikatakan bahwa selama peridoe dari tahun
2014-2017 manajemen Floating market tidak and Far East, pengeluaran wisatawan sebanyak
mencapai target yang ditentukan akan teteapi 70% disedot oleh usaha yang termasuk dalam
dari tahun ke tahun pengunjung yang dating sarana pariwisata yakni akomodasi dan
memiliki peningkatan yang cukup signifikan. makanan, dalam hal ini jika di refleksikan pada
Dengan adanya peningkatan kunjungan Kawasan Wisata Floating Market Lembang
wisatawan sarana pariwisata dalam hal ini pengeluaran wisatawan akan disedot oleh usaha
UMKM di Kawasan Wisata Floating Market Warung makan,dan Toko/|Kios yang berada di
Lembang juga mengalami peningkatan Kawasan Objek Wisata. Perkembangan
pendapatan sebagai bentuk implikasi belanja UMKM di Kawasan Wisata Floating Market
yang di alokasikan wisatawan terhadap Lembang di stimulus oleh peningkatan
UMKM. Mengingat dalam Oka Yoeti 2008 kunjungan wisatawan, perkembangan UMKM
penelitian yang pernah dilakukan oleh Harry G. bisa dilihat dari peningkatan omset atau
Clecement bukunya The Future of In Pacific pendapatan yang dihasilkan oleh pelaku usaha.
Sumber : Manajemen Floating Market

Omset Penjualan Koin Floating Market


1,400,000,000

1,200,000,000

1,000,000,000

800,000,000

600,000,000

400,000,000

200,000,000

0
Jan Feb Marc April May June July August Sept Oct Nov Dec
2014 344,56 466,18 751,13 655,27 973,58 727,68 1,287, 1,192, 1,054, 1,164, 1,163, 966,90
2015 367,098 532,438 659,456 617,190 774,188 960,012 1,259,7 850,860 914,397 907,005 1,046,5 971,568
2016 833,049 769,780 670,719 699,482 719,712 992,154 902,590 847,576 1,221,4 1,019,2 977,570 1,224,0
2017 438,04 966,67 412,00 879,64 728,00 893,75 1,035, 1,099, 1,087, 834,85 1,097, 1,244,

Pada data diatas dapat dilihat bahwa prasarana yang baik akan membuat wisatawan
pengembangan pariwisata diikuti dengan melakukan kunjungan ulang karena akses
meningkatnya pendapatan yang diperoleh para mudah dijangkau, serta masyarakat sebagai
pelaku usaha di Kawasan Floating Market tuan rumah maupun pelaku UMKM mampu
Lembang. Pertumbuhan UMKM timbul karena menyambut dengan keramah tamahan dan
jumlah kunjungan wisatawan yang meningkat mampu mengakomodir segala kebutuhan
akibat proses pengembangan pariwisata dan wisatawan. Jumlah wisatawan yang meningkat
merupakan konsekuensi dari meningkatnya diikuti dengan pertumbuhan jumlah UMKM.
kunjungan wisatawan. Pertumbuhan UMKM di
Kawasan Wisata Floating Market Lembang Pada diagram diatas dapat terlihat
merupakan usaha yang berdiri berdasarkan bahwa pengembangan pariwisata Floating
proses pariwisata itu sendiri, dan juga UMKM Market Lembang berdampak kepada
berkembang dan bertumbuh atas dasar alasan peningkatan pendapatan UMKM di Kawasan
pariwisata. Keterkaitan antara pengembangan Wisata Floating Market Lembang, dan
pariwisata dan perkembangan UMKM erat peningkatan jumlah UMKM di Kawasan
kaitannya dengan peningkatan permintaan Wisata Floating Market Lembang seiring
wisatawan terhadap kebutuhan mereka selama dengan proses pengembangan pariwisata yang
berwisata, hal ini dikeranakan atraksi wisata dilakukan. Hal ini menandakan bahwa
yang menarik dan bertambah akan menahan pariwisata mampu memicu munculnya
wisatawan lebih lama tinggal serta sarana kesempatan perekonomian masyarakat lokal
dalam bentuk usaha usaha kecil sebagai sarana Mikro Kecil dan Menengah di Kawasan Wisata
pariwisata dan dapai dikatakan bahwa semakin Floating Market secara umum bisa dikatakan
berkembangnya pariwisata akan mendatangkan baik. Setiap tahunnya terjadi peningkatan pada
banyak wisatawan dan bertambah pula sektor usaha penunjang pariwisata.
masyarakat yang mendirikan usahakarena
peluang pariwisata. Perkembangan Usaha
Tabel 2.Hasil Uji Reliabilitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual
N 48
Normal Parametersa,b Mean .0000001
Std. Deviation
114961060.41425470
Most Extreme Differences Absolute .108
Positive .108
Negative -.089
Test Statistic .108
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui nilai bahwa nilai residual berdistribusi normal dan
signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan dapat digunakan dalam penelitian

ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 22386376088 223863760884
1 165.784 .000b
45191680.000 5191680.000
Residual 62115413434 135033507466
46
3787390.000 04074.000
Total 28597917431
47
88979200.000
a. Dependent Variable: PENDAPATAN
b. Predictors: (Constant), KUNJUNGAN

Pada bagian ini menjelaskan pengaruh dari H0 = Tidak ada pengaruh antara kunjungan
variable Pendapatan terhadap variable (X) terhadap pendapatan (Y)
kunjungan dari output dapat terlihat bahwa F
hitung = 165.784 dengan tingkat signifikasi / Ha = Ada pengaruh antara kunjungan (X)
probabilitas 0,000 < 0,050 maka model regresi terhadap pendapatan (Y)
ini dapat dipakai untuk memprediksi variable
pendapatan , yang dimana ternyata terlihat Sementara itu untuk memastikan koefisien
variable pendapatan dipengaruhi oleh variable regresi tersebut signifikan atau tidak ( dalam
jumlah pengunjung. artian variable X berpengaruh terhadap variable
Y) kita dapat melakukan uji hipotesis ini
Hipotesis yang kami ajukan dalam regresi ini dengan membandingkan nilai signifkansi
adalah : (Sig.) dengan probabilitas 0,05 atau dengan
cara lain yang membandingkan nilai t hitung arti bahwa ada pengaruh
dengan t table) KUNJUNGAN terhadap
PENDAPATAN
Adapun yang menjadi dasar pengambilan 2. Sebaliknya jika nilai signifikansi
keputusan dalam analisis regresi dengan (Sig.) lebih besar > dari probabilitas
melihat nilai signifikansi (Sig.) hasil output 0,05 mengandung arti bahwa ada
SPSS adalah : tidak ada pengaruh kunjungan
1. Jika nilai signifikansi (Sig.) lebih kecil terhadap pendapatan
< dari probabilitas 0,05 mengandung
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -
72610497.159 -.418 .678
30386064.203
KUNJUNGA
130046.965 10100.180 .885 12.876 .000
N
a. Dependent Variable: PENDAPATAN

Berdasarkan output diatas diketahui nilai fasilitasnya dikarenakan minimnya modal


signifikansi (Sig.) sebesar 0,000 lebih kecil dari berbeda dengan Restauran - restauran yang
< probabilitas 0.05, sehingga dapat disimpulkan tersedia tidak jauh dari kawasan Floating
bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti Market yang memiliki modal cukup besar
bahwa “ada pengaruh antara kunjungan (X) sehingga mampu menaikan kualitas serta
terhadap pendapatan” fasilitas yang mumpuni, Produk yang
ditawarkan di kawasan wisata Lembang tidak
Factor factor yang mempengaruhi memiliki variasi dan cenderung monoton. Pada
usaha pengembangan UMKM di kawasan usaha kios produk yang dijual-belikan antara
pasriwisata tersebut diantaranya adalah SDM, kios satu dengan yang lainnya cenderung sama,
dengan SDM yang masih rendah tersebut pasar UMKM di kawasan wisata Floating
menyebabkan terhambatnya perkembangan Market Lembang masih terbatas pada sekitar
UMKM yang ada di floating market lembang. obyek wisata, Pertumbuhan yang tidak
Salah satunya dikarenakan pola pikir yang ada terkendali, pertumbuhan UMKM di Kawasan
yaitu menjadi petani tradisional. Selain itu juga Wisata Floating Market Lembang cenderung
Modal yang terbatas menyulitkan suatu usaha berdasarkan trend, dan apabila pertumbuhan
untuk berkembang, pada pelaku usaha makanan UMKM tidak mampu dikendalikan hal tersebut
atau kios tidak bisa mengembangkan usahanya dapat memperlemah UMKM lain,
menjadi lebih menaikan standar dan
beberapa spot spot menarik. Sarana dan
KESIMPULAN DAN SARAN prasarana pun terus dievaluasi dan
KESIMPULAN diperbaiki guan kenyamanan
Dari pembahasan serta analisa data mengenai wisatawan yang dating, akses menuju
dampak Pengembangan Pariwisata terhadap kawasan wisata pun terus diperbaiki.
perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan 2) Pengembangan Pariwisata yang
Menengah di Kawasan Wisata Floating Market berhasil berdampak pada kunjungan
Lembang, maka dapat ditarik kesimpulan yang meningkat dan memberikan efek
antara lain: positif bagi pelaku UMKM di sekitar
1) Pengembangan Wisata yang dilakukan kawasan wisata Floating Market.
oleh Manajemen Floating Market UMKM sebagai sarana pariwisata
dirasa cukup berhasil karena dilihat mampu berkembang seiring dengan
dari data yang ada setiap tahunnya adanya proses pengembangan
pengunjung yang dating mengalami pariwisata. Dari segi pendapatan, para
peningkatan. Pembaharuan yang terus pelaku UMKM mengalami
menerus dilakukan dengan menambah peningkatan pendapatan pada setiap
proses fase pengembangan pariwisata, 3) Masih perlu menjadi perhatian khusus
namun ada beberapa fase pendapatan bagi pemerintah mengenai potensi
yang diterima UMKM mengalam perkembangan UMKM yang ada di
stagnansi, ini disebabkan oleh Bandung Barat. Perlu pelatihan khusus
kebergantungan pada kunjungan wisata bagi pelaku usaha perlu ditingkatkan
pada saat mengalami penurunan. intensitasnya, serta kemudahan
3) Perkembangan UMKM di Kawasan pendanaan perlu menjadi perhatian,
Floating Market dipengaruhi oleh serta perlu adanya edukasi terhadap
beberapa factor, diantaranya ; Masih masyarakat agar mampu menawarkan
rendahnya Sumber Dya Manusia produk atau jasa yang berbeda agar
(SDM) serta pola pikir masyarakat pertumbuhan UMKM yang bergerak di
yang tidak berkembang, keterbatasan bidang sama dapat dikendalikan dan
modal, produk yang monoton serta tidak melemahkan UMKM lain.
minim inovasi, penetrasi pasar yang
masih terbatas pada sekitar objek
wisata, serta pertumbuhan usaha baru
yang tak terkendali dikhawatirkan akan
melemahkan UMKM di kawasan
Floating Market.

SARAN
Dari hasil penelitian, maka saran yang
diberikan antara lain:
1) Pengembangan Pariwisata di Kawasan
Wisata Floating Market bisa dikatakan
cukup baik dan mampu memberikan
dampak positif bagi masyarakat di
sekitar kawasan tersebut, hanya saja
masih perlu peningkatan pada
infrastruktur agar akses menuju
Kawasan wisata lebih mudah dan
jalanan yang dilalui lebih luas untuk
meminimalisir kemacetan pada saat
musim ramai pengunjung. Fasilitas dan
pelayanan yang perlu ditingkatkan baik
yang datang dari Pemerintah maupun
dari Masyarakat.
2) Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di
kawasan Wisata Floating Market
memiliki produk yang masih kurang
bervariasi dan UMKM di kawasan
Wisata sangat bergantung terhadap
kunjungan wisatawan, maka dari itu
perlu dilakukan bimbingan lebih lanjut
terhadap pelaku usaha agar mampu
menciptakan produk yang lebih berciri
khas, unik, dan memiliki nilai jual lebih
dipasaran. Serta diperlukan pemasaran
yang lebih luas lagi bagi produk
UMKM agar masyarakat tidak terlalu
bergantung dengan wisatawan atau
bahkan UMKM di kawasan wisata
Floating Market menjadi daya tarik
wisata baru di Bandung.
DAFTAR PUSTAKA Jurnal
Elmia Shofi A, Rosyidie Arief. 2015. Kajian
Gunn, C. A. & Var, T. (2002). Tourism Dampak Pariwisata Terhadap Tingkat
Planning: Basics, Concepts, Cases. Pendapatan Pelaku Usaha Mikro Kecil
London: Routledge. dan Menengah Sektor Pendukung
Ismayanti. (2010). Pengantar Pariwisata. Kegiatan Wisata di Desa Alamendah,
Jakarta: Kompas Gramedia.Maryono, Kecamatan Rancabali, Kabupaten
et. al., (2015). Situs Purbakala Bandung. Jurnal Perencanan Wilayah
Sangiran Sebagai Sumber Ide dan Kota A SAPPK V4N3 ITB
Pengembangan Motif Batik Dalam Mohammad Jafar Hafsah. 2004. Upaya
Upaya Peningkatan Perekonomian Pengembangan Usaha Kecil Dan
Dan Media Penguatan Kearifan Menengah (UKM). Infokop Nomor 25
Muatan Lokal Di Kabupaten Sragen. Tahun Xx, 2004
Laporan Penelitian Prioritas Nasional Rachmana, Arief. 2009. Peranan Teknologi
Masterplan Percepatan dan Perluasan Informasi dalam Peningkatan Daya
Pembangunan Ekonomi Indonesia Saing Usaha Kecil Menengah. Artikel
2011-2025. Institut Seni Indonesia Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Surakarta. Informasi 2009. Yogyakarta, 20 Juni
Muallisin, I. (2007). Model Pengembangan 2009
Pariwisata Berbasis Masyarakat di Restiana Nurlaili, Kurniasih Denok,
Kota Yogyakarta. Jurnal Penelitian Faozanudin Muslih. 2017.
Bappeda Kota Yogyakarta, 2 Implementasi Strategi pada
(Desember), 5-15. Pengembangan Wisata Dieng
Ninik Wahyuning Tyas, Maya Damayanti Kabupaten Banjarnegara.Jurnal
(2017) Potensi Pengembangan Desa Pascasarjana Ilmu Administrasi.
Kliwonan sebagai Desa Wisata Batik di Universitas Jenderal Soedirman
Kabupaten Sragen 2 (1): 74-89 Sobari Moch P, Yulianto G, Nurita D (2006).
Okazaki, E. (2008). A Community-Based Analisis permintaan rekreasi dan
Tourism Model: Its Conception and strategi pengembangan wisata bahari
Use. Journal Of Sustainable Tourism, pantai kalianda resort kabupaten
16 (5), 511-529. lampung selatan. IPB Journal 6:26-39.
Spillane, J. (1997). Pariwisata Indonesia Siasat Soleh, Mohammad. 2008. Analisis strategi
Ekonomi dan Rekayasa Budaya. Inovasi dan Dampaknya terhadap
Yogyakarta: Kanisius dan Lembaga Kinerja Perusahaan. Semarang:
Studi Realino UNDIP
Suansri, P. (2003). Community Based Tourism Titi Raharjana D. 2012.Membangun Pariwisata
Handbook. Thailand: Rest Project. Bersama Rakyat: Kajian Partisipasi
Susyanti, D. W. (2013). Potensi Desa Melalui Lokal dalam Membangun Desa Wisata
Pariwisata Perdesaan. Jurnal Ekonomi di Dieng Pleteau. Jurnal Studi
dan Bisnis, 12 (1), 33 – 36. Pariwisata. Universitas Gadjah Mada

Vous aimerez peut-être aussi