Vous êtes sur la page 1sur 12

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN

MENULIS TEKS CERITA PENDEK BERBASIS TEKNIK CRITICAL INCIDENT


UNTUK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 PADANG

Riska Novia Matalata¹, Indriani Nisja², Ninit Alfianika2


1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
Riskanovia2312@gmail.com

ABSTRACT

The study was motivated by the lack of development of the ability to write a short
story student text for teaching materials used by students not in the form of a text book but,
still in draft Indonesian student book. The purpose of this study to describe the learning
modules short story writing text-basedtechnique critical incident for junior high school
students of class IX 8 Padang. This type of research is quantitative research methods
development. Development model used in this study is a model ADDIE by using the steps:
(1) Analysis (analyze), (2) Design (designing), (3) Development (developing), (4)
Implementation (implements), dan (5) Evaluation (evaluate). The research result toward
development of learning modules short story writing text-basedtechnique critical incident
for junior high school students of class IX 8 Padang. First, the falidity of the learning
modules short story writing text-basedtechnique critical incident developed as very valid ie
95.9%. Second, the practicalities of learning modules short story writing text-basedtechnique
critical incident developedas very valid that 100% of the result of the practicalities of
teachers and 92.2% of the practicalities of the students. Third, the effectiveness of the
learning modules short story writing text-basedtechnique critical incident developedas very
effective of observation of student activity obtained an average score of 97.6% and the value
of the average student who is the subject of the trial was 90.2%. Thus, it can be concluded
that the learning module to write a short story text-basedtechnique critical incident
developed can be used as teaching materials in learning Indonesian prose, especially for
short story writing text material.

Keywords: Development, Wrote A Short Story Text, Learning Modules, Techniques


Incident Critical

PENDAHULUAN Pertama (SMP), semester ganjil.


Menulis teks merupakan Materi ini terdapat pada Kompetensi
suatu keterampilan yang harus Inti (KI) Ke-4 “Mencoba, mengolah,
dikuasai siswa sesuai yang tercantum dan menyaji dalam ranah konkret
pada kurikulum 2013 (revisi) untuk (menggunakan, mengurai,
siswa kelas IX Sekolah Menengah merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak belum terlaksana dengan baik karena
(menulis, membaca, menghitung, dipengaruhi oleh latar belakang
menggambar, dan mengarang) sesuai siswa, keterbatasan sumber belajar
dengan yang dipelajari di sekolah yang berkualitas. Sedangkan teks
dan sumber lain yang sama dalam cerpen merupakan sebuah teks yang
sudut pandang/teori” dan mempunyai fungsi sosial sebagai
Kompetensi Inti (KI) ke-4.6 fungsi mendidik, mengontrol
“Mengungkapkan pengalaman dan perilaku sosial masyarakat yang
gagasan dalam bentuk cerita pendek dipandang menyimpang dari norma-
dengan memperhatikan struktur dan norma. (Yasa, 2014:265). Menurut
kebahasaan.” (Kemendikbud, Mahsun (2014:27), teks cerpen
2016:8). Pada kurikulum 2013 memiliki atas beberapa struktur,
(revisi) dalam standar isi tersebut yaitu: 1) orientasi/pengenalan,
dinyatakan bahwa pembelajaran penentuan peristiwa, menciptakan
bahasa Indonesia salah satu jenis gambaran visual latar, dan waktu
keterampilan berbahasa yang dituntut kisah. Pengenalan karakter dan arah
adalah keterampilan menulis yang menuju komplikasi. 2)
disusun dengan berbasis teks baik komplikasi/masalah, cerita bergerak
lisan maupun tulisan. Pada seputar konflik atau masalah yang
Kompetensi Dasar (KD) ini mempengaruhi latar waktu dan
diturunkan ke dalam indikator karakter. Tokoh utama mengarah ke
menulis yaitu menulis teks cerita solusi. 3) resolusi/pemecahan
pendek berdasarkan pengalaman masalah, solusi untuk masalah atau
dengan memperhatikan struktur dan tantangan dicapai berhasil.
kebahasaan teks cerita pendek. Menurut Trianto (2016:76)
Berdasarkan hasil wawancara ciri kebahasaan teks cerita pendek
pada tanggal 13 Januari 2017 dengan adalah sebagai berikut: pertama,
guru bahasa Indonesia yang Sudut pandang pencerita menjadi ciri
mengajar di kelas IX SMP Negeri 8 kebahasaan yang khas cerpen,
Padang diperoleh kesimpulan bahwa apakah pencerita menjadi orang
proses pembelajaran menulis cerpen pertama atau ketiga. Kedua,
Beberapa dialog dapat dimasukkan, terencana dan didesain untuk
menunjukkan waktu kini atau membantu peserta didik menguasai
lampau. Ketiga, Kata benda khusus, tujuan belajar yang spesifik,
pilihan kata benda yang bermakna sedangkan bahan ajar yang
kuat dan bermakna khusus, misalnya digunakan oleh siswa belum berupa
memilih kata beringin atau trembesi buku teks tapi, masih berupa draf
dibanding pohon. Keempat, uraian buku siswa bahasa Indonesia. Bahan
deskriptif yang rinci, deskripsi dari ajar berupa draf buku siswa bahasa
yang digunakan untuk Inonesia yang yang digunakan di
menggambarkan pengalaman, latar, sekolah masih bersifat monoton dan
dan karakter. Misalnya, baunya kurang menarik, dapat dilihat dari
seperti apa, apa yang bisa didengar, segi bentuk isi materi yang kurang,
terlihat seperti apa, seperti apa dan dari segi warna yang tidak
rasanya, dan lain-lain. Kelima, menarik mengakibatkan rendahnya
penggunaan majas: simile minat baca siswa terhadap draf yang
(perbandingan langsung), metafora digunakan. Oleh sebab itu, siswa
(perbandingan tidak langsung atau kurang termotivasi untuk belajar.
tersembunyi), personifikasi (benda Selain itu, siswa sulit untuk
mati yang dianggap seperti makhluk menuangkan ide dan
hidup. Keenam, penggunaan mengembangkan ide, dikarenakan di
pertanyaan retoris sebagai teknik sekolah guru membatasi mereka
melibatkan pembaca. dengan tema saat menulis teks cerita
Selain itu, belum tersedianya pendek.
modul berbasis teknik critical Masalah awal yang
incident. Dimana fungsi sebuah ditemukan di SMP Negeri 8 Padang
bahan ajar berupa modul menurut adalah rendahnya kemampuan
Daryanto (2013:9), modul menulis teks cerita pendek siswa
merupakan salah satu bentuk bahan kelas IX.c. Menurut Zaini (2005:2),
ajar yang dikemas secara utuh dan tujuan dari penggunaan strategi ini
sistematis, didalamnya memuat adalah untuk melibatkan siswa sejak
seperangkat pengalaman belajar yang awal dengan melihat pengalaman
mereka. Sejalan dengan itu, Menurut untuk siswa kelas IX SMP Negeri 8
Flanagan (1954) Teknik critical Padang. Menurut Sugono
Incident ini terdiri dari prosedur (2008:1355), menjelaskan bahwa
pengamatan langsung terhadap valid adalah berlaku atau sah. Jadi
tingkah laku manusia dalam modul yang valid adalah modul yang
kehidupan untuk memperoleh benar atau sah. Sugono (2008:909),
manfaat yang potensial untuk berpendapat bahwa praktis adalah
memecahkan masalah yang dihadapi. mudah dan senang memakainya.
Zaini (2005:2), mengemukakan Sugono (2008:311), menyatakan
pendapatnya mengenai strategi bahwa efektif adalah efeknya,
pembelajaran aktif critical Incident, pengaruhnya, dan akibatnya. Aspek
ia mengemukakan langkah-langkah efektivitas yang diamati adalah hasil
dari strategi critical incident, berikut belajar siswa yang meliputi ranah
ini; (1) sampaikan kepada siswa kognitif, psikomotor, dan afektif.
topik atau materi yang akan
dipelajari. (2) beri kesempatan METODOLOGI PENELITIAN
beberapa menit kepada siswa untuk Metode penelitian ini adalah
mengingat pengalaman mereka yang penelitian pengembangan. Sugiyono
tidak terlupakan berkaitan dengan (2012:297), menjelaskan bahwa
materi yang ada. (3) tanyakan metode penelitian dan
pengalaman apa yang menurut pengembangan (research and
mereka tidak terlupakan. (4) development) adalah metode
sampaikan materi pelajaran dengan penelitian yang digunakan
mengaitkan pengalaman siswa menghasilkan produk tertentu dan
dengan materi yang akan menguji keefektifan produk tersebut.
disampaikan. Model pengembangan yang
Penelitian ini bertujuan untuk digunakan dalam penelitian ini
Mendeskripsikan proses pembuatan adalah model ADDIE. Pribadi
modul pembelajaran menulis teks (2014:22), menyebutkan beberapa
cerita pendek berbasis teknik critical model atau pendekatan desain sistem
incident yang valid, praktis, efektiv pembelajaran yang dapat digunakan
untuk mendesain dan dilakukan uji coba terhadap 9 orang
mengembangkan program siswa, yaitu 3 siswa yang
pembelajaran. Salah satu model atau berkemampuan tinggi, 3 siswa yang
pendekatan desain sistem berkemampuan sedang, dan 3 orang
pembelajaran yang dapat siswa yang berkemampuan rendah.
diimplementasikan untuk mendesain Data yang akan dihasilkan
dan mengembangkan program dari uji coba berupa penilaian
pelatihan yang efektif adalah model terhadap produk yang diujicobakan
ADDIE. Model ADDIE, sesuai yang terhimpun melalui instrumen
dengan namanya, berisi beberapa evaluasi modul. Jenis data dalam
tahap yang dapat digunakan untuk penelitian ini berupa data
mendesain dan mengembangkan kuantitatif. Data tersebut diperoleh
sebuah program pelatihan yang dari skor angket validitas, skor
efektif dan efisien dengan angket praktikalitas, skor lembar
menggunakan langkah yaitu: (1) observasi, skor tes unjuk kerja
Analysis (menganalisis), (2) Design siswa.
(merancang), (3) Development Instrumen yang digunakan
(mengembangkan), (4) dalam pengumpulan data dalam
Implementation penelitian ini adalah angket, lembar
(mengimplementasikan), dan (5) observasi, dan tes unjuk kerja.
Evaluation (mengevaluasi). Angket digunakan untuk melihat
Uji coba dilakukan untuk validitas dan praktikalitas. Lembar
mengetahui efektivitas dari produk observasi digunakan untuk melihat
yang dikembangkan. Dalam hal ini, aktivitas siswa, dan tes unjuk kerja
uji coba dilakukan pada siswa kelas untuk hasil belajar siswa. Angket
IX.c SMP Negeri 8 Padang. Hal ini validitas dan praktikalitas disusun
sesuai dengan pendapat Asyhar menurut skala Likert.
(2011:160), uji coba dilakukan Teknik analisis data yang
kepada peserta didik dalam digunakan adalah teknik analisis
kelompokn terbatas, misalnya 5─10 data deskriptif. Teknik analisis
orang siswa. Pada penelitian ini deskriptif dilakukan dengan
menggunakan statistik deskriptif. memperoleh persentase rata-rata
Statistik deskriptif adalah statistik 95,9% dengan kategori Sangat valid.
yang digunakan untuk menganalisis Menurut Sugono (2008:1355),
data dengan cara mendeskripsikan menjelaskan bahwa valid adalah
atau menggambarkan data yang berlaku atau sah. Jadi modul yang
telah terkumpul sebagaimana valid adalah modul yang benar atau
adanya tanpa bermaksud membuat sah.
kesimpulan yang berlaku untuk Penjabaran terhadap aspek
umum atau generalisasi. Analisis yang dinilai di antaranya sebagai
data hasil penelitian dilakukan untuk berikut. Aspek kelayakan isi
mengetahui validitas, kepraktisan, diperoleh rata-rata persentase 95%
dan efektivitas perangkat dengan kategori sangat valid. Aspek
pembelajaran yang telah dibuat. kelayakan bahasa diperoleh rata-rata
persentase 93,7% dengan kategori
HASIL DAN PEMBAHASAN sangat valid. Aspek kelayakan
Hasil penelitian yang dipeoleh penyajian mendapatkan rata-rata
dari pengembangan modul persentase 98,2% dengan kategori
pembelajaran menulis teks cerita sangat valid. Aspek kegrafikaan
pendek berbasis teknik critical mendapatkan rata-rata persentase
incident untuk siswa kelas IX SMP 96,5% dengan kategori sangat valid.
negeri 8 Padang dilihat dari validitas, Tabel 1. Validasi Modul
Pembelajaran
paktikalitas, dan efektivitas. No. Aspek Skor Nilai Kategori
1. Proses validitas modul Penyajian yang Validasi
Diperoleh (%)
pembelajaran menulis teks 1. Aspek 76 95% Sangat
kelayakan valid
cerita pendek berbasis teknik isi
2. Aspek 30 93,7% Sangat
critical incident yang valid kelayakan valid
bahasa
untuk siswa kelas IX SMP
3. Aspek 55 98,2% Sangat
Negeri 8 Padang. kelayakan valid
penyajian
Berdasarkan hasil analisis 4. Aspek 19,3 96,5% Sangat
Kegrafikaan valid
yang telah dilakukan, dapat diperoleh Jumlah 180,3 95,9 Sangat
valid
hasil validasi modul secara umum
Hal ini dapat diketahui bahwa guru sebagai berikut. Aspek
penilaian terhadap angket validasi kemudahan dalam penggunaan
ahli pada umumnya berkategori memperoleh skor rata-rata 100%
sangat valid, hal itu dapat dilihat dari dengan kategori sangat praktis.
20 pernyataan dari aspek kelayakan Aspek kesesuaian dengan waktu
isi. Pada aspek kelayakan bahasa, memperoleh skor rata-rata 100%
validasi ahli memberikan berkategori dengan kategori praktis.
sangat valid dapat dilihat dari 8
Tabel 2. Praktikalitas Modul
pernyataan dari aspek kelayakan Pembelajaran Bagi Guru
No. Aspek Skor Nilai Kategori
bahasa. Pada aspek kelayakan Penyajian yang Validasi
penyajian berkategori sangat valid di Diperoleh
1. Aspek 44 100 Sangat
lihat dari 14 pernyataan aspek kemudahan praktis
dalam
kelayakan penyajian dan pada aspek penggunaan
2. Aspek 8 100 Sangat
kelayakan kegrafikaan validasi ahli kesesuaian praktis
dengan
memberikan berkategori sangat valid waktu
dapat dilihat dari 5 pernyataan dari Jumlah 52 100 Sangat
praktis
aspek kelayakan kegrafikaan. Hal ini dapat diketahui
2. Proses praktikalitas modul penilaian terhadap angket
pembelajaran menulis teks praktikalitas bagi guru Pertama,
cerita pendek berbasis teknik aspek kemudahan dalam penggunaan
critical incident yang praktis secara umum berkategori sangat
untuk siswa kelas IX praktis. Pencapaian kategori sangat
SMPNegeri 8 Padang. praktis tergambar dari hasil penilaian
Berdasarkan hasil analisis guru yang menyatakan bahwa
data, praktikalitas modul bagi guru petunjuk yang ada di dalam modul
memperoleh skor rata-rata 100% berbasis teknik critical incident
dengan kategori sangat praktis. mudah dipahami oleh guru. Kedua,
Sesuai pendapat Sugono (2008:909), aspek kesesuaian dengan waktu
berpendapat bahwa praktis adalah secara umum berkategori sangat
mudah dan senang memakainya. praktis. Hal ini dapat diketahui
Penjabaran praktikalitas modul bagi berdasarkan hasil penilaian guru
yang menyatakan bahwa waktu yang Tabel 3. Praktikalitas Modul
Pembelajaran Bagi Siswa
dibutuhkan untuk mempelajari No. Aspek Skor Nilai Kategori
materi yang terdapat di dalam modul Penyajian yang Validasi
Diperoleh (%)
berbasis teknik critical incident 1. Aspek 76 95% Sangat
kelayakan valid
sesuai dengan waktu yang telah isi
2. Aspek 30 93,7% Sangat
ditetapkan dalam silabus kelayakan valid
bahasa
pembelajaran dan dapat menghemat 3. Aspek 55 98,2% Sangat
waktu pembelajaran. Berdasarkan kelayakan valid
penyajian
hasil penilaian guru terhadap aspek 4. Aspek 19,3 96,5% Sangat
Kegrafikaan valid
kesesuain dengan waktu dapat Jumlah 180,3 95,9 Sangat
valid
disimpulkan bahwa modul berbasis
Hal ini dapat diketahui
teknik critical incident yang
penilaian terhadap angket
dirancang telah sesuai dengan waktu
praktikalitas bagi siswa adalah aspek
yang ditetapkan di dalam kurikulum
kemudahan dalam penggunaan dan
2013 revisi.
aspek kesesuain dengan waktu.
Berdasarkan hasil analisis Pertama, aspek kemudahan dalam
data, praktikalitas modul bagi siswa penggunaan secara umum
memperoleh skor rata-rata 92,2% berkategori sangat praktis.
dengan kategori sangat praktis. Pencapaian kategori sangat praktis
Penjabaran praktikalitas modul bagi tergambar dari hasil penilaian siswa
siswa sebagai berikut. Aspek yang menyatakan bahwa petunjuk
kemudahan dalam penggunaan yang ada di dalam modul berbasis
memperoleh skor rata-rata 93,5% teknik critical incident mudah
dengan kategori sangat praktis. dipahami oleh siswa. Dengan adanya
Aspek kesesuaian dengan waktu modul berbasis teknik critical
memperoleh skor rata-rata 84,7% incident memudahkan pemahaman
dengan kategori sangat praktis. konsep bagi siswa, belajar dengan
modul berbasis teknik critical
incident dapat meningkatkan
aktivitas dan motivasi belajar siswa,
serta siswa dapat belajar mandiri di
mana pun dan kapan pun meskipun pembelajaran menulis teks cerita
tidak ada guru. Kedua, kesesuain pendek menggunakan modul dapat
dengan waktu secara umum diketahui bahwa persentase aktivitas
berkategori sangat praktis. Hal ini siswa secara umum memperoleh skor
tergambar dari hasil penilaian siswa rata-rata 97,6% yang berkategori
yang menyatakan bahwa waktu yang sangat berhasil. Sugono (2008:311),
dibutuhkan untuk mempelajari menyatakan bahwa efektif adalah
modul berbasi teknik critical efeknya, pengaruhnya, dan
incident sesuai dengan waktu yang akibatnya. Aspek efektivitas yang
telah ditetapkan dalam silabus dan diamati adalah hasil belajar siswa
dapat menghemat waktu yang meliputi ranah kognitif,
pembelajaran. Berdasarkan hasil psikomotor, dan afektif. Aktivitas
penilaian siswa terhadap aspek siswa meliputi kegiatan yang
kesesuian dengan waktu dapat dilakukan selama proses
disimpulkan bahwa modul berbasis pembelajaran menggunakan modul.
teknik critical incident yang Aktivitas siswa diamati oleh
dirancang telah menghemat observer. Observer dalam penelitian
pembelajaran siswa dan sesuai ini berjumlah dua orang, yang
dengan waktu yang ditetapkan di peneliti sendiri dan guru bahasa
dalam silabus. Dengan demikian, Indonesia yang mengajar. Aktivitas
aspek kesesuain dengan waktu modul yang diamati oleh observer meliputi
berbasi teknik critical incident ini delapan indikator, yaitu; pertama,
telah bisa digunakan oleh siswa. menerima modul pembelajaran.
3. Proses efektivitas modul Kedua, memperhatikan instruksi
pembelajaran menulis teks guru. Ketiga, membaca Modul
cerita pendek berbasis teknik Pembelajaran. Keempat, mengikuti
critical incident yang efektiv kegiatan pembelajaran berdasarkan
untuk siswa kelas IX SMP langkah kerja yang ada dalam
Negeri 8 Padang Modul. Kelima, menjawab
Berdasarkan hasil analisis pertanyaan uji pembelajaran 1 dan 2
data aktivitas siswa pada yang ada dalam modul pembelajaran.
Keenam, mengerjakan latihan dalam modul pembelajaran.
menulis teks cerita pendek. Ketujuh, Walaupun demikian, secara umum
mengikuti tes menulis teks cerita aktivitas siswa dapat dikategorikan
pendek. sangat berhasil. Artinya modul
Berdasakan pengamatan yang berbasis teknik critical incident ini
dilakukan guru dan peneliti sebagai dapat meningkatkan aktivitas siswa
observer, dapat disimpulkan bahwa dalam belajar.
aktivitas belajar siswa dengan Berdasarkan hasil belajar
menggunakan modul pembelajaran siswa yang telah dianalisis dapat
menulis teks cerita pendek berbasis diketahui jumlah siswa yang tuntas
teknik critical incident untuk siswa sebanyak 9 orang. Persentase
kelas IX SMP yang dikembangkan ketuntasan klasikal adalah 90,2%.
tergolong sangat berhasil. Hal itu Hasil ini menegaskan bahwa siswa
terlihat dari hasil pengamatan kelas telah memenuhi ketuntasan
aktivitas siswa yang berkategori klasikal, hal ini terlihat dari hasil
sangat berhasil dari 7 aspek kegiatan belajar siswa saat menggunakan
yang diamati dalam keaktifan siswa modul ini dengan persentase 90,6%
dalam belajar. dibandingkan nlai persentase siswa
Meskipun secara umum sebelumnya yaitu 82,7%.
aktivitas pembelajaran menggunakan Tabel 4. Hasil Efektivitas Secara
modul berbasis teknik critical Umum
No. Aspek Skor Kategori
incident yang dirancang berhasil, Penyajian yang
tetapi juga ditemukan beberapa Diperoleh
1. Hasil 97,6 Sangat
kendala. Kendala tersebut ialah, tidak Aktivitas praktis
semua siswa memperhatikan Siswa
2. Hasil 90,2 Sangat
instruksi guru dan menjawab Belajar praktis
Jumlah 187,8 Sangat
pertanyaan uji pembelajaran 1 dan 2 praktis
yang ada dalam modul pembelajaran. Pada penilaian orientasi
Dari sembilan siswa, hanya lima digunakan 3 kriteria penilaian, yaitu:
siswa yang mengerjakan pertanyaan skor 3 diberikan apabila di dalam
uji pembelajaran 1 dan 2 yang ada tulisan siswa memenuhi 3 kriteria
orientasi yaitu (peristiwa, latar, dan Pada bagian resolusi hal
waktu), skor 2 diberikan apabila di yang akan dinilai ialah skor 3
dalam tulisan siswa memenuhi 2 diberikan apabila di dalam tulisan
kriteria orientasi yaitu (peristiwa, siswa terdapat resolusi yang relevan
latar, dan waktu), dan skor 1 dengan komplikasi, skor 2 diberikan
diberikan apabila di dalam tulisan apabila di dalam tulisan siswa
siswa memenuhi 1 kriteria orientasi terdapat resolusi yang tidak relevan
yaitu (peristiwa, latar, dan waktu). dengan komplikasi, dan skor 1
Berdasarkan hasil analisis, pada diberikan apabila di dalam tulisan
penulisan teks cerpen siswa terdapat siswa tidak terdapat resolusi. Pada
ketiga kriteria penilaian di dalam penulisan resolusi ini tidak
orientasi. Pada penulisan orientasi ini ditemukan kesalahan pada tulisan
tidak ditemukan kesalahan pada siswa, semua siswa mendapatkan
tulisan siswa, semua siswa skor maksimal (skor 3) pada bagian
mendapatkan skor maksimal (skor 3) resolusi, karena di dalam tulisan
pada bagian orientasi, karena di siswa terdapat resolusi yang relevan
dalam tulisan siswa memenuhi 3 dengan komplikasi.
kriteria orientasi yaitu (peristiwa,
latar, dan waktu). KESIMPULAN
Pada penilaian komplikasi Berdasarkan hasil penelitian
digunakan 3 kriteria penilaian, yaitu yang telah dilakukan dapat
skor 3 diberikan apabila di dalam disimpulkan bahwa Modul
tulisan siswa terdapat konflik yang Pembelajaran Menulis Teks Cerita
relevan dengan orientasi, skor 2 Pendek Berbasis Teknik Critical
diberikan apabila di dalam tulisan Insident Untuk Kelas IX SMP Negeri
siswa terdapat konflik yang tidak 8 Padang yang dikembangkan telah
relevan dengan orientasi, dan skor 1 memenuhi kriteria valid, praktis, dan
diberikan apabila di dalam tulisan efektif. Validitas modul yang
siswa tidak terdapat konflik dengan dikembangkan, yaitu 95,9% dengan
orientasi. kategori sangat valid. Praktikalitas
modul yang dikembangkan, yaitu
100% dengan kategori sangat praktis. (Online), Vol 51, No 4, diakses
Efektivitas modul yang 8 Juni 2017.
dikembangkan, yaitu 93,3% dengan Mahsun. 2014. Teks Dalam
kategori sangat efektif. Pembelajaran Bahasa Indonesia
Modul Pembelajaran Menulis Kurikulum 2013. Jakarta: PT
Teks Cerita Pendek Berbasis Teknik RajaGrafindo Persada.
Critical Incident Untuk Kelas IX Trianto, 2016. Buku Siswa Bahasa
SMP Negeri 8 Padang, tampilan Indonesia. Jakarta: Kemendikbud.
modul ini dirancang dengan berbasis Zaini Hisyam, dkk. 2005. Strategi
teknik critical incident dapat dan Pembelajaran Aktif. (Edisi
meningkatkan minat belajar siswa, Revisi) Yogyakarta: CTSD.
sehingga siswa dapat belajar secara Sugono, Dendi. 2008. Kamus Besar
mandiri dan dapat membantu Bahasa Indonesia. Jakarta: PT
memperlancar proses pembelajaran Gramedia Pustaka Utama.
menulis teks cerpen. Hal ini sesuai Pribadi, A Benny. (2014). Desain
dengan tujuan pembelajaran yang dan Pengembangan Program
akan dicapai, yaitu meningkatkan Pelatihan Berbasis Kompetensi:
kemampuan menulis teks cerpen. Implementasi Model ADDIE.
Jakarta: Prenada Media Group.
DAFTAR PUSTAKA
Asyhar, Rayandra. 2011. Kreatif
Mengembangkan Media
Pembelajaran. Jakarta: Gaung
Persada (GP) Press Jakarta.
Daryanto. 2013. Menyusun Modul
Bahan Ajar Untuk Persiapan
Guru Dalam Mengajar.
Yogyakarta. Gava Media.
Flanagan . 1954. The Critical
Incident Technique. Jurnal,

Vous aimerez peut-être aussi