Vous êtes sur la page 1sur 7

Jurnal Akademika Baiturrahim Vevi Suryenti Putri

Vol.5 No 2, September 2016

STUDI FENOMENOLOGI PENGALAMAN KELUARGA


MERAWAT ANGGOTANYA YANG MENDERITA HALUSINASI DI
RUMAH SAKIT JIWA JAMBI

Vevi Suryenti Putri


Prodi SI Keperawatan STIKBA Jambi
Email: vevisuryentiputri.2010@gmail.com

ABSTRACK

Background:Clients with negative impacts such hallucinations can injure themselves,


other people and can damage the environment. Facing such a condition is necessary for
the role and efforts of family members so as not to endanger the client and the others
around him. Hallucinations diverse client behavior will lead to a stressor for the family
and will certainly cause problems for his family. The purpose of this research is to gain a
deep understanding of the experience of caring for family members who suffer from
hallucinations Mental Hospital Jambi in 2015.
Method:This type of research is conducted qualitative research with phenomenological
study deskrifitif. Participants in this study is the nuclear family members perform
maintenance on their families who suffered from hallucinations that have been selected
according to predetermined criteria that amounted to 7 participants. The sampling
method with purposive sampling with data analysis methods Colaizzi. Test data using the
membercheck Credibility, transferability, Dependability, Comfirmability.
Result: Results from this study identified four themes, these are: 1) The type of
maintenance performed family members in the home, 2) The issue of perceived family for
caring, 3) family to solve the problem by seeking the help of medical personnel and
personnel non-medical, 4) Hope family in service and the patient's health. Research
recommendations for nursing mental problems that make early detection of mental
disorders in the community in order to improve the health status of the community and do
a home visit by a cadre of mental health Menthal formed through the training of
Community Health Nursing (CMHN), the training BC-CMHN and IC-CMHN .
Keywords: family experience, clients with hallucinations, caring for families with
hallucinations

PENDAHULUAN

Halusinasi merupakan penyimpangan inilah dapat menyebabkan dampak negatif


perilaku dari persepsi sensori dari semua dari halusinasi yaitu dapat mencederai diri,
pancaindra. Menurut Townsend (2011), orang lain dan dapat merusak lingkungan.
halusinasi merupakan keadaan dimana Menghadapi kondisi seperti ini diperlukan
seseorang mengalami perubahan atau adanya peran dan upaya dari anggota
kelainan dalam respons pada setiap keluarga.
stimulus. Klien dengan halusinasi Setiap anggota keluarga yang sakit,
mengalami tingkat kecemasan dari sangat membutuhkan dukungan dari
kecemasan sedang sampai panik anggota keluarga yang lain. Setiap anggota
tergantung dari tahap halusinasi yang keluarga memiliki tanggung jawab untuk
dialaminya (Stuart & Laraia, 2009), hal merawat, namun dalam pelaksanaannya

29
Jurnal Akademika Baiturrahim Vevi Suryenti Putri
Vol.5 No 2, September 2016

menyebabkan munculnya berbagai data dengan menggunakan Credibility


permasalahan bagi keluarga. Hasil analisa data metode Colaizzi. Uji data
penelitian Nuraenah (2014) menyebutkan dengan menggunakan Credibility dengan
bahwa semakin bertambahnya dukungan membercheck, Transferability,
keluarga maka akan semakin berkurang Dependability, Comfirmability.
beban yang dirasakan keluarga.
Penelitian Vander (2012), meneliti HASIL DAN PEMBAHASAN
tentang A Qualitative Study of Coping with
Hasil dari penelitian dapatkan empat tema
Voices Hearing of People with
antara lain: 1) Jenis perawatan yang
Schizofrenia in Hong Kong, menjelaskan dilakukan oleh anggota keluarga, 2)
bahwa elemen penting terhadap keluarga Berbagai masalah yang dirasakan keluarga
dalam meningkatkan status kesehatan dalam merawat, 3) Keluarga
anggota keluarga yang mengalami menyelesaikan masalah dengan mencari
halusinasi pendengaran di Hongkong bantuan tenaga medis dan non medis, 4)
menyatakan bahwa pasien dengan keinginan keluarga dalam merawat
anggota keluarga dengan halusinasi.
skizofrenia sangat membutuhkan
Tema 1. Bentuk perawatan yang
perawatan oleh keluarga dengan baik
dilakukan oleh anggota keluarga di
untuk membantu proses penyembuhan
rumah
pasien. Beberapa penelitian
tersebut dapat disimpulkan bahwa keluarga Berikut tiga pernyataan dari partisipan:
yang memiliki anggota keluarga dengan
skizofrenia memiliki beban dan “...........ekstra untuk mengurus anak itu,
memerlukan peran keluarga dalam proses mungkin itulah mbak punya anak sakit
tanpa bantuan orang lain, kami harus
penyembuhan pasien.
kerja.............” (P1).
METODE PENELITIAN “........kalau kamu tidak sehat bagaimana
mau bantu ibu, kan yang bantu kita tidak
Penelitian ini menggunakan ada, hanya kamu dan ibu, kakakmu sudah
rancangan penelitian kualitatif dengan pada berkeluarga semua......” (P4).
pendekatan fenomologi bertujuan untuk
mengeksplorasi pengalaman keluarga “......semuanya buk saya yang ngurus,
sungguh kadang badan saya ini pun tidak
dalam merawat anggota keluarga dengan
teurus lagi buk....” (P6)
halusinasi. Polit dan Beck (2008),
mengidentifikasikan fenomena deskriptif Tema 2: Masalah yang dirasakan
dalam empat langkah antara lain: keluarga dalam merawat anggotanya
bracketing, intuiting, analyzing, dan dengan halusinasi
describing. Pengambilan partisipan dengan
cara purposive sampling dengan Jumlah “............saya itu buk masalah uang untuk
partisipan sebanyak 7 orang dengan berobat, untuk ongkos angkotlah buk saya
kriteria keluarga inti yang mempunyai sediakan dari uang makan kami, ya
pengalaman merawat anggotanya yang kadang-kadang makan tidak cukup,
menderita halusinasi, Keluarga inti yang seadanya, yang penting bagi saya obatnya
tinggal bersama anggota keluarga dengan ada.....”(P4)
halusinasi dan memiliki pengalaman dalam

30
Jurnal Akademika Baiturrahim Vevi Suryenti Putri
Vol.5 No 2, September 2016

kadang kan masyarakat ini tidak tau dia ada yang lebih bagus yang bisa di contoh,
kalau dia itu sakit jiwa, ya sering lebih ramah lagi......”(P7)
dicagilin, apalagi kalau dia sedang
kambuh, kata orang banyak lah bilang” Pembahasan
coba la lihat tu si O tu udah gila lagi”,
didepan saya kadang buk,...”(P6) Tema 1: Jenis/ bentuk perawatan yang
dilakukan oleh anggota keluarga di
perasaan aduh sedinya tidak bisa rumah pada anggota keluarga yang
diungkapkan lagi lah, aduh gimana mana menderita halusinasi
ya, ada rasa malu, kasihan, ya sangat
sediiiiih ......”(P1) Hasil penelitian ini yang memberikan
perawatan pada pasien adalah anggota
Tema 3: Keluarga menyelesaikan keluarga inti seperti suami/istri, kakak
masalah dengan mencari bantuan kandung/ adik kandung. Shives (2012),
tenaga medis dan non medis menjelaskan bahwa keluarga merupakan
sekelompok individu yang saling
Berikut pernyataan dari tiga partisipan berinteraksi, memberikan dukungan dan
saling mempengaruhi satu sama lain.
“......kata bidan didekat rumah itu coba Menurut Friedman (2010), keluarga terdiri
bawa ke Rumah Sakit Jiwa, kebetulan dari dua atau lebih individu yang
bidan itu kerja di puskesmas Thehok dekat terhubung karena ikatan tertentu untuk
rumah saya, saya nanya juga ke keluarga saling membagi pengalaman dan
yang lain karena di keluarga saya tidak melakukan pendekatan emosional, serta
ada yang gila, keluarga pun nyaranin juga mengidentifikasi diri mereka sebagai
untuk di bawa ke Rumah Sakit bagian dari keluarga. Dalam penelitian ini,
Jiwa.......”(P3) keluarga membantu pasien dalam
....berobat kedukun,berulang-ulang bu tapi pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
tidak sembuh juga.....”(P2) Agustina (2009), mengatakan bahwa
perawatan yang diberikan oleh anggota
kata bapaknya kita berobat dulu be ke keluarga yang lain terkait dengan
pengobatan alternatif, ruQiah buk setiap 3 kebutuhan sehari-hari keluarga yang
hari sekali dulu tu, mandi tujuh kembang menderita sakit adalah kebutuhan nutrisi,
kedukun.....”(P6) eliminasi dan perawatan diri. Keluarga
membantu melakukan program
Tema 4: Harapan keluarga pada pengobatan. Menurut Butar (2012),
pelayanan kesehatan dan pasien keluarga harus berperan aktif dalam
pengawasan minum obat pasien supaya
Harapan itu dapat dilihat dalam ungkapan pasien patuh dalam mengkonsumsi obat
dari dua partisipan dibawah ini: terutama pada penyakit menahun seperti
skizofrenia. keluarga membantu pasien
“......pelayanan Rumah Sakit Jiwa ini dalam bersosialisasi dengan lingkungan.
sangat membantu kami, kalau bisa Menurut Santrock (2007), jika seseorang
harapannya orang dari rumah sakit ada mampu bersosialisasi dengan lingkungan,
melihat keadaan kami termasuk maka individu tersebut akan mampu untuk
mbak......”(P1) mengatur diri, menyeleksi dan dapat
memanfaatkan lingkungan dengan baik.
“......Rumah Sakit ni ya sudah baik dengan Penjelasan diatas menggambarkan
kami buk, sudah banyak bantu, ya kalu bahwa jenis perawatan yang dilakukan
bisa lebih bagus lagi, kalau memang masih keluarga menurut pendapat yang
diungkapkan partisipan dalam merawat

31
Jurnal Akademika Baiturrahim Vevi Suryenti Putri
Vol.5 No 2, September 2016

anggota keluarga yang menderita masyarakat sekitar, hal ini dikarenakan


halusinasi adalah terkait dengan individu yang mengalami gangguan jiwa
pemenuhan kebutuhan sehari-hari, terkadang berperilaku untuk melakukan hal
melakukan kontrol obat, dan membantu yang diluar akal sehat orang lain untuk
bersosialisasi. Ungkapan dari partisipan menerimanya sehingga individu tersebut
tersebut menggambarkan bahwa keluarga merasa kesulitan untuk diterima dalam
telah berusaha maksimal dalam mengobati anggota masyarakat. Sukmarini (2009)
anggotanya yang menderita halusinasi, menyebutkan bahwa individu yang
namun hal yang paling sulit dilakukan memiliki penyakit kronis akan kesulitan
keluarga dalam merawat yaitu membantu dalam melakukan aktivitas sosial di
pasien bersosialisasi dikarenakan pasien masyarakat.
cendrung selalu ingin dirumah, dan merasa Masalah yang dirasakan keluarga
kesulitan untuk melakukan akivitas di luar dalam merawat anggotanya yang
rumah. menderita halusinasi adalah masalah
psikologis. Fontaine (2003), Kelelahan
Tema 2: Masalah yang dirasakan fisik dan emosi selama merawat anggota
keluarga dalam merawat anggotanya keluarga dengan gangguan jiwa sering
yang menderita halusinasi melanda keluarga sehingga kemampuan
keluarga ditentukan oleh kemampuan
faktor finansial dengan kategori masalah untuk manajemen stres yang produktif.
dalam biaya pengobatan, masalah dalam Froggat (2005) dalam
transfortasi transfortasi. Faktor sosial penelitiannya mengatakan bahwa keadaan
dengan kategori adanya penilaian negatif biologis, psikologis dan sosial akan
dari lingkungan sekitar. Faktor psikologis mempengaruhi perasaaan dan perilaku
dengan kategori adanya perasaan emosi individu. Hal ini mengatakan bahwa jika
dalam merawat anggota keluarga dengan keadaan psikologis seseorang terganggu
halusinasi. maka akan mempengaruhi respon yang
Kaplan & Sadock (2010), mengatakan ditimbulkan oleh individu yang
bahwa skizofrenia merupakan penyakit mengalaminya. Seperti yang di ungkapkan
yang kronis, membuat tuntutan perawatan oleh partisipan empat (P4), yang
Rumah Sakit yang berat, membutuhkan mengatakan bahwa terkadang sangat
perawatan rawat jalan, rehabilitasi dan merasakan sedih dengan kondisi
layanan terus menerus sehingga membuat keluarganya saat ini dengan adanya
dana yang besar dalam pengobatan. anggota keluarga yang mengalami
Napoleon (2000), mengatakan bahwa gangguan jiwa.
faktor finansial seperti biaya pengobatan Teori yang telah diuraikan dan
merupakan masalah utama keluarga dalam hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
melakukan biaya perawatan dan dirangkum bahwa beban psikologis yang
pengobatan. dialami keluarga dalam merawat adanya
Selain dari faktor finansial, perasaan sedih, malu, takut, marah kesal
masalah yang dirasakan keluarga adalah ditambah lagi dengan anggapan negatif
terkait dengan faktor sosial. Menurut yang datang dari lingkungan atau
Maglaya (2009), masalah yang diterima masyarakat sehingga membuat emosi
keluarga terkait dengan stigma dari keluarga yang tidak stabil. Kompleknya
keluarga atau masyarakat dimana keluarga masalah yang dialami keluarga tentunya
harus memiliki kemampuan tentang cara tergantung dari perilaku yang ditimbulkan
merawat klien. oleh anggota keluarga yang sakit dan
Adanya anggota keluarga yang tanggapan masyarakat disekitar tempat
mengalami gangguan jiwa terkadang tinggal.
sering menjadi bahan hinaan dari

32
Jurnal Akademika Baiturrahim Vevi Suryenti Putri
Vol.5 No 2, September 2016

Beragam masalah yang dihadapi Potter & Perry (2005), kehadiran keluarga
keluarga, tentunya akan sangat diharapkan adalah bagian penting dari penyembuhan
peran serta dari keperawatan khususnya pasien, melibatkan keluarga dalam
perawat jiwa dalam memberikan suatu aktivitas memenuhi kebutuhan dasar,
intervensi keperawatan dalam bentuk komunikasi yang jelas, kemampuan
pemberian terapi spesialis keperawatan adaptasi, dan pemberian perawatan.
jiwa seperti terapi kognitif, terapi Menurut shives (2012), keluarga
psikoedukasi keluarga, dan terapi spesialis merupakan sekelompok individu yang
lainnya. saling berinteraksi, memberikan dukungan
dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Tema 3: Keluarga menyelesaikan
masalah dengan mencari bantuan medis Tema 4: Harapan keluarga dalam
dan non medis merawat anggotanya yang menderita
halusinasi
Bantuan medis yang dilakukan
oleh keluarga terkait dengan bantuan Harapan keluarga dalam hasil
tenaga kesehatan dan bantuan pelayanan penelitian ini terkait dengan manajemen
kesehatan. Selain mencari bantuan medis, pelayanan kesehatan yang efisien dengan
keluarga juga telah berusaha dalam kategori harapan pada tenaga kesehatan
mencari pertolongan non medis. dan harapan pada pemerintah. Sub tema
upaya mencari bantuan kesehatan yang kedua yaitu: melaksanakan fungsi afektif
dilakukan keluarga dalam merawat pasien keluarga dengan kategori terus melakukan
dengan halusinasi yaitu mencari usaha untuk kesembuhan pasien.
pertolongan dokter, bidan maupun Pihak pemberi pelayanan
perawat. Menurut ungkapan dari salah satu kesehatan dalam hal ini dokter, perawat,
partisipan mengatakan bahwa setelah ataupun tenaga kesehatan lainnya,
keluarga mengetahui pasien menderita partisipan mengatakan agar melakukan
gangguan jiwa, baik informasi didapat dari kunjungan rumah untuk melihat kondisi
masyarakat sekitar maupun dari bidan yang sebenarnya.
terdekat langsung keluarga membawa Harapan akan terlaksananya fungsi
pasien ke Rumah Sakit Jiwa Jambi untuk afektif keluarga dengan baik. Seperti yang
mendapatkan pertolongan lebih lanjut. diungkapkan oleh seluruh partisipan dalam
Menurut Isaacs (2005), upaya penelitian ini bahwa mereka selalu
yang dapat dilakukan tenaga kesehatan merawat anggota keluarga yang sakit
untuk membantu keluarga yang menderita dengan penuh kasih sayang, penghargaan
gangguan jiwa dengan melakukan dan perhatian pada keluarga yang sakit.
pencegahan primer dalam meningkatkan Mereka mengharapkan tentunya
status kesehatan keluarga seperti dengan menginginkan hubungan keluarga yang
berperilaku hidup sehat, tidak berfikiran semakin lebih baik agar kondisi dalam
negatif dengan orang lain, selalu berfikiran rumah terhindar dari konflik seperti
positif, meningkatkan hubungan yang perasaan marah, kesal, dan perasaan
harmonis antar keluarga dan masyarakat negatif lainnya dalam merawat.
sekitar, saling menghargai, meningkatkan
ketaqwaan kepada yang maha pencipta. Menurut Friedman (2010), Fungsi afektif
merupakan dasar utama baik untuk
Bantuan dan upaya yang telah dilakukan pembentukan maupun kelanjutan keluarga
partisipan adalah bentuk usaha yang telah itu sendiri. Fungsi afektif melibatkan
dilakukan anggota keluarga agar anggota persepsi keluarga terhadap penghargaan
keluarga yang menderita halusinasi berada akan asuhan kebutuhan psikososial
pada kondisi yang lebih baik. Menurut anggotanya. melalui pemenuhan fungsi

33
Jurnal Akademika Baiturrahim Vevi Suryenti Putri
Vol.5 No 2, September 2016

afektif, keluarga meningkatkan kualitas Butar, B.O.D (2012) Hubungan


kemanusiaan, stabilitas kepribadian dan Pengetahuan Keluarga dengan
perilaku, relatabilitas (kemampuan Tingkat Kepatuhan Pasien
keluarga sangat baik), dan harga diri Skizofrenia di Sumatera Utara. Di
anggota keluarga. unduh melalui
http://respiratory.usu.ac.id. Di
SIMPULAN akses pada tanggal 15 September
2015
Penelitian ini menunjukkan bahwa Froggatt, W (2005). A Brief Introduction
sangat penting melakukan deteksi dini To Rational Emotive Behaviour
masalah psikososial dimasyarakat guna Therapy, Journal Of Rational
untuk meningkatkan status kesehatan Emotive Behaviour Therapy.
masyarakat. Hasil dari penelitian ini Diakses pada tanggal 29 Juli 2015
teridentifikasi empat tema yaitu: 1) Jenis Fontaine, L. K. (2009). Mental Health
perawatan yang dilakukan anggota Nursing. (6 th Ed). Pearson
keluarga di rumah, 2) Masalah yang Education, Inc. New Jersey
dirasakan keluarga selama merawat, 3) Friedman. (2010). Buku Ajar Keperawatan
keluarga menyelesaikan masalah dengan Keluarga Riset, Teori dan Praktek.
mencari bantuan tenaga medis dan tenaga Edisi 5. EGC.Jakarta
non medis, 4) Harapan keluarga pada Issaacs, A. (2005). Keperawatan
pelayanan kesehatan dan pasien. Kesehatan Jiwa dan Psikiatri.
Edisi 3. Jakarta: EGC
SARAN Kaplan & Saddock (2010). Buku Ajar
Psikiatrik Klinis. Jakarta. EGC
Bagi Rumah Sakit Jiwa Jambi Napolion, K (2010). Studi Fenomenologi:
termasuk dalam hal ini perawat jiwa agar Pengalaman Keluarga Merawat
dapat melakukan asuhan keperawatan pada Anak Dengan Tunagrahita di
keluarga yang anggotanya menderita Kecamatan Bogor Barat. Tesis,
halusinasi dengan melakukan FIK UI. Diakses pada tanggal 2
pendampingan pada pasien dan keluarga Agustus 2015.
dirumah saat memberikan intervensi Nurenah, Mustikasari, Putri, Y (2012).
keperawatan, selain itu Rumah Sakit Jiwa Hubungan Dukungan Keluarga
Jambi perlu melakukan survey kepuasan Dan Beban Keluarga Merawat
keluarga melalui kuesioner yang diberikan Anggota Keluarga Dengan
pada keluarga pasien, mengadakan Perilaku Kekerasan Di Rumah
pelatihan Community Menthal Health Sakit Jiwa Klender Jakarta Timur.
Nursing (CMHN) yang bekerja sama Jurnal Keperawatan Jiwa,Vol 2,
dengan seluruh puskesmas yang ada di No.1. Mei 2014: 41-50
kota Jambi guna untuk melakukan Polit, D. F & Beck, C. T (2008). Nursing
Screening melalui perawat kesehatan jiwa Research Principles And Methods.
dan melakukan pembentukan kader Philadelphia: Lipincott Williams
kesehatan jiwa di masyarakat. and Wilkins
Potter, P. A & Perry, A.G. (2005).
DAFTAR PUSTAKA Fundamentals of Nursing:
Conceps, Proses, and Pracice. (4
Agustina, Priambodo (2009). Kajian th Ed). Philadelphia: Mosby-Years
Kebutuhan Perawatan Klien di Book-inc
Rumah Pasca Rawat. Diunduh Santrock, J.W. (2007). Psikologi
Melalui http://pustaka.unpad.ac.id. Pendidikan. Edisi Kedua. Jakarta :
Pada Tanggal 9 September 2015 Prenada Media Group

34
Jurnal Akademika Baiturrahim Vevi Suryenti Putri
Vol.5 No 2, September 2016

Shives, R.L. (2012). Basic Consepts of


Psychiatric Mental Health
Nursing. (8 th Ed). Wolters
Kluwer. Longwood. Forida
Sukmarini, N (2009). Optimalisasi Peran
Caregiver Pada Penatalaksanaan
Skizofrenia. Bandung: Majalah
Psikiatri
Stuart, G.W & Laraia, M. T (2009).
Principles and Practice of
Psychiatric Nursing. (8 th Ed). St.
Louis: Mosby
Towsend, C.M. (2011). Essentials Of
Psychiatric Mental Health Nursing.
(5 th Ed). Philadelphia: F.A. Davis
Company
Vanders, S.& Vandevelde (2012).
Recovering From Hallusinations:
A Qualitative Study of Coping with
Voices Hearing of People with
Schizofrenia in Hongkong. The
Scientific Wold Journal. Vol.
2012. ID 232619, 8 Pages

35

Vous aimerez peut-être aussi