Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Henny Lilyanti
ABSTRACT
ABSTRAK
Pengalaman menjadi korban atau pelaku atau saksi dari pengalaman traumatis dapat
menimbulkan gangguan fisik dan emosi (psikologis) bila gangguan ini berlangsung lebih dari 4
minggu pasca trauma dan didiagnosa sebagai Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Pengalaman
traumatik ini menjadikan kehidupan korban mengalami penurunan kualitas hidup karena mengalami
banyak gangguan fisik seperti sesak nafas, pusing, kehilangan selera makan, gangguan kognitif berupa
linglung, tidak mampu konsentrasi, lupa, gangguan emosi berupa halusinasi, mimpi buruk, mudah
marah, gangguan sosial dan gangguan perilaku (Varcarolis, 2006).Seseorang dikategorikan sebagai
penderita PTSD atau korban yang mengalami kejadian traumatis apabila sudah mengalami gangguan
emosi. Karya ilmiah ini menggunakan metode deskriptif dalam bentuk studi literatur yang ditelusuri
melalui Google Scholar, dan proquest terdapat 13 artikel yang sesuai.
Terapi SEFT dapat dijadikan alternatif psikoterapi untuk mengatasi masalah emosi pada
penderita PTSD atau yang mengalami gangguan emosi karena pengalaman traumatis.Terapi ini adalah
metode baru dari EFT yang telah terbukti efektif pada kasus PTSD veteran perang Vietnam namun
terapi ini lebih efektif karena menyertakan unsur spiritualitas. Prinsip terapi ini adalah
menyeimbangkan energi tubuh di 18 titik energi meridian sehingga apabila energi tubuh kembali
seimbang maka emosi negatif pun akan hilang dengan sendirinya (Zainuddin, 2007).
Terapi SEFT efektif untuk mengatasi PTSD atau yang mengalami gangguan emosi karena
pengalaman traumatis karena terapi ini mudah dan relatif cepat dengan efektifitas tinggi
19
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 15 Nomor 1 Februari 2016
20
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 15 Nomor 1 Februari 2016
Ibrahim, K., & Sriati, A. (2013) penelitian signifikan pada skor kecemasan siswa
ini bertujuan untuk membuktikan yang menghadapi Ujian Nasional yang
pengaruh SEFT terhadap penurunan gejala diberikan terapi SEFT melalui Bimbingan
depresi, kecemasan, dan stres pada pasien Kelompok dibandingkan dengan siswa
SKA (Sindrom Koroner Akut) yang yang menggunakan metode konvensional
dirawat di ruang rawat intensif jantung. tanpa proses bimbingan kelompok.
Rancangan penelitian adalah quasi Tujuan penulisan karya ilmiah
experimental, dengan jumlah sample 42 adalah penulis tertarik untuk melakukan
orang. Kelompok intervensi dan kelompok analisa terkait dengan penerapan terapi
kontrol diukur tingkat depresi, kecemasan, SEFT sebagai salahsatu terapi psikoterapi
dan stres mengunakan kuesioner The dalam mengatasi kecemasan pada klien
Depression Anxiety Stress Scales dengan PTSD.Memberikan gambaran
21(DASS 21) kemudian pada kelompok penerapan terapi SEFT pada klien
intervensi diberikan intervensi SEFT satu PTSD.Memberikan analisa mengenai
kali selama 15 menit dan diukur kembali penerapan terapi SEFT pada klien
tingkat depresi, kecemasan, dan stres pada kecemasan yaitu PTSD
kelompok intervensi dan kelompok
KAJIAN LITERATUR
kontrol. Hasilnya menunjukkan perbedaan
Terapi SEFT merupakan metode
yang bermakna antara tingkat depresi,
baru dalam melakukan terapi EFT
kecemasan, dan stres sebelum dan sesudah
(Emotional Freedom Technique) yaitu
intervensi SEFT antara kelompok
dengan menyertakan energi spiritual
intervensi dan kelompok kontrol (p<0,05).
dalam pelaksanaannya.EFT di kemukakan
Yunita (2013) melakukan penelitian untuk
oleh Gary Craig. Tehnik ini telah di uji
menguji keefektifan metode Spiritual
cobakan sejak tahun 1991 dengan
Emotional Freedom Technique (SEFT)
berkeliling Amerika dan saat Gary Craig
dalam LayananBimbingan Kelompok
menawarkan para veteran perang Vietnam
untuk menurunkan kecemasan siswa
yang telah puluhan tahun mengalami
menghadapi Ujian Nasional.Subjek
PTSD dan hanya dengan 6 hari ia telah
penelitian ini adalah siswa yang
membebaskan sekitar 20 orang veteran
terindikasi memiliki skor kecemasan
dari penderitaan emosinya yang telah
tinggi.Pada kelompok eksperimen
ditangani oleh belasan psikoterapis tanpa
diberikan terapi Spiritual Emotional
menunjukkan hasil yang signifikan. Larry
Freedom Technique (SEFT) dalam
Dossey melakukan penelitian tentang efek
bimbingan kelompok dengan empat
do’a terhadap kesembuhan pasien dan
tahapan, yaitu: tahap I pembentukan,
hasilnya menunjukkan bahwa do’a dan
tahap II perkenalan lebih lanjut, tahap III
spiritualitas terbukti secara ilmiah
kegiatan dan tahap IV pengakhiran.
memiliki kekuatan yang sama besar
Hasilnya adalah terdapat perbedaan yang
21
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 15 Nomor 1 Februari 2016
22
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 15 Nomor 1 Februari 2016
unsur spiritualitas dan tehnik lain yang ujung tempat bertemunya tulang dada,
terlibat (Zainuddin, 2007). collar bone dan tulang rusuk pertama,
Tehnik SEFT ini ada dua versi 8).Under the arm/ di bawah ketiak sejajar
yaitu versi lengkap dengan 18 titik dan dengan putting susu (pria) atau tepat di
versi ringkas dengan 9 titik.Kedua versi bagian tengah tali bra (wanita), 9). Bellow
ini terdiri dari 3 tahap yaitu :The Set-Up, nipple/2,5 cm di bawah putting susu (pria)
The Tune-In, The Tapping. The Set-Up atau di perbatasan antara tulang dada dan
adalah untuk memastikan aliran energi bagian bawah payudara, 10). Inside of
yang kita arahkan tepat dan untuk hand/di bagian dalam tangan yang
menetralisir Physchological Reversal yang berbatasan dengan telapak tangan,
biasanya berupa pikiran negatif.The Set- 11).Outside of hand/di bagian luar tangan
Up terdiri dari 2 aktivitas yaitu : doa yang berbatasan dengan telapak tangan,
kepasrahan pada Allah SWT bahwa 12).Thumb/ibu jari disamping luar bagian
masalah atau rasa sakit yang dialami saat bawah kuku, 13).Index finger/jari telunjuk
ini kita ikhlas menerimanya dan kita di samping luar bagian bawah kuku (
pasrahkan kesembuhannya hanya pada bagian yang menghadap ibu jari), 14).
Allah SWT, aktivitas kedua adalah saat Middle finger/jari tengah samping luar
mengucapkan kalimat doa kepasrahan kita bagian bawah kuku (di bagian yang
menekan dada kita di Sore spot atau di menghadap ibu jari), 15).Ring finger/jari
karate chop. The Tune-In untuk masalah manis di samping luar bagian bawah kuku
fisik adalah dengan merasakan rasa sakit ( di bagian yang menghadap ibu jari), 16).
yang kita alami dan ingin di hilangkan, Baby finger/di jari kelingking samping
sedangkan untuk masalah emosi adalah luar bawah kuku, 17).Karate chop/ di
dengan cara memikirkan sesuatu yang samping telapak tangan yaitu bagian yang
dapat membangkitkan energi negatif yang sering digunakan untuk mematahkan
ingin kita hilangkan. Bersamaan dengan balok saat karate, 18).Gamut spot/ di
The Tune-In ini kita lakukan The Tapping bagian antara perpanjangan tulang jari
yaitu ketukan ringan dengan manis dan tulang jari kelingking. Khusus
menggunakan ujung jari pada titik-titik di titik terakhir sambil melakukan 9 gamut
tertentu pada tubuh kita sambil terus tune- prosedur, gerakan ini untuk merangsang
in. Titik-titik yang dimaksud adalah : 1). otak bagian tertentu, adapun ke 9 gerakan
Crown/pada titik di bagian atas kepala. 2). tersebut yaitu : menutup mata, membuka
Eye brow/ pada titik permulaan alis mata, mata, mata digerakkan dengan kuat ke
3). Side of Eye/ di atas tulang disamping kanan bawah, mata digerakkan dengan
mata, 4).Under Eye/ 2 cm dibawah kuat ke kiri bawah, memutar bola mata
kelopak mata, 5).Under the nose/ tepat di searah jarum jam, memutar bola mata
bawah hidung, 6).Chin/ di antara dagu dan berlawanan dengan jarum jam, bergumam
bagian bawah bibir, 7).Collar bone/di dengan berirama selama 3 detik,
23
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 15 Nomor 1 Februari 2016
menghitung 1,2,3,4,5 dan bergumam lagi mungkin saat ini anak anak tidak
selama 3 detik. Setelah menyelesaikan 9 mengalami PTSD namun ia menjadi lebih
gamut prosedur langkah terakhir adalah rentan terhadap kejadian PTSD apabila
mengulang lagi sampai di titik ke 17 dan saat dewasa kembali mengalami
diakhiri dengan mengambil nafas panjang pengalaman yang traumatis seperti yang
lalu menghembuskan dengan pelan sambil dikemukakan dalam penelitian Breslau et
mengucapkan rasa syukur, al (2014) menemukan bahwa orang-orang
(Alhamdulillah) (Zainuddin, 2007). yang mempunyai pengalaman trauma
sebelumnya terutama terpapar saat masa
PEMBAHASAN
kecil mempunyai resiko yang lebih besar
Indonesia sebagai salah satu
untuk mengalami PTSD pada trauma
negara yang rawan terhadap kejadian
berikutnya. Namun menurut Kosvianti &
bencana alam. Pada setiap kejadian
Hakimi (2012)tidak ada perbedaan yang
bencana akan di dapatkan banyak korban
bermakna tentang gejala PTSD pada siswa
yang mengalami gangguan fisik dan
yang mengalami multitrauma, kehilangan
emosi. Gangguan emosi dapat berupa
jiwa dan kehilangan properti.Hanya
PTSD.Saniti & Made (2013) Tenaga
strategi koping menghindar dan mencari
kesehatan perlu mengetahui pengelolaan
dukungan yang memiliki hubungan
yang cermat dalam menangani PSTD
bermakna dengan gejala PTSD.Juga tidak
yaitu untuk memahami sifat PSTD yang
ada hubungan antara jenis kelamin dan
dialami klien dan menentukan manajemen
dukungan sosial dengan PTSD.Hal ini
dan perawatannya secara tepat. Penangan
menunjukkan bahwa strategi koping
PSTD ini harus cermat karena efek trauma
menjadi bermakna terhadap kejadian
akan berbeda pada individu. Terapi SEFT
PTSD pada anak.Terapi SEFT dapat
dapat dilakukan oleh orang non medis dan
dilakukan pada anak atau pun dewasa dan
dapat diajarkan sehingga klien dapat
tanpa ada efek samping sehingga
melakukannya untuk diri sendiri atau
pencegahan PTSD dapat di lakukan
kepada orang lain (Zainuddin, 2007).
dengan upaya penanganan terhadap
Pelaksanaan terapi SEFT juga relatif
gejala-gejala yang nampak saat pasca
sebentar namun hasilnya efektif.
trauma misalnya gelisah, cemas, sulit tidur
Penderita PTSD dapat dialami
dapat langsung dilakukan terapi SEFT
oleh dewasa dan anak-anak.Pangau &
(Zainuddin, 2007).
Wowiling (2014) bahwa anak-anak
PenelitianJunita & Direzkia
termasuk yang rentan mengalami trauma
(2015) bahwa masyarakat yang berada di
pasca bencana sehingga rentan terkena
wilayah zona terparah dari peristiwa
PTSD terdapat perbedaan signifikan pada
tsunami Aceh masih memiliki reaksi
karakteristik anak berdasarkan usia, jenis
psikologis trauma gejala seperti mati rasa
kelamin dan pendidikan anak. Walaupun
saat kembali mengalami-gempa, mudah
24
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 15 Nomor 1 Februari 2016
belum didiagnosa PTSD namun telah Sadock, B. J., & Sadock, V. A. (Eds.).
menunjukkan gejala-gejala kecemasan, (2010). Kaplan And Sadock's
stress, sulit konsentrasi, mimpi buruk dsb Pocket Handbook Of Clinical
Psychiatry. Lippincott Williams &
DAFTAR PUSTAKA
Wilkins.
Bakara, D. M., Ibrahim, K., & Sriati, A.
Safitri, S. N. (2010). Studi Penentuan
(2013). Pengaruh Spiritual
Batas Maritim Antara Dua
Emotional Freedom Technique
Negara Berdasarkan Undang-
(Seft) Terhadap Tingkat Gejala
Undang Yang Berlaku Di Dua
Depresi, Kecemasan, Dan Stres
Negara Yang Bersangkutan (Studi
Pada Pasien Sindrom Koroner
Kasus: NKRI dan RDTL).
Akut (SKA) Non Percutaneous
Saniti, A., & Made, N. (2013). Diagnosis
Coronary Intervention
And Management Post Traumatic
(PCI). Jurnal Keperawatan
Stress Disorder In Sexual
Padjadjaran, 1(1).
Abuse. E-Jurnal Medika
Frisch N.C & Frisch L.E (2005)
Udayana, 2(6), 954-971.
Psychiatric Mental Health
Yosep, Iyus. (2013). Keperawatan
rd
Nursing.3 Ed. New York:
Jiwa.Cet 5. Bandung: Refika
Thomas Delmar Learning, pp
Aditama, p 285
203-3
Yuliani, W. (2011).Analisis Pengaruh
Halter, M. J., & Varcarolis, E. M.
Tipe Dukungan Emosional
(2010). Varcarolis' Foundations
Terhadap Tingkat Post-Traumatic
Of Psychiatric Mental Health
Stress Disorder (PTSD) Pada
Nursing: A Clinical Approach.
Penyintas Bencana Letusan
Elsevier Health Sciences.
Gunung Merapi (Studi Kasus 200
Nirwana, H. (2012). Konseling Trauma
Penyintas Di Desa Balerante
Pasca Bencana. Jurnal Ilmu
Kecamatan Kemalang Kabupaten
Pendidikan, 15(2).
Klaten)
Nurtanty, N. D. (2012). Post-Traumatic
Yunita, E., Darminto, E., & Si, M.
Stress Disorder (PTSD).
(2013).Penerapan Spiritual
Pangau, A., Kanine, E., & Wowiling, F.
Emotional Freedom Technique
(2014). Perdebaan Post-Traumatic
Dalam Bimbingan Kelompok
Stress Disorder Pada Anak Di
Untuk Menurunkan Kecemasan
Daerah Aliran Sungai
Siswa SMA Dalam Menghadapi
Tondanopasca Banjir Bandang
Ujian Nasional. Jurnal BK
Kota Manado. Jurnal
Unesa, 3(1).
Keperawatan, 2(2).
Zainuddin A.F (2007). Spiritual
Emotional Freedom Technique
26
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 15 Nomor 1 Februari 2016
BIODATA PENULIS
Nama lengkap dan gelar : Henny Lilyanti, S.Kep, Ners
Tempat/tanggal lahir : Ciamis, 22 Februari 1976
Alamat e-mail : henilili22@yahoo.com
Institusi tempat kerja : Fakultas Ilmu Kesehatan – Univ Galuh
Alamat kantor : Jl. RE Martadinata No 150 Ciamis 46251
Telp/Fax (0265) 2752593
RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL
1 SMA Negeri 1 Tasikmalaya 1992 - 1995
2 Akademi Keperawatan Dep-Kes Tasikmalaya 1996 - 1999
3 Universitas Gadjah Mada - Program Studi Ilmu 2000 - 2002
Keperawatan
4 Universitas Gadjah Mada - Profesi Keperawatan 2002 - 2003
5 Universitas Padjadjaran – Magister Keperawatan Jiwa 2013 - 2015
27