Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh:
AKHMAD RIVALDY
NIM. H1G114027
FAKULTAS TEKNIK
BANJARMASIN 2018
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar rujukan.
Materai 6000
Akhmad Rivaldy
NIM. H1G114027
PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
OLEH
AKHMAD RIVALDY
NIM.H1G114027
Pembimbing Pendamping,
Fish supply in to the consumers need long relatives distance and much time.
Meanwhile the consumers always want fresh fish. The problem occurred was
broken stock of fresh fish in every shipping and happened almost all the time. It
made fish became stale and made supplier got lose.
The study was took place in Batulicin Simpang Empat in a harbor (Pelelangan
Pembongkaran Ikan) until now the handling of fish catches generally used ice
block in the usual cool box. Using ice block is one of easiest method. Although,
using ice block only could maintain low temperature in short time whereas the ideal
temperature of cool box should be 10 ͦ Celsius measured by usual temperature’s
device room. In shipping process, the driver unpack the cool box to checked
temperaturemanually. This matter waste time and cost because the driver should
provide extra ice block to maintain low temperature of cool box.
Keywords:
Temperature Censor, Fish cool box microcontroller, Fuzzy method, and
website.
iii
ABSTRAK
Dalam Penyuplaian Ikan kepada konsumen membutuhkan jarak dan waktu yang
relatif panjang, sedangkan konsumen selalu mengharapkan ikan segar. Dan
permasalahan yang dihadapi dalam produk ikan segar, yaitu persediaan yang rusak
(broken stock) sering kali berlebihan, sehingga banyak ikan yang membusuk dan
akhirnya mengalami kerugian.
Kata kunci:
Sensor Suhu, Mikrokontroler Cool Box Ikan, Metode Fuzzy, dan website.
iv
PERSEMBAHAN
v
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan judul : “Prototype Monitoring Suhu Bebasis Mikrokontroler Pada Cool
Box Ikan Di Pelabuhan PPI Menggunakan Sensor DS18B20 Dengan Metode
Fuzzy”.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh
ujian Sarjana Strata-1 Teknologi Informasi di Fakultas Teknik Universitas
Lambung Mangkurat Banjarmasin. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi
ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, hal ini
dikarenakan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki.
Atas segala kekurangan dan ketidaksempurnaan skripsi ini, penulis sangat
mengharapkan masukan, kritik dan saran yang bersifat membangun kearah
perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Cukup banyak kesulitan yang penulis
temui dalam penulisan skripsi ini, tetapi Alhamdullilah dapat penulis atasi dan
selesaikan dengan baik.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak dan semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan
dari Allah SWT
AKHMAD RIVALDY
vi
DAFTAR ISI
PERNYATAAN....................................................................................................... i
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
PERSEMBAHAN ................................................................................................... v
PRAKATA ............................................................................................................. vi
vii
2.1.6 Website ..................................................................................... 9
viii
3.8 Implementasi ...................................................................................... 27
5.1 Simpulan............................................................................................. 56
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Anggaran
xii
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Agama : Islam
Kewarganergaraan : Indonesia
Pekerjaan : Mahasiswa
Nama Orang Tua
- Ayah : Suharno
- Ibu : Nor Aiba
Anak Ke- : 1 dari 3 Bersaudara
Riwayat Pendidikan : - SDN Kampung Baru 10
Simpang Empat
- SMPN 1 Batulicin
- SMKN 1 Simpang Empat
- S1 Teknologi Informasi
Universitas Lambung
Mangkurat Banjarmasin
(2014 s/d Sekarang)
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
yang sudah dibawa saat perjalanan. Itu sangat memakan waktu dan biaya karena
driver selalu membawa cadangan es untuk berjaga-jaga dikalau suhu turun didalam
cool box tersebut. Batulicin Simpang Empat tempat dilakukanya penelitian,
pelabuhan PPI (Pelelangan Pembongkaran Ikan) suhu ideal dari didalam cool box
adalah 10˚C dengan menggunakan alat suhu ruangan seperti gambar dibawah ini.
mengecek dan memonitoring suhu cool box dengan mudah tanpa harus
membuka box dan mengecek secara manual.
2.1.1 Prototype
Prototype adalah contoh atau rangkaian awal dibangun untuk menguji sebuah
konsep atau proses sesuatu yang dapat digandakan atau dipelajarinya. Pengertian
prototype tidak selalu merujuk pada ukuran, artinya prototype tidak harus
berukuran sama dengan produk - produk yang ingin dirancang. Prototype bisa
berukuran lebih kecil atau lebih besar dibanding dengan produk yang akan
dirancang asalkan proses yang akan terjadi pada prototype mewakili proses atau
aksi yang terjadi pada system sebenarnya. Dalam tujuan pembuatan prototype
adalah untuk perbaikan atau penyempurnaan rancangan. Rangkaikan Prototype
elektronik dibuat pada protoboard, bagian mekanik dibuat dengan material yang
murah dan mudah dibentuk, dan bagian program computer dapat dijalankan pada
pc [9].
2.1.2 Suhu
Dalam keseharian, kita sudah tidak asing lagi dengan istilah suhu atau
temperatur. Badan kita dapat merasakan panas atau dinginnya suatu benda yang
kita pegang. Ketika seorang anak kecil menderita sakit demam, sang ibu
menyentuhkan tangannya ke dahi si anak untuk mengukut derajat panas badannya.
Contoh peristiwa lainnya, pada siang hari udara terasa panas karena suhunya tinggi,
sebaliknya ketka malam hari udara terasa dingin karena suhunya rendah [10]. Salah
satu dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut:
6
7
2.1.3 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah system komputer fungsional dalam sebuah chip yang
memiliki prosesor inti, memori RAM (memori program), wifi, dan peralatan output
input, mikrokontroler juga dapat disebut perangkat elektronik digital yang memiliki
input dan output serta kontrol dengan program yang dapat ditulis dan dihapus,
sesuai dengan cara kerja mikrokontroler. sebenarnya juga dapat membaca dan
menulis data [11]. Salah satu contoh Mikrokontroler dapat dilihat pada Gambar 2.2
berikut:
Keunggulan dari sensor suhu DS18B20 adalah selain memiliki komunikasi unik
yaitu sistem 1 wire, sensor ini juga memiliki jangkauan pengengukuran suhu mulai
dari -55oC sampai +125oC (-67oC sampai +257oF) serta memiliki tingkat akurasi
sebesar ±0.5oC pada rentan suhu -10oC sampai +85oC [12].
makanan tetap terjaga. [13] Cool box yang sering dipakai bisa dilihat pada Gambar
2.4 dibawah ini:
2.1.6 Website
Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang
digunakan untuk menampilkan informasi gambar, teks yang bergerak atau diam,
suara animasi bisa juga merupakan gabungan dari semuanya, berupa itu bersifat
statis maupun dinamis yang masing-masing disambungkan dengan jaringan-
jaringan halaman. Hubungan dari halaman satu ke halaman web lain disebut
Hyperlink, sedangkan Hypertext merupakan teks yang dijadikan media
penghubung [14].
secara linier seiring dengan perubahan suhu (temperature) yang juga terjadi secara
linier. Untuk membuat perubahan dari bentuk analog menjadi digital diperlukan
ADC suhu ruangan yang akan dikonversikan sebagai data digital 8-bit (FF
hexadecimal = 256 desimal) hasil digital dari ADC 0804 ini akan dikirimkan ke
port 2 (P2.0 – P2.7) pada mikrokontroler [18].
Secara keseluruhan alat pemantau suhu ini bekerja dengan baik karna hasil
percobaan didapat selisih yang kecil antara hasil pengukuran suhu dengan
menggunakan termometer rangkaian dengan termometer standar [18].
.
15
untuk mengukur suhu udara. Dari Setiap tipe untuk keakurasian juga berbeda, jadi
diperlukan perlunya penelitian dalam mengukur akurasi pada sensor suhu udara.
Dalam penelitian ini, empat sensor suhu udara akan diuji, yaitu DS18B20, LM35,
DHT22, dan DHT11. Dengan melakukan pengukuran suhu udara sebanyak lima
kali dan membandingkannya dengan termometer suhu udara. Hasil pengujian
menampilkan bahwa error pengukuran DHT11 adalah 3.12%, error pengukuran
LM35 sebesar 4.69%, eror pengukuran DS18B20 adalah 1.6% dan error
pengukuran DHT22 adalah 1.96%. Jadi dari hasil pengujian ini didapatkan
kesimpulan bahwa sensor DS18B20 memiliki akurasi sangat tinggi dibandingkan
dengan sensor sensor lainnya seperti DHT11, DHT22, dan LM35 dengan kesalahan
pengukuran sebesar 1.6%. [6] Tabel saat pengujian eror sensor bisa dilihat pada
Tabel 2.7 dibawah ini:
Problem Opportunity
Tidak adanya sistem yang Pengawasan Supplier yang Driver yang sudah
dapat memonitoring suhu memonitoring suhu menggunakan mobil memahami teknologi
cool box ikan saat cool box ikan masih angkutan dan cool box dan bisa
pengiriman. dengan cara manual. untuk mengirimkan mengoprasikan smart
ikan phone
Approach
Mikrokontroler Sensor Arduino Website Metode
DS18B20 IDE Logika Fuzzy
3. Approach
Approach dalam penelitian ini adalah dibuatnya implementasi sistem
sebuah hardware dan sofware yang dapat mengukur tingkat suhu cool box
yang terhubung dengan mikrokontroler, dan dilanjutkan dengan Arduino
IDE sebagai penerima informasi data yang dihasilkan, untuk selanjutnya
data yang dihasilkan dengan membuat sebuah website.
4. Hardware Development
Disini hardware yang digunakan adalah mikrokontroler dan juga sensor
Suhu DS18B20.
5. Sofware Development
Dan software yang digunakan adalah Arduino IDE dan website.
6. Hardware dan Software Implementation
Hardware dan Software Implementation merupakan implementasi dari
penelitian ini, dimana hardware dan software ini dapat
diimplementasikan di cool box ikan sehingga dapar dimonitoring
penyuplai selanjutnya dilakukan pretest sebelum menggunakan hardware
dan software ini, dan dilakukan posttest setelah menggunakan hardware
dan software tersebut.
7. Hardware dan Software Measurement
Hardware dan Software Measurement dilakukan perbandingan untuk
mengetahui hasil sebelum menggunakan Hardware dan Software dan
hasil setelah menggunakan Hardware dan Software, dan juga efisiensi
waktu, biaya, dan tenaga.
8. Result
Result merupakan hasil akhir setelah mengetahui permasalahan,
pendekatan, pengembangan, dan proses lainnya, maka diharapkan dapat
mengimplementasikan di cool box ikan sehingga dapat dimonitoring
penyuplai yang terhubung dengan mikrokontroler.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
19
20
penelitian, berikut tahap-tahap penelitian yang dilakukan pada Gambar 3.1 sebagai
berikut:
Mulai
Indentifikasi Masalah
Mencari tahu dan memahami
masalah yang akan dan di
selesaikan
Pengumpulan Data
Studi Pustaka
Studi Lapangan
Selesai
Pada Gambar 3.1 diatas terdapat beberapa tahapan prosedur penelitian yang
digunakan, yaitu dimulai dengan mengidentifikasi masalah dengan cara
memfokuskan, mencari tahu, memahami, dan mengetahui batasan-batasan masalah
yang akan dilakukan dalam penelitian. Kedua tahapan pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara melakukan studi pustaka dan studi lapangan. Ketiga tahapan
analisis dan perancangan yang mana tertuju pada hardware dan software serta
interface website yang diperlukan.
Keempat implementasi dan pengujian, pada tahapan ini akan dilakukan
implementasi dan pengujian terhadap hardware dan software yang telah dibuat
serta implementasi dan pengujian terhadap data yang didapat melalui uji coba
hardware. Kelima yaitu tahapan terakhir dimana pada tahapan ini akan ditarik
kesimpulan dari pembuatan hardware dan software yang telah dibuat serta
pemberian saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya.
1. Pengumpulan kebutuhan
Menentukan format semua perangkat lunak dan perangkat keras, menguraikan
sistem kontrol yang akan dibuat,dan mengidentifikasi semua kebutuhan.
2. Membangun prototipe
Membangun prototipe dengan membuat desain sementara sebagai dasar untuk
pengembangan lebih lanjut setelah dievaluasi dan untuk melihat stabilan
system sementara.
3. Evaluasi prototipe
Evaluasi ini dilakukan untuk mencari tahu apakah perancangan yang telah
dibuat sesuai dengan tujuan dari pembuatan .jika sesuai maka langsung menuju
ke 4. Jika perancangan akan di perbaiki dengan kembali ke langkah 1, 2 dan 3.
4. Mengkodekan sistem
Pada tahap ini prototipe yang disetujui diterjemahkan ke dalam Bahasa
pemrograman yang sesuai, bahasa pemrograman Pemrosesan untuk perangkat
keras dan PHP untuk perangkat lunak.
5. Pengujian system
Setelah system selesai dan siap digunakan, itu harus diuji terlebih dahulu
sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan menguji waktu respons
dari pelaksanaan perintah kontrol ke mikrokontroler sebagai pengontrol utama.
6. Evaluasi System
Mengevaluasi apakah system yang telah selesai sesuai dengan apa yang
diharapkan melalui observasi melalui kuesioner di suatu tempat atau agensi.
Jika sesuai, maka langkah akan 7 dilakukan, jika tidak ulangi langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan system
Perangkat keras dan perangkat lunak yang telah diuji dan seperti yang
diharapkan siap digunakan [21].
data yang dikirim oleh sensor mikrokontroler. maka data akan dapat di proses
menggunakan metode logika fuzzy untuk menunjukan keakurasian data yang
dikirim.
2. Perancangan Website
Dibawah ini terdapat perancangan interface website yang terdiri dari login,
tombol lampiran data monitoring suhu cool box, memilih keberangkatan mobil
dan juga mengetahui keseluruhan setiap mobil pengiriman yang berangkat.
Sedangkan tampilan adalah untuk menampilan monitoring suhu yang sudah di
pilih di lampitaran tadi.
Desain interface website dapat dilihat seperti Gambar 3.4 dibawah ini.
27
3.8 Implementasi
Pada bagian ini akan diimplementasikan hasil uji coba menggunakan
akurasi peramalan yang akan diukur menggunakan metode logika fuzzy.
Defuzzifikasi ialah pengubahan proses besaran fuzzy yang disajikan saat himpunan
fuzzy ke sinyal yang berupa crisp. Defuzzifikasi yang digunakan yaitu metode rata-
rata tebobot (weighted average). Dalam metode rata-rata tebobot, nilai output tegas
didapat dari nilai hasil output fuzzy untuk per set output fuzzy dengan nilai parameter
28
pada sumbu z dibagi dengan jumlah output Fuzzy untuk setiap output set fuzzy.
Rumus defuzzifikasi untuk rata-rata tertimbang adalah sebagai berikut:
ataupun hasil penelitian yang belum dipublikasi tanpa izin pemilik penelitian.
Selain itu juga tidak melakukan plagiarisme dan harus mencantumkan semua
narasumber yang digunakan pada penelitian.
Sesuai dengan panduan Tugas Akhir program studi Teknologi Informasi
Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
30
31
Bab ini membahas tentang penjelasan hasil dari penelitian yang sudah
dilakukan menggunakan prototype monitoring suhu menggunakan mikrokontroler
yang dibantu dengan sensor DS18B20 dan dimana data yang didapat akan dikirim
langsung ke kedipan lampu LED dan Website. Yang akan dibahas dalam bab ini
dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
NO Bahan Banyak
1 Es Batu 10
2 Cool Box 2
3 Ikan 10
NO Alat Banyak
1 Mikrokontroler 1
2 Modem Wireless 1
3 Kabel Jumper 10
4 Kabel USB 1
5 Komputer / laptop 1
7 Lampu LED 2
32
NO Software Banyak
1 Bahasa PHP 1
2 Aduino IDE 1
4 Web Browser 1
Step 3
Step 1 Step 2 Step 6
Step 7 Step 6
Step 8
Step 9
Step 5 Step 4
Sensor DS18B20 dan mikrokontroler Wemos D1 yang sudah terhubung dalam satu
rangkaian.
34
Metode fuzzy sering juga dikenal dengan nama metode MIN - MAX. Untuk
mendapatkan output diperlukan 4 tahapan, diantaranya:
3. Komposisi Aturan
Setelah memperoleh hasil fungsi implikasi, langkah selanjutnya adalah
menentukan komposisi masing-masing aturan dan metode yang digunakan untuk
melakukan inferensi system fuzzy, yaitu metode MAX (maksimum).
36
4. Defuzzifikasi
InputInput dari proses defuzzifikasi adalah himpunan fuzzy, sedangkan output
yang dihasilkan adalah angka dalam himpunan domain fuzzy. Satu diantara
metode defuzzyfikasi adalah metode centroid. Metode centroid dapat disebut
Pusat Area (Centre of Gravity) ialah metode yang sangat umum dan sangat
banyak diajukan oleh para peneliti untuk menggunakan. [22]
Berikut adalah perhitungan manual memprediksi suhu didalam cool box, sesuai 4
langkah tersebut.
1 ,𝑥 ≤ 0
20 − 𝑥
𝜇[𝑥]𝐷𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 = , 0 ≤ 𝑥 ≤ 20
20 − 0
0
{ , 𝑥 ≥ 20
0 , 𝑥 ≤ 15 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 25
𝑥 − 15
𝜇[𝑥]𝑆𝑒𝑗𝑢𝑘 = 20 − 15 , 15 ≤ 𝑥 ≤ 20
25 − 𝑥
{25 − 20 , 20 ≤ 𝑥 ≤ 25
37
0 , 𝑥 ≤ 20 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 30
𝑥 − 20
𝜇[𝑥]𝑚𝑢𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 = 25 − 20 , 20 ≤ 𝑥 ≤ 25
30 − 𝑥
{30 − 25 , 25 ≤ 𝑥 ≤ 30
0 , 𝑥 ≤ 25
𝑥 − 25
𝜇[𝑥]𝑃𝑎𝑛𝑎𝑠 = , 25 ≤ 𝑥 ≤ 30
30 − 25
1
{ , 𝑥 ≥ 30
(Suhu 16)
20 − 16
𝜇[𝑥]𝐷𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 = = 0,2
20 − 0
16 − 15
𝜇[𝑥]𝑆𝑒𝑗𝑢𝑘 = = 0,2
20 − 15
𝜇[𝑥]𝑀𝑢𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑎𝑛𝑎𝑠 = 0
𝜇[𝑥]𝑃𝑎𝑛𝑎𝑠 =0
1 ,𝑦 ≤ 0
3−𝑦
𝜇[𝑦]𝐿𝑇𝑀 = ,0 ≤ 𝑦 ≤ 3
3−0
0
{ ,𝑦 ≥ 3
0 , 𝑦 ≤ 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦 ≥ 7
𝑦−2
𝜇[𝑦]𝐿𝐵𝐶 = 5 − 2 ,2 ≤ 𝑦 ≤ 5
7−𝑦
{7 − 5 ,5 ≤ 𝑦 ≤ 7
0 , 𝑦 ≤ 6 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦 ≥ 15
𝑦−6
𝜇[𝑦]𝐿𝐵𝐿 = 11 − 6 , 6 ≤ 𝑦 ≤ 11
15 − 𝑦
{15 − 11 , 11 ≤ 𝑦 ≤ 15
0 , 𝑦 ≤ 15
𝑦 − 15
𝜇[𝑦]𝐿𝑇𝐵 = , 15 ≤ 𝑦 ≤ 30
30 − 15
1
{ , 𝑦 ≥ 30
Inferensi RULE
Perhitungan inferensi menetukan nilai z1, z2, z3, z4, z5, dan z6 bawah dalam fungsi
keanggotaan.
𝑎 _dingin = 0,2
𝑎 _sejuk = 0,2
𝑎 _mulai panas = 0
𝑎 _panas = 0
𝑧1 = 3 − (0,2 ∗ (3 − 0))
= 3 − (0,2 ∗ 3)
= 3 − 0,6
= 2,4
𝑧2 = 2 − (0,2 ∗ (2 − 7))
= 2 − (0,2 ∗ (−5))
= 2 − (−1)
=3
𝑧3 = 7 − (0,2 ∗ (7 − 2))
40
= 7 − (0,2 ∗ (5))
= 7−1
=6
𝑧4 = 6 − (0 ∗ (6 − 15))
= 6 − (0 ∗ (−9))
= 6−0
=6
𝑧5 = 15 − (0 ∗ (15 − 6))
= 15 − (0 ∗ (9))
= 15 − 0
= 15
𝑧6 = 15 − (0 ∗ (15 − 30))
= 15 − (0 ∗ (−15))
= 15 − 0
= 15
Defuzzyfikasi
(𝑧1 ∗ 𝑎𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡1 )
𝑍=
𝑎𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡
2,28
𝑍=
0,6
𝑍 = 3,8
41
Jadi hasil yang didapat adalah 3,8 millisecond untuk lampu akan menyala.
Fuzzifikasi
suhuDingin(){
jika (suhu kurang dari sama dengan 0)
{
maka nilai dingin = 1;
}
jika selain (suhu lebih dari sama dengan 0) dan (suhu kurang dari sama dengan 20)
{
maka nilai dingin = (20 - suhu) / (20 - 0);
}
jika selain (suhu lebih dari sama dengan 20)
{
maka nilai dingin = 0;
}
kembali ke dingin;
}
}
suhuSejuk(){
jika (suhu kurang dari sama dengan 15) atau (suhu lebih dari sama dengan 25)
{
maka nilai sejuk = 0;
}
jika selain (15 kurang dari sama dengan suhu ) dan (suhu kurang dari sama dengan
20)
{
45
jika selain (20 kurang dari sama dengan suhu) dan (suhu kurang dari sama dengan
25);
{
maka nilai sejuk = (25 - suhu) / ( 25 - 20);
}
kembali ke sejuk;
}
}
suhuMulaiPanas(){
jika (suhu kurang dari sama dengan 20) atau (suhu lebih dari sama dengan 30)
{
maka nilai mulaipanas = 1;
}
jika selain (20 kurang dari sama dengan suhu) dan (suhu kurang dari sama dengan
25)
{
maka nilai mulaipanas = (suhu - 20) / ( 25 - 20);
}
jika selain (25 kurang dari sama dengan suhu) dan (suhu kurang dari sama dengan
30);
{
maka nilai mulaipanas = (30 - suhu) / ( 30 - 25);
}
kembali ke mulaipanas;
}
}
suhuPanas(){
46
jika selain (25 kurang dari sama dengan suhu) dan (suhu kurang dari sama dengan
30)
{
maka nilai panas = (suhu - 25) / (30 - 25);
}
jika selain (suhu lebih dari sama dengan 30)
{
maka nilai panas = 1;
}
kembali ke panas;
}
}
Inferensi Rule
memanggil fungsi fuzzyfikasi(){
suhuDingin();
suhuSejuk();
suhuMulaiPanas();
suhuPanas();
}
memanggil fungsi fuzzy_rule(){
fuzzifikasi();
// jika suhu dingin maka lampu tidak menyala(LTM)
rule1 = 3 - (dingin * (3 - 0 ));
// jika suhu sejuk maka lampu menyala cepat(LMC)
47
Defuzifikasi
out = ((rule1*dingin) + (rule2a*sejuk) + (rule2b*sejuk) + (rule3a*mulaipanas) +
(rule3b*mulaipanas) + (rule4*panas)) / (dingin + sejuk + sejuk + mulaipanas +
mulaipanas + panas);
}
Pemanggilan Fungsi
memanggil fungsi setup(void)
{
//memutuskan WIfi
Wifi.disconnect();
//mengatur Wifi
WiFi.begin("ALDY","12345678"); // nama wifi ssid dan Passwordnya
while ((!(WiFi.status() == WL_CONNECTED))){
delay(300);
}
// Pin untuk Lampu LED
pinMode(D8, OUTPUT);
// Pin untuk Lampu LED
pinMode(D9, OUTPUT);
// memulai pembacaan sensor
sensors.begin();
48
sensor merequestTemperatur();
suhu = nilai baca pada sensor berdasarkan index sensor
// menampikan pada serial monitor nilai baca sensor
Mencetak.serial (" sensor 1 ");
Mencetak.serial (" C ");
Mencetak.serial (Celcius);
Mencetak.serial (" sensor 2 ");
50
Setelah pseudocode yang sudah buat kemudian akan dimasukkan ke arduino yang
menggunakan bahasa C. Halaman coding bisa dilihat dilampiran 2.
Lalu penulis memonitoring dengan alat menunggu suhu 15 sampai 20 menit apakah
suhu cool box terakumulasi atau belum. Setelah suhu cool box sudah terakumulasi
baru penulis berangkat sekitar jam 3 menggunakan mobil tanpa bak atau bisa juga
disebut minibus. Kemudian memasukan cool box yang sudah terpasang alat dan
memulai perjalan dari Universitas Lambung Makurat Fakultas Teknik ke jembatan
52
Barito. Lalu kembali lagi sekitar jam 5 dengan kecepatan 40 sampai 80 KM/h yang
memakan waktu sekitar 80 sampai 120 menit. Pengujian menggunakan mobil dapat
dilihat seperti gambar 4.12 dibawah ini.
Penulis memonitoring dengan alat menunggu suhu 15 sampai 20 menit apakah suhu
cool box terakumulasi atau belum. Setelah suhu cool box sudah terakumulasi baru
penulis memulai pengujian sekitar jam 1 siang dengat suhu diluar kemungkinan
sekitar 35 sampai 37 derajat celcius. Lalu menjemur cool box yang sudah terpasang
alat dan selesai sekitar jam 2.30 yang memakan waktu sekitar 85 sampai 90 menit.
Pengujian dirumah seperti Gambar 4.13 dibawah ini.
53
4.3 Pembahasan
Pada penelitian ini digunakan metode logika fuzzy tsukamoto untuk mengetahui
keakurasian suhu didalam cool box yang sudah di tentukan dalam sistem ini.
Monitoring menggunakan parameter-parameter kendali logika fuzzy tsukamoto
yang disusun dan diklasifikasikan berdasarkan pengujian karakteristik sistem dan
pengukuran suhu didalam cool box yang sebenarnya agar penerapan monitoring
suhu cool box dapat dioptimalkan seperti yang telah di jabarkan pada bab 2.
Dalam penelitian kali ini juga terdapat perhitungan rata-rata yang berfungsi
sebagai pengukur tingkat ke akurasian prototype suhu didalam cool box yang
dibuat, hal ini juga sama dengan apa yang dilakukan pada penelitian sebelumnya
namun dengan kasus yang berbeda karena mereka meneliti pengontrolan suhu dan
ketinggian air untuk pemijahan ikan [23]. Oleh karena itu dari beberapa penelitian
terkait yang diambil sangat membantu dalam pembuatan prototype monitoring suhu
cool box ikan menggunakan metode fuzzy tsukamoto dan DS18B2 dibantu
mikrokontroler dengan notifikasi lampu led dan website.
Website membantu penyebaran informasi kepada supplier atau pun driver secara
lebih cepat saat melihat suhu didalam cool box tanpa harus membongkar
muatannya. Hal ini juga sangat mempermudah driver karna lebih efisen waktu, dan
tenaga disaat pengiriman ikan.
54
Keterangan:
TP (true positive) = sering juga disebut hit rate, menunjukkan
pengukuran yang benar.
FN (false negative) = jumlah yang tidak terklasifikasi .
Suhu terakumulasi setelah 15 sampai 20 menit dan hasil pengujian setelahnya
ditunjukkan pada Tabel 4.4 untuk monitoring didepan rumah dan 4.5 saat
diperjalanan yang ada dibawah ini:
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Akurasi Sensor DS18B20 Hanya Didepan Rumah
Waktu Sensor Sensor Pengukur Pengukur Indikator Indikator Akurasi Akurasi
Suhu Suhu Suhu Suhu Lampu Lampu Sensor Sensor
Percobaan
DS18B20 DS18B20 Manual Manual DS18B20 DS18B20
Dalam Dalam Sensor 1 Sensor 2 (Sensor (Sensor
1/ 2/ Cool Box Cool Box Suhu) 1 Suhu) 2
1/ 2/
(5 menit) (5 menit) (5 menit) (5 menit)
5 Menit 9.2 9.12 9 9 Sesuai Sesuai Ya Ya
10 Menit 9.7 9.14 9 9 Sesuai Sesuai Ya Ya
15 Menit 9.9 9.21 9 9 Sesuai Sesuai Ya Ya
55
Hasil pengujian skenario satu didapatkan tingkat akurasi indikator lampu juga
akurasi sensor DS18B20 sebesar 100% untuk sensor 1 dan sensor 2. Hasil indikator
lampu dan akurasi sensor DS18B20 sudah sesusai dengan output fuzzy yang sudah
dirancang. Untuk maksud kata sesuai atau tidak ditabel diatas adalah dari suhu cool
box yang dibaca sensor DS18B20 dan pengukur suhu manual mengeluarkan nilai
yang hampir sama itu akan dikatakan sesuai. Lalu jika dari sensor DS18B20 tidak
membaca suhu didalam cool box karna error atau semacamnya itu akan dikatakan
tidak. Salah satu contoh error mengeluarkan nilai 85.00 atau -127 karena nilai
maksimal yang dibaca sensor adalah antara 85 sampai -127 dan itu dikatakan tidak
sesuai. Untuk skenario kedua akurasi indikator lampu dan akurasi sensor DS18B20
didapatkan sebesar sensor 1 94.11% dan sensor 2 sebesar 88.23% karena untuk
pengujian dirumah peneliti sering membuka tutup cool box mengambil pengukur
suhu ruangan untuk perbandingan sehingga ada beberapa error dalam pengambilan
data. Akan tetapi hasil indikator lampu sudah dan akurasi sensor DS18B20 sudah
lumayan sesusai dengan output fuzzy yang sudah dirancang.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dari pembuatan laporan tugas akhir
yang berjudul “Prototype Monitoring Suhu Berbasis Mikrokontroler Pada Cool Box
Ikan di Pelabuhan PPI Menggunakan Sensor DS18B20 Dengan Metode Fuzzy ”.
didapatkan kesimpulan adalah sebagai berikut:
1. Penggabungan antara alat mikrokontroler wemos D1 dengan sensor DS18B20
juga Website di hp maupun di Laptop/Pc berhasil dilakukan dengan diketahui
bekerjanya alat yang sudah dibuat menggunakan bahasa pemrograman C.
2. Prototype monitoring suhu didalam cool box menggunakan metode logika fuzzy
dan mikrokontroler wemos D1 yang notifikasinya dikirim ke lampu LED dan ke
website setelah dilakukan pengujian data dan mendapatkan nilai akurasi suhu
yang diinginkan.
3. Dengan pengiriman laporan yang real time, sistem monitoring ini dapat
membantu supplier dalam mengecek dan memonitoring suhu cool box dengan
mudah tanpa harus membuka box dan mengecek secara manual.
5.2 Rekomendasi
Rekomendasi untuk pengembangan prototype monitoring suhu cool box
menggunakan metode fuzzy dan mikrokontroler adalah sebagai berikut:
1. Dapat dikembangkan untuk di aplikasikan oleh Dinas Perikanan Provinsi
Kalimantan Selatan sebenarnya.
2. Dapat dikembangkan dengan metode lainnya untuk mencari nilai akurasi yang
lebih tajam.
3. Dapat dikembangkan menjadi ke android supaya lebih mudah saat pemakaian
supplier maupun dari driver.
4. Harus ada pengembangan lebih lanjut mengenai alat monitoring suhu cool box
ini terutama dari error, seringnya membuka tutup box akan menyebabkan
terjadinya error berupa akurasi suhu yang tidak sesuai. Sudah dicoba untuk
membandingkan antara disolder dan tidak, tetapi hasil masih tetap sama. Karena
alat masih berupa prototype. Diharapakan pengembang mampu
56
57
[2] N. Suryani, Rosita dan U. Hasanah, “Perbedaan Kadar Protein dan Kadar
Lemak Ikan Patin (Pangasius hypophtalmus) yang Diolah secara Digoreng,
Dipanggang dan Direbus,” Jurnal Kesehatan Indonesia, pp. 39-45, 2016.
[4] D. P. Budi, “Perancangan Prototype Alat Untuk Sistem Pemantauan Suhu dan
Kelembaban Menggunakan Arduino Platform,” repository.uksw, 2013.
[12] A. Triyanto, “Media Pembelajaran Sensor Pir Parallax, Hall Effect, dan
Sensor Ds18b20 Pada Mata Pembelajaran Sensor dan Aktuator di Smk
Muhammadiyah Prambanan,” pp. 23-24, 2016.
[14] R. Hidayat, Cara Praktis Membangun Website Gratis, Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2010.