Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DOI: http://dx.doi.org/10.21107/jk.v9i2.1117
ABSTRACT
In the part of Pademawu coastal areas, Pamekasan, was found brackish groundwater that
spreading progressively. The purpose of this study was to map the distribution of salt to brackish
groundwater, both in the shallow aquifer and the deep aquifer and also to find out the cause of the
salinity of the ground water. Salt groundwater distribution was mapped based on the electrical
conductivity (EC) with a salinity level criteria as established by Panitia Ad Hoc Intrusi Air Asin
Jakarta. While the causes of groundwater salinity were analyzed based on hydrochemical facies
with Trilinier Piper diagram. The results showed that the shallow groundwater aquifers slightly
brackish to salt with DHL value> 15,000 μS / cm - 50,000 μS / cm found in the southern part of
Pademawu along the coast include Padelegan, Jumiang, Tanjung, Manjungan and Eastern
Pademawu. As for the groundwater at deep aquifer entirely in fresh condition with DHL value
<1500 μS / cm, located in the northern part of the study area that include Tlanakan, Galis,
Pamekasan and Larangan districts. Based on the DHL value, it shown that groundwater of the
northern part of the study area was not affected by the sea water intrusion.
ABSTRAK
Sebagian wilayah pesisir Pademawu dan sekitarnya, Pamekasan, dijumpai adanya air tanah
payau hingga asin dengan pelamparan yang cukup luas. Tujuan penelitian ini adalah untuk
memetakan sebaran air tanah asin hingga payau tersebut, baik pada akuifer dangkal maupun
akuifer dalam dan juga untuk mengetahui penyebab keasinan air tanah tersebut. Sebaran air
tanah asin dipetakan berdasarkan nilai daya hantar listrik (DHL). Sedangkan penyebab keasinan
air tanah dianalisa berdasarkan fasies hidrokimia dengan diagram Trilinier Piper. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada akuifer dangkal air tanah agak payau hingga asin dengan nilai DHL >
15.000 µS/cm – 50.000 µS/cm dijumpai pada bagian Selatan Pademawu sepanjang pesisir pantai
meliputi Padelegan, Jumiang, Tanjung, Manjungan dan Pademawu Timur. Sedangkan untuk air
tanah dalam seluruhnya dalam kondisi tawar dengan nilai DHL < 1500 µS/cm, berada pada
bagian Utara dari daerah penelitian meliputi kecamatan Tlanakan, Galis, Pamekasan dan
Larangan. Berdasarkan nilai DHL bahwa daerah bagian Utara penelitian tidak terdeteksi adanya
proses penyusupan air laut pada air tanah.
Kata Kunci: Daya hantar listrik, Intrusi air laut, Akuifer, Pademawu
99
Jurnal Kelautan, 9(2), 99-106, Oktober 2016
100
Gemilang & Kusumah, Gejala intrusi air laut
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa Pada Metode Ratio Khlorida – Bicarbonat
tahapan yaitu tahapan persiapan, berupa perbandingan ion digunakan sebagai dasar
penyediaan alat dan bahan penelitian, tahap untuk mengetahui adanya penyusupan air
survey lapangan yaitu melakukan pengu- laut. Perbandingan ion yang digunakan
kuran nilai DHL menggunakan alat Multi- adalah perbandingan ion Khlorida terhadap
Parameter Water Quality Meter model WM- ion Karbonat (Sihwanto, 1991). Hubungan
22EP dan pengukuran kedalaman muka air antara tingkat penyusupan air laut dengan
tanah dengan meteran. Pengambilan harga R (ratio khlorida–karbonat) dirumus-
sampel air tanah untuk selanjutnya di kan sebagai berikut:
analisis di laboratorium Teknik Lingkungan
ITB untuk menentukan nilai konsentrasi
kation (Na, Ca, Mg dan K) dan anion (Cl,
SO4, CO3 dan HCO3) sampel air tanah. Nilai
kation maupun anion penyusun air tanah
tersebut selanjutnya divisualisasi-kan dalam
Diagram Trilinier Piper untuk mengetahui
Dimana:
genesa air tanah tersebut (Mandel and
Cl- : konsentrasi ion khlorida (meq/liter)
Shiftan, 1981). Nilai DHL pada masing-
CO3 : konsentrasi ion carbonat (meq/liter)
masing titik sampel diplotkan dalam peta
HCO3 : konsentrasi ion bicarbonate (meq
dasar untuk selanjutnya disusun peta zonasi
/liter)
sebaran air tanah asin. Dalam hal ini
digunakan klasifikasi yang disusun oleh Dalam metode ini dinyatakan bahwa nilai
PAHIAA (1986) dalam Irham et al. (2006) perbandingan ion khlorida terhadap kar-
sebagaimana tercantum pada (Tabel 1.). bonat (nilai R) menunjukkan tingkat intrusi
yang telah terjadi (Sihwanto, 1991)
Tabel 1. Klasifikasi keasinan air tanah
sebagaimana tercantum pada (Tabel 2).
Daya Hantar Kadar
Sifat Air Listrik (DHL) Khlorida Tabel 2. Hubungan Nilai R dengan Tingkat
(µS/cm/cm) (mg/lt) Penyusupan Air Laut
Air Tawar <1.500 <500
Nilai R Tingkat Penyusupan Air Laut
Air Agak
1.500 - 5.000 500 - 2.000
Payau <0,5 Air tanah tawar
2.000 -
Air Payau 5.000 - 15.000 Terjadi penyusupan air laut
5.000 0,5 - 1,3
5.000 - sedikit
Air Asin 15.000 - 50.000 Terjadi penyusupan air laut
19.000 1,3 - 2,8
Brine sedang
>50.000 >19.000 Terjadi penyusupan air laut
(connate) 2,8 - 6,6
(Sumber: PAHIAA (1986) dalam Irham et al. agak tinggi
(2006) Terjadi penyusupan air laut
6,6 - 15,5
tinggi
Metode Diagram Trilinier Piper, prosentase 15,5 - 20 Air laut
kandungan anion dan kation dari berbagai (Sumber: Sihwanto, 1991)
stasiun digambarkan dalam satu diagram
(Gambar 3). Pembagian fasies untuk kation HASIL DAN PEMBAHASAN
meliputi tipe Magnesium (Mg), tipe Sodium
(Na + K), dan tipe Calsium (Ca). Sedangkan Survey lapangan yang telah dilakukan pada
fasies untuk anion meliputi tipe Sulfat (SO4), 65 titik pengamatan yang tersebar pada 5
tipe Bicarbonat (CO3 + HCO3), dan tipe Kecamatan yang ada di kabupaten
Khlorida (Cl). Melalui diagram tersebut maka Pamekasan yang meliputi kecamatan
dapat digambarkan adanya percampuran Pademawu, Tlanakan, Galis, Larangan dan
dua jenis air yang berbeda sumbernya. Pamekasan. Kegiatan survey salah satunya
Percampuran dua macam air yang berbeda yaitu melakukan pengukuran kedalaman
sumbernya akan tergambar pada garis lurus muka airtanah sehingga dapat di peroleh
yang menghubungkan dua titik yaitu titik air kelompok area air tanah dangkal dan air
tawar dan titik air laut, sehingga dapat tanah dalam seperti (Gambar 2). Daerah
digunakan untuk mendeteksi adanya intrusi penelitian secara formasi geologi tersusun
air laut. atas, tiga formasi batuan yaitu dari termuda
101
Jurnal Kelautan, 9(2), 99-106, Oktober 2016
endapan alluvial (Qa), Formasi Pamekasan menjadi dua jenis yaitu pada bagia selatan
(Qpp), Formasi Madura (Tpm) dan Formasi daerah penelitian masuk dalam kelompok
Ngrayong (Tmtn) (Situmorang et al., 1992), akuifer tertekan (air tanah dangkal) dan tipe
karena penentuan tipe akuifer tidak terlepas akuifer diatasnya adalah akuifer bebas (air
dari litologi penyusun dari suatu daerah. tanah dalam).
Tipe akuifer daerah penelitian dibagi
Gambar 2. Peta sebaran airtanah dangkal dan dalam di Padelegan, Kec. Pademawu
Pengukuran nilai DHL dilakukan pada dengan laut cukup dekat, namun pada
beberapa sumur gali maupun sumur bor beberapa tempat dilokasi tersebut juga
yang tersebar di bagian akuifer dangkal masih ditemukan kondisi air yang bersifat
maupun akuifer dalam mengggunakan alat payau dan tidak asin. Sedangkan daerah
Multi-Parameter Water Quality Meter model dengan air tanah bersifat payau memiliki
WM-22EP. Hasil nilai pengukuran DHL nilai DHL lebih dari 5000 µS/cm berada di
kemudian di bentuk peta sebaran nilai DHL daerah Pantai Jumiang yang tidak
tersebut untuk mengetahui klasifikasi tingkat berbatasan langsung dengan laut,
keasinan air tanah yang ada di daerah Pademawu Timur dan Majungan. Secara
Pademawu dan Sekitarnya yang mengacu umum kondisi air tanah yang bersifat asin
pada klasifikasi tingkat keasinan air tanah dan payau berada pada bagian Selatan dan
yang dikeluarkan oleh PAHIAA (1986) dalam Tenggara daerah penelitian yang
Irham et al. (2006) (Gambar 3). berbatasan langsung dengan laut.
Berdasarkan peta sebaran nilai DHL yang Daerah sebaran air tanah asin hingga payau
ada di wilayah Padelegan dan Sekitarnya, menempati akuifer berupa lempung pasiran
terlihat bahwa air tanah asin pada akuifer yang merupakan endapan alluvial dengan
dangkal di wilayah tersebut yaitu air tanah permeabilitas umumnya rendah dan
yang memiliki nilai DHL lebih dari 15000 topografi permukaan tanah datar hingga
µS/cm yang terdapat di daerah Pademawu landai, sehingga sangat rentan terhadap
Timur, Tanjung, Daerah Pantai Jumiang dan intrusi air laut. Beberapa lokasi juga memiliki
Padelegan. Wilayah tersebut memiliki jarak kategori tingkat keasinan air tanah agak
102
Gemilang & Kusumah, Gejala intrusi air laut
payau dengan nilai DHL lebih dari 1500 payau, yaitu di desa Pademawu, Majungan,
µS/cm berada diantara kelompok air tanah Mansinan, Pokong dan Murtajih.
Gambar 3. Peta Sebaran Nilai DHL untuk Klasifikasi Tingkat Keasinan Air Tanah
Daerah sebaran air tanah asin hingga payau penyebab perbedaan tingkat keasinan air
menempati akuifer berupa lempung pasiran tanah.
yang merupakan endapan alluvial dengan
permeabilitas umumnya rendah dan Kelompok air tanah bersifat tawar memiliki
topografi permukaan tanah datar hingga nilai DHL kurang dari 1500 µS/cm, berada
landai, sehingga sangat rentan terhadap pada bagian utara daerah penelitian, yang
intrusi air laut. Beberapa lokasi juga memiliki merupakan kelompak akuifer dalam.
kategori tingkat keasinan air tanah agak Kedalaman muka air tanah pada kelompok
payau dengan nilai DHL lebih dari 1500 ini rata-rata berkisar lebih dari 10m. Litologi
µS/cm berada diantara kelompok air tanah penyusun akuifer ini masuk dalam dua
payau, yaitu di desa Pademawu, Majungan, formasi batuan yaitu Formasi Pamekasan
Mansinan, Pokong dan Murtajih. (Qpp) yang tersusun atas litologi pasir,
Keberadaan kelompok air tanah agak payau gamping hingga lempung dan Formasi
berdasarkan pola sebaran nilai DHL berada Madura (Tpm) tersusun atas batugamping
pada bagian atas pola nilai DHL payau. Air terumbu dan gamping dolomitan (Azis et al.,
tanah agak payau didominasi oleh akuifer 1992). Sifat air tanah pada daerah tersebut
berupa pasir gampingan hingga lempung tawar dapat diinterpretasikan bahwa sistem
gampingan, namun sebagian juga masih akuifer dalam memiliki tingkat kerentanan
masuk ke dalam sistem akuifer endapan yang sangat rendah, dan jarak dengan laut
alluvial. Selain perbedaan sistem batuan cukup jauh merupakan salah satu faktor air
penyusun akuifer jarak antara sumur dengan tanah pada daerah Utara penelitian yang
air laut juga menjadi salah satu faktor meliputi kecamatan Larangan, Galis,
Tlanakan bersifat tawar. Namun terlihat
103
Jurnal Kelautan, 9(2), 99-106, Oktober 2016
pada peta sebaran nilai DHL adanya titik air bicarbonate ratio, serta analisis
tanah dengan sifat agak payau di antara menggunakan diagram Trilinier Piper.
kelompok air tanah tawar diinterpretasikan
kemungkinan adanya campuran air connate Hasil perhitungan metode Khlorida (Cl) –
yang terperangkap pada saat proses Bicarbonat (HCO3) Ratio sebagaimana
sedimentasi berlangsung. tercantum dalam Tabel 3 dan Tabel 4
terlihat bahwa intrusi air laut pada akuifer
Pengujian laboraturium yang dilakukan di dangkal telah terjadi hampir di seluruh
Lab. Teknik Lingkungan ITB terhadap wilayah Padelegan, Pademawu bagian
beberapa sampel airtanah untuk mengetahui selatan dengan tingkat penyusupan air laut
nilai konsentrasi kation (Na, Ca, Mg dan K) tinggi hingga sedikit, kondisi wilayah
dan anion (Cl, SO4, CO3 dan HCO3) pada 15 tersebut yang sangat berdekatan dengan
sampel airtanah yang diambil berdasarkan pantai dan laut sehingga memungkinkan
pembagian zonasi kelompok akuifer airtanah terjadinya penyusupan air laut. Sedangkan
dangkal dan airtanah dalam. Sampel akuifer dalam berada pada bagian utara
airtanah untuk analisis hidrokimia sebanyak daerah penelitian tidak terdeteksi adanya
8 titik sampel untuk air tanah dangkal dan 7 gejala intrusi air laut dan masih dalam
sampel untuk airtanah dalam. Hasil analisis batasan tidak memiliki kerentanan terhadap
laboraturium tersebut kemudian dilakukan penyusupan air laut.
perhitungan dengan metode khlorida –
Tabel 3. Nilai khlorida-bicarbonat ratio air tanah dangkal di Wilayah Pademawu dan Sekitarnya
Tabel 4. Nilai khlorida-bicarbonat ratio air tanah dalam di Wilayah Pademawu dan Sekitarnya
104
Gemilang & Kusumah, Gejala intrusi air laut
bahkan hingga mencapai nilai R lebih dari terlihat bahwa air tanah di daerah
0.01 yang berarti bahwa air tanah di daerah Pademawu dan Sekitarnya diindikasikan
tersebut tidak terdeteksi mengalami proses mengalami proses intrusi air laut. Hal
intrusi air laut. Selain dari hasil tersebut didasarkan letak titik pada diagram
perbandingan nilai Khlorida – Bicarbonat Trilinier Piper yang semakin ke arah zona
Ratio. tengah (zona pencampuran) sebagaimana
dikemukakan oleh Sihwanto (1991).rata
Hasil pengolahan data nilai Kation dan suhu permukaan air laut yang normal, yaitu
Anion airtanah kemudian divisualisasikan berkisar antara 25,6–32˚C.
dengan diagram Triliener Piper (Gambar 4),
Zonasi aliran air tanah dangkal bagian kawasan air tanah bagian tengah terletak
Pademawu timur (tengah) menunjukkan pada bagian tengah diagram Trilinier Piper
bahwa sampel air tanah yang diambil dari yang mengindikasikan proses penyusupan
beberapa sumur di wilayah Pademawu air laut masih sedikit sehingga air bersifat
timur, Tanjung dan Jumiang mengalami payau hingga agak payau. Nilai DHL pada
intrusi air laut namun masih dalam batasan zona tersebut menunjukkan nilai lebih besar
sedikit. Hal tersebut ditunjukkan bahwa dari 1500 µS/cm dan kurang dari 15.000
sampel air tanah tersebut berada pada zona µS/cm. Hal tersebut diperkuat dengan nilai
tengah (zona pencampuran air tanah dan air Khlorida – Bicarbonat Ratio pada zona
asin). Pada diagram Trilinier Piper tengah ini memiliki nilai 0,5 sehingga
memperlihatkan semakin kearah kanan mengindikasikan terjadinya proses
yang menyatakan semakin kuat pengaruh penyusupan air laut sedikit.
air asin sehingga dapat diindikasikan telah
terjadi proses intrusi air laut. Namun pada
105
Jurnal Kelautan, 9(2), 99-106, Oktober 2016